Anda di halaman 1dari 31

MODUL IKGM

MANAJEMEN PRAKTEK DAN KERUMAHSAKITAN


STUDI KELAYAKAN PRAKTEK DOKTER GIGI

Disusun oleh:
Tri Hadiati Nurmeilasari
20184020069

Dosen pembimbing:
drg. Trislania Denta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL IKGM

MANAJEMEN PRAKTEK DAN KERUMAHSAKITAN

STUDI KELAYAKAN PRAKTEK DOKTER GIGI

Yogyakarta, Januari 2020

Menyetujui,

Mahasiswa Dosen Pembimbing

Tri Hadiati Nurmeilasari drg. Trislania Denta

PJ Modul IKGM
Manajeman Praktik dan Kerumahsakitan

drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi, MPH


TAHAP I
ANALISIS SITUASIONAL

Analisis situasi pada kesehatan masyarakat merupakan proses meneliti kondisi


kesehatan dan perkembangan penduduk di situasi wilayah tertentu. Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan dalam menentukan studi kelayakan pendirian sebuah praktek
dokter gigi seperti berikut:

A. Gambaran Kondisi Daerah


Perencanaan praktek dokter gigi setelah saya lulus nanti adalah membuka tempat
praktek pribadi di Banjarmasin, tepatnya di Jalan Manunggal II Nomor 24, Kecamatan
Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bangunan yang akan
didirikan berdiri di atas tanah milik orang tua dengan luas tanah 96 m2 dan luas
bangunan 12 m x 8 m.
Pertimbangan yang menjadi pemilihan lokasi ini karena lokasi cukup strategis,
berada di jalan utama yang dapat menjadi jalan tembus alternatif sehingga mudah
dijangkau, ramai aktivitas masyarakat dengan adanya sekolah dan kampus UIN Antasari,
rumah penduduk serta kos mahasiswa sekaligus toko yang menjual sembako, warung
makan, bank dan hotel/penginapan. Batas 5 km ke arah:
- Utara : rumah penduduk, kampus UIN, asrama Polri
- Timur : rumah penduduk, toko, kos mahasiswa
- Selatan : rumah penduduk, langgar/ musholla
- Barat : rumah penduduk, warung makan, sekolah PAUD/TK, kos mahasiswa

B. Ability to Pay (Daya Beli Masyarakat)


Acuan yang dapat digunakan untuk menganalisa kemampuan daya beli masyarakat
adalah dengan banyaknya pendirian toko di sekitar tempat praktek, ramainya toko
perbelanjaan yang dikunjungi oleh masyarakat, munculnya bank, warung makan, serta
mayoritas penduduk yang konsumtif.
- UMK Kota Banjarmasin tahun 2020 Rp 2.918.2261
- UMP Kalimantan Selatan tahun 2020 Rp 2.877.448 1
C. Willingness to Pay (Kemauan Membayar)
Acuan yang dapat digunakan untuk menganalisa kemauan membayar masyarakat
adalah kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penunjang. Hal ini dapat
dinilai dari gaya hidup masyarakat sekitar yang selalu mengedepankan penampilan
dengan cara mengikuti trend terkini dan semakin banyaknya masyarakat yang berlomba-
lomba memenuhi kebutuhan tersier atau gaya hidup penunjang yang dapat dijadikan
indikator kemauan membayar masyarakat di Kota Banjarmasin.

D. Need and Demand (Kebutuhan dan Permintaan)


Menurut data di laman Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), terdapat 177 orang
dokter gigi yang berpraktek di wilayah Kota Banjarmasin. Luas wilayah Kota
Banjarmasin adalah 98,46 km2 dengan jumlah populasi masyarakat sebanyak 666.223
jiwa2. Jumlah populasi masyarakat Kecamatan Banjarmasin Timur tahun 2019 sebanyak
118.429 jiwa2. Jumlah dokter gigi di Kecamatan Banjarmasin Timur sebanyak 9 dokter
gigi3. Rasio dokter gigi di Kecamatan Banjarmasin Timur sebesar 1 : 7.599. Menurut
WHO rasio ideal jumlah dokter gigi dengan penduduk yaitu 1 : 2.000. Sementara
keberadaan dokter gigi yang ada saat ini di Kecamatan Banjarmasin Timur dibandingkan
dengan jumlah penduduk masih di bawah rasio ideal.
Keterangan:
1 = data UMP/UMK tahun 2020
2 = badan pusat statistik update 2018
3= PDGI Cabang Banjarmasin update 2020

E. Konsep Kerja Ruang Praktek


Klinik menggunakan konsep yang mengutamakan kenyamanan dan keramahan,
bangunan dengan sirkulasi udara yang baik, profesionalitas yang tinggi dengan jumlah
dan tugas SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai berikut:
1. Dokter gigi, berjumlah 1 orang
Bertugas memberikan pelayanan perawatan kesehatan gigi dan mulut terhadap
pasien sesuai kompetensinya dengan standar prosedur operasional dengan waktu
pelayanan adalah hari senin-sabtu pukul 16.00-19.00 WITA.
2. Perawat gigi, berjumlah 1 orang
Bertugas membantu dokter gigi dalam memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien dengan sistem four handed.
3. Petugas administrasi, berjumlah 1 orang
Bertugas melayani pendaftaran pasien, pengelolaan rekam medis, pembayaran dari
pasien dan pelaporan rutin (setiap 1 bulan, 6 bulan dan 1 tahun).

