Anda di halaman 1dari 126

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA


TAHUN 2019-2024
Jl. Pancasila No. 12 Kolaka
Email : dinkeskabkolaka@gmail.com Website : http://dinkes.kolakakab.go.id/
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya semata, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun
2019-2024 dapat diselesaikan. Substansi Renstra adalah untuk memberikan arah
bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Bidang Kesehatan Kabupaten
Kolaka sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian tujuan pembangunan daerah
yang tertuang dalam Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kolaka periode 2019-2024
sebagai janji politik, yakni terwujudnya Kabupaten Kolaka yang Semakin Maju,
Berkeadilan dan Sejahtera.

Dinas Kesehatan kabupaten Kolaka merupakan penanggung jawab


penyelenggaraan otonomi daerah bidang kesehatan dan sekaligus sebagai
penanggung jawab pembangunan daerah bidang kesehatan. Dalam pelaksanaannya,
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka didukung oleh Rumah Sakit, puskesmas, OPD
lain yang terkait, pemerintah desa, sektor swasta, dan masyarakat pada umumnya.
Dengan demikian, selain sebagai pelaksana, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
juga berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi terselenggaranya aspek-aspek
pembangunan daerah bidang kesehatan oleh pelaksana-pelaksana lain. Oleh karena
itu, sebagai acuan bagi pelaksanaan peran Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
dalam pembangunan daerah jangka menengah bidang kesehatan tahun 2019-2024,
perlu disusun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Tahun 2019-2024 yang juga merupakan turunan dari RPJMD Kabupaten Kolaka.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024


merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai
program pembangunan bidang kesehatan yang direncanakan untuk dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan selama kurun periode dimaksud guna mendorong pencapaian
visi dan misi Kepala Daerah.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum .................................................................................. 3
1.3 Maksud & Tujuan .................................................................................. 5
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................... 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KOLAKA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.............. 8
2.1.2 SOTK SKPD ( Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD ) ......... 15
2.2 Sumber Daya Kesehatan
2.2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan .............................................. 18
2.2.2 Sarana / Prasarana Kesehatan ................................................... 20
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Kolaka
2.3.1 Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka ...................................... 25
2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan Bidang Kesehatan ........................... 32
2.3.3 Analisis Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan ............................ 57
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1 Tantangan................................................................................... 60
2.4.2 Peluang....................................................................................... 62
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka .......................................................... 63
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Daerah .................. 66
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi ...... 68
3.4 Telahaan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis ........................................................................................... 70
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................................. 71
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN
4.1 Tujuan .............................................................................................. 80
4.2 Sasaran ........................................................................................... 80
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN............................................... 83
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1 Program Kesehatan Masyarakat.................................................... 89
6.2 Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit ........................... 90

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. iii


6.3 Program Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan ........................ 91
6.4 Program Sistem Informasi Kesehatan ........................................... 92
6.5 Program Pelayanan Kesehatan Sekunder .................................... 92
6.6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran............................... 92
6.7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ................. 92
6.8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur .............. 92
6.9 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan ................................................................... 92
6.10 Program Pengembangan Informasi Pembangunan Daerah ........... 92
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................... 109
BAB VIII PENUTUP .................................................................................... 112

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai
dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku
pembangunan kesehatan di daerah yang merupakan bagian dari pembangunan
nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka menyusun Rencana Strategis
(RENSTRA) Tahun 2019-2024.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Tahun 2019-2024 didasarkan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024, juga merupakan sinergisme Perencanaan
Pembangunan Kesehatan Nasional dan Renstra Kementrian Kesehatan 2015-
2019.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun
2019-2024 merupakan salah satu dokumen perencanaan yang bersifat indikatif,
memuat Program-Program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kolaka
yang akan dilaksanakan pada kurun waktu Tahun 2019-2024. Rencana
Strategis ini disusun sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan bagi
seluruh komponen Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan sesuai visi, misi dan arah kebijakan pembangunan
kesehatan yang disepakati bersama sebagai bentuk penjabaran visi, misi
Bupati terpilih dan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Kolaka Tahun
2019-2024. Rencana Strategis ini juga digunakan dalam penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka. Usaha mewujudkan
visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen Renstra ini perlu

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 1


didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam
program-program pembangunan kesehatan dan selanjutnya diuraikan kedalam
kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut.
Penyusunan Rencana Strategis ini dilakukan dengan mengacu pada
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Renstra Kementerian
Kesehatan RI dan merupakan satu kesatuan dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Kolaka. Dengan demikian Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka mensinergikan perencanaan
pembangunan nasional dan daerah di bidang kesehatan melalui pelaksanaan
Program-Program Kesehatan di Kabupaten Kolaka. Selain itu urgensi
penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka ini adalah:
1. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Kesehatan
(RENJA);
2. Dasar penilaian kinerja Kepala Perangakat Daerah;
3. Menjadi acuan penyusunan LAKIP.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka juga dapat dijadikan
bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih
sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah
mendasar yang dihadapi Kabupaten Kolaka, khususnya di bidang kesehatan.

Gambar 1
Alur Penyusunan Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 2


1.2 Landasan Hukum
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024 disusun
berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah -
daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor : 746 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor:
1022);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor
4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 3


9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5889);
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
12. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2018 Tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Permenkes No 4 Th 2019, Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 4


17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Sulawesi Tenggara 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Tengara Tahun 2012 Nomor 4);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kolaka Tahun 2012-2032
(Lembaran Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2012 Nomor 16);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka
(Lembaran Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2016 Nomor 5);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 3 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kolaka
Tahun 2019-2024;
21. Peraturran Bupati Kolaka Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka;

1.3 Maksud Dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan agar seluruh program dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan UPT-
nya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dapat terarah dan fokus
sehingga tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten Kolaka dan Propinsi
Sulawesi Tenggara dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan UPT-nya
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan adalah:
a. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten sesuai dengan
kebutuhan daerah dibidang kesehatan.
b. Penjabaran visi dan misi serta kebijakan lainnya dengan merumuskan
program kegiatan dan pembangunan sebagai langkah dan strategi untuk
mencapai visi, misi serta tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.
c. Sebagai upaya sinergisme dan sinkronisasi segala upaya-upaya
pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan dan UPT-nya.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 5


d. Sebagai arahan pemangku kebijakan (stakeholder) dan instansi terkait
berperan aktif untuk mencapai tujuan dan sasaran.
e. Memberikan arah terhadap kebijakan keuangan Dinas Kesehatan, strategi
pembangunan kesehatan dan program-program pembangunan kesehatan,
lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai
rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif selama 5 (lima) tahun ke depan.
f. Sebagai pedoman dalam pengukuran keberhasilan atau kegagalan yang
tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024
secara garis besar disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
sebagai penjabaran RPJMD yang disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan, landasan hukum yang merupakan dasar
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan Renstra disusun serta Alur
Mekanisme penyusunan.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN


KOLAKA
Memuat informasi tentang tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka dan UPTD-nya dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka serta pencapaian indikator melalui pelaksanaan
rencana strategis periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program RPJMD sebelumnya. Dan juga mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Rencana
Strategis ini.
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KOLAKA
Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, telaahan visi, misi dan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 6


program Kepala Daerah terpilih, telaahan Rencana Strategis
Kementerian Lembaga dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara dan isu-isu strategis nasional maupun
internasional.

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN


Memuat tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan
selama kurun waktu 5 (lima) Tahun 2019-2024.

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Strategi dan Arah kebijakan yang akan dilakukan Dinas Kesehatan.

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, pendanaan indikatif.

BAB VII : KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA


Memuat indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Kolaka 2019-2024.

BAB VIII : PENUTUP

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 7


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten


Kolaka
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Dinas Kesehatan Dipimpin oleh Kepala Dinas dan mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan bidang kesehatan yang
menjadi kewenangan daerah serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas
dan fungsi. Adapun fungsi Dinas antara lain sebagai berikut :
a. Perumusan sasaran program Dinas Kesehatan sesuai dengan peraturan dan
petunjuk teknis untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
b. Perumusan kebijakan daerah di bidang Kesehatan Masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan Kesehatan Kefarmasian alat
kesehatan dan PKRT serta sumber daya kesehatan;.
c. penyelenggaraan kebijakan daerah di bidang Kesehatan masyarakat,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan,
Kefarmasian, AIat Kesehatan dan PKRT serta Sumber Daya Kesehatan;
d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja internal
maupun external yang bersifat menyeluruh/komprehensif dan integral untuk
pengambilan keputusan;
e. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang Kesehatan Masyarakat,
Pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan Kesehatan,
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT serta Sumber Daya Kesehatan;
f. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di
bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian penyakit,
Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT serta Sumber
Daya Kesehatan;
g. Pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Wakil Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 8


Adapun uraian Tugas pokok dan fungsi organisasi tata kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka sebagai berikut:
2.1.1.1 SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi yang meliputi perencanaan, keuangan, urusan tata usaha,
perlengkapan rumah tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di
lingkungan Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Sekretaris yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan operasional program kegiatan Sekretariat berdasarkan
perencanaan strategis (RENSTRA) untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan ;
3) Pelaksanan koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran Dinas
Kesehatan;
4) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, kerja
sarna, hubungan masyarakat, arsip, informasi dan dokumentasi;
5) Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
6) Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
7) Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara;
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Sekretariat, terdiri atas:


1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat;
2) Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum.

Uraian masing-masing sub bagian adalah:


1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan
program dan informasi serta penatalaksanaan hubungan masyarakat
yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 9


2) Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan
keuangan dan pengelolaan aset, penatalaksanaan hukum,
kepegawaian dan dukungan administrasi umum yang menjadi
tanggungiawab Dinas Kesehatan.

2.1.1.2 Bidang Kesehatan Masyarakat


Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan evaluasi di
bidang Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
1) Perencaan operasional program kegiatan Bidang Kesehatan
Masyarakat berdasarkan perencanaan strategis (RENSTRA) untuk
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan;
3) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, Perberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
4) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
5) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri atas:


1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 10


2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyanakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Seksi-seksi tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. Uraian
masing-masing Seksi adalah:
1) Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas melaksanakn
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis, dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan
pemberdayaan masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
mempuyai tugas melaksanakan menyiapkan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis, dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

2.1.1.3 Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas


melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan
evaluasi di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Yang dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan operasional program kegiatan Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit berdasarkan perencanaan strategis
(RENSTRA) untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 11


2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan;
3) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
4) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
5) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri atas:


1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Serta
Kesehatan Jiwa.

Seksi–seksi tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah


dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit.

Uraian masing-masing Seksi adalah :


1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas melasanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi;
2) Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaa
kebijakan operasional, bimbingan teknis, dan supervisi, serta

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 12


pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular;
3) Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit tidak Menular serta
Kesehatan Jiwa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis,
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta kesehatan
jiwa.
2.1.1.4 Bidang Pelayanan Dan Sumber Daya Kesehatan

Bidang Pelayanan dan sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas


melaksanakan penyusunan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional program bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan dan sumber Daya
Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan operasional program kegiatan Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan berdasarkan perencanaan strategis
(RENSTRA) untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan;
3) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
4) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 13


5) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian,
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan
mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan
dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri atas:


1) Seksi Pelayanan Kesehatan;
2) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT;
3) Seksi Sumber daya Manusia Kesehatan.

Seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di


bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan. Uraian masing-masing Seksi adalah:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan serta pelayanan kesehatan
tradisional;
2) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT;
3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan: teknis, dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumber Daya Manusia
Kesehatan.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 14


2.1.1.5 Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pada saat mulai berlakunya Peraturan ini, UPTD yang terbentuk dengan
Peraturan Bupati tentang susunan organisasi dan tata kerja sebelum
Peraturan Bupati ini diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya sampai
dengan Peraturan Bupati tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
serta Tugas dan Fungsi UPTD yang baru diundangkan.
1) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis dinas
secara operasional di lapangan;
2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
3) Unit Pelaksana Teknis Dinas dilengkapi dengan Tata Usaha dan
Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas;
4) Ketentuan mengenai pembentukan dan susunan organisasi serta tugas
dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.

Adapun UPTD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka terdiri atas:


1) UPTD RSUD Kolaka
2) UPTD IFK
3) UPTD Labroratorium Kesehatan Daerah
4) UPTD Puskesmas

2.1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD


Dinas Kesehatan sebagai salah satu unsur Pelaksana pemerintah
Kabupaten Kolaka dalam penyelenggaraan sebagaian urusan rumah tangga
daerah dalam bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab dan tugas
pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah untuk
melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan kabupaten
kolaka mempunyai susunan organisasi sesuai dengan peraturan Bupati nomor
62 tahun 2016 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas daerah
Kabuapten Kolaka, sebagai berikut : Kepala Dinas, Sekretaris, bidang-bidang,
UPTD dan Kelompok fungsional, sedangkan Peraturan Bupati Kolaka No. 62

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 15


Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan
Kab. Kolaka. Untuk pelaksanaan kegiatan sekretaris dan bidang-bidang
dilengkapi dengan Sub, Bagian dan Seksi-Seksi yaitu :
a. Sekretaris terdiri
1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat;
2) Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum.
b. Bidang Kesehatan Masyarakat
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri atas:
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Serta
Kesehatan Jiwa.
d. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri atas:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan;
2) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT;
3) Seksi Sumber daya Manusia Kesehatan;
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri atas:
1) Puskesmas;
2) Instalasi Farmasi Kesehatan;
3) RSUD;
4) Laboratorium Dinas Kesehatan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 16


PERATURAN BUPATI KOLAKA
NOMOR : 62 TAHUN 2016
TANGGAL : 29 DESEMBER 2016
TENTANG : KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 17


2.2 Sumber Daya Kesehatan
2.2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun
berbagai upaya perencanaan, Pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan
tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua
orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan,
berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan
upaya kesehatan. Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kolaka pada akhir tahun 2018
berjumlah 1.290 orang yang terdiri dari 776 Orang PNS, 2 orang PTT, 245 orang
tenaga yang tercakup dalam Program pendayagunaan tenaga kesehatan, 55
orang PHTT pada kantor Dinas Kesehatan, dan 212 orang tenaga Non PNS di
RS Benyamin Guluh. Program pendayagunaan tenaga kesehatan di Kabupaten
Kolaka merupakan program Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka dalam rangka
menyediakan lapangan kerja bagi putra putri daerah. Program ini berupa
pemberian insentif bagi tenaga kesehatan18 yang ditugaskan di tingkat
desa/kelurahan serta di tingkat puskesmas. Melalui Program Pendayagunaan
Tenaga Kesehatan ini, pemerintah daerah mengharapkan dapat semakin
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat hingga ke tingkat desa/kelurahan
sehingga permasalahan kesehatan yang ada di desa/kelurahan dapat segera
terdeteksi dan tertangani secara dini. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan
disetiap unit-unit pelayanan, jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten
Kolaka sebanyak 1.358 orang terdiri dari 801 PNS Non PNS 557 dengan latar
belakang pendidikan terakhir secara terinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 18


Tabel 1
Daftar Komposisi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kabupaten Kolaka Tahun 2018

BERDASAR GOL BERDASAR PENDIDIKAN DIKLAT YG DIIKUTI


Eselon NON STRUK FUNG
IV III II I JML S2 S1 D3 SMA SMP JML JML
PNS TURAL SIONAL

ESELON II 1 1 1 1 1 1
ESLON III 8 1 - - - 9 2 7 - - - 9 1 1 2
ESELON IV 10 40 - - 50 12 35 2 1 - 50 2 14 16
STAF 41 495 206 - - 742 68 240 341 93 - 742 - 37 37
Tenga Harian
- - - - 557 557 - 90 376 91 - 557 - - -
Lepas
JUMLAH 60 536 206 - 557 1,359 83 372 719 185 - 1.359 4 52 56
% DARI JML
4.3 39.5 15.2 - 41.0 100.0 6.0 27.4 52.9 13.6 - 100.0 5.5 94.5 100.0
PEG

 Dari segi kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan non medis di Kabupaten Kolaka secara umum sudah cukup, namun dari
segi status kepegawaian masih banyak diisi oleh Tenaga Harian Lepas (THL) dan untuk tenaga PNS/ASN belum
terdistribusi dengan merata.
 Dan untuk mengatasi masalah diatas perlu dilakukan Redistribusi tenaga kesehatan yang berstatus PNS agar tidak terjadi
penumpukan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan daerah perkotaan, kemudian untuk pemenuhan tenaga PNS perlu
adanya pengangkatan pegawai Tenaga Harian Lepas menjadi PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 19


2.2.2 Sarana / Prasarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018 meliputi puskesmas dan jaringannya, rumah sakit
pemerintah dan swasta, serta sarana lain yang diperuntukkan dalam pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara
umum dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 2
Data Sumber Daya Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka Tahun 2018

KONDISI
KEBUTUHAN PERLU
PERLU
JENIS SARPRAS RUSAK RUSAK JANGKA 5 PEMELIHA
BAIK JUMLAH PENAMBAHAN
RINGAN BERAT TAHUN RAAN

Gedung Puskesmas 11 3 - 14 16 2 16
Gedung Puskesmas Pembantu 7 13 17 37 43 6 43
Gedung Instalasi Farmasi Kabupaten 1 - - 1 1 - 1
Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah 1 - - 1 1 - 1
Gedung Dinas Kesehatan 1 - - 1 1 - 1
Kendaraan Puskesmas Keliling Roda 4 11 - 3 14 20 6 20
Ambulans - - - - 16 16 16
Mobil Operasional kantor 2 2 2 6 11 5 11

Sepeda motor 126 3 1 130 178 48 178

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 20


a. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang ada di Kabupaten Kolaka yaitu
Puskesmas, Klinik, Dokter Praktek, Bidan Praktek, dan sebagainya yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Puskesmas di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018 sebanyak 14 unit yang
berdasarkan status pelayanannya terdiri dari 5 puskesmas rawat inap dan
9 Puskesmas non rawat inap yang tersebar di 12 kecamatan. Hal ini berarti
ada 1 kecamatan yang memiliki 2 puskesmas yaitu Kecamatan
Watubangga terdiri dari puskesmas Watubangga dan Puskesmas Kukutio,
Kecamatan Latambaga terdiri dari Puskesmas Latambaga dan Puskesmas
Kolakaasi. Persebaran puskesmas di Kabupaten Kolaka dapat dilihat pada
gambar 3. Selain puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
ada di Kabupaten Kolaka yang terdaftar di Dinas Kesehatan antara lain
klinik pratama sebanyak 5 unit, praktek dokter bersama sebanyak 1 unit,
praktek dokter umum perorangan sebanyak 8 unit, praktek dokter gigi
perorangan sebanyak 4 unit, dan praktek dokter spesialis perorangan
sebanyak 3 unit.

b. Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL)


Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan yang ada di Kabupaten Kolaka berupa
Rumah Sakit baik itu rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus.
Rumah sakit yang ada di Kabupaten Kolaka sebanyak 3 unit yaitu Rumah
Sakit Benyamin Guluh, Rumah Sakit Antam Pomalaa, dan Rumah Sakit
Bersalin Harifah. Rumah Sakit Benyamin Guluh merupakan rumah sakit
pemerintah yang saat ini sedang dalam proses pembangunan gedung baru
yang cukup besar dimana rencananya terdiri dari 3 Tower Utama.
Dengan pembangunan ini Pemerintah Kabupaten Kolaka mengharapkan
nantinya dapat semakin mendekatkan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat, memperluas lapangan kerja bagi putra putri daerah, serta
dapat berdampak pada peningkatan perputaran ekonomi masyarakat.
Selain itu, terdapat rumah sakit umum swasta yaitu RS Antam Pomalaa
yang merupakan rumah sakit milik perusahaan pertambangan nikel PT.
Aneka Tambang Tbk Persero UPBN Sultra yang berlokasi di Kecamatan
Pomalaa. Rumah sakit ini selain diperuntukkan bagi karyawan perusahaan,

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 21


juga melayani pasien umum dan rujukan. Berdasarkan kemampuan
pelayanan Gawat Darurat Level 1, rumah sakit yang mampu saat ini adalah
RS Benyamin Guluh Kolaka.

c. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya tugas
pemerintah saja tetapi diperlukan juga partisipasi masyarakat dengan
memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya
untuk memampukan masyarakat sehingga mampu mengenali dan
menyelesaikan permasalahan termasuk dalam sektor kesehatan yang
disebut dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat. Beberapa
bentuk UKBM yang dikenal adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan
Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu).
Di Kabupaten Kolaka pada Tahun 2018, Posyandu aktif baru mencapai 31%
dari total posyandu 191 unit. Dengan jumlah posyandu tersebut maka dapat
dihitung rasio posyandu di Kabupaten Kolaka sebesar 65 posyandu per
10.000 balita. Secara lebih detail cakupan posyandu dan posbindu pada
tabel berikut.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 22


Tabel 3
Cakupan Posyandu Aktif dan Posbindu PTM
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
POSYANDU JUMLAH
STRATA POSYANDU
NO PUSKESMAS AKTIF (PURI) POSBINDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JML JML % PTM**

1 Iwoimendaa - 4 7 - 11 7 64 -

2 Wolo 3 12 2 - 17 2 12 14

3 Tosiba 2 15 6 - 23 6 26 -

4 Latambaga 6 5 - - 11 - - 3

5 Kolakaasi 7 4 - - 11 - - 2

6 Kolaka - 11 9 - 20 9 45 7

7 Wundulako - 17 1 - 18 1 6 -

8 Baula - 3 7 2 12 9 75 6

9 Pomalaa - 10 6 4 20 10 50 12

10 Tanggetada 2 4 10 - 16 10 63 -

11 Polinggona 2 4 2 - 8 2 25 -

12 Watubangga - 4 3 - 7 3 43 -

13 Kukutio - 7 - - 7 - - 7

14 Toari 2 7 1 - 10 1 10 1
JUMLAH
24 107 54 6 191 60 31 52
(KABUPATEN)
RASIO POSYANDU PER
65
10.000 BALITA
Sumber : Seksi Promosi & Pemberdayaan Masyarakat

