A. Tabel Mikrostat d3
-1 ½ -1/2 +1/2 +1 ½
+5 - 2 2- 1-
+
2 2- 1+
+
-
- 2+ 2- 0- 2+ 2- 0+ -
+4 2- 1- 1+ 2+ 1+ 1-
2- 1- 0- 2+ 1- 0- 2+ 1- 0+ 2+ 1+ 0+
2- 1+ 0- 2- 1+ 0+
2- 1- 0+ 2+ 2- -1+
+3 2- 2+ -1- 2+ 1+ 0-
2- 1- -1- 2+ 1- -1- 2+ 2- -2+ 2+ 1+ -1+
2- 1- -1+ 2- 1+ -1+
2- 1+ -1- 2+ 1- -1+
2+ 2- -2- 2+ 1+ -1-
1+ 1- 0- 2+ 0- 0+
+2 2- 0+ 0- 1- 1+ 0+
2- 1- -2- 2- 1- -2+ 2- 1+ -2+ 2+ 1+ -2+
2- 0- -1- 2- 1+ -2- 2+ 1- -2+ 2+ 0+ -1+
2- 0- -1+ 2+ 0- -1+
2- 0+ -1- 1+ 1- -1+
2+ 1- -2- 2- 0+ -1+
2+ 0- -1- 2+ 1+ -2-
1+ 1- -1- 2+ 0+ -1-
+1 1- 0+ 0- 1+ 0+ 0-
2- 0- -2- 2+ 0- -2- 2+ 0+ -2- 2+ 0+ -2+
1- 0- -1- 2- 0+ -2- 2+ 0- -2+ 1+ 0+ -1+
1+ 1- -2- 2- 0+ -2+
2- 0- -2+ 1+ 1- -2+
2- -1+ -1- 2+ -1+ -1-
1+ 0- -1- 1+ 0+ -1-
1- 0+ -1- 1+ 0- -1+
0 1- 0- -1+ 1- 0+ -1+
1- 0- -2- 0+ 0- -1- 0+ 0- -1+ 1+ 0+ -2+
2- -1- -2- 2- -1- -2+ 2- -1+ -2+ 2+ -1+ -2+
2+ -1- -2- 2+ -1+ -2-
1- 0- -2+ 2+ -1- -2+
1- -1+ -1- 1+ 0+ -2-
2- -1+ -2- 1- 0+ -2+
1- 0+ -2- 1+ 0- -2+
-1 1+ 0- -2- 1+ -1+ -1-
-2 1- -1- -2- 1+ -1- -2- 1+ -1+ -2- 1+ -1+ -2+
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 1
1- -1- -2+ 1+ -1- -2+
1- -1+ -2- 1- -1+ -2+
2- -2+ -2- 2+ -2+ -2-
0- -1+ -1- 0+ -1+ -1-
0+ 0- -2- 0+ 0- -2+
0- -1- -2- 0+ -1- -2- 0+ -1+ -2- 0+ -1+ -2+
0- -1- -2+ 0- -1+ -2+
0- -1+ -2- 0+ -1- -2+
-3 1- -2+ -2- 1+ -2+ -2-
- 0- -2+ -2- 0+ -2+ -2- -
-2 -1+ -1- -2- -1+ -1- -2+
-1 - -1- -2+ -2- -1+ -2+ -2- -
-1 ½ -1/2 +1/2 +1 ½
↑ ↑ ↑
+2 +1 0 -1 -2
ms = (+1/2) + (+1/2) + (+1/2) = 1 ½
Selanjutnya baris ms pada tabel mikrostat disusun dengan nilai +ms, . . ., -ms, atau
–ms, . . ., +ms. Dimana selisih antar nilainya adalah selalu berkurang satu.
+1 ½ (-1) = +1/2 (-1) = -1/2 (-1) = -1/2
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 2
↑↓ ↑
+2 +1 0 -1 -2
mL = (+2) + (+2) + (+1) = 5
Selanjutnya kolom ms pada tabel mikrostat disusun dengan nilai +mL, . . ., -mL, atau
–mL, . . ., +mL. Dimana selisih antar nilainya adalah selalu berkurang satu.
