A. DATA PASIEN
Nama Pasien : Dave Yusman
No. RM : 55190
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Condongcatur, Sleman
B. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
a. Keluhan Utama:
Pasien datang mengeluhkan rasa tidak nyaman pada seluruh permukaan gigi
rahang atas dan rahang bawahnya yang terasa kasar dan kotor. Pasien juga merasa
kurang percaya diri karena pada gigi depan rahang bawahnya terlihat ada
karang gigi serta adanya bau mulut.
Keluhan ini dirasakan pasien sejak setahun (1 tahun) yang lalu. Terkadang
gusi pasien berdarah saat menyikat gigi. Pasien menyikat gigi sehari 2x saat
mandi pagi dan mandi sore.
Pasien baru pertama kali mengunjungi dokter gigi dan belum pernah melakukan
pembersihan karang gigi sebelumnya.
Pasien seorang perokok aktif sejak +/- 14 tahun yang lalu. Pasien rutin minum air
putih 3-6 gelas sehari dan jarang mengonsumsi buah dan sayur, serta jarang
berolahraga. Pasien seorang mahasiswa di STBA LIA.
2. Pemeriksaan Objektif
Plak Indeks
4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 84
PI = = x 100% = 70 %
4 𝑋 30 4 𝑋 30
Assesment:
- Kebersihan rongga mulut pasien dalam kategori buruk
- Dx: Gingivitis Marginalis Kronis
-Prognosis: Baik, jika dilakukan scaling USS
Treatment planing :
1. Komunikasi Informasi dan Edukasi
a. Mengkomunikasikan kepada pasien mengenai prosedur selama perawatan dan
setelah perawatan
b. Memberikan informasi kepada pasien terkait kondisi yang dialami pasien apabila
tidak dilakukan perawatan scalling maka dampak yang akan terjadi adalah keluhan
seperti bau mulut dan gusi berdarah tidak hilang, lama kelamaan akan terjadi
penurunan tulang rahang dan menyebabkan kegoyahan gigi geligi.
c. Memberikan edukasi kepada pasien, seperti:
- Menyikat gigi sehari 2x yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Cara, durasi dan waktu menyikat gigi yang baik dan benar
- Mengunyah menggunakan dua sisi kanan dan kiri
- Rajin makan-makanan yang berserat seperti buah, sayur, dan air putih
- Kontrol seminggu setelah scaling
- Kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali
2. Scaling USS
3. Kontrol dan evaluasi
Pemeriksaan Objektif
Terdapat gingiva berwarna coral pink, konsistensi kenyal, stippling, lancip pada daerah
interdental. Penyembuhan gingiva berjalan dengan baik.
Oral Hygiene Index
Assesment:
- Kebersihan rongga mulut pasien dalam kategori baik
- Proses penyembuhan berlangsung dengan baik
- Terjadi penurunan probing dept, kebersihan mulut dan plak indeks membaik
Treatment planing :
1. Komunikasi Informasi dan Edukasi
a. Memberikan informasi kepada pasien terkait kondisi giginya yang telah dilakukan
pembersihan karang gigi.
b. Memberikan edukasi kepada pasien, seperti:
- Menyikat gigi sehari 2x yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Cara, durasi dan waktu menyikat gigi yang baik dan benar
- Mengunyah menggunakan dua sisi kanan dan kiri
- Rajin makan-makanan yang berserat seperti buah, sayur, dan air putih
- Kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali
2. Brushing menggunakan pasta pumice.
A. ETIOLOGI
Etiologi terjadinya gingivitis dibagi menjadi 2 faktor :
1. Faktor primer: iritasi bakteri pada plak, kultur bakteri yang mendegradasi jaringan
ikat gingiva
2. Faktor sekunder: terdiri dari faktor lokal (kavitas karies, food debris, gigi crowded),
dan faktor sistemik (faktor yang mempengaruhi tubuh secara keseluruhan).
a. Faktor Primer
Penyebab utama gingivitis yaitu plak gigi. Plak merupakan suatu lapisan massa lunak
yang menempel pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya pada rongga
mulut. Proses pementukan plak terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Tahap pembentukan pelikel yang merupakan suatu lapisan tipis protein saliva yang
menempel pada permukaan gigi dan terjadi segera setelah pembersihan gigi.
