BP : 1811413008
TUGAS:
JAWAB:
1. Bidang orientasi :
- Horizontal
- Vertikal
- Sagital
- Phonetik
Bidang Horizontal:
Interpupillary line, membantu mengevaluasi orientasi bidang incisal, gingival margin dan
maksila.
Garis imaginer horisontal melalui bidang incisal dan gingival margin hrs sejajar interpupillary
line.
Bidang Vertical :
Median line :
mengevaluasi lokasi dan letak median line posisi gigi dlm arah medio-lateral.
BIDANG SAGITTAL
Protrusi bibir, dagu yang menonjol, hidung yang menonjol, membantu analisa profil.
Perubahan posisi grs E menunjukkan posisi bibir atas dan bwh abnormal.
Bidang Phonetic :
Suara yang dihasilkan ketika bibir/lidah bersentuhan dengan gigi rahang atas
Fonetik berperan pada saat menentukan posisi dan disain insisivus sentral atas
Suara “F” dan “V”, digunakan utk menentukan kemiringan 1/3 incisal insisiv sentral maksila.
2. Kosmetika KG :
General :
Sebagai kata sifat, 'kosmetik' berasal dari Bahasa Yunani ‘Kosmetikos’, berarti ‘keahlian dalam
perhiasan atau pengaturan’ atau juga diartikan sebagai ‘digunakan atau dilakukan yang
bertujuan untuk membuat sesuatu terlihat lebih baik, lebih menarik, atau lebih mengesankan.
KG :
Kosmetik dalam kedokteran gigi adalah penyesuaian fungsi fisiologis oral yang berkaitan dengan
perubahan warna dan bentuk untuk merubah penampilan agar lebih baik, sedangkan reaksi
jaringan dan fungsi dianggap sebagai faktor sekunder.
Intinya, cara membedakan antara istilah 'kosmetik' dan 'estetika' adalah untuk
mempertimbangkan bahwa estetika sebagai teori dan filsafat yang mengeksplorasi keindahan,
sedangkan kosmetik mengacu pada persiapan yang dirancang untuk mempercantik tubuh
dengan aplikasi langsung (direct application)
DASAR-DASAR ESTETIS
Kamus Bahasa Inggris Collins Concise memberikan definisi berikut untuk 'estetika': 'berkaitan dengan
kecantikan murni daripada pertimbangan lain' dan 'berkaitan dengan selera yang baik atau artistik'
Estetik dalam Kedokteran Gigi Integritas harmonis dari beberapa fungsi fisiologis oral dengan
penekanan yang sama sehingga didapatkan atau dihasilkan gigi geligi yang ideal.
R.E. Lombardi adalah salah satu orang pertama yang menyampaikan penggunaan Proporsi Emas yang
dikaitkan dengan kedokteran gigi. Dia menyimpulkan bahwa bentuk dan susunan dari gigi menentukan
estetika dari senyum, dan senyum yang menampilkan simetri dan rasio Proporsi Emas adalah senyum
yang paling menarik. Ricketts mengembangkan Kaliper Proporsi Emas yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi dan mengembangkan rasio yang diinginkan antara berbagai elemen di wajah dan gigi.
Simetri
Edmund Burke, seorang Filsafat abad ke-18, mengamati perbedaan antara classical beauty (Yang
memiliki simetri dan memenuhi Proporsi Emas), dan sublime (seni, produk alam, atau arsitektur yang
tidak memiliki simetri dan tidak memenuhi standar umum), menunjukkan bahwa sublime bukan berarti
benar-benar buruk, tapi memiliki estetika dan daya tarik tersendiri. Banyak wajah yang terlihat cantik
dan menarik dengan senyum yang kurang simetris dan tidak sesuai dengan Proporsi Emas, tetapi wajah
dan senyum yang simetris yang sesuai dengan Proporsi emas memang cenderung lebih terlihat estetis.
Harmoni
Harmoni adalah pemeriksaan yang lebih subyektif dibandingkan dengan simetri. Dengan mengacu pada
estetik kedokteran gigi, umumnya berhubungan dengan hubungan atara jaringan keras dengan jaringan
lunak: harmoni dari tepi insisal dengan bibir bawah danharmoni dari margin gingiva baik satu dengan
yang lainnya dan dengan bibir atas.
Physiognomy
Physiognomy adalah seni menilai karakter atau kepribadian seseorang dengan penampilan wajahnya.
Dalam menciptakan kembali wajah dan senyum yang kurang baik, tanpa gambar ataupun rupa wajah
lain sebagai referensi, atau juga untuk mengembangkan wajah dan senyum yang dianggap sesuai
dengan karakter dan kepribadian seseorang. Diseluruh dunia, setiap senyuman memiliki interpretasi
yang berbeda beda. Bisa jadi sesuatu yang terlihat menarik bagi suatu kelompok atau etnis namun tidak
berarti menarik bagi etnis yang lain.