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 23


2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Kolaka
Pengukuran kinerja pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka selain mengacu pada SKN, juga disesuaikan dengan
sasaran umum pembangunan kesehatan Kabupaten Kolaka yang telah
sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2000-2025, dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN pada
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, dan dan disesuaikan pula dengan
Visi dan Misi Kabupaten Kolaka, maupun Visi Misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka
Pencapaian kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
disesuaikan pula dengan tugas dan fungsi SKPD pada Peraturan Daerah
Kabupaten Kolaka No 41 tahun 2007 dan dibandingkan dengan target SPM
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2009 tentang Standar
Pelayanan Minimal) dan target Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan indikator
lainnya.
Populasi penduduk Kabupaten Kolaka tahun 2018 berjumlah 257.470 jiwa.
Ditinjau berdasarkan jenis kelamin, penduduk berjenis kelamin laki- laki
berjumlah 132.025 jiwa atau sekitar 51,28 %, sedangkan penduduk berjenis
kelamin perempuan berjumlah 125.455 jiwa atau sekitar 48,72%.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, populasi penduduk Kabupaten
Kolaka tahun 2018 meningkat 1,8 %.
Angka beban ketergantungan (dependency ratio) berdasarkan jumlah
penduduk di Kabupaten Kolaka sebesar 59 % pada tahun 2018 yang berarti
setiap 100 penduduk produktif harus menanggung sekitar 59 orang penduduk
tidak produktif. Angka ini menunjukkan peningkatan jumlah penduduk usia
non produktif yang harus ditanggung dibandingkan tahun sebelumnya yang
memiliki angka ketergantungan sebesar 58 %.
Angka kepadatan penduduk lima tahun terakhir tampak terjadi peningkatan
kepadatan penduduk di Kabupaten Kolaka. Luas wilayah Kabupaten Kolaka
mencapai 3.283,64 KM2 dengan kepadatan penduduk Kabupaten Kolaka
tahun 2018 yaitu sekitar 73 jiwa/Km2.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 24


Persebaran penduduk per kecamatan di Kabupaten Kolaka sebagaimana
umumnya terbanyak pada wilayah perkotaan yaitu Kecamatan Kolaka yang
merupakan ibukota Kabupaten Kolaka sebanyak 44.569 jiwa atau sekitar
17% dari total penduduk Kabupaten Kolaka. Sedangkan wilayah kecamatan
yang jumlah penduduknya paling sedikit yaitu Kecamatan Polinggona
sebanyak 8.011 jiwa atau hanya berkisar 3% dari total jumlah penduduk
Kabupaten Kolaka.
2.3.1 Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan
penduduk daerahnya. IPM ini meliputi tiga komponen dasar yang digunakan
untuk merefleksikan upaya pembangunan manusia yaitu pengetahuan
(pendidikan), peluang hidup (kesehatan), dan hidup layak kemampuan daya beli
(purchasing power parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli dapat
mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan dapat
mencerminkan kondisi non fisik manusia. Nilai IPM ditentukan dengan
menggunakan indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks daya beli.
Tahun 2018 IPM Kabupaten Kolaka mencapai 71.46 lebih tinggi 1,26 poin dari
tahun 2014 yang mencapai 70.20. Kenaikan nilai IPM Kabupaten Kolaka
terutama didukung oleh kenaikan nilai indeks pendidikan dan kesehatan. Berikut
gambaran Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka 5 Tahun terakhir
Tabel 4
Tabel Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka
Tahun 2014 - 2018

29

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 25


Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dapat dilihat dari beberapa
indikator diantaranya angka harapan hidup saat dilahirkan (AHH), angka
kematian bayi (AKB), angka kematian kasar (AKK) dan status gizi. AHH
merupakan salah satu indikator kesehatan yang digunakan sebagai acuan
untuk mengukur kemajuan pembangunan manusia (IPM). AHH berbanding
terbalik dengan angka kematian (bayi lahir mati, kematian bayi di bawah 1
tahun, kematian anak di bawah 5 tahun dan kematian ibu).
Dalam mengukur kinerja, Dinas Kesehatan menjelaskan dalam dua indikator
yaitu capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu capaian indikator impact dan
capaian Indikator Kinerja yaitu capaian indikator outcome dari upaya
pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan
UPTD nya. Capaian tersebut yang dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan kepada
Bupati Kolaka. Capaian indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut :

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 26


TABEL 5
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA

Indikator Kinerja Dinas Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
NO
Kesehatan 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Presentase sarana dan prasarana
yang menunjang kualitas
70 72 75 78 80 64 67 74 76 77 90.9 93.4 98.5 97.0 96.7
pelayanan RS
2 Penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) 234 201 168 170 150 114 135 117 137 164 151.2 132.9 130.5 119.7 90.8
3 Penurunan Angka Kematian Bayi
(AKB) 23.0 20.1 20.0 19.0 18.0 11 13 14 13 13 151.4 136.3 132.3 134.1 129.8
4 Prevalensi gizi buruk pada balita
2 2 2 2 2 0.07 0.07 0.04 0.02 0.03 196.6 196.7 198.1 199.1 198.7
5 Prevalensi gizi kurang pada balita
5 5 5 5 5 0.90 0.89 1.18 1.85 1.04 182.0 182.1 176.4 163.0 179.2
6 Pelayanan kesehatan ibu hamil
K4 73.4 78.9 82.0 84.0 86.0 80 75 81 84 82 109.0 94.4 99.1 100.0 95.3
7 Pelayanan kesehatan ibu bersalin
Di Fasilaitas Pelayanan
70.0 73.0 76.0 79.0 82.0 90 89 98 91 90 128.0 121.4 128.4 115.2 109.8
Kesehatan
8 Pelayanan kesehatan bayi baru
lahir (KN1) 77.5 81.9 86.3 90.6 95.0 96.6 99.7 99.8 100.0 99.8 124.6 121.7 115.6 110.4 105.1
9 Pelayanan kesehatan balita
35 40 45 50 55 31.4 31.0 49.3 36.0 41.5 89.7 77.5 109.6 72.0 75.5
13 Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
14 Pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
15 Pelayanan kesehatan orang
dengan gangguan jiwa 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
16 Pelayanan kesehatan orang
dengan TB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 27


17 Pelayanan kesehatan orang
dengan resiko terinfeksi HIV 100 100 100 100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
18 Penderita Malaria Diobati
100 100 100 100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
19 Penderita DBD Ditangani
100 100 100 100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
20 Persentase Desa/Kelurahan UCI
85 86 87 88 90 91.80 89.60 86.70 86.70 94.10 108.0 104.2 99.7 98.5 104.6
21 Desa/Kelurahan mengalami KLB
yang ditangani dengan PE < 24
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
jam
22 Cakupan Desa Kelurahan yang
melaksanakan STBM 36 46 56 66 76 28.90 50.00 49.60 80.70 94.00 80.3 108.7 88.6 122.3 123.7
23 Persentase Penduduk yang
memiliki Akses terhadap Air
82 84 86 88 90 49.00 92.00 72.00 88.00 91.00 59.8 109.5 83.7 100.0 101.1
Minum yang berkualitas
24 Persentase Kualitas Tempat
Tempat Umum Memenuhi Syarat 48 50 52 54 56 84.00 100.00 76.00 84.00 77.00 175.0 200.0 146.2 155.6 137.5
25 Persentase Kualitas Tempat
Pengolahan Makanan Memenuhi
72.0 73.0 75.0 20.00 32.00 81.0 77.0 12.0 22.0 76.0 112.5 105.5 16.0 110.0 237.5
Syarat

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 28


TABEL 6
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA

Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata


Anggaran pada tahun ke- (Juta) Realisasi Anggaran pada tahun ke- (Juta)
ke - Pertumbuhan
No Uraian
Anggara Realis
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
n asi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 2,659,3 4,028,6 2,481,8 6,543,9 8,001,8 2,509,5 3,661,9 2,078,3 6,254,8 7,707,3 1.06 1.10 1.19 1.05 1.04
3.64 3.77
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 2,399,6 4,404,4 11,814,3 3,003,5 4,995,5 2,348,3 3,694,8 9,937,6 2,917,9 4,785,4 1.02 1.19 1.19 1.03 1.04
7.98 7.81
3 Program Peningkatan Disiplin
45 24,3 175,8 437,3 45 164,4 432,3 1.00 - 1.07 - 1.01
Aparatur - - - 20.00 20.00
4 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur (Kursus, Pelatihan,
Sosialisasi & Bimbingan Teknis PNS) 169,05 283,9 108,4 219,3 125,8 1.56 1.29 - 1.00 -
- 125,97 - - - 8.09 10.11

5 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
43,7 46,2 14,8 32,7 79,2 43,7 46,2 14,8 32,7 79,04 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Capaian Kinerja dan Keuangan 11.73 1.08

6 Program Pengembangan Informasi


Pembangunan Daerah 15 60,5 25 15 60,5 25 1.00 1.00 1.00 - -
- - 15.04 15.04
7 Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan 2,680,8 2,242,5 4,114,7 2,605,1 4,578,2 2,578,97 1,540,02 3,876,6 2,442,8 4,215,6 1.04 1.46 1.06 1.07 1.09
8.62 8.41
8 Program Upaya Kesehatan
9,515,6 9,941,8 21,654,3 21,448,8 22,560,8 7,474,5 8,974,3 18,022,4 17,568,1 19,970,8 1.27 1.11 1.20 1.22 1.13
Masyarakat 0.99 2.41
9 Program Pengawasan Obat dan
Makanan 33,9 64,7 37,7 55,4 76,3 33,9 45,4 32,7 50,4 72,99 1.00 1.43 1.15 1.10 1.05
5.46 6.19
10 Program Pengembangan Obat Asli
Indonesia 6,7 4,2 5,2 2,7 4,2 6,7 3,4 4,9 2,7 4,2 1.00 1.24 1.06 1.00 1.00
7.07 7.07
11 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat 184,4 165,9 529,8 420,7 179,97 184,8 154,3 491,9 394,8 1.02 1.34 1.07 1.08 1.07
248,45 4.12 3.95
12 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
34,5 125,5 25 234,8 131,6 34,07 116,4 9,7 203,8 113,8 1.01 1.08 2.58 1.15 1.16
8.78 8.83
13 Program Pengembangan Lingkungan
sehat 376 346,6 326,3 208,5 374,3 266,02 89,9 266,6 207,6 1.00 1.30 1.26 1.22 1.00
113,05 2.57 5.76

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 29


14 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular 200,9 279,3 308,6 458,5 870,5 180,85 225,6 239,1 348,2 756,2 1.11 1.24 1.29 1.32 1.15
9.47 10.79
15 Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan 39,6 82,1 97,2 909,5 1,090,3 37,35 68,1 96,8 852,5 1,010,2 1.06 1.20 1.00 1.07 1.08
3.32 3.12
16 Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin 2,264,8 2,205,1 146,5 6,032 6,000 2,002,5 2,074,4 135,5 3,900,3 5,992 1.13 1.06 1.08 1.55 1.00
0.11 6.98
17 Program Pengadaan, Peningkatan
dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas 2,769,02 5,320,5 19,134,9 10,119,7 7,396,7 2,726,9 4,470,8 14,835,2 10,080,2 6,989,7 1.02 1.19 1.29 1.00 1.06
Pembantu dan Jaringannya 9.42 6.41

18 Program kemitraan Peningkatan


pelayanan Kesehatan 124,4 71 119,9 35,6 - - 1.04 - 1.99
- - - - - - 20.00 20.00
19 Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia / Balita 2,9 2,1 2,9 15,8 5,3 2,9 1,8 2,9 15,5 5,15 1.00 1.21 1.00 1.02 1.03
13.31 13.38
20 Program Pengawasan dan
Pengendalian Kesehatan Makanan 25,2 15,8 15,5 81,2 47,2 22,05 11,98 15,35 80,6 46,6 1.14 1.32 1.01 1.01 1.01
8.38 8.45
21 Program Peningkatan Keselamatan
Ibu Melahirkan dan Anak 70,08 95,8 796,6 2,248,8 2,850,4 65,3 78,5 1,062,1 2,339,9 1.07 1.22 7.21 2.12 1.22
110,45 4.22 10.92
22 Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana & Prasarana Rumah
1,814,4 1,895,4 47,050 93,144,9 1,803,2 17,903,9 88,362,1 1.01 - - 2.63 1.05
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit - - - 9.90 15.95
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
23 Program Akademi Keperawatan
250,9 480,1 50,5 475,6 4.96 1.01 - - -
- - - - 9.55 17.88

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 30


Indikator Kinerja Utama Kesehatan diwakili dengan beberapa indicator yaitu
Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
dan Persalinan di fasilitas Kesehatan

Tabel 7
Capaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Tahun 2014-2018
CAPAIAN KINERJA
INDIKATOR KINERJA RPJMD SATUAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 4 5 6 7 8
Meningkatnya angka usia
Tahun 69.80 69.90 69.97 70.05 70.13
harapan hidup
Persentase sarana dan
prasarana yang menunjang % 63.6 67.3 73.9 75.6 77.4
kualitas pelayanan RS
per
Angka Kematian Ibu per 100.000 100.000
114 135 117 137 164
kelahiran kelahiran
hidup
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang % 90 89 98 91 86
memiliki kompetensi kebidanan
per 1.000
Angka kematian bayi per 1.000
kelahiran 11 13 14 13 13
kelahiran
hidup
Prevalensi gizi kurang pada balita % 0.90 0.89 1.18 1.85 1.04
Prevalensi gizi buruk pada balita % 0.07 0.07 0.04 0.02 0.03

Umur Harapan Hidup (UHH) capaian Kabupaten Kolaka pertahun meningkat


cukup baik, terbukti bahwa semakin tahun umur harapan hidup penduduk
Kabupaten Kolaka semakin panjang dibandingkan tahun sebelumnya.
Meningkatnya usia harapan hidup menandakan bahwa pelayanan kesehatan di
Kabupaten Kolaka semakin membaik. Selain itu kualitas hidup juga semakin baik.
Hanya saja ini menjadi tantangan juga, dimana dengan semakin banyaknya
penduduk usia lanjut, berarti risiko adanya perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
bagi lansia untuk menciptakan generasi lansia yang sehat dan produktif.

Angka kematian ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan
kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian ibu sendiri adalah banyaknya
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 31


kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kasus kecelakaan atau
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan usia kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.

Pelaksanaan program pembangunan kesehatan dalam kurun waktu beberapa


tahun ini, telah memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Kabupaten Kolaka, walaupun belum mencapai titik
optimal sebagaimana yang diharapkan.

2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan Bidang Kesehatan


Pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kolaka sampai
dengan akhir tahun 2018, yaitu sebagai berikut :

2.3.2.1 Mortalitas
Angka Kematian (Mortalitas) merupakan salah satu Indikator untuk
mengukur derajat kesehatan masyarakat dan untuk melihat keberhasilan
upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dalam program pembangunan
bidang kesehatan. Adapun mortalitas yang menjadi indikator adalah :
1) Angka Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA). Perhatian terhadap upaya penurunan angka
kematian neonatal (umur 0-28 hari) menjadi penting karena kematian
neonatal memberi kontribusi terhadap kematian bayi. Di dalam angka
kematian bayi tercakup angka kematian neonatal, begitu pula angka
kematian balita tercakup angka kematian bayi tetapi tidak tercakup
neonatal.
Di Kabupaten Kolaka tahun 2018, Angka Kematian Neonatal sebesar
9.9 per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi sebesar 13.7 per
1.000 Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian Balita sebesar 4.5 per
1.000 Kelahiran Hidup.
Trend AKN, AKB, dan AKABA dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik berikut.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 32


Grafik 1
Angka Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita per 1.000 KH
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

40

13 14
35

30
5 4.5
25 4
12.8 13.5 13.7
12.5
11.2
20

15

10 10 10 10 10 10

0
2014 2015 2016 2017 2018

AKN AKB AKABA

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Grafik 20 menunjukkan bahwa dari 3 (tiga) komponen angka kematian


anak, AKN dan AKB cenderung pada angka yang cukup konsisten,
hamper tidak ada perubahan yang signifikan setiap tahunnya, kecuali
AKABA terlihat sangat fluktuatif yaitu tahun 2014 berada pada angka
4/1.000 KH lalu naik signifikan di tahun 2015 menjadi 13/1.000 KH,
tahun 2016 turun drastic ke angka 5/1.000 KH kemudian tahun 2017
naik tinggi ke angka 14/1.000 KH, dan pada tahun 2018 kembali turun
drastis ke angka 4,5/1.000 KH. Tentunya AKABA ini perlu menjadi
perhatian khusus karena jika melihat trend 5 tahun terakhir, tidak
menutup kemungkinan akan ada peningkatan kembali tahun
berikutnya. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan upaya penanganan
kematian balita antara lain pada program MTBS dan DDTK.

2) Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 kelahiran hidup


Peran ibu sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Sosok
ibu-lah yang melahirkan dan mengantarkan generasi penerus menjadi
manusia yang lebih sehat dan kelak berguna bagi negara. Karena itu,
kesehatan ibu menjadi penting seperti pepatah “dalam tubuh yang

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 33


sehat terdapat jiwa yang kuat”. Ibu yang sehat lebih bisa menjalankan
fitrahnya untuk menghasilkan cikal bakal yang berkualitas. Dan
indikator kesehatan ibu yang utama bisa dilihat dari angka kematian ibu
(AKI) di suatu negara. Kematian Ibu menurut defenisi WHO adalah
kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/cedera.
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kolaka pada Tahun 2018 yaitu 165
per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini masih jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan target Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2019 yakni sebesar 306 per 100.000 Kelahiran
Hidup. Trend Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kolaka pada 5 tahun
terakhir pada grafik 2.
Grafik 2
Angka Kematian Ibu per 100.000 KH
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

180
160 165
140 135 137
120 117
114
100
80
60
40
20
0
2014 2015 2016 2017 2018

AKI / 100.000 KH

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi

Grafik 2 di atas menunjukkan angka kematian ibu yang sangat


fluktuatif, dimana ada kenaikan pada tahun 2015 yaitu dari 114 menjadi
135 per 100.000 KH, kemudian tahun 2016 kembali turun ke angka 117
per 100.000 KH. Pada tahun 2017 kembali naik signifikan ke angka 137
per 100.000 KH, dan pada tahun 2018 terus naik ke angka 165 per

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 34


100.000 KH yang merupakan angka kematian ibu tertinggi dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir. Salah satu penyebab peningkatan AKI tahun
2018 ini bukan hanya jumlah absolut ibu yang meninggal meningkat
akan tetapi jumlah Lahir Hidup sebagai penyebut yang lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya.
Kasus kematian ibu di Tahun 2018 ini secara absolut sebanyak 7
orang, terjadi karena dipicu beberapa penyebab yaitu 1 Kasus
perdarahan dan 3 kasus dengan kategori penyebab lain-lain

2.3.2.2 Morbiditas
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat (Community Based Data) dan hasil pengumpulan data
bersumber dari puskesmas dan instansi terkait melalui sistem pencatatan
dan pelaporan.
1) Trend Angka Kesakitan Penyakit Menular Langsung
Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan Kabupaten
Kolaka tahun 2018 antara lain adalah penyakit TB Paru, HIV/AIDS,
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Diare dan Kusta
a) Penyakit TB Paru
Tuberculosis atau TBC adalah suatu penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang
dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit
ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat
menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. Seseorang
terduga tuberkulosis adalah seseorang yang menunjukkan gejala
batuk >2 minggu disertai dengan panas badan. Orang terduga
tuberkulosis harus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar dengan penegakan diagnose tuberculosis melalui
pemeriksaan bakteriologis dan klinis, dilakukan pemeriksaan
penunjang lainnya atau dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan tingkat lanjut serta dilakukan pengobatan sesuai standar
jika dinyatakan tuberculosis. Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
jumlah terduga (Suspek) Tuberkulosis sebanyak 2.355 orang dan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 35


seluruhnya mendapatkan pelayanan sesuai standar (100%). Dari
jumlah terduga tuberkulosis tersebut, 426 orang dinyatakan positif
atau sebesar 18.1%, sehingga dapat dihitung Angka Notifikasi
Semua Kasus Tuberkulosis/Case Notification Rate (CNR) adalah
165 per 100.000 penduduk dan cakupan pengobatan semua
kasus Tuberkulosis/Case Detection Rate (CDR) adalah 100%
dimana perkiraan insiden TB (Absolut) berdasarkan Modeling
pada Tahun 2018 sebesar 426 kasus. Sedangkan cakupan
penemuan kasus Tuberkulosis anak (0-14 Tahun) adalah 0%
karena tidak ditemukan sama sekali kasus TB pada anak. Untuk
melihat jumlah suspek dan positif Tuberkulosis di Kabupaten
Kolaka pada periode 5 tahun terakhir sebagaimana Grafik berikut:
Grafik 3
Jumlah Kasus Tuberkulosis
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

3,000 165 180


145 143 160
2,500
2,554 126 140
116 2,355
2,000 120
2,027 1,974 100
1,500 1,758
80
1,000 60
40
500
20
284 296 358 360 426
- -
2014 2015 2016 2017 2018

Suspek/Terduga TB Seluruh Kasus TB CNR

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

b) Penyakit HIV AIDS


Seseorang dikatakan mengidap HIV (Human Immunodeficiency
Virus) adalah seseorang yang hasil pemeriksaannya HIV Positif
dengan pemeriksaan 3 reagen rapid test. Upaya untuk menekan
kasus orang terinfeksi HIV yaitu menjaring orang-orang dengan
risiko terinfeksi HIV untuk dilakukan pelayanan kesehatan sesuai

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 36


standar berupa edukasi perilaku berisiko dan pencegahan
penularan serta skrining minimal 1 kali setahun. Di Kabupaten
Kolaka pada tahun 2018, jumlah kasus baru HIV sebanyak 14
orang. Dari jumlah tersebut, 7% berada pada kelompok umur 20-
24 tahun, 79% pada kelompok umur 25-49 tahun, dan 14% pada
kelompok umur >50 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, 57%
penderita HIV tersebut adalah laki-laki dan 43% berjenis kelamin
perempuan. Sedangkan kasus baru AIDS pada tahun 2018 di
Kabupaten Kolaka sebanyak 7 kasus, dimana 14% terjadi pada
kelompok umur 15-19 tahun, 14% pada kelompok umur 20-29
tahun, 43% pada kelompok umur 30-39 tahun, dan 29% pada
kelompok umur 40-49 tahun. Untuk melihat trend penemuan
kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Kolaka dalam 5 tahun terakhir
sebagaimana grafik berikut:
Grafik 4
Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

25

19
20

14
15

9
10
7 7
6
4
5
2
1
0
0
2014 2015 2016 2017 2018
-5
HIV AIDS Trend (HIV) Trend (AIDS)

