TENGAH
DINAS KESEHATAN
Puskesmas Pamar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
tersusunnya rancangan Rencana Strategis Puskesmas Pamar Kecamatan Rusip Antara
Tahun 2023-2026. Rancangan renstra ini akan dijadikan acuan dalam penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kecamatan Rusip Antara
yang akan disusun pada Bulan Januari 2023 mendatang yang telah disesuaikan
dengan tugas pokok dan fungsi puskesmas. Rancangan rencana strategis memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan Puskesmas Pamar selama
tahun 2023-2026. dalam rencana strategis juga memuat sasaran kegiatan berupa
indikator output kegiatan sebagai upaya untuk menyusun suatu perencanaan yang
terpadu dan berorientasi hasil.
Penyusunan rencana strategis ini secara teknis berpedoman pada Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dan
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tertanggal 11 Agustus 2005
tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sedangkan secara substansi mengacu juga kepada kebijakan pusat dan propinsi,
khususnya dalam penetapan indikator sasaran selain memunculkan indikator spesific
local tetap mempertimbangkan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
ditetapkan oleh departemen kesehatan.
Rancangan Rencana Strategis Tahun 2023-2026 ini disusun dengan tujuan
untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi Bupati Dan Wakil Bupati
Aceh Tengah terpilih dan Dinas Kesehatan kabupaten dengan program, kegiatan dan
indikator-indikator sasaran pada Puskesmas Pamar, sehingga nantinya dapat untuk
menyediakan pedoman bagi seluruh aktivitas penyelenggaraan upaya kesehatan di
Kecamatan Rusip Antara. selain itu dokumen ini dapat dijadikan rujukan dalam
menilai kinerja puskesmas Pamar secara keseluruhan pada setiap akhir tahun.
i
RENSTRA PUSKESMAS PAMAR 2018– 2023
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh tim
perencanaan Puskesmas Pamar yang telah bersama-sama menyusun rencana strategis
ini, juga kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah yang telah memverifikasi
serta memberikan masukan bagi penyempurnaan rancangan rencana strategis
Puskesmas Pamar (2023-2026) ini.
Semoga dokumen ini benar-benar memberi manfaat dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di Kecamatan Rusip Antara - Kabupaten Aceh Tengah.
Ditetapkan di : Pamar
Pada tanggal : Januari 2023
ii
RENSTRA PUSKESMAS PAMAR 2018– 2023
DAFTAR ISI
Halaman
Bab VI. Indikator Kinerja Puskesmas Yang Mengacu Pada indikator kinerja
Dinas kesehatan dan Tujuan dan sasaran RPJMD
................................................................................................ 43
ii
RENSTRA PUSKESMAS PAMAR 2018– 2023 i
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar hukum dari proses penyusunan Renstra adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 Pasal 7 dan Pasal 151 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, bahwa setiap satuan kerja
perangkat daerah diwajibkan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD). Renstra-SKPD dimaksud memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,
Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada
RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja dan pendanaannya yang bersifat indikatif.
Rancangan Renstra Puskesmas Pamar ini akan dipergunakan sebagai dasar untuk Penyusunan dan
Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2023-2026.
Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis Puskesmas telah
diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang merupakan pedoman
pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh Puskesmas dalam menyusun Renstra Puskesmas. Dalam
ketentuan lainnya yaitu Inpres Nomor. 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar
mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana strategis
setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran),
yang memuat kebijakan, program dan kegiatan.
Penyusunan Rancangan Renstra Puskesmas Pamar Kecamatan Rusip Antara tahun 2023-
2026 didasarkan pada :
1. Undang-undang Nomor 7 (Drt) tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1107) Jo. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang
Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara (Lembara Negara Republik Indonesia tahun
1974 Nomor 32, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3034).
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
3. UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua untuk undang-undang Nomor 1
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang,
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020–2024.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah.
5
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Pemerintah Daerah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi,
Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan
Corona Virues Diseases 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah.
17. Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2021 tentang
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah Dengan Masa
Jabatan Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2022.
18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi,
Validasi, dan Inventarisasi Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah
19. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 22 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Tambahan Dana bagi Hasil Migas dan Gas Bumi dan Dana Otonomi Khusus.
20. Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
21. Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Qanun
Kabupaten Aceh Tengah Nomor 3 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tengah.
22. Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 8 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan
Daerah Tahun 2023-2026
6
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
Tujuan Penyusunan Rancangan Renstra Puskesmas Pamar Kecamatan Rusip Antara tahun
2023-2026 untuk menyempurnakan target pencapaian kinerja dari yang sudah tercapai di tahun
2023 sampai dengan yang akan dicapai tahun 2026 sesuai dengan RPJMD Kabupaten Aceh
Tengah tahun 2023-2026 yang akan disusun. Renstra ini yang nantinya dijadikan
landasan/pedoman dalam penyusunan Renja Puskesmas Pamar, penguatan peran para
stakeholders dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta sebagai dasar evaluasi
dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Puskesmas Pamar Kecamatan
Rusip Antara.
Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN, maka RPJMD Kecamatan Rusip
Antara Tahun 2023-2026 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kinerja di lingkungan
Puskesmas Pamar Kecamatan Rusip Antara khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan
yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kecamatan Rusip Antara.
RPJMD tersebut akan dijadikan pedoman penyusunan Renstra Puskesmas Pamar menyesuaikan
dengan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah. Setiap tahunnya, RPJMD akan
dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kecamatan Rusip
Antara, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi Puskesmas untuk menyusun Rencana Kerja
(Renja) Puskesmas Pamar.
Dalam kaitan dengan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, penjabaran
RPJMD kedalam RKPD Kecamatan Rusip Antara akan dijadikan pedoman bagi penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kecamatan Rusip Antara.
Sedangkan bagi Puskesmas, berdasarkan Renja Puskesmas disusun Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun rincian APBD dalam bentuk
DPA Puskesmas. Gambaran tentang hubungan antara Renstra Puskesmas Pamar tahun 2023-2026
dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan
pembangunan maupun sistem keuangan ditunjukkan pada gambar 1.1.
7
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
Gambar 1.1
SKPD PUSKESMAS
RKA SKPD
RKA PUSKESMAS
DPA SKPD
DPA PUSKESMAS
8
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan Perubahan Renstra Puskesmas Pamar dilakukan oleh Tim Penyusun
Perubahan Renstra Puskesmas Pamar. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh
bidang/bagian dalam rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders dalam rapat koordinasi.
Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini terutama untuk memberikan
masukan-masukan dalam penyusun Renstra.
Sistematika penulisan Perubahan Renstra Puskesmas Pamar tahun 2023-2026 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, landasan
hukum, Hubungan Renstra Puskesmas Pamar dengan Dokumen Perencanaan lainnya
dan sitematika penulisan.
9
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
BAB VI INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Puskesmas yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
1
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
0
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
VISI:
“Terwujudnya Pamar Yang Sehat dan Mandiri Dengan Pelayanan Yang Optimal”
MI SI:
Memberikan pelayanan kesehatan secara Optimal.
Mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Menampilkan data kesehatan masyarakat.
Meningkatkan pembinaan UKBM.
Melakukan Tata kelola Administrasi baik dan benar.
STRATEGI :
Melakukan advokasi dan penyuluhan kesehatan disetiap jenjang.
Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dengan menumbuh kembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat.
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga profesional
Mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Melaksanakan kerja sama lintas sektoral, swasta dan LSM
Memantapkan manajemen pelayanan kesehatan yang akuntabel
FOKUS KEBIJAKAN
Pemberian perlindungan hukum bagi SDM yang memberikan pelayanan Kesehatan
Peningkatan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk membantu upaya
kesehatan masyarakat
11
Peningkatan pelatihan dan keterampilan SDM di lingkungan Puskesmas
Peningkatan pelayanan kesehatan ke seluruh wilayah desa binaan dengan penempatan bidan-
bidan desa
Meningkatkan dan memelihara kerjasama lintas sektoral, swasta dan LSM
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan prima.
LANGKAH-LANGKAH :
Melakukan advokasi dan penyuluhan kesehatan
Menumbuh kembangkan upaya kesehatan dari peran serta masyarakat
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar operasional prosedur pada setiap
kegiatan pelayanan
Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada SDM yang ada
Meningkatkan jenjang pendidikan SDM yang ada
Memberikan pelayanan di setiap desa binaan (posyandu, posbindu, penyuluhan,
sweeping imunisasi/BPB, perkesmas)
Menempatkan bidan desa disetiap wilayah desa binaan
Mengadakan pertemuan rakor kesehatan tingkat kecamatan 4 kali dalam setahun
Memberikan pelayanan berbasis digital dengan cepat dan tepat
Memberikan pelayanan secara profesional sesuai dengan tupoksinya.