Perencanaan pelayanan perawatan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh
dokter gigi dan dibantu oleh perawat gigi menggunakan konsep four handed dentistry.
Four handed dentistry adalah perawatan dengan 4 tangan secara bersamaan, 2 tangan
operator (dokter gigi) dan 2 tangan asisten (perawat gigi). Konsep pembagian zona kerja
di sekitar dental unit yang disebut clock concept. Zona kerja tersebut dibagi menjadi 4,
yaitu:
1. Operator’s zone
Sebagai tempat pergerakan dokter gigi dengan posisi arah jarum jam 7-12.
2. Assitant’s zone
Zona tempat pergerakan perawat gigi atau asisten dengan posisi arah jarum jam 2-4.
3. Transfer zone
Daerah tempat transfer alat dan bahan antara tangan dokter gigi dan tangan asisten
dengan posisi arah jarum jam 4-7.
4. Static zone
Daerah tanpa pergerakan dokter gigi maupun perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien,
untuk menempatkan meja instrumen bergerak (mobile cabinet) dengan posisi arah jarum
jam 12-2.
Desain Praktek :
4 5
14

17 15 3 6
13
12 7

13
16

1 8
2 11 6
9

9
13 10

17

Keterangan:
1. Kursi santai 11. Dental chair
2. Front office 12. Meja dan kursi konsultasi
3. Sajadah 13. Air conditioner
4. Lemari peralatan sholat 14. TV
5. Kloset duduk 15. Set sofa
6. Wastafel 16. Komputer
7. Genset 17. Tempat parkir
8. Kompresor
9. Rak penyimpanan
10. Autoclave
F. Struktur Organisasi

Dokter Gigi

Petugas
Perawat Gigi
Administrasi
G. Alur
Pendaftaran pasien
(datang langsung atau via
telepon)

Pasien datang
(jika mendaftar via
telepon)

Pendataan identitas
pasien

Pembuatan atau
pencarian rekam medis

Pasien
RM diantar ke ruang menunggu di
tindakan
ruang tunggu

Tindakan perawatan

Pembayaran

Pasien pulang
TAHAP II
KELENGKAPAN PROSES PERIJINAN

A. Persyaratan STR (Surat Tanda Registrasi)


1. Mengisi dan menandatangani form 1a dan 1b yang terlampir
2. Fotokopi ijazah yang dilegalisir asli oleh Dekan FK/FKG atau Wakil Dekan I
FK/FKG
3. Fotokopi sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium terkait & dilegalisir
asli oleh Kolegium terkait
4. Pas foto terbaru & berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar serta ukuran 2x3
sebanyak 2 lembar
5. Surat keterangan sehat fisik dan mental yang dibuat oleh dokter yang memiliki SIP
(Surat Izin Praktik) dengan mencantumkan nomor SIP dokter yang memeriksa
6. Surat pernyataan bahwa telah mengucapkan sumpah/janji dokter/dokter gigi atau
fotokopi surat bukti sumpah/janji dokter/dokter gigi
7. Bukti Asli pembayaran biaya Registrasi STR ditransfer ke KKI nomor rekening:
93.20.5556 BNI Cabang Melawai Raya Kebayoran Baru Jakarta Selatan sebesar
Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sesuai surat Keputusan KKI Nomor
2 tahun 2005 tentang Penetapan Besaran Biaya Registrasi dokter dan dokter gigi