+5 (-1) = +4 (-1) = +3 (-1) = +2 (-1) = +1 (-1) = 0 (-1) = -1 (-1) = -2 (-1) = -3 (-1) = -
4 (-1) = -5
-1 ½ -1/2
+5 - 2 2- 1-
+
- 2+ 2- 0-
+4 2- 1- 1+
↑↓ ↓
+2 +1 0 -1 -2
ms = (+1/2) + (-1/2) + (-1/2) = -1/2
mL = (+2) + (+2) + (+1) = +5
2 2 1 = L+ L- L-, dimana L adalah bilangan kuantum azimut dimana elektron berada,
+ - -
Jadi, untuk mengisi tabel mikrostate harus dicari susunan elektron dalam orbital
dengan mengkombinasikan kedua bilangan kuantum secara tepat.
Kolom berwarna biru dan hijau tidak dapat diisi karena tidak ada susunan elektron
yang tepat jika dua bilangan kuantumnya dikombinasikan.
Untuk kolom yang berwarna kuning, ada dua susunan elektron yang dapat
memberikan ms = -1/2 dan mL = + 4, yaitu sebagai berikut:
↑↓ ↓
+2 +1 0 -1 -2
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 3
ms = (+1/2) + (-1/2) + (-1/2) = -1/2
mL = (+2) + (+2) + 0 = +4
↓ ↑↓
+2 +1 0 -1 -2
ms = (-1/2) + (+1/2) + (-1/2) = -1/2
mL = (+2) + (+1) + (+1) = 4
+1 ½ +1/2 -1/2 -1 ½
+5 - x x -
+4 - xx xx -
+3 x xxxx xxxx x
+2 x xxxxxx xxxxxx x
+1 xx xxxxxxxx xxxxxxxx xx
0 xx xxxxxxxx xxxxxxxx xx
-1 xx xxxxxxxx xxxxxxxx xx
-2 x xxxxxx xxxxxx x
-3 x xxxx xxxx x
-4 - xx xx -
-5 - x x -
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 4
Dst...
Contoh?
Orbital p2
↑ ↑
+1 0 -1
Lalu, bagaimana cara menentukan simbol term dari tabel mikrostat di atas?
Perhatikan simbol ” x “ pada tabel di atas. Simbol itu menunjukkan bahwa ada kombinasi
antara mL dan ms.
Untuk memudahkan penentuan simbol term, tabel di atas dapat di sederhanakan sebagai
berikut:
Ms
1½
ML 3 x
∑ml = L = 3
2s + 1 = 2(1 ½) + 1 = 4
Jadi simbol termnya adalah 4F
Ms
1½
ML 1 x
∑ml = L = 1
2s + 1 = 2(1 ½) + 1 = 4
Jadi simbol termnya adalah 4P
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 5
Ms
1/2
ML 5 x
∑ml = L = 5
2s + 1 = 2(1/2) + 1 = 2
Jadi simbol termnya adalah 2H
Ms
1/2
ML 4 x
∑ml = L = 4
2s + 1 = 2(1/2) + 1 = 2
Jadi simbol termnya adalah 2G
Ms
1/2
ML 3 x
∑ml = L = 3
2s + 1 = 2(1/2) + 1 = 2
Jadi simbol termnya adalah 2F
Ms
1/2
ML 2 x
∑ml = L = 2
2s + 1 = 2(1/2) + 1 = 2
Jadi simbol termnya adalah 2D
Ms
1/2
ML 1 x
∑ml = L = 1
2s + 1 = 2(1/2) + 1 = 2
Jadi simbol termnya adalah 2P
Jadi, simbol term untuk untuk d3 adalah 4F, 4P, 2H, 2G, 2F, 2D, 2P.
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 6
Kemudian, diantara simbol-simbol term tersebut dapat ditentukan simbol yang paling
stabil atau dengan kata lain dalam keadaan groundstate (energi terendah).
Simbol yang groundstate adalah simbol yang memiliki multiplisitas spin terbesar
(S = 2s + 1).
Jika harga S sama, maka yang paling groundstate adalah yang memiliki total
bilangan kuantum azimut terbesar (L = ∑mL).
Fini.A_Struktur_Anorganik_UB Page 7