Suci Primawati,SKM,M.Tr.Adm.Kes
Nip.198605012010012025
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I :Pendahuluan 3
A. Latar Belakang
3
B. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB)
5
C. Tujuan 8
BAB II : Gambaran Pelayanan Puskesmas 9
A. Gambaran Umum Puskesmas
9
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
14
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
28
BAB III :Permasalahan dan Isu Strategis 54
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat 54
B. Penentuan Isu Strategis 64
BAB IV : Visi, Misi, Tujuan,Sasaran dan analisis 67
A. Visi Puskesmas 67
B. Misi Puskesmas 68
C. Tujuan dan Sasaran Puskesmas 69
D. Analisis SWOT 69
BAB V : Indikator,Target Kinerja dan Strategi 75
BAB VI : Rencana Program dan Target kinerja Pelayanan 85
BAB VII: Rencana Keuangan
A. Asumsi Keuangan
B. Tarif Pelayanan
C. Proyeksi Laporan operasional
BAB VIII :Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan
Kesehatan tersebut diselenggarakan dengan berazaskan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus kepada penduduk rentan antara lain: ibu, bayi, anak,
manusia usia lanjut dan keluarga miskin . Hal ini seperti diamanatkan dalamUndang-
Undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta
Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan Kesehatan
masyarakat tingkat pertama dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan rapat kerja
nasional (Rakernas) di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi system
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan Kesehatan tingkat pertama pada
waktu itu dirasakan kurang menguntungkan, dan dari kegiatan-kegiatan seperti
BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling
berhubungan. Melalui rakernas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan Kesehatan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan
diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
UU Praktek Kedokteran dan UU Perlindungan Konsumen mengamanatkan
pelaku bidang Kesehatan diharuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
profesional, sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kebutuhan dan kepuasan
selalu berkembang dari waktu kewaktu bahkan bisa berubah secara dinamis sesuai
perkembangan dan kemajuan pendidikan, teknologi, epidfemiologi, politis dan
keadaan social kerja. Dengan demikian Puskesmas dituntut untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan salah
satunya adalah dengan menerapkan PPK di Puskesmas sebagai PPK BLUD.
C. Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Cempae tahun 2022-2023 dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan serta indicator kinerja Puskesmas Cempae. Adapun tujuan tersebut
adalah:
a. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran pembangunan Pemerintah
Kota Parepare dengan Puskesmas Cempae dan Dinas Kesehatan Kota
Parepare, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pertanggung jawaban bagi Puskesmas Cempae.
b. Sebagai pedoman dalam Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana
Kerja Puskesmas Cempae tiap tahun.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
1. WILAYAH KERJA
Tabel 1 : Luas Wilayah dan jarak dan waktu tempuh Puskesmas Cempae
Thn.2020
Selain itu Puskesmas Cempae juga didukung oleh jaringan,jejaring dan UKBM
sebagai berikut :
Tabel 5 :Daftar Jaringan,Jejaring dan UKBM Puskesmas Cempae tahun
2021
No Kelurahan Jaringan Jejaring UKBM
Pustu Poskeskel Apotik Toko Posy Pobindu Pos
obat Ukk
1 Wt Soreang 1 1 1 1 4 1 -
2 Bukit Indah 1 - 1 - 9 - 1
2. PELAYANAN PUSKESMAS
Uraian tugas masing –masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 13: Capaian IKU Puskesmas Cempae Kota Parepare Tahun 2020-2021
Hasil dari pelayanan Kesehatan terhadap bayi dan anak balita dapat dinilai
melalui beberapa standar pelayanan kepada bayi dan anak balita.Perkembangan