B. Persyaratan Surat Rekomendasi Izin Praktik


1. Pemberian Surat Rekomendasi Izin Praktik bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan melalui peningkatan peran PDGI dalam pemberian izin praktik
dan pembinaan dokter praktik
2. Setiap dokter yang akan mengajukan permohonan untuk memperoleh SIP baru
atau perpanjangan SIP harus mempunyai surat rekomendasi PDGI cabang sesuai
dengan tempat praktik yang bersangkutan
3. Bentuk Surat Permohonan Rekomendasi dan Surat Rekomendasi:
a. Bentuk surat Permohonan Rekomendasi untuk mendapatkan SIP sesuai
dengan formulir yang terdapat pada lampiran 1
b. Bentuk Surat Rekomendasi Izin Praktik sesuai dengan formulir yang terdapat
pada lampiran 2
4. Surat rekomendasi berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikeluarkan. Apabila
dalam waktu 3 (tiga) bulan tidak dipergunakan, maka setelah habis masa
berlaku tersebut, untuk mengurus SIP harus dibuat rekomendasi baru. Apabila
dokter atau dokter spesialis yang bersangkutan akan menambah lokasi praktik
tambahan akan dilampirkan pada SIP yang telah ada.
5. Rekomendasi meliputi:
a. Kemampuan fisik dam mental
Adalah kondisi fisik dan mental yang mampu untuk melakukan tindakan medis yang
aman, sesuai dengan kompetensi dan bidang keilmuannya. Yang menilai dan
menetapkan kemampuan fisik dan mental permohon adalah Tim Dokter yang
memiliki SIP dari Rumah Sakit yang ditunjuk oleh Pengurus PDGI cabang. Hasil
pemeriksaan berbentuk Surat Keterangan Kesehatan yang disimpulkan dalam 3
(tiga) kategori:
1) Layak Praktik
2) Layak Praktik dengan catatan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan
3) Tidak layak Praktik
b. Kompetensi yang ditunjukan dengan STR
c. Moralitas dan Etika Kedokteran Setiap Dokter Gigi praktik harus memiliki
moralitas dan etika kedokteran gigi yang baik. Moralitas dan etika kedokteran
gigi yang baik adalah sikap dan prilaku pemohon yang sesuai dengan
Sumpah Dokter Gigi dan KODEKGI (Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia).
Moralitas dan Etika yang baik dibuktikan dengan surat keterangan dari Majelis
Kehormatan Etik Kedokteran Gigi Cabang.
6. Persyaratan untuk mendapatkan Surat Rekomendasi Izin Praktik. Surat
Rekomendasi Izin Praktik dapat diberikan kepada dokter gigi lulusan dalam
dan luar negeri, bilamana memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Fotokopi ijasah dokter gigi atau dokter gigi spesialis yang diakui oleh
negara dan sudah dilegalisasi Khusus untuk lulusan luar negeri melampirkan
salinan surat keterangan selesai melakukan adaptasi.
b. STR
c. Surat Keterangan Sehat yang dikeluarkan oleh Tim Dokter Rumah Sakit
yang ditunjuk oleh Pengurus PDGI cabang
d. Bagi dokter gigi spesialis ditambah surat keterangan dari Ikatan
Keahlian sesuai dengan spesialisasinya
e. Surat pernyataan yang bersangkutan tidak sedang dalam sanksi profesi dan
atau sanksi hukum, sesuai surat keterangan MKEKG Cabang.
f. Fotokopi KTP
g. Fotokopi KTA PDGI bagi anggota PDGI atau surat keterangan sementara
bagi calon PDGI yang belum KTA
h. Fotokopi bukti transfer pelunasan biaya administrasi Surat Rekomendasi Izan
Praktik dari Bank yang ditunjuk.
i. Fotokopi bukti transfer pelunasan iuran anggota PDGI dari Bank yang
ditunjuk

C. Persyaratan SIP (Surat Ijin Praktek)


Untuk memperoleh SIP, Dokter dan Dokter Gigi harus mengajukan permohonan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat praktik kedokteran
dilaksanakan dengan melampirkan:
1. Fotokopi STR yang diterbitkan dan dilegalisasi asli oleh KKI
2. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik atau surat keterangan dari fasilitas
pelayanan kesehatan sebagai tempat praktiknya
3. Surat persetujuan dari atasan langsung bagi Dokter dan Dokter Gigi yang bekerja
pada instansi/fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah atau pada instansi/fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara purna waktu
4. Surat rekomendasi dari organisasi profesi, sesuai tempat praktik
5. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar

Persiapan Papan Nama Praktek Dokter Gigi, melalui izin Dinas Kesehatan Kota.
Ukuran papan nama berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) penjelasan
pasal 4 yaitu 40 x 60cm (maksimal 60 x 90cm), dengan papan cat putih dan huruf hitam.
Pada papan nama tercantum nama gelar yang sah dan jenis pelayanan sesuai dengan
surat ijin praktik, serta waktu praktik.
TAHAP III
ANALISIS EKSTERNAL DAN INTERNAL

Analisis SWOT atau TOWS secara sederhana dapat dimaknai sebagai suatu kajian
yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan
yang akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta hambatan
yang dimiliki dan atau yang dihadapi suatu organisasi. Analisis ini juga
mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi
dunia bisnis serta lingkungan internal strength dan weakness. Analisis SWOT yang
membandingkan antara faktor eksternal dan internal kekuatan dan kelemahan sehingga
dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu organisasi.

