Anda di halaman 1dari 61

RENCANA STRATEGIS LIMA TAHUNAN

(RENSTRA)
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIBEBER TAHUN
2019-2024

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK


UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIBEBER
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rencana

Strategis Lima Tahunan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber tahun 2019-2024

dengan tepat waktu.

Dengan segala keterbatasan dan kemampuan, kami menyadari bahwa

penyusunan Renstra Lima Tahunan ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan,

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa Rencana Lima Tahunan ini kurang dari sempurna,

untuk itu kami sangat mengharapkan segala kritik serta saran yang sifatnya

membangun guna penyusunan dan penulisan yang lebih baik di masa yang akan

datang.

Cibeber, November 2019

Kepala UPTD Puskesmas

Rawat Inap Cibeber

dr. Erwan Susanto

NIP.197506262006041006
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................ 1

1.2 Pengertian Rencana Strategis ................................. 1

1.3 Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ................... 2

1.4 Dasar Hukum Rencana Strategis ............................ 2

1.5 Sistematika Penulisan ............................................ 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIBEBER


KABUPATEN LEBAK .................................................................. 7

2.1 Gambaran Umum Puskesmas ..................................... 7

2.2 Gambaran Organisasi Puskesmas ............................... 12

2.3 Kinerja Pelayanan ...................................................... 23

2.4 Tantangan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas 30

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


.................. 32

3.1 Identifikasi Permasalahan Yang Dihadapi .................... 32

3.2 Isu Strategis....... ....................................................... 35

3.3 Rencana Pengembangan Layanan ............................... 37


3.4 Pengembangan Jenis Layanan .................................... 40

3.5 Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan ................... 40

3.6 Peningkatan Mutu SDM Pelayanan ............................. 41

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN ARAH KEBIJAKAN 42

4.1 Visi UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber .................. 42

4.2 Misi UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber .................. 42

4.3 Tujuan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber ............. 43

4.4 Sasaran Puskesmas .................................................... 43

4.5 Strategi dan Kebijakan ................................................ 44

BAB V RENCANA STRATEGIS ...................................... 53

BAB VI PENUTUP…………………........................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ........................................... 56

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di
daerah. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja
dan target yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan
dilakukan monitoring dan evaluasi dan jika perlu dilakukan juga
perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis puskesmas dalam rangka
penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat puskesmas
yang ditunjuk oleh kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber melalui
SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan
menyesuaikan dengan sumber daya, lingkungan, kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

1.2 Pengertian Rencana Strategis

Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor


79 tahun 2018, Rencana Strategis pada Badan Layanan Umum
Daerah adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk
menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan
alokasi sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis
bisnis.Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain: Rencana
pengembangan layanan, Strategi dan arah kebijakan, Rencana program
dan kegiatan Rencana keuangan.

1.3 Tujuan Penyusunan Rencana Strategis


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah :
1) Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi
sumberdaya UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber untuk
pencapaian Visi Organisasi.
2) Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran.
3) Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen
seluruh staf puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar
manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan
dalam dokumen perencanaan.
1.4 Dasar Hukum Rencana Strategis
Landasan hukum dalam penyusunan Renstra UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4833);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017
tentang Badan Usaha Milik Daerah (Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6173);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6178);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
(Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6224) ;
15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-
2019;
16. Peraturan Presiden Republik Indoesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
17. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan Yang Berkeadilan;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang
Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2005 Nomor 9 Seri E);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Lebak Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun
2008 Nomor 19);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-
2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 2);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lebak
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2016 Nomor 8);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak
Tahun 2019-2024 (Lembar Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2019
Nomor 5);
27. Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten.

1.5 Sistematika Penulisan


Proses penyusunan Renstra Puskesmas Rawat Inap Cibeber ini
dilakukan oleh tim penyusun dengan melibatkan seluruh staff
Puskesmas serta stakeholder terkait. Keterlibatan berbagai pihak baik
internal maupun eksternal dimaksudkan untuk memberikan masukan-
masukan yang konstruktif. Adapun sistematika penulisan dokumen
Renstra Puskesmas Rawat Inap Cibeber tahun 2019-2024 adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1.2 Pengertian Rencana Strategis.
1.3 Tujuan Penyusunan Rencana Strategis.
1.4 Dasar Hukum Rencana Strategis.
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS


2.1 Gambaran Umum Puskesmas.
2.2 Gambaran Organisasi Puskesmas.
2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Puskesmas.
BAB III ISU–ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Yang Dihadapi.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Dan
Wakil .
3.3 Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Lebak.
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


4.1 Visi UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber.
4.2 Misi UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber.
4.3 Tujuan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber.
4.4 Sasaran Puskesmas
4.5 Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA STRATEGIS
BAB VI PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIBEBER
KABUPATEN LEBAK

2.1 Gambaran Umum Puskesmas


1. Wilayah Kerja Puskesmas
a. Situasi dan Keadaan umum
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber berada di wilayah
Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak dan terletak di sebelah selatan
ibukota Kabupaten Lebak yang berjarak sekitar ± 128 Km dari pusat
ibukota Kabupaten. Untuk lebih jelas batas wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Gambar 2.1
Batas Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cibeber

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018

Pada gambar tersebut terlihat ada batas Kabupaten, batas desa


dan batas wilayah kerja, dimana kecamatan Cibeber terbagi tiga (3)
wilayah kerja yaitu wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber, wilayah Puskesmas Cisungsang dan Puskesmas Citorek.

b. Luas wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber


Wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber terdiri dari
delapan (8) Desa, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah
sebagai berikut :

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja

No Desa Luas Wilayah


(Km2)
1 Cibeber 11,4
2 Cikotok 8,76
3 Warungbanten 15
4 Neglasari 16,8
5 Hegarmanah 13,8
6 Cihambali 15,49
7 Sukamulya 12,16
8 Ciherang 5,2
Sumber : Profil Kecamatan Cibeber tahun 2018

