Anda di halaman 1dari 8

Perawatan Gingivektomi pada Gingival Enlargement With Gingival

Polip gigi Anterior Kanan Rahang Atas


Dewi Anggraini
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstrak

Gingival enlargement atau pembesaran gingiva disebabkan oleh banyak faktor baik faktor
lokal maupun sistemik. Pembesaran ini menyebabkan gangguan fungsional seperti kesulitan
dalam pengunyahan dan estetika bila terdapat pada gigi anterior. Pada kasus ini, laki-laki
berusia 22 tahun mengeluhkan terdapat tonjolan menyerupai gusi didalam gigi nya yang
berlubang sejak 1,5 tahun yang lalu dan tidak ada rasa nyeri namun pasien merasa kurang
percaya diri terhadap keluhan tersebut. Pasien belum pernah melakukan perawatan apapun
terhadap gusi serta gigi nya yang berlubang. Ketika pembesaran gingiva tidak dapat dirawat
dengan scaling dan root planning serta tidak dapat hanya sekedar ditambal biasa pada gigi nya
yang berlubang maka dilakukan tindakan gingivektomi sebagai perawatan pendahuluan yaitu
tindakan eksisi/pemotongan pada jaringan gingiva yang mengalami pembesaran. Setelah
dilakukan gingivektomi, gingiva pasien secara klinis menunjukan hasil yang baik.

Kata Kunci : Gingival enlargement, Gingival


polip, Gingivektomi

Pendahuluan

Gingival enlargement secara luas Perawatan periodontal diawali dengan


dikenal sebagai suatu peradangan pada initial phase therapy yang meliputi dental
gingiva yang disebabkan oleh banyak faktor health education (DHE), scaling root-planning,
baik faktor lokal maupun sistemik, yang serta kuretase bila terdapat keradangan atau
paling utama adalah faktor lokal yaitu plak poket. Pembesaran gingiva yang tidak
bakteri dimana akumulasi plak bakteri mengecil setelah dilakukan tahapan
merupakan awal mula proses terjadinya perawatan tersebut, maka diperlukan suatu
karies. Tanda klinis yang muncul yaitu gingiva 1,2
tindakan pembedahan pada gingiva.
membesar, halus, mengkilat, konsistensi
Terdapat tindakan yang dapat
lunak, warna merah dan pinggirannya tampak
dilakukan pada pasien dengan gingival
membulat. Hal ini menimbulkan estetik yang
enlargement yaitu gingivektomi.
kurang baik, hal ini menyebabkan lebih
Gingivektomi adalah pemotongan jaringan
banyak akumulasi plak dan peradangan. 3,4
gingiva dengan membuang dinding lateral
Sedangkan polip merupakan reaksi
poket yang bertujuan untuk menghilangkan
tubuh untuk melawan infeksi secara fisik,
poket dan keradangan gingiva sehingga
artinya membentuk jaringan granulasi yang
didapat gingiva yang fisiologis, fungsional
berguna untuk melokalisir infeksi. Biasanya
dan estetik baik.
dijumpai pada pasien muda atau pasien yang
sistem kekebalan tubuhnya masih baik hal ini
sebagai tanda adanya infeksi pada gigi.
Laporan Kasus

Pasien Laki-laki berusia 22 tahun Pasien mengaku tidak dalam perawatan


datang ke klinik gigi dan mulut RSGM dokter, tidak memiliki alergi, dan tidak
UNUD dengan keluhan terdapat gusi pada memiliki riwayat sistemik.
gigi depan kanan atas yang berlubang
terasa mulai membesar seja ± 1,5 tahun lalu Pada pemeriksaan klinis intraoral
dan tidak ada nyeri, dimana awalnya ditemukan malposisi berupa crowding gigi
gusinya mengalami pembesaran, anterior rahang bawah (32-42), gingiva
kemerahan pada gigi depan kanan atas nya polip pada gigi 11, serta karies pada gigi 11,
yang berlubang, serta terdapat banyak 21, 22, 24 dan 38. Gingiva polip tampak
karang gigi pada rahang atas. Setelah menonjol, padat, warna pink seperti gingiva
dilakukan pembersihan karang gigi, 1 sekitarnya, dan tepi gingiva tumpul.
minggu setelahnya, masih terdapat tonjolan Pemeriksaan selanjutnya tidak ditemukan
menyerupai gusi didalam giginya yang debris dan kalkulus, serta pemeriksaan
berlubang tersebut. Pasien mengaku dengan probing terdapat BOP (Bleeding on
gusinya terkadang berdarah ketika menyikat probing) pada gigi 11 dan tidak ditemukan
gigi. poket.