A. Analisa TOWS
1. Threats (Ancaman)
a. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk memeriksakan kesehatan gigi dan
mulut
b. Adanya praktek dokter gigi lain
c. Anggapan masyarakat bahwa dokter gigi yang masih fresh graduated belum
kompeten
d. Sugesti masyarakat bahwa perawatan ke dokter gigi akan mahal dan menyakitkan
2. Opportunities (Peluang)
a. Banyak masyarakat yang mengeluhkan penyakit gigi dan mulut
b. Klinik berada di dekat pemukiman penduduk
c. Jumlah dokter gigi masih sedikit
d. Akses ke klinik mudah karena berada di pinggir jalan
3. Weakness (Kelemahan)
a. Pengalaman kerja masih minimal
b. Dokter gigi baru berpraktek sehingga belum dikenal oleh masyarakat luas
c. Keberadaan distributor atau vendor alat dan bahan kedokteran gigi serta
laboratorium gigi yang jauh dari lokasi praktek
d. Keterbatasan fasilitas penunjang (rontgen)
4. Strength (Kekuatan)
a. Dokter gigi lulusan dari UMY dengan citra dokter Islami
b. Melayani pendaftaran dengan sistem reservasi sehingga pasien tidak perlu
mengantri
c. Pelayanan yang profesional dan mengikuti perkembangan ilmu terkini
d. Tempat praktek yang strategis, nyaman dan ramah lingkungan
Threats (Ancaman)
Bobot
x
No Threats (Ancaman) Peringkat Bobot Rating
Rating
Kesadaran masyarakat yang masih
1. rendah untuk memeriksakan 2 0,2 4 0,8
kesehatan gigi dan mulut
2. Adanya praktek dokter gigi lain 1 0,2 2 0,4
Anggapan masyarakat bahwa
3. dokter gigi yang masih fresh 4 0,25 4 1,0
graduated belum terpercaya
Sugesti masyarakat bahwa
4. perawatan ke dokter gigi akan 3 0,35 1 0,35
mahal dan menyakitkan
TOTAL 10 1 2,20

Peluang / Opportunities
Bobot
Opportunities (Peluang) x
No Peringkat Bobot Rating
Rating
Banyak masyarakat yang
1. mengeluhkan penyakit gigi dan 4 0,3 4 1,2
mulut
Akses ke klinik mudah karena
2. 3 0,25 3 0,75
berada di pinggir jalan
3. Jumlah dokter gigi masih sedikit 1 0,25 3 0,75
Klinik berada di dekat
4. 2 0,20 3 0,6
pemukiman penduduk
TOTAL 10 1 3,3
Weakness (Kelemahan)
Bobot
x
No Weakness (Kelemahan) Peringkat Bobot Rating
Rating
1. Pengalaman kerja masih minimal 3 0,3 2 0,6
Dokter gigi baru berpraktek
2. sehingga belum dikenal oleh 4 0,4 1 0,4
masyarakat luas
Keberadaan distributor atau
vendor alat dan bahan kedokteran
3. 1 0,15 4 0,6
gigi serta laboratorium gigi yang
jauh dari lokasi praktek
Keterbatasan fasilitas penunjang
4. 2 0,15 4 0,6
(rontgen)
TOTAL 10 1 2,2

Strength (Kekuatan)
Bobot
x
No Strength (Kekuatan) Peringkat Bobot Rating
Rating
Dokter gigi lulusan dari UMY
1. 3 0,2 3 0,6
dengan citra dokter Islami
Melayani pendaftaran dengan
2. sistem reservasi sehingga pasien 4 0,2 2 0,4
tidak perlu mengantri
Pelayanan yang profesional dan
3. mengikuti perkembangan ilmu 1 0,3 4 1,2
terkini
Tempat praktek yang strategis,
4. 2 0,3 4 1,2
nyaman dan ramah lingkungan
TOTAL 10 1 3,4
5. Hasil analisa TOWS:
a. Analisis TOWS Ancaman didapatkan : 2,2
b. Analisis TOWS Peluang didapatkan : 3,3
c. Analisis TOWS Kelemahan didapatkan : 2,2
d. Analisis TOWS Kekuatan didapatkan : 3,4
6. Diagram untuk analisis TOWS :
a. Sumbu X
Hasil pengurangan antara Kekuatan dan Kelemahan : 3,4 - 2,2 = 1,2
b. Sumbu Y
Hasil pengurangan antara Peluang dan Ancaman : 3,3 – 2,2 = 1,1

Peluang
Eksternal

Mendukung strategi Turn Around Mendukung strategi Agresif


Kuadran III Kuadran I
1,1

Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
1,2

Mendukung strategi Defensif Mendukung strategi Diversifikasi


Kuadran IV Kuadran II

Ancaman
Eskternal

Gambar. Aplikasi analisa TOWS pada perhitungan Kwadran

B. Analisa Hasil
Berdasarkan analisis TOWS, hasil analisis terletak pada kuadran I, artinya situasi
yang menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan pada kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kondisi ini adalah strategi yang
berorientasi pada pertumbuhan untuk memanfaatkan perpaduan yang menguntungkan
(growth oriented strategy). Strategi yang dilakukan antara lain:
1. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan
2. Mengelola manajemen dengan baik dan terstruktur
3. Melakukan pendekatan berbasis komunitas
4. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perawatan sesuai dengan masalah kesehatan
gigi dan mulut masyarakat sekitar
5. Bekerjasama dengan sekolah dan paguyuban masyarakat atau wirausaha yang
memiliki karyawan

