Anda di halaman 1dari 79

KATA PENGANTAR

Rencana startegis (Renstra) Puskesmas Cempae Kota Parepare merupakan


sebuah dokumen yang berisi upaya upaya pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam
bentuk program/kegiatan,indikator,target,sampai dengan kerangka pendanaan dan
kerangka regulasinya.Renstra ini menjadi dasar dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
Amanat undang undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional,bahwa Lembaga menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode
Lima Tahun.PuskesmasCempae Kota Parepare menyusun Renstra dengan mengacu pada
visi,misi puskesmas,Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024,Renstra kementrian
Kesehatan Tahun 2020-2024,RPJMD kota Parepare Tahun 2018-2023,Serta Renstra
Dinas Kesehatan Kota Parepare tahun 2018-2023.
Renstra ini digunakan untuk sebagai acuan dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun waktu tahun 2022-2023,serta
dilaksanakan oleh seluruh stakeholder jajaran kesehatan puskesmas termasuk dukungan
lintas sektor dan dunia usaha yang ada dalam wilayah Kecamatan soreang.Selanjutnya
Renstra Puskesmas Cempae Tahun 2022-2023 dijabarkan dalam bentuk Rencana aksi
program (RAP) ditingkat UKM dan UKP diwilayah kerja Puskesmas Cempae Kota
Parepare.

Parepare,22 Desember 2021


Kepala Puskesmas Cempae

Suci Primawati,SKM,M.Tr.Adm.Kes
Nip.198605012010012025
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I :Pendahuluan 3
A. Latar Belakang
3
B. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB)
5
C. Tujuan 8
BAB II : Gambaran Pelayanan Puskesmas 9
A. Gambaran Umum Puskesmas
9
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
14
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
28
BAB III :Permasalahan dan Isu Strategis 54
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat 54
B. Penentuan Isu Strategis 64
BAB IV : Visi, Misi, Tujuan,Sasaran dan analisis 67
A. Visi Puskesmas 67
B. Misi Puskesmas 68
C. Tujuan dan Sasaran Puskesmas 69
D. Analisis SWOT 69
BAB V : Indikator,Target Kinerja dan Strategi 75
BAB VI : Rencana Program dan Target kinerja Pelayanan 85
BAB VII: Rencana Keuangan
A. Asumsi Keuangan
B. Tarif Pelayanan
C. Proyeksi Laporan operasional
BAB VIII :Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan
Kesehatan tersebut diselenggarakan dengan berazaskan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus kepada penduduk rentan antara lain: ibu, bayi, anak,
manusia usia lanjut dan keluarga miskin . Hal ini seperti diamanatkan dalamUndang-
Undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta
Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan Kesehatan
masyarakat tingkat pertama dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan rapat kerja
nasional (Rakernas) di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi system
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan Kesehatan tingkat pertama pada
waktu itu dirasakan kurang menguntungkan, dan dari kegiatan-kegiatan seperti
BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling
berhubungan. Melalui rakernas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan Kesehatan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan
diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
UU Praktek Kedokteran dan UU Perlindungan Konsumen mengamanatkan
pelaku bidang Kesehatan diharuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
profesional, sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kebutuhan dan kepuasan
selalu berkembang dari waktu kewaktu bahkan bisa berubah secara dinamis sesuai
perkembangan dan kemajuan pendidikan, teknologi, epidfemiologi, politis dan
keadaan social kerja. Dengan demikian Puskesmas dituntut untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan salah
satunya adalah dengan menerapkan PPK di Puskesmas sebagai PPK BLUD.

Puskesmas Cempae adalah salah satu puskesmas dari 8 puskesmas di Kota


Parepare yang terletak di Kelurahan Watang Soreang Kecamatan Soreang dengan
luas wilayah 7.76 km2 yang terdiri dari 2 kelurahan yaitu Watang Soreang dan Bukit
Indah.Jumlah penduduk Kecamatan Soreang adalah 46.903 jiwa (berdasarkan data
proyeksi Badan Pusat Statistik Kota Parepare tahun 2020).

Dalam menghadapi persaingan global, Puskesmas Cempae mengubah


model manajemen yang konvensional menjadi model pengelolaan publik yang
modern melalui BLUD yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Cempae merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program–program pembangunan
Kesehatan yang merupakan penjabaran dari kebijakan untuk mencapai hasil yang
terukur sesuai dengan visi dan misi Puskesmas Cempae yang akan dilaksanakan
langsung oleh Puskesmas Cempae maupun dengan mendorong peran aktif
masyarakat untuk kurun waktu tahun 2022-2023. Untuk maksud tersebut perlu
dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di lingkungan internal maupun
eksternal Puskesmas Cempae dalam bentuk penyusunan Rencana Bisnis Strategis
Puskesmas CempaeTahun 2022-2023sebagai Badan Layanan Umum Daerah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Parepare.
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Cempae Tahun 2022-2023 merupakan
penjabaran Renstra Dinas Kesehatan Kota Parepare Tahun 2018-2023 yang
merupakan penjabaran dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Parepare 2018-2023 darivisi, misi dan program
Kepala Daerah, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah
dengan memperhatikan RPJMD.

B. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB)


1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286)
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-UndangNomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undangNomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor1258,Tahun 2005 Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-UndangNo 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
9. Undang-UndangNo 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara JaminanSosial
(Lembaran Negara RI tahun 2011 Nomor116, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5256);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
11. Peraturan PemerintahNomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2012
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
16. Peraturan PemerintahNomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
17. Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4570);
18. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan;
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 32 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;
20. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MenKes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
22. Permendagri No. 13 tahun 2006; dan perubahannya no 59 tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. PermenkesNo. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400);
24. Permenkes No 19 Tahun 2014 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
(Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 589)
25. Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional;
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS)
27. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ Tahun 2014 Tentang
Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penata usahaan serta
Pertanggung jawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;
28. Perwali nomor 8 Tahun 2019 tentang perubahan atas perwali Kota pare pare
nomor 33 tahun 2018 tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja unit
pelaksana teknis daerah puskesmas
29. Perwali nomor 41 tahun 2020 tentang klasifikasi, kategori, dan jejaring unit kerja
pelaksana teknis daerah rumahs akit dan pusat Kesehatan masyarakat pada dinas
kesehatan Kota Parepare
30. Perwali nomor 59 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan dan penerapan
standar pelayanan minimal di Kota Parepare.

C. Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Cempae tahun 2022-2023 dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan serta indicator kinerja Puskesmas Cempae. Adapun tujuan tersebut
adalah:
a. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran pembangunan Pemerintah
Kota Parepare dengan Puskesmas Cempae dan Dinas Kesehatan Kota
Parepare, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pertanggung jawaban bagi Puskesmas Cempae.
b. Sebagai pedoman dalam Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana
Kerja Puskesmas Cempae tiap tahun.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. Gambaran Umum Puskesmas

1. WILAYAH KERJA

Unit kerja : Puskesmas Cempae Parepare


Kecamatan : Soreang
Kelurahan : WatangSoreang
Alamat : Jalan Petta Oddo No.3
Akreditasi : Madya
Wilayah kerja Puskesmas Cempae terbagi dalam 2 wilayah kerja yaitu
kelurahan Watang Soreang Dan Kelurahan Bukit Indah dan tedapat 2 Pustu
dan 1 Poskeskel. Adapun batas wilayahnya yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang.
                 Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Lappadde Kec.ujung.
                 Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Pare.
                 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Lakessi.

Gambar Peta wilayah puskesmas Cempae


Puskesmas Cempae yang berlokasi strategis di Jalan Petta Oddo No.3,
mudah dijangkau dari berbagai arah baik dengan kendaraan pribadi maupun
dengan kendaraan umum atau dengan berjalan kaki.
Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Cempae dan rata-rata kepadatan
penduduk dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 1 : Luas Wilayah dan jarak dan waktu tempuh Puskesmas Cempae
Thn.2020

No Kelurahan Luas Jarak Waktu Jml Jml Jml KK


Wilayah Tempuh tempuh RT RW
(Km2) (Km) (Menit)
1 WT Soreang 0.65 1 10 20 6 434
2 Bukit Indah 1.19 3 20 31 11 720

Berdasarkan table tersebut, dapat disimpulkan bahwa wilayah kerja yang


paling luas adalah kelurahan Bukit Indah.

Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Cempae pada tahun


2020 adalah sebesar 16.723 jiwa dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 19.670
jiwa .Jumlah penduduk diwilayah Puskesmas Cempae yang terus bertambah
nantinya dapat sangat berpengaruh diberbagai sector Kesehatan sehingga
memerlukan perhatian yang lebih serius.Untuk itu perlu diketahui penduduk
sasaran agar perencanaan Kesehatan dapat disusun dengan lebih baik.
Tabel 2 :Data Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin diwilayah kerja
Puskesmas CempaeTahun 2020-2021

No Kelurahan JumlahPenduduk Sex Total


Thn 2020 Thn.2021 Rasio
Lk Pr Lk Pr
1 WatangSoreang 3.573 3.559 3.665 3.627 100.3 7.292
2 Bukit Indah 6.094 6.259 6.150 6.228 97.3 12.378
Jumlah 9.667 9.818 9.815 9.855 - 19.670

Tabel 3 :Penduduk sasaran Program Puskesmas Cempae tahun 2021

Watang soreang Bkt Indah Puskesmas


No Nama Desa

1 Jumlah Penduduk Total 7.292 12.378 19.670


2 Bayi 0-<1 tahun 141 239 380
3 Bayi Resti 21 36 57
4 Balita 729 1.238 1.967
5 MTBS 182 309 492
6 Apras 268 456 724
7 PUS 1.313 2.228 3.541
8 PUS Gakin 394 668 1062
9 PUS 4T 263 446 708
10 PUS Resti 66 111 177
11 WUS 1.721 2.921 4.642
12 Bumil 155 263 418
13 Bumil Resti 31 53 84
14 Bulin/Bufas 148 251 399
15 Remaja 1205 2045 3249
16 Pra Usila 1037 1760 2797
17 Lansia ≥ 60 Tahun 587 996 1583
18 Usila Resti 200 339 539
19 Murid TK 138 213 351
20 Murid SD/MI 969 1008 1977
21 Murid Kls 1 SD/MI 165 213 378
22 Murid Wanita Kls VI 102 93 195
SD/MI
23 Murid Kls 1 SLTP/MI - 12 12
24 Murid Kls 1 SLTA - 10 10

Tabel 4 :sarana Pendidikan diwilayah Puskesmas Cempae Kota Parepare


Tahun 2021 sebagai berikut :
No Kelurahan TK/Paud SD/MI SLTP/ SMU PT
MI
1 Watang Soreang 3 6 - -
2 Bukit Indah 5 6 1 1 -
3 Jumlah 8 12 1 1 -

Selain itu Puskesmas Cempae juga didukung oleh jaringan,jejaring dan UKBM
sebagai berikut :
Tabel 5 :Daftar Jaringan,Jejaring dan UKBM Puskesmas Cempae tahun
2021
No Kelurahan Jaringan Jejaring UKBM
Pustu Poskeskel Apotik Toko Posy Pobindu Pos
obat Ukk
1 Wt Soreang 1 1 1 1 4 1 -
2 Bukit Indah 1 - 1 - 9 - 1

2. PELAYANAN PUSKESMAS

Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung


jawab Puskesmas Cempae meliputi:
a. UKM Esensial :
1. Pelayanan promosi Kesehatan termasuk UKS/UKGS,PKPR.
2. Pelayanan Kesehatan lingkungan.
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM.
4. Pelayanan gizi yang bersifat UKM.
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Pelayanan keperawatan Kesehatan masyarakat
b. UKM Pengembangan :
1. Pelayanan Kesehatan jiwa.
2. Pelayanan Kesehatan gigi masyarakat.
3. Pelayanan Kesehatan Kestra komplementer.
4. Pelayanan Kesehatan olahraga.
5. Pelayanan Kesehatan indera.
6. Pelayanan Kesehatan lansia.
7. Pelayanan Kesehatan kerja.

c. Pelayanan Kesehatan Perseorangan / UKP


Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat dan memulihkan Kesehatan perseorangan.
Pelayanan UKP di Puskesmas Cempae terdiri dari :
1) UKP, kefarmasian dan laboratorium membawahi :
a) Pelayanan pemeriksaan umum
b) Pelayanan kegawatdaruratan (UGD)
c) Pelayanan kefarmasian
d) Pelayanan laboratorium
e) Pelayanan KIA – KB bersifat UKP
f) Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
g) Pelayanan rawat jalan
h) Pelayanan Gizi bersifat UKP
i) Pelayanan MTBS
j) Pelayanan TB & Kusta
2) Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan, yang membawahi :
a) Puskesmas keliling
b) Puskesmas pembantu
c) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
3) Penunjang :
a) Loket
b) RekamMedik
c) Ambulance
d) Pengendalian Penyakit / Infeksi
e) Laundry
f) Pemeliharaan
g) Penanganan Limbah

B. Gambaran Organisasi Puskesmas

1. Tugas Pokok ,Fungsi Dan Wewenang Puskesmas (Permenkes Nomor 43


Tahun 2019).

Puskesmas Cempaes ebagai unit pelaksana tekhnis untuk


menunjang operasional Dinas Kesehatan dalam bidang pelayanan Kesehatan
masyarakat dilingkungan Pemerintahan Kota Parepare yang berdasarkan pada
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tentang Puskesmas.Puskesmas Cempae dipimpin oleh
Kepala Puskesmas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas Kesehatan.
1) Tugas Puskesmas
Melaksanakan kebijakan Kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan Kesehatan diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan program
yang dilaksanakan dengan pendekatan keluarga dengan tujuan meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan Kesehatan diwilayah
kerjanya.
2) Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas puskesmas menyelenggarakan fungsinya
sebagai berikut :
- Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
- Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
3) Wewenang Puskesmas
Dalam penyelenggaraan UKM puskesmas Cempae mempunyai
wewenang untuk:
- Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan Analisa masalah Kesehatan
masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
- Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
- Melaksanakan komunikasi,informasi,edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
- Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sector lain yang terkait.
- Melaksanakan pembinaan tekhnis terhadap institusi jaringan pelayanan
dan upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat.
- Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia puskesmas.
- Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
- Memberikan pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga,kelompok dan masyarakat dengan mempertimbangkan factor
biologis,psikologis,social,budaya dan spiritual.
- Melaksanakan pencatatan,pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan.
- Memberikan rekomendasi terkait masalah Kesehatan masyarakat kepada
Dinas Kesehatan Kota termasuk dukungan terhadap Sistem kewaspadaan
Dini dan Respon Penanggulangan Penyakit.
- Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
- Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan Rumah sakit di wilayah kerjanya.

Sedangkan dalam menyelenggarakan fungsi UKP Puskesmas


Cempae mempunyai wewenang untuk :
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif,berkesinambungan dan bermutu.
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien,petugas dan pengunjung.
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerjasama inter dan antar profesi.
- Melaksanakan rekam medis.
- Melaksanakan pencatatan,pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan.Melaksanakan peningkatan Kompetensi tenaga
Kesehatan.
- Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
Kesehatan tingkat pertama diwilayah kerjanya.
- Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan system
rujukan.
2. Struktur Organisasi Puskesmas

Struktur organisasi Puskesmas Cempae Kota Parepare ditetapkan


berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare
Nomor….tentang Struktur organisasi yang berdasarkan Permenkes No 75 tahun
2014 tentang Puskesmas.Struktur Organisasi Puskesmas Cempae sebagai
berikut :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS CEMPAE

Struktur Organisasi Puskesmas Cempae terdiri dari :


a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan keuangan,umum dan kepegawaian serta
perencanaan dan pelaporan terdiri dari :
1) Pelaksanan keuangan
- Pelaksana Bendahara JKN dan operasional APBD
- Pengelola PAD
- Pelaksana Bendahara BOK
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian
- Pelaksana sarana prasarana dan Bangunan/pengelola
barang/Kendaraan.
- Pelaksana administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung jawab UKM dan Perkesmas
Penanggung jawab UKM bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan. Pelaksana Upaya yang
terbagi dalam :
1) Upaya Kesehatan masyarakat esensial
a) Pelaksana Promkes
b) Pelaksana Kesling
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana KIA-KB
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana KB
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilens
- Pelaksana DBD
- Pelaksana ISPA/Diare
- Pelaksana HIV-AIDS
- Pelaksana Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Perkesmas
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b) Pelaksana Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional /BATRA
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Lansia
g) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
h) Pelaksana Kesehatan Haji
i) Pelaksana PKPR
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),Kefarmasian dan
Laboratorium.
1) Penanggung Jawab ruang pendaftaran,ruang administrasi dan rekam
medis.
2) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
3) Penanggung Jawab ruang pemeriksaan Lansia
4) Penanggung Jawab Ruang pemeriksaan KIA-KB dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab ruang pemeriksaan anak
7) Penanggung Jawab ruang pemeriksaan gigi
8) Penanggung Jawab ruang pemeriksaan penyakit menular
9) Penanguung Jawab ruang pemeriksaan IVA,IMS,HIV
10) Penanggung Jawab ruang imunisasi
11) Penanggung Jawab ruang pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab ruang UGD 24 jam
14) Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap
e. Penanggung Jawab jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Penanggung Jawab Puskemas Pembantu dan Poskeskel
- Penanggung Jawab PustuWatang Soreang
- Penanggung Jawab Pustu Bukit Indah
- Penanggung Jawab Poskeskel Watang Soreang
2) Penanggung jawab Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
- Penanggung Jawab Posyandu
- Penanggung Jawab Posbindu
- Penanggung Jawab Pos UKK
- Penanggung Jawab Posyandu Lansia

Uraian tugas masing –masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas :


 Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja Puskesmas
 Menyusun dan menetapkan kebijakan tehnis puskesmas
 Menyusun dan menetapkan kebijakan operational dan kinerja
puskesmas
 Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
 Melaksanakan pelayanan Kesehatan perseorangan tingkat pertama
 Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat tingkat pertama
 Melaksanakan pembinaan Kesehatan masyarakat
 Melaksanakan kegiatan manajemen puskesmas
 Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma,standar,pedoman
dan petunjuk operational dibidang pelayanan Kesehatan dasar dan
Kesehatan masyarakat.
 Melaksnakan pemantauan,evaluasi dan pelaporan kegiatan puskesmas.
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas :
 Menyusun rencana kegiatan sub bagian Tata Usaha
 Menyiapkan bahan bahan pelaksanaan kegiatan dibidang pelayanan
Kesehatan dasar dan pelayanan Kesehatan masyarakat.
 Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma,standar,pedoman dan petunjuk operational dibidang pelayanan
Kesehatan dasar dan pelayanan Kesehatan masyarakat.
 Menyusun pedoman kerja ,Pola tata kerja,prosedur dan indicator
kinerja puskesmas.
 Melaksanakan administrasi keuangan,kepegawaian,surat
menyurat,arsip, administrasi umum,perpustakaan,kerumah
tanggaan,sarana prasarana dan hubungan masyarakat.
 Melaksanakan pelayanan administrasi dan fungsional dilingkungan
puskesmas.
 Melaksanakan mutu administarsi dan manajemen puskesmas.
 Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan.
 Melaksnakan pemantauan,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian
tata usaha.
c. Penanggung Jawab UKM mempunyai tugas :
 Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
 Melakukan Monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,Kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM.
 Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
 Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas.
d. Penanggung Jawab UKP mempunyai tugas :
 Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas.
 Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan,dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan.
 Bertanggung jawab dalam Menyusun pedoman kerja dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan.
 Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja ,alat kerja dan bahan kerja
 Melaksanakan pemenuhan indicator mutu,kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan.
 Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKP.
 Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP.
 Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Puskesmas mempunyai
tugas :
 Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP dijaringan pelayanan
Kesehatan.
 Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan,dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan jaringan dan jejaring Puskesmas
 Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja.
 Menyusun perencanaan kegiatan,Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pelaksanaan kegiatan dan Kerangka Acuan kegiatan.
 Mengkoordinasikan kegiatan Pelayanan.
 Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan.
 Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP,kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP
dijaringan pelayanan Kesehatan.
 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
 Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP
dijaringan pelayanan kesehatan.
 Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan Kesehatan dijejaring
pelayanan kesehatan.
 Membuat rencana tindaklanjut.
 Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.

f. Pelaksana Perencana dan pelaporan


 Menyusun bahan,dokumen,kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/PTP Puskesmas.
 Menyusun pedoman kerja ,prosedur kerja dan kerangka acuan kegiatan
perencanaan dan pelaporan.
 Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan.
 Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas.
 Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan.
 Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
g. Pelaksana Keuangan Puskesmas mempunyai tugas :
 Menyiapkan bahan,dokumen,dan kebijakan perencanaan keuangan.
 Menyusun pedoman kerja,prosedur kerja dan Kerangka acuan kegiatan
pengelolaan keuangan.
 Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
 Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan.
 Menyusun evaluasi,analisis dan laporan keuangan.
 Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.

h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:


 Menyiapkan bahan dan dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian,sarana prasarana dan administrasi umum.
 Menyusun pedoman kerja,prosedur kerja dan kerangka acuan kegiatan
kepegawaian,sarana prasarana dan administrasi umum.
 Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,sarana
prasarana dan administrasi umum.
 Melakukan analisis kepegawaian,sarana prasarana dan administrasi
umum.
 Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian,sarana prasarana dan administrasi umum.
 Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian,sarana prasarana dan
administrasi umum.
 Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
i. Pelaksana UKM mempunyai tugas:
 Menyiapkan bahan,dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM.
 Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja UKM.
 Menyusun perencanaan kegiatan UKM,Rencana Usulan
Kegiatan,Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan kegiatan
UKM.
 Melakukan pencatatan dan pelaporan.
 Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut.
 Melaksanakan rencana tindak lanjut

j. Pelaksana Pelayanan UKP mempunyai tugas :


 Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan.
 Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan.
 Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggungjawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut.

3. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya manusia yang ada di Puskesmas Cempae Kota Parepare


menurut jenis ketenagaan sebagai mana tertuang dalam table berikut :
Tabel 7 :Ketenagaan di Puskesmas Cempae Kota Parepare Tahun 2021
(Berdasarkan PerMenkes No.43Tahun 2019)..
No Jabatan Jumlah Pendidikan Ket
1 Kepala Puskesmas 1 S-2 AKK PNS
Kepala Sub Bagian
2 1 S-1 Ners PNS
TU
S-1 Kedokteran
3 Dokter Umum 3 PNS
Umum
S-1 Kedokteran
1 KontrakHonorer
Umum
4 Dokter gigi 2 S-1 Kedokteran Gigi PNS
5 Perawat 11 S-1 ners  PNS
4 S1 Perawat PNS
15 D3 Perawat  TKS
6 Perawat Gigi 2 D3 Akademigigi PNS
7 Bidan 9 D3 Kebidanan PNS
11  D3 Kebidanan TKS
2 D4 Kebidanan TKS
8 Sanitarian 1 S1 kesmas Kesling PNS
9 Nutrisionis 1 S-1 Ilmu Gizi PNS
1 D3 Ilmu Gizi PNS
10 Laboran 2 D3 Analis Kesehatan PNS
11 Farmasi 3 Apoteker PNS
1 D3 Farmasi TKS
1 SMU Farmasi TKS
12 Promkes 1 S-2 Penyuluh  PNS
S-1 AKK TKS
13 Surveilans  1 S-1 epidemiologi  PNS
AdminKeuangan
14 1 S-1 Ekonomi PNS
JKN/APBD
Pengelola PAD 1 S-1 AKK PNS
S-1 AKK TKS
Admin Umum 1 S-1 Kesmas PNS
Pengelola BOK 1 S-1 AKK TKS
Supir 2 SMU TKS
Juru Masak 1 SMU TKS
Cleaning servis 2 SMU TKS
Jumlah 85 50 PNS 35 TKS

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ketenagaan di


Puskesmas Cempae Sebagian besar berstatus tenaga ASN dan profesi terbanyak
adalah perawat dan Bidan.
4. Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan puskesmas cempae berasal dari kapitasi JKN ,Non
Kapitasi JKN,Operasional APBD dan Bantuan Operational Kesehatan (BOK)
serta jasa PAD dengan rincian sebagaiberikut :

Tabel 8 : Alokasi anggaran keuangan Puskesmas Cempae Tahun 2020


No Jenis Pendapatan Penerimaan Realisasi %
Jasa PAD Rp.27.500.450 Rp.27.500.450 100%
Non Kapitasi JKN Rp.185.040.750 Rp. 98.900.500 92%
Kapitasi JKN Rp.1.356.824.050 Rp.1.224.857.100 95%
Operasional (APBD) Rp.169.200.000 Rp.145.622.969 98%
BOK Rp.455.000.000 Rp.455.000.000 100%

Tabel 9 :Alokasi anggaran Puskesmas Cempae Tahun 2021


No Jenis Pendapatan Penerimaan Realisasi %
Jasa PAD Rp.27.738.450 Rp.27.738.450 100%
Non Kapitasi JKN Rp.181.040.750 Rp. 94.900.500 92%
Kapitasi JKN Rp.1.356.824.050 Rp.1.224.857.100 95%
Operasional (APBD) Rp.169.200.000 Rp.145.622.969 98%
BOK Rp.270.641.832 Rp.270.641.230 99.9%

5. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ,Peralatan ,transportasi dan obat-


obatan.
1) Sarana Gedung Puskesmas (Bangunan)
Gedung/bangunan Puskesmas merupakan kesatuan unit bangunan
yang terdiri dari tiga bagian yaitu Gedung rawat jalan,rawat inap dan
UGD.Puskesmas Cempae mendapatkan rehab bangunan rawat jalan dan rawat
inap serta UGD pada Tahun 2005.
Selain itu Puskesmas Cempae juga memiliki bangunan penunjang
lainnya yaitu 2 pustu dan 1 poskeskel dan semua dalam kondisi baik.
Secara lebih rinci keadaan bangunan Puskesmas Cempae dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 10 :Sarana Gedung dan Jaringan Puskesmas Cempae Tahun 2021
Nomor Tahun
Luas Kondis
Nama Barang Pengadaa Alamat
Kode Barang Register M² i
n
Jl Petta
Bangunan 117010501002
1.3.1.01.01 Oddo No
Puskesmas '
729 m² 2002 3 Baik
Pustu Watang 117010501002
1.3.1.01.01
Soreang ' 203 m² 2005 Jl Menara Baik
117010501002 JlIndustri
1.3.1.01.01
Pustu Bukit Indah ' 200 m² 2005 Kecil Baik
Poskeskel 117010501002 Jl Petta
1.3.1.01.01
WatangSoreang ' 204 m² 2009 Unga Baik

Data diatas menunjukkan bahwa keadaan bangunan Puskesmas Cempae dan


jaringannya dalam keadaan baik untuk penyelenggaraan pelayanan Kesehatan kepada
masyarakat.
Disamping itu ketersediaan ruang pelayanan juga sangat menunjang dalam
pemberian pelayanan kesehatan yang maksimal.Ketersediaan ruang pelayanan pada
puskesmas Cempae dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 11 :Ketersediaan Ruangan di Puskesmas Cempae Kota ParepareTahun 2021
No Nama Ruang dan Mobile Ada/Tidak ada
1 Ruang Kepala Puskesmas Ada
2 Ruang Administrasi Kantor Ada
3 Ruang Rapat/Aula Ada
4 Ruang Pendaftaran dan rekam medic Ada
5 Ruang tunggu Ada
6 Ruang Pemeriksaanumum Ada
7 Ruang tindakan/UGD Ada
8 Ruang KIA-KB Ada
9 Ruang Poli Gigi dan Mulut Ada
10 Ruang Rawat Inap Ada
11 Ruang Promkes Ada
12 Ruang ASI Ada (Jadi satudgn Ruang gizi)
13 Ruang Bermain Anak Ada
14 Ruang Farmasi dan gudangobat Ada
15 Ruang Persalinan Ada
16 Ruang poli Lansia Tidak ada ruang khusus
17 Ruang Poli anak Tidak ada ruang khusus
18 Klinik sanitasi Tidak ada ruang khusus
19 Ruang rawatpascapersalinan Ada
20 Laboratorium Ada
21 Ruang Gizi Ada
22 Ruang penyelenggaraanmakanan Ada
23 Mushollah Ada
24 Kamar Mandi Ada ( Petugas dan Pasien)
25 Gudang Umum Ada
26 Ruang Fiksasi Ada
27 Parkiran Ada

Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa Puskesmas Cempae sudah


memenuhi jumlah ruang menurut PMK No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
Namun pada Tata letak ruang pelayanan pada bangunan puskesmas belum
memenuhi zona infeksius dan non infeksius.Selain itu ruang pelayanan Lansia one stop
service belum bisa dilaksanakan begitu juga ruang khusus untuk pelayanan anak dan
ruang klinik sanitasi belum ada tersendiri.
Dari segi pencahayaan dan ventilasi udara untuk semua ruangan bangunan belum
maksimal karena masih dibutuhkan lampu penerang disemua ruang pelayanan.
Disamping itu Puskesmas Cempae Kota Pare pare dalam menjalankan fungsinya
juga ditunjang berbagai peralatan dan sarana transportasi guna lebih memaksimalkan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.Adapun ketersediaan peralatan medis di
Puskesmas Cempae dapat dilihat pada (Lampiran No 1).
Selain memiliki Peralatan medis Puskesmas Cempae juga memiliki peralatan non
medis untuk menunjan gpelayanan kesehatan yang dilaksanakan baik di Puskesmas Induk
maupun di jaringannya. Adapun peralatan penunjang pada (Lampiran No 2)
Sedangkan untuk transportasi,Puskesmas Cempae juga ditunjang dengan fasilitas
sarana transportasi,untuk itu perlu kiranya diperhatikan kebutuhan tersebut untuk dapat
terpenuhi dan terpelihara.Secara terperinci keaadaan sarana transportasi Puskesmas
Cempae dapat dilihat pada (Lampiran No 3).
Untuk sarana penunjang lainnya yang ada pada Puskesmas Cempae dapat dilihat
pada table berikut :

Tabel 12: Sarana penungjang Puskesmas cempae tahun 2021


No Jenis saranaPenunjang Jumlahsaranapenunjang
Kurang Cukup Lebih
1 Obat obatan X
2 Laboratorium X
3 Sterilisator X
4 Genset X
Sumber data: Data Inventaris Barang Puskesmas Cempae tahun 2021

Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014 maka sarana penunjang yang


belum mencukupi adalah genset.
Puskesmas Cempae dalam menjalankan tanggung jawabnya juga sangat
membutuhkan ketersediaan obat obat yang mencukupi yang dibutuhkan sesuai dengan
standar farmasi,oleh karenanya harus menjadi perhatian agar stokobat yang ada mampu
mencukupi kebutuhan masyarakat akan layanan farmasi.Adapun ketersediaan obat
dipuskesmas Cempae pada tahun 2021.

6. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Hasil pencapaian kinerja pada dasarnya merupakan perwujudan dari


akuntabilitas instansi pemerintah dalam mengembang visi dan misinya,sebab melalui
penetapan hasil capaian kinerja akan dapat diketahui tingkat keberhasilan,kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan kegiatan operasional
organisasi.Dalam mengukur kinerja pelayanan,terdapat indicator kerja utama

Capaian-capaian indicator tersebut adalah sebagai berikut :

1). Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator kinerja utama Kesehatan merupakan indicator impact hasil


dampak dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan.Indikator Kinerja Utama pada
Puskesmas Cempae diwakili dengan beberapa indicator yaitu AKI (angka Kematian
Ibu) per 100.000 KH,AKB (angka Kematian Bayi) per 1000 KH,dan Prevalensi gizi
buruk.Berdasarkan hasil evaluasi kinerja sesuai dengan Indikator Kinerja Utama maka
tingkat capaian kinerja Puskesmas Cempae Kota parepare tahun 2020-2021 adalah
sebagai berikut :

Tabel 13: Capaian IKU Puskesmas Cempae Kota Parepare Tahun 2020-2021

No IndikatorSasaran Target Persentase


Capaian
Thn 2020 Thn 2021
1 Angka Kematian ibu 0 0 0
2 Angka Kematian bayi 0 1 2
3 Prevalensi Gizi buruk 3.60 0.66 0.21
a. Angka Kematian Ibu

AKI merupakan kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa


kehamilan,persalinan dan masa nifas,kecuali kasus kecelakaan.Untuk
Puskesmas Cempae dalam dua tahun terakhir tidak terdapat kasus kematian ibu.

b. Angka Kematian Bayi dan Balita

Hasil dari pelayanan Kesehatan terhadap bayi dan anak balita dapat dinilai
melalui beberapa standar pelayanan kepada bayi dan anak balita.Perkembangan
angka kematian bayi dari tahun 2020 sampai tahun 2021 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini

Tabel 14: Kasus kematian bayi di Puskesmas Cempae Tahun 2020-2021


No Tahun Jml Penyebab Ket
1 Tahun 2020 1 Gangguan pertumbuhan Lahir mati
janin
2 Tahun 2021 2 Gangguan pertumbuhan Lahir mati
janin, KJDR
3 Partus lama, Kematian bayi
Penyumbatan usus,
Gangguan pertumbuhan
janin

c. Prevalensi Gizi Buruk

Balita gizi buruk merupakan balita dengan status yang didasarkan pada indeks
berat badan menurut Panjang badan atau berat badan menurut tinggi badan
dengan Z score ≤-3 SD dan atau mengalami adanya tanda-tandaklinis
(Marasmus,Kwashiokor,Marasmus kwashiorkor).Pada table diatas target
nasional untuk prevalensi gizi buruk sebesar 3,6%.Pada Tabel dibawah dapat
dilihat perkembangan kasus balita gizi buruk dari tahun 2020-2021 sebagai
berikut :

Tabel 15: Prevalensi Gizi Buruk di Puskesmas Cempae Tahun 2020-2021

No Tahun Sasaran Jumlah Capaian %


1 Tahun 2020 1197 8 0.66
2 Tahun 2021 933 2 0.21

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa rentang antara tahun 2020-2021


pencapaian kasus tertinggi prevalensi gizi buruk yaitu pada tahun 2020 sebesar
0.66% kemudian mengalami penurunan menjadi 0.21% di tahun 2021.
Prevalensi balita gizi buruk menurun dikarenakan adanya upaya yang
dilakukan untuk mengatasi balita gizi buruk salah satunya dengan dukungan
pemerintah melalui intervensi pemberian makanan tambahan
(PMT),pendampingan dan pemulihan serta penyuluhan baik didalam Gedung
maupun diluar Gedung puskesmas

2). Capaian Kinerja UKM Dan UKP

Untuk Hasil kinerja pelayanan Kesehatan UKM dan UKP dapat dilihat
pada table dibawah ini