Desa dengan wilayah terluas adalah desa Neglasari dengan luas


16,8 km2 sedangkan untuk desa paling kecil luas wilayahnya adalah
desa Ciherang dengan luas 5,2 km2.
c. Batas Wilayah Kerja
- Sebelah Utara : Kecamatan Cipanas
- Sebelah Selatan : Kecamatan Cilograng dan Bayah
- Sebelah Barat : Kecamatan Panggarangan
- Sebelah Timur : Wilayah Puskesmas Cisungsang
d. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk
No Desa Laki- Perempuan
laki
1 Cibeber 1.996 1.869
2 Cikotok 1.391 1.218
3 Warungbanten 1.481 1.179
4 Neglasari 2.024 1.812
5 Hegarmanah 1.011 887
6 Cihambali 1.296 1.081
7 Sukamulya 1.471 1.392
8 Ciherang 1.652 1.526

Sumber : Profil Kecamatan Cibeber

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat


Inap Cibeber Kecamatan Cibeber pada tahun 2018 tercatat 23.395
jiwa.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber merupakan Unit
Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak yang
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas di Kecamatan Cibeber. Berdasarkan
karakterisistik wilayah,UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber
merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas
Rawat Inap.
Puskesmas sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014
mempunyai fungsi sebagai :
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama diwilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber berlokasi di
Jl.Cikotok- Pelabuhan Ratu Desa Cikotok Kecamatan
Cibeber Kabupaten Lebak dengan wilayah kerja sebanyak
8 desa di wilayah kecamatan Cibeber. UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber didukung jejaring dibawahnya
sebanyak 1 pustu, 3 Poskesdes, dan 38 Posyandu balita
serta 4 Posyandu Lansia.
Tahun 2018 UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber memperoleh
sertifikat Akreditasi dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan PenyakitTuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Matra/Haji
i) Pengawasan Obat & Makmin
c. Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber
meliputi :
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak / MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
c. Pelayanan PONED
d. Pelayanan Rawat Inap
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan
kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka
ragam layanan yang ditawarkan kepada pelanggan puskesmas antara
lain:
o Layanan kesehatan Lanjut,
o Layanan kesehatan anak (MTBS),
o Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
o Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta
dengan mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
o Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
o Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan
penyakit berbasis lingkungan
o Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan
lanjut usia.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber juga melakukan pelayanan
gawat darurat 24 jam, rawat inap tingkat pedama dan PONED. Selain
itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.
2.2 Gambaran Organisasi Puskesmas
1) Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPTD Puskemas Rawat Inap Cibeber Kabupaten
Lebak terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari ;
1) Pelaksana Keuangan :
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung lawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan
kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a. Pelaksana Promosi Kesehatan
b. Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c. Pelaksana Gizi
d. Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e. Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pelakana Pencegahan Penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)
- Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA'/Diare
- Pelaksana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f. Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a. Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b. Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c. Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d. Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e. Pelaksana Kesehatan Indera
f. Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g. Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h. Pelaksana Deteki Dini Kanker Leher Rahim
i. Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian
dan Laboratorium
1) Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam
Medis
2) Penanggung lawab Ruang Pemeriksaan Umum
3) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia
4) Konseling Gizi dan Sanitasi
5) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
7) Penanggung lawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
8) Penannggung Jawab Ruang Pre-Eklampsia
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
10) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
11) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
12) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
13) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
14) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
15) Penanggung Jawab Rawat Inap
16) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sukamulya
2) Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)
- Penanggung Jawab Ponkesdes Cihambali
- Penanggung Jawab Poskesdes Hegarmanah
- Penanggung Jawab Poskesdes Warungbanten
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan
organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut :
a. Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas:
o Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPTD
o Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPTD
o Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
UPTD
o Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPTD
o Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama
o Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
o Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
o Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
o Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
o Melakanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPTD
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas :
o Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
o Menyiapkan bahan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
o Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
o Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
o Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
o Melaksanakan pelayanan administratif dan fungslonal di
lingkungan UPTD
o Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPTD
o Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPTD
o Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
o Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPTD Puskesmas
o Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
o Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
o Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
o Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPTD Puskesmas
o Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
o Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
o Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
o Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
o Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP
di jaringan pelayanan kesehatan
o Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
o Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
o Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
o Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPTD Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
o Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
o Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
o Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
o Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
o Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
o Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
o Menyusun Pedoman Kerja, Prosdeur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
o Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
o Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
o Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
o Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
o Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan adminstrasi umum
o Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
o Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
o Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
o Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
o Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
o Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
o Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
i. Pelaksana UKM
o Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
o Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
o Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
o Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan
j. Penanggung Jawab Ruang UKP
o Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
o Menyiapkan bahan, dokumen dna kebijakan perencanaan kegiatan
pelayanan
o Menyusun pedoman kerja ruang pelayanan dan prosedur kerja
pelayanan
o Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan
kerja
o Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
o Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
o Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
o Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
o Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung Jawab pelayanan
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
o Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
pelayanan
o Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
o Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
o Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
o Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan
o Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Pustu dan Poskesdes
o Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
o Melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
o Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
o Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
2) Sumber Daya Puskesmas
a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber
meliputi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber sudah memenuhi tenaga doker,
dokter gigi, asisten apoteker, sanitarian dan nutrisonis. Tetapi masih
ada kekurangan jumlah perekam medis, apoteker, laboratorium,
tenaga administrasi, tenaga ahli akuntansi dan sopir. Sebagian besar
tenaga masih berstatus non PNS. Untuk lebih jelas tentang data
ketenagaan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dapat dilihat pada
tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 2.3
Data Ketenagaan menurut jenisnya
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber tahun 2019

No Tenaga Status Jumlah


Kesehatan
1 Kepala PNS 1 Orang
Puskesmas
2 Dokter Umum PNS 1 Orang
3 Dokter Gigi Tuksus 1 Orang
PNS 9 Orang
Honorer 16 Orang
4 Bidan