C. Logistik
1. Logistik Umum
No. Keperluan Harga (Rp) Jumlah Total (Rp)
1. Renovasi bangunan 20.000.000 - 20.000.000
2. Listrik 1.500.000 - 1.500.000
3. Telepon dan internet 1.000.000 - 1.000.000
4. Pompa air 700.000 1 700.000
Meja dan kursi, di ruang
5. 1.000.000 2 set 2.000.000
tindakan dan FO
Sofa dan meja di ruang
6. 2.500.000 1 set 2.500.000
tunggu
7. Kursi santai 200.000 2 buah 400.000
8. Emergency set 500.000 1 set 500.000
9. Autoclave 3.000.000 1 buah 3.000.000
10. Lampu 100.000 10 buah 1.000.000
11. AC 2.500.000 2 buah 5.000.000
12. TV 1.500.000 1 buah 1.500.000
13. Kompresor 2.000.000 1 buah 2.000.000
14. Komputer dan printer 4.000.000 1 set 4.000.000
15. Galon dan dispenser 300.000 1 set 300.000
16. Rak buku 500.000 2 set 1.000.000
17. Rak penyimpanan 500.000 2 set 1.000.000
18. Sajadah 50.000 3 buah 150.000
19. Genset 2.500.000 1 buah 2.500.000
Lain-lain (keperluan toilet,
20. 1.500.000 1 tahun 1.500.000
alat bersih-bersih dll)
TOTAL 51.550.000

2. Logistik Medis
No. Keperluan Harga (Rp) Jumlah Total (Rp)
1. Dental chair 100.000.000 1 buah 100.000.000
2. Alat vital sign 350.000 2 set 700.000
3. Alat diagnostik 200.000 10 set 2.000.000
4. Alat dan bahan endodontik 4.000.000 1 set 4.000.000
5. Alat dan bahan opdent 6.000.000 1 set 6.000.000
6. Alat dan bahan ekstraksi 7.000.000 1 set 7.000.000
7. Alat dan bahan periodontik 6.000.000 1 set 6.000.000
8. Alat dan bahan cetak 1.000.000 - 1.000.000
9. Alat dan bahan sterilisasi 5.000.000 - 5.000.000
Lain-lain (alat tulis, APD,
10. 4.000.000 - 4.000.000
dll)
TOTAL 135.700.000

3. Total Logistik
No. Biaya Total (Rp)
1. Logistik umum 51.550.000
2. Logistik medis 135.700.000
TOTAL 187.250.000

- Modal awal untuk membangun praktek dokter gigi adalah pinjaman dari orangtua
- Total jumlah kebutuhan untuk mendirikan praktek adalah Rp 187.250.000
- Diharapkan modal tersebut dapat kembali selama 5 tahun dengan alur
pengembalian modal, unit cost margin diasumsikan sebesar 10% dari total
harga sehingga apabila Rp 3.120.800/bulan maka dibutuhkan pemasukan uang
sebesar Rp 31.208.000/bulan dengan asumsi kerja 6 hari/minggu, 24
hari/bulan dan 5 pasien/hari.
Modal awal Pengembalian
Rp 187.250.000 5 tahun

Rp 37.450.000/tahun

Rp 3.120.800/bulan

Unit Cost
Rp 31.208.000/bulan
Margin 10%
24 hari kerja/bulan

Rp 1.300.000/hari

5 pasien / hari

Rp 260.000/pasien

D. Pricing (Penentuan Tarif)


Waktu praktek dalam 1 tahun terdiri dari 12 bulan dengan 6 hari kerja dan perkiraan
pasien tiap hari sebanyak 5 pasien.
- 1 hari : 5 pasien
- 1 minggu, 6 hari kerja : 5 x 6 = 30 pasien
- 1 bulan, 4 minggu : 30 x 4 = 120 pasien
- 1 tahun, 12 bulan : 120 x 12 = 1.440 pasien
- 2 tahun : 2.880 pasien
- 3 tahun : 4.320 pasien
- 4 tahun : 5.760 pasien
- 5 tahun : 7.200 pasien
1. Fixed Cost
Jumlah Satuan/pasien
No. Keterangan Tahun
(Rp) (Rp)
1. Renovasi bangunan 5 20.000.000 2.777

2. Pompa air 3 600.000 162


Meja dan kursi, di
3. ruang tindakan dan 5 2.000.000 276
FO
Set sofa di ruang
4. 5 2.500.000 347
tunggu
5. Kursi santai 5 400.000 55