MOTTO
12
Tabel 2.1. Pemetaan Tupoksi Pegawai Puskesmas Pamar tahun 2023
14
STRUKTUR ORGANIASI PUSKESMAS PAMAR TAHUN 2023
KOORDINATOR-
KOORDINATOR- KOORDINATOR- KOORDINATOR JARINGAN
KOORDINATAOR
KOORDINATAOR KOORDINATAOR DAN ATAU JEJARING
PELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN PUSKESMAS
TERKAIT
TERKAIT TERKAIT
13
2.2. SUMBER DAYA DI PUSKESMAS
a. Data Sarana
Tabel 2.2
Jenis Sarana yang ada di Puskesmas Pamar Tahun
2023
Tabel 2.3
Jenis Sarana Kesehatan Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Pamar
Tahun 2023
1 Rumah Sakit 0
2 RB 0
3 BP/Klinik 0
4 Dokter Umum 0
5 Bidan 0
6 Apotek 0
7 Laboratorium 0
c. Alat Kesehatan
Tabel 2.4
Jenis Alat Kesehatan yang ada di Puskesmas Pamar Tahun 2023
1 Dental Unit 1
2 Dental Diagnosis kit 0
3 Katarak set 0
4 Sterilisasi Basah 0
14
5 Sterilitator Kering 1
6 AutoClave 0
7 Indera KIt 0
8 UKS kit 0
9 Lansia Kit 1
10 PTM Kit 1
11 Kesehatan Olah Raga Kit 1
12 Perkesmas Kit 0
13 Sanitarian Kit 1
14 Promkes Kit 0
15 Hematologi Analizer 1
16 Spectro Fotometer 1
17 Centrifuge 1
18 Partus set 3
19 Hecthing Set 3
20 Inkubator 1
12 KIA Kit 1
13 Tempat Tidur Periksa 5
15
2.2. SUMBER DAYA KETENAGAAN
Tabel 2.5
Jumlah Sumberdaya Manusia/Tenaga di Puskesmas Pamar Tahun 2023
Jumlah Tenaga
No Jenis
1 Dokter Umum
a. PNS 0
b. PTT 2
2 Dokter Gigi
a. PNS 0
b. PTT 0
16
- PTT 0
- Rekruitmen 0
14 Laboratoris
- PNS 0
- PTT 1
15 Tenaga Non Medis
- PNS 0
- PTT 0
- Rekruitmen
5
16 Tenaga Pembantu Paramedis
- PNS 0
- PTT 0
18 Tenaga Rontgen
- PNS 0
- PTT 0
Anggaran Belanja Daerah Dinas Kesehatan bersumber APBD Kabupaten Aceh Tengah
tahun 2023-2026 telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Aceh Tengah, dan dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Sarana kerja yang ada di Puskesmas Pamar tergolong cukup memadai ini bisa terlihat
dalam tabel di Bawah ini :
17
18
GEDUNG DINAS 56 M2
3 LISTRIK 1 JARINGAN
4 AIR 1 JARINGAN
5 TELPON 0 LINE (1 FAX)
6 AREA PARKIR 1 AREA
7 RUANG RAPAT 0 RUANG
8 RUANG TU 1 RUANG
11 MUSOLLA 0 BUAH
12 KENDARAAN RODA 4 2 UNIT
13 KENDARAAN RODA 2 8 UNIT
14 MEJA RAPAT 0 SET
15 AC 0 UNIT
16 KOMPUTER PC 4 UNIT
17 KOMPUTER LAPTOP 1 UNIT
18 KOMPUTER NOTEBOOK 0 UNIT
19 MEJA KERJA 15 UNIT
20 KURSI KERJA 15 UNIT
21 FILLING KABINET 2 UNIT
22 RAK ARSIP 2 UNIT
23 INFOKUS 1 UNIT
24 JARINGAN INTERNET 0 JARINGAN
27 AREA TAMAN LUAR 1 AREA
28 LEMARI ARSIP 8 UNIT
19
Dari tabel II.9 mengemukakan pada tahun mana saja rasio antara realisasi dan anggaran
dapat dikatakan baik atau kurang baik, pada perihal mana yang baik atau kurang baik, dan
selanjutnya mengemukakan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan
pendanaan pelayanan Puskesmas, misalnya prosedur/mekanisme, jumlah dan kualitas personil
(sumber daya manusia), progres pelaksanaan program, dan sebagainya. Hasil interpretasi ini
ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pendanaan pelayanan Puskesmas.