PNS 7 Orang
5 Perawat
Honorer 14 Orang
6 Penyuluh PNS 1 Orang
Kesehatan
7 Bag. PNS 1 Orang
Administrasi
8 Sanitarian PNS 0 Orang
9 Nutrisi PNS 1 Orang
10 Tenaga Lain Sukwan 3 Orang
Sumber : Profil Puskesmas 2018

b. Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber
berasal dari Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan
Bantuan Operasional Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan
dari APBD masih tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air
dan listrik
Realisasi keuangan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dari
berbagai sumber dana dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai
berikut :
Tabel 2.4
Realisasi Keuangan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber

Realisasi
Sumber Realisasi Realisasi
No 2019
Dana 2017 2018
(Jan-Sept)
1 Biaya 17.500.000,- 19.250.400,- 20.846.000,-
Operasion
al
Puskesma
s (BOP)
2 Bantuan 566.452.000,- 580.147.200 358.741.000,-
Operasion
al
Kesehatan
3 Kapitasi 669.983.347,- 626.734.650,- 531.165.470,-
JKN
4 Non 27.870.000,- 31.500.000,- 40.225.000,-
Kapitasi
5 Retribusi 14.240.000,- 17.800.000,- 19.395.000,-
6 Jampersal 35.500.000,- 31.250.000,- 33.700.000,-
Jumlah 1.303.675.347,- 1.306.682.250, 1.004.072.470,
- -
Sumber : Profil 2018 dan Laporan keuangan puskesmas 2019

Realisasi anggaran biaya UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber


dari tahun 2017 sampai dengan 2019 mengalami peningkatan
meskipun untuk realisasi anggaran tahun 2019 belum selesai sampai
akhir tahun.
c. Sumber daya dan Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dapat
dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 2.5
Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber Tahun 2018

Kondisi
Jenis Sarana
No Jumlah Rusak Rusak Rusak Ket
& Prasaran Baik
ringan sedang berat

SARANA KESEHATAN
Puskesmas 1 1
Pembantu
Polindes
Rumah Dinas 1 1
Dokter
Rumah Dinas 1 1
PerawatDinas 1
Rumah 1
Bidan
Poskesdes 3 1
Pusling Roda 1 1
4
Ambulance 1 1
Sepeda motor 7 -6 1
Ruang 1 1
PONED
Ruang OK - -
Ruang - -
Rontgen
Ruang Lab 1 1
Alat Rontgen - -

SARANA
PENUNJANG
Komputer 6 4 2
Mesin Tik - - -
Telepon - -
Televisi 2 2
Tape Warlest 0 0
Meja tulis 17 10 7
Kursi 30 25 5
Lemari Obat 4 3 1
Rak Obat 0
Bed Periksa 6
Blankar 0
Kursi roda 2 1 1
Kursi tunggu 5 4 1
Lemari Arsip 2 - 2
Freezer 0
Kulkas 1 1 -
Termos 13 13

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018

Keadaan sarana dan prasarana di UPTD Puskesmas Rawat Inap


Cibeber sebagian besar masih dalam keadaan kondisi baik, hanya ada
beberapa sarana fasilitas yang rusak seperti perumahan dokter dan
poskesdes.

2.3 Kinerja Pelayanan


1) Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber dikelompokan dalam dua upaya pelayan yaitu Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial dan Pengembangan,Upaya
Kesehatan perseorangan selain itu dilakukan pembinaan terhadap
Jaringan dan Jejaring Puskesmas.
Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial merupakan basic six
program prioritas Puskesmas yang terdiri dari Program Kia-Kb, P2P,
Kesling, Gizi, promkes dan perkesmas.
1. Upaya Promosi Kesehatan
Upaya program Promkes dapat dilihat pada grafik dibawah sebagai
berikut :

Grafik 2.1
Kegiatan Promosi Kesehatan

35
30 PUSKESMAS
25
20
15
10 KEGIATAN PROMOSI
5 KESEHATAN JUMLAH
0 KEGIATAN PENYULUHAN
2

Cihambali

Ciherang
Warungbanten

Neglasari

Hegarmanah

Sukamulya
Cibeber

Cikotok

KESEHATAN
KEGIATAN PROMOSI
KESEHATAN JUMLAH
KUNJUNGAN RUMAH

1 1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber : Profil Puskesmas 2018


Kegiatan Promosi kesehatan dengan jumlah kunjungan
penyuluhan terendah adalah desa Sukamulya.
Sedangkan untuk rumah tangga yang ber-Perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dapat dilihat pada grafik dibawah sebagai
berikut :
Grafik 2.2
Kegiatan PHBS

120,0
100,0
80,0
60,0 RUMAH TANGGA %
40,0 DIPANTAU

20,0 RUMAH TANGGA JUMLAH


BER- PHBS
-
RUMAH TANGGA % BER-
Neglasari

Cihambali

Ciherang
Hegarmanah
Warungbanten

Sukamulya
Cikotok
Cibeber

PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018


Persentase rumah tangga ber PHBS yang di pantau adalah
rata-rata cukup baik.

2. Upaya Gizi Masyarakat


Pada tahun 2018 status gizi balita menunjukan bahwa tidak
ada penderita gizi buruk dan penderita gizi kurang/BGM
sebanyak 5 balita, jika dibandingkan tahun 2017 sebanyak 27
kasus gizi kurang mengalami penurunan . Indikator lain yang
dapat dijadikan pertimbangan untuk melihat permasalahan
Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Cibeber antara lain adalah
makanan pendamping ASI juga ASI Eklusif. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada grafik dibawah sebagai berikut :
Grafik 2.3
Pemantauan Status Gizi

120,0

100,0
Cibeber

80,0 Cikotok
Warungbanten
60,0
Neglasari
40,0 Hegarmanah
Cihambali
20,0
Sukamulya
0,0 Ciherang
L P
% (D/S)

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018.