Pelikel ini berasal dari komponen dalam saliva, debris. Pelikel yang menempel
pada permukaan gigi berfungsi sebagai lapisan pelindung yang membasahi
permukaan jaringan dan mencegah perusakan jaringan, juga merupakan media
yang menyediakan permukaan lekat yang memfasilitasi bakteri untuk melekatkan
diri ke permukaan gigi.
2. Tahap kolonisasi awal dimana dalam beberapa jam setelah pembersihan gigi,
bakteri sudah ditemukan melekat pada permukaan luar pelikel gigi, kolonisasi
bakteri awalnya didominasi oleh bakteri gram positif fakultatif seperti Actinomyces
viscosus dan Streptococcus sanguis. Kolonisasi awal bakteri pada pelikel melalui
molekul spesifik yang ada pada permukaan sel bakteri yang disebut adhesin.
Bakteri melekat ke pelikel dan ke bakteri lainnya dengan menggunakan ratusan
struktur yang berupa seperti rambut yang disebut dengan fimbriae.
3. Tahap kolonisasi sekunder dan maturasi plak. Pada kolonisasi sekunder, bakteri
tidak melekat langsung pada permukaan gigi, namun melekat pada sel bakteri lain
yang sebelumnya telah ada pada plak. Proses ini disebut koagregasi.
Inflamasi gusi cenderung dimulai pada daerah papila interdental dan menyebar dari
daerah tersebut ke sekitar leher gigi. Respon setiap individu terhadap plak sebagai
faktor penyebab gingivitis bermacam-macam, beberapa orang terkadang mengalami
respon yang minimal terhadap adanya plak gigi. Plak gigi yang mengandung material
alba lama-kelamaan akan berubah menjadi kalkulus. Kalkulus adalah deposit yang
terbentuk dari plak gigi yang mengeras dan menetap dalam waktu yang lama. Kalkulus
dapat terbentuk diatas supragingiva atau subgingiva. Ketika terjadi di supragingiva,
maka bakteri yang terkandung di dalamnnya hampir semuanya merupakan bakteri
aerob. Apabila kalkulus pada subgingival, terutama terdiri dari bakteri anaerob.
B. PREDISPOSISI
- Belum pernah melakukan pembersihan karang gigi sebelumnya
- Merokok, pasien di dalam kasus ini seorang perokok aktif selama 14 tahun dan
merokok 16 batang setiap harinya.
C. PROGNOSA
Prognosa pasien baik, hal ini dikarenakan penyebab gingivitis marginalis kronis
tersebut adalah belum pernah melakukan scaling sebelumnya dan perokok aktif
Yogyakarta, 28 Oktober 2019
Mengetahui,
Mahasiswa Dosen Penguji
Abu bakar. 20011. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media
Putri Wijaya, N.P.A, dkk. Keparahan Gingivitis pada Pasien Poli Gigi di Puskesmas
Mulyorejo tahun 2016 menggunakan Gingival Index. 2016. Universitas Airlangga.
Surabaya.
Diah Widodorini, T, dkk. Perbedaan Angka Kejadian Gingivitis antara usia pra-
pubertas dan pubertas di Kota Malang. 2018. E-Prodenta Journal of Dentistry
2(1): 108-115. Malang.
Haryanti, D.D, dkk. Efektivitas Menyikat Gigi Metode Horizontal, Vertikal, dan Roll
Terhadap Penurunan Plak Pada Anak Usia 9-11 Tahun. 2014. Dentino Journal .
Vol.2(2). Banjarmasin.