20
Tabel 2.8 Tabel Analisis SWOT
Analisis SWOT
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
(Strength) (Weakness) (Opportunity) (Threath)
1. Jenis pelayanan 1.Pencapaian target 1. Meningkatnya 1. Tumbuhnya
Puskesmas Pamar kinerja untuk semua kepercayaan pelayanan
yang lengkap program belum pelanggan kesehatan
tercapai terhadap swasta/sejenis
dengan jumlah
pelayanan
pelayanan dalam PUSKESMAS
gedung dan luar
gedung
22
6. Adanya dasar hukum 0.07 6 15 VII
sebagai landasan kerja
TOTAL 100
KELEMAHAN
Sedangkan masing-masing kondisi lingkungan eksternal dapat dijabarkan dalam Tabel 2.9. Tabel
EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) berikut ini :
FAKTOR STRATEGIS BOBOT RATING SKOR RANGKING RASIONAL
EKSTERNAL
PELUANG
1. Meningkatnya 0.15 8 125 I
kepercayaan pelanggan
terhadap pelayanan
PUSKESMAS
2. Meningkatnya kepedulian 0.06 6 80 III
masyarakat akan kesehatan
23
4. Adanya kebijakan 0.06 7 100 II
pemerintah tentang
pelayanan masyarakat
miskin
5. Terbuka informasi, 0.08 7 50 IV
transparasi dan
transportasi
6. Adanya komitmen yang 0.06 6 70 V
tinggi dari para pemimpin
(stake holders) untuk
kemajuan PUSKESMAS
7. Adanya dasar hukum 0.07 6 15 X
untuk system pengelolaan
keuangan
7. Adanya perundang- 0.1 7 30 VIII
undangan praktek
kedokteran dan undang-
undang perlindungan
konsumen
8. Adanya peran swasta 0.5 7 20 IX
dalam pembangunan
kesehatan ditingkat
kecamatan
9. Kualitas dan kuantitas 0.6 7 45 VII
SDM yang memadai
ANCAMAN
1.Tumbuhnya pelayanan 0.01 6 80 II
kesehatan swasta/sejenis
2. Masyarakat semakin 0.02 8 70 III
kritis
3. Prilaku masyarakat yang 0.01 7 40 V
PHBS belum optimal
4. Pendidikan masyarakat 0.01 6 60 IV
masih banyak lulusan
SD/SMP
5. Sarana dan prasarana 0.03 9 100 I
kurang memadai
6. Adanya praktek pelayanan 0.02 8 30 VI
kesehatan tradisional yang
jauh dari standar pelayanan
dan
tidak berijin
TOTAL 100
24
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA
DAERAH TERPILIH
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus
dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat
membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu
mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
24
Rencana Lima tahunan Puskesmas Pamar 2018 - 2023
Visi Kabupaten Aceh Tengah 2023-2026 adalah “TERWUJUDNYA KABUPATEN ACEH
TENGAH TERMAJU, NYAMAN DAN BERKEADABAN”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi
dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran
instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi
pemerintah. Sedangkan menurut Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun Misi Kabupaten Aceh Tengah adalah:
1. Mewujudkan masyarakat yang berkualitas
2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan
4. Mewujudkan kesalehan sosial
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi
dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran
instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi
pemerintah. Sedangkan menurut Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun Misi Kabupaten Aceh Tengah adalah:
Misi Pertama :
Meningkatkan kesalehan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Misi Kedua :
Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumber Daya
Alam dan Pariwisata
Misi Ketiga :
Meningkatkan Integrasi, Konektivitas dan Kualitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
25
Misi Keempat :
Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelayanan
Kesehatan
Misi Kelima :
Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka
tatakelola pemerintahan yang baik
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas Kesehatan sesuai tugasnya yaitu
sebagai membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kesehatan, mempunyai tujuan dalam misi ke empat yaitu :
1. Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
2. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat serta PHBS.
3. Meningkatkan puskesmas terakreditasi dan mempersiapkan puskesmas BLUD.
4. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya sarana dan prasarana kerja serta Kualitas
Aparatur.
5. Meningkatkan fungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan kesehatan pemerintah, swasta
dan lintas sektor.
6. Meningkatkan Jejaring Pelayanan Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Puskesmas Pamar sebagai bagian Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1. Pelaksana kebijakan teknis di bidang kesehatan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan tingkat
kecamatan
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan tingkat kecamatan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui Camat sesuai dengan tugas fungsinya
Ditinjau dari sisi tugas dalam bidang kesehatan, secara umum tugas Puskesmas dan Dinas
Kesehatan terkait dengan pencapaian visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Kesehatan berkontribusi langsung dalam mendukung
pencapaian misi ke 5 yaitu Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan.
26
yang berdimensi lintas bidang. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada
meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan berbagai issue juga
percepatan penyebaran wabah penyakit.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan harus dihadapi bangsa dan
negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah,
termasuk Kementerian Kesehatan yang mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Untuk itu, Kementerian Kesehatan memiliki Sasaran Strategis dalam pembangunan
kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,
yang ditunjukkan oleh indikator dampak yaitu:
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun
pada tahun 2025.
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi
15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
3. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi
74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada
tahun 2025.
Pembangunan di Aceh Tengah menuntut perhatian lebih, tidak hanya negara, mendorong Aceh
Tengah berperan sebagai agent of untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun
juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang.
Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan isu yang
bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Aceh
Tengah antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan
aspek politis.
Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja,
peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan
konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian
masyarakat Aceh Tengah.
27
Dalam pembagian wilayah kerja koordinasi Kabupaten Aceh Tengah masuk dalam 5 wilayah,
salah satunya yaitu Kecamatan Rusip Antara, dengan beberapa lingkup kerja. Kategori
permasalahan kesehatan yang dihadapi sebagai berikut :
a. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, seperti infrastruktur jalan dan
jembatan, persampahan serta air bersih;
b. Perlunya peningkatan penanggulangan dan pemberantasan penyakit menular;
Perlunya peningkatan sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan
Dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Tengah diuraikan bahwa dinamika lingkungan
strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia
semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi
barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Percepatan
arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya
alam yang memunculkan berbagai issue juga percepatan penyebaran wabah penyakit.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi bangsa
dan negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah,
termasuk Kementerian Kesehatan yang mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Untuk itu, Kementerian Kesehatan memiliki sasaran strategis dalam pembangunan
kesehatan tahun 2010-2014 sebagai berikut :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial
ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko
finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 persen
menjadi 70 persen.