Pemantauan status gizi balita yang naik berat badannya yang


tertinggi capaiannya adalah desa Cibeber, Warungbanten,
Hegarmanah, Ciherang. Sedangkan yang terendah adalah desa
Cihambali.
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan bertujuan mewujudkan
pemukiman yang sehat dengan cara menjaga kebersihan
lingkungan supaya terhindar dari pencemaran, baik pencemaraan
fisik, Kimiawi dan bakteriologis. Untuk lebih jelas melihat
persentase rumah sehat dapat dilihat pada grafik dibawah sebagai
berikut :

Grafik 2.4
Persentase Rumah Sehat
90,0
80,0 1 Cibeber
70,0 2 Cikotok
60,0 3 Warungbanten
50,0
4 Neglasari
40,0
5 Hegarmanah
30,0
6 Cihambali
20,0
10,0 7 Sukamulya

0,0 8 Ciherang
PRESENTASE RUMAH SEHAT

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018

Desa dengan capaian rumah sehat 80% adalah desa Cikotok,


Ciherang dan Warungbanten. Dan yang terendah yaitu desa
Sukamulya dengan capaian 69%.
Sedangkan penduduk yang memiliki akses air minum dapat
dilihat pada grafik dibawah sebagai berikut :

Grafik 2.5
Jumlah Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum
4500
4000
NO DESA
3500
1 Cibeber
3000
2 Cikotok
2500
3 Warungbanten
2000
4 Neglasari
1500
5 Hegarmanah
1000
6 Cihambali
500
7 Sukamulya
0
JUMLAH % 8 Ciherang

PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018


Penduduk yang memiliki akses air minum tertinggi adalah
desa Hegarmanah.
4. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
Kegiatan kunjungan ibu hamil di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber dapat dilihat pada grafik dibawah sebagai berikut :

Grafik 2.6
Kunjungan Ibu Hamil

120,0
100,0
80,0
60,0
40,0
20,0
IBU HAMIL K1 %
0,0
Neglasari
Warungbanten

Cihambali

Ciherang
Hegarmanah

Sukamulya
Cibeber
Cikotok

IBU HAMIL K4 %

1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018


Dari grafik diatas diketahui walaupun puskesmas sudah
mencapai target tetapi masih ada beberap desa yang capaiannya
rendah diantaranya desa Neglasari.
Cakupan peserta KB baru dan aktif di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber dapat dilihat pada tabel di bawah sebagai
berikut :

Tabel 2.6
Peserta KB Baru dan Aktif
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber Tahun 2018

PESERTA PESERTA KB
JUMLAH
NO DESA KB BARU AKTIF
PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 CIBEBER 803 136 16.9 756 94.1
2 CIKOTOK 627 107 17.1 360 57.4
3 WR BANTEN 567 81 14.3 287 50.6
4 NEGLASARI 893 130 14.6 807 90.4
5 HEGARMANAH 547 52 9.5 327 59.8
6 CIHAMBALI 601 79 13.1 381 63.4
7 SUKAMULYA 669 51 7.6 267 39.9
8 CIHERANG 631 71 11.3 550 87.2

JUMLAH 5,338 707 13.2 3,735 70.0


Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018
Jumlah peserta KB baru dengan capaian tertinggi adalah
desa Cikotok yaitu sebesar 17,1 %, sedangkan capaian peserta KB
Aktif dengan capaian tertinggi adalah desa Cibeber sebesar 94,1%.
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Kegiatan yang termasuk dalam pencegahan dan pengendalian
penyakit meliputi imunisasi ,penanggulangan penyakit TBC,
ISPA, Diare, Demam Berdarah, Kusta HIV-AIDS, Infeksi Menular
Seksual.
Kegiatan penanggulangan ISPA ini dilaksanakan terfokus
pada pneumonia dan penatalaksanakan penderita pneumonia
pada balita, kinerja program pada tahun 2018 ini sudah mulai
membaik , berjalan sebagaimana mestinya, target balita dengan
pneumonia yang ditangani adalah sebesar 100 % , perkiraan
balita dengan pneumonia sebanyak 189 balita dengan rincian
penemuan dan penanganan Pnumonia 127 kasus yang
ditemukan.
Kegaiatan penanggulangan penyakit IMS (Inveksi Menular
Sexual) tidak ada kasus sedangkan penyuluhan HIV/AIDS di
Kecamatan Cibeber tahun 2018 dilaksanakan pada dua kelompok
sasaran yaitu Remaja usia sekolah dan Dewasa.
Kegiatan pemberantasan penyakit DBD merupakan salah satu
penyakit yang bersumber binatang melalui nyamuk Aedes Aegypty
dan Aedes Albopictus sebagai vektornya, pada tahun 2018 terjadi
peningkatan kasus yaitu 15 kasus.
Sedangkan pengukuran angka bebas jentik dapat diukur melalui
pemeriksaan rumah yang berada disekitar kasus DBD yang
ditemukan.
Kegiatan pemberantasan penyakit TBC/TB Paru merupakan
program nasional dalam mengeliminasi penderita TBC/TB Paru.
Indikator penting yaitu angka penemuan kasus baru 26%, angka
kesuksesan 100 %, DO 0 % .

2) Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Pelayanan Kesehatan perseorangan di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber meliputi : Pelayanan rawat jalan (BP umum. KIA – KB,
MTBS, BP Gigi, TB Paru, Apotik da Laboratorium), UGD, Rawat Inap
dan Poned. Berikut hasil pelayanan Kesehatan perseorangan.
Untuk melihat jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dapat dilihat pada tabel
dibawah sebagai berikut :
Tabel 2.7
Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Tahun 2018
SARANA KUNJUNGAN
PELAYANA JUMLAH KUNJUNGAN GANGGUAN
N JIWA
N
O
KESEHAT RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
AN L P L+P L P L+P L P L+P
Puskesmas
Rawat Inap 3.379 3.784 7.163 96 166 262 22 14 36
Cibeber