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

Grafik diatas enunjukkan adanya trend peningkatan kasus


HIV/AIDS di Kabupaten Kolaka. Tentunya ini merupakan
ancaman yang perlu diwaspadai. Bukan semata tanggungjawab
petugas kesehatan akan tetapi merupakan tanggungjawab semua
unsur pemerintah dan masyarakat misalnya Dinas Sosial, tokoh
agama dan tokoh masyarakat.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 37


c) Penyakit Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Penyakit Pneumonia
Pneumonia Balita adalah kondisi dimana balita mengalami batuk
dan atau kesukaran bernafas dan hasil perhitungan napas, usia
0-2 bulan >60 kali/menit, usia 2-12 bulan >50 kali/menit, usia 12-
59 bulan >40 kali/menit. Pada Tahun 2018, di Kabupaten Kolaka
diperkirakan penderita pneumonia balita sebanyak 11.524 balita
dimana total jumlah balita di Kabupaten Kolaka sebanyak 30.011
balita. Dari jumlah tersebut ditemukan penderita pneumonia balita
sebanyak 1.339 balita yang terbagi pada 2 kategori yaitu
pneumonia sebanyak 1.319 balita dan kategori pneumonia berat
sebanyak 20 balita. Prevalensi pneumonia pada balita di
Kabupaten Kolaka tahun 2018 sebesar 11,6% dimana semua
puskesmas yang ada sudah melaksanakan tatalaksana standar
minimal 60%.
Dari semua balita dengan keluhan batuk yang diperiksa, tidak
semua dinyatakan menderita pneumonia, sebanyak 9.647 balita
batuk tetapi bukan pneumonia. Untuk melihat trend cakupan
penanganan penderita pneumonia balita selama 5 tahun terakhir
sebagaimana grafik berikut :
Grafik 5
Jumlah Penderita Pneumonia Balita yang Ditangani
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

14,000 15
14
12,000 14

11,524 14
10,000
13 13
9,375 9,375 9,275 9,657 12
8,000 13
12
6,000 12 12
12
4,000
11
2,000 11
1,129 1,306 1,172 1,204 1,339
- 10
2014 2015 2016 2017 2018
Perkiraan Pneumonia Balita Realisasi Penemuan Penderita %

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 38


Dari Grafik 5 menggambarkan bahwa cakupan realisasi
penemuan penderita Pneumonia Balita dibandingkan dengan
perkiraan penderita masih sangat rendah dimana dalam 5 tahun
terakhir konsisten berada di bawah 15%. Hal ini tentunya harus
menjadi dasar untuk lebih meningkatkan upaya peningkatan
realisasi penemuan penderita pneumonia Balita misalnya
menggiatkan kegiatan MTBS dan DDTK Balita.

d) Diare
Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat
tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya
terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara
berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang
setiap tahunnya. Kasus diare ini dibagi berdasarkan 2 kelompok
yaitu kasus diare pada semua umur dan kasus diare pada balita.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Kolaka ditargetkan jumlah
penemuan kasus diare pada semua usia sebanyak 6.952 kasus
dan pada kelompok balita sebanyak 5.060 kasus. Pada kelompok
semua usia, kasus diare yang mendapat pelayanan sebanyak
5.199 kasus atau sebesar 74,8%. Dari jumlah tersebut, 2.195
kasus atau sebesar 42.2% diberikan oralit. Sedangkan pada
kelompok usia balita yang mendapat pelayanan kesehatan untuk
penanganan diare sebanyak 2.413 kasus atau sebesar 47.7%
dimana 1.611 kasus diantaranya atau sebesar 66,8% diberikan
oralit dan 2.022 kasus atau sebesar 83.8% diberikan Zinc. Adapun
cakupan penanganan kasus diare di Kabupaten Kolaka dari tahun
2014 s/d 2018 sebagaimana grafik berikut :

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 39


Grafik 6
Cakupan Penanganan Kasus Diare
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
8,000 106 120
7,000 88
85 100
6,000
75 80
5,000 65
4,000 60
3,000
40
2,000

5,225

4,426

5,043

5,327

5,218

4,612

6,790

4,447

6,952

5,199
20
1,000
- 0
2014 2015 2016 2017 2018
Target Penemuan Kasus Dilayani % Dilayani

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

e) Penyakit Kusta
Kusta, yang juga dikenal dengan nama Lepra atau penyakit
Hansen, adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf
perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, serta mata.
Kusta bisa menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf,
melemahnya otot, dan mati rasa. Kusta disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini memerlukan waktu 6
bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam tubuh. Tanda
dan gejala kusta bisa saja muncul 1 hingga 20 tahun setelah
bakteri menginfeksi tubuh penderita. Penemuan kasus baru untuk
penyakit kusta di Indonesia tergolong tinggi. Indonesia menempati
uratan ketiga, setelah India dan Brasil. Di Kabupaten Kolaka pada
tahun 2018, penemuan kasus baru (PB + MB) kusta sebanyak 25
kasus sehingga dapat dihitung Angka Penemuan Kasus
Baru/New Case Detection Rate (NCDR) sebesar 9,7 per 100.000
Penduduk. Kasus baru kusta tersebut semuanya type Kusta
Basah/Multi Basiler (MB) dimana 84% diantaranya kondisi cacat
tingkat 0. Tahun 2018 ini terdapat 30 kasus kusta yang selesai
berobat/Release From Treatment (RFT) yang merupakan hasil
penemuan kasus tahun 2016 sebanyak 26 kasus dan tahun 2017
sebanyak 4 kasus. Adapun angka prevalensi kasus penyakit

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 40


Kusta per 10.000 penduduk serta jumlah penemuan kasus baru
dalam 5 tahun terakhir sebagaimana pada grafik berikut :
Grafik 7
Prevalensi dan Penemuan Kasus Baru Penyakit Kusta
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
50 17 20

40 43 15
11.1
30 10.18 10 9.7
10
27 25
20 24 24
5
10 2.7
1.06 1.01
1.11 1
0 0
2014 2015 2016 2017 2018
Kasus Baru NCDR (Per 100.000 Pddk) Prevalensi (Per 10.000 Pddk)

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

2) Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi


a) Acute Flaccid Paralysis (AFP) Non Polio
AFP merupakan kelumpuhan pada anak berusia <15 tahun yang
bersifat layuh (Flaccid) terjadi secara akut/mendadak (<14 hari) dan
bukan disebabkan oleh ruda paksa. Di Kabupaten Kolaka pada
tahun 2018 jumlah kasus AFP non polio sebanyak 1 kasus yang
terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Kukutio Kecamatan
Watubangga, sehingga dapat dihitung AFP Rate (non polio)
sebesar 1,7 per 100.000 penduduk usia <15 tahun.
Untuk melihat jumlah kasus AFP Non Polio selama 5 tahun terakhir
yakni pada grafik 8

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 41


Grafik 8
Jumlah Kasus AFP Non Polio
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

2.5 3
2.4
2 2.5
2
1.7 2
1.5
1.3
1.17 1.5
1
1
0.5 0.5
1 1 2 2 1
0 0
2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kasus AFP Non Polio AFP Rate Per 100.000 Pnddk <15 Thn

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain


Diteri, Pertusis, Tetanus Neonatrum, Hepatitis B, dan Campak. Di
Kabupaten Kolaka pada tahun 2018, kasus kejadian penyakit yang
masuk dalam golongan PD3I yaitu hanya Hepatitis B, sedangkan
yang lainnya tidak ada satupun kasus kejadian. Kasus Hepatitis B
tahun 2018 sebanyak 18 kasus dimana 1 kasus terjadi di
Kecamatan Pomalaa, 2 kasus di Kecamatan Polinggona, dan
terbanyak di Kecamatan Watubangga sebanyak 18 Kasus.
Melihat kembali data kasus penyakit yang tergolong dalam PD3I,
pada tahun 2014 terjadi kasus campak sebanyak 6 kasus, tahun
2015 terjadi lonjakan kasus campak menjadi 50 kasus, kemudian
pada tahun 2016 kasus campak kembali turun menjadi 11 kasus,
pada tahun 2017 kasus campak naik kembali menjadi 32 kasus, dan
pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus campak sama sekali.

b) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain
Diteri, Pertusis, Tetanus Neonatrum, Hepatitis B, dan Campak. Di
Kabupaten Kolaka pada tahun 2018, kasus kejadian penyakit yang
masuk dalam golongan PD3I yaitu hanya Hepatitis B, sedangkan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 42


yang lainnya tidak ada satupun kasus kejadian. Kasus Hepatitis B
tahun 2018 sebanyak 18 kasus dimana 1 kasus terjadi di
Kecamatan Pomalaa, 2 kasus di Kecamatan Polinggona, dan
terbanyak di Kecamatan Watubangga sebanyak 18 Kasus. Melihat
kembali data kasus penyakit yang tergolong dalam PD3I, pada
tahun 2014 terjadi kasus campak sebanyak 6 kasus, tahun 2015
terjadi lonjakan kasus campak menjadi 50 kasus, kemudian pada
tahun 2016 kasus campak kembali turun menjadi 11 kasus, pada
tahun 2017 kasus campak naik kembali menjadi 32 kasus, dan pada
tahun 2018 tidak ditemukan kasus campak sama sekali.

3) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik


a) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, yang
hidup di wilayah tropis dan subtropis. Kabupaten Kolaka merupakan
daerah endemis dimana kasusnya berfluktuasi setiap tahunnya.
Sebagaimana grafik 9 menggambarkan kasus Demam Berdarah
Dengue di Kabupaten Kolaka dalam 5 tahun terakhir.
Grafik 9
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018

800 761 753 1.6


700 1.4
1.3
600 1.2
500 447 1.1 1.0
0.8 0.9
400 0.8
0.5 243
300 213 0.6
200 0.4
100 6 8 4 2 2 0.2
0 0.0
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Kasus 447 761 753 243 213
Meninggal 6 8 4 2 2
CFR (%) 1.3 1.1 0.5 0.8 0.9

Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 43


Grafik 9 menunjukkan angka kasus demam berdarah dari tahun ke
tahun, dalam 5 tahun terakhir terlihat bahwa pada tahun 2015
merupakan kasus tertinggi kejadian DBD yaitu sebanyak 761 kasus
dengan korban meninggal 8 orang. Tahun 2015 ini memang
merupakan siklus 5 tahunan dimana pada setiap memasuki siklus
tersebut terjadi lonjakan kasus DBD dan ini hampir merata di
seluruh wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Kolaka, jumlah kasus DBD
sebanyak 213 kasus dengan Incidence Rate sebesar 82.7 per
100.000 penduduk. Dari jumlah kasus tersebut, terjadi 2 kasus
meninggal dunia yaitu 1 orang di wilayah kerja Puskesmas
Latambaga dan 1 orang di wilayah kerja Puskesmas Polinggona.

b) Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia
dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasite
(sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe
Plasmodium.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Kolaka terjaring 378 suspek malaria
yang semuanya dilakukan konformasi laboratorium berupa
pemeriksaan mikroskopis sebanyak 135 kasus dan Rapid
Diagnostic Test (RDT) sebanyak 243 kasus. Hal ini berarti
persentase konfirmasi laboratorium terhadap suspek Malaria di
Kabupaten Kolaka pada Tahun 2018 adalah 100%. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium ditemukan 27 orang positif Malaria atau
sekitar 7% dari total suspek. Pada saat ditemukan kasus positif
malaria maka wajib dilakukan pengobatan malaria sesuai standar
pengobatan yang telah ditentukan. Dari 27 orang yang positif
malaria, seluruhnya mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Tahun 2018 tidak ditemukan kasus meninggal akibat Malaria.
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Incidence) sebesar 0.10
per 1.000 penduduk, angka ini mencapai target API nasional yaitu
<1 per 1.000 penduduk.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 44


Adapun trend angka kesakita/API di Kabupaten Kolaka selama 5
tahun terakhir sebagaimana digambarkan pada grafik 10.
Grafik 10
Angka Kesakitan/Annual Parasite Incidence (API)
Malaria/1.000 PendudukDi Kabupaten Kolaka
Tahun 2014 s/d 2018
600 0.4
0.35 0.35
500
0.3
400
0.25
300 0.19 0.2

0.14 0.15
200
0.10 0.1
0.05
100
29 27 0.05
291 5 565 20 333 331 15 378
0 0
2014 2015 2016 2017 2018

Suspek Positif API/1.000 Penduduk

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

Berdasarkan grafik 10 terlihat bahwa Angka Kesakitan (API) di


Kabupaten Kolaka pada 5 tahun terakhir sudah mencapai target
nasional yaitu <1 per 1.000 penduduk beresiko. Pada Tahun 2014
Kabupaten Kolaka mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria dari
Kementerian Kesehatan RI.

c) Filariasis
Filariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria.
Penyakit ini dapat menyerang hewan maupun manusia. Parasit
filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah
terinfeksi. Di Kabupaten Kolaka, mulai tahun 2015 sampai sekarang
tidak pernah lagi ditemukan kasus baru Filariasis. Hal ini merupakan
hasil dari pelaksanaan Pemberian Obat Massal Pencegahan
(POMP) Filariasis yang telah dilaksanakan hingga tahun 2017 yang
lalu. Untuk melihat jumlah kasus Filariasis di Kabupaten Kolaka
selama 5 tahun terakhir sebagaimana digambarkan pada grafik 11.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 45


Grafik 11
Jumlah Kasus Penyakit Filariasis
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
20
19 19 19
19
18 18
18

17

16

15
2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kasus (Kumulatif)

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

Kasus Filariasis pada tahun 2018 merupakan kumulatif dari tahun-


tahun sebelumnya, bahkan ada yang ditemukan sejak tahun 2006.
Adapun penderitanya berada pada rentang usia 35 s/d 78 tahun.

4) Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Indonesia menghadapi tantangan berupa perubahan pola gaya hidup
masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit
(transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir yang sebelumnya dari
penyakit menular namun saat ini cenderung ke penyakit tidak menular.
Pergeseran pola penyakit ini akan menjadi hambatan terhadap upaya
peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat dan
semakin besarnya biaya pengobatan yang dibutuhkan. Berbagai jenis
penyakit tidak menular yang akhir-akhir ini semakin tinggi angka
penderitanya antara lain hipertensi, diabetes mellitus, Kanker Leher
Rahim dan payudara, serta gangguan jiwa. Berikut kita akan menelaah
lebih detail terkait fenomena penyakit tidak menular di Kabupaten
Kolaka.
a. Hipertensi
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 46


selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan
stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan
yang memadai.
Secara umum Hipertensi diderita oleh seseorang pada usia 15
tahun ke atas sehingga pada usia ini seseorang harus senantiasa
diberi pelayanan kesehatan sesuai standar dalam upaya
pencegahan Hipertensi berupa pengukuran tekanan darah minimal
satu kali sebulan serta diberikan edukasi tentang perubahan gaya
hidup dan/atau kepatuhan minum obat.
Pada tahun 2018 di kabupaten Kolaka terdapat 41.553 penduduk
yang berumur 15 tahun ke atas yang diestimasikan menderita
hipertensi. Dari jumlah tersebut, 5.200 orang di antaranya atau
sekitar 12,5% telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Puskesmas Watubangga merupakan puskesmas dengan
capaian tertinggi untuk pelayanan kesehatan penderita hipertensi
yaitu sebesar 45,1% sedangkan puskesmas yang terendah
cakupan pelayanan hipertensinya sesuai standar adalah
puskesmas Tanggetada yaitu hanya sebesar 2,5% dari jumlah
estimasi penderita hipertensi berusia 15 tahun ke atas.
Grafik 12
Jumlah Kasus Hipertensi
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
12,000 11,395

10,000
8,000 6,701

6,000 4,156
4,000 2,194 2,157
2,000
-
2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kasus

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular & Keswa

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 47


Grafik 12 menunjukkan bahwa pada tahun 2018 terjadi peningkatan
kasus yang sangat signifikan dan merupakan kasus tertinggi dalam
5 tahun terakhir. Terjadinya peningkatan kasus kejadian hipertensi
ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perubahan defenisi
operasional dari Hipertensi ini yang semula cakupannya pada usia
18 tahun ke atas dan sekarang lebih luas menjadi usia 15 tahun ke
atas.
b. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan
penyakit gangguan metabolic menahun akibat pancreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia).
Penderita DM ini seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam upaya pencegahan berupa pengukuran gula
darah dilakukan minimal sekali sebulan di fasyankes, edukasi
perubahan gaya hidup dan/atau nutrisi, serta melakukan rujukan
jika diperlukan.
Di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018 jumlah penderita DM
sebanyak 17.317 penderita dimana 1.347 penderita diantaranya
telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Secara
lebih rinci pelayanan kesehatan penderita DM di Kabupaten Kolaka
tahun 2018 dapat dilihat pada grafik 46.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 48


Grafik 13
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (DM)
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018

17.3 5.4 13.6 2.0 8.7 4.6 1.0 13.6 0.6 1.4 3.5 1.8
55.4 14.4

3,004
3,500 60.0

3,000 50.0

2,343
2,500
40.0

1,749

1,545
1,536
1,431
2,000
30.0

1,106
1,500

754

742
841
20.0

706
133
1,000
548

540
138

472
77

391
19
237

16
10.0

114

16

13
500
95

15

68
15
0 0.0

Jumlah Penderita DM Dilayani Cakupan (%)

Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular & Keswa

c. Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara


Kanker payudara dan kanker serviks jadi momok terbesar. Kanker
payudara memiliki angka kejadian 42,1 per 100.000 penduduk dan
angka rata-rata kematian 17 per 100 ribu penduduk. Sedangkan
untuk kanker serviks atau leher rahim sebesar 23,4 per 100ribu
penduduk dan angka kematian sebesar 13,9 per 100.000
penduduk. Pada Riskesdas 2013 menunjukkan angka 1,4 per 1000
penduduk, sedangkan pada 2018 naik menjadi 1,79 per 1000
penduduk. Tren kanker payudara dan kanker serviks cukup menyita
perhatian sehingga pemerintah mengerahkan upaya untuk
mencegah peningkatan kasus kedua jenis kanker ini. Deteksi dini
kanker payudara untuk perempuan usia 30-50 tahun lewat metode
Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS). Sedangkan untuk
deteksi dini kanker serviks dilakukan Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat (IVA). Di Kabupaten Kolaka dalam kurun 5 tahun terakhir
terus melaksanakan kegiatan IVA Test dan SADANIS pada wanita
usia 30-50 tahun. Pada tahun 2014 dilaksanakan di Kecamatan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 49


Latambaga sebanyak 9 orang dan hasilnya tidak ditemukan kasus
IVA Positif serta tidak ditemukan tumor/benjolan pada pemeriksaan
payudara. Pada tahun 2015 pemeriksaan IVA dan SADANIS
diperluas wilayah cakupannya yaitu pada 8 puskesmas dan
ditemukan 5 IVA positif serta 13 tumor/benjolan untuk pemeriksaan
payudara. Pada tahun 2016 dilakukan pemerikaan IVA dan
SADANIS pada 7 puskesmas dengan jumlah yang diperiksa
sebanyak 27 orang. Hasilnya ditemukan 1 orang IVA Positif yaitu di
wilayah kerja Puskesmas Kolaka dan 13 orang dengan
tumor/benjolan pada payudara. Pada tahun 2017 dilaksanakan
pemeriksaan pada 8 lokasi dengan jumlah yang diperiksa sebanyak
32 orang. Dalam pemeriksaan ini tidak ditemukan IVA Positif,
namun untuk SADANIS ditemukan 32 orang dengan
tumor/benjolan. Dan pada tahun 2018 dilakukan pemeriksaan pada
718 perempuan pada 13 lokasi puskesmas. Dari hasil pemeriksaan
ini ditemukan IVA Positif sebanyak 8 orang yang mana 2 kasus
diantaranya dicurigai kanker. Sedangkan untuk SADANIS
ditemukan 12 perempuan dengan tumor/benjolan.

d. Gangguan Jiwa Berat


Orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah istilah resmi
bagi penyandang gangguan jiwa berdasarkan undang-undang
kesehatan jiwa nomor 18 tahun 2014, ODGJ khususnya para
penderita gangguan jiwa berat skizofrenia dan posikosis belum
sepenuhnya mendapat perlakuan baik serta memenuhi hak asasi
manusia. Hasil survei kesehatan di Indonesia tahun 2013
menyebutkan terdapat 1,7 per 1000 penduduk Indonesia yang
menderita skizofrenia atau psikosis. Di antara para penderita
tersebut, kurang lebih 14,8% pernah dipasung dalam masa
hidupnya (Laporan Riskesdas, 2013). Secara khusus saat ini yang
menjadi perhatian utama pemerintah dalam hal ini kementerian
kesehatan adalah orang ODGJ Berat. Berdasarkan data yang
diperoleh dari puskesmas bahwa jumlah ODGJ Berat di Kabupaten

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 50


Kolaka pada tahun 2018 sebanyak 44 orang dan seluruhnya sudah
mendapatkan pelayanan kesehatan. Kecamatan Wolo merupakan
wilayah yang paling banyak terdapat ODGJ Berat yaitu 13 orang.
Perlu diketahui bahwa penetapan sasaran ODGJ berat ditetapkan
oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Grafik 14
Angka Kematian Ibu Tahun Tahun 2014-2018

165
135 137
114 117

2014 2015 2016 2017 2018

AKI / 100.000 KH

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi

Grafik di atas menunjukkan angka kematian ibu yang sangat


fluktuatif, dimana ada kenaikan pada tahun 2015 yaitu dari 114
menjadi 135 per 100.000 KH, kemudian tahun 2016 kembali turun
ke angka 117 per 100.000 KH. Pada tahun 2017 kembali naik
signifikan ke angka 137 per 100.000 KH, dan pada tahun 2018 terus
naik ke angka 165 per 100.000 KH yang merupakan angka
kematian ibu tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Salah
satu penyebab peningkatan AKI tahun 2018 ini bukan hanya jumlah
absolut ibu yang meninggal meningkat akan tetapi jumlah Lahir
Hidup sebagai penyebut yang lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 51


Grafik 15
Universal Child Imunization Tahun 2014-2018

135 100
92 90 94
130 87 87
80
125
60
120
40
115
110 20

135
124

135
121

135
117

135
117

135
127
105 0
2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Desa/Kel Desa/Kel UCI % UCI

Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi

Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi


dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia
subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis
Hepatitis B, 1 dosis Campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur
meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1
dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT. Sejak Tahun 2014,
Kementerian Kesehatan RI menargetkan cakupan Desa/Kelurahan
UCI adalah 100%. Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018 jumlah
desa/Kelurahan UCI sebanyak 127 Desa/Kelurahan dari total 135
Desa/Kelurahan atau sekitar 94%. Jika diperkecil lingkupnya ke
tingkat puskesmas, 11 puskesmas dari 14 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Kolaka sudah mencapai 100%. Sedangkan 3
diantaranya yang belum mencapai 100% adalah Puskesmas Tosiba
sebesar 79%, Puskesmas Wundulako 73%, dan Puskesmas Baula
90%.