Gambar 1. Foto klinis sebelum gingivektomi


Perawatan arah koronal dengan menggunakan
blade no.15 untuk labial secara
1. Kunjungan pertama continue (tidak putus-putus) dan
Scalling dan root planning no.11 untuk daerah interdental.
Dilakukan cek tensi, nadi, serta
respirasi, serta pengisian inform
consent.
• Melakukan tindakan asepsis
daerah kerja dengan providon
iodine.
• Melakukan tindakan anastesi
yaitu anastesi topikal, lalu anastesi
infiltrasi labial dan palatal pada
batas mukosa bergerak tak
bergerak gigi 11 dengan citojet.
• Melepaskan jaringan gingiva
yang telah dipotong dengan gracey
kuret.

• Membuat bleeding point dengan


probe dan sonde, telusuri soket
dengan probe hingga menyentuh
dasar soket kemudian tandai
dengan sonde.

• Insisi eksternal bevel pada posisi


1-2 mm apikal dari bleeding point
membentuk sudut 45 derajat ke
• Irigasi gingiva dengan larutan saline.
• Pasien kemudian diberi medikasi
amoksisilin 500 mg tiap 8 jam
untuk 5 hari dan asam mefenamat
500 mg jika diperlukan, serta obat
kumur chlorexidin 0.2% (Minosep
0,2%)
• Pasien juga diberi instruksi paska
bedah untuk mendapatkan hasil
yang baik.

• Lakukan dap dengan kasa yang sudah diberi


larutan saline, kemudian keringkan area kerja
dengan three ways syringe.
2. Kunjungan kedua

Pasien dating untuk control setelah 1


minggu pasca gingivektomi , pasien tidak pemeriksaan klinis menunjukkan sudah
ada keluhan pada daerah operasi, Pada tidak terdapat gingiva polip pada gigi 11
kunjungan kedua dilakukan pembuangan maka akan dilanjutkan konsul ke
jaringan karies, ekstirpasi pulpa serta departemen ilmu konservasi gigi untuk
rewalling pada bagian distal gigi 11 selanjutnya dilakukan perawatan saluran
sekaligus kontrol hasil operasi pertama . akar pada gigi 11.

