Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

UJIAN PERIODONTAL DISEASE


SCALING USS

Nama : Tri Hadiati Nurmeilasari


NIPP : 20184020069

MODUL PERIODONTAL DISEASE


PROGRAM PROFESI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
LAPORAN KASUS
PERIODONTAL DISEASE

A. DATA PASIEN
Nama Pasien : Dave Yusman
No. RM : 55190
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Condongcatur, Sleman
B. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
a. Keluhan Utama:
Pasien datang mengeluhkan rasa tidak nyaman pada seluruh permukaan gigi
rahang atas dan rahang bawahnya yang terasa kasar dan kotor. Pasien juga merasa
kurang percaya diri karena pada gigi depan rahang bawahnya terlihat ada
karang gigi serta adanya bau mulut.

b. Riwayat Perjalanan Penyakit:

Keluhan ini dirasakan pasien sejak setahun (1 tahun) yang lalu. Terkadang
gusi pasien berdarah saat menyikat gigi. Pasien menyikat gigi sehari 2x saat
mandi pagi dan mandi sore.

c. Riwayat Kesehatan Oral

Pasien baru pertama kali mengunjungi dokter gigi dan belum pernah melakukan
pembersihan karang gigi sebelumnya.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ayah dan Ibu pasien tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik.

e. Riwayat Kehidupan Pribadi/Sosial

Pasien seorang perokok aktif sejak +/- 14 tahun yang lalu. Pasien rutin minum air
putih 3-6 gelas sehari dan jarang mengonsumsi buah dan sayur, serta jarang
berolahraga. Pasien seorang mahasiswa di STBA LIA.

g. Riwayat Kesehatan Utama

Pasien tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik. Pasien pernah dirawat di RS


pada 2005 karena DBD dan pada 2018 dirawat karena operasi patah tulang.
h. Kesan Umum Kesehatan Penderita

Pasien tampak sehat jasmani dan rohani, kooperatif dan sadar.

2. Pemeriksaan Objektif

 Tanggal tindakan (kunjungan 1): 30 Agustus 2019


Terdapat gingiva berwarna kemerahan, membulat, konsistensi lunak, tekstur
unstippling pada gigi: 16, 15,14, 11, 21, 23, 26, 37, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45, 46.

Bleeding on Probing Probing Dept


Gigi (sebelum scaling) (sebelum scaling)
Mesial/Mid/Distal Mesial/Mid/Distal
- + - 222
16
- - - 222
- - + 112
15
- - - 222
- - - 222
14
- - - 111
- - + 212
11
- - - 111
+ - - 222
21
- - - 111
- - - 311
23
- - - 112
- - + 212
26
- - - 112
+ - - 223
37
- - - 211
+ - + 212
32
- - - 212
- - + 212
31
- + - 111
- - + 213
41
+ - - 312
- - + 213
42
+ - - 312
+ - - 311
43
- - - 112
- - - 212
44
- + + 111
- - - 211
46
- - - 222

Bleeding on Probing Probing Dept


Gigi (setelah scaling) (setelah scaling)
Mesial/Mid/Distal Mesial/Mid/Distal
-+- 222
16
--- 222
--+ 112
15
--- 222
--- 222
14
--- 111
--- 212
11
--- 111
+-- 222
21
--- 111
--- 311
23
--- 112
--+ 212
26
--- 212
+-- 223
37
--+ 222
+-+ 222
32
+++ 222
+-+ 222
31
-+- 222
--+ 222
41
+-- 222
+-+ 223
42
+-+ 322
+++ 222
43
+++ 222
+++ 322
44
+++ 223
+++ 322
46
+++ 333

Oral Hygiene Index


Debris Indeks Kanan Anterior Kiri Jumlah
Atas 3 3 1 1 1 1 5 5
Bawah 2 3 1 2 1 2 4 7
Jumlah 5 6 2 3 2 3 9 12
DI = 21
Calculus Indeks Kanan Anterior Kiri Jumlah
Atas 3 3 2 3 1 1 6 7
Bawah 1 2 2 3 1 2 4 7
Jumlah 4 5 4 6 2 3 10 14
CI = 24
𝐷𝐼+𝐶𝐼 21+24
OHI = = = 6,5 (buruk)
6 6

Plak Indeks
4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 84
PI = = x 100% = 70 %
4 𝑋 30 4 𝑋 30

Assesment:
- Kebersihan rongga mulut pasien dalam kategori buruk
- Dx: Gingivitis Marginalis Kronis
-Prognosis: Baik, jika dilakukan scaling USS