Tabel 16 : Capaian Kinerja pelayanan UKM Esensial,UKM Pengembangan


dan UKP Tahun 2021
No Program dan variabel Target Capaian Sasaran
thn.2021 % thn.2021
%
Promosi Kesehatan
Tatanan Sehat
1 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 420 RT 100 % RT
minimal 11 indikator PHBS
2 Institusi Pendidikan yang memenuhi 0 0 IP
minimal 9 indikator PHBS
(klasifikasiIV)
3 Institusi Kesehatan yang memenuhi 0 0 IK
minimal 9 indikator PHBS
(klasifikasiIV)
4 TTU yang memenuhi minimal 6 0 0 TTU
indikator PHBS (klasifikasiIV)
5 Tempat Kerja yang memenuhi minimal 0 0 TK
8 indikator PHBS Tempat- Tempat
Kerja (klasifikasi IV)
6 Pondok Pesantren yang memenuhi 0 0 Ponpes
minimal 9 indikator PHBS Pondok
Pesantren (klasifikasi IV)
Intervensi/ Penyuluhan Kesehatan
7 Kegiatan intervensi pada Kelompok 11 0 Posyandu
Rumah Tangga minimal 12 kali dalam
setahun
8 Kegiatan intervensi pada Institusi 10 0 Sekolah
Pendidikan minimal 2 kali dalam
setahun
9 Kegiatan intervensi pada Institusi 3 0 IK
Kesehatan minimal 2 kali dalam setahun
10 Kegiatan intervensi pada TTU minimal 13 0 TTU
2 kali dalam setahun
11 Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja 8 0 TK
minimal 2 kali dalam setahun
12 Kegiatan intervensi pada Pondok 0 0 PP
Pesantren minimal 2 kali dalam setahun
Pengembangan UKBM
13 Posyandu Mandiri 11 0 Posyandu
14 Poskesdes beroperasi dengan strata 1 1 Poskesdes
Madya, Purnama, dan Mandiri
Penyuluhan NAPZA (Narkotika
Psikotropika dan Zat Adiktif)
15 Penyuluhan Napza minimal 2 kali 2 0 Kali
dalam setahun
Pengembangan Desa Siaga Aktif
16 Desa Siaga Aktif 2 0 Desa
17 Desa Siaga Aktif Mandiri 2 0 Desa
18 Pembinaan Desa Siaga Aktif 2 0 Desa
Promosi Kesehatan
19 Promosi kesehatan untuk 12 0
Program prioritas di dalam gedung Kali
Puskesmas dan jaringannya (sasaran
masyarakat) minimal 12kali dalam
setahun
20 Promosi kesehatan untuk program 12 0
prioritas melalui pemberdayan Kali
masyarakat di bidang kesehatan
(kegiatan di luar gedung
Puskesmas)minimal 12 kali dalam
setahun
Program Pengembangan
21 Pembinaan tingkat perkembangan 0 0
Poskestren minimal 1 kali dalam Kali
setahun
22 Poskestren Aktif 0 0 Poskestren
23 Pembinaan tingkat perkembangan Pos 2 2
UKK minimal 1 kali dalam setahun Kali
24 Pembinaan tingkat perkembangan 6 2
Posbindu PTM minimal 6 kali dalam Kali
setahun
25 Pembinaan Kelompok Masyarakat/ 6 0
Institusi Peduli Kesehatan minimal 6 Kali
kali dalam setahun
Upaya Kesehatan Lingkungan
Penyehatan Air
26 Pengawasan Sarana Air Minum 100% 0 SAM
(SAM)
27 SAM yang memenuhi syarat 100% 0 SAM
kesehatan
28 Rumah Tangga yang memiliki akses 100% 0 RT
terhadap SAM
b. Penyehatan Makanan dan
Minuman
29 Pembinaan Tempat Pengelolaan 100% 50%
Makanan (TPM) TPM
30 TPM yang memenuhi syarat 100% 45% TPM
kesehatan
Penyehatan Perumahan dan
SanitasiDasar
31 Pembinaan sanitasi perumahan 100% 0 Rumah
32 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 100% 0 Rumah
Pembinaan Tempat-Tempat Umum
(TTU)
33 Pembinaan sarana TTU 100% 80% TTU
34 TTU yang memenuhi syarat 100% 70% TTU
kesehatan
Yankesling (Klinik Sanitasi)
34 Konseling Sanitasi 20 Pasien
36 Inspeksi Kesehatan Lingkungan PBL 10 Pasien
37 Intervensi terhadap pasien PBL yang di 10 Pasien
IKL
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) = Pemberdayaan Masyarakat
38 Rumah Tangga memiliki Akses terhadap 100% 75% RT
jamban sehat
39 Desa/ Kelurahan yang sudah ODF 100% 0 Desa/ Kel
40 Jamban Sehat 85% 0 Jamban
41 Pelaksanaan Kegiatan STBM di 100% 0 Desa/ Kel
Puskesmas
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu,
Anak, dan Keluarga Berencana
Kesehatan Ibu
42 Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil 100% 51.20% Ibu Hamil
(K1)
43 Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil 100% 64.59% Ibu Hamil
(K4)
44 Pelayanan Persalinan oleh tenaga 100% 72.93% Orang
kesehatan (Pn)
45 Pelayanan Persalinan oleh tenaga 100% 72.93% Orang
kesehatan di fasilitas kesehatan
46 Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan 100% 70.93% Orang
(KF)
47 Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 100% 73.8% Orang
b. Kesehatan Bayi
48 Pelayanan Kesehatan neonatus pertama 100% 77.89% Bayi
(KN1)
49 Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari 100% 77.89% Bayi
(KN lengkap)
50 Penanganan komplikasi neonatus 100% 47.4% Bayi
51 4) Pelayanan kesehatan bayi 29 hari-11 100% 81.3% Bayi
bulan
Kesehatan Anak Balita dan Anak
PraSekolah
52 Pelayanan kesehatan anak balita (12-59 100% 63.2% Balita
bulan)
53 Pelayanan kesehatan balita (0-59 bulan) 100% 63.2% Balita
54 Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah 100% 0 Anak
(60-72 bulan)
Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja
55 Sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB 100% 0 Sekolah
yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan
56 Sekolah setingkat SMP/ MTs/SMPLB 100% 0
yang melaksanakan pemeriksaan Sekolah
penjaringan kesehatan
57 Sekolah setingkat SMA/ MA/ SMK/ 100% 0
SMALB yang melaksanakan Sekolah
pemeriksaan penjaringan kesehatan
58 Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% 0
Pendidikan Dasar kelas I setingkat Orang
SD/ MI/ SDLB
59 Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% 0
Pendidikan Dasar kelas VII setingkat Orang
SMP/ MTs/ SMPLB
60 Setiap anak pada usia Pendidikan 100% 0
dasar mendapatkan skrining kesehatan Orang
sesuai standar
61 Murid kelas X setingkat SMA/ MA/ 80% 0
SMK/ SMA LB yang diperiksa Orang
penjaringan kesehatan
62 Pelayanan kesehatan remaja 50% 0 Remaja
Pelayanan Keluarga Berencana
(KB)
63 KB aktif (Contraceptive Prevalence 85% Orang
Rate/ CPR)
64 Akseptor KB Drop Out <5% Orang
65 Peserta KB mengalami komplikasi <5% Orang
66 Peserta KB mengalami efek samping <5% Orang
67 PUS dengan 4T ber KB 25% Orang
68 KB pasca persalinan 10% Orang
69 Ibu hamil yang diperiksa HIV 100% Orang
Pelayanan Gizi Masyarakat
70 Pemberian kapsul vitamin A (warna 100% 100% Bayi
biru) dosis tinggi pada bayi umur 6-11
bulan
71 Pemberian kapsul vitamin A (warna 100% 88.41% Balita
merah) dosis tinggi pada balita umur
12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
72 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu 95% 95% Bumil
Hamil
73 Pemberian Tablet Tambah Darah 100% 36.79% Rematri
pada Remaja Putri
Penanggulangan Gangguan Gizi
74 Pemberian PMT pada balita kurus 100% 100% Balita Kurus
75 Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT- 100% 100%
Pemulihan Bumil KEK
76 Balita gizi buruk mendapat 100% 100%
perawatan sesuai standar Balita
tatalaksana gizi buruk
Pemantauan Status Gizi
77 Penimbangan balita D/ S 87% 46.83% Balita
78 Balita naik berat badannya (N/ 87% 75.24% Balita
D)
79 Balita Bawah Garis Merah (BGM) <1% 14.10% Balita
80 Rumah Tangga mengkonsumsi garam 83% 87.64% RT
beryodium
81 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) <9,5% 15.54% Bumil
82 Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI 50% 49.59% Bayi
Eksklusif
83 Bayi yang baru lahir mendapat 47% 65.51% Bayi
IMD(Inisiasi Menyusu Dini)
84 Balita pendek (Stunting) <8% 2.89% Balita
Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
Diare
85 Pelayanan Balita Diare 20 % 20% Balita
86 Penggunaan oralit pada balita diare 100% 100% Balita
87 Penggunaan Zinc pada balita diare 100% 75% Balita
88 Pelaksanaan kegiatan Layanan 100% 70% Kegiatan
Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Atas)
89 Penemuan penderita Pneumonia balita 60% 40% Balita
Kusta
90 Jumlah kasus baru yang ditemukan dan 100% 0 Orang
diobati
91 Pemeriksaan kontak dari kasus 100% 0 Orang
Kusta baru
92 Angka kecacatan tingkat 2 <5% 0 Orang
93 RFT penderita Kusta 90% 0 Orang
94 Pengawasan pasca RFT 100% 0 Orang
95 Penderita baru pasca pengobatan <5% 0 Pasien
dengan score kecacatannya tidak
bertambah atau tetap
96 Proporsi tenaga kesehatan Kusta 100% 0 Nakes
tersosialisasi
97 Kader kesehatan Kusta tersosialisasi 80% 0 Kader
98 SD/ MI telah dilakukan screening 100% 0 Sekolah
Kusta
Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
99 Semua kasus TB yang ditemukan dan 70% 61% Kasus TB
diobati
100 Penemuan terduga kasus TB 60% 77% Suspek TB
101 Angka Keberhasilan pengobatan semua 90% 78% Pasien TB
kasus TB (Success Rate/ SR)
102 Jumlah pasien HIV diperiksa TB 100% 100% Pasien HIV
Pencegahan dan PenanggulanganPMS
dan HIV/ AIDS
103 Anak sekolah (SMP dan SMA/ 90% 0
sederajat) yang sudah dijangkau Orang
penyuluhan HIV/ AIDS
104 Orang yang beresiko terinfeksi HIV 100% 100% Orang
mendapatkan pemeriksaan HIV
105 Orang HIV yang mendapatkan 90% 80% Orang
pengobatan ARV
106 Jumlah pasien TB yang mengetahui 70% 86% Orang
status HIV-nya
Demam Berdarah Dengue (DBD)
107 Angka Bebas Jentik (ABJ) 90% 78.24% Orang
108 Penderita DBD ditangani 100% 100% Orang
109 PE kasus DBD 100% 100% Orang
110 Angka kematian DBD <1% 0 Orang
Malaria
111 Penderita Malaria yang dilakukan 100% 0 Orang
pemeriksaan SD
112 Penderita positif Malaria yang diobati 100% 0 Orang
sesuai standar (ACT)
113 Penderita positif Malaria yang di 100% 0 Orang
follow up
Pencegahan dan Penanggulangan
Rabies
114 Cuci luka terhadap kasus gigitan 100% 100% Orang
HPR
115 Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR 100% 100% Orang
yang berindikasi
Hepatitis
116 Pemeriksaan hepatitis pada bumil 100% 100% Orang
dengan rapid HBSag
117 Pemberian Hbig (diberikan dalam 24 jam 100% 100% Orang
setelah lahir) pada bayi dari
bumil reaktif hepatitis
Filariarsis
118 Kasus filariarsis yang ditemukan dan 100% 0 Orang
ditangani sesuai standar
Leptospirosis
119 Kasus leptospirosis yang ditemukan dan 100% 0 Orang
ditangani sesuai standar
Pelayanan Imunisasi
120 IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 95% 82.54% Bayi
121 Desa/ Kelurahan UCI 100% 100% Desa
122 Imunisasi Booster Campak/ MR 80% 75% Baduta
123 Imunisasi Booster DPT-HB-HIB 80% 72% Anak
Sekolah
124 BIAS DT pada anak kelas 1 SD/ MI 98% 95% Anak
Sekolah
125 BIAS Campak/ MR pada anak kelas 1 98% 98% Anak
SD/ MI Sekolah
126 BIAS Td pada anak SD/ MI kelas 2 98% 95% Anak
Sekolah
127 BIAS Td pada anak SD/MI kelas 5 98% 92% Anak
Sekolah
128 Imunisasi Td2 plus bumil 80% 80% Bumil
129 Pemantauan suhu lemari es vaksin 100% 100% Catatan
130 Ketersediaan catatan stok vaksin 100% 100% Catatan
131 Laporan KIPI Non serius 100% 100% Catatan
Pengamatan Penyakit
(SurveillanceEpidemiology)
132 Laporan STP yang tepat waktu 80% 80% Laporan
133 Kelengkapan laporan STP 90% 90% Laporan
134 Laporan C1 tepat waktu 80% 75% Laporan
135 Kelengkapan laporan C1 90% 85% Laporan
136 Laporan W2 (mingguan) yang tepat 80% 80% Laporan
waktu
137 Kelengkapan laporan W2 (mingguan) 90% 85% Laporan
138 Analisa Trend Bulanan Penyakit 80% 80% Laporan
Potensial Wabah (6 penyakit)
139 Desa/ Kelurahan yang mengalamiKLB 100% 0 Laporan
ditanggulangi dalam waktu kurang dari
24 (dua puluh empat) jam
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
140 Desa/ Kelurahan yang melaksanakan 50% 100% Desa
kegiatan Posbindu PTM
141 Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas 100% 100% Sekolah
melaksanakan KTR
142 Setiap warga negara Indonesia usia 15-59 100% 65% Orang
tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar
143 Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas)
144 Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 70% 55% KK
145 Individu dan keluarganya dari 70% 60%
keluarga rawan yang mendapat Keluarga
keperawatan
kesehatan masyarakat (Home care)
146 Kenaikan tingkat kemandirian 20% 15% Keluarga
keluarga setelah pembinaan
UKM PENGEMBANGAN
Pelayanan Kesehatan Jiwa
147 Pemberdayaan kelompok masyarakat 30% 0 Kelp masy
terkait program kesehatan jiwa
148 Setiap orang dengan gangguan jiwa 100% 84.78%
(ODGJ) berat mendapat pelayanan Pasien
kesehatan sesuai standar
149 Penanganan kasus ODGJ berat melalui 100% 84.78% Pasien
rujukan ke RS/ Spesialis
150 Kunjungan rumah pasien ODGJ berat 100% 100% Pasien
151 Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa 100% 0% Pasien
(ODGJ) ringan atau Ganguan Mental
Emosional (GME) mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
152 PAUD/ TK yang mendapat penyuluhan/ 50% 0 PAUD/ TK
pemeriksaan gigi dan mulut
153 Kunjungan ke Posyandu terkait 100% 0 Posyandu
kesehatan gigi dan mulut
Pelayanan Kesehatan Tradisional
154 Penyehat Tradisional yang memiliki 15% 0 Orang
STPT
155 Pembinaan ke Penyehat Tradisional 100% 0 Orang
156 Kelompok Asuhan Mandiri yang 3% 0 Desa
terbentuk
Pelayanan Kesehatan Olahraga
157 Kelompok/ klub olahraga yang dibina 100% 0 Klub
158 Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah 60% 0 CJH
Haji
159 Pengukuran Kebugaran jasmani pada 90% 0 Siswa
anak sekolah
Pelayanan Kesehatan Indera
Mata
160 Penemuan dan penanganan Kasus 100% 100% Px
refraksi.
162 Penemuan kasus penyakit mata di 100% 100% Px
Puskesmas
163 Penemuan kasus katarak pada usia di atas 100% 65% Px
45 tahun
164 Pelayanan rujukan mata 100% 100% Px
Telinga
165 Penemuan kasus yang rujukan ke 100% 100% Kasus
spesialis di Puskesmas melalui
pemeriksaan fungsi pendengaran
166 Penemuan kasus penyakit telinga 100% 100% Kasus
diPuskesmas
167 Penemuan Kasus Serumen prop 100% 100% Kasus
Pelayanan Kesehatan Lansia
168 Setiap warga negara Indonesia usia 60 50% 35% Lansia
tahun ke atas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.
Pelayanan Kesehatan Kerja
169 Pekerja sakit yang dilayani 100% 65% Orang
170 Jumlah Pos UKK yang dibina 100% 100% Pos UKK
171 Jumlah Perusahaan dengan Pekerja 100% 0 Perusahaan
Perempuan (GP2SP) yang dibina
172 Petugas Puskesmas yang menggunakan 100% 75% Petugas
APD (masker sesuai standar)
Kesehatan Matra
173 Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 80% 0
3 bulan sebelum operasional terdata. CJH
174 Terbentuknya Tim TRC (Tim 100% 0 SK
ReaksiCepat)
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN (UKP)
Pelayanan Non Rawat Inap
175 Angka Kontak 15% Kunjungan
176 Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik <5% Kasus
177 Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke 50% 75% Orang
FKTP
178 Setiap penderita hipertensi 50% 35% Orang
mendapatkan pelayanan Kesehatan
sesuai standar
179 Setiap penderita diabetes mellitus 50% 42% Orang
mendapatkan pelayanan Kesehatan
sesuai standar
180 Kelengkapan pengisian rekam medik 100% 85% Rekam
rawat jalan Medik
181 Pelayanan Persalinan normal satu 90% 0 Persalinan
hari(one day care)
182 Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap Gigi
gigi tetap yang dicabut >1
183 Bumil yang mendapat pemeriksaan 100% 100% Bumil
kesehatan gigi
184 Pelayanan konseling gizi pada pasien 100% 100% (500) Orang
dengan kondisi khusus (DM,Hipertensi,
KEK, anemia, dll)
Pelayanan Gawat Darurat
185 Standar jumlah dan kualitas tenaga diUnit 100% 85% Orang
Gawat Darurat
186 Standar fasilitas, peralatan, sarana, 100% 85%
prasarana, dan obat emergensi diUGD Set
187 Kelengkapan pengisian informed 100% 75%
consent dalam 24 jam setelah selesai Berkas
pelayanan
Pelayanan Kefarmasian
188 Kesesuaian item obat yang tersedia 80% 80% Item Obat
dalam Fornas
189 Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 90% 90% Obat
20 obat indikator
190 Penggunaan obat rasional 70% 70% Resep
Pelayanan laboratorium
191 Kesesuaian jenis pelayanan 100% 100% Jenis
laboratorium
dengan standar
192 Ketepatan waktu tunggu penyerahan 100% 95% Menit
hasil pelayanan laboratorium
193 Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu 100% 100% Hasil
internal (PMI) Pemeriksaan
194 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil 100% 85% Orang
K1
195 Pengambilan sputum BTA 100% 100% Orang
Pelayanan Rawat Inap
196 Bed Occupation Rate (BOR) 75% 80% Persentase
197 Kelengkapan pengisian rekam medik 100% 75% Berkas
rawat inap dalam 24 jam
Selain itu dapat juga dilihat dari hasil kunjungan pelayanan UKP dan
jaringan dan Jejaring puskesmas pada tabel dibawah ini :
Tabel 17: Kunjungan diunit Pelayanan Kesehatan Puskesmas Cempae Tahun
2020-2021
No Jenis Pelayanan Jumlah Kunjungan
Tahun 2020 Tahun 2021
1 Pelayanan umum
Polik Umum 19.111 15.664
Pelayanan MTBS 876 928
2 Pelayanan Gigi
Pencabutan 558 402
Penambalan - -
Pengobatan gigi dan jaringan mulut 156 187
Scalling 0 0
Lainnya - -
3 Pelayanan KIA-KB
ANC dan PNC 2001 2261
Imunisasi 327 346
KB 237 365
4 Pelayanan Farmasi
Pemberian obat obatan 18.978 15.489
Pelayanan Laboratorium 3218 4143
Hematologi 1038 1673
Kimia Darah 883 675
Parasitologi 167 257
Imunologi 126 154
Bakteriologi 326 279
Urinologi 678 1105
5 Pelayanan UGD
Pelayanan Tindakan 1273 281
6 Jaringan Puskesmas
Pustu 3207 2952
Poskeskel 1897 1915
7 UKBM
Posyandubalita 6232 4460
Pos UKK 274 236
Posbindu 812 845
Posy Lansia 1770 1842
8 Pelayanan Rawat Inap
Tindakan Keperawatan 251 135

Sedangkan untuk Kunjungan Baru dan lama Puskesmas Cempae Kota Parepare
dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 18 : Kunjungan Baru dan Kunjungan Lama Puskesmas Cempae


Tahun 2020-2021
No Jenis Kunjungan Jumlah Kunjungan
Thn 2020 Tahun 2021
1 Kunjungan Baru 2.807 1.828
2 Kunjungan Lama 16.304 11.836

3). Capaian Kinerja mengacu pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal


Kota Parepare.
(Sesuai dengan Perwali No.59 Tahun 2020)

Tabel 19 : Hasil pencapaian kinerja SPM tahun 2020-2021

Capaian %
No Jenis Pelayanan dasar Indikator Pencapaian Target Thn Thn
2020 2021
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Jumlah Ibu Hamil yang 100%  68,71  64,59
hamil mendapatkan layanan
kesehatan
2 Pelayanan Kesehatan ibu Jumlah Ibu Bersalin yang 100%  71,87  72,93
bersalin mendapatkan layanan
kesehatan
3 Pelayanan kesehatan bayi Jumlah Bayi Baru Lahir yang 100%  80,67  81,3
baru lahir mendapatkan layanan
kesehatan
4 Pelayanan kesehatan balita Jumlah Balita yang 100%  63,75  63,2
mendapatkan layanan
kesehatan
5 Pelayanan kesehatan pada Jumlah Warga Negara usia 100%  0  0
usia pendidikan dasar pendidikan dasar yang
mendapatkan layanan
kesehatan

6 Pelayanan kesehatan pada Jumlah Warga Negara usia 15- 100%  0,065  0,075
usia produktif, 59 Thnyang mendapatkan
layanan kesehatan
7 Pelayanan kesehatan pada Jumlah warga negara usia 60 100%  98,86  98,92
usia lanjut; thnkeatas yang mendapatkan
layanan kesehatan

8 Pelayanan kesehatan Jumlah Warga Negara 100%  0,58  0,55


penderita hipertensi penderita hipertensi yang
mendapatkan layanan
kesehatan
9 Pelayanan kesehatan Jumlah Warga Negara 100%  0,48  0,45
penderita diabetes melitus penderita diabetes mellitus
yang mendapatkan layanan
kesehatan

10 Pelayanan kesehatan orang Jumlah Warga Negara dengan 100%  84,67  84,78
dengan gangguan jiwa berat gangguan jiwa berat yang
terlayani kesehatan

11 Pelayanan kesehatan orang Jumlah Warga Negara terduga 100%  95,12  94,87
dengan terduga tuberculosis tuberculosis yang
mendapatkan layanan
kesehatan

12 Pelayanan kesehatan orang Jumlah Warga Negara dengan 100%  87.76  87,64
dengan risiko terinfeksi virus risiko terinfeksi virus yang
yang melemahkan daya tahan melemahkan daya tahan tubuh
tubuh manusia (Human manusia (Human
Immunodeficiency virus Immunodeficiency Virus) yang
mendapatkan layanan
kesehatan

2) Capaian Kinerja Manajemen Puskesmas

Untuk capaian kinerja manajemen Puskesmas Cempae tahun 2021 dapat


dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 20 : Capaian kinerja Manajemen Puskesmas
No Jenis Variabel Defenisi operasional Hasil
Manajemen Umum
Rencana 5 (lima) tahunan Rencana sesuai visi, misi, Tidak ada rencana 5
tugas pokok, dan fungsi (lima) tahunan
Puskesmas, berdasarkan
pada analisis kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya
untuk meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat secara optimal.

Ada dokumen Rencana


Strategis Bisnis.
RUK Tahun (n+1) RUK (Rencana Usulan Ada RUK, tetapi tidak
Kegiatan) Puskesmas sesuai visi, misi, tugas
untuk tahun yad (N+1) pokok, dan fungsi
dibuat berdasarkan analisa Puskesmas, tidak
situasi, kebutuhan dan berdasarkan pada
harapan masyarakat, hasil analisis kebutuhan
capaian kinerja, prioritas masyarakat dan kinerja
serta data 2 (dua) tahun
yang lalu dan data survei,
disahkan oleh Kepala
Puskesmas.
Ada dokumen Rencana
Bisnis dan Anggaran
(RBA) atau Usulan.
RPK/ POA bulanan/ tahunan DokumenRencana Dokumen RPK
PelaksanaanKegiatan sesuai RUK, tidak
(RPK) program ada pembahasan
UKM, dengan LP maupun LS
sebagai acuan pelaksanaan dalam penentuan
kegiatan program yang jadwal
akan dijadwalkan selama 1
tahun oleh PJ UKM dan PL
UKM, ada jadwal,
dilaksanakan dengan
memperhatikan visi misi,
dan dalam menentukan
jadwal ada pembahasan
dengan LP/ LS.

Ada dokumen RBA atau


DPA dan DPA Perubahan
Lokakarya Rapat Lintas Program (LP) Ada, dokumen tidak
Mini bulanan (lokmin bulanan) membahas review memuat evaluasi
kegiatan, permasalahan bulanan pelaksanaan
LP, rencana tindak lanjut kegiatan dan langkah
(Corrective action), koreksi
beserta tindak lanjutnya
secara lengkap.

Dokumen lokmin awal


tahun memuat penyusunan
POA, briefing penjelasan
program dari Kepala
Puskesmas dan detail
pelaksanaan program
(target, strategi pelaksana)
dan kesepakatan pegawai
Puskesmas.

Notulen memuat
evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan
dan langkah
koreksi.
Penilaian Kinerja Puskesmas PKP tahun n-1 dibuat Ada dokumen, disusun
(PKP) dengan sistematika sesuai tidak sesuai pedoman
pedoman, disajikan dan tapi nilai kinerja
dilakukan analisa serta ada terbaca
Rencana Tindak
Lanjutnya, serta nilai
kinerja terbaca
Lokakarya Mini tribulanan Rapat lintas program dan Tidak ada dokumen
(lokmin tribulanan) Lintas Sektor (LS)
membahas review kegiatan,
permasalahan LP,
corrective action, beserta
tindak lanjutnya secara
lengkap.

Dokumen memuat evaluasi


kegiatan yang memerlukan
peran LS.
Pembinaan wilayah dan jaringan Pembinaan Pustu, Ada monitoring tetapi
Puskesmas Polindes/ Ponkesdes/ tidak ada evaluasi
Poskesdes oleh Kepala
Puskesmas, dokter,dan
Penanggung Jawab UKM
Survei Keluarga Sehat (12 Survei meliputi: KB, Ada survei tapi kurang
Indikator Keluarga Sehat) Persalinan di faskes, Bayi dari 50% KK
dengan imunisasi dasar
lengkap, Bayi dengan ASI
eksklusif, Balita ditimbang,
Penderita TB, hipertensi
dan gangguan jiwa
mendapat pengobatan, tidak
merokok, JKN, air bersih
dan jamban sehat yang
dilakukan oleh Puskesmas
dan jaringannya, ada bukti
survei, laporan,
analisa, dan rencana tindak
lanjut
Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat
Survei Mawas Diri (SMD) Identifikasi kebutuhan dan Tidak dilakukan
masyarakat terhadap
program. Hasil identifikasi
dianalisis untuk menyusun
upaya. Dokumen yang
harus dilengkapi adalah
Kerangka Acuan
Identifikasi Kebutuhan
Masyarakat, kuesioner/
instrumen SMD, SOP
identifikasi
Pertemuan dengan masyarakat Pertemuan dengan Tidak dilakukan
dalam rangka pemberdayaa n masyarakat dalam rangka
Individu, Keluarga, dan pemberdayaan (meliputi
Kelompok keterlibatan dalam
perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan)
Individu, Keluarga,
danKelompok.
Manajemen Peralatan
Data peralatan, analisa, rencana Inventarisasi peralatan Data ada, analisa
tindak lanjut, tindak lanjut, dan medis dan non medis lengkap dengan
evaluasi dan non kesehatan, data rencana tindak lanjut,
kalibrasi alat, KIR dan tindak lanjut, dan
laporan seluruh evaluasi
inventaris alat
kesehatan.

Analisa pemenuhan
standar peralatan,
kondisi alat, kecukupan
jumlah alat diPuskesmas
dan rencana tindak
lanjut, tindak lanjut, dan
evaluasinya.

Ada Berita Acara


Rekonsiliasi Tahunan.
RencanaPerbaikan, kalibrasi, dan Rencana Perbaikan, Ada rencana
pemeliharaan alat kalibrasi, dan perbaikan,
pemeliharaan alat, kalibrasi, dan
termasuk tindak lanjut pemeliharaan
dan evaluasi alat.Dilaksanakan,
dokumen lengkap
Jadwal pemeliharaan, perbaikan, Jadwal pemeliharaan, Dokumen lengkap
dan kalibrasi alat serta perbaikan, dan kalibrasi
pelaksanaann ya alat di Puskesmas telah
dilaksanakan dan
didokumentasikan
lengkap
Manajemen Sarana Prasarana
Data sarana prasarana, analisa, Data sarana prasarana serta Data lengkap, ada
rencana tindak lanjut, tindak fasilitas Puskesmas (data analisa, rencana tindak
lanjut, dan evaluasi bangunan/ gedung, listrik, lanjut, tidak ada tindak
air, IPAL, laundry dan lanjut dan evaluasi
kendaraan pusling/
ambulans) meliputi :
Jadwal pemeliharaan,
pencatatan pemeriksaan,
dan pemeliharaan sarana
prasarana berkala
(sesuai dengan tata
graha/ 5R resik, rapi,
rajin, ringkas dan
rawat), analisa, rencana
tindak lanjut, tindak
lanjutdan evaluasi
Manajemen Keuangan
Permintaan uang muka kegiatan Ada SOP permintaan 3 item terpenuhi
uang muka

Dilakukan pengendalian
oleh Kepala Puskesmas
dan PJ Keuangan

Dilakukan pembukuan
sesuai kebutuhan
Data realisasi keuangan Realisasi capaian Data/ laporan lengkap,
keuangan yang disertai analisa sebagian ada,
bukti rencana tindak lanjut,
tindak lanjut, dan
evaluasi belum ada
Data keuangan dan laporan Data pencatatan Data/ laporan lengkap,
pertanggung jawaban, analisa, pelaporan pertanggung analisa sebagian ada,
rencana tindak lanjut, tindak jawaban keuangan ke rencana tindak lanjut,
lanjut dan evaluasi Dinkes Kabupaten/ tindak lanjut, dan
Kota, penerimaan dan evaluasi belum ada
pengeluaran, realisasi
capaian keuangan yang
disertai bukti
Laporan keuangan oleh auditor Adanya laporan Belum ada
independen keuangan BLUD dari
kantor akuntan publik
yang terregistrasi oleh
Kementrian Keuangan
Manajemen Sumber Daya
Manusia
SK, uraian tugas pokok Surat Keputusan Ada SK Penanggung
(tanggung jawab & Penanggung Jawab Jawab dan uraian tugas
wewenang) serta uraian tugas dengan uraian tugas seluruh karyawan
integrasi seluruh pegawai pokok dan tugas
Puskesmas integrasi jabatan
karyawan
SOP manajemen sumber daya SOP kredensial Ada 3 SOP
manusia SOP analisa kompetensi
pegawai
SOP penilaian kinerja
pegawai
Penilaian Penilaian kinerja untuk Lengkap
kinerja PNS, kredensialing untuk
pegawai penilaiankinerja tenaga
honorer
Data kepegawaian, analisa Data kepegawaian meliputi Data lengkap, analisa
pemenuhan standar jumlah dan dokumentasi STR/ SIP/ sebagian ada, rencana
kompetensi SDM di Puskesmas, SIPP/ SIB/ SIK/ SIPA dan tindak lanjut, tindak
rencana tindak lanjut, dan tindak hasil pengembangan SDM lanjut, dan evaluasi
lanjut serta evaluasinya (sertifikat, pelatihan, belum ada
seminar, workshop, dll),
analisa pemenuhan standar
jumlah dan kompetensi
SDM di Puskesmas,
rencana tindak lanjut,
tindak lanjut, dan evaluasi
nya
Manajemen Pelayanan
Kefarmasian (Pengelolaan
Obat, Vaksin, Reagen Dan
Bahan Habis Pakai)
SDM kefarmasian Ketentuan: 3 item terpenuhi
Ada apoteker penanggung
jawab kefarmasian sesuai
PMK 74 tahun 2016

Apoteker dibantu oleh


tenaga teknis
kefarmasian

Semua tenaga kefarmasian


mempunyai ijin praktek
sesuai PP 51 tentang
pekerjaan kefarmasian dan
PMK31/ 2016.
Ruang Farmasi Persyaratan: 2-3 item terpenuhi
Luas ruang farmasi sesuai
dengan volume pekerjaan
sejumlah tenaga
kefarmasian beserta
peralatan dan sarana yang
diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan
pelayanan kefarmasian
yaitu pengelolaan sediaan
farmasi dan pelayanan
farmasi klinis

Adanya pencahayaan
yang cukupKelembaban
dan temperatur sesuai
dengan persyaratan
(25ᵒC -28ᵒC)

Ruangan bersih dan bebas


hama
Peralatan ruang farmasi Persyaratan: 6-7 item terpenuhi dan
Jumlah rak dan lemari obat memenuhi standar
sesuai jumlah obat
Lemari obat, narkotika,
dan psikotropika di ruang
farmasi yang memenuhi
permenkes No. 3 Tahun
2015

Tersedia plastik obat,


kertas puyer, etiket sesuai
kebutuhan, label yang
cukup untuk penandaan
obat high alert dan LASA.

Tersedia alat-alat
peracikan (sesuai yang
tercantum dalam Permenkes
75 Tahun2014) yang
memadai

Tersediathermohyangrometer
Pendingin udara (AC/
kipas angin)

Tersedia kartu pengontrol


suhu dan kelembaban
Gudang Obat Persyaratan: 4-5 item terpenuhi
Luas gudang obat sesuai
dengan volume obat

Adanya pencahayaan
yang cukupKelembaban
dan temperatur ruangan
memenuhi syarat (25ᵒC-
28ᵒC)

Ruangan bersih dan


bebas hama

Ruangan terkunci
Berpengaman teralist
serta korden
Sarana gudang obat Persyaratan: 6 item terpenuhi dan
Jumlah rak dan lemari obat memenuhi standar
sesuai jumlah obat

Jumlah palet sesuai


kebutuhan

Tempat penyimpanan obat


khusus sesuai dengan
perundang- undangan
[narkotika, psikotropika,
prekursor, OOT, dan obat
yang disimpan pada suhu
rendah (vaksin, dll)]

Tersedia AC

Tersedia thermohigrometer
Tersedia kartu
pengontrol suhu dan
kelembaban
Perencanaan Persyaratan perencanaan 4 item terpenuhi dan
obat : memenuhi standar
Ada SOP

Ada perencanaan
tahunan

Ada sistem dalam


perencanaan

Perencanaan dikirim ke
Dinkes Kabupaten/ Kota
Persentase Kesesuaian Ada evaluasi persentase 80%-100%
Perencanaan kesesuaian perencanaan
obat yang dihitung
dengan rumus :
Kesesuaian Perencanaan =
jumlah obat yang
direncanakan/
(penggunaan obat + sisa
persediaan) dikalikan
100%.
Jika diperoleh
kesesuaian rata-rata =
80%-100% diberi nilai 10,
60%-79% diberi nilai 7,
40%-59% diberi nilai 4,
Permintaan/ Pengadaan Persyaratan 4 item terpenuhi dan
permintaan/ pengadaan memenuhi standar
:
Ada SOP Permintaan/
Pengadaan
Ada jadwal permintaan/
pengadaan obat
Ada sistem dalam
membuat permintaan/
pengadaan
Permintaan/ pengadaan
terdokumentasi
Penerimaan Persyaratan : 5 item terpenuhi
Ada SOP Penerimaan
Penerimaan dilakukan
oleh tenaga kefarmasian
Dilakukan pengecekan
kesesuaian jenis dan
jumlah barang yang
diterima dengan
permintaan
Dilakukan pengecekan dan
pencatatan tanggal
kadaluarsa dan nomor
batch barang yang diterima
Dilakukan pengecekan
kondisi barang yang
diterima (misal :
kemasan rusak)
Penyimpanan Persyaratan: 4 item terpenuhi dan
Ada SOP distribusi obat memenuhi standar
dan BMHP (Bahan Medis
Habis Pakai)
Tersedia rencana dan
jadwal distribusi ke sub
unit pelayanan
Tersedia Form
Permintaan dari sub
unit pelayanan
Tersedia tanda bukti
pengeluaran barang
Pendistribusi an Persyaratan: 4 item terpenuhi dan
Ada SOP distribusi obat memenuhi standar
dan BMHP (Bahan Medis
Habis Pakai)
Tersedia rencana dan
jadwal distribusi ke sub
unit pelayanan
Tersedia Form
Permintaan dari sub
unit pelayanan
Tersedia tanda bukti
pengeluaran barang
Pengendalian Memenuhi persyaratan: 4 item terpenuhi dan
Ada SOP Pengendalian memenuhi standar
obat dan BMHP
Dilakukan pengendalian
persedian obat dan BMHP
Dilakukan pengendalian
penggunaan obat dan
BMHP
Ada catatan obat yang rusak
dan kadaluwarsa
Pencatatan, Pelaporan, dan Persyaratan : 5 item terpenuhi dan
Pengarsipan Ada catatan memenuhi standar
penerimaan dan
pengeluaran obat
Ada catatan mutasi
obat dan BMHP
Ada catatan penggunaan
obat dan BMHP
Semua penggunaan obat
dilaporkan secara rutin
dan tepat waktu
Semua catatan dan
laporan diarsipkan
dengan baik dan disimpan
dengan rapi
Pemantauan dan Evaluasi Persyaratan : 4 item terpenuhi dan
Ada SOP pemantauan dan memenuhi standar
evaluasi
Dilakukan pemantauan
obat dan BMHP di sub
unit pelayanan
Ada evaluasi hasil
pemantauan
Hasil evaluasi dilaporkan
Pelayanan Farmasi Klinik
Pengkajian resep Persyaratan : 3 item terpenuhi
Ada SOP Pengkajian
resep

Dilakukan pengkajian
persyaratan
administrative

Dilakukan pengkajian
persyaratan Farmasetik
resep

Dilakukan pengkajian
persyaratan Klinis resep
Peracikan dan Pengemasan Persyaratan : 4 item semuanya
Ada SOP peracikan dan terpenuhi
pengemasan

Semua obat yang dilayani


sesuai dengan resep.