2.3.2.3 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


1) Akses ke pelayanan kesehatan
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan pusat dari
penyelenggaraan sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Hal ini
penting karena pengukuran kegunaan dan akses dalam pemberian

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 52


pelayanan merupakan bagian dari sistem kebijakan kesehatan yang
ada. Salah satu upaya untuk mengukur akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yaitu dengan melihat tingkat kunjungan
masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan. Di Kabupaten Kolaka pada
tahun 2018, jumlah kunjungan masyarakat ke fasilitas pelayanan
kesehatan dapat dilihat pada grafik 16.
Grafik 16
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Gangguan Jiwa
pada Sarana Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018

120,000 110,007

100,000
80,000
56,878
60,000
40,000
18,487
20,000 5,073 8,647 1,436
743 148
-
Puskesmas Praktek Dokter RSBG RS Antam

Rawat Jalan Rawat Inap Gangg. Jiwa

Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan

2) Kualitas Pelayanan Kesehatan


Upaya untuk menjamin kualitas sarana pelayanan kesehatan baik
sarana kesehatan tingkat dasar maupun lanjutan saat ini erat kaitannya
dengan akreditasi. Di Kabupaten Kolaka, kegiatan akreditasi sarana
pelayanan kesehatan dasar/Puskesmas sudah dimulai sejak tahun
2017.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 53


Tabel 8
Daftar Akreditasi Puskesmas
Kabupaten Kolaka Tahun 2018
TAHUN
NO PUSKESMAS NILAI
AKREDITASI
1 2 3 4
1 Wundulako 2017 Madya
2 Watubangga 2017 Dasar
3 Tanggetada 2017 Madya
4 Wolo 2017 Madya
5 Kolakaasi 2018 Madya
6 Tosiba 2018 Madya
7 Kolaka 2018 Madya
8 Baula 2018 Madya
9 Pomalaa 2018 Paripurna
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa dari 14 Puskesmas yang ada di


Kabupaten Kolaka, 9 di antaranya telah memperoleh sertifikat
akreditasi dengan rincian 1 puskesmas memperoleh predikat Dasar, 7
puskesmas memperoleh predikat Madya, dan 1 puskesmas
memperoleh predikat tertinggi yaitu Paripurna yaitu Puskesmas
Pomalaa. Tidak hanya di lingkup Kabupaten Kolaka akan tetapi
Puskesmas Pomalaa saat ini merupakan satu-satunya puskesmas di
Provinsi Sulawesi Tenggara yang memperoleh Predikat Paripurna.
Sementara Puskesmas di Kabupaten Kolaka yang belum terakreditasi
hingga tahun 2018 sebanyak 5 puskesmas, akan diajukan pada tahun
2019. Sedangkan Untuk rumah sakit, di Kabupaten Kolaka saat ini baru
RS Benyamin Guluh Kolaka yang telah memiliki sertifikat akreditasi
dimana nilai yang diperoleh yaitu tingkat Dasar. Selain puskesmas dan
rumah sakit, semua fasilitas kesehatan nantinya harus memiliki
sertifikat akreditasi, baik itu, klinik, dokter praktek, hingga laboratorium
dan Dinas Kesehatan.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 54


3) Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Angka kematian adalah indikator hasil kinerja dari sebuah proses
pelayanan kesehatan, di rumah sakit ada kematian di bawah 48 jam da
nada kematian di atas 48 jam, kematian yang terjadi di bawah 48 jam
diindikasikan jika terjadi adalah semata karena faktor tingkat
kegawatan yang berpihak atau berada pada pasien, artinya kondisi
pasien lebih menentukan kematiannya. Selanjutnya dapat dijelaskan
bahwa peran proses pelayanan kesehatan dengan berbagai sumber
dayanya dalam kematian di bawah 48 jam belum selesai dilaksanakan.
Berdasarkan data dari rumah sakit yang merupakan akumulasi data
dari semua rumah sakit yang ada di Kabupaten Kolaka, jumlah Pasien
Keluar Mati pada tahun 2018 sebanyak 316 kasus dimana 91 kasus di
antaranya terjadi setelah dirawat >48 Jam. Dari jumlah tersebut dapat
dihitung Gros Death Rate (GDR) dan Net Death Rate (NDR),
sebagaimana terlihat pada Grafik 7.
Grafik 7
Angka Kematian Pasien pada Rumah Sakit
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
40 36.4
35
30
25
20
15 10.4
10
5 0.8 0.8
0
RSBG RS Antam

GDR NDR

Sumber : RSBG & RS Antam

Dari data kematian di rumah sakit pada Grafik 7 khususnya data GDR
(Angka Kematian Kasar), 29% Pasien Keluar Mati setelah dirawat <48
Jam yang artinya kebanyakan pasien mati di rumah sakit karena
kemungkinan besar kondisinya saat masuk sudah dalam keadaan
kritis, penyebab kematiannya kebanyakan dipengaruhi kondisi saat
pasien masuk. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 55


pasien di rumah sakit sudah lebih baik karena Pasien Keluar Mati >48
Jam Dirawat lebih sedikit presentasenya. Hal ini tentunya ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit yang merupakan
indikator kinerja pelayanan yakni BOR (Bed Occupancy Rate), BTO
(Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval), dan ALOS (Average Length
of Staf) sebagaimana Grafik 8.

Grafik 8
Indikator Kinerja Pelayanan Pada Rumah Sakit
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
100
90
80
67.2
70
60 53
50
40
30 25.5
20.7
20 13.2
10 2.3 4 5.3
0
RSBG RS Antam

BOR (%) BTO (Kali) TOI (Hari) ALOS (Hari)

Sumber : RSBG & RS Antam

4) Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Vaksin


Ketersediaan obat dan vaksin adalah salah satu penunjang mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini tentunya dipengaruhi
oleh kondisi geografis suatu wilayah yang kaitannya dalam hal
distribusi obat dan vaksin.
Di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018, presentase ketersediaan obat
dan vaksin di puskesmas sudah 100%. Artinya stok obat dan vaksin
yang sifatnya esensial sudah memenuhi secara keseluruhan.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 56


2.3.3 Analisis Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4
Antenatal Care atau kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
ke tenaga kesehatan merupakan point penting dalam keberhasilan melalui
masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan baik bagi ibu maupun
bayi. Pelayanan antenatal care dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan
baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil
sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada
triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga. Pelayanan ANC yang dilakukan pada tenaga kesehatan meliputi
timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai
status gizi, ukur tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin, skrining
status imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah, periksa laboratorium,
tatalaksana/ penanganan kasus dan temu wicara (konseling).
Dalam ketentuannya diharapkan pencapaian K1 dan K4 seharusnya
seimbang atau kesenjangan cakupan pelayanan K1 dan K4 tidak boleh lebih
dari 5 % tetapi dalam pencapaiannya di lima tahun terakhir terhitung dari
tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 kesenjangan K1 dan K4 masih lebih
dari 5 %, pencapaian ini juga dikaitkan dengan rencana strategi Making
Pregnancy Safer dengan cakupan ibu hamil yang melakukan kunjungan
secara lengkap sesuai standar yang diharapkan ibu hamil mendapatkan
layanan tenaga kesehatan pada awal kehamilannya sebelum usia kehamilan
12 minggu dan datang ke tenaga kesehatan minimal 4 kali selama masa
kehamilannya hal ini berkaitan dengan pencapaian target K1 dan K4 selain
daripada itu diharapkan ibu hamil tidak terjadi komplikasi selama masa
kehamilan, persalinan maupun masa nifas jika komplikasi itu terjadi dapat
segera terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang optimal sehingga
akan berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 57


b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Penanganan masalah kesehatan ibu hamil merupakan prioritas yang tidak
dapat diabaikan begitu saja. Dalam memberikan pelayanan khusunya oleh
tenaga bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki
resiko tinggi dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya
dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya
rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Dengan penanganan
komplikasi kebidanan yang mengalami kenaikan, Diharapkan komplikasi
kebidanan yang ditangani harus mencapai 80%. Peningkatan akses
pelayanan kesehatan harus menjadi fokus utama dalam percepatan tujuan
global.
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Pertolongan merupakan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
(kompeten) rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) Menurut data
penelitian di berbagai Negara tingginya cakupan pertolongan persalinan
Oleh tenaga kesehatan terampil di yakini dapat membantu menurunkan
angka kematian ibu dan komplikasi
d. Cakupan kunjungan bayi
Setiap bayi (usia 0-11 bulan) diharapkan mendapatkan pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan yang kompeten minimal 4 kali. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian lima imunisasi dasar lengkap,
pemberian vitamin A (bayi diatas usia 6 bulan), Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan perawatan
kesehatan bayi di rumah yang sesuai dengan prosedur perawatan bayi yang
benar. Dengan program kunjungan bayi diharapakan setiap bayi hidup sehat,
tumbuh dan berkembang secara optimal. kualitas layanan terkait cakupan
kunjungan bayi paripurna, masyarakat juga turut berperan serta dalam
meningkatkan cakupan layanan melalui peran serta kader, tokoh agama
maupun tokoh masyarakat.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 58


e. Cakupan pelayanan anak balita
Balita dan anak pra sekolah adalah harapan masa depan bangsa. Sehingga
perlu dilakukan perlindungan dan pemantauan secara intensif terhadap
perkembangannya. Pelayanan kesehatan pada kelompok balita dan anak
pra sekolah, dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap
tumbuh kembang, deteksi dini masalah kesehatan anak menggunakan MTBS
dan penanganannya serta pelayanan rujukan ke fasilitas yang lebih mampu.
Pelayanan tersebut dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung seperti
posyandu, Taman Kanak-Kanak, tempat penitipan anak, Panti Asuhan dan
sebagianya oleh dokter, bidan perawat yang memiliki kompetensi klinis anak,
DDTK,MTBM,MTBS
f. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Kurang Energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi
dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan
dasar tahun 2010, sebanyak 13% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9%
berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus,
diantaranya 6% anak sangat kurus dan 17,1 % anak memiliki kategori sangat
pendek. Keadaan ini berpengaruh pada masih tingginya angka kematian
bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan
gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara
cepat dan tepat.
Perawatan gizi buruk dilaksanakan melalui rawat inap dan rawat jalan. Anak
gizi buruk disertai komplikasi penyakit dirawat di Puskesmas Perawatan /
TFC (Therapeutic Feeding Center) atau Rumah Sakit Pemerintah atau
Rumah Sakit Swasta. Sedangkan anak gizi buruk tanpa komplikasi dapat
dirawat jalan. Perawatan anak gizi buruk dirumah
g. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki
masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas 1 SD, kelas 7
SMP/MTs dan Kelas 10 SMA/SMK/MA yang meliputi pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku) pemeriksaan status gizi

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 59


melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera
(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, dan pengukuran
kebugaran jasmani.
h. Cakupan peserta KB aktif
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat digambarkan
melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan dengan kelompok sasaran
program yang sedang menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan serta
jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
i. Cakupan desa siaga aktif
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu indikator dalam
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten dan Kota. Target
yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80% desa dan kelurahan yang
ada di Indonesia telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Capaian
kuantitas setiap tahunnya sudah melebihi target nasional, namun demikian
kualitas Desa Siaga aktifnya masih didominasi aktif pratama sehingga perlu
dilakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas Desa Siaga Aktifnya.
Untuk meningkatkan kualitas Desa Siaga Aktif ini, perlu dukungan dan peran
aktif dari berbagai lintas sektor, ormas, LSM maupun dunia usaha.
j. Pelayanan Pengelolaan Limbah pada tahun 2018 sebesar 64.29%
dikarenakan pengelolaan limbah padat infeksius masih belum sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah


2.4.1 Tantangan
Tantangan dalam pengembangan pelayanan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka dapat dipetakan sebagai berikut:
a. Pola hidup penularan penyakit yang dipengaruhi oleh globalisasi dan arus
informasi;
b. Adanya tuntutan masyarakat terhadap kemudahan akses pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya;
c. Masih banyaknya perilaku masyarakat yang tidak sehat yang berpotensi
menyebarkan penyakit;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 60


d. Belum optimalnya pemanfaatan posyandu oleh warga masyarakat;
e. Masih adanya kasus gizi buruk;
f. Masih ada persalinan ditolong oleh dukun bayi;
g. Perkembangan sistem informasi dan teknologi di bidang pelayanan
kesehatan;
h. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer yang terakreditasi
i. Bangunan fisik puskesmas dan pustu masih ada yang belum memenuhi
standar;
j. Belum ada RSUD yang terakreditasi sesuai standar JCI
k. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap mutu pelayanan
kesehatan akan mengalihkan masyarakat mencari pelayanan ke Rumah sakit
lain yang memberikan pelayanan yang lebih baik.
l. Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan baru
mencapai 95%. Selain itu juga masih belum optimalnya ketersediaan alat
kesehatan dan tingginya peredaran Jamu mengandung Bahan Kimia Obat
m. Proporsi SDM Kesehatan belum memenuhi target ideal, antara lain untuk
dokter umum rasio 9.16 (ideal 30 per 100.000 penduduk), dokter gigi rasio
3.76 (ideal 11 per 100.000 penduduk ), perawat rasio 64.55 (ideal 158 per
100.000 penduduk. Selain tenaga medis tersebut, masih terdapat kekurangan
tenaga kesehatan non medis, antara lain Sarjana Kesehatan Masyarakat,
Sanitarian, tenaga gizi, tenaga teknis medis, dan tenaga fungsional bidang
kesehatan baik untuk kebutuhan di Dinas Kesehatan maupun untuk
kebutuhan di unit pelayanan primer
n. Adanya penambahan potensial permintaan masyarakat terhadap pelayanan,
hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang makin meningkat, pendidikan
masyarakat meningkat dan pergeseran pola penyakit/transisi epidemiologi.
Pola penyakit yang diderita sebagian besar masyarakat adalah penyakit
infeksi menular seperti Diare,Typhoid, TBC, ISPA, penyakit kulit, namun pada
saat bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti jantung,
pembuluh darah, diabetes mellitus sehingga akan terjadi beban ganda/pada
waktu yang bersamaan (double burden).

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 61


2.4.2 Peluang
a. Adanya dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat dan Propinsi untuk
pembangunan kesehatan di daerah dengan disediakannya anggaran
kesehatan termasuk bagi masyarakat miskin
b. Komitmen pemerintah kabupaten yang tinggi dalam pembangunan
kesehatan dengan adanya pengorganisasian dan penggerakan Program-
Program Inovasi melalui SK Tim baik di Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan
Desa / Kelurahan
c. Event program Kabupaten Sehat, Program Pencegahan dan Penurunan
Stunting, serta Program upaya kesehatan berbasis masyarakat sebagai
pendekatan mengatasi masalah melalui sinergisitas lintas sektor
d. Kerjasama antara pemerintah kabupaten Kolaka dengan institusi
pendidikan
e. Dukungan aktif lintas sektor dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat
f. Kelompok pendukung ASI (KP-ASI) untuk mendukung akselerasi perbaikan
gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan
g. Dukungan Organisasi Profesi dan Asosiasi RS, Dinas Kesehatan dan Klinik
h. Tersedianya fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta dan mempunyai
tenaga yang professional di bidangnya.
i. Kebijakan Pelayanan Publik untuk melaksanakan survey Indeks Kepuasan
Masyarakat
j. Perkembangan Pariwisata Kabupaten Kolaka yang cukup berkembang.
k. Adanya good will dari Pemerintah Kabupaten Kolaka untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang didukung sarana,
prasarana, dan dana.
l. Peningkatan permintaan layanan untuk kelas menengah ke atas, yang
mana ditunjukkan dari tingkat hunian (BOR) untuk kelas I dan kelas Utama
yang semakin meningkat.
m. Komitmen penambahan peralatan medik dari APBN maupun dari APBD
untuk menunjang kegiatan pelayanan spesialistik.
n. Kebijakan Pemerintah tentang integrasi masyarakat miskin menjadi peserta
JKN.
o. Angka kesakitan penduduk yang masih tinggi.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 62


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Dinas Kesehatan


Kabupaten Kolaka
Konsep penanganan kesehatan secara promotif dan preventif dijalankan secara
sinergi dengan konsep kuratif dan rehabilitatif, sehingga derajat kesehatan
masyarakat dapat diwujudkan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka menghadapi beberapa permasalahan, yaitu :
1. Masih kurang optimalnya kualitas pelayanan kesehatan dasar pada ibu
melahirkan dan bayi;
2. Masih belum optimalnya pencegahan dan penanggulangan penyakit;
3. Masih belum optimalnya penanganan stunting;
4. Masih rendahnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan kesehatan serta
SDM tenaga kesehatan;
5. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan sekunder.
Prioritas masalah kesehatan di Kabupaten Kolaka berdasarkan permasalahan
yang ada sebagai berikut:
1. Angka Kematian Ibu
2. Angka Kematian Bayi
3. Prevalensi Stunting
4. Akses dan keterjangkauan masyarakat
5. Penyakit menular dan tidak menular.
6. Pelayanan Kesehatan Sekunder

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 63


Tabel 9
Identifikasi Permasalahan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
Interpretasi Belum
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Target Realisasi
No. Satuan Tercapai (<);Sesuai Permasalahan
Pemerintah Daerah 2018 2018
(=); Melampaui (>)
Upaya hidup sehat pd kelompok
1 Usia Harapan Hidup Tahun 71.00 70.72 Tidak mencapai
usila masih rendah
2 Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 KLH 150.00 165.00 Tidak mencapai Adanya perubahan DO AKI
3 Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) /1000 KLH 18.00 13.70 Melampaui
4 Pelayanan kesehatan ibu hamil K4 % 86.00 82.00 Tidak mencapai Adanya ibu hamil dari luar wilayah
Pelayanan kesehatan ibu bersalin Di Fasilitas Prasarana penunjang persalinan di
5 % 82.00 86.00 Tidak mencapai
Pelayanan Kesehatan fasyankes masih kurang
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN
6 % 95.00 101.00 Melampaui
Lengkap)
Kesadaran ibu terhadap
7 Pelayanan kesehatan balita % 55.00 42.00 Tidak mencapai pentingnya yankes balita belum
optimal
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
8 % 95.00 84.40 Tidak mencapai Jumlah sasaran yang meningkat
dasar
Kurangnya kesadaran kelompok usia
9 Pelayanan kesehatan pada usia produktif % 59.00 13.00 Tidak mencapai produktif utk ke faskes memeriksakan
kesehatannya
Minat lansia untuk faskes ke masih
10 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut % 45.00 16.00 Tidak mencapai
rendah
11 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi % 100.00 100.00 Sesuai
Pelayanan kesehatan penderita diabetes
12 % 100.00 100.00 Sesuai
melitus
Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
13 % 100.00 100.00 Sesuai
jiwa
14 Pelayanan kesehatan orang dengan TB % 100.00 100.00 Sesuai
Masyarakat enggan melakukan
Pelayanan kesehatan orang dengan resiko
15 % 100.00 86.90 Tidak mencapai skrining HIV karena menganggap
terinfeksi HIV
dirinya tidak sakit
16 Penderita Malaria Diobati % 100.00 100.00 Sesuai
17 Penderita DBD Ditangani % 100.00 100.00 Sesuai
18 Persentase Desa/Kelurahan UCI % 90.00 94.10 Melampaui

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 64


Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani
19 % 100.00 100.00 Sesuai
dengan PE < 24 jam

Cakupan Desa Kelurahan yang melaksanakan


20 % 76.00 94.10 Melampaui
STBM

Persentase Penduduk yang memiliki Akses


21 % 90.00 91.30 Melampaui
terhadap Air Minum yang berkualitas

Persentase Kualitas Tempat Tempat Umum


22 % 56.00 79.70 Melampaui
Memenuhi Syarat

Persentase Kualitas Tempat Pengolahan


23 % 32.00 76.00 Melampaui
Makanan Memenuhi Syarat

Persentase Pengawasan Limbah Medis


24 % 55.00 66.70 Melampaui
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Persentase Puskesmas yang
25 menyelenggarakan layanan kesehatan kerja % 70.00 100.00 Melampaui
dasar dan Olah Raga
Adanya Pengurus Desa Siaga
26 Cakupan Desa /Kelurahan Siaga Aktif % 76.00 43.70 Tidak mencapai
yang pindah/ berhenti
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
27 % 100.00 100.00 Sesuai
masyarakat Miskin
Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan
28 % 64.30 64.30 Sesuai
Dasar yang terakreditasi
Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan
29 % 50.00 50.00 Sesuai
Rujukan yang terakreditasi
30 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan % 95.00 100.00 Melampaui
31 Penyelenggaraan Tatanan Kawasan Sehat Tatanan 2.00 - Tidak mencapai
Persentase Pemenuhan minimal 5 Jenis Pemerataan Distribusi tenaga
32 % 90.00 85.70 Tidak mencapai
Tenaga Kesehatan di FKTP belum esuai kebutuhan
33 Rasio Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk 30.000 PDDK 1.00 1.60 Melampaui
Persentase Pengawasan Obat & Makanan di
34 % 100.00 100.00 Sesuai
Sarana yankes dan disarana Distribusi Makmin
35 Rasio Rumah Sakit Terhadap Jumlah Penduduk 150.000 PDDK 1.00 1.20 Melampaui

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 65


3.2 Telaahan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Daerah
3.2.1 Visi
Visi Bupati dan wakil Bupati Kolaka menggambarkan arah pembangunan
atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan
selama 5 (lima) tahun. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Bupati dan wakil Bupati
Kolaka ini menjadi visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kolaka Tahun 2019 – 2024 yaitu :

“ Kabupaten Kolaka yang Semakin Maju, Berkeadilan dan


Sejahtera ”

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan


Masyarakat Kabupaten Kolaka yang :
a. Konsep Semakin maju yang dimaksudkan adalah pergerakan kondisi
perekonomian kearah yang lebih baik. Terjadinya peningkatan PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB per kapita Kabupaten
Kolaka, laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang dapat
menciptakan lapangan kerja. Maju juga berarti berkembangnya
infrastruktur wilayah, seperti jalan, jembatan, pelabuhan laut dan udara
yang mampu mendorong produktifitas tinggi, dengan berbasis pada
potensi ekonomi daerah
b. Kemajuan yang ingin dicapai ini diharapan dapat tersebar secara adil
dan merata. Tidak ada diskriminasi, baik antar individu, golongan
maupun antar wilayah, sehingga pelaksanaan dan hasil pembangunan
dapat masyarakat, yang terlihat dari aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan, kesehatan dan sumber perekonomian serta
kehidupan demokrasi yang semakin berkembang Sejahtera
c. Pada akhirnya kesejahteraan yang menjadi tujuan kemajuan dan
keadilan tersebut. Makna sejahtera dalam visi ini berarti semua
kebutuhan lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-
hak dasarnya, baik dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. Yang paling
utama adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 66


yang merata, serta berkurangnya pengangguran dan masalah sosial
lainnya
3.2.2 Misi
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Rumusan misi merupakan
penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya yang
harus dilakukan. Misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan untuk mencapai visi. Misi merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Misi dalam RPJMD Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024
adalah:
Misi 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah.
Misi 2. Meningkatkan kinerja ekonomi melalui ekonomi kerakyatan.
Misi 3. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta
penguatan sendi-sendi sosial budaya dan agama.
Misi 4. Menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, efisien, bersih
dan bermartabat.
Misi 5. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam dan
perlindungan lingkungan hidup

Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka yang terkait langsung
dengan Dinas Kesehatan adalah misi ke-3 (tiga) yaitu meningkatkan
Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta Penguatan sendi-sendi sosial
budaya dan agama.
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas Kesehatan
melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan yaitu:
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau
dan berkeadilan
b. Meningkatkan Kualitas dan Pengembangan Sumber Daya dan
Perbekalan Kesehatan
c. Meningkatkann Kualitas Lingkungan dan Gerakan Masyarakan Hidup
Sehat (Germas)
d. Meningkatkan Managemen, Pembiayaan dan Sistem Informasi
Kesehatan serta Perumusan Kebijakan Bidang Kesehatan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 67


e. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sekunder (Rujukan Rumah Sakit)
dan Jejaring Kemitraan Pelayan Kesehatan.

3.2.3 9 Prioritas Pembangunan Daerah 2019-2024


Untuk mewujudkan visi, misi, strategi pemerintah daerah, perlu ada fokus
arah pembangunan yang merupakan program unggulan selama 5 tahun ke
depan. Hal ini diwujudkan dengan menetapkan 9 prioritas pembangunan
daerah yaitu:
1. Peningkatan pendidikan, agama, budaya, dan paham kebangsaan
2. Pemenuhan layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas
3. Penguatan struktur ekonomi rakyat dan penanggulangan kemiskinan
4. Peningkatan infrastruktur pertanian dalam arti luas
5. Penguatan konektivitas infrastruktur daerah
6. Pembukaan peluang kerja dan peningkatan keahlian tenaga kerja
7. Penataan kawasan perkantoran dan fasilitas publik
8. Pemantapan reformasi birokrasi yang berbasis elektronik serta
peningatan pelayanan pemerintahan lini depan
9. Perlindungan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI Dan Renstra Dims
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Secara umum tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah mewujudkan kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara
seperti yang telah dituangkan dalam Visi Dinas Kesehatan. Sehubungan
dengan hal tersebut, tujuan pembangunan kesehatan adalah:
 Mewujudkan tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
 Meringankan beban pembiayaan kesehatan pada golongan masyarakat
tertentu;
 Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat;
 Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 68


3.3.1 Renstra Kementerian Kesehatan
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan
tahun 2015-2019, Kementrian Kesehatan menetapkan dua tujuan
Kementrian Kesehatan yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan
masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diuraikan dalam Program
Indonesia Sehat yang melingkupi:
a. Paradigma sehat
1) Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan
2) Promotif preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan
3) Pemberdayaan masyarakat
b. Penguatan Pelayanan Kesehatan
1) Peningkatan akses terutama pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
2) Optimalisasi Sistem Rujukan
3) Peningkatan Mutu
4) Penerapan pendekatan Continuum of Care
5) Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk)
c. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional
1) Sistem pembiayaan asuransi dengan azas gotong royong
2) Kendali mutu dan kendali biaya
3) Sasaran : Penerima Bantuan Iur (PBI) dan Non PBI
4) Tanda kepesertaan : Kartu Indonesia Sehat (KIS)

3.3.2 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara


Secara umum tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah mewujudkan kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara
seperti yang telah dituangkan dalam Visi Dinas Kesehatan. Sehubungan
dengan hal tersebut, tujuan pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam periode 2013-2018 adalah :
a. Mewujudkan tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 69


c. Meringankan beban pembiayaan kesehatan pada golongan masyarakat
tertentu;
d. Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat;
e. Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan;

3.4 Telahaan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administratif dan/atau aspek fungsional.Sedangkan kawasan adalah
wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi
implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan
SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka
SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan,
perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD
dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program
pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat
menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan
RTRW tersebut.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Kabupaten Kolaka terletak di sebelah tenggara pulau Sulawesi yang
mencakup wilayah daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah daratan
seluas 3.283,64 km² dan wilayah perairan/laut diperkirakan seluas
±15.000 km². Secara geografis terletak di bagian barat Provinsi Sulawesi
Tenggara, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 30 36' – 40 35' Lintang
Selatan dan melintang dari Barat ke Timur di antara 1200 45' – 1210 52'
Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kabupaten Kolaka Utara
 Sebelah Timur : Kabupaten Kolaka Timur

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 70


 Sebelah Selatan : Kabupaten Bombana
 Sebelah Barat : Teluk Bone Provinsi Sulawesi Selatan
Wilayah Kabupaten Kolaka terdiri dari 12 kecamatan yang terdiri dari 135
desa/kelurahan dengan rincian 100 desa dan 35 kelurahan.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis


Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan
prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu
strategis diidentifikasi berdasarkan pemetaan perrmasalahan-
permasalahan yang ada serta hasil sinkronisasi dari isu-isu strategis di
tingkat nasional maupun provinsi. Adapun isu strategis di Kabupaten
Kolaka yaitu :
1. Penanggulangan Kemiskinan
2. Infrastruktur wilayah dan Kawasan Pemukiman
3. Daya saing ekonomi dan peningkatan produktivitas
4. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan
5. Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
6. Peluang Kerja
7. Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber Daya Alam serta
masalah pertanahan.

Memperhatikan isu globalisasi dan perkembangan mutakhir pada era


otonomi daerah dan transparansi informasi saat ini, serta isu-isu
lingkungan strategis baik nasional maupun lokal, mengidentifikasikan
semakin kompleksnya tantangan dan permasalahan pembangunan
dibidang kesehatan. Menyikapi hal tersebut, maka peran Dinas Kesehatan
sebagai penanggung jawab teknis dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Kolaka, harus memperhatikan adanya
perkembangan beberapa isu strategis yang menjadi permasalahan
kesehatan di Kabupaten Kolaka, antara lain :

1. Angka Kematian Ibu dan Bayi ; Output dari upaya pelayanan


kesehatan ibu dan bayi adalah menurunnya Angka Kematian Ibu dan
Bayi dimana isu ini adalah isu utama program kesehatan di Indonesia
secara umum. Bukan semata peran petugas kesehatan dalam upaya

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 71


penuruan AKI dan AKB ini melainkan perlu upaya dari berbagai sektor
secara terpadu.

2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; Transisi epidemiologi atau


pergeseran pola penyakit saat ini dari penyakit menular ke penyakit
tidak menular. Hal ini memicu perlu adanya perubahan kebijakan
sehingga penanganan masalah kesehatan dapat berjalan efektif.
Pemerintah sudah membuat berbagai program yang orientasinya pada
penanganan penyakit tidak menular misalnya Skrinng terhadap faktor
risiko Hipertensi, DM, dan lain sebagainya. Tentunya upaya ini perlu
didukung dengan upaya masyarakat itu sendiri secara mandiri untuk
berperilaku hidup sehat.

3. Prevalensi Stunting; Stunting merupakan isu yang sangat mencuat


saat ini, mengapa demikian? Perlu diketahui bahwa permasalahan
stunting ini bukan hanya merupakan urusan kesehatan semata,
melainkan menjadi urusan sektoral. Termasuk dalam intervensi
penanganannya terdapat 2 jenis intervensi yaitu intervensi Spesifik
merupakan urusan khusus penanganan stunting dari segi kesehatan,
kemudian intervensi sensitive merupakan urusan sektoral yang perlu
dilaksanakan oleh berbagai urusan. Intervensi stunting tidak hanya
terpaku pada balita penderita stunting saja melainkan lebih luas kepada
semua lini yang terkait dengan kesehatan balita tersebut misalnya
kesehatan ibu saat hamil, kondisi lingkungan (sanitasi), dan
sebagainya.

4. Distribusi dan Kualitas Sumber Daya manusia Kesehatan;


Penunjang pelayanan kesehatan salah satunya yang utama adalah
ketersediaan sumber daya manusia (Tenaga Kesehatan). Ketersediaan
tenaga belum mutlak mengatasi permasalahan kebutuhan tenaga di
suatu wilayah karena harus memperhitungkan kualitas dan profesi dari
SDM tersebut apakah sudah memenuhi kebutuhan pelayanan atau
tidak. Permasalahan yang sering ditemui terkait distribusi tenaga adalah
tidak meratanya persebaran tenaga dimana cenderung menumpuk
pada wilayah perkotaan dan jauh lebih sedikit pada daerah pedesaan.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 72


5. Pelayanan Kesehatan Rujukan; Selain kebutuhan pelayanan
kesehatan di tingkat dasar, masyarakat juga membutuhkan pelayanan
kesehatan di tingkat lanjutan. Disini yang kadang menjadi
permasalahan adalah ketidak patuhan terhadap mekanisme rujukan
berjenjang. Masyarakat biasanya memilih sendiri dimana tempat
pelayanan kesehatan yang diinginkannya, menderita penyakit yang
seharusnya bisa ditangani di tingkat dasar tetapi menginginkan
pelayanan di tingkat rujukan, sehingga hal ini berefek pada
penumpukan klaim di rumah sakit yang akhirnya akan membebani
keuangan Negara.

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata


ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat
dipengaruhi pula oleh hasil kerja serta kontribusi positif berbagai sektor
pembangunan. Untuk optimalisasi hasil kerja serta kontribusi positif
tersebut, “wawasan kesehatan” sebagai asas pokok program
pembangunan nasional perlu dijadikan sebagai asas pokok pembangunan
kesehatan di Kabupaten Kolaka, sehingga dalam pelaksanaannya seluruh
sektor dan pihak terkait (stakeholders) berperan sebagai penggerak utama
pembangunan daerah berwawasan kesehatan yang dijabarkan dalam
bentuk program-program prioritas dan kegiatan pokok dalam RPJMD
Kabupaten Kolaka dan Renstra Dinas Kesehatan tahun 2019-2024.
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang
tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga
tanggung jawab dari berbagai sektor terkait lainnya, disamping tanggung
jawab individu, keluarga dan masyarakat. Dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kolaka, Dinas kesehatan dapat
bersinergi secara dinamis dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas
Pendidikan, Dinas Pertanian, Bappeda, BKD, BPM dan PD, BKKB dan PP,
serta instansi terkait lainnya.
Untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam pembangunan
kesehatan, diperlukan pemikiran tidak konvensional mengenai kebijakan
program kesehatan masyarakat dan sektor kesehatan pada umumnya
untuk mencakup determinan kesehatan lainnya, terutama yang berada

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 73


diluar domain kesehatan. Reformasi kesehatan masyarakat yang meliputi
reformasi kebijakan SDM kesehatan, reformasi kebijakan pembiayaan
kesehatan, reformasi kebijakan pelayanan kesehatan, dan reformasi untuk
kebijakan yang terkait dengan terselenggaranya Good Governance sudah
harus dilakukan.
Selain itu, dibutuhkan pula perhatian pada akar masalah yang ada di
Kabupaten Kolaka, diantaranya faktor sosial ekonomi dimana masyarakat
tumbuh, belajar, hidup, bekerja dan terpapar, serta rentan terhadap
penyakit dan komplikasinya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan mencapai target RPJMD Kabupaten Kolaka tahun 2019-
2024 dan target nasional. Hubungan antara status sosial ekonomi dan
kesehatan berlaku secara universal bukan hanya di Kabupaten Kolaka.
Tingkat kematian dan tingkat kesakitan secara konsisten didapatkan lebih
tinggi pada kelompok dengan sosial ekonomi rendah. Untuk itu, perlu
upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka mengurangi disparitas
masyarakat terhadap akses kesehatan, partisipasi sosial dan pelayanan
publik lainnya.
Isu strategis yang bersifat lokal yang harus diantisipasi dalam 5 (lima)
tahun diantaranya disparitas pelayanan kesehatan, pemilihan kepala
daerah, pembebasan biaya pengobatan Jamkesda, dinamika politik
daerah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka di bawah ini akan
disajikan matriks isu-isu global, nasional dan lokal eksternal seperti berikut.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 74


Tabel 10
Isu-Isu Global, Nasional Dan Lokal Eksternal
Isu Strategis
No Dinamika Lain-
Dinamika Internasional Dinamika Nasional
Regional/Lokal Lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Implementasi WTO, Desentralisasi Disparitas pelayanan
APEC dan AFTA kesehatan
2 Pemanasan Global Penyakit New Emerging Dinamika Politik Daerah
Deseases
3 Biosecurity Reformasi dan Demokratisasi Dinamika
penganggaran daerah
4 Bioterorisme Dinamika politik nasional Bantuan Keuangan
Pemerintah Provinsi
kepada Pemerintah
Kabupaten
5 Penggunaan teknologi Krisis ekonomi dan Pembebasan Biaya
yang High Cost keterbatasan dana pemerintah Pengobatan
6 Global Epidemic Dinamika penganggaran Mutasi dan Rekruitmen
Deseases pegawai tidak
berdasarkan pada
kompetensi
7 Global strategy on diet Deregulasi berbagai perizinan Migrasi tenaga kerja
akibat terbukanya
lapangan kerja di
Kabupaten Kolaka
8 Physical Activity Pengurangan beban Daerah sasaran
pemerintah wisatawan manca
negara dan lokal
9 SDGs (Sustainable Penyelarasan Rencana Pemenuhan Komitmen
Development Goals) pembangunan Jangka Panjang Pemerintah dalam
dan Pembangunan Jangka pelaksanaan
Menengah Nasional. pencapaian tujuan
pembangunan
berkelanjutan
10 Krisis ekonomi global Pemberdayaan masyarakat
11 Krisis bahan pangan IPM dan kualitas SDM rendah
12 Terbukanya peluang Kerusakan dan pencemaran
lapangan kerja kesehatan lingkungan hidup
secara global
13 Masuknya investasi dan Standar kompetensi tenaga
tenaga kerja/kesehatan
dari negara lain
14 Komitmen ASEAN dan Penerapan Sistem Jaminan
Internasional lainnya Sosial Nasional (SJSN)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 75


Berdasarkan isu-isu dan dinamika tersebut di atas, maka dalam
rangka mengantisipasi dinamika pembangunan kesehatan di
Kabupaten Kolaka, dijabarkan isu pokok sebagai berikut:
a. Terbatasnya aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas
terutama pada kelompok rentan seperti penduduk miskin, daerah
terpencil, Sulit dan Rawan;
b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih
terbatas;
c. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh;
d. Masih tingginya kematian akibat kesakitan penyakit menular dan
tidak menular;
e. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban
pembiayaan;
f. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran
sumber daya manusia kesehatan dan belum optimalnya dukungan
kerangka regulasi ketenagaan kesehatan;
g. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan
ketersediaan obat essensial, penggunaan obat yang tidak rasional
dan penyelenggaran pelayanan kefarmasian yang berkualitas;
h. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi
kesehatan meliputi pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan;
i. Belum optimalnya pelaksanaan manajerial dalam sinkroisasi
perencanaan kebijakan program dan anggaran serta masih
terbatasnya koordinasi.
Secara ringkas isu-isu pembangunan kesehatan di kabupaten Kolaka
seperti berikut.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 76


ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

PERMASALAHAN ISU UTAMA ISU STRATEGIS FOKUS

1. Masih kurang optimalnya Supply :  Angka kematian ibu dan Peningkatan


kualitas pelayanan bayi Pelayanan
 Angka Kematian Ibu
kesehatan dasar pada ibu  Angka Kematian Bayi  Pencegahan dan Kesehatan
 Penyakit Menular dan pengendalian penyakit Masyarakat
melahirkan dan bayi
 Prevalensi Stunting
2. Masih belum optimalnya Tidak Menular
 Prevalensi Stunting  Distribusi dan kualtas SDM
pencegahan dan  Pelayanan kesehatan
 Akses pelayanan
penanggulangan penyakit rujukan.
kesehatan
3. Masih belum optimalnya  Sumber Daya Manusia
penanganan Stunting  Pelayanan Kesehatan
4. Masih rendahnya kualitas, rujukan
pemerataan dan
keterjangkauan kesehatan
serta SDM tenaga Demond :
kesehatan.  Kebutuhan masyarakat
5. Masih rendahnya cakupan akan pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan meningkat
sekunder (Pertumbuhan
penduduk, Perubahan
Iklim dan Transisi
Epidemiologi)

Status Kesehatan
Masyarakat Masih Rendah
Cakupan pelayanan
kesehatan baik preventif,
promotif kuratif dan
rehabilitative belum
optimal

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 77


6. Kondisi yang ingin dicapai dan proyeksi ke depan
Adapun kondisi pembangunan kesehatan yang ingin dicapai 5
tahun kedepan diproyeksikan berdasarkan target SPM sesuai PP
Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan
Permenkes Nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis pelayanan
dasar pada SPM bidang Kesehatan sebagai berikut:
Tabel 11
Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2019 – 2024
Indikator SPM Bidang Target SPM
No
Kesehatan
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
1 antenatal di fasilitas 81.5% 86.9% 89.6% 92.6% 95% 100%
pelayanan kesehatan milik
pemerintah dan swasta
Jumlah ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan
2 86.3% 87.44% 87.44% 89.72% 90.86% 92%
persalinan sesuai standar di
fasilitas kesehatan
Jumlah bayi baru lahir usia 0-
28 hari yang mendapatkan
3 pelayanan kesehatan bayi 94.9% 95.52% 96.14% 96.72% 97.38% 98%
baru lahir sesuai dengan
standar
Jumlah balita 0-59 bulan
yang mendapat pelayanan
4 kesehatan balita sesuai 41.5% 45.2% 48.9% 52.6% 56.3% 60%
standar dalam kurun waktu
satu tahun
Jumlah anak usia pendidikan
dasar kelas 1 dan 7 yang
5 mendapat pelayanan skrining 79.92% 87.95% 91.97% 95.98% 100% 100%
kesehatan di satuan
pendidikan dasar
Jumlah pengunjung usia 15-
59 tahun mendapat
6 pelayanan skrining kesehatan 12.94% 22.35% 31.76% 41.18% 50.59% 60%
sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Jumlah pengunjung berusia
60 tahun ke atas yang
mendapat skrining kesehatan
7 16.41% 41.84% 54.56% 67.28% 80% 80%
sesuai standar minimal 1 kali
dalam kurun waktu satu
tahun
Jumlah penderita hipertensi
8 yang mendapatkan 12.5% 22% 31.5% 41% 50.5% 60%
pelayanan kesehatan sesuai

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 78


standar dalam kurun waktu
satu tahun

Jumlah penyandang DM
yang mendapatkan
9 pelayanan kesehatan sesuai 7.8% 14.04% 20.28% 26.52% 32.76% 39%
standar dalam kurun waktu
satu tahun
Jumlah ODGJ berat (psikotik)
di wilayah kerja kab/kota
yang mendapat pelayanan
10 kesehatan jiwa promotif 100% 100% 100% 100% 100% 100%
preventif sesuai standar
dalam kurun waktu satu
tahun
Jumlah orang yang
mendapatkan pelayanan TB
11 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Jumlah orang berisiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
12 31% 44.8% 58.6% 72.4% 86.2% 100%
HIV sesuai standar di
fasyankes dalam kurun waktu
satu tahun

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 79


BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis


yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam rencana strategis Dinas
Kesehatan yaitu “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat” yang menjadi dasar
penyusunan kinerja pembangunan kesehatan pada SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka.
Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan yang hendak dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun kedepan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu analisis strategis yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Kolaka dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.
4.1 TUJUAN
Tujuan adalah upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, misi,
memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis yang dihadapi.
Tujuan jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka tahun 2019-
2024 yaitu “Meningkatkan Akses dan Pemerataan Layanan Kesehatan”.
4.2 SASARAN
Sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
spesifik, terukur, mudah dicapai, rasional untuk dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun sasaran jangka menengah Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024 adalah “Meningatnya akses
pelayanan dasar dan rujukan

Tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Kolaka 2019-


2024 seperti pada tabel 12 berikut:

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 80


Tabel 12
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka

INDIKATOR TARGET KINERJA TUJUAN/ SASARAN


N TUJUA SASAR SATUAN
TUJUAN/ FORMULA PADA TAHUN KE -
O N AN
SASARAN
I II III IV V
Meningkat 1. Usia Harapan
kan akses Perhitungan BPS Tahun 70.3 70.7 71 71.2 71.5
Hidup
dan
pemerata Jumlah Balita Stunting ditemukan dalam
an 2. Prevalensi suatu wilayahkurun waktu 1 tahun
% 26.5 26.1 25.7 25.3 24.9
layanan Stunting ----------------------------------------------------- X 100%
Sasaran Balita dalam wilayah dan waktu yang sama
kesehatan
Meningkat Angka Kematian
Jumlah Kematian Ibu
nya akses Ibu Per 100.000
--------------------------------------------- X 100.000 Per 86.9% 89.6% 92.6% 95% 100%
pelayanan KH
Jumlah Kelahiran Hidup 100.000
dasar dan
KH
rujukan
Angka Kematian
Jumlah Kematian Bayi (Usia <1Tahun)
Bayi per 1.000 Per 1.000 87.44
87.44% 89.72%
90.86
92%
---------------------------------------------------- X 1.000
KH Jumlah Kelahiran Hidup
KH % %

Prevalensi DBD
Jumlah Kasus DBD dalam 1 Tahun Per
Per 100.000 ---------------------------------------------------- X 100.000 96.72 97.38
Penduduk Jumlah Penduduk pada Tahun yg Sama
100.000 94.9% 95.52% 96.14%
% %
Pddk

Prevalensi Jumlah Kasus HIV/AIDS dlm 1 Tahun


HIV/AIDS ----------------------------------------------------------------------- X 100% % 45.2% 48.9% 52.6% 56.3% 60%
Jumlah Perkiraan Orang dgn Risiko Terinfeksi HIV/AIDS

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 81


Cakupan Sarana
Kesehatan Jumlah Sarana Kesehatan Terakreditas
Terakreditasi ------------------------------------------------------- X 100% 87.95
% 91.97% 95.98% 100% 100%
Jumlah Sarana Kesehatan pada waktu yang sama %

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 82


BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan dalam Renstra SKPD Dinas Kesehatan


Kabupaten Kolaka menunjukkan bagaimana cara mencapai tujuan, sasaran jangka
menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan. Strategi dan arah kebijakan SKPD Dinas
Kesehatan mengacu kepada strategi RPJMD Kabupaten Kolaka yang tertuang dalam
Misi 3 yaitu “Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta
Penguatan Sendi-Sendi Sosial, Budaya dan Agama“.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 83


Tabel 13
Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka

VISI Kabupaten Kolaka yang Semakin Maju Berkeadilan dan Sejahtera


Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta Penguatan Sendi-Sendi Sosial, Budaya dan
MISI
Agama

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


Meningkatkan akses Meningkatnya Peningkatan Derajat Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil
dan pemerataan akses pelayanan Kesehatan Masyarakat Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
layanan kesehatan dasar dan rujukan Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari Keluarga Kurang Mampu
Audit Maternal Perinatal
Peningkatan Keselamatan Anak
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Balita
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Penanggulangan KEP, Anemia Gizi, GAKY, Kurang ViT A. dan kekurangan Gizi
Mikro Lainnya
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
Peningkatan Pencapaian Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Peningkatan Pencapaian Pemberian ASI Eksklusif
Pengukuran Antropometri
Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
Bantuan Opersional Kesehatan Stunting
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
Pelayanan kesehatan Reproduksi Remaja dan Calon Pengantin

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 84


Pemantauan dan Pembinaan Kelompok Lansia
Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan dan Jampersal
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Promosi Potensi Daerah dan Pelaksanaan Kegiatan Pramuka
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Kesehatan
Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Peningkatan Promosi Pola Hidup Sehat
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
Monitoring Pengawasan Kualitas Air Minum
Pengawasan TPM (Tempat Pengelolaan Makanan)
Pengawasan TFU (Tempat dan Fasilitas Umum)
Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes (Rumah Sakit & Puskesmas)
Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
Pembentukan Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) di Wilayah Kerja Puskesmas
Pendataan Fasilitas Pemeriksaan TKI
Pembinaan Pelaksanaan Kesehatan Olahraga
Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH)
Peningkatan Upaya Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
pencegahan dan Penanganan Deteksi Dini Kanker Payudara & Leher Rahim pada Perempuan Usia
Pengendalian Penyakit 30 s/d 50 Tahun
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 85


Skrining faktor resiko pada usia lanjut

Pengendalian Faktor Resiko Hipertensi


Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
Deteksi dini dan Penatalaksanaan gangguan jiwa
Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
Peningkatan Imunisasi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TB
Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk
Peningkatan Kualitas Pengadaan Obat dan Perbekalan
Pelayanan dan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Sumber Daya Peningkatan Ketersediaan dan kualitas pengelolaan obat & perbekalan kesehatan,
Kesehatan serta operasional sistem informasi elogistik obat dan BMHP
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
Peningkatan Pengawasan Keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan
Kalibrasi Peralatan Kesehatan
Pengawasan & Pengendalian Keamanan & Kesehatan Makanan Hasil Industri
Rumah Tangga
Sosialisasi Keamanan Pangan
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
Sosialisasi Peraturan/Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian
Peningkatan Keterjangkauan Harga Obat dan Perbekalan Kesehatan Terutama
untuk Penduduk Miskin

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 86


Pemutakhiran Data Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pengadaan Peralatan Kebidanan (Bidan Kit)
Pengadaan Peralatan Puskesmas Pembantu
Pembangunan Gedung Kantor
Pembangunan Puskesmas / Puskesmas Pembantu
Rehabilitasi Puskesmas / Puskesmas Pembantu
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Rehabilitasi Sedang / Berat Perumahan Paramedis / Perumahan Dokter
Penambahan Ruangan Puskesmas
Relokasi Puskesmas
Pembangunan Gudang Obat Puskesmas
Pembuatan Tangga Evakuasi Pasien
Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung Fasilitas Kesehatan
Pengadaan Genset
Pelayanan Kesehatan Dasar & Khusus
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS)
Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas
Penyelenggaraan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Pelayanan Kesehatan Bergerak
Pembentukan Puskesmas BLUD
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan
Penyediaan Insentif Tenaga Kesehatan
Perencanaan dan analisis kebutuhan SDMK di fasyankes

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 87


Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi, pendidikan
vakasi (berkelanjutan), pelatihan dan sertifikasi tenaga kesehatan
Peningkatan Cakupan Pembinaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Sistem Informasi Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka
Kesehatan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 88


BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Berdasarkan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka tahun 2019-2024 dijabarkan sebagai berikut :
6.1 Program Kesehatan Masyarakat
1. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2. Monitoring Pengawasan Kualitas Air Minum
3. Pengawasan TPM (Tempat Pengelolaan Makanan)
4. Pengawasan TFU (Tempat dan Fasilitas Umum)
5. Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes (Rumah Sakit &
Puskesmas)
6. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
7. Pembentukan Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) di Wilayah Kerja
Puskesmas
8. Pendataan Fasilitas Pemeriksaan TKI
9. Pembinaan Pelaksanaan Kesehatan Olahraga
10. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH)
11. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
12. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
13. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
14. Promosi Potensi Daerah dan Pelaksanaan Kegiatan Pramuka
15. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Kesehatan
16. Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
17. Peningkatan Promosi Pola Hidup Sehat
18. Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil
19. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
20. Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari Keluarga Kurang Mampu
21. Audit Maternal Perinatal
22. Peningkatan Keselamatan Anak
23. Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Balita

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 89


24. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
25. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi, gangguan
Akibat Kurang Iodium (GAKY), Kurang ViT A. dan kekurangan Gizi Mikro
Lainnya
26. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
27. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
28. Peningkatan Pencapaian Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
29. Peningkatan Pencapaian Pemberian ASI Eksklusif
30. Pengukuran Antropometri
31. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
32. Bantuan Opersional Kesehatan Stunting
33. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
34. Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
35. Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
36. Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan dan Jampersal
37. Pemantauan dan Pembinaan Kelompok Lansia
6.2 Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit
1. Skrining faktor resiko pada usia lanjut
2. Pengendalian Faktor Resiko Hipertensi
3. Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
4. Skrining faktor resiko penyakit tidak menular
5. Penanganan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada
perempuan usia 30-50 tahun
6. Deteksi dini dan Penatalaksanaan gangguan jiwa
7. Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
8. Peningkatan Imunisasi
9. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TB
10. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik (Pencegahan
penularan penyakit HIV)
11. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
12. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
13. Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 90


14. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
6.3 Program Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
1. Pengadaan Obat dan Perbekalan
2. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
3. Peningkatan Ketersediaan dan kualitas pengelolaan obat & perbekalan
kesehatan, serta operasional sistem informasi elogistik obat dan BMHP
4. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan
Makanan
5. Peningkatan Pengawasan Keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
6. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan
7. Kalibrasi Peralatan Kesehatan
8. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan
Hasil Industri Rumah Tangga
9. Sosialisasi Keamanan Pangan
10. Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
11. Sosialisasi Peraturan/Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian
12. Peningkatan Keterjangkauan Harga Obat dan Perbekalan Kesehatan
Terutama untuk Penduduk Miskin
13. Pemutakhiran Data Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
14. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
15. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
16. Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS)
17. Penyelenggaraan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
18. Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
19. Pelayanan Kesehatan Bergerak
20. Pembentukan Puskesmas BLUD
21. Pelayanan Kesehatan Dasar & Khusus
22. Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
23. Rehabilitasi Bangunan Fasilitas Kesehatan
24. Pengadaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
25. Penyediaan Insentif Tenaga Kesehatan
26. Perencanaan dan analisis kebutuhan SDMK di fasyankes

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 91


27. Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
28. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
29. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi,
pendidikan vakasi (berkelanjutan), pelatihan & sertifikasi tenaga
kesehatan
30. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan
6.4 Program Sistem Informasi Kesehatan
1. Pembinaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
2. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka
6.5 Program Pelayanan Kesehatan Sekunder
1. Pengadaan Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
2. Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
6.6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Perkantoran
2. Penyediaan ATK / Cetak / Penggandaan
3. Penyediaan Makanan dan Minuman
4. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
6.7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Sarana / Peralatan / Perlengkapan Kantor
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
3. Pembangunan / Rehab Bangunan / Gedung
6.8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal Tenaga Kesehatan
2. Sosialisasi Bimtek
6.9 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Dokumen Pelaporan (Lakip/LKPJ/Lap.Keu/dll)
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan (Renstra/Renja/RKA/dll)
6.10 Program Pengembangan Informasi Pembangunan Daerah
1. Penyediaan Data Informasi Pembangunan Daerah

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 92


Rencana Program dan Kegiatan di atas disertai indikator kinerja, kelompok
sasaran, serta pendanaan indikatifnya. Program Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten Kolaka Tahun 2019-
2024 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 93


Tabel 14
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka

Target Capaian
Kondisi Kondisi Akhir Perangkat
Indikator Kinerja
PROG Indikator Kinerja Awal Tahun-1 (2020) Tahun-2 (2021) Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah
Program Satuan
RAM Kegiatan (Output) (2018 / Penanggung
(outcome)
2019) Jawab
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000)

Program Kesehatan Masyarakat 23,910,222 25,434,778 27,202,501 29,070,346 30,687,800 0 30,687,800 Bid. Kesmas
Persentase Ibu Hamil mendapatkan pelayanan
% 81.5 100 224,000 100 235,200 100 246,960 100 259,308 100 272,273 100 272,273 Sie. Kesga & Gizi
kesehatan ibu hamil
1 Peningkatan Jumlah Bumil
Keselamatan Ibu Mendapat Pelayanan
Bumil 4,388 5500 272,273 Sie. Kesga & Gizi
Hamil Pemeriksaan Lengkap 4,500 224,000 4,700 235,200 5,000 246,960 5,300 259,308 5,500 272,273
(K4 ) sesuai standar
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan % 86 3,424,081
100 100 100 100 Sie. Kesga & Gizi
persalinan 2,817,000 2,957,850 3,105,743 3,261,030 100 3,424,081 100
1 Peningkatan Jumlah Ibu bersalin di
Keselamatan Ibu Fasilitas Kesehatan Bulin 4,073 4408 911,630 Sie. Kesga & Gizi
4,140 750,000 4,207 787,500 4,274 826,875 4,341 868,219 4,408 911,630
Melahirkan
2 Pertolongan Jumlah Ibu bersalin dari
Persalinan bagi Ibu Keluarga Kurang
Bulin 762 689 2,431,013 Sie. Kesga & Gizi
dari Keluarga Kurang Mampu di Fasilitas 747 2,000,000 732 2,100,000 717 2,205,000 703 2,315,250 689 2,431,013
Mampu Pelayanan Kesehatan
3 Audit Maternal Jumlah Kasus
Perinatal Kematian Maternal dan Kasus 85 75 81,439 Sie. Kesga & Gizi
83 67,000 81 70,350 79 73,868 77 77,561 75 81,439
Perinatal yang diaudit
Persentase bayi baru lahir yang mendapatkan
% 100 100 88,732 Sie. Kesga & Gizi
pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN Lengkap) 100 73,000 100 76,650 100 80,483 100 84,507 100 88,732
1 Peningkatan Jumlah Bayi Baru Lahir
Keselamatan Anak mendapat Pelayanan Bayi 4,723 4408 88,732 Sie. Kesga & Gizi
4,343 73,000 4,207 76,650 4,274 80,483 4,341 84,507 4,408 88,732
KN Lengkap
Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai
% 41.52 100 100 100 100 100 36,465 Sie. Kesga & Gizi
standar 30,000 31,500 33,075 34,729 100 36,465
1 Pemantauan Tumbuh Jumlah Balita
Kembang Anak Balita Mendapat Pelayanan
SDIDTK (Stimulasi Balita 21,828 24,32 25,58 29,33 36,465 Sie. Kesga & Gizi
30,000 31,500 26,830 33,075 28,081 34,729 29,331 36,465
Deteksi Intervensi Dini 9 0 1
Tumbuh Kembang)
Persentase anak usia pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar % 79.92 100 100 100 100 36,465 Sie. Kesga & Gizi
30,000 31,500 33,075 100 34,729 100 36,465
1 Peningkatan Jumlah anak kelas 1,
Pelayanan Kesehatan kelas 7 yang mendapat
Orang 7,594 7400 36,465 Sie. Kesga & Gizi
Anak Usia Sekolah penjaringan 7,600 30,000 7,550 31,500 7,500 33,075 7,450 34,729 7,400 36,465

Prevalensi Stunting pada balita


% 26.9 26.5 1,301,700 26.1 1,366,785 25.7 1,435,124 25.3 1,506,880 24.9 1,582,224 24.9 1,582,224 Sie. Kesga & Gizi

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 94


1 Penanggulangan Jumlah Ibu Hamil
Kurang Energi (Bumil) yang mendapat
Protein (KEP), Tablet Tambah Darah
Anemia Gizi, (TTD)
gangguan Akibat Bumil 3,509 4408 127,628 Sie. Kesga & Gizi
4,178 105,000 4,207 110,250 4,274 115,763 4,341 121,551 4,408 127,628
Kurang Iodium
(GAKY), Kurang ViT
A. dan kekurangan
Gizi Mikro Lainnya
2 Pemberdayaan Jumlah Kelompok
Masyarakat Untuk Sadar Gizi yang Kelomp
2 10 30,388 Sie. Kesga & Gizi
Pencapaian Keluarga Terbentuk ok 10 25,000 10 26,250 10 27,563 10 28,941 10 30,388
Sadar Gizi
3 Pemberian Jumlah ibu hamil KEK
Tambahan Makanan & Balita Kurus yang
Bumil / 359 350 / 355 / 360 365 / 365 /
dan Vitamin mendapatkan 303 /222 275,312 Sie. Kesga & Gizi
Balita /237 226,500 240 237,825 235 249,716 /240 262,202 245 275,312 245
Tambahan makanan
dan Vitamin
4 Peningkatan Jumlah bayi baru lahir
Pencapaian mendapat Inisiasi
bayi 4,006 4408 36,465 Sie. Kesga & Gizi
Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 4,232 30,000 4,207 31,500 4,274 33,075 4,341 34,729 4,408 36,465
Menyusu Dini (IMD)
5 Peningkatan Jumlah bayi usia 0 - 6
Pencapaian bulan mendapat ASI
bayi 1,747 52500 2622 60,775 Sie. Kesga & Gizi
Pemberian ASI eksklusif 1,922 50,000 2,097 2,272 55,125 2,447 57,881 2,622 60,775
Eksklusif
6 Pengukuran Jumlah Balita
2933
Antropometri mendapat Pengukuran Balita 22,885 24,32 25,58 79,859 Sie. Kesga & Gizi
65,700 68,985 26,830 72,434 28,081 76,056 29,331 79,859 1
Antropometri 9 0
7 Penyusunan Peta Jumlah Peta
Informasi Masyarakat Masyarakat Kurang
Buah 1 3 5,470 Sie. Kesga & Gizi
Kurang Gizi Gizi 3 4,500 3 4,725 3 4,961 3 5,209 3 5,470

8 Bantuan Opersional Jumlah Desa Lokus


Kesehatan Stunting Stunting yang
diintervensi
menggunakan Dana Desa 10 10 911,630 Sie. Kesga & Gizi
10 750,000 10 787,500 10 826,875 10 868,219 10 911,630
Bantuan Operasional
Kesehatan Stunding
(BOK Stunting)
9 Monitoring Evaluasi Jumlah Kegiatan
dan Pelaporan Perbaikan Gizi
Masyarakat dan Kesga
yang dimonitoring, kegiata
dievaluasi dan 6 6 54,698 Sie. Kesga & Gizi
n 6 45,000 6 47,250 6 49,613 6 52,093 6 54,698
dilaporkan

Persentase orang usia 15 s/d 59 Tahun


mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar % 13 100 45,000 100 47,250 100 49,613 100 52,093 100 54,698 100 54,698 Sie. Kesga & Gizi

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 95


1 Pelayanan kesehatan Jumlah puskesmas
Reproduksi Remaja melaksanakan
dan Calon Pengantin pelayanan kesehatan Pkm - 14 54,698 Sie. Kesga & Gizi
7 45,000 9 47,250 11 49,613 12 52,093 14 54,698
reproduksi terpadu
(PKRT)
Persentase warga negara usia 60 tahun keatas
mendapatkan pelayanan kesehatan sesui standar % 16.4 100 100 100 100 100 100 82,047 Sie. Kesga & Gizi
67,500 70,875 74,419 78,140 82,047
kesehatan
1 Pemantauan dan Jumlah posyandu /
Psyd /
Pembinaan Kelompok kelompok lansia yang 76 96 82,047 Sie. Kesga & Gizi
Klp 80 67,500 84 70,875 88 74,419 92 78,140 96 82,047
Lansia dibina
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
% 100 100 15,813,900 100 16,695,290 100 17,530,055 100 18,406,557 100 19,326,885 100 19,326,885 Sie. Kesga & Gizi
Pelayanan Dasar
1 Pemberian Bantuan Jumlah Puskesmas
Operasional yang di berikan
Pkm 14 14 14,000,000 14 14,700,000 14 15,435,000 14 16,206,750 14 17,017,088 14 17,017,088 Sie. Kesga & Gizi
Kesehatan bantuan Operasional
Puskesmas Puskesmas
2 Pembiayaan Bantuan Jumlah Jenis Program
Operasional Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Sekunder
Jenis 18 18 1,086,800 18 1,195,480 18 1,255,254 18 1,318,017 18 1,383,918 18 1,383,918 Sie. Kesga & Gizi
Kabupaten yang menggunakan
Bantuan Operasional
Kesehatan Kabupaten
3 Dukungan Cakupan pelayanan
Manajemen Bantuan promotif preventif dan
Operasional pertolongan persalinan
% 100 100 727,100 100 799,810 100 839,801 100 881,791 100 925,880 100 925,880 Sie. Kesga & Gizi
Kesehatan dan Faskes
Jampersal

Cakupan Desa Siaga Aktif


% 43.7 50.9 1,314,547 58.1 1,821,274 65.3 2,408,322 72.8 3,036,458 80 3,352,218 80 3,352,218 Sie. Promosi & PM
1 Pengembangan Jumlah Jenis media
Media Promosi dan promosi dan informasi
Media 4 6 54,975 7 57,724 7 60,610 8 63,641 8 66,823 8 66,823 Sie. Promosi & PM
Informasi Sadar sadar hidup sehat yang
Hidup Sehat digunakan
2 Penyuluhan Jumlah Rumah tangga
4230
Masyarakat Pola yang ber PHBS RT 17,000 20,40 50,872 24,48 53,416 56,087 58,891 61,836 61,836 Sie. Promosi & PM
29,376 35,251 42,301 1
Hidup Sehat 0 0
3 Pembinaan Usaha Jumlah Usaha
Kesehatan Sekolah Kesehatan Sekolah UKS 15 20 768,629 25 1,248,060 30 1,729,714 35 2,261,962 40 2,528,029 40 2,528,029 Sie. Promosi & PM
(UKS) (UKS) yang di bina
4 Promosi Potensi Jumlah Promosi
Daerah dan Potensi Pembangunan
Pelaksanaan Sektor Kesehatan dan Kali 2 2 317,475 2 333,349 2 350,016 2 402,246 2 422,358 2 422,358 Sie. Promosi & PM
Kegiatan Pramuka Saka Bakti Husada
yang di selenggarakan
5 Peningkatan Jumlah Tenaga
Kapasitas Tenaga promkes yang
Penyuluh Kesehatan memahami program
Org 0 20 29,475 20 30,949 20 32,496 20 34,121 20 46,796 20 46,796 Sie. Promosi & PM
Promkes &
Pemberdayaan
Masyarakat (PM)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 96


6 Kampanye Gerakan Jumlah Kecamatan
Masyarakat Hidup yang melakukan
Sehat kampanye gerakan Kec 1 1 69,600 1 73,080 2 153,468 2 161,141 2 169,198 2 169,198 Sie. Promosi & PM
masyarakat hidup
sehat
7 Peningkatan Promosi Jumlah Kebijakan Pola
Kebijak
Pola Hidup Sehat Hidup Sehat yang di
an 2 1 23,521 1 24,697 1 25,931 1 54,456 1 57,179 1 57,179 Sie. Promosi & PM
hasilkan dan
Daerah
sosialisasikan
Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan Sie. Kesling &
% 94.07 100 283,450 100 297,623 100 312,504 100 328,129 100 344,535 100 344,535
STBM Kesker & Olga
1 Pengkajian Jumlah
Desa/K Sie. Kesling &
Pengembangan Desa/Kelurahan yang 127 135 283,450 135 297,623 135 312,504 135 328,129 135 344,535 135 344,535
el. Kesker & Olga
Lingkungan Sehat melaksanakan STBM
Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan Sie. Kesling &
% 50 60 65,775 70 69,064 80 72,517 90 76,143 100 79,950 100 79,950
Pengawasan Kesker & Olga
1 Monitoring Jumlah Sarana Air
Pengawasan Kualitas Minum/Air Bersih
Sie. Kesling &
Air Minum (PDAM/IKK,AMIU,AMD Sarana 188 200 65,775 210 69,064 220 72,517 230 76,143 250 79,950 250 79,950
Kesker & Olga
K,BPSPAM) yang
dilakukan Pengawasan
Persentase TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) Sie. Kesling &
% 27 38 58,700 44 61,635 50 64,717 56 67,953 62 71,350 62 71,350
yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kesker & Olga
1 Pengawasan TPM Jumlah TPM (Tempat
(Tempat Pengelolaan Pengelolaan Makanan) Sie. Kesling &
Sarana 144 202 58,700 234 61,635 266 64,717 298 67,953 330 71,350 330 71,350
Makanan) yang diawasi Kesker & Olga

Persentase TFU (Tempat dan Fasilitas Umum) yang Sie. Kesling &
% 67.64 60 73,850 62 77,543 64 81,420 66 85,491 68 89,765 68 89,765
Memenuhi Syarat Kesehatan Kesker & Olga
1 Pengawasan TFU Jumlah TFU (Tempat
(Tempat dan Fasilitas dan Fasilitas Umum) Sie. Kesling &
Sarana 185 143 73,850 148 77,543 153 81,420 158 85,491 162 89,765 162 89,765
Umum) yang diawasi Kesker & Olga

Persentase Rumah Sakit & Puskesmas (Fasyankes)


Sie. Kesling &
yang melakukan Pengelolaan Limbah Medis sesuai % 33.33 36 1,153,000 45 1,197,000 55 1,256,850 66 1,319,693 78 1,385,677 78 1,385,677
Kesker & Olga
standar
1 Peningkatan Jumlah Fasyankes
Pengelolaan Limbah (Rumah Sakit &
Medis di Fasyankes Puskesmas) yang Sie. Kesling &
Sarana 3 17 1,153,000 17 1,197,000 17 1,256,850 17 1,319,693 17 1,385,677 17 1,385,677
(Rumah Sakit & melaksanakan Kesker & Olga
Puskesmas) pengelolaan limbah

Jumlah Kecamatan yang menyelenggarakan Sie. Kesling &


Kec 7 12 355,000 12 183,750 12 192,938 12 202,584 12 212,714 12 212,714
Tatanan Kawasan Sehat Kesker & Olga
1 Sosialisasi Kebijakan Jumlah Kecamatan
Lingkungan Sehat yang Sie. Kesling &
Kec 7 12 355,000 12 183,750 12 192,938 12 202,584 12 212,714 12 212,714
menyelenggarakan Kesker & Olga
tatanan kawasan sehat
Jumlah Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) yang
Sie. Kesling &
terbentuk di wilayah kerja Puskesmas (di daerah 0 0 6 80,500 8 84,525 10 88,751 12 93,189 14 97,848 14 97,848
Kesker & Olga
TPI/PPI)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 97