Sumber : Profil Puskesmas tahun 2018

Jumlah kunjungan rawat jalan di UPTD Puskesmas Rawat Inap


Cibeber pada tahun 2018 sebesar 7.163 orang sedangkan kunjungan
rawat inap sebesar 262 orang dan jumlah kunjungan pasien dengan
gangguan kejiwaan adalah sebesar 36 orang.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas
Faktor-faktor yang merupakan tantangan dalam pelaksanaan program
kesehatan antara lain :
1) Jumlah penduduk yang cukup besar sebagian ada yang nomaden
dan wilayah yang luas;
2) Beban pembiayaan kesehatan masyarakat yang semakin tinggi
khususnya masyarakat miskin;
3) Penduduk dengan penghasilan minim menyebabkan kecenderungan
meningkatnya masalah kesehatan khususnya pogram kesehatan
ibu, anak dan gizi;
4) Kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan
musim yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya
penyakit menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB);
5) Perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung upaya
program kesehatan;
6) Masih banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap sistem /
prosedur pelayanan kesehatan, sikap petugas dan kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh sarana kesehatan milik
Pemerintah;
7) Belum optimalnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor karena
adanya egoisme dan pola pikir sektoral diantara pihak-pihak yang
berkoordinasi dan belum berfungsinya secara maksimal Tim
Kooordinasi atau pokja - pokja yang ada di Kabupaten, Kecamatan
dan Desa.
Sedangkan faktor-faktor yang merupakan peluang dalam pelaksanaan
program pembangunan kesehatan antara lain:
1. Adanya dukungan dan komitmen yang kuat dari pemerintah
Kabupaten Lebak terhadap upaya program pembangunan
kesehatan;
2. Adanya dukungan dari pihak terkait baik lintas program dan lintas
sektor terhadap program pembangunan kesehatan;
3. Adanya implementasi otonomi daerah termasuk bidang kesehatan
yang memberikan peluang kepada Puskesmas untuk mengelola
program pembangunan kesehatan mulai perencanaan sampai
evaluasi / penilaian sesuai dengan kondisi daerah;
4. Terbukanya peluang dukungan dana untuk pelaksanaan program
kesehatan termasuk untuk program - program sosialisasi sepanjang
ada konsep yang jelas dan rasional;
5. Adanya potensi masyarakat (tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan lain-lain) yang dapat dimobilisasi untuk
mendukung pelaksanaan upaya program kesehatan;
6. Adanya Rumah Sakit atau Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
yang menjadi pesaing dalam pelayanan kesehatan sehingga dapat
menjadi motivasi dalam peningkatan mutu pelayanan.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

3.1 Identifikasi Permasalahan yang Dihadapi


Berbagai permasalahan yang masih dihadapi oleh UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber dalam melaksanakan pembangunan
sektor kesehatan pada tahun 2018 antara lain:
1. Program Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana;
Capaian beberapa kegiatan Kesehatan lbu, Anak dan KB mengalami
beberapa masalah Yaitu:
1) Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
2) Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
3) Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
4) Rendahnya capaian KB Pasca bersalin
FAKTOR
FAKTOR PENGHAMBAT
PENDUKUNG
1) Luas wilayah dan jumlah penduduk 1) Tingkat
yang tinggi Pendapatan
2) Banyakpendudukpendatang/urban Penduduk
dengan mobilisasi tinggi 2) Kemudahan
3) Tingkat persaingan ekonomi yang mengakses
tinggi saran pelayanan
4) Penduduk pendatang yang tidak kesehatan
memiliki jaminan kesehatan atau dengan
jaminan kesehatan terdaftar di dukungan
wilayah lain infrastruktur
dan sarana
transportasi

2. Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan;


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan
yang masih menjadi masalah di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber adalah :
1) Desa ODF kurang dari target
2) Penemuan kasus TBC kurang dari target
3) Tingginya penemuan kasus DBD
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDUKUNG
1) Kepadatan penduduk 3) Tingginya kunjungan
yang tinggi rawat jalan puskesmas
2) Saryankes swasta di 4) Adanya jaminan
wilayah kerja yang tidak kesehatan JKN bagi
melaksanakan program masyarakat miskin
UKM
3) Populasi berisiko yang
tersembunyi dan belum
teriangkau
4) Lingkungan dan paparan
pencemaran

3. Penyakit Tidak Menular;


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber diantaranya :
1) Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan
Diabetes Mellitus
2) Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher
Rahim
3) Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular
lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDUKUNG


1) Kesadaran skrining 1) Tingkat kesejahteraan
kesehatan yang masih penduduk
rendah 2) Kemudahan akses
2) Masyarakat masih saryankes
berpola pemikiran
paradigma sakit
3) Kesadaran gaya hidup
sehat masih rendah
4) Keterbatasan petugas
4. Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dengan jaringan 1 (satu)
Puskesmas Pembantu serta 3 (tiga) Poskesdes bersaing dengan
beberapa klinik swasta, Praktik Perawat Mandiri dan Bidan Praktik
Swasta yang menjadi jejaring wilayah kerja Puskesmas. Selain itu
terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau
dekat dengan wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber seperti:
UPTD Puskesmas Rawat Inap Bayah,Puskesmas Cisungsang dan
Puskesmas Citorek.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat
persaingan pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut
menjadikan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber bertekad untuk
terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas
pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behaviour) masyarakat. Masalah kualitas pelayanan
kesehatan pada Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) di puskesmas
sebagai berikut :
1) Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
2) Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
3) Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
4) Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDUKUNG


1) Tingkat persaingan 1) Tingkat kesejahteraan
dengan saryankes swasta masyarakat
tinggi 2) Kemudahan akses
2) Jumlah peserta JKN terhadap saryankes
puskesmas yang masih
rendah dibanding jumlah
penduduk
3) Keterbatasan jumlah
tenaga dokter, perawat
dan bidan
3.2 Isu Strategis
1) Peningkatan Kesehatan lbu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2) Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3) Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4) Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5) Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi
a. Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber telah membentuk suatu budaya
organisasi baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan
implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui
budaya menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung
tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b. Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan
keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan data
dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c. Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir Sumber Daya
Manusia di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber yang disebabkan
oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
secara umum baik melalui pendidikan formal maupun non formal
berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Dinas
Kesehatan Propinsi Banten dan Kementrian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan

d. Sumber Daya Informasi


Implementasi Sistem Informasi Pasien (SIP) di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber sudah dilaksanakan sejak tahun 2005 (SIMPUS)
dan digantikan dengan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
pada tahun 2015 untuk seluruh Kabupaten Lebak Sedangkan
pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS
Kesehatan. Dukungan perangkat hardware, sofrware dan jaringan di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber sudah terpenuhi melalui
anggaran Dinas Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN
Puskesmas. Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV,
Pengelolaan barang daerah dan kepegawaian.
e. Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber seperti unit
Fotometer untuk pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hemato
Analizer untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG
untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien,
unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta Autoclave untuk
proses sterilisasi peralatan medis. Selain peralatan kedokteran
canggih, UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber telah memiliki
perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat komunikasi
internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f. Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas pada tahun 2015 telah mengalami
relokasi dari bangunan lama ke gedung baru yaitu hibah dari
PT.Antam Tbk. Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang
belum terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan puskesmas
yaitu penambahan ruang rekam medis dan pengadaan sarana
pembuangan limbah (IPAL). Seluruh anggaran pengadaan dan
pemeliharaan sarana berasal dari anggaran Dinas Kesehatan dan
Kapitasi JKN Puskesmas
3.3 Rencana Pengembangan Layanan
Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber adalah sebagai berikut :
1) Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dapat
dilihat dari berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan.
Setiap layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan
kompeten di bidangnya seperti dokter, dokter gigi, perawat, perawat
gigi, asisten apoteker, sanitarian, gizi dan bidan. Dengan demikian
ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan
diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan 24 jam.
Diversifikasi Iayanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia,
pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan
anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit
menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan
laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan diversifikasi layanan 24 jam yang ditunjang oleh
tenaga perawat dan bidan profesional menyediakan Iayanan rawat
jalan sore, gawat darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap. Semua
diversifikasi layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen dan masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2) Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber adalah dengan menjangkau konsumen atau
masyarakat melalui pendekatan akses layanan kesehatan misalnya
peningkatan ragam Iayanan di Puskesmas Pembantu, Iayanan
Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil
konsep one stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam
satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus melakukan
mobilisasi berlebihan. Selain itu dengan karakteristik masyarakat
pedesaan yang banyak didominasi petani dan buruh pabrik maka
Puskesmas membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum
lengkap seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di
lokasi strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum,
dekat dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat
umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk
memilih Puskesmas sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber memiliki rentang karakteristik
konsumen dengan tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat
ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan,
profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk
menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi
menengah atas memilih UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih
terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar
bagi UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber untuk meningkatkan
pengembangan pasar.

3) Product Development (Pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui
hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa
produk layanan yang menjadi unggulan antara lain :
a. Layanan pemeriksaan Ultra Sono Graft (USG).
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan
Darah Lengkap menggunakan alat Hemato-Analizer, Urin Lengkap,
kimia klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman
spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan
lansia one stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC
Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program
pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).
4) Vertical Integration (Integrasi Vertikal)
Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi veftikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak melalul koordinasi perencanaan
anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang
menjadi prioritas di Kabupaten Lebak.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan
yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber sampai dengan tahun 2024 yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang
kesehatan sehingga rencana pengembangan program pelayanan
kesehatan.
3.4 Pengembangan Jenis Layanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas setiap
tahun mengharuskan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber untuk
mencari inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada
pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu,
Puskesmas akan mengembangkan electronic medicalrecord (E-medical
record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada
pasien, Puskesmas juga akan membuka Iayanan pemeriksaan USG
oleh dokter umum dan pengobatan tradisonal. Berdasarkan latar
belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di
Puskesmas Rawat Inap Cibeber yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Pojok herbal
3.5 Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi puskesmas dan
peningkatan kunjungan puskesmas. Sistem antrian loket yang lebih
mudah dan transparan akan dibutuhkan jika tingkat kunjungan
niakin meningkat. Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan
sebagai perwujudan puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang
tunggu pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB MDR
yang harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Tempat parkir roda 2 dan roda 4 diperlukan penataan karena
lahan parkir puskesmas cukup luas tetapi tidak beraturan . Tempat
parkir di desain memakai pembatas antara parkir roda 2 dan roda 4
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi :
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu ruang penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2
3.6 Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi
program UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan
jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

4.1. Visi Puskesmas UPTD Rawat Inap Cibeber


Visi puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau
kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun. Visi puskesmas disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan
Kabupaten pada dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak Tahun 2019-2024. Jika terjadi perubahan visi
Pemerintah Kabupaten Lebak yang dalam hal ini diterjemahkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak maka Puskesmas juga akan
dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tersebut.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber mendukung visi
Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
Lebak untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi
lebih bermutu dengan Visi Pemerintah Kabupaten Lebak yaitu:
"Lebak Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional Berbasis Potensi
Lokal". Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi Puskesmas.
4.2. Misi UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber
Sesuai dengan Misi Pembangunan Kabupaten Lebak adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM;
2. Meningkatkan Produktifitas perekonomian daerah melalui
Pengembangan pariwisata;
3. Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Wilayah;
4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup;
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

4.3. Tujuan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber.


Sesuai dengan Tujuan Pembangunan Kabupaten Lebak adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas Layanan kesehatan yang
terjangkau dan merata;
2. Meningkatnya Tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih
serta layanan publik yang berkualitas.
4.4. Sasaran Puskesmas
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber berdasarkan tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dapat
dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Sasaran Puskesmas 2019-2024

NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR


TUJUAN KEGIATAN
Usia Harapan Meningkatkan Angka kematian bayi
(per 1.000 KH)
Hidup ( UHH ) Aksebilitas dan
Kualitas
layanan
kesehatan
yang
terjangkau dan
merata serta
meningkatkan
kinerja dan
pelayanan
publik
Angka Kematian
Balita (per 1.000 KH)
Angka Kematian Ibu
(per 100.000 KH)
Persentase
kekurangan gizi (%)
Indeks Kepuasan
Masyarakat
Ketepatan Laporan

Sumber : Renstra Dinkes Lebak 2019-2024

4.5. Strategi dan Kebijakan Puskesmas


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai
tujuan dan sasaran. Strategi dirumuskan dengan
menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis
metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel

berikut :

a. Faktor Internal

Tabel 4.2
Faktor internal

Faktor Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


Internal
1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang dokter, tenaga perawat,
berlaku (akreditasi bidan, tenaga
FKTP) administrasi umum dan
2. Adanya Komitmen pelaksanaan program
pemimpin disbanding beban kerja
3. Adanya alat pelayanan UKP dan
kesehatan yang program UKM
mencukupi untuk 2. Kurang jelasnya
beragam jenis peningkatan kapastas
layanan (Alat (pelatihan) petugas
pemeriksaan umum, yang sudah terpenuhi
pemeriksaan 3. Terbatasnya anggaran
penunjang EKG, operasional (Listrik, air,
pemeriksaan internet, kebersihan, dll
laboratorium canggih) 4. Keterbatasan anggaran
4. Adanya sarana yang pemeliharaan sarana
memadai (gedung, (gedung, alat
kendaraan pusling, kesehatan, kendaraan,
sarana IPAL) IPAL, dll)
5. Adanya jenis 5. Rendahnya gaji/ jasa
ketenagakerjaan yang pelayanan gaji non PNS
mencukupi (dokter, 6. Rendahnya
perekam medis, kemampuan
perawat, bidan, Puskesmas menjangkau
perawat gigi) peserta JKN diluar
6. Adanya akses yang wilayah Puskesmas
mudah terjangkau
masyarakat
7. Adanya tarif
pelayanan yang
terjangkau dengan
subsidi dan non
subsidi
8. Adanya layanan
program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitative
(pencegahan HIV,
kanker leher Rahim,
hepatitis,
tuberculosis, dll.

b. Faktor Eksternal
Tabel 4.3
Faktor Eksternal

Peluang ( O ) SO WO

1. Meningkatnya 1. Meningkatkan mutu 1. Mengatasi


daya beli pelayanan melalui system keterbatasan
masyarakat manajemen mutu yang jumlah tenaga
terhadap baik dan peningkatan kesehatan
kesehatan strata akreditasi melalui
puskesmas ( S1, O1 ) peluang
2. Mengoptimalkan peningkatan
ketersediaan alat pendapatan
kesehatan dan jenis puskesmas (
layanan yang dapat W1,O1 )
dipenuhi ( S3, O1 ) 2. Mengatasi
3. Mengoptimalkan kondisi keterbatasan
sarana pelayanan melalui anggaran
peeliharaan dan operasional
perawatan yang baik ( S4, melalui
O1 ) peluang
4. Mengoptimalkan tenaga peningkatan
pelayanan dengan pendapatan
panduan SOP pelayanan ( puskesmas (
S5, O1 ) W3, O1 )
5. Mengoptimalkan 3. Mengatasi
informasi tarif pelayanan keterbatasan
yang terjangkau kepada anggaran
masyarakat luas ( S7, O1 pemeliharaan
) sarana melalui
peluang
peningkatan
pendapatan
puskesmas (
W4, OO1 )
4. Mengatasi
rendahnya
gaji/jasa
pelayanan
pegawai non
PNS melalui
peluang
peningkatan
pendapatan
pusesmas (
W5, O1 )

2. Adanya Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi


dukungan komitmen pemimpin dengan keterbatasan
kebijakan memanfaatkan adanya anggaran
daerah tentang dukungan kebijakan daerah operasional
pemenuhan melalui perencanaan dan melalui
sarana dan manajemen yang baik ( S2, perencanaan
operasional O2 ) sesuai
puskesmas kebijakan
daerah ( W3,
O2 )
2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
memeliharaan
sarana melalui
perencanaan
sesuai
kebijakan
daerah ( W4,
O2 )
3. Adanya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
kebijakan ketersediaan alat keterbatasan
Universal kesehatan dan jenis jumlah tenaga
Health layanan yang dapat melalui
Converage ( terpenuhi ( S3, O3 ) peluang
UHC ) 2. Mengoptimalkan peningkatan
system kondisi sarana pendapatan
Jaminan pelayanan melalui kapitasi JKN (
Kesehatan pemeliharaan dan W1,O3 )
Nasional perawatan yang baik ( 2. Mengatasi
tahun 2020 S4,O3 ) keterbatasan
3. Mengoptimalkan kapasitas
tenaga pelayanan petugas
dengan panduan SOP kesehatan
pelayanan ( S5, O3 ) melalui
4. Mengoptimalkan peluang
informasi keberadaan, peningkatan
layanan JKN dan pendapatan
keunggulan puskesmas kapasitas JKN (
melalui berbagai W2, O3 )
sarana informasi ( S6, 3. Mengatasi
O3 ) keterbatasan
5. Mengoptimalkan anggaran
informasi layanan operasional
program yang dapat melalui
diperoleh masyarakat peluang
di puskesmas ( S8, O3 ) peningkatan
pendapatan
kapasitas JKN (
W3, O3 )
4. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
melalui
peluang
peningkatan
pendapatan
kapasitas JKN (
W4, O3 )
Tabel 4.4
Ancaman

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
jumlah adanya system keterbatasan tenaga
Fasilitas manajemen mutu kesehatan untuk
Kesehatan akreditasi puskesmas mengatasi jarak
Tingkat ( S1, T1 ) Fasilitas Kesehatan
Pertama (FKTP) 2. Mengoptimalkan jenis Kompetitor yang
konpetitor dan layanan dan terlalu dekat ( W1,
jarak yang keunggulan T1 )
terlalu dekat puskesmas ( S6, T1 ) 2. Mengatasi
antar FKTP 3. Mengoptimalkan keterbatasan
layanan program dan puskesmas
kegiatan luar gedung menjangkau peserta
sebagai differensiasi JKN di luar wilayah
layanan puskesmas ( dengan teknologi
S8, T ) komunikasi untuk
mengatasi competitor
FKTP ( W6, T1 )
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
tentang system manajemen pegawai non PNS
hukum mutu, panduan SOP untuk mengatasi
pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum ( W5,
puskesmas sebagai T2 )
dasar hukum kinerja
pelayanan puskesmas (
S1, T2 )
2. Mengoptimalkan
komitmen pemimpin
tentang masalah
perlindungan hukum (
S2, T2 )
3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
pelayanan JKN pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
yang berubah – system manajemen pegawai non PNS
ubah dan tidak mutu, panduan SOP untuk mengatasi
menguntungka pelayanan dan kebijakan pelayanan
n pelaksanaan yang berubah – ubah
akreditasi puskesmas dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan ( W2,
pelayanan JKN T2 )
dipuskesmas ( S1, T3 )
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas ( S2, T3 )

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan indikator kinerja


UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan dalam 5 (
lima ) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lebak 2019-2024
yaitu :
1. Peningkatan efektifitas upaya kesehatan (UKP dan UKM) ;
2. Peningkatan manajemen pelayanan kesehatan yang
mengedepankan Standart pelayanan Minimum Kesehatan.
3. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan yang
terjangkau dan merata ;
4. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan.
Untuk lebih jelas relevansi dan konsistensi antar pernyataan
visi dan misi RPJMD Kabupaten Lebak periode 2019-2024 dengan
tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5
Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4

Mening 1. Meningkat Peningkatan 1. Peningkatan Sumber


katnya nya efektifitas Daya Manusia Kesehatan
aksesib aksesibilita upaya dan kefarmasian
ilitas s dan kesehatan 2. Peningkatan Sarana dan
dan kualitas masyarakat, Prasarana Puskesmas dan
kualita Layanan dan upaya Jaringannya
s kesehatan kesehatan 3. Peningkatan
Layana yang perorangan ketersediaan obat
n terjangkau dan BMHP sesuai
kesehat dan Formularium
an merata Nasional
yang 2. Terwujudn 4. Peningkatkan
terjang ya tata integrasi system
kau kelola pencatatan dan
dan pemerinta pelaporan
merata han yang Puskesmas
baik dan 5. Peningkatan upaya
bersih pencegahan dan
serta pengendalian
layanan penyakit
publik 6. Peningkatan
yang kemampuan
berkualitas puskesmas untuk
menata laksana 144
penyakit level
kompetensi 4A
SDKI
7. Peningkatan Upaya
kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat
8. Peningkatan
pelayanan Kesehatan
masyarakat sesuai
standar
9. Peningkatan
lingkungan sehat
dan Promosi
Kesehatan
BAB V
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis meliputi Indikator Tujuan, Indikator Sasaran dan


Indikator Kegiatan serta Anggaran Kegiatan dapat dilihat dalam Lampiran
dengan rincian sebagai berikut :
1. Indikator Tujuan;
2. Indikator Sasaran;
3. Indikator Program;
4. Indikator Kegiatan;
5. Anggaran Kegiatan.
Tujuan rencana strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber tahun
2019-2024 adalah meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan
kesehatan yang terjangkau dan merata serta meningkatkan kinerja
pelayanan publik, untuk lebih jelas lihat tabel 5.1,terlampir.
Adapun sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya
aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan yang terjangkau dan merata
serta meningkatkan kinerja pelayanan publik, untuk lebih jelas lihat tabel
5.2,terlampir.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran diperlukan anggaran dari
berbagai sumber pendanaan selama lima (5) tahun, untuk lebih jelas liat
tabel 5.4, terlampir.
BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber


tahun 2019-2024, merupakan dokumen perencanaan sebagai bagian dari
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber tahun 2019-2024. Selanjutnya
Rencana Strategis merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja
Tahunan. Untuk itu perlu ditetapkan kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber yang
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi (Kebijakan, Program,
Kegiatan) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dengan mengacu
pada Rencana pembangunan Jangka Menengah RPJM Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak.
2. Dalam rangka meningkatan efektifitas pelaksanaan Rencana
Strategis, perlu upaya untuk melakukan sinkronisasi, koordinasi, dan
pemantauan terhadap penjabaran Rencana Strategis UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber ke dalam Rencana Kerja Tahunan.
3. Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber akan
digunakan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas
kinerja tahunan dan lima tahunan.
4. Secara umum dokumen Rencana Strategis ini adalah sebuah garis
kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Lebak yang disusun sebagai
acuan dalam membuat kebijakan dan pedoman untuk melaksanakan
pembangunan yang berwawasan kesehatan dengan mengembangkan
krestifitas, inovasi dan kemampuan pemasaran produk/jasa
pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber. Dokumen
Renstra ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi seluruh
komponen dan unit kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber serta
stakeholders lain yang terlibat, dan memperjelas rangkaian
pelaksanaan pembangunan daerah, khususnya pembangunan
kesehatan, sehingga diharapkan akan dapat mereduksi setiap deviasi
pelaksanaan dan hambatan yang mungkin timbul, sehingga pada
akhirnya pembangunan kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber selama kurun waktu 2019-2024.

Cibeber, November 2019


Kepala UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber

Dr. Erwan Susanto


NIP.197506262006041006
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. 2019. RENSTRA Tahun 2019-2024


Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.Rangkasbitung

Puskesmas Rawat Inap Cibeber.2018.Profil Kesehatan .Cibeber

Anda mungkin juga menyukai