Semua obat masing-


masing diberi etiket
sesuai dengan ketentuan

Dilakukan pengecekan ulang


sebelum obat diserahkan.
Penyerahan dan Pemberian Persyaratan : 4 item semuanya
Informasi Obat Ada SOP Penyerahan terpenuhi
obat.
Obat diserahkan dengan
disertai pemberian
informasi obat yang
terdokumentasi

Informasi obat yang


diberikan sesuai
dengan ketentuan
Obat dapat dipastikan
sudah diberikan pada pasien
yang tepat
Pelayanan Informasi Obat (PIO) Persyaratan : 6 item terpenuhi dan
Ada SOP pelayanan memenuhi standar
Informasi Obat.
Tersedia informasi obat di
Puskesmas.
Ada catatan pelayanan
informasi obat.
Ada kegiatan penyuluhan
kepada masyarakat
tentang kefarmasian tiap
tahun
Ada kegiatan pelatihan/
diklat kepada tenaga
farmasi dan tenaga
kesehatan lainnya
Tersedia sumber informasi
yang dibutuhkan.
Konseling Persyaratan : 5 item terpenuhi dan
Ada SOP Konseling memenuhi standar
Tersedia tempat untuk
melakukan konseling.
Tersedia kriteria pasien
yang dilakukan konseling
Tersedia form konseling
Hasil konseling setiap pasien
dapat ditelusuri
Visit pasien di Puskesmas rawat Persyaratan : 3-4 item terpenuhi
inap Ada SOP ronde/ visit
pasien.
Dilakukan visit mandiri.
Dilakukan visit bersama
dokter.
Ada catatan hasil visit
Ada evaluasi hasil visit
Pemantauan dan Pelaporan Efek Persyaratan : 3 item terpenuhi dan
Samping Obat Ada SOP pemantauan dan memenuhi standar
pelaporan efek samping
obat
Terdapat dokumen
pencatatan efek samping
obat pasien
Ada pelaporan efek
samping obat pada
Dinas Kesehatan
Pemantauan terapi obat Persyaratan : 2 item terpenuhi
(PTO) Ada SOP pemantauan
terapi Obat.
Dilakukan PTO baik
rawat inap maupun
rawat jalan
Ada dokumen pencatatan
PTO
Evaluasi Persyaratan : 3 item terpenuhi dan
Penggunaan Obat (EPO) Ada SOP Evaluasi memenuhi standar
Penggunaan Obat
Evaluasi dilakukan
secara berkala
Ada dokumen pencatatan
EPO
Administrasi Obat
Pengelolaan Resep Persyaratan : 4 item terpenuhi dan
Resep disimpan memenuhi standar
minimal 5 tahun
Arsip resep disimpan
sesuai dengan urutan
tanggal
Resep narkotika dan
psikotropika
disendirikan
Resep yang sudah
tersimpan >5 tahun dapat
dimusnahkan dengan
disertai dokumentasi dan
berita
acara pemusnahan resep
Kartu stok Persyaratan : 4 item terpenuhi dan
Tersedia kartu stock memenuhi standar
untuk obat yang
disimpan di gudang
obat, ruang farmasi,
ruang pelayanan, pustu,
dan polindes.
Pencatatan kartu stock
dilakukan setiap kali
transaksi (pemasukan
maupun pengeluaran)
Sisa stok sesuai
dengan fisik
Kartu stok diletakan di
dekat masing-masing barang
LPLPO Persyaratan : 3 item terpenuhi dan
Form LPLPO sesuai memenuhi standar
dengan kebutuhan
LPLPO semua sub unit
pelayanan tersimpan
dengan baik
LPLPO dilaporkan sesuai
dengan ketentuan
Narkotika dan Persyaratan : 3 item terpenuhi dan
Psikotropika Ada laporan narkotika memenuhi standar
dan psikotropika
Ada catatan harian
narkotika sesuai
dengan ketentuan
Laporan narkotika dan
psikotropika tersimpan
dengan baik
Pelabelan obat high alert Ada pelabelan tertentu untuk Memenuhi
seluruh item obat yang
beresiko tinggi pada pasien standar
jika penggunaan tidak sesuai
ketentuan
Manajemen Data dan
Informasi
Data daninformasi lengkap dengan Pencatatan data dasar, data Data tidak lengkap,
analisa, rencana tindak lanjut, PKP (program UKM dan analisa, rencana tindak
tindak lanjutan evaluasi serta UKP, manajemen, dan lanjut, tindak lanjut,
dilaporkan ke Dinkes Kabupaten/
Kota mutu), data 155 penyakit di dan evaluasi belum ada
Puskesmas, laporan KLB,
laporan mingguan,
bulanan, tahunan, laporan
surveilans sentinel, laporan
khusus,
pelaporan lintas sektor
terkait, umpan balik
pelaporan, klasifikasi dan,
kodifikasi data
Validasi data Data ASPAK, ketenagaan, 75% pencatatan
sarana prasarana dan program ada
fasilitas, data progam
UKM, UKP, mutu, data
SIP, data surveillans dan
PWS, PKP
Penyajian/ updating data dan Penyajian/ updating data Kelengkapan data 75%
informasi dan informasi tentang :
capaian program (PKP),
KS, hasil survei SMD,
IKM, data dasar, data
kematian ibu dan anak,
status gizi,
Kesehatanlingkungan,
SPM, Standar Puskesmas
Manajemen Program UKM
esensial
KA kegiatan masing- masing Rancangan kegiatan yang KAK lengkap untuk 5
UKM digunakan sebagai acuan program
pelaksanaan kegiatan
Pencatatan pelaporan Pelaksanaan program baik Pencatatan pelaporan
kegiatan dalam gedung maupun luar lengkap untuk 5
gedung yang secara rutin program
dilaporkan ke Dinkes
Kabupaten/ Kota
Data program, analisa Data program, analisa Data program tidak
pelaksanaan program UKM pelaksanaan program UKM lengkap, ada sebagian
esensial, rencana tindak lanjut, esensial, rencana tindak analisa pelaksanaan
tindak lanjut, dan evaluasi
lanjut, tindak lanjut, dan program UKM
evaluasi esensial, rencana
tindak lanjut, tidak ada
tindak lanjut, dan
evaluasi
Manajemen Program UKM
Pengembangan
KA kegiatan masing- masing Rancangan kegiatan yang KAK lengkap untuk 4-
UKM pengembangan digunakan sebagai acuan 7 program
pelaksanaan kegiatan
Pencatatan pelaporan kegiatan Pelaksanaan program baik Lengkap pencatatan
dalam gedung maupun luar dan pelaporan, benar
gedung yang secara rutin dan dilaporkan ke
dilaporkan ke Dinkes Dinkes Kabupaten/
Kabupaten/ Kota Kota
Data program, analisa Analisa pelaksanaan Ada data program,
pelaksanaan program UKM program UKM analisa pelaksanaan
pengembang pengembangan dan rencana program UKM
an, rencana tindak lanjut, tindak lanjutnya pengembangan,
tindaklanjut, dan evaluasi rencana tindak
lanjut, tidak ada tindak
lanjut, dan evaluasi
Manajemen Program UKP
SOP pelayanan SOP masing-masing SOP lengkap
pemeriksaan (medis,
gawat darurat, tindakan,
keperawatan, kebidanan,
farmasi, gizi, laboratorium)
Daftar rujukan UKP dan MOU Daftar rujukan dengan bukti Ada, ada sebagian
perjanjian kerjasama MOU
dengan fasilitas rujukan lain
(contoh: limbah,
laboratorium,
rujukanmedis)
Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dengan 75% pencatatan
program UKP dokumen jadwal jaga, program ada
pengisian lengkap rekam
medis, informed consent,
lembar observasi, register/
laporan di pelayanan serta
laporan bulanan ke Dinkes
Kabupaten/ Kota,
monitoring program UKP,
form pemeriksaan lab, form
rujukan internal, lembar
rawat inap, lembar asuhan
keperawatan
Data UKP, analisa pelaksanaan Tersedia data UKP, Ada data UKP,
UKP, rencana tindak lanjut, dianalisa pelaksanaan dianalisa pelaksanaan
tindak lanjut, dan evaluasi program UKP, membuat program UKP,
rencana tindak lanjut, membuat rencana
tindak lanjut, dan evaluasi tindak lanjut, belum
ditindak lanjuti, dan
dievaluasi
Manajemen Mutu
SK Tim mutu admin, UKM dan SK dan uraian tugas Tim Ada SK Tim, uraian
UKP, SK Tim PPI, SK Tim mutu yang terdiri dari ketua tugas serta evaluasi
Keselamatan Pasien, uraian pokja UKM, UKP, uraian tugas
tugas serta evaluasi manajemen, mutu, PPI,
uraian tugas Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
(PMKP), Audit Internal,
dan tim yang bertanggung
jawab terhadap
implementasikebijakan
mutu Puskesmas
Rencana program mutu dan Rencana kegiatan Ada rencana
keselamatan pasien serta perbaikan/ peningkatan pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan dan evaluasinya mutu dan keselamatan perbaikan dan
pasien lengkap dengan peningkatan mutu,
sumber dana dan sumber tidak ada bukti
daya, jadwal audit internal, pelaksanaan dan
kerangka acuan kegiatan evaluasinya
dan notulen serta bukti
pelaksanaan serta
evaluasinya
Pengelolaan risiko di Puskesmas Membuat register risiko Ada register risiko
admin, UKM dan UKP, admin, UKM
membuat laporan danUKP, laporan
insiden KTD, KPC, insiden KTD, KPC,
KTC, KNC,melakukan KTC, KNC,
analisa, melakukan analisa, rencana tindak
tindak lanjut dan lanjut, tidak ada tindak
evaluasi, ada pelaporan lanjut, evaluasi dan
ke Dinkes Kabupaten/ pelaporan ke Dinkes
Kota Kabupaten/ Kota
Pengelolaan Pengaduan Pengelolaan pengaduan Media dan data tidak
Pelanggan meliputi menyediakan lengkap, ada analisa,
media pengaduan, rencana tindak lanjut,
mencatat pengaduan tindak lanjut, dan
(dari Kotak saran, sms, evaluasi belum ada
email, wa, telpon dll),
melakukan analisa,
membuat rencana tindak
lanjut, tindak lanjut, dan
evaluasi
Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei Kepuasan Data tidak lengkap,
Survei Kepuasan Pasien didokumentasikan, analisa, rencana tindak
dianalisa, dibuat lanjut, tindak lanjut,
rencana tindak lanjut, dan evaluasi serta
tindak lanjut, dievaluasi publikasi belum ada
serta dipublikasikan
Audit internal UKM, UKP, Pemantauan mutu Dilakukan, dokumen
manajemen dan mutu layanan sepanjang lengkap, ada analisa,
tahun, meliputi audit rencana tindak lanjut,
input, proses (PDCA) tidak ada tindak lanjut
dan output pelayanan, dan evaluasi
ada jadwal selama
setahun, instrumen,
hasil, dan laporan audit
internal
Rapat Tinjauan Manajemen Rapat Tinjauan Dilakukan 1 kali
Manajemen (RTM) setahun, dokumen
dilakukan minimal 1x/ notulen, daftar hadir
tahun untuk meninjau lengkap, ada
kinerja sistem analisa, rencana tindak
manajemen mutu dan lanjut (perbaikan/
kinerja pelayanan/ peningkatan mutu),
upaya Puskesmas untuk tindak lanjut dan
memastikan kelanjutan, belum dilakukan
kesesuaian, kecukupan, evaluasi
dan efektifitas sistem
manajemen mutu dan
sistem pelayanan. Ada
notulen, daftar hadir,
ada analisa, rencana
tindak lanjut, tindak
lanjut, dan evaluasi
serta menghasilkan
luaran rencana
perbaikan, peningkatan
mutu

3). Capaian Target Kinerja Mutu

Untuk capaian target kinerja Mutu pelayanan Kesehatan di Puskesmas


cempae dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 21 : Capaian Target Kinerja Mutu Puskesmas Tahun 2021

No Program dan Variabel Target Capaian sasaran


Mutu
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78 78 Persen
Survei Kepuasan Pasien 100 100 Laporan
Standar jumlah dan kualitas tenaga di 90 90 Jumlah Profesi
Puskesmas
Standar ruang pelayananPuskesmas 80 80 Ruang
Standar peralatan Kesehatan di Puskesmas 85 85 Set
Sasaran keselamatan pasien
Identifikasi Pasien dengan benar 100 100 Pasien
Kepatuhan petugas kefarmasian melakukan
identifikasi pasien pada saat memberikan obat
di ruang farmasi
Komunikasi efektif dalam pelayanan 100 100 Pasien
Kepatuhan pelaksanaan SBAR dan TBK di
Unit Gawat Darurat
Keamanan obat yang perlu diwaspadai 100 100 Labeling
Penyimpanan dan pelabelan obat LASA dan
high alert di ruang farmasi dan gudang obat
Memastikan lokasi pembedahan yang benar, 100 100 Kasus
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar
Kepatuhan terhadap prosedur Bedah minor
(compliance rate) di UGD/Tindakan/
Persalinan
dan Poli Gigi
Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan 100 100 Orang
Kesehatan
Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene
Mengurangi risiko cedera pasien akibat 100 100 Pasien
terjatuh
Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada
pasien rawat inap dan rawat jalan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100 70 Petugas
Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi 100 70 Persen
Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum 100 100 Petugas
menyuntik
KIE etika batuk 100 70 Petugas
Pembuangan jarum suntik memenuhi standar 100 70 Ceklist
Monitoring

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat.

Permasalahan Kesehatan yang terjadi diPuskesmas Cempae berdasarkan hasil analisis dari
semua program dan manajemen serta mutu dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 22 : Identifikasi masalah Kesehatan berdasarkan analisis di Puskesmas Cempae
Tahun 2021
N Upaya pelayanan Capaian Analisa Hambatan RTL
o Kesehatan program
UKM Esensial
Promkes 35.7% PHBS RT dari 420 sasaran = Pendanaan kurang Perencanaan ditahun2022
35,7%
Pedoman Kerja tidak Koordinasi dengan
PHBSIP,IK,TTU,TK tidak lengkap tidak adanya Dinkes bagian promosi
ada kegiatan target dan sasaran yang
Intervensi/penyuluhan ditetapkan
posy,sekolah,IK,TTU,TK Pemegang Program
tidak ada kegiatan fokus ke tugas pokok
Pelaksana program
Posyandu PURI tidak ada
kegiatan pembinaan yang kompeten tugas Sosialisasi dan
Poskeskel = tdk ada rangkap dan baru pembinaan lebih
kegiatan penilaian digiatkan lagi
Penyuluhan Nafza 0% selesai Pendidikan
Desa siaga Aktif,Puri dan Advokasi dgn Linsek
Pembinaan tdk ada Kesadaran dan terkait kebijakan
kegiatan. berwawasan kesehatan
Kegiatan promosi baik kemandirian
Promosi kesehatan lebih
didalam maupun diluar Masyarakat masih digiatkan
gedung tidak ada kegiatan.
kurang dipengaruhi
oleh tingkat Gebyar Germas Tk
Kecamatan lebih
pendidikan dan
digencarkan
tingkat ekonomi
yang rendah Kerjasama dengan
kader,tokoh masyarakat
dan tokoh agama lebih
Dukungan dan diperkuat.
kerjasama Linprog
dan Linsek Belum Aktifkan lagi forum
kesehatan kelurahan untuk
maksimal kegiatan SMD dan MMD
agar kembali dilaksanakan.
Kerjasama dengan Kader
masih kurang
KIA-KB Kematian bayi thn 2020 (1 Kesadaran dan Perencanaan di Thn
kemandirian 2022
Kasus) Thn 2021 (2 kasus) masyarakat masih
disebabkan gangguan kurang dipengaruhi Pendataan KIA untuk
pertumbuhan janin. oleh tingkat pemetaan wilayah
pendidikan dan sasaran
K1:51,20%,K4: 64,59%, ekonomi keluarga Pembinaan keluarga
Persalinan nakes : 72,93%, . melalui kunjungan
Manajemen dan rumah lebih
KF
kinerja pelaksanaan ditingkatkan
lengkap :71,93%,KN1:77,89 kegiatan oleh
%, pelaksana program
belum maksimal Penjaringan melalui
KN Lengkap:77,89%, kerjasama Linprog
Resti masy : 27,4%, dan kader lebih
Penduduk yg ditingkatkan
Komplikasi obstetri : 73,8%, berpindah-pindah
Komplikasi sehingga kurang
maksimal dalam Sosialisasi dan
Neonatus :47,4%, pemantauan dan pelatihan petugas
Kunjungan bayi pelayanan lebih digiatkan
lengkap :81,3%,
Pengaruh sosial Pendampingan
Pelayanan Balita sasaran
budaya
lengkap :63,2%, dimaksimalkan
MTBS :78,1% Koordinasi dan
DOKB 9,7% kerjasama Linprog dan Sosialisasi dan
Linsek masih kurang. pembinaan peranan
kader lebih
dioptimalkan
Peranan Kader masih
kurang
Pendanaan program masih Advokasi dengan
kurang Linsek untuk
kebijakan
Monev kia-KB lebih
dimaksimalkan
Kesling Pengawasan SAB tidak ada Pelaksana program Perencanaantahun 2022
bukan dari Lulusan
kegiatan Sanitarian serta
Jamban sehat 75% keterbatasan tenaga Penerimaan tenaga
Pembinaan sanitasi kesling sanitarian
perumahan 0%
Peralatan Kesling
Pembinaan Sarana TTU belum lengkap Pendataan kesling
70%
Pembinaan TPM 50% Koordinasi dan peran Pengadaan peralatan
Linprog dan Linsek
Kegiatan Klinik sanitasi tidak kesling
masih kurang
sesuai target.
Peran Kader masih Advokasi Linsek untuk
kurang kebijakan

Pendanaan program
Sosialisasi dan pembinaan
masih kurang
masyarakat sasaran kesling
Tingkat pendidikan
dan ekonomi Koordinasi dan kerjasama
masyarakat rendah
Linprog lebih ditingkatkan

Ruang khusus klinik


sanitasi tidak ada Pengawasan dan
pemeriksaan lebih
Tidak adanya data ditingkatkan
kesling yang akurat.

Menyediakan ruang khusus


sanitasi

Gizi Asi ekslusif 49,59% Pendanaan yang Perencanaan di Thn 2022


masih kurang
Bumil KEK= 15,54%
Bumil anemia=19,17% Mapping sasaran
Kesadaran dan prilaku ditingkatkan
D/S=46,83%, yg rendah dipengaruh
IMD=65,51% oleh tingkat
Pendidikan dan Sosialisasi ,pembinaan dan
BBLR=8,27% tingkat ekonomi penyuluhan dan promosi
Gizi kurang=9,53% keluarga serta pelacakan lebih
ditingkatkan
Gizi buruk 0,21%
Stunting=2,89% Kerjasama
Linprog dan Kerjasama dengan linprog
Vit A balita=88,41% Linsek yg belum dan Linsek lebih
Garam yodium=87,64% maksimal dimaksimalkan
BGM=14,10%
Fe Rematri=36,79% Penduduk sasaran yang Advoksi Linsek untuk
berpindah-pindah kebijakan
tempat

Pembinaan kader lebih


Peran kader kurang aktif digiatkan

Kinerja pelaksana program Peningkatan kinerja


belum optimal pelaksana program

Monitoring dan evaluasi Pengadaan sarana dan


program belum optimal prasarana promosi dan
kelengkapan peralatan
Sarana dan prasarana program
promosi masih
kurang
Pencegahan dan
Pengendalian penyakit
Diare 50.96% Cakupan pelayanan Diare Pendanaan yg masih Perencanaan 2022
balita:50.96% kurang
Penguatan koordinasi
Kinerja petugas jaringan dan jejaring
yang belum puskesmas
maksimal dalam hal
sosialisasi,pelacakan
kasus Peningkatan kinerja
pelaksana program melalui
peningkatan pengetahuan
pedoman kerja

Kerjasama dan koordinasi


dengan linprog dan Linsek
lebih ditingkatkan

Peran dan Kerjasama kader


lebih dimaksimalkan.

ISPA Cakupan penemuan penderita


Pneumonia balita 0.50%
Kusta Tidak ada kasus
TB Penemuan suspek TB 77% Kesadaran masyarakat yg Perencanaan thn 2022
rendah dipengaruhi tingkat
Cak Penemuan semua kasus
pengetahuan dan tingkat
(CDR) yg diobati 61% ekonomi Peningkatan Kerjasama
Angka keberhasilan dan koordinasi Linprog
pengobatan 78% Pengaruh social budaya dan Linsek
Angka keberhasilan resisten
50% Bahan dan alat yg tidak
mencukupi Pemantauan dan
TB dgn status HIV;86%
pembinaan keluarga
Pengaruh lingkungan dimaksimalkan
tempat tinggal

Kerjasama dengan kader


Kerjasama dan koordinasi
Linprog dan linsek belum lebih ditingkatkan dalam
maksimal hal penemuan dan
pengawasan penderita
Jumlah pelaksana program
dan penderita tdk
proposional Memaksimalkan
kecukupan bahan dan alat
Pendanaan program belum
maksimal
Penambahan jumlah tenaga
pelaksana program
Peran dan minat Kader
masih kurang

PMS,HIV/AIDS Anak sekolah dijangkau Kurang koordinasi Penyuluhan bersama


penyuluhan HIV/AIDS:9% linprog kegiatan UKS tahun 2022
DBD ABJ : 78.4% Masyarakat masih Penyuluhan kelompok
memandang remeh masyarakat
(+)jentik
Imunisasi BCG.Polio 1: 100% Sweeping kurang Penguatan sweeping
maksimal
DPT hb1 Polio1 : 79.3%
Maping sasaran lebih
Hb0 : 78.7% sasaran pindah alamat dimaksimalkan
Dpt Hb2 Polio3 : 75.1%
Pembinaan keluarga lebih
Dpt Hb3 Polio4 : 62.2% ditingkatkan
Kesadaran dan
MR : 69.4% kemandirian
Dpt Hb hib Lanjutan : 45.2% masyarakat belum Penguatan
MR Lanjutan : 43.1% maksimal pelaksana
imunisasi
IPV : 63.1% lanjutan

Kerjasama Linprog
dan Linsek dan Kerjasama
Kader belum dengan
maksimal Linprog,Linsek
dan Kader lebih
ditingkatkan.

Skrening luar Gedung

Perbaikan pencatatan-
pelaporan
Pencegahan dan Setiap WNI diskrining sesuai Sosialisasi belum Sosialisasi tahun 2022
Pengendalian standar:15,8% maksimal
penyakit
tidak menular

UKM
Pengembangan
Pelayanan Rasio Kunjungan Rumah : Survey KS belum Melanjutkan survey
Kesehatan 35.7% maksimal KS seluruh Kelurahan
Masyarakat Kenaikan KM dan dilaksanakn secara
(Perkesmas) keluarga :24.25% Kurang koordinasi maksimal
linprog dan LInsek
Meningkatkan koordinasi
Kinerja pelaksana kunjungan rumah
kegiatan belum
maksimal Peningkatan kinerja lebih
dimaksimalkan
Kesehatan Pelayanan ODGJ/GME Masih ada Sosialisasi Keswa dan
jiwa sesuai standar :84.78% ODGJ/GME yang kunjungan rumah serta
tidak dibawa ke pendeteksian dini oleh
puskesmas oleh kader keswa.
keluarga
Kesehatan Libur Sekolah Libur Sekolah Penjadwalan tahun
Gigi 2022
masyarakat
Kesehatan Cakupan toga masih rendah Kinerja petugas Sosialisasi dan
tradisional masih kurang Gerakan penanaman
Pelayanan kesehtan TOGa lebih digiatkan
tradisional tdk maksimal Komitmen dan
Kerjasama Linprog Pelatihan petugas
dan Linsek belum
maksimal Dukungan Linprog
dan Linsek lebih
ditingkatkan

Kesehatan Pengukuran kebugaran anak Pelaksana program Penjadwalan tahun


Olah raga sekolah 40% rangkap tugas pol 2022
iumum dan dan
keswa
Kesehatan Penemuan kasus Kasus rendah
Indera penyakit mata di Kasus rendah
Puskesmas:18,1%
Penemuan kasus penyakit
telinga diPuskesmas:21,9%
Kesehatan WNI usia 60 Thn Dukungan keluarga yang Melibatkan keluarga
Lansia mendapat masih kurang atau memaksimalkan
skrining :15.79% dari kunjungan rumah
jumlah sasaran Hambatan kehadiran lansia Lansia.
diposyandu
Kesehatan Promotif dan Keterbatasan waktu, Penjadwalan
Kerja preventif yang pembinaan tahun 2022
dilakukan pada rangkap tugas poli umum
kelompok Kesehatan
kerja:17%
Kesehatan
Matra
Upaya UKP
Rawat Jalan Penderita HT dan DM Target terlalu tinggi? Konsultasi dengan
mendapat yankes Dinkes
sesuai standar (8,3%
dan 32,8)
Gawat Kompetensi SDM Belum: semua perawat Mengirim PPGD
Darurat memenuhi standar 64,7% PPGD bagi nakes 3 orang
Komitmen petugas kurang tahun 2022
Kelengkapan
informed consent Penguatan monev
dalam 24 jam setelah
selesai pelayanan :
97%
Farmasi Kesesuaian item obat Beberapa item tidak masuk Pengadaan obat
yang tersedia dalam Fornas sesuai fornas
Fornas 89%
Laboratorium Kesesuaian hasil Tidak tersedia darah Pengusulan bahan
pemeriksaan baku mutu control sesuai kebutuhan control pada awal
internal (PMI)65,7% tahun 2022 dengan
Pem. Hb bumil K1: 80% Target SUPAS tidak sama menggunakan dana JKN
dengan riil Tetap ANC terpadu
Rawat Inap Kelengkapan pengisian Komitmen petugas kurang Penguatan monev
RM dalam 24 jam : 95%
Manajemen
Puskesmas
Manajemen Tidak ada masalah
Umum
Manajemen Pertemuan pemberdayaan Anggaran kegiatan tidak Usulan kegiatan dan
Pemberdayaan masyarakat masih 3 kali turun diawal tahun anggaran tahun 2022
Masyarakat dari target 4 kali
Manajemen Tdk ada masalah
Peralatan
Manajemen Tidak ada masalah
sarana
prasarana

Manajemen Tidak ada masalah


Keuangan
Manajemen
Sumberdaya manusia
Manajemen Pelayanan Tidak ada masalah
Kefarmasian

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di


Puskesmas Cempae berdasarkan hasil analisis yang menjadi prioritas utama adalah sebagai
berikut :

1. Masih adanya kegiatan promosi kesehatan yang tidak terlaksana sehingga menyebabkan
pencapaian kegiatan tidak sesuai dengan yang diharapkan terutama pelaksanaan PHBS hanya
berjalan ditingkat rumah tangga dan tidak memenuhi target,sedangkan untuk tingkat institusi
lainnya tidak terlaksana.

2. Masih banyak kegiatan pelayanan KIA dan KB tidak memenuhi target program antara lain
adanya kasus kematian bayi dalam 2 tahun terakhir serta capaian beberapa indikator PWS
KIA-KB tidak memenuhi target program.

3. Masih banyak kegiatan upaya penyehatan Lingkungan yang tidak terlaksana sehingga
membuat capaian program tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan antara lain
pemantauan SAB dan pembinaan SPAL rumah tangga yang tidak terlaksana dalam 2 tahun
terakhir termasuk kegiatan STBM yang belum maksimal.

3. Masih ada beberapa upaya pelayanan gizi tidak mencapai target program utamanya yang
perlu menjadi perhatian program karena pencapaian yang rendah adalah pencapaian Asi
ekslusif,penanganan bumil KEK,penanganan bumil anemia,capaian D/S,BBLR,penemuan
balita gizi kurang dan gizi buruk dan stunting,BGM dan FE remaja putri masih memerlukan
upaya tindak lanjut yang lebih maksimal.

4. Untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit baik penyakit menular dan tidak
menular juga masih perlu mendapat perhatian yang lebih maksimal utamanya pada upaya
pengendalian TB,DBD,HIV/AIDS.
5. Belum maksimalnya kualitas upaya pelayanan kesehatan perorangan dimana
ketersediaan obat dan alkes serta BMHP belum maksimal,jumlah tenaga dokter
belum sesuai dengan analisis beban kerja,angka kontak yang masih kurang serta
tingkat kepuasaan masyarakat yang masih kurang.

Dari masalah-masalah prioritas yang terjadi di Puskesmas Cempae dapat


dilihat factor-faktor penghambat dan pendorong pada table berikut ini

Tabel 24 : Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Cempae dalam rangka mendukung Pencapaian Program Pembangunan
Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Parepare Tahun 2018-2023
Tugas dan Fungsi Permasalahan Pelayanan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Puskesmas Kesehatan diPuskesmas
Cempae

Melaksanakan Upaya pelayanan program Tersedianya pedoman dan


Pendanaan masih kurang
kebijakan promosi Kesehatan belum prosedur kerja
Kesehatan untuk maksimal dikarenakan
tidak terlaksananya Pedoman Kerja tidak lengkap
mencapai tujuan
Sebagian upaya Kesehatan tidak adanya target dan sasaran Dukungan pemerintah melalui
pembangunan
dalam lingkup promkes yang ditetapkan kebijakan dan peraturan
Kesehatan
diwilayah kerjanya utamanya dalam
mengintegrasikan pemantauan PHBS Pelaksana program yang Adanya tenaga Kesehatan yang
program yang ditingkat institusi. kompeten tugas rangkap dan kompeten
dilaksanakan baru selesai Pendidikan
dengan pendekatan
keluarga dengan Kesadaran dan kemandirian
tujuan Masyarakat masih kurang
meningkatkan akses dipengaruhi oleh tingkat
pelayanan pendidikan dan tingkat
Kesehatan ekonomi yang rendah
diwilayah kerjanya.
Dukungan dan Kerjasama
Linprog dan Linsek Belum
maksimal

Kerjasama dengan Kader masih


kurang
Sebagai Pelaksanaan upaya Pelaksanaprogrambukan dari Tersedianya pedoman dan
penyelenggara program penyehatan Lulusan Sanitarian serta prosedur kerja
upaya Kesehatan Lingkungan yang belum keterbatasan tenaga kesling
masyarakat tingkat maksimal.
pertama Peralatan Kesling belum Dukungan pemerintah melalui
lengkap kebijakan dan peraturan

Adanya tenaga Kesehatan yang


Koordinasi dan peran Linprog kompeten
dan Linsek masih kurang
Adanya jaminan Kesehatan
Peran Kader masih kurang JKN

Pendanaan program masih


kurang

Tingkat pendidikan dan


ekonomi masyarakat rendah

Ruang khusus klinik sanitasi


tidak ada

Tidak adanya data akurat


kesling

Sebagai Capaian upaya pelayanan Kesadaran dan kemandirian Adanya Kebijakan yang
penyelenggara Kesehatan ibu dan anak masyarakat masih kurang mendukung pelaksanaan
upaya Kesehatan serta KB belum maksimal dipengaruhi oleh tingkat program
perorangan tingkat pendidikan dan ekonomi
pertama diwilayah keluarga.
kerjanya. Adanya tenaga Kesehatan yang
Manajemen dan kinerja kompeten
pelaksanaan kegiatan oleh
pelaksana program belum
maksimal Kemudahan mengakses sarana
pelayanan Kesehatan dengan
dukungan infrastruktur dan
Penduduk yg berpindah-pindah sarana transportasi
sehingga kurang maksimal
dalam pemantauan dan Tingkat pendapatan masyarakat
pelayanan
Adanya Jaminan Kesehatan
Pengaruh sosial budaya bagi masyarakat.

Koordinasi dan kerjasama


Linprog dan Linsek masih
kurang.

Peranan Kader masih kurang

Pendanaan program masih


kurang
Capaian pelayanan gizi Pendanaan yang masih Tersedianya pedoman dan
masih kurang kurang prosedur kerja

Kesadaran dan prilaku yg


rendah dipengaruh oleh tingkat Dukungan pemerintah melalui
Pendidikan dan tingkat kebijakan dan peraturan
ekonomi keluarga
Adanya tenaga Kesehatan yang
Kerjasama Linprog dan kompeten
Linsek yg belum maksimal
Adanya jaminan Kesehatan bagi
Penduduk sasaran yang masyarakat
berpindah-pindah tempat
Kemudahan mengakses sarana
pelayanan Kesehatan dengan
Peran kader kurang aktif dukungan infrastruktur dan
sarana transportasi
Kinerja pelaksana program belum
optimal

Monitoring dan evaluasi program


belum optimal

Sarana dan prasarana promosi


masih kurang
Capaian Program P2P Kesadaran masyarakat yg rendah Tersedianya pedoman dan
belum maksimal dipengaruhi tingkat pengetahuan prosedur kerja
dan tingkat ekonomi.
Dukungan pemerintah melalui
Pengaruh social budaya kebijakan dan peraturan

Adanya tenaga Kesehatan yang


Bahan dan alat yg tidak mencukupi kompeten

Pengaruh lingkungan tempat tinggal Kemudahan mengakses sarana


pelayanan Kesehatan dengan
dukungan infrastruktur dan
Kerjasama dan koordinasi Linprog
sarana transportasi
dan linsek belum maksimal
Adanya jaminan Kesehatan bagi
Jumlah pelaksana program dan masyarakat
penderita tdk proposional

Pendanaan program belum


maksimal
Peran dan minat Kader masih
kurang

B. Penentuan Isu Strategis

Isu strategis merupakan permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode
sebelumnya dan berdampak pada pelaksanaan pembangunan Kesehatan jangka panjang, sehingga
perlu diatasi secara bertahap.Dari hasil analisis kinerja pelayanan tahun sebelumnya serta telahaan
visi dan misi Kepala daerah,Renstra Kementerian Kesehatan RI,Renstra Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Selatan,RT RWdan kajian KLHS dapat diidentifikasi permasalahan dan
isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Puskesmas Cempae Kota Parepare, yang
akan menjadi rumusan kebijakan serta penyusunan program prioritas Puskesmas Cempae Kota Pare
pare.Isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan Kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
Cempae Kota Parepare adalah sebagai berikut:

- Tidak terlaksananya program promosi Kesehatan secara maksimal utamanya dalam pelaksanaan PHBS
rumah tangga dan diberbagai institusi.

- Masih kurangnya kesadaran dan kemandirian masyarakat dipengaruhi oleh


tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan serta kondisi ekonomi dalam
pelaksanaan upaya Kesehatan antara lain PHBS,pelayanan KIA dan
KB,Penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular.

- Kualitas dan kinerja petugas yang belum optimal dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan,sarana prasarana kerja serta dana kegiatan yang masih kurang
dalam pelaksanaan upaya Kesehatan utamanya dalam pencapaian target dan
pemenuhan indicator program yang menjadi prioritas masalah.

- Sarana prasarana dalam gedung yang belum lengkap utamanya ruang pelayanan
TB yang sempit,tidak adanya ruang khusus untuk pelayanan Lansia,anak dan
ruang sanitasi serta beberapa alat instrument program yang belum tersedia.

- Belum tercukupinya tenaga kesehatan yang kompeten untuk program


kesling,akuntansi dan rekam medik.

- Masih kurangnya peran aktif kader untuk mendukung pelaksanaan program


PHBS,Germas,pelacakan bumil,pengawasan kesling,dan upaya pencegahan
penyakit termasuk didalamnya pelacakan TB dan penyakit lainnya.

- Dukungan dan komitmen serta Kerjasama Lintas program dan Lintas sector yang
belum maksimal dalam upaya penyelesaian masalah masalah prioritas.

- Masih rendahnya capaian beberapa kegiatan program gizi

- Belum adanya posyandu yang mencapai strata mandiri serta kinerja


pelaksanaannya belum maksimal.

- Mobilisasi penduduk sasaran yang berpindah-pindah wilayah sehingga


menyulitkan dalam pengawasan dan tindakan yang berkelanjutan.

BAB IV
VISI,MISI,TUJUAN,SASARAN DAN ANALISIS SWOT
A. VISI PUSKESMAS
Visi secara singkat dapat dijelaskan sebagai suatu cara pandang
jauh kedepan mengenai arah dan tujuan yang akn dicapai olh organisasi agar dapat
terus berjalan.Visi pada dasarnya mencakup suatu tujuan yang relative yang sangat
luas dan menggambarkan aspirasi yang menantang yang ingin dicapai dimasa
mendatang oleh organisasi.Oleh karenanya perlunya menetapkan suatu visi bagi
organisasi agar dapat menjadikan daya Tarik untuk mencapainya.Hal ini begitu
penting karena dengan rumusan visi tersebut maka akan menimbukan gairah dan
semangat kerja serta kesungguhan kerja untuk mewujudkannya,menumbuhkan
motivasi dan mengerakkan dan menantang anggota organisasi untuk
mencapainya.Oleh karena itu visi harus dirumuskan dengan pendekatan
teknokratik maupun partisipatif sehingga visi tersebut dapat dikomunikasikan
dalam wujud pernyataan persuasif pimpinan berupa komitmen pimpinan secara
penuhsehingga benar-benar mendapat dukungan secara optimal oleh seluruh
komponen organisasi.Bertitik tolak dari pentingnya sebuah visi maka dapat
dikemukakan Visi Puskesmas Cempae sebagai berikut:

“ Menjadi Puskesmas Terdepan yang Mampu mewujudkan masyarakat sehat


secara mandiri diwilayah kerjanya “

Visi ini bermakna menjadikan puskesmas cempae sebagai pusat


pelayanan kesehatan yang paling terdepan menjadi pilihan pertama dihati
masyarakat wilayah kerja puskesmas cempae dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan dan puskesmas cempae harus menjadi yang terbaik dan terunggul dalam
hal pelayanan kesehatan lainnya dari pelayanan kesehatan pihak swasta yang
berada dalam wilayah puskesmas cempae.Makna mandiri adalah sikap dan kondisi
masyarakat wilayah puskesmas cempae untuk berperan aktif dalam menolong
dirinya sendiri untuk memecahkan permasalahan kesehatan
perorangan,keluarga,masyarakat beserta lingkungannya guna mewujudkan hidup
yang sehat dengan menciptakan suatu kondisi masyarakat Kota Parepare yang
bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana,maupun lingkungan dan prilaku.

B. MISI PUSKESMAS
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh seluruh komponen yang
ada dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat diwujudkan dengan sebaik-
baiknya.Oleh karena itu misi merupakan penentu arah dan tindakan operasional
organisasi .Bertolak dari hal tersebut maka secara rinci dijelaskan rumusan Misi
Puskesmas Cempae adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional


Dengan pelayanan Kesehatan yang bermutu dan dilaksanakan oleh tenaga
Kesehatan yang professional diharapkan dapat menunjang pencapaian derajat
kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Cempae.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang terpadu dan
berkesinambungan
Dengan meningkatnya kerjasama unit pelayanan dan berbagai program dalam
pelayanan Kesehatan dan berkesinambungan diharapkan mampu lebih
memaksimalkan pencapaian upaya upaya Kesehatan yang lebih baik.
3. Mendorong kemandirian individu,keluarga,dan masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.
Salah satu pondasi dasar Kesehatan adalah masyarakat yang sehat .Masyarakat
yang sadar akan pentingnya Kesehatan,berupaya aktif dalam kegiatan kegiatan
dibidang Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas.Peran serta
masyarakat dalam pembangunan Kesehatan akan sebanding dengan
peningkatan derajat Kesehatan masyarakatdisuatu wilayah utamanya dalam
peningkatan prilaku untuk hidup bersih dan sehat.
4. Menjalin kemitraan dengan Lintas program dan Lintas Sektor.
Adanya komitmen Bersama mendukung terjalinnya kemitraan dan Kerjasama
antara lintas program dan lintas sector untuk mengambil peranan dalam
pencapaian tujuan pembangunan Kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
dengan Kerjasama tersebut akan lebih memaksimalkan kinerja pelaksanaan
upaya-upaya Kesehatan yang dilaksanakan.

C. TUJUAN DAN SASARAN PUSKESMAS


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
- Merupakan hasil akir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu sampai tahun terkahir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakaan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Cempae adalah sebagai
berikut:
“Meningkatkan kesehatan keluarga, perbaikan gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan,
pencegahan dan pengendalian penyakit dan pemenuhan sumber daya kesehatan
melalui peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan yang bermutu”

D. ANALISIS SWOT (INTERNAL DAN AKSTERNAL)

Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui


analisis metode SWOT.
Analisa lingkungan strategis merupakan hasil interaksi antara Lingkungan
Internal dan Lingkungan Eksternal, yang terbagi menjadi 4 (empat) analisa /
interaksi, yaitu :
- Interaksi antara kekuatan (S) yang dimiliki dengan peluang(O) yang ada akan
menghasilkan startegi agresif yang merupakan kelompok keuntungan komparatif
- Interaksi antara Kekuatan(S) yang dimiliki untuk mengatasi ancaman(T) yang
mungkin timbul menjadi strategi Diversifikasi tindakan dan menghasilkan
kelompok mobilisasi.
- Interaksi antara kelemahan (W) yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang
(O) yang ada untuk mengatasi kelemahan tersebut mendapatkan strategi mobilisasi
/ rasionalisasi menghasilkan kelompok investasi / Divestasi.

- Interaksi antara kelemahan (W) yang dimiliki dengan upaya meminimalkan


ancaman (T) tersebut untuk menghadapi ancaman dalam rangka mempertahankan
status Quo.

1. Analis SWOT untuk Upaya Meningkatnya Kesehatan Masyarakat Secara Inklu


2. Analisis SWOT untuk Meningkatnya Upaya Kesehatan Perorangan Secara
Akuntabel dan Berkelanjutan
3. Analisis SWOT untuk Meningkatnya Pengelolaan Administrasi dan Manajemen
Puskesmas :
Dari diagram di atas, terlihat bahwa posisi UPTD Puskesmas Cempae
harus “agresif” karena puskesmas memiliki peluang cukup besar untuk meraih
pangsa pasar yang sangat potensial di Kota Parepare. Peluang tersebut akan dapat
dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan
mengatasi beberapa kelemahan utamanya seperti pada aspek layanan dan
pengembangan SDM Sehingga fokus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi
ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan
cara:
1) Pengembangan jenis pelayanan kesehatan

Strategi ini dapat berupa peningkatan pelayanan kesehatan


yang sudah ada seperti Poli Gizi, Laboratorium TB - IMS, dan klinik
sanitasi. Sedang upaya ekspansi dengan membuka layanan baru yaitu Klinik
VCT dan Klinik sore. Upayakan lain yang tidak terkait dengan layanan
adalah pengembangan unit usaha yang bersifat komersial seperti parkir dan
kantin

2) Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing


Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang
sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan administrasi puskesmas.
3) Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan
Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan
perlu dilaksanakan terutama menghadapi persaingan puskesmas yang
semakin ketat. Pelanggan dalam memilih puskesmas tentu saja melihat
keunggulan yang dimiliki puskesmas, respon time, kenyamanan pelanggan
selama proses layanan termasuk sarana penunjangnya
4) Restrukturisasi pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan kunci
kinerja keuangan yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu
dilaksanakan dengan cara antara lain evaluasi sistem keuangan yang berlaku
dan menyesuaikan dengan Pola Pengelolaan

5) Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing


Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang
sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan administrasi puskesmas.
6) Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan
Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan
perlu dilaksanakan terutama menghadapi persaingan puskesmas yang
semakin ketat. Pelanggan dalam memilih puskesmas tentu saja melihat
keunggulan yang dimiliki puskesmas, respon time, kenyamanan pelanggan
selama proses layanan termasuk sarana penunjangnya
7) Restrukturisasi pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan


kunci kinerja keuangan yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu
dilaksanakan dengan cara antara lain evaluasi sistem keuangan yang
berlaku dan menyesuaikan dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang mendorong efisiensi,
efektivitas dan produktiv
BAB V
INDIKATOR,TARGET KINERJA DAN STRATEGI

A. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Tujuan Target
Pelayanan Promotif
Pembentukan desa siaga Mewujudkan masyarakat yang 100%
aktif sehat dan mandiri

Pemberdayaan masyarakat Mengajak masyarakat supaya 100 % dari 20 %


dalam PHBS mau berperilaku hidup bersih rumah
dan sehat tangga/kelurahan
100 % sekolah
100 % sarana
kesehatan
100 % tempat umum
100 % tempat kerja
Pemberdayaan masyarakat Memberdayakan masyarakat 100 % kelurahan
dalam STBM (Sanitasi total supaya berperan aktif d a l a m
berbasis masyarakat) program STBM

M e w u j u d k a n open
defecation free buang air besar
di jamban yang sehat
Penyuluhan dalam gedung Untuk memberi pengetahuan ke 100 %
masyarakat mengenai masalah
kesehatan yang dilaksanakan di
dalam gedung puskesmas
Penyuluhan luar gedung Untuk memberi pengetahuan ke 100 %
masyarakat mengenai masalah
kesehatan yang dilaksanakan di
luar gedung puskesmas
Pelayanan Preventif
Pengawasan sarana airUntuk menurunkan angka 100 % SAB
bersih (SAB) kesakitan akibat sarana air
bersih yang kurang memenuhi
syarat kesehatan
Pembinaan Tempat Meningkatkan mutu dan 100 % TPM
pengelolaan Makanan (TPM) kualitas TPM agar memenuhi
tempat
syarat kesehatan
makanan (TPM)
Menurunkan angka kesakitan 100 %
Penyehatan perumahan dan akibat lingkungan yang kurang
sanitasi dasar sehat

Pembinaan tempat - Meningkatkan kebersihan TTU 90 %


tempat umum (TTU) / sekolah agar memenuhi
syarat kesehatan
Pembinaan dan Untuk meningkatakan 100 % TP2
pemantauan TP2 Pestisida kualitas TP2
Pestisida sehingga aman dan
ramah terhadap lingkunga
Pemberian kapsul vitamin Mencegah kekurangan vitamin 95 % bayi dan
A dosis tinggi pada bayi A pada bayi dan balita balita
dan balita
Pemantauan status gizi Untuk monitoring status gizi 100 % balita
balita supaya dapat dilakukan
deteksi sedini mungkin bila
ada perubahan status gizi
Penjaringan kesehatan Mengetahui kondisi kesehatan 100 % siswa SD/
siswa kelas 1 SD/MI, siswa secara umum dan MI
kelas VII SMP/MTs, mendeteksi bila didapatkan 100 % siswa kelas
kelas IX kelainan sedini mungkin VII SMP/MTs
SMU/MA/SM 100 % kelas IX
SMU/MA/SM
K

Cakupan peserta KB aktif Untuk mengendalikan angka 85 % PUS


kelahir
Imunisasi dasar Memberikan imunitas terhadap ≥ 95 % bayi < 1
lengkap penyakit TBC, DPT, polio dan tahun
pada bayi < 1 tahun campak

PelaksanaanBIAS pada Memberikan imunitas terhadap 100 %


SD/MI penyakit campak, difteri, SD/MI
pertusis dan tetanus pada anak
sekolah dasar
Imunisasi TT pada ibu Memberi pencegahan terhadap 100 % ibu
hamil penyakit tetanus terutama hamil
tetanus neonatorum
Pemeriksaan jentik Memantau rumah supaya bebas ≥ 95 % rumah
berkala jentik sehingga menurunkan yang diperiksa
angka kesakitan DBD bebas jentik

Pelayanan Kuratif dan


Rehabilitatif

Perawatan balita gizi Menaikkan status gizi balita 100 % balita gizi
buruk menjadi gizi baik buruk

Pelayanan Kesehatan di poli Memberi pelayanan kesehatan 100 %


KIA bagi ibu hamil, nifas, KB dan
reproduksi, bayi dan balita
sesuai standar
Pelayanan di poliklinik Memberikan pelayanan 100 %
umum kesehatan bagi masyarakat
yang menderita sakit
Pelayanan di poli gigi Memberikan pelayanan 100%
mulut Kesehatan bagi masyarakat yg
menderita sakit gigi dan Mulut
Pelayanan UGD Memberikanpelayanan 100%
penanganan gawat darurat
untuk mencegah kecacatan /
kematian sedini mungkin
Ketersediaan APD di Terlindunginya pasien, ≥ 75 %
setiap unit kerja pengunjung dan petugas dari
infeksi
Minimal standar Sebagai acuan bagi petugas ≥ 80 %
operasional prosedur untuk melakukan prosedur
(SOP) operasional sehingga
terjadinya kesalahan /
kelalaian dapat dihindarkan
Kinerja Keuangan

Ketepatan Tergambarnya disiplin ≥ 90 %


Penyusunan laporan pengelolaan keuangan
keuangan puskesmas
Cost recovery Tergambarnya tingkat ≥ 80 %
kesehatan keuangan
puskesmas
Ketepatan waktu Tergambarnya kepedulian 100 %
pemberian insentif Puskesmas terhadap
kesejahteraan karyawan
Kinerja Manfaat

Meningkatnya kepuuasan Agar masyarakat tdk enggan ≥ 80 %


Masyarakat datang Kembali kepuskesmas

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN PENDANAAN

A. Program dan Kegiatan Tahun 2021-2023

Biaya (Rp)/Tahun Estimasi


Prosedur Pelaksanaan
No Program Kegiatan Sumber PJ
Program
Thn 2021 Thn.2022 Thn.2023 Dana

A Program SDM
1 Penambahan Jumlah SDM

Penambahan 1 Org tenaga


Pendapatan Ka
akuntan Pendidikan DIII
a Tenaga Akuntan Rp.10.000.000 Jasa Pus
akuntasi melalui koordinasi
Layanan k
dinas Kesehatan dan BKD

Pendapatan Ka Penambahan 1 org tenaga ahli


b Tenaga Akupuntur Rp.10.000.000 Jasa Pus akupuntur melalui koordinasi
Layanan k dengan dinas kesehatan

Penambahan 1 org tenaga ahli


Pendapatan Ka
Tenaga Ahli pengobatan herbal melalui
c Rp.10.000.000 jasa Pus
pengobatan herbal koordinasi dengan dinas
Layanan k
kesehatan
2 Pelatihan SDM
Pendaftaran dan pelaksanaan
kolektif melalui dinas
Ka
Dana kesehatan atau lembaga
a Pelatihan MTBS Rp.8.000.000 Pus
APBD terkait dengan sebanyak rata-
k
rata 2 orang bidan di tahun
pertama.

Pendaftaran dan pelaksanaan


Pendapatan Ka
Pelatihan Pelayanan oleh puskesmas untuk seluruh
b Rp.15.000.000 jasa Pus
Prima pegawai puskesmas di tahun
Layanan k
pertama

Pendaftaran dan pelaksanaan


kolektif melalui Dinas
Kesehatan atau lembaga
Pendapatan Ka
Pelatihan terkait dengan sebanyak rata-
c Rp.10.000.000 jasa Pus
PPGD/BTLS rata 1 orang perawat di tahun
layanan k
pertama, kedua, ketiga,
keempat dan 2 perawat
ditahun kelima.
Pendaftaran dan pelaksanaan
kolektif melalui Dinas
Pendapatan Ka
Pelatihan Kesehatan atau lembaga
d Rp.13.000.000 Jasa Pus
ATLS/ACLS/GELS terkait dengan sebanyak rata-
Layanan k
rata 1 orang dokter di tahun
pertama,kedua,Ketiga

Pendaftaran dan pelaksanaan


Pendapatan Ka
oleh puskesmas untuk seluruh
e Refreshing materi PPI Rp.1.000.000 jasa Pus
pegawai puskesmas di tahun
Layanan k
pertama.
Pendaftaran dan pelaksanaan
kolektif melalui Dinas
Pendapatan Ka
Pelatihan Kesehatan Kesehatan atau lembaga
f Rp.7.000.000 Jasa Pus
Kerja terkait dengan sebanyak rata-
Layanan k
rata 1 orang perawat di tahun
pertama

Pendaftaran dan pelaksanaan


Pendapatan Ka
kolektif melalui Dinas
g Pelatihan APN Rp.12.000.000 jasa Pus
Kesehatan atau lembaga
Layanan k
terkait di tahun pertama.

Pendaftaran dan pelaksanaan


kolektif melalui dinas
Pendapatan Ka
kesehatan atau lembaga
h Pelatihan SDIDTK Rp.7.000.000 jasa Pus
terkait dengan sebanyak rata-
layanan k
rata 2 orang bidan di tahun
pertama.

B Program Sarana dan prasarana

Penambahan Sarpras Pendapatan


Ka Pengadaan langsung
1 (bahan habis pakai ) Rp.4.000.000 jasa
TU puskesmas
pelayanan rawat jalan layanan

Peningkatan alkes
dan sarpras ( modal ) Ka Pengusulan dan pengadaan
2 Rp.20.000.000 APBD
di pelayanan gawat TU melalui Dinas Kesehatan
darurat

Penambahan Alkes
Ka Pengusulan dan pengadaan
3 dipelayanan Rp.15.000.000 APBD
Tu melalui Dinas Kesehatan
Laboratorium

Peningkatan sarpras
Ka Pengusulan dan pengadaan
4 (Modal) dipelayanan Rp.7.000.000 APBD
Tu melalui Dinas Kesehatan
gizi

Penambahan sarpras
Ka Pengusulan dan pengadaan
5 dipelayanan Rp.10.000.000 APBD
TU melalui Dinas Kesehatan
persalinan

Penambahan Sarpras Ka Pengusulan dan pengadaan


6 Rp.25.000.000 APBD
di pelayanan farmasi TU melalui Dinas Kesehatan

Pendapatan Ka
Peningkatan Sarpras Pengadaan langsung
7 Rp.25.000.000 Jasa Pus
layanan akupuntur puskesmas
Layanan k
Peningkatan Sarpras Pendapatan Ka
Pengadaan langsung
8 layanan pengobatan Rp.20.000.000 Jasa Pus
puskesmas
herbal Layanan k

B. Target Kinerja Pelayanan

1. Pelayanan UKM
Rencana Pencapaian
Jenis (Thn)
N Pencapai
Pelayan Indikator Standar PJ
o an awal Thn. Thn . Thn.
an
2021 2022 2023
1 Pelayanan
promosi Penyuluhan
kesehatan kelompok 12x
Petugas
@ 60 menit 100% 40% 80% 100% 100%
Promkes
(dalam
gedung)

Tenaga
Petugas
Pengelola Ada Ada Ada Ada Ada
Promkes
Promkes

Promosi untuk
pemberdayaan
masyarakat
bidang
100% 60% 60% 80% 100% Sanitarian
kesehatan 12x
@ 120
menit( luar
gedung)

2 Pelayanan Inspeksi
Kesling Sanitasi di
Sekolah 100% 100% Sanitarian
Pendidikan
Dasar 40% 60% 80%
Inspeksi
Sanitasi di
Tempat
Tempat
Petugas
Umum dan 100% 100%
Kesling
Tempat
Pembuatan
Makanan dan
Minuman 40% 60% 80%
3 Pelayanan Paket
Kesehatan Pelayanan ibu
ibu dan hamil di Koordinat
100%
anak Puskesmas or KIA
dan
jaringannya 100% 100% 100% 100%
Ibu hamil
yang
ditemukan Koordinat
100%
kelainan atau or KIA
gizi buruk
dirujuk 100% 100% 100% 100%
Paket
Pertolongan
Persalinan di Koordinat
100%
Puskesmas or KIA
dan
jaringannya 90% 90% 100% 100%
Paket
Pelayanan
kesehatan
Koordinat
bayi baru lahir 100%
or KIA
di puskesmas
dan
jaringannya 85% 90% 100% 100%
Paket
Pelayanan
kesehatan
Koordinat
balita di 100%
or KIA
Puskesmas
dan
jaringannya 80% 80% 85% 100%
Skrining 100% 0% 0% 100% 100% Koordinat
kesehatan or UKS
siswa sekolah
Pendidikan
Dasar
Skrining
kesehatan
pada
penduduk
Koordinat
remaja (15-18 100%
or UKS
thn) di
Puskesmas
dan
jaringannya 0% 0% 100% 100%
Skrining
kesehatan
pada
penduduk
dewasa (19-59
Thn) di
100% BP umum
Puskesmas
dan
jaringannya
(termasuk
WUS dan
PUS) 0% 0% 65% 100%
4 Pelayanan Skrining
pencegaha kesehatan
n dan pada
pengendali Penduduk
prog
an Lansia (usia 100%
Lansia
penyakit 60 thn keatas)
di Puskesmas
dan
jaringannya 55% 65% 65% 100%
Pemeriksaan
terduga
Tuberkulosis(
Prog TB
TB) di 100%
dan Lab
Puskesmas
dan
jaringannya 70% 75% 80% 100%
Pemeriksaan
Terduga HIV
dan AIDS di Prog HIV
100%
Puskesmas dan Lab
dan
jaringannya 0% 0% 100% 100%
Sistem
Kewaspadaan
Koordinat
Dini dan
or
Respons 100%
epidemiol
dalam Waktu
ogi
Kurang dari
24 jam 100% 100% 100% 100%
5 Keperawat Adanya
an Perencanaan
kesehatan keperawatan Prog PHN
masyarakat kesehatan
masyarakat Ada Ada Ada Ada Ada
Ibu hamil
Prog PHN
dengan resiko
dan KIA
tinggi 100% 60% 60% 70% 100%
Bayi dengan Prog PHN
BBLR 100% 65% 65% 70% 100% dan KIA
Balita dengan Prog PHN
gangguan gizi 100% 75% 75% 75% 100% dan Gizi
Drop out atas
Prog PHN
paket
dan KIA
pelayanan 100% 80% 80% 85% 100%
Penyakit
menular Prog PHN
kronis 100% 70% 70% 75% 100%
6 Manajeme Desa/
n Kelurahan Prog PHN
Puskesmas dengan dan
masalah Surveilens
kesehatan 100% 100% 100% 100% 100%
Adanya tim
manajemen TU
puskesmas ada ada ada ada ada
TU
Terlaksananya Terlaksana Terlaksana Terlaksa Terlaksa Terlaksa
Mini
Lokakarya na na na
Adanya
pertemuan Tiap Tiap Tiap TU
berkala Tiap Bulan Tiap Bulan Bulan Bulan Bulan
Tindak lanjut
hasil Ditindak Ditindak Ditindak Ditindak Ditindak TU
pertemuan Lanjuti Lanjuti Lanjuti Lanjuti Lanjuti
Staf
mendapatkan
pelatihan TU
minimal 20
jam/ thn 60% 0% 0% 40% 100%
Kecepatan
pelaporan
Surveilens
kejadian luar
biasa 24 Jam 25 Jam 26 Jam 27 Jam 28 Jam
Ketersediaan
Mobil
TU
Puskesmas
Keliling Ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Ada
Ketersediaan
mobil TU
ambulans Ada Ada Ada Ada Ada
Ketersediaan
fasilitas dan
peralatan
pengelolaan Sanitarian
limbah Sesuai Sesuai Sesuai
puskesmas: Sesuai Sesuai Ketentu Ketentu Ketentu
padat, cair Ketentuan Ketentuan an an an
Sesuai Sesuai Sesuai
Pengelolaan Sesuai Sesuai Ketentu Ketentu Ketentu Sanitarian
Limbah cair Ketentuan Ketentuan an an an
Sesuai Sesuai Sesuai
Pengelolaan Sesuai Sesuai Ketentu Ketentu Ketentu Sanitarian
limbah padat Ketentuan Ketentuan an an an
Baku mutu BOD<30mg
limbah /Lt

COD<80/Lt
TSS<30mg/
l
PH6-9

2. Pelayanan UKP

Jenis Capai Rencana Capaian


No Jenis Indikator Standar PJ
Pelayanan an (Tahun)
Thn Thn Thn
Awal
2021 2022 2023
1 Rawat Jalan Input Pemberi 100% 100% 100% 100% 100% BP
Pelayanan di dokter Umum
Klinik umum

Pemberi 100% 100% 100% 100% 100% BP gigi


Pelayanan di Drg Drg Drg Drg Drg
Klinik Gigi

Jam buka 07.30- 80% 85% 90% 100% TU


pelayanan sesuai 12.00
ketentuan setiap hari

Proses Waktu penyediaan 10 menit 15 15 15 10 Petugas


dokumen rekam menit menit menit menit Loket
medik

Kepatuhan hand 100% 80% 85% 90% 100% Tim PPI


hyegiene
Waktu tunggu 60 menit 50 45 20 15 BP
rawat jalan menit menit menit menit umum
Penegakan 100% 100% 100% 100% 100% Pengelola
diagnosis TB TB
melalui
pemeriksaan
Mikroskopis

Pasien rawat jalan 100% 100% 100% 100% 100% Pengelola


TB yg ditangani TB
dgn strategi
DOTS

Outpu Peresepan obat !00% 100% 100% 100% 100% BP


t sesuai folarium umum
Pencatatan dan !00% 100% 100% 100% 100% BP
pelaporan TB di umum
puskesmas

Outco Kepuasan Pasien 90% 85% 85% 90% 95% Pelayana


me n Rawat
Jalan

2 Pelayanan Input Kemampuan 100% 75% 80% 85% 100% Pelayana


Gawat darurat menangani Life n Gawat
saving darurat

Pemeberi layanan !00% 35% 40% 50% 100% Pelayana


gawat darurat n Gawat
bersertifikat darurat
ATLS/BCLS/AC
LS/PPGD/GELS
yg masih berlaku

Proses jam buka 24 jam 25 jam 26 27 jam 28 Pelayana


pelayanan UGD jam jam n Gawat
darurat

Waktu tanggap 5 menit 7 menit 7 5 menit 3 Pelayana


pelayana dokter di setelah menit menit n Gawat
UGD pasien darurat
datang
Tdk adanya 100% 100% 100% 100% 100% Pelayana
keharusan n Gawat
membayar uang darurat
muka

Outco Kepuasan pasien 70% 75% 75% 80% 90% Pelayana


me n Gawat
darurat

3 Pelayanan Gizi Input Pemberi Tenaga Tenaga Tenag Tenaga Tenag Koordina
pelayanan gizi Terlatih Terlati a Terlati a tor gizi
h Terlat h Terlat
ih ih

Ketersediaan Tersedia Tersedi Terse Tersedi Terse Koordina


pelayanan a dia a dia tor gizi
konsultasi gizi

Outco Kepuasan 80% 80% 80% 85% 95% Koordina


me Pelanggan tor gizi

4 Pelayanan Input Pemberi Dokter Dokter Dokte Dokter Dokte Koordina


Persalinan pelayanan umum/bi umum/ r umum/ r tor KIA
persalinan normal dan bidan umum bidan umum
/bidan /bidan

Adanya TIM Tim Koordina


Poned Poned tor KIA
Terlatih

Proses Penggunaan APD !00% 100% 100% 100% 100% Koordina


saat bertugas tor KIA

Pelayanan !00% 100% 100% 100% 100% Koordina


kontrasepsi oleh tor KIA
dokter umum atau
bidan terlatih

Kepatuhan hand 100% 100% 100% 100% 100% Koordina


hygiene tor KIA

Outpu Kematian ibu 0% 0% 0% 0% 0% Koordina


t karena persalinan tor KIA

Outco Kepuasan Pasien 80% 85% 85% 85% 85% Koordina


me tor KIA

5 Pelayanan Input Pemberi Sesuai 100% 100% 100% 100% Farmasi


Farmasi pelayanan farmasi standar
Puskesm
as

Fasilitas dan Sesuai 80% 100% 100% 100% Farmasi


peralatan standar
pelayanan farmasi Puskesm
as

Ketesediaan Tersedia 100% 100% 100% 100% Farmasi


folarium dan
update
paling
lama 3
thn
Proses Waktu tunggu 30 menit 25 25 15 15 Farmasi
pelayanan obat menit menit menit menit
jadi

Waktu tunggu 60 menit 45 45 30 25 Farmasi


pelayanan obat menit menit menit menit
racikan

Outpu Tdk adanya 100% 100% 100% 100% 100% Farmasi


t kejadian
kesalahan minum
obat

Outco Kepuasan Pasien 80% 80% 85% 85% 85% Farmasi


me
Pelayanan Input Fasilitas dan Sesuai 80% 80% 85% 100% Lab
Laboratorium peralatan standar
Puskesm
as

Proses Waktu tunggu 120 mnt 45 mnt 45 45 mnt 45 Lab


hasil pelayanan mnt mnt
Lab

Tdk adanya !00% 100% 100% 100% 100% Lab


kejadian tertukar
spesimen

Kemampuan Eliza Rapid Rapid Rapid Rapid Lab


memeriksa Test test test test test
HIV/AIDS

Kemampuan Tersedia 100% 100% 100% 100% Lab


6 mikrokopis TB tenaga,pe
Paru ralatan
dan
eagen

Outpu Tdk adanya 100% 100% 100% 100% 100% Lab


t kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan Lab

Kesesuaian hasil !00% 100% 100% 100% 100% Lab


pemeriksaan baku
mutu eksternal

Outco Kepuasan Pasien 80% 80% 80% 80% 85% Lab


me

No Jenis Layanan Satuan Proyeksi Tahun Ket


2021 2022 2023
Rawat Jalan
Poli Umum Kunjungan 15664 18765 2045
Poli Gigi Kunjungan 482 567 785
KIA Kunjungan 2261 2316 2475
UGD Kunjungan 1273 1578 1790
Gizi Konsultasi 125 218 345
Persalinan Persalinan 25 36 55
Laboratorium Pemeriksaan 4143 4781 5715
BAB VII

RENCANA KEUANGAN

Tinjauan dari sisi keuangan ini dimaksudkan untuk mendapat paparan


lebih baik mengenai kondisi Puskesmas Manguharjo dari sisi
keuangan.Sehingga, pada akhirnya akan saling melengkapi dengan kajian dari
aspek yang lain. Didalam aspek keuangan juga dihitung besarnya pendapatan,
biaya, investasi dan lain-lain yang akan dilakukan untuk masa lima tahun yang
akan datang.

A. Asumsi Keuangan

Pada penghitungan proyeksi keuangan Puskesmas Manguharjo digunakan


asumsi- asumsi keuangan. Asumsi keuangan yang digunakan pada pembuatan
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Manguharjo adalah sebagai berikut:
1. Tarif untuk pasien umum didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Madiun
Nomor 31 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Untuk
perhitungan proyeksi pendapatan jumlah pelayanan kuratif atau pelayanan
yang ada tarifnya digunakan tarif rata-rata.
2. Tarif untuk pasien jaminan, berdasarkan besaran kapitasi dari BPJS sesuai
kesepakatan dengan BPJS.

B. Tarif Pelayanan

Saat ini tarif yang berlaku di Puskesmas Manguharjo dibagi


kedalam 2(dua) golongan, yaitu:
1. Tarif untuk pasien umum (out of pocket); dan
2. Tarif untuk pasien Jaminan.

Untuk menghitung proyeksi pendapatan pelayanan selama lima tahun ke


depan, dipakai tarif rata-rata pelayanan yang berlaku saat ini.

1. Tarif Pasien Umum

Berikut ini disampaikan mengenai dasar tarif pasien umum untuk setiap
produk dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Tarif yang digunakan
disini berdasarkan tarif yang berlaku terakhir

Tarif Rata Rata Puskesmas Cempae

Variabel Tarif Umum


Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023
Rawat Jalan
Gigi
Laboratorium
Persalinan
UGD
Gizi
KIA
Parkiran

2. Tarif Pasien Jaminan

Tarif pasien Jaminan Kesehatan Nasional dalam bentuk kapitasi


sesuai kesepakatan dengan BPJS sebesar Rp …..

C. Proyeksi Laporan operational

Proyeksi Laporan Operasional terdiri dari proyeksi pendapatan dan


proyeksi biaya yang dikeluarkan oleh Puskesmas Manguharjo untuk
melakukan aktivitas pelayanan.

1. Proyeksi Pendapatan

Proyeksi pendapatan yang akan diperoleh Puskesmas terdiri dari:


a. Jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat (umum) sebagai imbalan
atas pemberian pelayanan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hasil
pendapatan dari jasa layanan ini merupakan hasil dari perkalian dari
rencana pemasaran dan tarif yang diberlakukan.Masing-masing proyeksi
pendapatan dari jasa layanan dibedakan berdasarkan cara pembayaran.
b. Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat
atau badan lain;
c. Hasil kerjasama Puskesmas dengan pihak lain yang diperoleh dari
kerjasama operasional, sewa menyewa, dan usaha lainnya yang tidak
berhubungan langsung dengan tugas dan fungsinya; dan/atau
d. Penerimaan yang bersumber dari APBN/APBD
e. Lain-lain Pendapatan puskesmas yang sah.

Proyeksi pendapatan Pasien Umum Puskesmas Cempae

Variabel Proyeksi Pendapatan


Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023
Rawat Jalan
Gigi
Laboratorium
Persalinan
UGD
Gizi
KIA
Lab
Parkiran
Proyeksi pendapatan Pasien JKN dari dana Kapitasi

Variabel Proyeksi Pendapatan


Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023
Pasien JKN

2. Proyeksi Biaya

Untuk proyeksi biaya didalam proyeksi laporan operasional,terdiri dari :


a. Biaya Operasional
b. Biaya Non Operasional

Pembagian biaya menjadi operasional dan non operasional


mengikuti nomenklatur yang ada di Permendagri Nomor … Tahun ….. Hal ini
untuk memudahkan pada saat penyusunan RBA dan laporan keuangan

a. Biaya Operational

Mencakup seluruh biaya yang menjadi beban Puskesmas


rangka menjalankan tugas dan fungsi,terdiri dari:
a). Biaya pegawai
b). Biaya Bahan
c) . Biaya jasa layanan
d). Biaya Pemeliharaan
e). Biaya Promosi
f) . Biaya Umum dan administrasi kantor
g). Biaya barang dan jasa
h). Biaya penyusustan dan amortisasi
i) . Biaya barang dan jasa
j) . Biaya operasional lain lain

b. Biaya Non Operasional


Mencakup biaya yang dikeluarkan oleh puskesmas yang tidak
berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi terdiri dari :
a). Biaya bunga
b). Biaya administrasi bank

c). Kerugian penjualan aset tetap (seluruh perolehan aset tetap bersumber
dari pendapatan non APBD/APBN);
d). Kerugian penurunan nilai; dan
e). Biaya Non operasional lainnya
Proyeksi Biaya Operasional biaya pelayanan
Puskesmas Cempae

Biaya Operasional Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023


Biaya Pelayanan
Biaya Pegawai
Biaya alkes,obat tdk
termasuk sisa
Biaya jasa pelayanan
Biaya pemeliharaan
Biaya Promosi
Biaya umum dan
administrasi Kantor
Biaya barang dan jasa
Biaya Kegiatan BOK
Biaya kegiatan APBD
Total

Proyeksi Laporan Operasional Puskesmas Cempae

Uraian Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023


1. Pendapatan
Pendapatan jasa layanan
(pasien Umum+ Pasien
JKN)
Pendapatan Hibah
Pendapatan kerjasama
Pendapatan dari APBN
Pendapatan dari APBD
Pendapatan lainnya
Total Pendapatan
2. Biaya
biaya pelayanan
Biaya umum dan
administrasi
Total Biaya
Surplus/defisit

Proyeksi Neraca Puskesmas Cempae

Uraian Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023


1. Aset
Aset Lancar
Kas dan setara Kas
piutang
Persediaan
Jumlah Aset Lancar
2.Aset tetap
Tanah
Gedung dan bangunan
Peralatan dan mesin
Aset tetap lainnya
Jumlah aset tetap
Akumulasi penyusustan
Nilai buku asset tetap
Aset Lain lain
Jumlah aset
2 kewajiban
Kewajiban jangka pendek
Hutang usaha
Hutang Jangka pendek
lainnya
Jml kewajiban jangka
pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Jumlah kewajiban
EKUITAS
Ekuitas awal
Surplus(Defisit )Thn Lalu
Surplus (Defisit) thn ini
Jml Ekuitas
Jml Kewajiban dan
ekuitas

Proyeksi Arus Kas Puskesmas Cempae

Uraian Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023


1. Arus kas dari aktifitas
operasional
Surplus (deficit) thn ini
Ditambah biaya
penyusutan/biaya
amortisasi
Surplus (Defisit) Kas
Kenaikan atau penurunan
aset Lancar
Piutang
Persediaan
Kenaikan atau penurunan
kewajiban Lancar
Utang usaha
Utang Jangka Pendek
Kas bersih dari aktifitas
operasional
2. Arus kas dari aktivitas
investasi
Kenaikan atau
penurunan aset tetap
Tanah
Gedung dan bangunan
Peralatan dan mesin
Aset tetap lainnya
Aset lain lain
Kas bersih dari aktivitas
investasi
Arus kas dari aktivitas
pendanaa
Kenaikan (Penurunan)
kewajiban tdk lancar
Kewajiban jangka
panjang
Ekuitas awal
Kas bersih dari aktivitas
pendanaa
Kenaikan (penurunan)
Kas bersih
Saldo Kas & setara Kas
awal thn
Saldo Kas & setara kas
akhir tahun

1. SERVICE LEVEL SOLVENCY

Service Level Solvency untuk melihat seberapa banyak asset puskesmas yang
digunakan untuk melayani masyarakat.

Service Level Solvency = Total Aset


Masyarakat yang dilayani

Tahun I 5.510.754.433 =

134.813,08

40.877

Tahun II 5.624.069.397 =
136.222,95

41.286

Tahun III 5.742.617.033 =


137.717,17

XXX

Tahun IV 5.866.658.975 =
139.298,91

42.116

Tahun V 5.996.469.939 =
140.971,44

42.537

1. COST RECOVERY RASIO

Cost Recovery Rasio untuk melihat berapa jumlah pendapatan dari


operasional yang digunakan untuk biaya operasional.
Cost Recovery Rasio = Pendapatan Operasional
Biaya Operasional

Tahun I 4.605.306.828 =
1,001931

4.596.431.828

Tahun II 4.763.800.130 =
1,001960

4.754.481.380

Tahun III 4.980.876.824 =


1,001968

4.971.092.136
BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Cempae menjadi komitmen kinerja yang


akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran yang ada di puskesmas dan dijabarkan dalam
bentuk Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada
Kepala Daerah.
Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari
Rencana Strategi Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai
oleh jajaran puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan
kepuasan pelanggan karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai
kepuasan pelanggan demi untuk mempertahankan customer loyality.
Page 78 of 79
DOKUMEN
RENCANA STRATEGIS BISNIS
UPTD PUSKESMAS CEMPAE

Anda mungkin juga menyukai