angka kematian bayi dari tahun 2020 sampai tahun 2021 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Balita gizi buruk merupakan balita dengan status yang didasarkan pada indeks
berat badan menurut Panjang badan atau berat badan menurut tinggi badan
dengan Z score ≤-3 SD dan atau mengalami adanya tanda-tandaklinis
(Marasmus,Kwashiokor,Marasmus kwashiorkor).Pada table diatas target
nasional untuk prevalensi gizi buruk sebesar 3,6%.Pada Tabel dibawah dapat
dilihat perkembangan kasus balita gizi buruk dari tahun 2020-2021 sebagai
berikut :
Untuk Hasil kinerja pelayanan Kesehatan UKM dan UKP dapat dilihat
pada table dibawah ini
Sedangkan untuk Kunjungan Baru dan lama Puskesmas Cempae Kota Parepare
dapat dilihat pada table berikut :
Capaian %
No Jenis Pelayanan dasar Indikator Pencapaian Target Thn Thn
2020 2021
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Jumlah Ibu Hamil yang 100% 68,71 64,59
hamil mendapatkan layanan
kesehatan
2 Pelayanan Kesehatan ibu Jumlah Ibu Bersalin yang 100% 71,87 72,93
bersalin mendapatkan layanan
kesehatan
3 Pelayanan kesehatan bayi Jumlah Bayi Baru Lahir yang 100% 80,67 81,3
baru lahir mendapatkan layanan
kesehatan
4 Pelayanan kesehatan balita Jumlah Balita yang 100% 63,75 63,2
mendapatkan layanan
kesehatan
5 Pelayanan kesehatan pada Jumlah Warga Negara usia 100% 0 0
usia pendidikan dasar pendidikan dasar yang
mendapatkan layanan
kesehatan
6 Pelayanan kesehatan pada Jumlah Warga Negara usia 15- 100% 0,065 0,075
usia produktif, 59 Thnyang mendapatkan
layanan kesehatan
7 Pelayanan kesehatan pada Jumlah warga negara usia 60 100% 98,86 98,92
usia lanjut; thnkeatas yang mendapatkan
layanan kesehatan
10 Pelayanan kesehatan orang Jumlah Warga Negara dengan 100% 84,67 84,78
dengan gangguan jiwa berat gangguan jiwa berat yang
terlayani kesehatan
11 Pelayanan kesehatan orang Jumlah Warga Negara terduga 100% 95,12 94,87
dengan terduga tuberculosis tuberculosis yang
mendapatkan layanan
kesehatan
12 Pelayanan kesehatan orang Jumlah Warga Negara dengan 100% 87.76 87,64
dengan risiko terinfeksi virus risiko terinfeksi virus yang
yang melemahkan daya tahan melemahkan daya tahan tubuh
tubuh manusia (Human manusia (Human
Immunodeficiency virus Immunodeficiency Virus) yang
mendapatkan layanan
kesehatan
Notulen memuat
evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan
dan langkah
koreksi.
Penilaian Kinerja Puskesmas PKP tahun n-1 dibuat Ada dokumen, disusun
(PKP) dengan sistematika sesuai tidak sesuai pedoman
pedoman, disajikan dan tapi nilai kinerja
dilakukan analisa serta ada terbaca
Rencana Tindak
Lanjutnya, serta nilai
kinerja terbaca
Lokakarya Mini tribulanan Rapat lintas program dan Tidak ada dokumen
(lokmin tribulanan) Lintas Sektor (LS)
membahas review kegiatan,
permasalahan LP,
corrective action, beserta
tindak lanjutnya secara
lengkap.
Analisa pemenuhan
standar peralatan,
kondisi alat, kecukupan
jumlah alat diPuskesmas
dan rencana tindak
lanjut, tindak lanjut, dan
evaluasinya.
Dilakukan pengendalian
oleh Kepala Puskesmas
dan PJ Keuangan
Dilakukan pembukuan
sesuai kebutuhan
Data realisasi keuangan Realisasi capaian Data/ laporan lengkap,
keuangan yang disertai analisa sebagian ada,
bukti rencana tindak lanjut,
tindak lanjut, dan
evaluasi belum ada
Data keuangan dan laporan Data pencatatan Data/ laporan lengkap,
pertanggung jawaban, analisa, pelaporan pertanggung analisa sebagian ada,
rencana tindak lanjut, tindak jawaban keuangan ke rencana tindak lanjut,
lanjut dan evaluasi Dinkes Kabupaten/ tindak lanjut, dan
Kota, penerimaan dan evaluasi belum ada
pengeluaran, realisasi
capaian keuangan yang
disertai bukti
Laporan keuangan oleh auditor Adanya laporan Belum ada
independen keuangan BLUD dari
kantor akuntan publik
yang terregistrasi oleh
Kementrian Keuangan
Manajemen Sumber Daya
Manusia
SK, uraian tugas pokok Surat Keputusan Ada SK Penanggung
(tanggung jawab & Penanggung Jawab Jawab dan uraian tugas