Gambar 5. Kontrol Pertama Gambar 6. Kontrol ke Dua


Pembahasan

Gingiva enlargement adalah suatu diindikasikan untuk mengeliminasi gingival


keadaan dimana ukuran gingiva bertambah enlargement. Prosedur gingivektomi
besar dari ukuran normal, sehingga selain biasanya dilakukan setelah tidak adanya
menimbulkan masalah estetik juga dapat penurunan ukuran gingiva setelah dilakukan
sebagai wadah pertumbuhan dari scaling dan root planning, serta kuretase.
mikroorganisme. Gingival enlargement Namun pada kasus ini tidak dilakukan
timbul karena berbagai macam faktor baik kuretase sebelumnnya karena tidak adanya
lokal maupun sistemik. Dari uraian kasus peradangan lagi pada gingiva ataupun
diatas, disebabkan oleh faktor lokal berupa poket setelah dilakukan scaling dan root
akumulasi plak dan serta adanya infeksi dari planning.
karies pada daerah proksimal bagian distal
gigi 11, kebiasaan cara menyikat gigi yang Pencegahan terjadinya penyakit
salah, merupakan awal mula pembesaran periodontal dan karies harus didasari oleh
gingiva. kontrol plak yang baik. Bakteri pada plak
dapat memicu terjadinya karies pada gigi
Polip merupakan reaksi tubuh untuk terutama pada karies daerah proksimal yang
melawan infeksi secara fisik, artinya besar sehingga terbentuk epitel dan
membentuk jaringan granulasi yang jaringan ikat yang terinflamasi. Sel- sel epitel
berguna untuk melokalisir infeksi. Terdapat orala tertanam dan bertumbuh menutupi
2 macam polip yakni gingiva polip dan permukaan dan membentuk tutup epitel,
pulpa polip pada kasus ini terjadi gingiva polip biasanya asimtomatik dan terlihat
polip dikarenakan terdapat iritasi akibat sebagai benjolan jaringan ikat berwarna
gesekan tepi permukaan gigi yang tajam kemerahan mengisi kavitas karies. 7
dan dengan ketinggian hamper sama atau
dibawah crest gingiva, biasanya berasal dari Kekambuhan mungkin saja terjadi
karies yang besar di proksimal, sehingga jika pasien tidak menjaga kebersihan oral
memungkinkan terbentuknya polip gingiva. hygienenya dengan baik. Dental Health
Polip gingiva sendiri memiliki karakteristik Education (DHE) dan motivasi harus lebih
kemerahan dan mudah berdarah namun ditingkatkan sehingga pasien betul-betul
tidak sakit jika ditekan. 5,6 sadar agar bisa menjaga kebersihan
mulutnya dan tidak terjadi kekambuhan.
Setelah dilakukan scaling dan root Pasien juga disarankan untuk melakukan
planning (pembersihan karang gigi) gingiva perawatan ke departemen konservasi gigi
pasien tidak kunjung menunjukkan untuk merawat karies/lubang besar pada
penurunan dari ukuran ginggiva giginya serta melakukan perawatan seperti
dikarenakan masih terdapat karies/lubang yang disarankan operator untuk menjaga
1,3
yang memfasilitasi gingiva polip pada kesehatan rongga mulut pasien.
daerah proksimal gigi 11 maka dilanjutkan
dengan terapi gingivektomi sebagai
perawatan pendahuluan sebelum dilakukan
perawatan saluran akar pada gigi tersebut.

Gingivektomi adalah prosedur eksisi


gingiva/ pemotongan jaringan dimana
Kesimpulan Daftar Pustaka

Gingivektomi merupakan tindakan 1. Andriani, I., 2009,Treatment Gingival


pemotongan gingiva yang dapat Enlargement by Gingivectomy,
mengeliminasi gingival enlargement setelah Mutiara Medika Vol. 9 No. 1:69-73
dilakukan perawatan pendahuluan scaling 2. Armitage GC (2004) Periodontal
dan root planning, serta kuretase (bila diagnoses and classification of
disertai poket ataupun peradangan), namun periodontal diseases. Periodontol 2000
tidak terdapat perubahan ukuran dari 34: 9-21.
gingiva. Kontrol plak merupakan kunci 3. Lee W, O’Donnell D (2003) Severe
keberhasilan gingivektomi sehingga tidak gingival hyperplasia in a child with I-cell
terjadi kekambuhan pembesaran gingiva. disease. Int J Paediatr Dent13(1): 41-45
4. Kavitha, J.,et al, 2018, GENERALISED
GINGIVAL ENLARGEMENT- A CASE
REPORT, International Journal of
Scientific Research,vol.7, issue 10
5. Carranza FA, Hogan EL; Gingival
enlargement. In: Newman MG, Takei
HH, Klokkevold PR, Carranza FA,
2010, Carranza’s Clinical
Periodontology. 11th ed. Philadelphia,
Penn: W.B. Saunders Company; 84-96
6. Soeprapto,A., 2017, Buku Pedoman dan
Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi, STPI
Bina Insan Mulia, hal. 145-185
7. Alibasyah, ZM., 2009, Gingivektomi dan
Gingivoplasti, Cakradonya Dental Jurnal,
vol 1, hal 78-89.

Anda mungkin juga menyukai