KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan disusun berdasarkan pemahaman lingkungan
strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada. Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis
yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan
daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD setempat, dengan
mengutamakan kewenangan yang wajib disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
daerah.
Berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 2004 Renstra Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) memuat memuat visi dan misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah serta
berpedoman kepada RPJM daerah dan bersifat indikatif.
Renstra Puskesmas Cempae sebagai UPTD mengaju pada Renstra Dinas Kesehatan
Kota Parepare digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun (2022-2023).
Terimakasih dan Penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Puskesmas Cempae. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi kita semua dalam
melaksanakan pembangunan Kesehatan di Kota Parepare dalam upaya kita bersama untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Identifikasi, Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ......... …… 107
3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Puskesmas II Denpasar Selatan.......................... 109
3.3 Telaah renstra Puskesmas dan renstra Dikes dan Kabupaten/Kota………………… 111
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis……. 116
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………………………………………………… 117
8
12
BAB PENDAHULUAN
14
7. Menggambarkan capaian pembangunan kesehatan saat ini di Kota
Parepare dan menggambarkan arah dan tujuan yang akan dicapai
dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Parepare
dalam lima tahun kedepan
8. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan pembangunan kesehatan
nasional maupun daerah sesuai dengan tujuan dan sasaran
pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Mengah Daerah (RPJMD) Kota Parepare.
15
j.
1. 5 SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
Memuat Latar belakang, maksud dan tujuan, Landasan Hukum,
Hubungan Renstra Puskesmas Cempae dengan dokumen
Perencanaan lainnya, dan Sistematika Penulisan
16
Bab III ISU ISU STRATEGIS
17
GAMBARAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
PUSKESMAS CEMPAE KOTA PAREPARE
BAB
II
2.2.1 Geografi
Puskesmas Cempae terletak di Jl. Petta Oddo No.3, Kelurahan Watang
o o
Soreang Kecamatan Soreang yaitu pada 18 .40.976` LS dan 115 .15.430`
2
BT, berdiri tanggal 1 Oktober 1967 dengan luas wilayah 13,11 km .
Puskesmas Cempae merupakan 1 (satu) dari dua puskesmas yang ada di
wilayah Kecamatan Soreang .
Utara : …………………………..
Timur : ……………………………….
Selatan : ……………………………..
Barat : ………………………………….
18
Peta wilayah Puskesmas Cempae seperti tampak pada gambar
berikut:
19
2.1.2 Topografi dan Iklim
2.1.4 Kependudukan
20
Pada tahun 2020, Kelurahan Bukit Indah merupakan kelurahan
dengan jumlah penduduk terbesar yaitu : ……… jiwa ( ……..%) dari seluruh
wilayah Puskesmas Cempae.
21
a. Materiil
e.1 Gedung ( Bangunan )
Volume Berdiri
No Bangunan Kondisi Ket
2
(m ) Tahun
Pustu Watang
2 Soreang ….. …….. Baik Pembanguna
n Tahun
Perumahan ………….
Pustu Bukit
Indah
4 …………. ……… Baik
Rehab tahun
Perumahan
Paramedis
5 ….. ……… Baik
Pustu Bukit
Indah
22
Poskeskel
Watang
soreang Baik
6
Perumahan
Poskeskel
Watang
Soreang Baik
7 ….. ……
23
e.2 Sarana Transportasi
Tahun
No Jenis Kendaraan Perole Vol Kondisi Ket
han
25
Tabel 2.12 Peran Serta Masyarakat di Puskesmas Cempae Tahun
2021
Kel.
1 6 24 24 100 0 0 0 0 0 0 9 9 100
Wt
Soreang
Kel.
2 11 44 44 100 0 0 0 0 0 0 5 5 100
Bukit
Indah
26
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di wilayah Puskesmas
Cempae dalam 2( Dua ) tahun terakhitr seperti pada grafik dibawah
ini :
28
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
perkembangan Posyandu di wilayah Puskesmas Cempae
berfluktuasi sepanjang tahun.
8 Kesh 100 0
6 6 0
Remaja
12 NAFZA 9 9 100 0 0
16 HIV 58 58 100 50 0
29
17 Rabies 22 22 100 48 0 12 x/thn
18
19
30
Rumah adalah suatu tempat dimana manusia tinggal dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dalam interaksi ini
memungkinkan terjadinya suatu penyebaran penyakit akibat sarana
sanitasi yang buruk.
32
sedini mungkin. Cakupan penduduk yang menggunakan Jamban
Keluarga Sehat adalah sebagai berikut :
33
Sumber : Data Primer Puskesmas II Denpasar Selatan
35
2.4.6 Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )
1. SARANA KESEHATAN
36
bersumber daya masyarakat seperti Posyandu. Sarana pelayanan
kesehatan di wilayah Puskesmas Cempae yaitu :
Desa/Kelurahan
No Sarana Kesehatan Kel. Kel. Jumlah
WT Bkt
Soreang Indah
1 Upaya Kesehatan Pemerintah
a. Puskesmas 1 0
b. Puskesmas Pembantu 0 1
2 Upaya Kesehatan Swasta
a. Dokter Spesialis
▪ Dokter Spesialis Obgin
▪ Dokter Spesialis Bedah
▪ Dokter Spesialis Anak
▪ Dokter Spesialis Mata
▪ Dokter Sp. Andrologi
▪ Dokter Sp.Peny. Dalam
▪ Dokter Sp. Kulit Kelamin
▪ Dokter Sp. THT
b. Dokter umum
c. Dokter Gigi
d. Bidan
e. Klinik
f. Apotek 1
g. Toko obat 2
h. Laboratorium
i. Rumah Sakit Bersalin
j. Rumah Sakit
k. Batra
3 Swadaya Masyarakat
a. Posyandu 4 11
b. Kelompok Dana Sehat
37
b. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di wilayah Puskesmas Cempae adalah :
Sarana Pedidikan
TK SD SLTP SMU
No Desa/Kel Ket
Murid Jm Murid Jm Murid Murid
Jml Jml
L P l L P l L P L P
Kel. Wt
1 Soreang 0 0
1 94 64 3 930 895 0 0 0 0
0 0
Kel. Bkt
2 Indah 21
1 172 3 690 654 0 0 0 1 179 145
8
1 TK 633 576 2 2 0 2
Jumlah
38
c. Ketenagaan
Puskesmas Cempae memiliki 85 orang Petugas yang mendukung
kegiatan operasional Puskesmas. Petugas tersebut memilki berbagai
kualifikasi pendidikan. Keadaan tenaga di Puskesmas Cempae
berdasarkan kualifikasi pendidikan pada Tahun 2021 adalah sebagai
berikut
N
Kualifikasi Pendidikan Jumlah Keterangan
o
Dokter Umum
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 2
1 0 3 dokter umum
0
Dokter Gigi
2 a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 2
0
1 Ka.Sub.Bag. TU
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
1 Promkes
4 Sarjana Teknik Lingkungan 0
5 D – 3 Keperawatan 6
4 PNS
6 D – 3 Kebidanan 6
2 tenaga kontrak
7 Ahli Madya Kesling ( D–3 Kesling ) 2
8 Ahli Madya Gizi ( D–3 Gizi ) 1
9 Bidan ( D-1) 2
1 PNS
10 Analis Kesehatan 2
1 Kontrak
11 Perawat (SPK) 7
12 Perawat Gigi 2
13 Asisten Apoteker 2
14 Pekarya Kesehatan 1 Bendahara
15 S1 Sarjana Ekonomi 1 Petugas Loket
Tenaga Out Sourcing :
16 Penjaga Kantor 1
17 Cleaning Service 2
18 Pengelola Sampah Medis
19 Petugas Loket 2
20 Sopir 1
Jumlah 49
21
22
Standar Ratio
Ratio per
Jenis Tenaga Jumlah per 100.000
100.000 pddk
pddk
1 Dokter umum
2 Dokter gigi
3 Dokter spesialis
4 Farmasi
5 Bidan
6 Perawat
7 Gizi
8 Sanitasi
Jumlah
40
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa ratio dokter umum,
dokter gigi dokter spesialis dan farmasi jauh lebih tinggi dari standar
yang ditetapkan sehingga mungkin perlu dilakukan pemerataan,
sedangkan untuk ratio Bidan, Perawat, Gizi dan Sanitasi masih belum
memenuhi standar ratio yang ditetapkan.
a. Keuangan/Dana
Dana mempunyai peranan yang sangat penting untuk berlangsungnya
suatu kegiatan, demikian halnya dengan kegiatan operasional
Puskesmas memerlukan dana yang cukup agar terselenggara dengan
baik.
41
Tabel 2.7 Alokasi Dana Pada Puskesmas Cempae Tahun 2020-
2021
Jumlah
Realisasi
No Sumber Dana Ket
Pusk (Rp.)
( Rp. )
1 APBN - - -
2 - - -
3 APBD
JKN Operasional
4
Jaspel
6 BOK
7 Umum
Jumlah - ,-
42
Tabel 2.8 Dana Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), Pada Puskesmas Cempae tahun 2021
Jasa
Jasa Sarana Jumlah
No Triwulan Pelayanan Keterangan
(Rp.) (Rp.)
(Rp.)
1 I Pengelolaan
2 II Dana
3 III Dengan
4 IV mekanisme
Jumlah APBD
43
maka terjadi peningkatan sebesar ……..%. Adapun pendapatan
Puskesmas selama Tahun 2021 adalah :
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Jumlah
No Bulan
PP Wt
Induk soreang PP Bkt Indah Uang
1 Jan
2 Peb
3 Mar
4 Apr
5 Mei
6 Jun
7 Jul
8 Ags
9 Sept
10 Okt
11 Nop
12 Des
Jumlah
44
Pendapatan Puskesmas diatas merupakan retribusi yang dibayarkan
oleh pasien umum. Pendapatan Puskesmas ini diterima dari unit loket
/kasir puskesmas dan pelayanan puskesmas pembantu.. Pendapatan
ini kemudian disetor setiap hari ke Bagian Keuangan Dinas
Kesehatan Kota Denpasar melalui mekanisme APBD.
45
Tepi pantai, disamping mempunyai pengaruh baik terhadap
perekonomian juga memberikan dampak sosial dan kesehatan.
Adapun upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan di
Puskesmas Cempae adalah :
TARGET
NO INDIKATOR SATUAN
SASARAN (T)
I PROMOSI KESEHATAN
210 kk
1. Rumah Tangga KK perdesa/kel
46
Mendorong Terbentuknya Upaya
B Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat
A KESEHATAN IBU x
B Kesehatan Bayi
47
1. Pelayanan Kesehatan Anak
Sekolah Dasar Oleh Nakes atau
100
tenaga terlatih /guru UKS/ Dokter
Kecil Anak
(PMT) (KEK)
IV KESEHATAN LINGKUNGAN
A Penyehatan air
Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dan Jamban
C Keluarga
1. Pemeriksaan Penyehatan
…….KK
Lingkungan Rumah Rumah
50
memenuhi
Pengamanan Tempat
F Pengelolaan Pestisida x
A TB Paru x x
64/100.000
1. Jumlah kasus baru TB Orang
penduduk
B Malaria x x
51
penduduk
Ke Rumah Sakit
C Kusta x x
D Diare x x
E ISPA x x
F Flu Burung x x
Pencegahan dan
Penanggulangan PMS dan x
H HIV/AIDS x
Pencegahan dan
x
I Penanggulangan Rabies x
J Pelayanan Imunisasi x x
K Pengendalian Vektor x x
3. Pemberdayaan Sarana/Klp/Pokja
Potensial dalam Upaya
pemberantasan tempat Kelompok
100
Perindukan Vektor penyakit di
Pemukiman Penduduk dan
Sekitarnya
53
penyakit menular
5. Cakupan Penyelidikan
100
Epidemiologi < 24 jam %
VI UPAYA PENGOBATAN
A Pengobatan x x
B Pemeriksaan Laboratorium x x
Upaya Kesehatan
x
C Mata/Pencegahan Kebutaan x
Pencegahan Dan
x
E Penanggulangan Penyakit Gigi x
Perawatan Kesehatan
x
F Masyarakat ( Perkesmas ) x
UPAYA KESEHATAN
VII PENGEMBANGAN
IV Klinik VCT
Upaya Kesehatan
x
VI Mata/Pencegahan Kebutaan x
55
1. Penemuan Kasus di masyarakat
dan di Puskesmas melalui 10
Pemeriksaan visus/reflaksi Orang
Cakupan
No Desa/Kelurahan Sasaran Target
(%) Abs %
1 Kel. WT soreang
Jumlah
56
Data diatas menunjukkan bahwa secara umum pada tahun
2021 target penyuluhan napza (20%) sudah tercapai. Semua
kegiatan penyuluhan perlu terus ditingkatkan mengingat
perkembangan masalah kesehatan yang yang semakin kompleks.
Jumlah
57
Pendatan, penyuluhan dan pembinaan tidak hanya dilakukan pada
tatanan rumah tangga tetapi juga tatanan lainnya karena
semuanya dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Hasil
kegiatan untuk tatanan lainnya adalah sebagai berikut :
58
Tabel IV.6 Cakupan Penyuluhan dan Pendataan
PHBS pada Tatanan TTU(Tempat Ibadah)
Perdesa / Kelurahan di Wilayah Puskesmas Cempae
Tahun 2021
59
Tabel IV.7 Cakupan Penyuluhan dan Pendataan PHBS
pada Tatanan Tempat Kerja Perdesa/ Kelurahan
di Wilayah Puskesmas
Cempae
Tahun 2021
Jumlah
1. Penyehatan Air
185
Kel. WT
soreang
1
Jumlah
Cakupan
Target
Desa/Kelurahan Sasaran Ket
(%)
Abs %
Kel. WT soreang
1 2746 96 2746 100
Cakupan
Target Ke
No Desa/Kelurahan Sasaran Ab
(%) % t
s
1 Kel. Wt Soreang 10
13 70 13
0
2 Kel. Bkt Indah 10
16 70 16
0
10
Jumlah 55 70 55
0
Data di atas menunjukkan bahwa cakupan kualitas air minum
yang memenuhi syarat di wilayah Puskesmas cempae sudah
mencapai target 100% dari target yang ditetapkan yaitu 70,0%
dan mengalami peningkatan dari tahun 2020 sebesar 97,6%
menjadi 98,48% di tahun 2021
62
2. Pengawasan dan Pembinaan Kesehatan Hotel
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
et Ab et
% Abs %
(%) s (%)
Kel. WT
1 Soreang 0
Kel. Bkt
2 Indah 1 100 1 100 90 0 100
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
et Ab et
% Abs %
(%) s (%)
1
2
63
Tabel IV.13 Cakupan Pengawasan dan Pembinaan
Kesehatan Lingkungan RS dan Yankes lainnya
Perdesa/Kelurahan di Wilayah Puskesmas
Cempae Tahun 2021
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
et Ab et
% Abs %
(%) s (%)
1
2
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
et Ab et
% Abs %
(%) s (%)
1
2
64
Tabel IV.15 Cakupan Pengawasan dan Pembinaan Sarana
Pendidikan Dasar Sekolah Perdesa/Kelurahan di
Wilayah Puskesmas Cempae Tahun 2021
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
et Ab et
% Abs %
(%) s (%)
1
2
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
et Ab et
% Abs %
(%) s (%)
1
2
65
pengunjung dengan pengunjung maupun antara pengunjung
dengan penyedia jasa atau sebaliknya sangat tinggi. Oleh
karena itu maka setiap tempat umum perlu menyediakan
ruangan dan fasilitas sanitasi yang memadai dari segi jumlah
dan kualitasnya termasuk lingkungannya. Untuk memperkecil
munculnya dampak negatif maka pengawasan dan pembinaan
harus dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan.
66
Tabel IV.17 Cakupan Inspeksi Sanitasi dan Pembinaan
TPM Jajanan Perdesa/Kelurahan di
Puskesmas Cempae Tahun 2021
Inspeksi dan
Memenuhi Syarat
Desa/ Dibina
N Sasar Ke
Kelurah Cakupan Targ Cakupan
o an Targe t
an Ab et
t (%) % Abs %
s (%)
Jumlah
jumlah
Tabel IV.19 Cakupan Inspeksi Sanitasi dan Pembinaan
Jasa Boga Perdesa/Kelurahan di Wilayah
Puskesmas Cempae Tahun 2021
Jumlah
68
Tabel IV.20 Cakupan Inspeksi Sanitasi dan Pembinaan
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)
Perdesa/Kelurahan di Wilayah Puskesmas
Cempae Tahun 2020
Memenuhi
Yang Diperiksa
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Tar Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an t
get Ab et Ab
% %
(%) s (%) s
1
Yang Diperiksa
N Desa/
Sasaran Target Cakupan Ket
o Kelurahan
(%) Abs %
1
2
70
Tabel 4.24 Cakupan Penduduk Stop BAB Sembarangan
Perdesa/ Kelurahan di Wilayah Puskesmas
cempae Tahun 2021
Yang Diperiksa
N Desa/ Sasara
Targe Cakupan Ket
o Kelurahan n
t (%) Abs %
1
2
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar Ke
Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an Targe t
et Ab
t (%) Abs % %
(%) s
Jumlah
72
Tabel IV.26 Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi Sarana
Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
Perdesa/ Kelurahan di Wilayah Puskesmas
Cempae Tahun 2021
Memenuhi
Inspeksi
Syarat
N Desa/ Sasar K
Targ Cakupan Targ Cakupan
o Kelurahan an et
et et
Abs % Abs %
(%) (%)
7. Klinik Sanitasi
Klinik Sanitasi merupakan salah satu alternatif
pemecahan masalah yang terjadi sebagai akibat masalah-
masalah kesehatan yang muncul karena lingkungan.
Kegiatannya meliputi konseling dan pemecahan masalah
kesehatan dari kasus yang ditemukan. Fokus sasarannya
adalah kepada penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.
Berikut hasil kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Cempae :
73
Tabel IV.27 Hasil Kegiatan Klinik Sanitasi Perdesa/
Kelurahan di Puskesmas
Tahun 2021
74
dipadukan dengan pelayanan kesehatan lainnya untuk
mencapai tujuan menurunkan angka kematian ibu dan anak di
wilayah Puskesmas Cempae.
Desa/Kelurahan
No Indikator Wt Jumlah
sorean Bkt
g Indah
1 Pelayanan Bumil
K1(100%)
a. Sasaran 275 223 894
b. Hasil 299 241 970
c. Cakupan ( % ) 100.2 101,25 100.31
6
2 Pelayanan
Bumil K4(98%)
75
7 Pelayanan Neonatal
Lengkap / KNL ( 95 % )
a. Sasaran 269 218 875
b. Hasil 292 336 950
c. Cakupan ( % ) 107.3 109.26 108.63
5
8 Pelayanan Persalinan
oleh Nakes (100%)
a. Sasaran 267 218 876
b. Hasil 288 233 946
c. Cakupan ( % ) 100.2 102.79 102.25
6
9 Pelayanan Ibu
Menyusui ( 100%
) 267 218 876
a. Sasaran 288 233 946
b. Hasil 100.2 102.79 102.25
c. Cakupan ( % ) 6
10 Pelayanan Nifas
Lengkap (100%
) 267 218 876
a. Sasaran 288 233 946
b. Hasil 100.2 102.79 102.25
c. Cakupan ( % ) 6
11 KF3 ( Kunjungan Nifas
3) ( 98% )
a. Sasaran 268 216 873
b. Cakupan 288 233 940
c. Prosentase 100.5 102.98 101.57
7
12 BBLR ditangani (100%)
a. Sasaran
b. Hasil 0 0 2
c. Cakupan ( % )
13 Yankes Anak Prasekolah
dan Usia Sekolah
( SDIDTK )
a. Posyandu (80%)
▪ Sasaran 734 633 2630
▪ Hasil 777 669 2810
▪ Cakupan (%) 102.3 100.4 105.2
b. TK (100 %)
▪ Sasaran
▪ Hasil 160 390 1190
▪ Cakupan (%) 160 390 1190
100 100 100
77
2. Keluarga Berencana
Target Cakupan
No Desa/Kelurahan Sasaran Ket
(%) Abs %
1 Kel. Wt Soreang 1208 80 1208 100
Jumlah
Target Cakupan
No Desa/Kelurahan Sasaran Ket
(%) Abs %
1 Kel. Wt Soreang 818 70 818 100
2 Kel. Bkt Indah 476 70 476 100
Jumlah
78
MKJP melalui penyuluhan KB dan kunjungan ke lapangan pada
PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber-KB.
K/S D/S
No Bulan S K D D’ N N/D’(%)
(%) (%)
1 Januari
2 Pebruari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 Nopember
12 Desember
Rata-rata
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Abs % Ket
1 Kel. Wt Soreang
Jumlah
80
Pemantauan perkembangan berat badan balita penting
peranannya untuk mengetahui status gizi balita. Kegiatan
pemantauan ini dapat dilakukan di Posyandu maupun di
Puskesmas. Salah satu hasil yang dapat diketahui dari
pemantauan berat badan secara rutin adalah ditemukannya balita
yang memiliki berat badan dibawah garis merah (BGM) yang
dapat dilihat dengan mengkonversikan berat badan balita pada
Kartu Menuju Sehat atau masalah gizi lainnya menggunakan
srandar pemantauan pertumbuhan balita. Berikut adalah balita
BGM di wilayah Puskesmas :
Jml
N Target Jml Prosenta Ke
Desa/Kel Sasara
o (%) BGM se t
n
1 Kel. Wt Soreang
2 Kel. Bkt Indah
Jumlah
Gizi buruk banyak dialami oleh bayi dan balita. Gizi buruk
merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi,
atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk masih menjadi
masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini, di wilayah
81
Puskesmas tidak terdapat balita gizi buruk BB/TB ( berat badan
per tinggi badan ), namun masih ditemukan adanya gizi buruk
BB/U ( berat badan per umur ) yang perlu diwaspadai dan segera
ditanggulangi. Berikut adalah gambaran gizi buruk dan gizi kurang
di wilayah Puskesmas :
Target Cakupan
Jml BB/TB
No Desa/Kelurahan BB/TB BB/U Ket
Sasaran
(%) Abs % Abs %
1 Kel. Wt Soreang 272 <5 0 0.0 0 0.0
2 Kel. Bkt Indah 216 <5 0 0.0 0 0,0
82
meliputi nasehat makanan tambahan bagi balita atau memberikan
MP-ASI bagi bayi untuk memulihkan kondisi kesehatannya
terutama balita gizi buruk yang berasal dari keluarga miskin, yang
benar-benar tidak mampu memberikan nutrisi yang bergizi kepada
balitanya.
83
Tabel IV.37 Cakupan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemulihan Pada Balita Gizi Buruk dan Balita Gizi
Kurang Perdesa/Kelurahan di Wilayah
Puskesmas Cempae Tahun 2021
Jml Cakupan
N Target
Desa/Kel Sasara Ket
o (%)
n Abs %
Kel. Wt
1 Soreang 98
958 98 945
.6
2 97
Kel. Bkt Indah 857 98 838
.7
Pemberian Air Susu Ibu saja sampai bayi berumur enam bulan
( 0-6 bl ) memberikan keuntungan yang sangat besar terhadap
anak diantaranya meningkatnya sistem kekebalan tubuh yang
diperoleh dari kolustrum, ASI mengandung nutrisi yang lengkap
untuk kebutuhan anak dan juga murah. Oleh karena itu kepada
semua ibu dihimbau untuk memberikan ASI secara ekslusif
sampai bayi berumur enam bulan dan dipantau secara secara
rutin oleh Petugas Puskesmas. Adapun hasil pemantauan ASI
ekslusif di wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan adalah sebagai
berikut :
Jumlah
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Ket
Sasaran (%) Abs %
88
Tabel IV.41 Hasil Kegiatan Pemantauan Garam
Beryodium Perdesa/ Kelurahan di Wilayah
Puskesmas Pada Bulan
Pebruari Tahun 2021
Hasil
Cakupan
Jumlah Pengujian
Desa/
No Sasara Ket
Kelurahan
n Target Ab
% (-) Katagori
(%) s
Kel. Wt
1 Soreang 26 84,5 24 92.3 2 Baik
Kel. Bkt
2 Indah 26 84,5 24 92.3 2 Baik
P M P M
1 Kel. Wt Soreang 24 0 34 0
10
Jumlah 0 125 0
0
90
Dalam bentuk grafik gambaran kasus dalam dua tahun terakhir
adalah :
91
peningkatan kasus yang tinggi. Meskipun tindakan pencegahan harus
dilaksanakan setiap hari secara berkesinambungan namun dengan
mengetahui masa sebelum musim penularan kasus DBD kita dapat
mengambil langkah-langkah antisipasi sebelum terjadi ledakan
kasus. Untuk mengetahui musim penularan penyakit DBD dapat
dilihat dari rata-rata kasus DBD perbulan seperti di bawah ini :
Kasus ( Tahun )
Rata –
No Bulan
rata
2020 2021
1 Januari 8 8 8.25
2 Pebruari 10 15 14.4
3 Maret 14 8 16
4 April 17 12 25
5 Mei 15 16 19.4
6 Juni 13 11 18.6
7 Juli 10 18 17.2
8 Agustus 1 11 10.8
9 September 2 10 12
10 Oktober 4 9 8.2
11 Nopember 0 5 8.2
12 Desember 6 2 5.4
92
Dalam bentuk grafik rata – rata kasus DBD dalam dua tahun terakhir :
Jika dilihat dari grafik diatas maka dapat ditentukan bahwa masa
sebelum musim penularan kasus DBD jatuh pada bulan Desember
dimana rata-rata kasus dalam dua tahun terakhir paling rendah.
Maka pada bulan inilah waktu yang tepat untuk melakukan tindakan
pencegahan karena akan lebih mudah dilakukan dan dapat
memberikan hasil yang lebih baik. Jika diperhatikan peningkatan
kasus yang cukup tajam terjadi pada bulan April. Bulan ini
merupakan fase transisi antara musim hujan dengan musim
kemarau, disaat inilah pertumbuhan nyamuk cukup pesat karena
banyaknya tempat perindukan yang terbentuk. Pada bulan Agustus
kasus mulai mengalami penurunan. Untuk itu perlu dilakukan
tindakan yang tepat untuk mengatasi keadaan tersebut agar tidak
terjadi ledakan kasus DBD. Tindakan terbaik adalah dengan
melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk ) dengan 3M plus.
93
Kejadian Luar Biasa ( KLB ) adalah timbulnya suatu kejadian
kesakitan atau kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian atau
kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
(Depkes,1994). Sistem kewaspadaan dini perlu terus ditingkatkan
untuk pencegahan terjadinya Kejadian Luar Biasa di Wilayah
Puskesmas terhadap semua kasus yang dapat menimbulkan KLB.
Jika dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kasus DBD
tahun 2021 berada di garis maksimal, ini merupakan suatu kondisi
yang harus diwaspadai karena tahun 2021 adalah kasus tertinggi
dalam 2 tahun terakhir sehingga tindakan penanggulangan kasus
94
perlu dilakukan dengan lebih proaktif sehingga nantinya kasus ini
dapat diturunkan dan dapat dicegah terjadinya kejadian luar biasa.
Pada tahun 2021 tidak terjadi kejadian luar biasa atau kasus kematian
di wilayah Puskesmas cempae. Walaupun demikian tindakan
pengamatan kasus harus tetap dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya Kejadian Luar Biasa. Cakupan penanganan KLB pada tahun
2021 sebagai berikut :
Tabel IV.44 Cakupan Penanganan KLB < 24 Jam Perdesa/ Kelurahan di Wilayah
Puskesmas
Tahun 2021
1 Kel. Wt Soreang 0 0 0
Jumlah 0 0 0
Rumah
Rumah
No Desa/Kel Diperiksa Negatif ABJ Kasus Ket
Jentik
Kel. Wt
Soreang
1 39.618 1.424 96.41 89
4.5.2 P2 Tuberculosia ( TB )
Cakupan
Jml
No Desa/Kel Target Ket
Sasaran Abs %
Penemuan Pengobatan
Jml
No Desa/Kel Sasaran Target
Abs % Abs %
1 Kel. Wt Soreang 6 70 0 0 0 0
98
Tabel. IV.48 Cakupan Konversi Rate Perdesa/Kelurahan di
Wilayah Puskesmas Tahun 2021
Cakupan
Jml
No Desa/Kel Target Ket
Sasaran
Abs %
Jumlah 9 80 9 100
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kel Ket
Sasaran (%) Abs %
1 Kel. Wt Soreang 0 85 0 0
Jumlah 5 85 5 100
99
Data diatas menunjukkan bahwa angka kesembuhan pada penderita
TB BTA positif sudah mencapai target yang ditetapkan. Untuk pasien-
pasien yang masih menjalani pengobatan maka kegiatan pengawasan
minum obat tetap dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan
pengobatan TB yang memerlukan waktu cukup panjang ( 6 bulan )
dapat tercapai.
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kel Ket
Sasaran (%)
Abs %
succes
2 Kel. Bkt Indah 2 100 2 100 pengonatan
di tahun
100
pula penderita TB paru rontgen positif dan BTA negatif serta TB extra
paru yang ditangani oleh Puskesmas sebagai berikut :
Jml Pengobata
N Desa/Ke Targe n Lengkap Kematia Ke
Sasara
o l t (%) n t
n Abs%
2 Tidak Ada/NIHIL
Jumlah
Jml Hasil
Target Cakupan
Sasaran Kegiatan
(2.05
No Desa/Kelurahan (10% Ket
dari
dari Jml Pusk Kader Abs %
%)
Pddk)
1 Kel. Wt soreang 1436 29 8 0 8 27.6
2 Kel. Bkt Indah 1139 23 4 0 4 17.4
NIHIL
3
102
Balita penderita pneumonia yang ditemukan dan berobat ke
Puskesmas telah ditangani sesuai dengan standar. Pada Tahun 2021
di wilayah Puskesmas tidak terdapat kematian karena Pneumonia dan
juga tidak ditemukan adanya kasus pneumonia berat atau dengan
tanda bahaya pada balita sehingga masih bisa ditangani di
Puskesmas ( tidak perlu dirujuk). Pemantauan balita pneumonia
dengan melakukan care sicking tetap dilaksanakan untuk mengetahui
perkembangan kesehatan penderita pneumonia.
NIHIL
3
Jumlah
Jumlah
103
4.5.4 P2 Diare
5 luar wilayah 9 76 85
58 65.1
Jumlah 9930 993 316 266 0 0
2 0
IR=7.59/100, target 10%
104
Penyakit diare dapat menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) jika
tidak ditangani dengan baik. Pelayanan penderita diare di Puskesmas
dilakukan terhadap semua umur dengan mengutamakan pelayanan
bagi golongan Balita.
4.5.5 Imunisasi
105
Tabel IV.58 Cakupan Imunisasi DPT1 Pada Bayi
Perdesa/Kelurahan di Wilayah Puskesmas cempae
Tahun 2021
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Abs % Ket
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Abs % Ket
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Ket
Abs %
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Ket
Abs %
107
Disamping imunisasi pada bayi dilakukan pula imunisasi pada
anak sekolah setiap bulan September dan Nopember yang dikenal
dengan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah ) yang bertujuan untuk
mencegah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Berikut hasil kegiatan BIAS tahun 2021 di wilayah Puskesmas
cempae Selatan :
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Ket
Abs %
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Abs % Ket
Cakupan
Jml Target
No Desa/Kelurahan Sasaran (%) Ket
Abs %
109
Tabel IV.65 Cakupan UCI Perdesa/Kelurahan di Wilayah
Puskesmas cempae Tahun 2021
Kel. Wt
1 soreang 100% 100% V -
Kel. Bkt
2 indah 100% 100% V -
Jika dilihat dari data hasil imunisasi pada tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa semua desa/kelurahan di wilayah Puskesmas
cempae Selatan telah mencapai UCI (Universal Child Immunization)
yang artinya semua sasaran di desa/kelurahan telah
mendapat/mencapai imunisasi lengkap.
a. BCG : 5.0
b. DPT/HB Penta : 4.0
c. Polio :8
d. HB Uniject :1
e. Campak :8
f. TT :2
Jika dilihat dari Index Pemakaian vaksin maka vaksin BCG memiliki
IP yang sangat rendah jika dibandingkan dengan stándar ( 80-100),
hal ini disebabkan karena rendahnya jumlah sasaran ( bayi), banyak
sasaran telah mendapatkan imunisasi BCG di tempat bersalin serta
waktu simpan vaksin yang relatif pendek dan hanya bisa digunakan
selama ( 3 jam ).
110
4.5.6 P2 Polio
4.5.7 P2 Kusta
Cakupan Ket
N Desa / Sasara Target
o Kelurahan n (%)
Abs %
111
Tabel IV.67 Cakupan Pengobatan Penderita Kusta Perdesa/
Kelurahan di Wilayah Puskesmas Tahun 2021
Cakupan Ket
N Desa / Sasara Target
o Kelurahan n (%)
Abs %
Cakupan Ket
Desa / Sasara Target
No
Kelurahan n (%)
Abs %
112
4.5.8 P2 Malaria
Cakupan Ket
N Desa / Sasara Targe
o Kelurahan n t (%)
Abs %
1 Kel. Wt soreang 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0
113
Tabel IV.71 Cakupan Penderita Malaria Berat Yang Dirujuk Ke
Rumah Sakit Perdesa/Kelurahan di Wilayah
Puskesmas cempae Tahun 2021
Jenis Kelamin
No Kasus Jumlah
L P
1 Servisitis 0 50 50
2 Uretritis 11 0 11
3 Trichomoniasis 0 0 0
4 Bartholinitis 0 0 0
6 Condiloma Accuminata 0 13 13
8 Sipilis 0 1 1
9 Proctitis 0 0 0
10 Herpes 0 1 1
114
11 Ulkus Mole 0 0 0
12 LGV 0 0 0
13 DTV 0 0 0
14 DTU 0 0 0
4.5.10 P2 Rabies
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan penular
rabies. Oleh karena intu pencegahan rabies pada manusia harus
dilakukan sesegera mungkin setelah terjadinya gigitan oleh hewan
yang berpotensi rabies dengan cara mencuci luka gigitan dengan
sabun dan air mengalir dan melakukan vaksinasi sesuai dengan
indikasi. Hasil kegiatan program pencegahan dan penanggulangan
Rabies adalah sebagai berikut :
115
Tabel IV.73 Cakupan Kegiatan Cuci Luka Pada Kasus Gigitan
HPR Sesuai Estándar Perdesa/Kelurahan di
Wilayah Puskesmas cempae Tahun 2021
Cakupan
Desa/Kelura Jml Target Tindak
No
han Kasus (%) Abs % Lanjut
4.5.11 Survaelance
Kegiatan survelance dilakukan melaluipengamatan terhadap suatu
penyakit baik yang bersifat tidak menular maupun yang bersifat
menular. Disamping itu kegiatan melakukan pengamatan
kemungkinan penyebab timbulnya suatu penyakit. Adapun kegiatan
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
116
Tabel IV.75 Cakupan Pemberdayaan sarana/Klp/Pokja
Potensial Dalam Upaya Pemberantasan Tempat
Perindukan Vektor Penyakit di Pemukiman
Penduduk dan Sekitarnya Perdesa/Kelurahan di
Wilayah Puskesmas cempae Tahun
2021
Cakupan Ket
Desa / Target
No Sasaran
Kelurahan (%)
Abs %
1 Kel. Wt soreang
Jumlah
IV.4 Pengobatan
IV.4.1 Pengobatan Umum
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan
maka upaya promotif dan preventif merupakan prioritas utama.
Pemberdayaan masyarakat diarahkan pada tindakan pencegahan
penyakit melalui promosi kesehatan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk mencapai perubahan perilaku sehingga
tercipta budaya hidup bersih dan sehat. Disamping itu upaya kuratif
atau pengobatan dan rehabilitatif harus dilakukan apabila
117
masyarakat telah mengalami suatu penyakit untuk menyembuhkan,
mencegah penularan atau penyebaran penyakit serta mencegah
kecacatan dan kematian. Hasil dari upaya pengobatan di Puskesmas
cempae adalah :
Target Cakupan
Jml (15%
N Desa/Kelu (kunjungan
Sasara dari Ket
o rahan baru)
n sasara
n) Abs %
Kel. Wt
1 soreang 12933 1940 1619 83
Kel. Bkt
2 indah 10248 1078 3130 290
118
orang. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesehatan
masyarakat yang semakin membaik.
Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar, jika ada kasus – kasus yang
tidak dapat ditangani di Puskesmas maka akan di rujuk ke tempat
rujukan. Adapun jumlah kegiatan pelayanan rujukan tahun 2020
sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
119
Tabel IV.79 Sepuluh Penyakit Terbesar Puskesmas
cempae, Tahun 2021
3 I 10 Hypertension 1277
Diarrhoea and
gastroenteritis of presumed
8 A09 infectious origin 488
120
Terjadinya pergeseran tersebut merupakan indikasi terjadinya
perubahan gaya hidup, kurangnya olah raga, pola makan yang
kurang tepat, tingkat stress yang tinggi, dan lainnya. Oleh sebab itu
harus dilakukan penyuluhan kesehatan untuk mencegah
meningkatnya kasus-kasus penyakit degeneratif tanpa
mengesampingkan kasus-kasus penyakit menular.
Kel. Wt
1 soreang 180 90 180 100
Kel. Wt
1 soreang 160 90 160 100
Kel. Wt
1 soreang 278 90 278 100
Kel. Wt
1 soreang 258 25 258 100
Kel. Wt
1 soreang 8 15 4 50
Jumlah 29 15 10 34.4
125
Tabel IV.87 Cakupan Penanganan Kasus Gangguan Jiwa di
Puskesmas cempae Tahun 2021
Kel. Wt
1 soreang 48 100 48 100
Targe
Cakupan
Sasara t
No Desa / Kelurahan Ket
n (10%
Abs %
)
1 Kel. Wt soreang 561 56 204 31
IV.4.5 Farmasi
Farmasi merupakan satu unit penunjang pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Perencanaan dan penggunaan obat
disesuaikan dengan kasus atau penyakit. Berikut 10 besar
pemakaian obat di Puskesmas cempae Tahun 2021, dapat dilihat
pada tabel berikut:
127
IV.4.6 Laboratorium
Laboratorium sederhana juga merupakan satu unit
penunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas selain farmasi.
Kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan/sumber
daya yang dimiliki oleh Puskesmas dan sudah cukup banyak
kegiatan pemeriksaan yang bisa dilakukan di Puskesmas. Hasil
kegiatan laboratorium adalah :
Pencapaian Ket
N Desa / Sasara Targe
o Kelurahan n t (%)
Abs %
Pencapaian Ket
N Desa / Sasara Targe
o Kelurahan n t (%)
Abs %
Cakupan Ket
N Desa / Sasara Targe
o Kelurahan n t (%)
Abs %
129
IV.4.7 Upaya Kesehatan Sekolah dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
merupakan salah satu program pengembangan di Puskesmas
cempae Tujuan dikembangkannya program UKS/UKGS adalah
tercapainya derajat kesehatan anak sekolah yang optimal dan juga
dengan lingkungan sekolahnya. Usaha – usaha pembinaan dilakukan
secara berkesinambungan dan diharapkan terbentuk peran serta
aktif dari kader sekolah dalam menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan
kesehatan anak sekolah. Berikut hasil kegiatan upaya UKS/UKGS
sebagai berikut :
130
Tabel IV.95 Cakupan Murid SD/MI Yang Mendapat Perawatan
Kesehatan Gigi Perdesa/Kelurahan di Wilayah Puskesmas
cempae Tahun 2021
133
Tabel IV.100 Cakupan Pemantauan Kesehatan Pada Kelompok Lansia
Yang Dibina Sesuai Standar Perdesa/ Kelurahan di
Wilayah Puskesmas cempae Tahun 2021
Jumlah 70 100
134
Tabel IV.101 Cakupan Penanganan Penderita IMS TPuskesmas
cempae Tahun 2020
Pengob
N Desa/Kelurah Jml Kunjungan dan atan Cak
o an Penemuan Penderita Penderi (%)
ta
1 Kel. Wt soreang
5 Luar Wilayah
Jumlah
Kasus
N Desa/Kelurah Cakupa
Jml Kasus Ditangan Ket
o an n (%)
i
1 Kel. Wt soreang
5 Luar Wilayah
Jumlah
135
Data diatas menunjukkan bahwa tidak semua klien yang berkunjung ke
puskesmas merupakan penderita IMS karena klien WPS ( Wanita Pekerja
Seksual ) harus rutin melakukan screening kesehatan, ada ataupun tidak
keluhan untuk tindakan pencegahan penularan kepada kliennya. Banyak
jenis kasus ditemukan di layanan Klinik Infeksi Menular Seksual Tunjung
Biru Puskesmas cempae, yang memerlukan penanganan spesifik sesuai
standar. Penemuan kasus pada tahun 2021 lebih banyak pada wanita,
meskipun kasus IMS pada wanita jarang menimbulkan keluhan namun
wanita memiliki perhatian yang lebih serius terhadap penyakitnya. Berikut
disajikan kasus – kasus IMS yang ditemukan pada tahun 2021
Jenis Kelamin
No Kasus Jumlah
L P
1 Servisitis 0 50 50
2 Uretritis 11 0 11
3 Trichomoniasis 0 0 0
4 Bartholinitis 0 0 0
6 Condiloma Accuminata 0 13 13
8 Sipilis 0 1 1
9 Proctitis 0 0 0
10 Herpes 0 1 1
11 Ulkus Mole 0 0 0
12 LGV 0 0 0
13 DTV 0 0 0
14 DTU 0 0 0
136
Data diatas menunjukkan bahwa kunjungan klien ke puskesmas cukup
tinggi dengan kasus tertinggi adalah servisitis. Penyuluhan IMS dan
sosialisasi keberadaan serta kegiatan klinik harus terus dilaksanakan
secara berkesinambungan agar lebih banyak klien yang dapat dijangkau.
Disamping itu harapan kedepan masyarakat yang mengalami masalah
kesehatan terutama pada organ genital/alat reproduksi dapat memilih
tempat yang tepat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga
penatalaksanaan IMS dapat dilakukan dengan standar dan penyebaran
kasus IMS/angka kesakitan IMS dapat diturunkan.
37
Kegiatan
Tabel IV.104 Hasil Pemeriksaan
Perdesa/ Kelurahan di Wilayah Puskesmas
cempae Tahun 2021
Jml Reaktif
Desa/Kelurah
No Kunjungan VCT Lengkap Ket
an Abs %
VCT/PITC
1 Kel. Wt soreang 122 122 0 0
2 Kel. Bkt indah 205 205 5 2.4
Katagori
VCT PS tdk Waria
Bulan
Lengka WPS Umum Bumil TB lgsg /Gay
p/PITC (Cafe)
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
Jml
PS Waria
tdk /Gay
Bulan Reaktif WPS Umum Bumil TB
lgsg
(Cafe)
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
Jml
Klien yang positif HIV telah ditindaklanjuti dengan merujuk klien ke unit
pelayanan CST baik pada lembaga swadaya masyarakat ataupun rumah
139
sakit untuk mendapatkan penanganan secara komprehensif karena
Puskesmas memiliki layanan CST pada tahun 2021
140
Tabel IV.107 Cakupan Kegiatan Pembinaan dan Pemanfaatan Toga
Pada Sasaran Masyarakat di Wilayah Puskesmas cempae
tahun 2021
Pembinaan Pemanfaatan
N
Desa / Kelurahan Sasaran Pencapaian Pencapaian
o Target
(%) Abs % Abs %
1 Kel. Wt soreang
2 Kel. cempae
Jumlah
1 2 100 2 100
2 4 100 4 100
142
hasil kegiatan pembinaan pengobat tradisional sudah dapat terlaksana
dengan cukup baik, sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
IV.4.14 Posyandu
Desa/Kelurahan
Wt
sorea Bkt
No Katagori ng indah Jml Prosentase
1 Pratama
2 Madya
3 Purnama
4 Mandiri
Jumlah
143
2.5 PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PELAYANAN
PUSKESMAS
2.5.1 Peluang
1. Komitmen pemerintah baik pusat dan daerah serta legislatif dalam bidang
kesehatan semakin baik
2. Sarana dan prasarana kesehatan mencukupi secara kualitas dan kuantitas
3. Tersedia standar operational prosedur (SOP)
4. Kemudahan akses komunikasi, informasi dan teknologi
5. Letak yang strategis sehingga akses masyarakat ke sarana kesehatan
semakin mudah
6. Kemitraan dengan swasta, LSM dan masyarakat terjalin cukup baik
7. Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan
standar pelayanan minimal bidang kesehatan sebagai pedoman dalam
pengukuran keberhasilan pembangunan kesehatan
8. Sebagian besar tenaga sudah memenuhi kualifikasi minimal pendidikan
yang dipersyaratkan
9. Ketersediaan obat dan peralatan kesehatan cukup
10. Kemitraan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan
berbagai pihak termasuk swasta dan LSM sangat terbuka
11. Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan masih tinggi
12. Perekonomian masyarakat Denpasar relative baik
13. Tingkat pendidikan masyarakat cukup tinggi dilihat dari rata-rata lama
sekolah yang sudah mencapai 10,96 tahun sehingga memudahkan
sosialisasi program-program kesehatan
2.5.2 Tantangan
1
5. Upaya pencapaian target SDGs
6. Sistem informasi kesehatan belum terintegrasi secara baik dan data yang
ada masih perlu ditingkatkan kualitasnya
2
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
III
3.1.1.1 Identifikasi Permasalahan Dalam Pelayanan
Puskesmas cempae
Berikut adalah analisis sebab akibat dari permasalahan yang dihadapi oleh
Puskesmas :
3
(PMT)
4
Menimbang hubungan sebab akibat serta melihat beberapa kekuatan,
kelemahan secara internal dan peluang serta ancaman dari faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan diatas dan
kesepakatan dari tim perencanaan Puskesmas maka prioritas masalah
pelayanan kesehatan dapat ditentukan sebagai berikut :
5
2 Penemuan pneumonia dan 1. Meningkatkan care sicking ISPA,
pneumonia berat di pengamatan kasus
masyarakat dan Puskesmas 2. Meningkatkan penyuluhan ISPA di
masyarakat
tidak mencapai target
3. Koordinasi lintas program dan sektor
Misi adalah upaya yang dilaksanakan untuk mencapai visi yang sudah
ditetapkan. Adapun Misi Puskesmas II Denpasar Selatan adalah :
Visi, Misi dan Kebijakan Mutu yang telah ditetapkan diharapkan mampu
untuk memenuhi tujuan dari pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas,
seperti motto yang ditetapkan sebagai berikut :
.
9
daya tanggap dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan
financial di bidang kesehatan. Indikator kinerja utama Kementrian
Kesehatan RI adalah: 1) AKI, 2) AKB, 3) AKABA, 4) Persentase bumil
KEK, 5) Persentase balita malnutrisi dan gizi kurang, 6) Angka kematian
penyakit menular, 7) Persentase puskesmas yang malaksanakan deteksi
dini factor risiko PTM dan 8) persentase fasilitas kesehatan yang memiliki
standar pelayanan (akreditasi).
1.2.1 ………………………………..
1.2.2 …………………………………
1.2.3 ……………………………..
1.2.4 ………………………………………
1.2.5 ……………………………………
12
Padmaksara ke enam yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
(Welfare society) menuju kebahagiaan, dan Program ke lima belas yaitu
meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan budaya dan program ke dua
puluh yaitu mewujudkan pelayanan prima berdasarkan sewaka darma.
Sebagai Faktor
Hasil KLHS
Permasalahan Pelayanan Penghambat Pendorong
No terkait
PD
Tugas dan Fungsi PD
13
1 Ketersediaan Tenaga medis di Pembiayaan Jaminan Kesehatan
pelayanan puskesmas pembantu
kesehatan masih kurang, fasilitas
masih kurang. kesehatan puskesmas Jaminan
belum lengkap.
Kesehatan
Nasional, Sistem
Informasi
Kesehatan online.
15
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI DAN
BAB KEBIJAKAN
IV
4.1 VISI
Visi Puskesmas cempae adalah ” …………………………………… ”.
4.2 MISI
Misi adalah upaya yang dilaksanakan untuk mencapai visi yang sudah
ditetapkan. Adapun Misi Puskesmas cempae adalah :
17
3) Menurunkan persentase bayi BBLR menjadi < 5 % pada 2021
4) Meningkatnya persalinan di fasilitas kesehatan 100% pada 2021
5) Persentase KB Aktif 70% pada 2021
6) Persentase usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar 100% pada 2021
18
4.3.1.7 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat, dengan indikator tujuan:
1) Persentase desa/kelurahan STBM 80% pada 2020
2) Meningkatnya akses masyarakat terhapat sanitasi dasar sebesar
75% pada 2021
3) Persentase tempat pengolahan makanan memenuhi syarat
kesehatan (45%)
4) Persentase desa/kelurahan menyelenggarakan tatanan kawasan
sehat
19
2) Terpenuhinya kebutuhan alat–alat kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas
3) Persentase penggunaan obat rasional di puskesmas
20
13) Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
14) Persentase bayi dengan BBLR
15) Cakupan kunjungan neonates pertama kali (KN1)
16) Cakupan kunjungan neonates lengkap (KN3)
17) Cakupan kunjungan neonatal dengan komplikasi ditangani
18) Cakupan pelayanan bayi
19) Menurunkan angka kematian bayi
20) Persentase KB aktif
21) Cakupan pelayanan balita
22) Persentase usia balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
23) cakupan kunjungan balita
24) Persentase anak balita di stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang (SDIDTK)
25) Menurunkan angka kematian balita
26) Persentase lansia memperoleh pelayanan kesehatan
27) Persentase usia 60 tahun keatas memdapatkan skrining kesehatan
sesuai standar
4.3.2.8 Meningkatnya status gizi bayi, balita dan ibu hamil (bumil)
dengan indikator sasaran:
1) Cakupan gizi buruk mendapat perawatan
2) Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang
3) Persentase bumil mendapatkan tablet tambah darah
4) Persentase bumil dengan kurang energy kronik mendapat makanan
tambahan
5) Persentase balita kurus mendapatkan makanan tambahan
6) Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI ekslusif
7) Persentase balita usia 6-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A
8) Persentase bayi baru lahir mendapatkan inisiasi menyusu dini (IMD)
9) Persentase puskesmas melaksanakan surveylans gizi
25
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN
INDIKATIF TAHUN 2016-2021
BAB
V
Rencana Program dan kegiatan serta pendanaan kegiatan Puskesmas
cempae tertuang dalam laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas
Adapun target kegiatan Puskesmas cempae pada Tahun 2021 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Indikator Kinerja dan Target Upaya Kesehatan Wajib dan
Kesehatan Pengembangan Puskesmas cempae Tahun 2021
TARGET SASARAN
NO INDIKATOR SATUAN
(T)
I PROMOSI KESEHATAN
210 kk
1. Rumah Tangga KK perdesa/kel
A KESEHATAN IBU x
B Kesehatan Bayi
Dokter Kecil
2 Kali/Tahun
(PMT) (KEK)
IV KESEHATAN LINGKUNGAN
A Penyehatan air
Penyehatan Tempat
B Pembuangan Sampah
Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dan Jamban
C Keluarga
1. Pemeriksaan Penyehatan
Lingkungan Rumah Rumah 3500-4000KK
kesehatan lainnya
6. Cakupan Rumah Sakit dan
pelayanan kesehatan lainnya yang
memenuhi Sarana 100
Pengamanan Tempat
F Pengelolaan Pestisida x
A TB Paru x x
64/100.000
1. Jumlah kasus baru TB Orang
penduduk
B Malaria x x
C Kusta x x
D Diare x x
E ISPA x x
F Flu Burung x x
Pencegahan dan
Penanggulangan PMS dan
H HIV/AIDS x x
Pencegahan dan
I Penanggulangan Rabies x x
J Pelayanan Imunisasi x x
K Pengendalian Vektor x x
5. Cakupan Penyelidikan
Epidemiologi < 24 jam % 100
VI UPAYA PENGOBATAN
A Pengobatan x x
B Pemeriksaan Laboratorium x x
Upaya Kesehatan
C Mata/Pencegahan Kebutaan x x
Visus / Refraksi
Orang 100
3. Penemuan Kasus Buta Katarak di
35
Puskesmas
Pencegahan Dan
IV layanan VCT
Dokter Kecil
Upaya Kesehatan
VI Mata/Pencegahan Kebutaan x x
4. Cakupan Penyelidikan
% 100%
Epidemiolog < 24 Jam
Perawatan Kesehatan
F Masyarakat ( Perkesmas ) x x
1. Kementrian Kesehatan RI, 2015 Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019
2. Kementrian Kesehatan RI, 2016 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
3. Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali
4. Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2016, Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2015