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, terpencil, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK).
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Pembangunan di Aceh Tengah menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi
permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di
masa yang akan datang. Posisi Aceh Tengah yang strategis, mendorong Aceh Tengah berperan
sebagai agent of development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.
Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan isu yang
bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Aceh
28
Tengah antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan
aspek politis.
Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja,
peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan
konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian
masyarakat Aceh Tengah.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Aceh Tengah tahun 2005-2025, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk
mewujudkan : (a) terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang
selektif, efektif dan efisien, melalui pemberian Building Coverage Ratio (BCR) yang rendah pada
kawasan yang memiliki nilai konservasi;(b) meningkatkan kualitas lingkungan pada kawasan lindung
sebagai kawasan konservasi air dan tanah, melalui program rehabilitasi lahan, dengan kegiatan
vegetatif dan sipil teknis serta kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak dapat mengganggu fungsi
kawasan; (c) tercapainya pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong perkembangan wilayah
dan perekonomian masyarakat khususnya pada daerah-daerah tertinggal dan terisolasi guna menekan
migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa–desa potensial; (d) pembangunan dan
pengembangan perkotaan berhirarkis yang dibentuk oleh sistem jaringan antara kegiatan perdesaan
dan perkotaan internal daerah dan eksternal; dan (e) terwujudnya rencana tata ruang yang lebih rinci
sebagai arahan pengendalian, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan sistem
kota- kota.
Selanjutnya dalam RT/RW juga telah ditetapkan kebijakan pengembangan struktur ruang; dan
kebijakan pengembangan pola ruang.Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi : (a)
peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
29
wilayah yang merata dan berhirarki; dan; (b) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan
prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di
seluruh wilayah Daerah. Lebih lanjut dikemukakan strategi untuk mewujudkan kebijakan penataan
ruang wilayah meliputi : (a) strategi pengembangan struktur ruang wilayah; (b) strategi pengembangan
kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan; (c) strategi pengembangan sistem pusat permukiman
perdesaan dan perkotaan; (d) strategi pengembangan sistem prasarana wilayah; (e) strategi
pengembangan pola ruang wilayah; (f) strategi penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan
udara, dan penatagunaan sumberdaya alam lainnya. Selanjutnya dijelaskan Rencana struktur ruang
wilayah, meliputi :
(a) sistem pusat permukiman perdesaan; (b) sistem pusat permukiman perkotaan; dan (3) sistem
prasarana wilayah.
Rencana Tata Ruang Wilayah ini diharapkan menjadi pedoman bagi semua pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor/bidang, serta mengakomodasikan
pembagian peran dengan kabupaten/kota dan bersifat saling melengkapi serta selaras serta sebagai
matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta rencana pembangunan lainnya.
Jika ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan rencana struktur ruang antar
wilayah baik dalam pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan; sistem pusat permukiman
perkotaan; dan sistem prasarana wilayah.
Sebagai respon atas berbagai isu –isu yang berkembang maka Dinas Kesehatan sebagai
penanggungjawab bidang kesehatan perlu peningkatan kompetensi SDM tentang kesehatan
lingkungan. Selanjutnya perumusan rencana pembangunan kesehatan perlu melibatkan berbagai
sektor, sehingga kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen penting lainnya
dalam perencanaan berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan
akurat tentang kondisi sistem data dan informasi.
30
kurang
5. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan pemerataan
distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih rendah.
6. Kualitas dan kuantitas Sarana, prasarana dan peralatan terutama peralatan medis di unit pelayanan
kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma, Prosedur, Standard dan Kreteria (NPSK), serta
masih mengalami kendala dalam hal pemeliharaan dan kalibrasi.Belum optimalnya penggunaan
obat secara rasional dan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.
7. Penyakit Infeksi Cenderung mengalami penigkatan kembali (re-emerging deseases) seperti TB,
DBD, Malaria dan Penyakit Infeksi Baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS juga mulai
mencul Di sisi lain adanya beban ganda masalah kesehatan masyarakat yaitu di satu sisi masih
banyaknya infeksi penyakit menular yang harus ditangani namun dilain sisi penyakit tidak
menular juga semakin meningkaMasih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi
lingkungan.
8. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
yang berkualitas.
9. Penyakit Infeksi Cenderung mengalami penigkatan kembali (re-emerging deseases) seperti TB,
DBD, Malaria dan Penyakit Infeksi Baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS juga mulai
mencul Di sisi lain adanya beban ganda masalah kesehatan masyarakat yaitu di satu sisi masih
banyaknya infeksi penyakit menular yang harus ditangani namun dilain sisi penyakit tidak
menular juga semakin meningkat
10. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.