wewenang) serta uraian tugas dengan uraian tugas seluruh karyawan
integrasi seluruh pegawai pokok dan tugas
Puskesmas integrasi jabatan
karyawan
SOP manajemen sumber daya SOP kredensial Ada 3 SOP
manusia SOP analisa kompetensi
pegawai
SOP penilaian kinerja
pegawai
Penilaian Penilaian kinerja untuk Lengkap
kinerja PNS, kredensialing untuk
pegawai penilaiankinerja tenaga
honorer
Data kepegawaian, analisa Data kepegawaian meliputi Data lengkap, analisa
pemenuhan standar jumlah dan dokumentasi STR/ SIP/ sebagian ada, rencana
kompetensi SDM di Puskesmas, SIPP/ SIB/ SIK/ SIPA dan tindak lanjut, tindak
rencana tindak lanjut, dan tindak hasil pengembangan SDM lanjut, dan evaluasi
lanjut serta evaluasinya (sertifikat, pelatihan, belum ada
seminar, workshop, dll),
analisa pemenuhan standar
jumlah dan kompetensi
SDM di Puskesmas,
rencana tindak lanjut,
tindak lanjut, dan evaluasi
nya
Manajemen Pelayanan
Kefarmasian (Pengelolaan
Obat, Vaksin, Reagen Dan
Bahan Habis Pakai)
SDM kefarmasian Ketentuan: 3 item terpenuhi
Ada apoteker penanggung
jawab kefarmasian sesuai
PMK 74 tahun 2016
Adanya pencahayaan
yang cukupKelembaban
dan temperatur sesuai
dengan persyaratan
(25ᵒC -28ᵒC)
Tersedia alat-alat
peracikan (sesuai yang
tercantum dalam Permenkes
75 Tahun2014) yang
memadai
Tersediathermohyangrometer
Pendingin udara (AC/
kipas angin)
Adanya pencahayaan
yang cukupKelembaban
dan temperatur ruangan
memenuhi syarat (25ᵒC-
28ᵒC)
Ruangan terkunci
Berpengaman teralist
serta korden
Sarana gudang obat Persyaratan: 6 item terpenuhi dan
Jumlah rak dan lemari obat memenuhi standar
sesuai jumlah obat
Tersedia AC
Tersedia thermohigrometer
Tersedia kartu
pengontrol suhu dan
kelembaban
Perencanaan Persyaratan perencanaan 4 item terpenuhi dan
obat : memenuhi standar
Ada SOP
Ada perencanaan
tahunan
Perencanaan dikirim ke
Dinkes Kabupaten/ Kota
Persentase Kesesuaian Ada evaluasi persentase 80%-100%
Perencanaan kesesuaian perencanaan
obat yang dihitung
dengan rumus :
Kesesuaian Perencanaan =
jumlah obat yang
direncanakan/
(penggunaan obat + sisa
persediaan) dikalikan
100%.
Jika diperoleh
kesesuaian rata-rata =
80%-100% diberi nilai 10,
60%-79% diberi nilai 7,
40%-59% diberi nilai 4,
Permintaan/ Pengadaan Persyaratan 4 item terpenuhi dan
permintaan/ pengadaan memenuhi standar
:
Ada SOP Permintaan/
Pengadaan
Ada jadwal permintaan/
pengadaan obat
Ada sistem dalam
membuat permintaan/
pengadaan
Permintaan/ pengadaan
terdokumentasi
Penerimaan Persyaratan : 5 item terpenuhi
Ada SOP Penerimaan
Penerimaan dilakukan
oleh tenaga kefarmasian
Dilakukan pengecekan
kesesuaian jenis dan
jumlah barang yang
diterima dengan
permintaan
Dilakukan pengecekan dan
pencatatan tanggal
kadaluarsa dan nomor
batch barang yang diterima
Dilakukan pengecekan
kondisi barang yang
diterima (misal :
kemasan rusak)
Penyimpanan Persyaratan: 4 item terpenuhi dan
Ada SOP distribusi obat memenuhi standar
dan BMHP (Bahan Medis
Habis Pakai)
Tersedia rencana dan
jadwal distribusi ke sub
unit pelayanan
Tersedia Form
Permintaan dari sub
unit pelayanan
Tersedia tanda bukti
pengeluaran barang
Pendistribusi an Persyaratan: 4 item terpenuhi dan
Ada SOP distribusi obat memenuhi standar
dan BMHP (Bahan Medis
Habis Pakai)
Tersedia rencana dan
jadwal distribusi ke sub
unit pelayanan
Tersedia Form
Permintaan dari sub
unit pelayanan
Tersedia tanda bukti
pengeluaran barang
Pengendalian Memenuhi persyaratan: 4 item terpenuhi dan
Ada SOP Pengendalian memenuhi standar
obat dan BMHP
Dilakukan pengendalian
persedian obat dan BMHP
Dilakukan pengendalian
penggunaan obat dan
BMHP
Ada catatan obat yang rusak
dan kadaluwarsa
Pencatatan, Pelaporan, dan Persyaratan : 5 item terpenuhi dan
Pengarsipan Ada catatan memenuhi standar
penerimaan dan
pengeluaran obat
Ada catatan mutasi
obat dan BMHP
Ada catatan penggunaan
obat dan BMHP
Semua penggunaan obat
dilaporkan secara rutin
dan tepat waktu
