Salah satu bentuk usaha penyuluhan yang dapat dilakukan dalam upaya
peningkatan kesehatan gigi dan mulut adalah dengan metode pameran.
LANDASAN TEORI
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah usaha terencana dan terarah untuk
menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau mengubah perilaku
lama yang kurang menguntungkan untuk kesehatan gigi, menjadi lebih menguntungkan
untuk kesehatan giginya. Pendidikan kesehatan gigi (Dental Health Education) merupakan
salah satu program kesehatan gigi dengan tujuan menanggulangi masalah kesehatan gigi di
Indonesia. Program pendidikan kesehatan gigi merupakan salah satu program yang harus
dilaksanakan Pusat Kesehatan Masyarakat secara terpadu dengan usaha kesehatan lainnya
dan ditujukan kepada individu (Budiharto, 2009).
Menurut Herijulianti, dkk (2000), tujuan penyuluhan kesehatan gigi adalah adanya
perubahan perilaku dari masyarakat kearah perilaku sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Unutuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
tentunya perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan tidak dapat
terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencampaian target penyuluhan kesehatan gigi dibagi
menjadi tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Hasil yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan gigi dalam jangka pendek adalah
tercapainya perubahan pengetahuan dari masyarakat. Dalam tujuan jangka menengah, hasil
yang diharapkan adalah adanya peningkatan pengertian, sikap, dan keterampilan yang akan
mengubah perilaku masyarakat kearah perilaku sehat. Tujuan jangka panjang adalah
masyarakat dapat menjalankan perilaku sehat dalm kehidupan sehari-harinya.
C. Komponen penyuluhan
Berhasil atau tidaknya penyuluhan ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang
dimaksud adalah kondisi dari interaksi antara komponen-komponen penyuluhan.
Komponen tersebut adalah : penyuluh, sasaran, pesan, dan media (Depkes RI, 1996).
1) Penyuluh
Penyuluh adalah pihak yang memberikan informasi terhadap sasaran. Penyuluh dapat
terdiri dari seseorang, beberapa orang maupun lembaga. Menyuluh tentang kesehatan
membutuhkan komunikasi yang baik, juga membutuhkan
kompetensi educational tambahan sehingga seorang penyuluh kesehatan dapat bekerja
dengan setting yang berbeda dan menggunakan strategi-strategi yang tepat untuk
tujuan educational (Simnett, 1994).
2) Sasaran
Sasaran adalah pihak yang menerima informasi dari pihak penyuluh. Dalam penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut perlu diperhatikan tingkat kemampuan masing-masing sasaran
sesuai dengan kriteria sasaran yang dikehendaki. Sehingga agar tujuan dari penyuluhan
kesehatan di Sekolah Dasar berhasil, maka penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
memerlukan strategi tertentu pada anak-anak Sekolah Dasar.
3) Pesan
Pesan adalah informasi atau materi yang disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran. Pesan
dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Pesan penyuluhan terdiri atas isi penyuluhan dan
lambang. Isi pesan penyuluhn bisa satu tetapi lambang yang dipergunakan untuk
menyampaikan penyuluhan bermacam-macam seperti gambar, warna, bahasa, dan
sebagainya. Lambang yang paling banyak dipergunakan dalam penyuluhan adalah bahasa
karena bahasa dapat mengungkapkan pikiran, perasan fakta dan opini, hal-hal yang konkret
dan abstrak, karena itu dalam penyuluhan, bahasa memegang peranan yang penting.
4) Media
Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media dibagi menjadi tiga
yaitu :
a. Media cetak
1. Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan berbentuk
buku, baik tulisan maupun gambar.
3. Flyer atau selebaran ialah seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.
5. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan atau hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan.
6. Poster ialah bentuk media ceak berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang
biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat umum atau di kendaraan umum
b. Media elektronik
1. Televisi. Penyampaian pesan atau informasi –informasi kesehatan melalui media televisi
dapat dalam bentuk : sandiwara, sinetron, forum diskusi atau hanya tanya jawab seputar
masalah kesehatan. Pidato atau ceramah, sport, quiz ,atau cerdas cermat dan sebagainya.
2. Radio. Penyampaian informasi kesehatan melalui radio juga dapat berbentuk macam-
macam antara lain : obrolan (tanya jawab), sandiwara radio, ceramah, dan sebagainya.
3. Video. Penyampaian informasi kesehatan juga dapat melalui video yang di dalamnya
berisi pesan-pesan kesehatan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Papan atau billboard yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan diisi pesan-
pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media papan di sini juga mencakup pesan-pesan
yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum.
Penyuluhan kesehatan gigi pada anak merupakan salah satu usaha menanamkan pengertian
kepada anak sejak usia dini untuk menekankan bahwa kesehatan gigi tidak kalah
pentingnya dengan kesehatan tubuh secara umum. Penyuluhan kesehatan gigi bertujuan
untuk meningkatkan pemberdayaan perorangan dan masyarakat guna tercapainya tingkat
kesehatan gigi yang lebih baik di masa mendatang.
Menurut Herijulianti, dkk (2000), tujuan penyuluhan kesehatan gigi adalah adanya
perubahan perilaku dari masyarakat kearah perilaku sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Unutuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
tentunya perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan tidak dapat
terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencampaian target penyuluhan kesehatan gigi dibagi
menjadi tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
DAFTAR PUSTAKA
Prasko S. Si . T , M.H, 2011. Pengertian dan tujuan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
http://prasko17.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-tujuan-penyuluhan.html
Herijulianti, Eliza. Savasti, indriani, Tati. Artini, Sri. 2001. Pendidikan kesehatan gigi.
Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC
Ayu, mas. 2010. Pelayanan kesehatan
http://pmkes.blogspot.com/2010/04/penyuluhan.html