31
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Aceh Tengah tersebut dan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Tengah menetapkan Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah Yang Mandiri Untuk
Hidup Sehat”
Dan sebagai penterjemahan atas visi Dinas Kesehatan, maka Puskesmas Pamar
menetapkan visi :
“ Terwujudnya Pamar Yang Sehat dan Mandiri dengan
Pelayanan Yang Optimal”
Visi ini dimaksudkan bahwa setiap penduduk di Kecamatan Rusip Antara mendapatkan
layanan Puskesmas, mampu berpikir, bersikap dan bertindak secara kreatif dan inovatif dalam
mengatasi masalah kesehatan atas kehendak dan dorongan diri sendiri bahkan diharapkan
mampu mempengaruhi lingkungannya untuk bersikap dan berperilaku mandiri hidup sehat.
32
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2023-2026, Visi Dinas
Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, Visi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas
serta masukan, kebutuhan dan harapan masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Puskesmas Pamar pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Tengah (2023-2026) sebagai berikut:
Misi Pertama:
Misi Kedua :
Misi Ketiga :
Misi Keempat :
Misi Kelima :
33
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan,
maka Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai
dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar dalam penilaian dan
pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus
dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Aceh Tengah 2023-2026:
A. Misi : “Mewujudkan masyarakat yang berkualitas”
B. Tujuan RPJMD : ” Meningkatnya kualitas kesehatan”
C. Indikator Kinerja :
- Angka Harapan Hidup ( AHH)
- Indeks Kesehatan
Dengan mengacu pada RPJMD tersebut maka dirumuskan Tujuan, Indikator Tujuan,
Sasaran dan Indikator Sasaran, Kegiatan Prioritas Pada Renstra Dinas Kesehatan 2023-2026 adalah
:
A. Tujuan : “Terwujudnya Masyarakat Aceh Tengah Sehat”
B. Indikator Tujuan :
“Indeks Keluarga Sehat dengan target sampai dengan tahun 2023 mencapai 0,8% (standar
nasional > 0,8% dikatakan sebagai keluarga sehat).
C. Sasaran:
“Meningkatkan akses dan kualitas pelayananan kesehatan”
D. Indikator Sasaran
Indikator Sasaran dari Renstra Dinas Kesehatan 2023-2026 adalah :
1. Cakupan persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Prevalensi stunting
3. Cakupan keluarga bebas rokok
4. Indeks Kepuasan Masyarakat
5. Cakupan Desa/Kelurahan UCI
E. Kegiatan Prioritas Aceh Tengah Sehat :
Ada lima kegiatan prioritas Aceh Tengah Sehat dan Pentahapannya yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah 2023-2026 :
34
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Tabel 4.1 Kegiatan Prioritas Aceh Tengah Sehat 2023-2026
No Indikator Kinerja Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
Tujuan dan
2022 2023 2024 2025 2026
Sasaran
1 Indeks Keluarga N/A 0,36% 0,52% 0,68% 0,84%
Sehat
Cakupan 87,73% 92,8% 95,2% 97,6% 100%
persalinan di
Fasilitas
Kesehatan
2 Prevalensi Stunting 32,90% 29,55% 26,2% 22,85% 19,6%
3 Cakupan keluarga 50,08% 55% 57,5% 60% 62,5%
bebas rokok
4 Indeks Kepuasan 78,22% 78% 79% 80% 81%
Masyarakat
5 Cakupan Desa 87,10% 88% 89% 91% 93%
/Kelurahan UCI
6 Pelayanan 99,885 100% 100% 100% 100%
KesehatanIbu Hamil
7 Pelayanan 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Ibu 87,31%
Bersalin
8 Pelayanan 99,51% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Bayi
Baru Lahir
9 Pelayanan 84,43% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Balita
10 Pelayanan 76% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Pada
Usia Pendidikan
Dasar
11 Pelayanan 0,84% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Pada
Usia Produktif
35
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
12 Pelayanan 30,07% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Pada
Usia Lanjut
13 Pelayanan 12,09% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan
Penderita Hipertensi
14 Pelayanan Kesehatan 23,68% 100% 100% 100% 100%
Penderita Diabetes
Melitus
36
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
yang dimiliki
kompetensi
kebidanan
20 Persentase Balita 0,0132 0,0115 0,0098 0,0081 0,0064
Gizi Buruk
21 Presentase bayi usia 40% 43% 46% 49% 52%
kurang 6 bulan yang
mendapat ASI
ekslusif
22 Persentase Rumah 60% 62,5% 65% 67,5% 70%
Tangga Yang
Menerapkan PHBS
23 Cakupan N/A 100% 100% 100% 100%
pemberdayaan
masyarakat melalui
penyuluhan kelompok
oleh petugas di
masyarakat
37
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
29 Cakupan Tempat 60% 65% 70% 75% 80%
Tempat Umum
(TTU) yang
memnuhi syarat
30 Peningkatan 82,0% 84,0% 86,0% 95,0% 95%
Cakupan
Kepesertaan JKN
31 Cakupan Pelayanan 75% 76% 77% 78% 80%
Kesehatan
MAsyarakat
32 Cakupan Imunisasi 87% 88% 89% 91% 93%
Dasar Lengkap
33 Cakupan 90% 90% 90% 90% 90%
Keberhasilan
Pengobatan
Penderita TBC
34 Cakupan Pengobatan N/A 70% 70% 70% 7%
semua kasus TB
(Case Detection Rate
/CDR) yang diobati
38
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
39 erhasilan POPM 92,71% 75% 75% 75% 75%
Kecacingan
40 Angka Kesakitan/ N/A <49,5% <49% <48,5% <48%
Incidence Rate (IR)
Penderita DBD
41 Tingkat Kepuasan N/A 70% 73% 78% 80%
pasien
D. Tujuan Misi ;
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat serta jaminan pemeliharaan
kesehatan.