Semua catatan dan
laporan diarsipkan
dengan baik dan disimpan
dengan rapi
Pemantauan dan Evaluasi Persyaratan : 4 item terpenuhi dan
Ada SOP pemantauan dan memenuhi standar
evaluasi
Dilakukan pemantauan
obat dan BMHP di sub
unit pelayanan
Ada evaluasi hasil
pemantauan
Hasil evaluasi dilaporkan
Pelayanan Farmasi Klinik
Pengkajian resep Persyaratan : 3 item terpenuhi
Ada SOP Pengkajian
resep
Dilakukan pengkajian
persyaratan
administrative
Dilakukan pengkajian
persyaratan Farmasetik
resep
Dilakukan pengkajian
persyaratan Klinis resep
Peracikan dan Pengemasan Persyaratan : 4 item semuanya
Ada SOP peracikan dan terpenuhi
pengemasan
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
Permasalahan Kesehatan yang terjadi diPuskesmas Cempae berdasarkan hasil analisis dari
semua program dan manajemen serta mutu dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 22 : Identifikasi masalah Kesehatan berdasarkan analisis di Puskesmas Cempae
Tahun 2021
N Upaya pelayanan Capaian Analisa Hambatan RTL
o Kesehatan program
UKM Esensial
Promkes 35.7% PHBS RT dari 420 sasaran = Pendanaan kurang Perencanaan ditahun2022
35,7%
Pedoman Kerja tidak Koordinasi dengan
PHBSIP,IK,TTU,TK tidak lengkap tidak adanya Dinkes bagian promosi
ada kegiatan target dan sasaran yang
Intervensi/penyuluhan ditetapkan
posy,sekolah,IK,TTU,TK Pemegang Program
tidak ada kegiatan fokus ke tugas pokok
Pelaksana program
Posyandu PURI tidak ada
kegiatan pembinaan yang kompeten tugas Sosialisasi dan
Poskeskel = tdk ada rangkap dan baru pembinaan lebih
kegiatan penilaian digiatkan lagi
Penyuluhan Nafza 0% selesai Pendidikan
Desa siaga Aktif,Puri dan Advokasi dgn Linsek
Pembinaan tdk ada Kesadaran dan terkait kebijakan
kegiatan. berwawasan kesehatan
Kegiatan promosi baik kemandirian
Promosi kesehatan lebih
didalam maupun diluar Masyarakat masih digiatkan
gedung tidak ada kegiatan.
kurang dipengaruhi
oleh tingkat Gebyar Germas Tk
Kecamatan lebih
pendidikan dan
digencarkan
tingkat ekonomi
yang rendah Kerjasama dengan
kader,tokoh masyarakat
dan tokoh agama lebih
Dukungan dan diperkuat.
kerjasama Linprog
dan Linsek Belum Aktifkan lagi forum
kesehatan kelurahan untuk
maksimal kegiatan SMD dan MMD
agar kembali dilaksanakan.
Kerjasama dengan Kader
masih kurang
KIA-KB Kematian bayi thn 2020 (1 Kesadaran dan Perencanaan di Thn
kemandirian 2022
Kasus) Thn 2021 (2 kasus) masyarakat masih
disebabkan gangguan kurang dipengaruhi Pendataan KIA untuk
pertumbuhan janin. oleh tingkat pemetaan wilayah
pendidikan dan sasaran
K1:51,20%,K4: 64,59%, ekonomi keluarga Pembinaan keluarga
Persalinan nakes : 72,93%, . melalui kunjungan
Manajemen dan rumah lebih
KF
kinerja pelaksanaan ditingkatkan
lengkap :71,93%,KN1:77,89 kegiatan oleh
%, pelaksana program
belum maksimal Penjaringan melalui
KN Lengkap:77,89%, kerjasama Linprog
Resti masy : 27,4%, dan kader lebih
Penduduk yg ditingkatkan
Komplikasi obstetri : 73,8%, berpindah-pindah
Komplikasi sehingga kurang
maksimal dalam Sosialisasi dan
Neonatus :47,4%, pemantauan dan pelatihan petugas
Kunjungan bayi pelayanan lebih digiatkan
lengkap :81,3%,
Pengaruh sosial Pendampingan
Pelayanan Balita sasaran
budaya
lengkap :63,2%, dimaksimalkan
MTBS :78,1% Koordinasi dan
DOKB 9,7% kerjasama Linprog dan Sosialisasi dan
Linsek masih kurang. pembinaan peranan
kader lebih
dioptimalkan
Peranan Kader masih
kurang
Pendanaan program masih Advokasi dengan
kurang Linsek untuk
kebijakan
Monev kia-KB lebih
dimaksimalkan
Kesling Pengawasan SAB tidak ada Pelaksana program Perencanaantahun 2022
bukan dari Lulusan
kegiatan Sanitarian serta
Jamban sehat 75% keterbatasan tenaga Penerimaan tenaga
Pembinaan sanitasi kesling sanitarian
perumahan 0%
Peralatan Kesling
Pembinaan Sarana TTU belum lengkap Pendataan kesling
70%
Pembinaan TPM 50% Koordinasi dan peran Pengadaan peralatan
Linprog dan Linsek
Kegiatan Klinik sanitasi tidak kesling
masih kurang
sesuai target.
