Anda di halaman 1dari 13

Case report scientific

session endodontik

Kaping pulpa
Preseptor:
drg. Any Setyawati, Sp. KG

Presentan:
Tri Hadiati Nurmeilasari 20184020069
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn D. W
No Rm : 55397
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Berbah, Sleman

2
Kunjungan 1
Pemeriksaan Subyektif:
Pasien datang mengeluhkan gigi depannya yang terasa ngilu pada sebelah kanan
atas. Rasa ngilu dirasakan pasien sejak 3 hari yang lalu ketika minum dingin
dan makan makanan manis, lalu hilang setelah 3 detik. Pasien belum pernah
merasakan sakit tiba-tiba pada gigi tersebut. Saat gigi tersebut terasa ngilu,
pasien hanya membiarkannya. Pasien belum pernah mengonsultasikan keadaan
ini ke dokter gigi. Pasien sebelumnya menggunakan plat akrilik yang menempel
pada gigi dan dibuat di tukang gigi namun sekarang telah dilepas.
Kunjungan 1
Pemeriksaan Objektif
Treatment Planning
Terdapat karies pada gigi 12 1. KIE
bagian mesial dan bagian palatal.
2. Pulp capping
Sondasi: +, perkusi: -, palpasi: -,
3. Tumpat sementara
CE: + (ngilu)
4. Kontrol
ICDAS: D4
Mount and Hume: 2.2
GV Black: Kelas IV
ASSESMENT

Dx: Pulpitis reversibel

Prognosis: baik jika dilakukan perawatan kaping pulpa segera

4
foto klinis dan rontgen kunjungan 1

5
Kunjungan 2
Pemeriksaan Subyektif Assesment
Pasien datang untuk melakukan Dx: Pulpa vital pasca kaping pulpa
kontrol setelah tindakan kaping pada mesial dan karies media
pulpa. Pasien tidak lagi pada palatal
mengeluhkan adanya rasa ngilu
saat minum dingin dan saat makan Prognosis: baik
makanan manis. Pasien tidak Treatment Planning
mengeluhkan adanya rasa 1. KIE
mengganjal pada gigi 12.
2. Kontrol dengan tambahan
tindakan
Pemeriksaan Objektif 3.Kontrol
Terdapat tumpatan sementara
pada gigi 12 bagian mesial dan
tumpatan sementara pada palatal
terlepas. 6
Sondasi: -, perkusi: -, palpasi: -, CE:
foto klinis dan rontgen kunjungan 2

7
Kunjungan 3
Pemeriksaan Pemeriksaan Objektif Assesment
Subyektif Terdapat tumpatan SIK Dx: Pulpa vital pasca
Pasien datang untuk pada bagian mesial dan kaping pulpa
melakukan kontrol palatal.
setelah tindakan kaping Perkusi: -
Prognosis: baik
pulpa dan kontrol
dengan tambahan Palpasi: -
tindakan. Pasien tidak CE: + (ngilu) Treatment
lagi mengeluhkan Planning
adanya rasa ngilu saat
minum dingin dan saat
1. KIE
makan makanan manis. 2. Kontrol
Pasien tidak
mengeluhkan adanya
rasa mengganjal pada
gigi 12. 8
foto klinis dan rontgen kunjungan 3

9

Jurnal pendukung:

PERBEDAAN ANGIOGENESIS PADA PULPA SETELAH APLIKASI EKSTRAK


PROPOLIS DAN KALSIUM HIDROKSIDA

Camelia Ariesdyanata1, Cecilia G.J.Lunardhi2, Agus Subiwahjudi.2


1Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
2Staf Pengajar Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Airlangga

10
Analisis jurnal
‐ Pulpa memiliki lima fungsi utama yaitu induktif, formatif, nutritif, defensif, dan sensatif.
‐ Kalsium Hidroksida direkomendasikan untuk perawatan pada pulpa karena memiliki sifat
yang menguntungkan yaitu dapat merangsang terjadinya mineralisasi ( Recovery Process
) dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
‐ Namun menurut Schroeder, Andelin dkk dikutip dari Mossalam dkk (2011) lapisan keras
dentin yang terbentuk dari jaringan pulpa setelah pengaplikasian kalsium hidroksida
menunjukkan adanya tunnel defect. Tunnel defect adalah porositas yang tebentuk pada
permukaan dentin bridge sehingga dentin yang terbentuk tidak adekuat. Tunnel defect
pada jembatan dentin akan memberikan jalan bagi bakteri untuk berpenetrasi ke dalam
pulpa sehingga mengaktifkan sel-sel imun yang semakin memperparah proses inflamasi
pulpa.
‐ Diperlukan bahan alternatif yang harus memiliki efek samping lebih rendah dan memiliki
kemampuan penyembuhan pulpa lebih baik dari Kalsium Hidroksida.
‐ Perawatan dengan pengaplikasian ekstrak propolis menghasilkan respon inflamasi yang
lebih kecil pada minggu pertama sehingga merangsang pembentukan jembatan dentin
lebih cepat.
11
Analisis jurnal

‐ Hasil data angiogenesis (jumlah pembuluh darah baru) pada hari ke 14 antara kelompok
kalsium hidroksida dan ekstrak propolis menggunakan LSD menunjukkan terdapat
perbedaan bermakna antara angiogenesis pada kalsium hidroksida dan ekstrak propolis.
Pada ekstrak propolis jumlah rata-rata angiogenesis lebih kecil dibandingkan pada
kelompok kalsium hidroksida. Hal ini Hal ini sesuai dengan teori-teori sebelumnya dimana
Cotran et al, ( 2007 ) menuliskan bahwa pada minggu ke 2 inflamasi, edema dan
peningkatan vaskularitas telah mereda dan diikuti dengan peningkatan proliferasi
fibroblas dan pengendapan kolagen. Penurunan kapiler yang lebih besar pada propolis
disebabkan karena kemungkinan pada hari ke 14 kondisi pulpa sudah kembali seperti
normal dengan kapiler yang telah stabil jumlahnya.
‐ Pada kalsium hidroksida proses inhibisi dan remodeling belum maksimal pada hari ke 14
kemungkinan karena adanya inflamasi kronis.
‐ pH yang tinggi pada kalsium hidroksida dapat bertahan selama 4 minggu sehingga
menimbulkan nekrosis jaringan pada superficial pulpa yang berkontak dengan bahan.
Adanya nekrosis jaringan akan direspon oleh tubuh sebagai jejas dan menghasilkan
sinyal inflamasi.
12
Terima kasih.

13

Anda mungkin juga menyukai