6. Emergency set 5 500.000 69

7. Autoclave 5 3.000.000 417

8. Lampu 3 1.000.000 231

9. AC 5 5.000.000 694

10. TV 5 1.500.000 209

11. Kompresor 5 2.000.000 278

12. Komputer dan printer 5 4.000.000 555

13. Galon dan dispenser 3 300.000 69

14. Rak buku 3 1.000.000 232

15. Rak penyimpanan 3 1.000.000 232

16. Sajadah 2 150.000 53

17. Genset 5 2.500.000 347


Program sosial dan
18. 5 3.500.000 486
CDE
19. Dental chair 5 100.000.000 13.889
TOTAL 150.950.000 21.378
2. Semi Variable Cost
Jumlah Satuan/pasien
No. Keterangan Bulan
(Rp) (Rp)
1. Alat tulis 1 150.000 1.250
2. Listrik 1 500.000 4.167
3. Air dan limbah 1 400,000 3.333
4. Telepon dan internet 1 400,000 3.333
5. Gaji perawat gigi 1 2.920.000 24.333
6. Gaji petugas administrasi 1 1.500.000 12.500
TOTAL 5.300.000 48.916

3. Variabel Cost
Tumpatan Resin Komposit Klas I GV. Black
Nama Jumlah Satuan/pasien
No Sediaan Pemakaian Harga
barang pasien (Rp)
50 2
1. Handscoon 50 50.000 1.000
pasang pasang/pasien
2. Masker 50 buah 2 buah/pasien 50 50.000 1.000
3. Kapas 1 pack - 200 20.000 100
4. Alkohol 70% 1000 cc 10 cc/pasien 200 50.000 250
Alat
5. 1 set 1 set/pasien 1000 100.000 100
diagnostic
6. Bengkok 1 buah 1 buah/pasien 1000 100.000 100
7. Cotton roll 1 pack - 50 30.000 600
Instrumen
8. 1 set 1 set/pasien 500 300.000 600
tumpat
Set bur
9. 1 set 1 set/pasien 50 200.000 4.000
preparasi
Bahan
10. 4 gr - 75 400.000 5.333
komposit
100
11. Microbrush 2 buah/pasien 50 70.000 1.400
buah
12. Etsa 10 ml - 100 300.000 3.000
Bonding
13. 5 ml - 100 700.000 7.000
agent
Cavity
14. 135 ml - 300 300.000 3.000
cleanser
Articulating
15. 1 pack 1 buah/pasien 50 25.000 500
paper
Set bur
16. 1 set 1 set/pasien 100 150.000 1.500
finishing
Suction 100
17. 1 buah/pasien 100 60.000 600
disposable buah

18. LC 1 set - 1000 3.000.000 3.000

100
19. Gelas kumur 1 buah/pasien 100 30.000 300
buah
TOTAL 5.935.000 33.383

- Biaya perawatan tumpatan Resin Komposit Klas I GV. Black

Total Biaya (TB) = Fixed Cost + Variable Cost + Semi Variabel Cost + Jasa
medis (40% TB) + Profit (10% TB)

TB = Rp 21.378 + Rp 33.383+ Rp 48.916 + (40% TB) + (10% TB)


= Rp 103.677 + 50% TB
50% TB = Rp 103.677
Rp 103.677
TB =
50 %
Rp 103.677 x 100
=
50
TB = Rp 207.354
Jasa medis = 40% (TB) = Rp 82.941 dibulatkan menjadi Rp 83.000
Profit = 10% (TB) = Rp 20.735 dibulatkan menjadi Rp 21.000

Jadi, jumlah biaya yang dibayarkan oleh pasien untuk melakukan perawatan
penambalan gigi Rp 207.354 yang dibulatkan menjadi Rp 207.400,00.
Jasa Medis Bersih = JM Kotor – (Zakat 2,5% JM Kotor + PPN 7,5% JM Kotor)
= Rp 83.000 – (Rp 2.075 + Rp 6.225)
= Rp 83.000 - Rp 8.300
= Rp 74.700