Peran Kader masih Advokasi Linsek untuk
kurang kebijakan
Pendanaan program
Sosialisasi dan pembinaan
masih kurang
masyarakat sasaran kesling
Tingkat pendidikan
dan ekonomi Koordinasi dan kerjasama
masyarakat rendah
Linprog lebih ditingkatkan
Kerjasama Linprog
dan Linsek dan Kerjasama
Kader belum dengan
maksimal Linprog,Linsek
dan Kader lebih
ditingkatkan.
Perbaikan pencatatan-
pelaporan
Pencegahan dan Setiap WNI diskrining sesuai Sosialisasi belum Sosialisasi tahun 2022
Pengendalian standar:15,8% maksimal
penyakit
tidak menular
UKM
Pengembangan
Pelayanan Rasio Kunjungan Rumah : Survey KS belum Melanjutkan survey
Kesehatan 35.7% maksimal KS seluruh Kelurahan
Masyarakat Kenaikan KM dan dilaksanakn secara
(Perkesmas) keluarga :24.25% Kurang koordinasi maksimal
linprog dan LInsek
Meningkatkan koordinasi
Kinerja pelaksana kunjungan rumah
kegiatan belum
maksimal Peningkatan kinerja lebih
dimaksimalkan
Kesehatan Pelayanan ODGJ/GME Masih ada Sosialisasi Keswa dan
jiwa sesuai standar :84.78% ODGJ/GME yang kunjungan rumah serta
tidak dibawa ke pendeteksian dini oleh
puskesmas oleh kader keswa.
keluarga
Kesehatan Libur Sekolah Libur Sekolah Penjadwalan tahun
Gigi 2022
masyarakat
Kesehatan Cakupan toga masih rendah Kinerja petugas Sosialisasi dan
tradisional masih kurang Gerakan penanaman
Pelayanan kesehtan TOGa lebih digiatkan
tradisional tdk maksimal Komitmen dan
Kerjasama Linprog Pelatihan petugas
dan Linsek belum
maksimal Dukungan Linprog
dan Linsek lebih
ditingkatkan
1. Masih adanya kegiatan promosi kesehatan yang tidak terlaksana sehingga menyebabkan
pencapaian kegiatan tidak sesuai dengan yang diharapkan terutama pelaksanaan PHBS hanya
berjalan ditingkat rumah tangga dan tidak memenuhi target,sedangkan untuk tingkat institusi
lainnya tidak terlaksana.
2. Masih banyak kegiatan pelayanan KIA dan KB tidak memenuhi target program antara lain
adanya kasus kematian bayi dalam 2 tahun terakhir serta capaian beberapa indikator PWS
KIA-KB tidak memenuhi target program.
3. Masih banyak kegiatan upaya penyehatan Lingkungan yang tidak terlaksana sehingga
membuat capaian program tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan antara lain
pemantauan SAB dan pembinaan SPAL rumah tangga yang tidak terlaksana dalam 2 tahun
terakhir termasuk kegiatan STBM yang belum maksimal.
3. Masih ada beberapa upaya pelayanan gizi tidak mencapai target program utamanya yang
perlu menjadi perhatian program karena pencapaian yang rendah adalah pencapaian Asi
ekslusif,penanganan bumil KEK,penanganan bumil anemia,capaian D/S,BBLR,penemuan
balita gizi kurang dan gizi buruk dan stunting,BGM dan FE remaja putri masih memerlukan
upaya tindak lanjut yang lebih maksimal.
4. Untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit baik penyakit menular dan tidak
menular juga masih perlu mendapat perhatian yang lebih maksimal utamanya pada upaya
pengendalian TB,DBD,HIV/AIDS.
5. Belum maksimalnya kualitas upaya pelayanan kesehatan perorangan dimana
ketersediaan obat dan alkes serta BMHP belum maksimal,jumlah tenaga dokter
belum sesuai dengan analisis beban kerja,angka kontak yang masih kurang serta
tingkat kepuasaan masyarakat yang masih kurang.