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu ,merata,dan
terjangkau oleh masyarakat.
4. Meningkatkan manajemen puskesmas serta profesionalisme sumber daya manusia .
E. Sasaran :
1) Meningkatnya cakupan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan
2) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat dan penurunan
prevalensi stunting
3) Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat yaitu cakupan keluarga
bebas rokok
4) Peningkatan indeks kepuasan masyrakat dalam pelayanan kesehatan
5) Seluruh desa /kelurahan binaan UCI
6) Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik
7) Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan.
Selanjutnya perumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD dijabarkan kembali dalam Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah tahun 2023-2026 adalah sebagai berikut:
39
MISI KETIGA :
Tujuan :
1) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat serta PHBS.
2) Meningkatkan Mutu dan Kinerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas dengan perubahan
status Terakreditasi menjadi Paripurna
3) Sasaran :
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Status gizi balita dan ibu hamil
4) Persalinan oleh tenaga kesehatan
5) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
6) Upaya penanggulangan penyakit menular
7) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
8) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
MISI KEEMPAT :
Tujuan :
1) Meningkatkan kapasitas sumber daya sarana dan prasarana kerja serta kualitas aparatur.
2) Meningkatkan fungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan kesehatan
pemerintah, swasta dan lintas sektor.
40
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
3) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan
Sasaran :
1) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
2) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
Tujuan dan sasaran pelayanan Dinas Kesehatan lebih lengkapnya sebagaimana yang tercantum dalam
tabel 4.1.
41
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR TERMAJU BIDANG
KESEHATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Dalam Renstra Puskesmas Pamar tahun 2023-2026, program dan kegiatan dikategorikan kedalam
Program/Kegiatan Kesehatan Wajib dan Program/kegiatan Kesehatan Pengembangan Di dalam Rencana
Strategis periode tahun 2023-2026 yang disesuaikan dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah
untuk menjadikan Kabupaten Aceh Tengah yang termaju di Indonesia maka akan dituangkan pula
Indikator Termaju di sektor kesehatan yang dapat menjadikan daya ungkit pada Indikator Termaju di
Tingkat Kabupaten. Berikut disajikan Program dan Kegiatan Puskesmas Pamar tahun 2023-2026.
Adapun Rencana program, Kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Pamar tahun 2023-2026 dapat
dilihat dalam tabel V.1 (lampiran)
42
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
BAB VI
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS PAMAR YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Pada era reformasi dan desentralisasi, keterbukaan publik terhadap pelayanan kesehatan
merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh Dinas Kesehatan penyelenggara pelayanan kesehatan.
Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Aceh Tengah, Puskesmas Pamar – Kecamatan
Rusip Antara harus berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ditunjukan dengan Indikator
kinerja Puskesmas Pamar yang Mengacu pada indikator kinerja Dinas Kesehatan sesuai Tujuan dan
sasaran RPJMD seperti pada Tabel VI.1 sebagai berikut :
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun pada
No Indikator periode akhir
RPJMD periode
RPJMD
2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 5 6 7 8 9
Cakupan komplikasi
1 kebidanan yang 77,6 88.00 91.00 94 95 95
ditangani
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
2 tenaga kesehatan 88,93 92,5 95 97,5 100 100
yang memiliki
kompetensi
kebidanan
Cakupan persalinan di
3 fasilitas pelayanan 92,8 92,8 95,2 97,6 100 100
kesehatan
Persentase balita
4 0.138 0. 0115 0.098 0.0081 0.0064 0.0064
gizi buruk
Cakupan Desa /
kelurahan Universal
5 87,10 88 89 91 93 93
Child Immunization
(UCI)
43
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Cakupan Balita Gizi
100,0
6 Buruk mendapat 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
0
perawatan
Cakupan penemuan
dan penanganan
7 80.00 80,5 81 82.00 82.00 82.00
penderita penyakit
TBC BTA
Cakupan
keberhasilan
8 90 90 90 90 90 90
pengobatan
penderita TBC
Cakupan penemuan
dan penanganan
9 100 100 100 100,00 100,00 100,00
penderita penyakit
DBD
Cakupan kunjungan
10 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00
bayi
Cakupan Rumah
11 95.0 95.00 95.00 95.00 95.00 95.0
dengan bebas jentik
Cakupan TTU
(Tempat-Tempat
12 75 76 77 78 80 80
Umum) yang
memenuhi syarat
Cakupan TPM
(Tempat
13 Pengolahan 75 76 77 78 80 80
Makanan) yang
memenuhi syarat
Cakupan SAB
(Sarana Air Bersih)
14 80 82 83 84 85 85
yang memenuhi
syarat
Cakupan JAGA
(Jamban Keluarga)
15 75 76 77 78 80 80
yang memenuhi
syarat
16 Cakupan Desa ODF 10 15 20 25 30 30
Cakupan Desa yang
17 melaksanakan 32,0 42 52,0 62 72 72
STBM
Cakupan Sanitasi
18 73,96 80,36 83,56 86,76 90,00 90,00
Layak
Cakupan Desa yang
19 melaksanakan STBM 22,61 42 52 62 72 72
Prosentase
100,0
20 pengadaan obat 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
0
essensial
44
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Cakupan
100,0
pengawasan 45.09 100,00 100,00 100,00 100,00
21 0
terhadap obat
Cakupan Desa
22 0 28,57 38,57 42,85 100 100
Siaga Aktif
Jumlah desa siaga
23 5 2 2 2 2 10
yang aktif
24 Jumlah Total desa 5 5 5 5 5 5
Angka kelangsungan
hidup bayi 0,84
25 0,2 0,36 0,52 0,68 0,84
Indeks Keluarga
26 0,2 0,36 0,52 0,68 0,84 0,84
Sehat
27 Prevalensi stunting 32,90 29,55 26,2 22,85 19,6 19,6
Indeks Kepuasan
28 70 80 80 80 81,0 81,0
Masyarakat
Angka Usia Harapan
29 70,96 71,08 71,14 71,20 71,26 71,26
Hidup
45
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2018- 2023
Desa/Kelurahan, Camat,
dan Lintas Sektor
Penggalangan Kemitraan 100 % 100 % 100 % 100 % PKP
Penggunaan Media KIE 100 % 100 % 100 % 100 % PKP
(menyebarluaskan
informasi)
Pendampingan 100 % 100 % 100 % 100 % PKP
Pelaksanaan SMD dan
MMD
Cakupan Pembinaan 63% 60 % 60 % 60 % 60 % PKP
UKBM dilihat melalui
Persentase Posyandu
Purnama dan Mandiri
Cakupan Pembinaan 50% 60 % 60 % 60 % 60 % PKP
Pemberdayaan Masyarakat
dilihat melalui Persentase
Desa
Siaga Aktif
Cakupan Pemberdayaan 50% 50 % 50 % 50 % 50 % PKP
Individu/Keluarga melalui
Kunjungan Rumah
II UPAYA KESEHATAN
LINGKUNGAN
Cakupan Pengawasan 75% 75 % 75 % 75 % 75 % PKP
Rumah Sehat
Cakupan Sarana Air 80% 80 % 83,38 86,68 90 % Dinkes
Bersih % %
Cakupan Sanitasi Layak 75% 80,36 83,56 86,76 90 % Dinkes
(Jamban) % % %
Cakupan Pengawasan 80% 80 % 80 % 80 % 80 % PKP,
SPAL Donkes
Cakupan Pengawasan 60% 65% 70% 75% 80% Dinkes
Tempat-Tempat Umum
(TTU)
Cakupan Pengawasan 60% 65% 70% 75% 80% Dinkes
Tempat Pengolahan
Makanan (TPM)
Cakupan Pengawasan 75% 75 % 75 % 75 % 75 % PKP
Industri
Cakupan Kegiatan Klinik 25% 25 % 25 % 25 % 25 % PKP
Sanitasi
Cakupan Desa STBM 42 % 52 % 62 % 72 % Dinkes
46
47
48
50
51
52
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pamar 2023-2026
BAB VII
PENUTUP
Perubahan Renstra Puskesmas Pamar Kecamatan Rusip Antara Tahun 2023-2026 yang
mengacu pada Perubahan RPJMD Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2023-2026 merupakan dokumen
perencanaan periode 5 (lima) tahunan sebagai pelaksanaan tahap ketiga dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Aceh Tengah 2023-2026 yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembanguan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Kesehatan.
Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2023-2026 menjadi pedoman dalam penyusunan
Renja yang menjadi dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Kesehatan.
Semoga Renstra ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi perencanaan tahun – tahun
berikutnya.
53
Renstra Puskesmas Pamar 2023-2026