E. Pola Pemasaran Praktek Dokter Gigi


Pada era saat ini dan di masa yang akan datang, dokter gigi dalam menjalankan
tugas keprofesiannya berada dalam situasi yang kompetitif. Dokter gigi perlu
mengantisipasi dan membentuk strategi serta program pemasaran yang berbeda. Agar
dapat menghasilkan program pemasaran yang memuaskan antara pihak pelanggan
(pasien) dan pelayanan kesehatan gigi, maka perlu dilakukan penilaian yang sistematis
dari kebutuhan dan harapan pelanggan, audit pemasaran, serta memperhatikan empat
komponen dari program pemasaran yaitu: produk, harga, tempat, dan promosi, tanpa
menghilangkan etika pemasaran.
Manajemen pemasaran adalah salah satu cara mencapai keberhasilan program
pelayanan kesehatan. Dengan menerapkan manajemen pemasaran dalam praktek dokter
gigi yang dilatar-belakangi perubahan yang terjadi dewasa ini yaitu, iklim hukum dan
etika yang telah berubah, suplai profesional yang berlebihan, meningkatnya
ketidakpuasan terhadap tenaga profesional dan teknologi berkembang dengan cepat.
Pelayanan kesehatan gigi juga memiliki sifat yang sangat unik dan khusus, dikarenakan
pelanggan utama dari pelayanan kesehatan ini adalah manusia. Ada 3 kelompok manusia
yang harus ditangani dalam proses manajemen pelayanan kesehatan yaitu, health
operator/ provider (dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, dan sebagainya), penerima
jasa (pasien dan keluarga pasien), serta tenaga administrator kesehatan.
Praktek pribadi dokter gigi atau sekarang popular dengan istilah praktek sore pada
masa mendatang bukan mustahil akan menjadi pemasukan utama dokter gigi dan bukan
lagi hanya sebagai pekerjaan sambilan seperti sekarang. Bila ini terjadi tentu diperlukan
keseriusan dalam menggelolanya, salah satu faktor yang akan mendukung keberhasilan
praktek dokter gigi adalah diterapkannya konsep pemasaran dengan tepat.
Untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan daya saing, perlu
diketahui terlebih dahulu kondisi masa depan dokter gigi. Pasar dokter gigi sangat
dipengaruhi oleh pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan kebutuhan
masyarakat terhadap kesehatan. Oleh karena itu, dalam penulisan laporan ini akan
dipaparkan bagaimana penerapan manajemen pemasaran praktek dokter gigi dalam
menghadapi kondisi lingkungan di tempat praktek serta fakta bahwa merupakan seorang
dokter gigi yang baru.
Dalam setiap perencanaan pemasaran di jasa pelayanan perlu dipahami faktor 7P
yang disebut marketing mix atau bauran pemasaran jasa, yaitu Product, Price, Place,
Promotion, People, Process, dan Physical Evidence. Ini adalah serangkaian variabel
memasarkan jasa kesehatan yang dihasilkan.
1. Pemilihan Segmentasi
Segmentasi yang digunakan mengarah pada kalangan menengah atas, dengan target
sasaran yaitu karyawan swasta, pedagang, PNS dan masyarakat umum yang memiliki
penghasilan sekitar 2-4 juta perbulan.
2. Positioning
Tempat praktek yang akan didirikan berada di daerah yang strategis dekat dengan jalan
raya dan klinik yang selalu update ilmu kedokteran gigi serta dengan konsep
memberikan kenyamanan pasien yang diutamakan.
3. Differensiasi
a. Konten
Memberikan pelayanan kesehatan gigi secara total care menitik-beratkan pada segala
aspek edukatif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
b. Konteks
Memberikan pelayanan kesehatan gigi dengan alat dan bahan yang memadai, serta
ruangan praktik yang bersih dan rapi.
4. Proses pemasaran
a. Product
Menyediakan alat dan bahan kedokteran gigi yang lengkap dan memadai.
b. Price
Harga perawatan yang tidak terjangkau.
c. Place
Dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau dengan alat transportasi umum
maupun pribadi.
d. Promotion
Melalui majalah atau brosur tentang kesehatan gigi dan mulut serta media sosial online.
e. Physical evidence
Seminar mengenai perkembangan ilmu kedokteran gigi.
f. Process
Melalui sistem pelayanan langsung maupun reservasi.
g. People
Dibantu oleh 1 perawat gigi dan 1 petugas administrasi. Selain itu membangun relasi
dengan tenaga kesehatan lain, tokoh masyarakat dan pasien.

5. Brand atau karakter yang diinginkan

Brand Process Service

Holistik Nyaman Totalitas

Empati dengan
Ramah Kualitas
pasien

Pelayanan yang
Komunikatif Biaya
bersahabat

Menghargai
privasi pasien

F. Administrasi dan Finansial


Proses administrasi dan finansial diatur dalam sistem informasi manajemen yang
meliputi:
1. Rekam Medik

2. Catatan tindakan perawatan dan harga perawatan

3. Laporan keuangan (catatan pemasukan dan pengeluaran)

4. Administrasi alat dan bahan (laporan alat dan bahan yang digunakan)

Alat bantu pengendalian persediaan barang dapat menggunakan beberapa metode.


Salah satu metodenya adalah ABC Analysis. ABC Analysis adalah teknik pengendalian
persediaan dengan memperhatikan kelompok barang sesuai tingkat kepentingan masing-
masing kelompok barang tersebut. Pengelompokan barang dalam ABC Analysis
berdasarkan total nilai penjualan dalam setahun. Dalam ABC Analysis, barang-barang
dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu :
 Kelas A adalah kelompok barang yang sangat penting (nilai penjualan terbesar).
Umumnya kelas A memiliki jumlah jenis barang yang sedikit, namun memiliki nilai
yang sangat tinggi. Barang-barang dalam jumlah unit berkisar 15-20% dari total seluruh
barang, tetapi merepresentasikan 75-80% dari total nilai uang. Contohnya adalah
bonding, endometason, SIK tipe I, bahan cetak elastomer, glass stone.
 Kelas B adalah kelompok barang dengan nilai penjualan menengah. Barang-barang
dalam jumlah unit berkisar 20-25% dari total seluruh barang, tetapi merepresentasikan
10-15% dari total nilai uang. Contohnya adalah etsa, resin komposit, SIK tipe II, dentin
conditioner, alginat, gips stone, gutta percha, paper point.
 Kelas C adalah kelompok barang dengan nilai penjualan terkecil. Barang-barang dalam
jumlah unit berkisar 60-65% dari total seluruh barang, tetapi merepresentasikan 5-10%
dari total nilai uang. Contohnya adalah handscoon, masker, kapas, cavity cleanser,
alkohol, NaCl, NaOCl, povidon iodine.
Annual Frek,
Nama Harga Stok/ Jumlah Ket.
No Value % AV Cek ROP
Bahan (Rp) Tahun Pengadaan Bahan
(AV) Stok
Anastesi 3 Sisa
1 Septocaine 240.000 2 480.000 64,8% bulan 5 1 A
(Isi 10) sekali buah
Resin 6 Sisa
2 Komposit 400.000 1 400.000 44% bulan 1 1 B
(4 mg) sekali buah
Pasta 6 Sisa
3. Pumice 70.000 1 70.000 15,5% bulan 250 1 C
(500 g) sekali gram

Re-Order Point (ROP) adalah tingkat persediaan, dimana pemesanan kembali


harus dilakukan. Model persediaan mengasumsikan bahwa suatu perusahaan akan
menunggu sampai tingkat persediaannya mencapai nol, sebelum perusahaan memesan
kembali dan dengan seketika kiriman yang dipesan akan diterima. Waktu antara
dilakukannya pemesanan atau waktu pengiriman bisa cepat atau lambat, sehingga perlu
ditetapkan metode pemesanan kembali. Titik pemesanan kembali dapat dirumuskan
sebagai berikut :

ROP = (permintaan per hari) x (lead time) = d x L


𝐷
𝑑=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Contoh :
D = 2.016 mikrobrush per tahun
288 hari kerja per tahun
Waktu pemesanan 4 hari
𝐷
𝑑 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 2.016 / 288 = 7 unit

ROP = d x L = 7 unit per hari x 4 hari = 28 unit

Berdasarkan contoh di atas, maka dokter gigi dapat melakukan pemesanan


mikrobrush jika persediaan mikrobrush sudah tersisa 28 buah.

G. Pengelolaan Limbah

Sampah
TPS TPA
Domestik
Sampah
Sampah
TPS B3 MOU TPS
Medis dan
dengan B3
pihak
ketiga

Penampungan/Septic
Limbah cair medis Drainase
Tank
Gambaran Rekam Medis

Lembar Pertama dan Kedua (Data Administrasi Pasien)

REKAM MEDIK
Lembar Ketiga (Odontogram)
Lembar Keempat (Tindakan)

LEMBAR TINDAKAN

Nama : No. RM :
Usia : Alergi :
Tanggal Gigi Keluhan dan Diagnosa Perawatan Operator
Pencatatan Jenis Tindakan Dan Harga Perawatan
Kegiatan manajemen keuangan (cash flow) harian dan bulanan perlu dicatat dalam
buku pencatatan dan pelaporan keuangan yang meliputi:
- Total harga perawatan
- Biaya fix cost
- Biaya semi variabel cost
- Biaya variabel cost
- Pajak
- Jasa medik

Pencatatan harian
Pendapatan harian (manual dan Penyimpanan harian
elektronik)

Pengeluaran (gaji
Penyimpanan akhir
pegawai, listrik dan
 pemasukan bersih Kalkulasi bulanan
internet, BHP,
di rekening bank
seminar, dll)

Laporan keuangan (Cash flow)

Jasa PPH Unit Zakat


Nama / Biaya
No Tanggal Perawatan Medik 5% Cost (2,5%)
No. RM Admin
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aminullah Tumpat
1. 01-01-2020 / 20-01- Resin 83.000 4.150 103.677 15.000 2.075
0045 Komposit
Nur / 20-
2. 31-01-2020 Ekstraksi 132.000 6.600 88.000 15.000 3.300
01-0060
Total 215.000 10.750 191.677 30.000 5.375
Administrasi alat dan bahan (laporan alat dan bahan yang digunakan)
Jumlah di Ruang Jumlah di Gudang
No Bahan Habis Pakai
Praktek Stok
High moving flow
Resin komposit 1 buah 1 buah
Septocaine 3 ampul 6 ampul
1.
Masker 1 kotak 1 kotak
Handscoon 1 kotak 1 kotak
.............
Moderate moving flow
Alginat 1 bungkus 1 bungkus
2. Topical anastesi 1 buah 1 buah
Tumpatan sementara 1 buah 1 buah
...............
Low moving flow
1 set 1 set
3. Bur finishing
1 set 1 set
Bur preparasi

Anda mungkin juga menyukai