Sebagai Capaian upaya pelayanan Kesadaran dan kemandirian Adanya Kebijakan yang
penyelenggara Kesehatan ibu dan anak masyarakat masih kurang mendukung pelaksanaan
upaya Kesehatan serta KB belum maksimal dipengaruhi oleh tingkat program
perorangan tingkat pendidikan dan ekonomi
pertama diwilayah keluarga.
kerjanya. Adanya tenaga Kesehatan yang
Manajemen dan kinerja kompeten
pelaksanaan kegiatan oleh
pelaksana program belum
maksimal Kemudahan mengakses sarana
pelayanan Kesehatan dengan
dukungan infrastruktur dan
Penduduk yg berpindah-pindah sarana transportasi
sehingga kurang maksimal
dalam pemantauan dan Tingkat pendapatan masyarakat
pelayanan
Adanya Jaminan Kesehatan
Pengaruh sosial budaya bagi masyarakat.
Isu strategis merupakan permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode
sebelumnya dan berdampak pada pelaksanaan pembangunan Kesehatan jangka panjang, sehingga
perlu diatasi secara bertahap.Dari hasil analisis kinerja pelayanan tahun sebelumnya serta telahaan
visi dan misi Kepala daerah,Renstra Kementerian Kesehatan RI,Renstra Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Selatan,RT RWdan kajian KLHS dapat diidentifikasi permasalahan dan
isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Puskesmas Cempae Kota Parepare, yang
akan menjadi rumusan kebijakan serta penyusunan program prioritas Puskesmas Cempae Kota Pare
pare.Isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan Kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
Cempae Kota Parepare adalah sebagai berikut:
- Tidak terlaksananya program promosi Kesehatan secara maksimal utamanya dalam pelaksanaan PHBS
rumah tangga dan diberbagai institusi.
- Kualitas dan kinerja petugas yang belum optimal dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan,sarana prasarana kerja serta dana kegiatan yang masih kurang
dalam pelaksanaan upaya Kesehatan utamanya dalam pencapaian target dan
pemenuhan indicator program yang menjadi prioritas masalah.
- Sarana prasarana dalam gedung yang belum lengkap utamanya ruang pelayanan
TB yang sempit,tidak adanya ruang khusus untuk pelayanan Lansia,anak dan
ruang sanitasi serta beberapa alat instrument program yang belum tersedia.
- Dukungan dan komitmen serta Kerjasama Lintas program dan Lintas sector yang
belum maksimal dalam upaya penyelesaian masalah masalah prioritas.
BAB IV
VISI,MISI,TUJUAN,SASARAN DAN ANALISIS SWOT
A. VISI PUSKESMAS
Visi secara singkat dapat dijelaskan sebagai suatu cara pandang
jauh kedepan mengenai arah dan tujuan yang akn dicapai olh organisasi agar dapat
terus berjalan.Visi pada dasarnya mencakup suatu tujuan yang relative yang sangat
luas dan menggambarkan aspirasi yang menantang yang ingin dicapai dimasa
mendatang oleh organisasi.Oleh karenanya perlunya menetapkan suatu visi bagi
organisasi agar dapat menjadikan daya Tarik untuk mencapainya.Hal ini begitu
penting karena dengan rumusan visi tersebut maka akan menimbukan gairah dan
semangat kerja serta kesungguhan kerja untuk mewujudkannya,menumbuhkan
motivasi dan mengerakkan dan menantang anggota organisasi untuk
mencapainya.Oleh karena itu visi harus dirumuskan dengan pendekatan
teknokratik maupun partisipatif sehingga visi tersebut dapat dikomunikasikan
dalam wujud pernyataan persuasif pimpinan berupa komitmen pimpinan secara
penuhsehingga benar-benar mendapat dukungan secara optimal oleh seluruh
komponen organisasi.Bertitik tolak dari pentingnya sebuah visi maka dapat
dikemukakan Visi Puskesmas Cempae sebagai berikut:
B. MISI PUSKESMAS