Untuk mewujudkan estetik dalam kedokteran gigi kepada pasien dari berbagai etnis dan latar belakang
budaya, penting untuk memahami dan peka terhadap berbagai nilai estetika terhadap etnis dan budaya.
o Proporsi
posisi gigi dalam lengkungnya berhubungan dengan lebar, panjang dan bentuk gigi
o Simetris
dihubungkan dengan susunan, bentuk, ukuran, dan posisi gigi dalam arah mesio-
lateral sesuai midline.
COMPLETE DENTISTRY
Complete dentistry Perawatan gigi secara menyeluruh
Pemeriksaan yang menyeluruh tidak hanya melakukan pemeriksaan pada bagian yang menjadi
keluhan pasien. Tetapi diperhatikan juga aspek-aspek lain seperti : Hubungan antar gigi, TMJ dan
Otot.
Perawatan gigi secara menyeluruh adalah suatu filosofi menangani dan mengevaluasi seluruh
sistem pengunyahan (semua bagian yang terlibat dalam mengunyah). Sendi rahang, gigi, gusi, dan
otot harus bekerja bersama dengan baik dan gigi juga harus teratur dengan baik (gigitan atau oklusi)
untuk kesehatan, kenyamanan pasien, dan stabilitas jangka panjang gigi. Karena begitu banyak yang
akan terlewatkan jika seorang dokter gigi hanya berfokus pada gigi saja.
Tujuan dari Complete Dentistry :
1. Menghilangkan keluhan dan rasa tidak nyaman pasien
2. Mempertahankan oklusi normal
3. Menjaga kesehatan jaringan periodontium
4. Bebas dari gangguan sistem mastikasi
5. Gigi geligi yang sehat
6. Oklusi yang stabil
7. TMJ yang stabil
8. Fungsi yang nyaman
9. Estetika yang optimal
Langkah yang paling penting dalam mencapai tujuan dari complete dentistry adalah diagnosis dan
analisa kasus dengan hati-hati untuk menentukan ketidak harmonisan, ketidakstabilan, atau penyakit
2. PARAMETER ESTETIS
Salah satu faktor yang berperan untuk menciptakan senyum yang baik adalah :
- Faktor jenis kelamin
Sedikit perbedaan dalam ukuran, bentuk dan posisi gigi rahang atas dapat menghasilkan
karakteristik yang dramatis. Pada wanita, bentuk gigi insisivus maksila berbentuk bulat halus. Pada
pria berbentuk kubus dan nampak tegas.
- Faktor usia
Pada usia muda, untuk gigi incisivus sentral maksila, sudut insisisal gigi tidak nampak, embrasure
insisisal jelas dengan kroma rendah dan value tinggi.
Pada usia tua untuk gigi incicivus sentral maksila bentuk gigi agak pendek, jumlah gigi yang terlihat
saat senyum lebih sedikit, embrasure insisal minimal dengan kroma tinggi dan value rendah.
- Faktor kepribadian.
Sesorang yang memiliki kepribadian agresif dan pemarah cenderung memiliki bentuk gigi kaninus
yang panjang dan tajam
Seseorang yang memiliki kepribadian pasif cenderung memiliki gigi kaninus yang pendek, membulat
dan halus.
3. ANALISA ESTETIS
a. Pemeriksaan Subjektif/Anamnesa
Anamnesa
Identitas pasien (umur,jenis kelamin,ras)
Keluhan utama (chief complain/main complain)
Riwayat gigi - geligi ( dental history )
Riwayat penyakit (disease history)
Riwayat keluarga (family history)
Kebiasaan buruk (bad habit )
3) Kebersihan mulut;
4) Gusi;
5) Frenulum labial;
6) Lidah;
8) Tonsil (amandel);
ANALISIS SEFALOMETRI
Analisis sefalometri terbagi dalam pemeriksaan sefalometri lateral dan frontal. Adapun kegunaan
pemeriksaan sefalometri adalah untuk :
ANALISA FOTOGRAFI
Fotografi profil (pandangan samping) dan frontal (pandangan depan) dilakukan untuk
menganalisis hubungan antara jaringan keras di sekitar wajah dengan kontur jaringan lunak. Analisis
profil dapat menjadi bahan pertimbangan apakah pasien akan dilakukan prosedur pencabutan gigi
atau tidak. Analisis frontal memberikan informasi wajah yang simetris atau tidak. Pada keadaan
wajah yang tidak simetris, akan menjadi bahan pertimbangan apakah akan dikoreksi hanya secara
ortodonti, atau perlu kombinasi dengan pembedahan.