1 Pembentukan Pos Jumlah Pos UKK
UKK (Usaha (Usaha Kesehatan
Kesehatan Kerja) di Kerja) yang terbentuk di Pos Sie. Kesling &
6 10 80,500 14 84,525 18 88,751 22 93,189 26 97,848 26 97,848
Wilayah Kerja wilayah kerja UKK Kesker & Olga
Puskesmas Puskesmas (di daerah
TPI/PPI)
Persentase Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan TKI Sie. Kesling &
% 0 100 800 100 840 100 882 100 926 100 972 100 972
(Tenaga Kerja Indonesia) yang Memenuhi Standar Kesker & Olga
1 Pendataan Fasilitas Jumlah Fasilitas
Sie. Kesling &
Pemeriksaan TKI Pemeriksaan TKI yang Sarana 0 1 800 1 840 1 882 1 926 1 972 1 972
Kesker & Olga
di data
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
Sie. Kesling &
kegiatan Kesehatan Olahraga bagi Anak SD % 57 65.6 82,500 74.2 86,625 82.8 90,956 91.4 95,504 100 100,279 100 100,279
Kesker & Olga
(Sekolah Dasar) di wilayah kerjanya
1 Pembinaan Jumlah Puskesmas
Pelaksanaan yang Melaksanakan Sie. Kesling &
Pusk. 14 14 82,500 14 86,625 14 90,956 14 95,504 14 100,279 14 100,279
Kesehatan Olahraga Kegiatan Kesehatan Kesker & Olga
Olahraga
Persentase Jumlah CJH (Calon Jemaah Haji) yang Sie. Kesling &
% 50 60 40,000 70 42,000 80 44,100 90 46,305 100 48,620 100 48,620
dilakukan Pemeriksaan Kebugarannya Kesker & Olga
1 Pengukuran Jumlah Calon Jamaah
Kebugaran Calon Haji (CJH) yang
Sie. Kesling &
Jamaah Haji (CJH) Mendapatkan Orang 400 400 40,000 400 42,000 400 44,100 400 46,305 400 48,620 400 48,620
Kesker & Olga
pemeriksaan
kebugaran
Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit 2,416,400 2,471,379 2,991,056 3,911,711 3,996,337 3,996,337 Bid. P2P
Persentase orang usia 15 s/d 59 Tahun 100.0 Sie. P2PTM &
% 12.94 100 872,550 916,178 100 961,986 100.00 1,010,086 100 1,060,590 100 1,060,590
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 0 Keswa
1 Skrining Faktor Jumlah usia 15 s/d 59 Sie. P2PTM &
Resiko Penyakit tahun yang di skrining 1623 Keswa
Orang 21,011 49,27 376,800 77,53 395,640 105,79 415,422 134,05 436,193 162,31 458,003 458,003
Tidak Menular kesehatan sesuai 16
2 3 4 5 6
standar
2 Penanganan Deteksi Jumlah wanita usia 30 Sie. P2PTM &
Dini Kanker Payudara s/d 50 tahun yang Keswa
dan Leher Rahim mendapatkan skrining 1840. 2401.0 2962.0 3524.0
Orang 718 1279 480,000 504,000 529,200 555,660 583,443 3524 583,443
pada Perempuan kesehatan sesuai 00 0 0 0
Usia 30 s/d 50 Tahun standar

3 Monitoring, Evaluasi Jml Pelaksanaan Sie. P2PTM &


Kali 1 2 15,750 3 16,538 3 17,364 3 18,233 3 19,144 3 19,144
dan Pelaporan monev dan Pelaporan Keswa
Persentase warga negara usia 60 tahun keatas
Sie. P2PTM &
mendapatkan skrining kesehatan sesui standar % 16.41 100 38,625 100 40,556 100 42,584 100 44,713 100 46,949 100 46,949
Keswa
kesehatan
1 Skrining faktor resiko Jml umur usia ≥ 60 thn
pada usia lanjut yang di skrening 1421 Sie. P2PTM &
Orang 2331 4707 38,625 7083 40,556 9459 42,584 11835 44,713 14211 46,949 46,949
1 Keswa

Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan Sie. P2PTM &


% 12.5 100 131,500 100 138,075 100 144,979 100 152,228 100 159,839 100 159,839
pelayanan kesehatan sesuai standar Keswa

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 98


1 Pengendalian Faktor Jumlah Usia >15 tahun
Resiko Hipertensi yang mendapatkan 1731 Sie. P2PTM &
pelayanan sesuai Orang 1347 4541 131,500 7735 138,075 10929 144,979 14123 152,228 17317 159,839 159,839
7 Keswa
standar
Persentase penderita diabetes melitus yang Sie. P2PTM &
% 7.8 100 31,500 100 33,075 100 34,729 100 36,465 100 38,288 100 38,288
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Keswa
1 Pengendalian Faktor Jumlah umur ≥15
Resiko Penyakit Tahun yang
1731 Sie. P2PTM &
Tidak Menular mendapatkan Orang 1347 4541 31,500 7735 33,075 10929 34,729 14123 36,465 17317 38,288 38,288
7 Keswa
Screening Diabetes
Melitus
Persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
Sie. P2PTM &
berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan % 100 100 46,225 100 48,536 100 50,963 100 53,511 100 56,187 100 56,187
Keswa
sesuai standar
1 Deteksi dini dan Jumlah Orang
Penatalaksanaan Gangguan Jiwa Berat
Sie. P2PTM &
gangguan jiwa yang mendapatkan Orang 44 46 46,225 48 48,536 50 50,963 52 53,511 55 56,187 55 56,187
Keswa
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Persentase Penyelidikan Epidemilogi Kasus Sie. Surveilans &
% 95 100 412,825 97 433,466 98 455,140 99 477,897 100 501,791 100 501,791
Berpotensi KLB / Wabah Imunisasi
1 Peningkatan Jumlah kasus penyakit
Surveilance menular potensi KLB
Epidemiologi dan dan wabah yang Sie. Surveilans &
Kasus 250 200 412,825 150 433,466 100 455,140 75 477,897 50 501,791 50 501,791
Penanggulangan dilakukan PE < 24 jam Imunisas
Wabah dan Penanggulangan
Wabah
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang Sie. Surveilans &
% 100 100 166,575 100 183,233 100 201,556 100 221,711 100 243,882 100 243,882
mendapat imunisasi dasar lengkap Imunisas
1 Peningkatan Jumlah anak usia 0
Imunisasi sampai 11 bulan yang Sie. Surveilans &
Anak 4948 5195 166,575 5455 183,233 5728 201,556 6014 221,711 6315 243,882 6315 243,882
mendapatkan imunisasi Imunisas
dasar lengkap
Persentase orang terduga TBC mendapatkan
% 100 100 324,000 100 356,400 100 579,150 100 1,011,285 100 1,112,414 100 1,112,414 Sie. P2PM
pelayanan kesehatan sesuai standar
1 Pencegahan dan Jumlah Penemuan dan
Pengendalian Penanganan penyakit Orang 375 373 324,000 370 356,400 364 579,150 357 1,011,285 350 1,112,414 350 1,112,414 Sie. P2PM
Penyakit TB TB
Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV
mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai % 31 100 20,000 58.6 22,000 72.4 24,200 86.2 26,620 100 29,282 100 29,282 Sie. P2PM
standar
1 Pencegahan Jumlah Penderita HIV
penularan penyakit yang tertangani
Endemik/ Epidemik
Orang 18 20 20,000 22 22,000 25 24,200 28 26,620 32 29,282 32 29,282 Sie. P2PM

Persentase Penurunan Prevalensi Penyakit Tropis


% 100 100 25,000 100 27,500 100 30,250 100 33,275 100 36,603 100 36,603 Sie. P2PM
Terabaikan (Kusta)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 99


1 Pencegahan dan Jumlah Orang yang
Pengendalian Memerlukan Intervensi
Penyakit Tropis Penyakit Tropis Orang 25 20 25,000 15 27,500 13 30,250 10 33,275 5 36,603 5 36,603 Sie. P2PM
Terabaikan (Kusta) Terabaikan (Kusta)

Persentase Cakupan Penemuan dan penanganan


% 100 100 347,600 100 272,360 100 465,520 100 843,920 100 710,512 100 710,512 Sie. P2PM
Penderita penyakit Endemik/Epidemik
1 Pencegahan Jumlah jenis penyakit
Penularan Penyakit endemik/epidemik yang
Jenis 6 6 247,600 6 272,360 6 465,520 6 843,920 6 710,512 6 710,512 Sie. P2PM
Endemik/ Epidemik ditangani

2 Penyemprotan/Foggi Jumlah Lokasi Kasus


ng Sarang Nyamuk yang Dilakukan
Penyemprotan / Lokasi 100 75 100,000 50 110,000 50 121,000 50 133,100 100 146,410 100 146,410 Sie. P2PM
Fogging Sarang
Nyamuk
104,918,11
Program Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan 80,107,058 56,363,566 103,734,606 58,980,003 58,980,003 Bid. Yan & SDK
5
Persentase ketersedian obat esensial dan obat Sie Kefarmasian,
% 94.55 95.35 5,955,587 96.15 6,551,146 96.95 7,206,260 97.75 7,926,886 97.75 8,719,575 97.75 8,719,575
kebutuhan lainnya Alkes, & PKRT
1 Pengadaan Obat dan Jumlah item obat dan
. Perbekalan Jumlah item BMHP Sie Kefarmasian,
Item 388 394 5,000,500 400 5,500,550 410 6,050,605 417 6,655,666 425 7,321,232 425 7,321,232
yang tersedia Alkes, & PKRT

2 Peningkatan Mutu Jumlah Dokumen


Penggunaan Obat Perencanaan Obat Dokum Sie Kefarmasian,
1 1 90,500 1 99,550 1 109,505 1.00 120,456 1.00 132,501 1 132,501
dan Perbekalan yang dihasilkan en Alkes, & PKRT
Kesehatan
3 Peningkatan Jumlah item obat dan
Ketersediaan dan Jumlah item BMHP
kualitas pengelolaan yang tersedia
obat & perbekalan Sie Kefarmasian,
Item 388 394 430,500 400 473,550 410 520,905 417 572,996 425 630,295 425 630,295
kesehatan, serta Alkes, & PKRT
operasional sistem
informasi elogistik
obat dan BMHP
4 Peningkatan Jumlah Puskesmas
Pemberdayaan yang melaksanakan
Konsumen/Masyarak Sosialisasi Gerakan
at di Bidang Obat dan Masyarakat Cerdas
Makanan Menggunakan Obat Puskes Sie Kefarmasian,
2 4 67,536 2 2 2 2 2 98,879
(Gema Cermat) Dalam mas 74,290 81,719 89,890 98,879 Alkes, & PKRT
Rangka Pemberdayaan
konsumen/Masyarakat
di Bidang Obat dan
Makanan

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 100


5 Peningkatan Jumlah Sarana
Pengawasan Distribusi Pangan
Sarana
Keamanan pangan (Makanan & Minuman)
Distribu
dan Bahan Menjelang Hari Raya
si
Berbahaya (Hari-Hari Besar Sie Kefarmasian,
Pangan 26 52 62,731 52 52 52 52 52 91,844
Keagamaan) dan Jenis 69,004 75,905 83,495 91,844 Alkes, & PKRT
dan
Produk Perbekalan
Produk
Kesehatan Rumah
PKRT
Tangga (PKRT) yang di
Pantau
6 Peningkatan Jumlah Sampel Produk
Kapasitas Obat dan Makanan
Laboratorium yang diperiksa /Uji Sie Kefarmasian,
Sampel 15 20 63,001 20 20 20 20 20 92,240
Pengawasan Obat Laboratorium 69,301 76,231 83,854 92,240 Alkes, & PKRT
dan Makanan

7 Kalibrasi Peralatan Jumlah Peralatan


Kesehatan Kesehatan di
Puskesmas yang di
Item Sie Kefarmasian,
Kalibrasi (Menormalkan 100 110 56,335 120 130 140 150 150 82,480
Alkes 61,969 68,165 74,982 82,480 Alkes, & PKRT
Fungsi Alat dan
Menjaga Mutu
Peralatan Kesehatan)
8 Pengawasan dan Jumlah Sarana
Pengendalian Produksi Industri rumah
Keamanan dan Tangga Pangan (IRTP) Sarana Sie Kefarmasian,
22 25 30,320 28 31 34 37 37 44,392
Kesehatan Makanan yang diawasi IRTP 33,352 36,687 40,356 44,392 Alkes, & PKRT
Hasil Industri Rumah
Tangga
9 Sosialisasi Jumlah Pelaku Usaha
Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga
Pangan (IRTP) yang Sie Kefarmasian,
Orang 30 40 41,660 45 50 55 60 60 60,994
Mendapatkan 45,826 50,409 55,449 60,994 Alkes, & PKRT
Penyuluhan

1 Peningkatan Mutu Jumlah Apotek


0 Pelayanan Farmasi Puskesmas, Apotek
Komunitas dan Rumah Sakit, Apotek
Sie Kefarmasian,
Rumah Sakit Swasta dan Toko Obat Apotek 40 45 19,394 46 47 48 49 49 28,395
21,333 23,467 25,813 28,395 Alkes, & PKRT
yang dilakukan
Pengawasan
Pelayanan Kefarmasian
1 Sosialisasi Jumlah Apoteker
1 Peraturan/Perundang Pengelola Apotek yang
-undangan di Bidang Mendapatkan
Kefarmasian Sosialisasi Apotek Sie Kefarmasian,
0 30 32,940 31 32 33 34 34 48,227
Peraturan/Perundang- er 36,234 39,857 43,843 48,227 Alkes, & PKRT
undangan di Bidang
Kefarmasian

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 101


1 Peningkatan Jumlah Apotek dan
2 Keterjangkauan Toko Obat Swasta
Harga Obat dan Yang dilakukan
Sie Kefarmasian,
Perbekalan pemantauan harga jual Apotek 25 28 10,417 29 30 31 32 32 15,252
11,459 12,605 13,865 15,252 Alkes, & PKRT
Kesehatan Terutama obat sesuai harga
untuk Penduduk eceran tertinggi (HET)
Miskin
1 Pemutakhiran Data Jumlah Pengelola
3 Sarana, Prasarana ASPAK di Puskesmas,
dan Peralatan Rumah Sakit dan Dinas
Kesehatan Kesehatan yang
Sie Kefarmasian,
Mengikuti Orang 17 17 30,953 17 17 17 17 17 45,318
34,048 37,453 41,198 45,318 Alkes, & PKRT
Pertemuan/Workshop
Aplikasi Sarana,
Prasarana dan
Peralatan Kesehatan
1 Monitoring, Evaluasi Jumlah Program
4 dan Pelaporan Pelayanan dan Sumber
Puskes Sie Kefarmasian,
Daya Kesehatan yang 0 14 18,800 14 14 14 14 14 27,525
mas 20,680 22,748 25,023 27,525 Alkes, & PKRT
di Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan
Persentase fasilitas kesehatan yang terakreditasi Sie Yankes
% 64 95 65,115,476 100 40,296,561 100 86,505,717 100 86,433,290 100 39,136,890 100 39,136,890
1 Peningkatan Jumlah Penduduk
Pelayanan Kesehatan Miskin yang
Jiwa 23,250 23,23 7,150,000 23,22 7,865,000 8,651,500 9,516,650 10,468,315 23,19 10,468,315 Sie Yankes
Penduduk Miskin Mendapatkan Jaminan 23,214 23,202 23,190
8 6 0
Kesehatan
2 Jaminan Kesehatan Jumlah Pasien yang
Nasional (BPJS) berkunjng di fasilitas Pasien ###### 178,9 13,400,169 196,8 14,740,186 216,52 16,214,204 238,17 17,835,625 261,99 19,619,187 261,9 19,619,187 Sie Yankes
kesehatan 44 38 2 4 1 91
3 Penyelenggaraan Jumlah Puskesmas
Akreditasi yang Mendapatkan Puskes
5 4 1,287,800 5 1,471,580 5 1,616,238 4 1,707,862 5 1,942,648 5 1,942,648 Sie Yankes
Puskesmas Sertifikat Akreditasi/Re mas
akreditasi
4 Penyelenggaraan Jumlah Labkesda yang
Akreditasi Mendapatkan Sertifikat Labkes
1 0 0 0 0 1 500,000 0 0 0 0 1 500,000 Sie Yankes
Laboratorium Akreditasi/Re akreditasi da
Kesehatan Daerah
5 Pelayanan Kesehatan Jumlah Calon Jamaah
Jamaah Haji Haji (CJH) dan Jamaah
CJH &
Haji (JH) yang 285 420 100,000 440 110,000 460 121,000 480.00 133,100 500.00 146,410 500 146,410 Sie Yankes
JH
Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
6 Pelayanan Kesehatan Jumlah Kunjungan
Bergerak yang dilaksanakan
Kunjun
dalam rangka 18 16 223,400 16 245,740 16 270,314 16.00 297,345 16.00 327,080 16 327,080 Sie Yankes
gan
Pelayanan Kesehatan
Bergerak
7 Pembentukan Jumlah Puskesmas
Puskes
Puskesmas BLUD yang di Bentuk Menjadi 0 3 150,000 3 150,000 3 150,000 3 15,000 2 150,000 2 150,000 Sie Yankes
mas
Puskesmas BLUD

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 102


8 Pelayanan Kesehatan Jumlah Kegiatan
Dasar & Khusus Pelayanan Kesehatan Kali 8 12 107,250 14 117,975 16 129,773 18.00 142,750 20.00 157,025 20 157,025 Sie Yankes
yang dilaksanakan
9 Pengadaan Peralatan Jumlah Peralatan
Kebidanan (Bidan Kit) Kebidanan (Bidan Kit) Sie Kefarmasian,
Set 15 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000
di Desa yang di adakan Alkes, & PKRT

1 Pengadaan Peralatan Jumlah Peralatan Pustu


0 Puskesmas Set yang diadakan Sie Kefarmasian,
Set 5 7 560,000 6 480,000 6 480,000 6.00 480,000 6.00 480,000 6 480,000
Pembantu Alkes, & PKRT

1 Pembangunan Jumlah Gedung Kantor Sie Kefarmasian,


Gedung 1 1 500,000 0 1 50,000,000 1 50,000,000 0 0 0
1 Gedung Kantor yang diadakan Alkes, & PKRT
1 Pembangunan Jumlah
2 Puskesmas / Puskesmas/Puskesmas Sie Kefarmasian,
Gedung 1 3 1,166,400 1 6,500,000 0 0 0 0 0
Puskesmas Pembantu yang Alkes, & PKRT
Pembantu dibangun
1 Rehabilitasi Jumlah
3 Puskesmas / Puskesmas/Puskesmas Sie Kefarmasian,
Gedung 4 8 6,010,400 6 2,566,080 6 2,822,688 6 3,104,958 5 2,846,225 5 2,846,225
Puskesmas Pembantu yang di Alkes, & PKRT
Pembantu Rehab
1 Pengadaan Sarana Jumlah Sarana dan
4 dan Prasarana Prasarana Peralatan Sie Kefarmasian,
Unit/Set 0 58 11,324,257 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Peralatan Kesehatan Kesehatan yang Alkes, & PKRT
diadakan
1 Pengadaan Jumlah Kendaraan
Sie Kefarmasian,
5 Kendaraan Dinas / Dinas / Operasional Unit 54 89 6,225,000 26 3,350,000 25 2,850,000 20 500,000 20 500,000 20 500,000
Alkes, & PKRT
Operasional yang diadakan
1 Rehabilitasi Sedang / Jumlah Perumahan
9 Berat Perumahan Paramedis / Sie Kefarmasian,
Unit 1 4 2,073,600 0 0 0 0 0 0
Paramedis / Perumahan Dokter Alkes, & PKRT
Perumahan Dokter yang di Rehab
2 Penambahan Jumlah Puskesmas
Sie Kefarmasian,
0 Ruangan Puskesmas yang mengalami Unit 5 4,687,200 0 0
Alkes, & PKRT
penambahan ruangan
2 Relokasi Puskesmas Jumlah Puskesmas Sie Kefarmasian,
Gedung 0 1 6,500,000
1 yang di relokasi Alkes, & PKRT
2 Pembangunan Jumlah Pembangunan
2 Gudang Obat Gudang Obat Sie Kefarmasian,
Unit 0 0 3 600,000 3 600,000 3 600,000 2 400,000 2 400,000
Puskesmas Puskesmas yang di Alkes, & PKRT
bangun
2 Pembuatan Tangga Jumah Pembuatan
Sie Kefarmasian,
3 Evakuasi Pasien Tangga Evakuasi Unit 0 1 350,000 0 0
Alkes, & PKRT
Pasien di Puskesmas
2 Pengadaan Tanah Jumlah Tanah Untuk
4 Untuk Bangunan Bangunan Gedung Sie Kefarmasian,
Lokasi 0 2 700,000 0 0
Gedung Fasilitas Fasilitas Kesehatan Alkes, & PKRT
Kesehatan yang diadakan
2 Pengadaan Genset Jumlah Genset yang di Sie Kefarmasian,
Unit 0 5 500,000
5 adakan di Puskesmas Alkes, & PKRT
Persentase Jumlah Sampel yang diperiksa % 100 100 603,295 100 661,525 100 725,577 100 796,035 100 873,538 100 873,538 Sie Yankes

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 103


1 Pelayanan Jumlah Sampel Air &
Pemeriksaan Sampel Makanan yang
Sampel 1100 1200 603,295 1300 661,525 1400 725,577 1500 796,035 1600 873,538 1600 873,538 Sie Yankes
Laboratorium Dinas Diperiksa
Kesehatan
Persentase tenaga kesehatan yang berkompeten
% 84.61 86.08 8,432,700 87.57 8,854,335 89.04 9,297,052 90.5 9,761,904 92 10,250,000 92 10,250,000 Sie. SDMK
dengan surat tanda registrasi (STR)
1 Penyediaan Insentif Jumlah Tenaga
Tenaga Kesehatan Kesehatan yang
Orang 808 900 7,878,700 900 8,666,570 900 9,533,000 900 10,487,000 900 11,536,000 900 11,536,000 Sie. SDMK
Mendapatkan Insentif

2 Perencanaan dan Jumlah dokumen yang


analisis kebutuhan dihasilkan Dokum
2 2 40,000 2 40,000 2 40,000 2 40,000 2 40,000 2 40,000 Sie. SDMK
SDMK di fasyankes; en