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh seluruh komponen yang
ada dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat diwujudkan dengan sebaik-
baiknya.Oleh karena itu misi merupakan penentu arah dan tindakan operasional
organisasi .Bertolak dari hal tersebut maka secara rinci dijelaskan rumusan Misi
Puskesmas Cempae adalah sebagai berikut :
A. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Tujuan Target
Pelayanan Promotif
Pembentukan desa siaga Mewujudkan masyarakat yang 100%
aktif sehat dan mandiri
M e w u j u d k a n open
defecation free buang air besar
di jamban yang sehat
Penyuluhan dalam gedung Untuk memberi pengetahuan ke 100 %
masyarakat mengenai masalah
kesehatan yang dilaksanakan di
dalam gedung puskesmas
Penyuluhan luar gedung Untuk memberi pengetahuan ke 100 %
masyarakat mengenai masalah
kesehatan yang dilaksanakan di
luar gedung puskesmas
Pelayanan Preventif
Pengawasan sarana airUntuk menurunkan angka 100 % SAB
bersih (SAB) kesakitan akibat sarana air
bersih yang kurang memenuhi
syarat kesehatan
Pembinaan Tempat Meningkatkan mutu dan 100 % TPM
pengelolaan Makanan (TPM) kualitas TPM agar memenuhi
tempat
syarat kesehatan
makanan (TPM)
Menurunkan angka kesakitan 100 %
Penyehatan perumahan dan akibat lingkungan yang kurang
sanitasi dasar sehat
Perawatan balita gizi Menaikkan status gizi balita 100 % balita gizi
buruk menjadi gizi baik buruk
BAB VI
A Program SDM
1 Penambahan Jumlah SDM
Peningkatan alkes
dan sarpras ( modal ) Ka Pengusulan dan pengadaan
2 Rp.20.000.000 APBD
di pelayanan gawat TU melalui Dinas Kesehatan
darurat
Penambahan Alkes
Ka Pengusulan dan pengadaan
3 dipelayanan Rp.15.000.000 APBD
Tu melalui Dinas Kesehatan
Laboratorium
Peningkatan sarpras
Ka Pengusulan dan pengadaan
4 (Modal) dipelayanan Rp.7.000.000 APBD
Tu melalui Dinas Kesehatan
gizi
Penambahan sarpras
Ka Pengusulan dan pengadaan
5 dipelayanan Rp.10.000.000 APBD
TU melalui Dinas Kesehatan
persalinan
Pendapatan Ka
Peningkatan Sarpras Pengadaan langsung
7 Rp.25.000.000 Jasa Pus
layanan akupuntur puskesmas
Layanan k
Peningkatan Sarpras Pendapatan Ka
Pengadaan langsung
8 layanan pengobatan Rp.20.000.000 Jasa Pus
puskesmas
herbal Layanan k
1. Pelayanan UKM
Rencana Pencapaian
Jenis (Thn)
N Pencapai
Pelayan Indikator Standar PJ
o an awal Thn. Thn . Thn.
an
2021 2022 2023
1 Pelayanan
promosi Penyuluhan
kesehatan kelompok 12x
Petugas
@ 60 menit 100% 40% 80% 100% 100%
Promkes
(dalam
gedung)
Tenaga
Petugas
Pengelola Ada Ada Ada Ada Ada
Promkes
Promkes
Promosi untuk
pemberdayaan
masyarakat
bidang
100% 60% 60% 80% 100% Sanitarian
kesehatan 12x
@ 120
menit( luar
gedung)
2 Pelayanan Inspeksi
Kesling Sanitasi di
Sekolah 100% 100% Sanitarian
Pendidikan
Dasar 40% 60% 80%
Inspeksi
Sanitasi di
Tempat
Tempat
Petugas
Umum dan 100% 100%
Kesling
Tempat
Pembuatan
Makanan dan
Minuman 40% 60% 80%
3 Pelayanan Paket
Kesehatan Pelayanan ibu
ibu dan hamil di Koordinat
100%
anak Puskesmas or KIA
dan
jaringannya 100% 100% 100% 100%
Ibu hamil
yang
ditemukan Koordinat
100%
kelainan atau or KIA
gizi buruk
dirujuk 100% 100% 100% 100%
Paket
Pertolongan
Persalinan di Koordinat
100%
Puskesmas or KIA
dan
jaringannya 90% 90% 100% 100%
Paket
Pelayanan
kesehatan
Koordinat
bayi baru lahir 100%
or KIA
di puskesmas
dan
jaringannya 85% 90% 100% 100%
Paket
Pelayanan
kesehatan
Koordinat
balita di 100%
or KIA
Puskesmas
dan
jaringannya 80% 80% 85% 100%
Skrining 100% 0% 0% 100% 100% Koordinat
kesehatan or UKS
siswa sekolah
Pendidikan
Dasar
Skrining
kesehatan
pada
penduduk
Koordinat