Titik acuan:
Glabella
Model cetakan gigi merupakan salah satu sumber informasi terpenting dalam perawatan ortodonti.
Hasil cetakan gigi yang baik harus memperlihatkan susunan geligi dan daerah akar gigi setinggi
mungkin. Dari cetakan ini dapat dipelajari bentuk lengkung rahang dan lengkung gigi,
simetris/asimetris lengkung, posisi/malposisi setiap gigi, bentuk dan kedalaman langit-langit, bentuk
dan ukuran gigi, dsb. Dalam keadaan oklusi (digigitkan), dapat menentukan klasifikasi maloklusi,
hubungan garis median rahang atas rahang bawah, dll.
Beberapa informasi yang paling dibutuhkan dari model cetakan gigi dalam menentukan rencana
perawatan ortodonti adalah :
1. Analisis kesesuaian lengkung gigi terhadap lengkung rahang (Arch Lenght Discrepancy)
2. Analisis perbandingan ukuran gigi rahang atas rahang bawah (Analisis Bolton)
Diagnostic records
Study Casts:
Study casts yang akurat digunakan untuk tahap selanjutnya apabila pasien tidak ada/ tanpa
kehadiran pasien.
Radiographs :
Untuk mengetahui dukungan jaringan keras yang tidak terlihat dan posisi/relasi rahang.
Photographs :
Profil Muka
Tergantung kedudukan maxilla terhadap cranium, juga tergantung kedudukan mandibula terhadap
maxilla.
Cembung ( Convex )
Cekung ( Concaf )
Lurus ( Straight )
Titik glabella
Titik symphisis
Titik Lip Contour atas
Titik Lip Contour bawah
Titik glabella dihubungkan dengan titik lip contour atas, titik lip contour bawah dihubungkan dengan
symphisis.
- Cembung : Kalau kedua garis membentuk sudut yang arah titik sudutnya kedepan.
- Cekung: Kalau kedua garis tersebut membentuk sudut yang arah titik sudutnya kebelakang.
- Lurus : Kalau kedua garis tidak membentuk sudut.
HUE :
Chroma/Saturation
Value/Brilliance :
Translucency:
Pemilihan warna dapat menggunakan Shade Guide Teeth.
4. KOMPONEN SENYUM
Lip line, banyaknya penampilan vertikal gigi saat terseyum atau ketinggian bibir
atas terhadap insisif sentral rahang atas.
Smile line, relasi antara garis imajiner yang dibentuk oleh ujung insisal gigi
anterior rahang atas dengan kontur bagian dalam bibir.
Frontal occlusal plane, garis yang dibentuk ujung gigi kaninus kanan ke ujung
gigi kaninus kiri . Frontal occlusal plane optimal bila sejajar dengan interpupilla
Dental component, dental component pada senyum meliputi ukuran, bentuk proporsi,
warna, kesejajaran, inklinasi, posisi midline, dan kesimetrisan lengkung
Gingival component, gingiva component pada senyum meliputi warna, kontur, ketinggian
gingiva.
Lateral negative space, daerah gelap pada koridor bukal yang terbentuk antara gigi
posterior dengan sudut mulut saat tersenyum
Garis senyum rendah, kurang dari 50% dari tinggi insisal gigi anterior atas, dan tidak ada
margin gingiva yang terlihat pada senyum natural
Garis senyum medium, diantara 50% dan 100% dari tinggi insisal dari anterior atas, dan
papila terlihat pada senyum natural.
Garis senyum tinggi, seluruh tinggi dari gigi anterior atas juga papila dan marginal
gingiva terlihat pada senyum natural.
Gummy smile, seluruh tinggi dari gigi anterior atas dan sejumlah besar dari jaringan lunak
terlihat
Daftar Pustaka:
Indonesian Journal of Dentistry 2007; 14(2): 136-145 “Gambaran Senyum Pasien Pasca
Perawatan Ortodonsia (Kajian Foto Frontal)”
Planning and Making Crown and Bridge ‘Fourth Edition’ (Bernard GN Smith, Leslie C
Howe)
Essentials of Esthetic Dentistry : Principles and Practice Esthetic Dentistry (Volume One)
[Nairn H. F. Wilson CBE DSc (h.c.) FDS FFD FFGDP FCDSHK FACD FADM FHEA FKC]
Essentials of Esthetic Dentistry : Smile Design Intergrating Esthetics and Function
(Volume Two) [Jonathan B. Levine DMD]
Color Atlas of Dental Medicine : Aesthetic Dentistry (Josef Schmidseder)
https://pdfslide.net/documents/prinsip-dasar-estetik.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Cosmetic_dentistry
https://www.slideshare.net/yesican3/118052664-modul1