3 Penilaian Tenaga Jumlah Tenaga


Kesehatan Teladan Kesehatan yang
Orang 9 70 47,000 70 50,700 70 56,250 70 61,500 70 67,300 70 67,300 Sie. SDMK
mengikuti audisi tenaga
kesehatan teladan
4 Evaluasi dan Jumlah Rekomendasi
Pengembangan Surat Izin Praktek
Standar Pelayanan tenaga kesehatan yang
Kesehatan diterbitkan dan di
Surat 303 350 200,000 400 22,000 450 24,500 500 26,500 550 30,000 550 30,000 Sie. SDMK
perpanjang sebagai
salah satu
pengembangan standar
pelayanan kesehatan
5 Peningkatan mutu Jumlah Tenaga
tenaga kesehatan Kesehatan yang
melalui peningkatan melaksanakan
kompetensi, pendidikan vakasi
pendidikan vakasi (berkelanjutan), Orang 30 56 267,000 56 285,100 56 305,100 56 326,500 56 348,000 56 348,000 Sie. SDMK
(berkelanjutan), pelatihan dan sertifikasi
pelatihan dan tenaga kesehatan
sertifikasi tenaga
kesehatan
Program Sistem Informasi Kesehatan 486,744 584,581 613,810 644,501 676,726 676,726 Sekretariat
Persentase Pengelolaan Data Terintegrasi % 62.2 95 486,744 95.3 584,581 95.50 613,810 95.80 644,501 96.00 676,726 96 676,726 Sekretariat
1 Pembinaan Sistem Jumlah Puskesmas
Informasi Kesehatan yang menggunakan
Daerah aplikasi SIKDA Generik
Pkm 9 14 14 14.00 14.00 14.00 14 286,859 Sekretariat
236,000 247,800 260,190 273,200 286,859

2 Penyusunan Profil Jumlah Profil


Kesehatan Kesehatan Kabupaten
dok 1 1 1 1 1 1 1 389,866 Sekretariat
Kabupaten Kolaka Kolaka yang di susun 250,744 336,781 353,620 371,301 389,866

107,455,00 143,709,82 153,838,76 134,230,70 134,230,70


Program Pelayanan Kesehatan Sekunder 151,501,207 RSBG
0 2 7 5 5
Cakupan Pemanfaatan Tempat Tidur ( (BOR) % 57,061,231 88,871,365 84,214,933 83,188,180 60,047,589 60,047,589 RSBG
68,18 70,28 72,32 74,36 76,40 78,44 78,44
Pembangunan Sarana RS 2 3 55,000,000 0 35,000,000 0 26,000,000 0 26,000,000 0 0 0 0

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 104


1 Pengadaan Jumlah Prasarana RS
Prasarana RS yang dimiliki
berdasarkan 7 0 0 5 3,050,000 5 4,852,500 1 1,157,625 1 1,215,506 1 141,000 RSBG
Permenkes 56 tahun
2018
Pengadaan Alat-Alat Kesehatan 9 13 225,000 9 47,702,865 9 9 9 52,592,409 9 55,222,029 9 11,164,746 RSBG
1 Pengadaan Alat Jumlah Alat
Perkantoran perkantoran yang
Paket 1 1 578,173 1 607,082 1 637,436 1 669,308 1 702,773 1 702,773 RSBG
menunjang pelayanan
RS
2 Pemeliharaan Sarana Jumlah Sarana RS
Paket 1 1 364,720 1 382,956 1 402,104 1 422,209 1 443,319 1 443,319 RSBG
RS yang diperbaiki
3 Pemeliharaan Pra Jumlah Pra Sarana RS
Paket 1 1 282,031 1 296,133 1 310,939 1 326,486 1 342,810 1 342,810 RSBG
Sarana RS yang diperbaiki
4 Pemeliharaan Alat Jumlah alat kesehatan
Paket 1 1 41,275 1 43,339 1 45,506 1 47,781 1 50,170 1 50,170 RSBG
Kesehatan RS yang diperbaiki
5 Pemeliharaan Alat Jumlah alat
Perkantoran Perkantoran RS yang Paket 1 1 570,032 1 598,534 1 628,460 1 659,883 1 692,877 1 692,877 RSBG
diperbaiki
Cakupan Rata-rata Lama Perawatan (LOS) hari 4,04 4,64 26,473,100 5,44 29,796,755 6,24 31,286,593 7,04 32,850,922 7,78 34,493,469 7,78 34,493,469 RSBG
1 Pengadaan Bahan Jumlah Bahan Habis
Tahun 1 1 4,000,000 1 4,200,000 1 4,410,000 1 4,630,500 1 4,862,025 1 4,862,025 RSBG
Habis Pakai Pakai yang diadakan
2 Pengadaan Obat - Jumlah Obat yang
Tahun 1 1 4,000,000 1 4,200,000 1 4,410,000 1 4,630,500 1 4,862,025 1 4,862,025 RSBG
Obatan diadakan
3 Peningkatan Jumlah tenaga
Pendidikan Nakes kesehatan yang
Orang 34 50 793,000 50 832,650 50 874,283 50 917,997 50 963,896 50 963,896 RSBG
disekolah dan diberi
Pelatihan
4 Pemberian Insentif Jumlah Tenaga
Nakes Kesehatan yang Orang 542 575 575 12,887,910 575 13,532,306 575 14,208,921 575 14,919,367 575 14,919,367 RSBG
12,274,200
menerima Insentif
5 Penyediaan Gas Jumlah Tabung
Tabung 1440 1700 1700 630,000 1700 661,500 1700 694,575 1700 729,304 1700 729,304 RSBG
Medis Oksigen yang tersedia 600,000
6 Penyediaan makan Jumlah Pasien yang
Minum Pasien terlayani makan minum Orang 2000 2200 2200 832,125 2200 873,731 2200 917,418 2200 963,289 2200 963,289 RSBG
792,500
selama perawatan
7 Penyediaan Biaya Jumlah Status pasien,
Cetak Dan Linen Gelang pasien, Linen 2500 2500 2500
Status 20000 406,770 25000 427,109 25000 448,464 25000 470,887 470,887 RSBG
Rumah Sakit pasien dan Kartu 0 387,400 0 0
Pasien yang terlayani
8 Penyediaan Biaya Jumlah Rekening PLN
Listrik dan Air dan PDAM yang Bulan 12 12 12 3,150,000 12 3,307,500 12 3,472,875 12 3,646,519 12 3,646,519 RSBG
3,000,000
Terbayarkan
9 Penyediaan Biaya Jumlah Belanja
Administrasi Cetak,Pengandaan dan Bulan 12 12 12 657,300 12 690,165 12 724,673 12 760,907 12 760,907 RSBG
626,000
Perkantoran ATK
1 Penyediaan Fasilitas Jumlah Fasilitas Stroke
0 Stroke Center Centre yang melayani Paket 1 1 1 1 1,050,000 1 1,102,500 1 1,157,625 1 1,157,625 RSBG
- 1,000,000
pasien
1 Penyediaan Fasilitas Jumlah Sarana
1 Pelayanan MCU penyedia fasilitas Paket 1 1 1 1 1,050,000 1 1,102,500 1 1,157,625 1 1,157,625 RSBG
(Medical Check Up) pelayanan MCU - 1,000,000

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 105


Cakupan Selang Waktu Penggunaan Tempat Tidur
hari 23,920,669 25,041,702 35,999,681 37,799,665 39,689,648 39,689,648 RSBG
(TOI) 2,16 2,21 2,24 2,33 2,37 2,37 2,37
1 Penyediaan Tenaga Jumlah Tenaga PHTT RSBG
PHTT yang Melaksakana Orang 81 90 2,380,000 90 2,499,000 90 2,623,950 90 2,755,148 90.00 2,892,905 90 2,892,905
Kegiatan
2 Penyediaan Jasa Jumlah Nakes yang RSBG
Orang 551 575 19,094,469 575 20,049,192 575 21,051,652 575 22,104,235 575 23,209,446 575 23,209,446
Pelayanan menerima Jasa Medis
3 Perjalanan Dinas Jumlah Pegawai yang RSBG
melaksanakan Kali 229 250 1,050,200 250 1,102,710 250 1,157,846 250 1,215,738 250 1,276,525 250 1,276,525
perjalanan dinas
4 Penyediaan Biaya Jumlah Biaya untuk RSBG
Kali 1 1 500,000 1 450,000 1 472,500 1 496,125 1 520,931 1 520,931
Akreditasi pelaksanaan akreditasi
5 Penyediaan Biaya Jumlah Bahan Habis RSBG
Bahan Pembersih Pakai yang diadakan Paket 3 3 150,000 3 157,500 1 165,375 1 173,644 1 182,326 1 182,326
dan Alat Kebersihan

6 Penyediaan Biaya Jumlah Peralatan listrik RSBG


Peralatan yang diadakan Paket 2 2 30,000 2 31,500 3 33,075 3 34,729 3 36,465 3 36,465
Listrik/Elektronik
7 Penyediaan Biaya Jumlah tabung gas RSBG
Bahan Gas Untuk yang diadakan Tabung 1100 1300 55,000 1300 57,750 1300 60,638 1300 63,669 1300 66,853 1300 66,853
Dapur
8 Penyediaan Biaya Jumlah Konsultan yang RSBG
Konsult
Jasa Konsultan memberi pelayanan 2 4 303,000 4 318,150 4 334,058 4 350,760 4 368,298 4 368,298
an
dalam peningkatan RS
9 Penyediaan Biaya Jumlah sewa rumah RSBG
Sewa Rumah bagi tenaga dokter
Tahun 1 1 138,000 1 144,900 1 152,145 1 159,752 1 167,740 1 167,740
Jabatan/Rumah spesialis
Dinas
1 Penyediaan Biaya Jumlah Masyarakat RSBG
0 perawatan pasien tidak mampu yang
Orang 20 20 100,000 20 105,000 20 110,250 20 115,763 20 121,551 20 121,551
tidak mampu menerima bantuan
biaya perawatan
1 Penyediaan Biaya Jumlah Kegiatan RSBG
1 Promosi RS promosi RS yang Kegiata
3 5 120,000 5 126,000 5 132,300 5 138,915 5 145,861 5 145,861
dilaksanakan n

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 10,900,000 11,529,000 12,105,450 12,710,722 13,346,258 0 13,346,258 Sekretariat
Subbag.
Keuangan,
Persentase Pelayanan Administrasi Perkantoran % 80 80 10.900.000 85 11.529.000 90 12,105,450 95 12,710,722 100 13,346,258 100 13,346,258
Kepegawaian &
Umum Perlengkp
Jumlah Jenis Jasa Subbag. Keuangan,
Penyediaan Jasa 9,520,000.
1 Perkantoran yang Bulan 12 12 12 10.080.000 12 10.584.000 12 11.113.200 12 11.668.860 12 11.668.860 Kepegawaian &
Perkantoran 000
tersedia Umum Perlengkp
Penyediaan Jumlah bahan alat tulis, Subbag. Keuangan,
180,000.00 189,000.00 208,372.50 218,791.12 218,791.12
2 ATK/Cetak/Penggand cetak dan Bulan 12 12 12 12 198,450.000 12 12 12 Kepegawaian &
0 0 0 5 5
aan Kantor penggandaan Umum Perlengkp
Jumlah kegiatan yang Subbag. Keuangan,
Penyediaan Makanan 100,000.00 105,000.00 115,763.00 121,551.00 121,551.00
3 disediakan makan Kali 17 20 20 20 110,250.000 20 20 20 Kepegawaian &
dan Minuman 0 0 0 0 0
minumn Umum Perlengkp

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 106


Rapat-Rapat Jumlah orang/kegiatan Subbag. Keuangan,
1,100,000. 1,155,000. 1,212,750.00 1,273,387. 1,337,056. 1,337,056.
4 Koordinasi dan yang melaksanakan Orang 355 365 367 368 369 370 370 Kepegawaian &
000 000 0 000 000 000
Konsultasi koordinasi konsultasi Umum Perlengkp
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
1,523,000 1,515,150 1,590,908 1,670,453 1,753,976 0 1,753,976 Sekretariat
APARATUR
Subbag.
Keuangan,
Persentase Sarana prasarana yang berfungsi baik % 55 60 1,523,000 65 1,515,150 70 1,590,908 75 1,670,453 80 1,753,976 80 1,753,976
Kepegawaian &
Umum Perlengkp
Jumlah Sarana /
Pengadaan Sarana / Subbag. Keuangan,
Peralatan /
1 Peralatan / Unit 103 100 600,000 110 630,000 120 661,500 130 694,575 140 729,304 140 729,304 Kepegawaian &
Perlengkapan Kantor
Perlengkapan Kantor Umum Perlengkp
yang diadakan
Jumalah Sarana dan Subbag. Keuangan,
Pemeliharaan Sarana
2 prasaranan yang di Unit 23 25 410,000 25 430,500 25 452,025 25 474,626 25 498,358 25 498,358 Kepegawaian &
dan Prasarana
pelihara Umum Perlengkp
Pembangunan / Jumlah unit bangunan Subbag. Keuangan,
3 Rehab Bangunan yang di bangun / di Unit 6 7 433,000 7 454,650 7 477,383 7 501,252 7 526,314 7 526,314 Kepegawaian &
/Gedung Rehab Umum Perlengkp
- Penyediaan
Subbag. Keuangan,
Komponen Instalasi
30,000 Kepegawaian &
Listrik/Penerangan
Umum Perlengkp
Bangunan Kantor
- Penyediaan Subbag. Keuangan,
peralatan dan 40,000 Kepegawaian &
perlengkapan kantor Umum Perlengkp
- Penyediaan Subbag. Keuangan,
peralatan rumah 10,000 Kepegawaian &
tangga Umum Perlengkp
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA
240,000 252,000 264,600 277,831 291,722 0 291,722 Sekretariat
APARATUR
Persentase Peningkatan Subbag. Keuangan,
Kapasitas Sumber Daya % 70 75 240,000 80 252,000 85 264,600 90 277,831 95 291,722 95 291,722 Kepegawaian &
Aparatur Umum Perlengkp
Jumlah Sumber daya
Pendidikan dan Subbag. Keuangan,
aparatur yang
1 Pelatihan Formal Orang 30 35 140,000 37 147,000 39 154,350 41 162,068 43 170,171 43 170,171 Kepegawaian &
melakukan pendidikan
Tenaga Kesehatan Umum Perlengkp
pelatihan
Jumlah Orang yang Subbag. Keuangan,
2 Sosialisasi Bimtek mengikuti sosialisasi Orang 4 7 100,000 7 105,000 7 110,250 8 115,763 8 121,551 8 121,551 Kepegawaian &
Bimbingan Teknis Umum Perlengkp
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
320,000 336,000 352,800 370,440 388,962 0 388,962 Sekretariat
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
Persentase Ketersediaan Dokumen Perencanaan Subbag. Prog,
% 100 100 320,000 100 336,000 100 352,800 100 370,440 100 388,962 100 388,962
dan Pelaporan Info & Humas
Penyusunan
Jumlah dokumen
Dokumen Pelaporan Dokum Subbag. Prog,
1 pelaporan yang di 37 37 283,500 37 297,675 40 312,558 40 328,186 40 344,596 40 344,596
(Lakip/LKPJ/Lap.Keu/ en Info & Humas
susun
dll)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 107


Penyusunan
Dokumen Jumlah dokumen
Dokum Subbag. Prog,
2 Perencanaan perencanaan yang 4 4 36,500 4 38,325 4 40,241 4 42,253 4 44,365.979 4 44,365
en Info & Humas
(Renstra/Renja/RKA/ disusun
dll)
PROGRAM PENGEMBANGAN INFORMASI PEMBANGUNAN
75,000 78,750 82,687 86,821 91,162 0 91,162 Sekretariat
DAERAH
Persentase Penyediaan Informasi Pembangunan Subbag. Prog,
% 95 100 75,000 100 78,750 100 82,687 100 86,821 100 91,162 100 91,162
Daerah Info & Humas
Promosi Potensi Jumlah Penyediaan Subbag. Prog,
1 Kali 2 2 75,000 2 78,750 2 82,687 2 86,821 2 91,162 2 91,162
Daerah Data Informasi Info & Humas
227,433,42 242,275,02 307,499,70 244,443,65 244,443,65
TOTAL 300,439,626
4 6 8 3 3

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 108


BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kolaka


mengacu pada Visi Kabupaten Kolaka yaitu “Kolaka yang Semakin Maju
Berkeadilan dan Sejahtera“ dimana pembangunan kesehatan berada pada misi ke
3 : Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta Penguatan Sendi–
sendi Sosial Budaya dan Agama, yang dijabarkan kedalam 9 prioritas utama dan
pembangunan kesehatan berada pada prioritas utama ke 2 : Pemenuhan
Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Untuk mewujudkan prioritas utama ke 2 tersebut, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah Meningkatkan pembangunan manusia dengan sasaran
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pembangunan bidang
kesehatan, SKPD Dinas kesehatan menetapkan indikator kinerja yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan yang memberi gambaran prestasi SKPD yang
diharapkan dimasa datang.
Berikut ditampilkan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.

Tabel 14
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi Target Program Yang Ingin dicapai
Indikator Kinerja Program Kondisi
No Satuan Awal
(outcome) Akhir
(2019 ) 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase Ibu Hamil mendapatkan
% 81.5 84.2 86.9 89.6 92.6 95.0 95.0
pelayanan kesehatan ibu hamil
2 Persentase ibu bersalin
% 86.0 89.0 92.0 95.0 97.0 100.0 100.0
mendapatkan pelayanan persalinan
3 Persentase bayi baru lahir yang
mendapatkan pelayanan kesehatan % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
bayi baru lahir (KN Lengkap)
4 Cakupan pelayanan kesehatan balita
% 41.5 53.2 64.9 76.6 88.3 100.0 100.0
sesuai standar

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 109


5 Persentase anak usia pendidikan
dasar yang mendapatkan pelayanan % 79.9 88.0 92.0 96.0 100.0 100.0 100.0
kesehatan sesuai standar

6 Prevalensi Stunting pada balita % 26.9 26.5 26.1 25.1 25.3 24.9 24.9
7 Persentase orang usia 15 s/d 59
tahun mendapatkan skrining % 12.9 22.4 31.8 41.2 50.6 60.0 60.0
kesehatan

8 Persentase warga negara usia 60


tahun keatas mendapatkan skrining % 16.4 33.1 49.8 66.6 83.3 100.0 100.0
kesehatan sesui standar kesehatan

9 Persentase Puskesmas yang


melaksanakan Pelayanan Dasar % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

10 Cakupan Desa Siaga Aktif % 43.7 50.9 58.1 65.3 72.8 80.0 80.0
11 Persentase Desa/Kelurahan yang
% 94.1 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
melaksanakan STBM
12 Persentase Sarana Air Minum yang
% 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 100.0
dilakukan Pengawasan
13 Persentase TPM (Tempat
Pengelolaan Makanan) yang % 27.0 38.0 44.0 50.0 56.0 62.0 62.0
Memenuhi Syarat Kesehatan
14 Persentase TFU (Tempat dan
Fasilitas Umum) yang Memenuhi % 67.6 60.0 62.0 64.0 66.0 68.0 68.0
Syarat Kesehatan
15 Persentase Rumah Sakit &
Puskesmas (Fasyankes) yang
% 33.3 36.0 45.0 55.0 66.0 78.0 78.0
melakukan Pengelolaan Limbah
Medis sesuai standar
16 Jumlah Kecamatan yang
menyelenggarakan Tatanan Kec 7.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0
Kawasan Sehat
17 Jumlah Pos UKK (Usaha Kesehatan
Pos - 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 14.0
Kerja) yang terbentuk di wilayah
UKK
kerja Puskesmas (di daerah TPI/PPI)
18 Persentase Fasilitas Pemeriksaan
Kesehatan TKI (Tenaga Kerja % - 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
Indonesia) yang Memenuhi Standar
19 Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan Kesehatan 57.0 65.6 74.2 82.8 91.4 100.0 100.0
%
Olahraga bagi Anak SD (Sekolah
Dasar) di wilayah kerjanya
20 Persentase Jumlah CJH (Calon
Jemaah Haji) yang dilakukan % 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 100.0
Pemeriksaan Kebugarannya
21 Persentase penderita hipertensi
yang mendapatkan pelayanan % 12.5 30.0 47.5 65.0 82.5 100.0 100.0
kesehatan sesuai standar

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 110


22 Persentase penderita diabetes
melitus yang mendapatkan % 7.8 26.2 44.7 63.1 81.6 100.0 100.0
pelayanan kesehatan sesuai standar

23 Persentase orang dengan gangguan


jiwa berat (ODGJ) yang
mendapatkan pelayanan kesehatan % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
sesuai standar

24 Persentase Penyelidikan Epidemilogi


Kasus Berpotensi KLB / Wabah % 95.0 96.0 97.0 98.0 99.0 100.0 100.0

25 Persentase anak usia 0 sampai 11


bulan yang mendapat imunisasi % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
dasar lengkap

26 Persentase orang terduga TBC


mendapatkan pelayanan kesehatan % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
sesuai standar
27 Persentase orang dengan resiko
terinfeksi HIV mendapatkan
% 31.0 44.8 58.6 72.4 86.2 100.0 100.0
pelayanan deteksi dini HIV sesuai
standar
28 Persentase Penurunan Prevalensi
Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta) % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

29 Persentase Cakupan Penemuan dan


penanganan Penderita penyakit % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
Endemik/Epidemik

30 Persentase ketersedian obat


esensial dan obat kebutuhan lainnya % 94.6 95.4 96.2 97.0 97.8 97.8 97.8

31 Persentase fasilitas kesehatan yang


terakreditasi % 64.0 95.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

32 Persentase tenaga kesehatan yang


berkompeten dengan surat tanda % 84.6 86.1 87.6 89.0 90.5 92.0 92.0
registrasi (STR)
33 Persentase Jumlah Sampel yang
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
diperiksa
34 Persentase Pengelolaan Data
% 62.2 95.0 95.3 95.5 95.8 96 96
Terintegrasi
35 Cakupan Pemanfaatan Tempat Tidur
(BOR) % 68.18 70.28 72.32 74.36 76.40 78.44 78.44

36 Cakupan Rata-rata Lama Perawatan


Hari 4.04 4.64 5.44 6.24 7.04 7.78 7.78
(ALOS)
37 Cakupan Selang Waktu
Hari 2.16 2.21 2.24 2.33 2.37 2.37 2.37
Penggunaan Tempat Tidur (TOI)

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 111


BAB VIII
PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun


2019 – 2024 merupakan pedoman perencanaan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka dalam menyusun program dan kegiatan dalam Pembangunan Kesehatan
selama 5 (lima) tahun yang berisikan strategi, kebijakan, program dan kegiatan
beserta penganggaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dokumen rencana strategis ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk
pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kolaka baik untuk jajaran
kesehatan, masyarakat maupun pihak-pihak lainnya.

Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 112

Anda mungkin juga menyukai