remaja (15-18 100%
or UKS
thn) di
Puskesmas
dan
jaringannya 0% 0% 100% 100%
Skrining
kesehatan
pada
penduduk
dewasa (19-59
Thn) di
100% BP umum
Puskesmas
dan
jaringannya
(termasuk
WUS dan
PUS) 0% 0% 65% 100%
4 Pelayanan Skrining
pencegaha kesehatan
n dan pada
pengendali Penduduk
prog
an Lansia (usia 100%
Lansia
penyakit 60 thn keatas)
di Puskesmas
dan
jaringannya 55% 65% 65% 100%
Pemeriksaan
terduga
Tuberkulosis(
Prog TB
TB) di 100%
dan Lab
Puskesmas
dan
jaringannya 70% 75% 80% 100%
Pemeriksaan
Terduga HIV
dan AIDS di Prog HIV
100%
Puskesmas dan Lab
dan
jaringannya 0% 0% 100% 100%
Sistem
Kewaspadaan
Koordinat
Dini dan
or
Respons 100%
epidemiol
dalam Waktu
ogi
Kurang dari
24 jam 100% 100% 100% 100%
5 Keperawat Adanya
an Perencanaan
kesehatan keperawatan Prog PHN
masyarakat kesehatan
masyarakat Ada Ada Ada Ada Ada
Ibu hamil
Prog PHN
dengan resiko
dan KIA
tinggi 100% 60% 60% 70% 100%
Bayi dengan Prog PHN
BBLR 100% 65% 65% 70% 100% dan KIA
Balita dengan Prog PHN
gangguan gizi 100% 75% 75% 75% 100% dan Gizi
Drop out atas
Prog PHN
paket
dan KIA
pelayanan 100% 80% 80% 85% 100%
Penyakit
menular Prog PHN
kronis 100% 70% 70% 75% 100%
6 Manajeme Desa/
n Kelurahan Prog PHN
Puskesmas dengan dan
masalah Surveilens
kesehatan 100% 100% 100% 100% 100%
Adanya tim
manajemen TU
puskesmas ada ada ada ada ada
TU
Terlaksananya Terlaksana Terlaksana Terlaksa Terlaksa Terlaksa
Mini
Lokakarya na na na
Adanya
pertemuan Tiap Tiap Tiap TU
berkala Tiap Bulan Tiap Bulan Bulan Bulan Bulan
Tindak lanjut
hasil Ditindak Ditindak Ditindak Ditindak Ditindak TU
pertemuan Lanjuti Lanjuti Lanjuti Lanjuti Lanjuti
Staf
mendapatkan
pelatihan TU
minimal 20
jam/ thn 60% 0% 0% 40% 100%
Kecepatan
pelaporan
Surveilens
kejadian luar
biasa 24 Jam 25 Jam 26 Jam 27 Jam 28 Jam
Ketersediaan
Mobil
TU
Puskesmas
Keliling Ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Ada
Ketersediaan
mobil TU
ambulans Ada Ada Ada Ada Ada
Ketersediaan
fasilitas dan
peralatan
pengelolaan Sanitarian
limbah Sesuai Sesuai Sesuai
puskesmas: Sesuai Sesuai Ketentu Ketentu Ketentu
padat, cair Ketentuan Ketentuan an an an
Sesuai Sesuai Sesuai
Pengelolaan Sesuai Sesuai Ketentu Ketentu Ketentu Sanitarian
Limbah cair Ketentuan Ketentuan an an an
Sesuai Sesuai Sesuai
Pengelolaan Sesuai Sesuai Ketentu Ketentu Ketentu Sanitarian
limbah padat Ketentuan Ketentuan an an an
Baku mutu BOD<30mg
limbah /Lt
COD<80/Lt
TSS<30mg/
l
PH6-9
2. Pelayanan UKP
3 Pelayanan Gizi Input Pemberi Tenaga Tenaga Tenag Tenaga Tenag Koordina
pelayanan gizi Terlatih Terlati a Terlati a tor gizi
h Terlat h Terlat
ih ih
RENCANA KEUANGAN
A. Asumsi Keuangan
B. Tarif Pelayanan
Berikut ini disampaikan mengenai dasar tarif pasien umum untuk setiap
produk dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Tarif yang digunakan
disini berdasarkan tarif yang berlaku terakhir
1. Proyeksi Pendapatan
2. Proyeksi Biaya
a. Biaya Operational
c). Kerugian penjualan aset tetap (seluruh perolehan aset tetap bersumber
dari pendapatan non APBD/APBN);
d). Kerugian penurunan nilai; dan
e). Biaya Non operasional lainnya
Proyeksi Biaya Operasional biaya pelayanan
Puskesmas Cempae
Service Level Solvency untuk melihat seberapa banyak asset puskesmas yang
digunakan untuk melayani masyarakat.
Tahun I 5.510.754.433 =
134.813,08
40.877
Tahun II 5.624.069.397 =
136.222,95
41.286
XXX
Tahun IV 5.866.658.975 =
139.298,91
42.116
Tahun V 5.996.469.939 =
140.971,44
42.537
Tahun I 4.605.306.828 =
1,001931
4.596.431.828
Tahun II 4.763.800.130 =
1,001960
4.754.481.380
4.971.092.136
BAB VI
PENUTUP