Treatment planing :
1. Komunikasi Informasi dan Edukasi
a. Mengkomunikasikan kepada pasien mengenai prosedur selama perawatan dan
setelah perawatan
b. Memberikan informasi kepada pasien terkait kondisi yang dialami pasien apabila
tidak dilakukan perawatan scalling maka dampak yang akan terjadi adalah keluhan
seperti bau mulut dan gusi berdarah tidak hilang, lama kelamaan akan terjadi
penurunan tulang rahang dan menyebabkan kegoyahan gigi geligi.
c. Memberikan edukasi kepada pasien, seperti:
- Menyikat gigi sehari 2x yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Cara, durasi dan waktu menyikat gigi yang baik dan benar
- Mengunyah menggunakan dua sisi kanan dan kiri
- Rajin makan-makanan yang berserat seperti buah, sayur, dan air putih
- Kontrol seminggu setelah scaling
- Kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali
2. Scaling USS
3. Kontrol dan evaluasi

 Tanggal kontrol (kunjungan 2) : 6 September 2019


Pemeriksaan Subjektif
Pasien datang untuk melakukan kontrol pasca perawatan scaling yang telah
dilakukan tanggal 30/08/2019. Pasien menyatakan pasca tidakan tidak terdapat keluhan
pada rongga mulut pasien. Pasien menyikat gigi 2x sehari saat setelah sarapan dan
malam sebelum tidur. Pasien telah mengikuti instruksi cara menyikat gigi yang benar
dan membiasakan mengunyah dengan 2 sisi.

Pemeriksaan Objektif
Terdapat gingiva berwarna coral pink, konsistensi kenyal, stippling, lancip pada daerah
interdental. Penyembuhan gingiva berjalan dengan baik.
Oral Hygiene Index

Debris Indeks Kanan Anterior Kiri Jumlah


Atas 1 0 0 1 0 1 1 2
Bawah 1 1 0 2 1 0 2 3
Jumlah 2 1 0 3 1 1 3 5
DI = 8
Calculus Indeks Kanan Anterior Kiri Jumlah
Atas 0 0 0 0 0 0 0 0
Bawah 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0
CI = 0
𝐷𝐼+𝐶𝐼 8+0
OHI = = = 1,33 (baik)
6 6
Plak Indeks
2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 17
PI = = x 100% = 14,16 %
4 𝑋 30 4 𝑋 30

Bleeding on Probing Probing Dept


Gigi (setelah scaling) (setelah scaling)
Mesial/Mid/Distal Mesial/Mid/Distal
+-- 221
16
--- 312
--- 222
15
--- 222
++- 112
14
--- 112
--- 222
11
--- 111
--- 222
21
--+ 312
+-+ 211
23
--- 112
26 --- 222
+-- 212
--- 223
37
--+ 212
+-- 212
32
+-- 212
--+ 212
31
--- 212
--- 212
41
--- 211
--- 212
42
--+ 212
--- 322
43
--- 212
+-- 212
44
--- 212
+-+ 222
46
--+ 212

Assesment:
- Kebersihan rongga mulut pasien dalam kategori baik
- Proses penyembuhan berlangsung dengan baik
- Terjadi penurunan probing dept, kebersihan mulut dan plak indeks membaik
Treatment planing :
1. Komunikasi Informasi dan Edukasi
a. Memberikan informasi kepada pasien terkait kondisi giginya yang telah dilakukan
pembersihan karang gigi.
b. Memberikan edukasi kepada pasien, seperti:
- Menyikat gigi sehari 2x yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Cara, durasi dan waktu menyikat gigi yang baik dan benar
- Mengunyah menggunakan dua sisi kanan dan kiri
- Rajin makan-makanan yang berserat seperti buah, sayur, dan air putih
- Kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali
2. Brushing menggunakan pasta pumice.
A. ETIOLOGI
Etiologi terjadinya gingivitis dibagi menjadi 2 faktor :
1. Faktor primer: iritasi bakteri pada plak, kultur bakteri yang mendegradasi jaringan
ikat gingiva
2. Faktor sekunder: terdiri dari faktor lokal (kavitas karies, food debris, gigi crowded),
dan faktor sistemik (faktor yang mempengaruhi tubuh secara keseluruhan).

a. Faktor Primer
Penyebab utama gingivitis yaitu plak gigi. Plak merupakan suatu lapisan massa lunak
yang menempel pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya pada rongga
mulut. Proses pementukan plak terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Tahap pembentukan pelikel yang merupakan suatu lapisan tipis protein saliva yang
menempel pada permukaan gigi dan terjadi segera setelah pembersihan gigi.
Pelikel ini berasal dari komponen dalam saliva, debris. Pelikel yang menempel
pada permukaan gigi berfungsi sebagai lapisan pelindung yang membasahi
permukaan jaringan dan mencegah perusakan jaringan, juga merupakan media
yang menyediakan permukaan lekat yang memfasilitasi bakteri untuk melekatkan
diri ke permukaan gigi.
2. Tahap kolonisasi awal dimana dalam beberapa jam setelah pembersihan gigi,
bakteri sudah ditemukan melekat pada permukaan luar pelikel gigi, kolonisasi
bakteri awalnya didominasi oleh bakteri gram positif fakultatif seperti Actinomyces
viscosus dan Streptococcus sanguis. Kolonisasi awal bakteri pada pelikel melalui
molekul spesifik yang ada pada permukaan sel bakteri yang disebut adhesin.
Bakteri melekat ke pelikel dan ke bakteri lainnya dengan menggunakan ratusan
struktur yang berupa seperti rambut yang disebut dengan fimbriae.
3. Tahap kolonisasi sekunder dan maturasi plak. Pada kolonisasi sekunder, bakteri
tidak melekat langsung pada permukaan gigi, namun melekat pada sel bakteri lain
yang sebelumnya telah ada pada plak. Proses ini disebut koagregasi.

Inflamasi gusi cenderung dimulai pada daerah papila interdental dan menyebar dari
daerah tersebut ke sekitar leher gigi. Respon setiap individu terhadap plak sebagai
faktor penyebab gingivitis bermacam-macam, beberapa orang terkadang mengalami
respon yang minimal terhadap adanya plak gigi. Plak gigi yang mengandung material
alba lama-kelamaan akan berubah menjadi kalkulus. Kalkulus adalah deposit yang
terbentuk dari plak gigi yang mengeras dan menetap dalam waktu yang lama. Kalkulus
dapat terbentuk diatas supragingiva atau subgingiva. Ketika terjadi di supragingiva,
maka bakteri yang terkandung di dalamnnya hampir semuanya merupakan bakteri
aerob. Apabila kalkulus pada subgingival, terutama terdiri dari bakteri anaerob.

b. Faktor Sekunder, terdiri dari faktor lokal dan faktor sistemik.


- Faktor lokal :
1. Kavitas karies
Kavitas yang keliru, terutama di dekat tepi gingiva, dapat merangsang terbentuknya
daerah timbunan plak.
2. Tumpukan sisa makanan
Sisa makanan adalah baji yang kuat dari makanan terhadap gingiva di antara gigi-
geligi. Bila gigi-geligi bergerak saling menjauhi dapat terbentuk baji makanan,
khususnya bila ada plunger cusp.
3. Susunan gigi-geligi yang tidak teratur.
Susunan gigi yang tidak beraturan yang merupakan predisposisi dari retensi plak dan
mempersulit upaya menghilangkan plak.
4. Merokok
Efek yang paling jelas dari kebiasaan merokok adalah perubahan warna gigi-geligi
dan bertambahnya keratinisasi epitelium mulut disertai dengan produksi bercak
putih pada perokok berat di daerah pipi dan palatum, yang kadang-kadang dapat
juga ditemukan pada jaringan periodontal. Insiden gingivitis kronis dan gingivitis
ulseratif akut kelihatannya lebih besar pada perokok yang juga menunjukkan adanya
kerusakan periodontal yang lebih parah.

B. PREDISPOSISI
- Belum pernah melakukan pembersihan karang gigi sebelumnya
- Merokok, pasien di dalam kasus ini seorang perokok aktif selama 14 tahun dan
merokok 16 batang setiap harinya.

C. PROGNOSA
Prognosa pasien baik, hal ini dikarenakan penyebab gingivitis marginalis kronis
tersebut adalah belum pernah melakukan scaling sebelumnya dan perokok aktif
Yogyakarta, 28 Oktober 2019
Mengetahui,
Mahasiswa Dosen Penguji

Tri Hadiati Nurmeilasari drg. Hartanti, Sp. Perio.


REFERENSI

Abu bakar. 20011. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media

Putri Wijaya, N.P.A, dkk. Keparahan Gingivitis pada Pasien Poli Gigi di Puskesmas
Mulyorejo tahun 2016 menggunakan Gingival Index. 2016. Universitas Airlangga.
Surabaya.

Rahmadhani Zuhda, F, dkk. Prevalensi Penyakit Periodontal pada Perokok di


lingkungan Batalyon Infantri 621/Manuntung Barabai Hulu Sungai Tengah. 2014.
Dentino Jurnal Kedokteran gigi Vol II. Banjarmasin.

Diah Widodorini, T, dkk. Perbedaan Angka Kejadian Gingivitis antara usia pra-
pubertas dan pubertas di Kota Malang. 2018. E-Prodenta Journal of Dentistry
2(1): 108-115. Malang.

Haryanti, D.D, dkk. Efektivitas Menyikat Gigi Metode Horizontal, Vertikal, dan Roll
Terhadap Penurunan Plak Pada Anak Usia 9-11 Tahun. 2014. Dentino Journal .
Vol.2(2). Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai