Anda di halaman 1dari 9

Penatalaksanaan Gingivitis Pada Pasien

Dengan Kebiasaan Mengunyah Satu Sisi (Laporan Kasus)


Management of Gingivitis in Patients
With One-Side Chewing Habit (Case Report)

Riska Fitri Febriyanti1 Ika Andriani2


1
Student, School of Dentistry, Faculty of Medicine and Health Sciences,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2Lecturer, School of Dentistry, Faculty of Medicine and Health Sciences,
Universitas Muhammmadiyah Yogyakarta
Korespondensi: riska.f2@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Gingivitis merupakan suatu inflamasi pada jaringan lunak
gigi tanpa adanya kehilangan perlekatan epitel penyatu. Penyebab terjadinya gingivitis
yang utama adalah plak yang merupakan deposit yang melekat pada gigi. Plak terdiri
dari mikroorganisme yang berkembang biak apabila seseorang melalaikan kebersihan
gigi dan mulutnya. Plak gigi hanya bisa dibersihkan secara mekanis dan tidak dapat
dibersihkan hanya dengan berkumur ataupun semprotan air. Seseorang yang biasanya
mengunyah satu sisi biasanya karena ada karies ataupun edentulous pada sisi yang tidak
digunakan mengunyah. Akibat hal tersebut, maka akan terjadi penumpukan plak
sehingga menyebabkan gingivitis karena mengunyah mempunyai efek self cleansing.
Perawatan untuk penyakit periodontal dapat dilakukan dengan cara scaling root
planning. Scaling root planning ini merupakan initial terapi dan merupakan gold
standard dalam perawatan periodontal. Laporan kasus dan penatalaksanaan: Pasien
perempuan berusia 23 tahun mengeluhkan giginya terasa kasar dan kotor pada gigi
bawah depan dan pada gigi belakang serta gusinya yang mudah berdarah ketika
menyikat gigi. Keluhan tersebut dirasakan terutama pada gigi depan bagian bawah
dekat lidah sejak ± 1 bulan yang lalu. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari yaitu ketika
mandi pagi dan mandi sore. Pasien memiliki kebiasaan mengunyah menggunakan 1 sisi
dikarenakan gigi geraham kanannya berlubang besar. Pasien rutin mengkonsumsi kopi
kira-kira 2 kali seminggu. Pada pemeriksaan objektif menunjukkan bahwa nilai OHI =
6,7 (kategori buruk), PI = 58,9 %, BOP (+) dan adanya gingivitis. Pada kunjungan
pertama dilakukan scaling. Hasil: Dilakukan kontrol dengan nilai OHI = 2,13 (kategori
baik), PI = 41 %, BOP (+), dan gingiva normal. Kesimpulan: Pada kasus ini dilakukan
perawatan scaling dan evaluasi dengan hasil terdapat peningkatan OHI, penurunan PI,
BOP, penyembuhan gingiva, dan keluhan pasien telah teratasi.

Kata Kunci: gingivitis, scaling, penyakit periodontal

Abstract
Background: Gingivitis is an inflammation of the soft tissues of the teeth
without loss of the attachment epithelial attachment. The main cause of gingivitis is
plaque which is a deposit that is attached to the teeth. Plaque consists of
microorganisms that multiply when a person neglects dental and oral hygiene. Dental
plaque can only be removed mechanically and cannot be removed by simply rinsing or
spraying with water. Someone who usually chews on one side usually because there is
caries or edentulous on the side that is not used for chewing. As a result of this, there
will be a buildup of plaque that causes gingivitis because chewing has a self-cleaning
effect. Treatment for periodontal disease can be done by means of scaling root
planning. Scaling root planning is the initial therapy and is the gold standard in
periodontal treatment. Case report and management: A 23 year old female patient
complained that her teeth felt rough and dirty on her lower front and back teeth and
her gums bleed easily when brushing her teeth. The complaint was felt mainly in the
lower front teeth near the tongue since ± 1 month ago. The patient brushes his teeth
twice a day, namely when taking a shower in the morning and taking a shower in the
afternoon. The patient has a habit of chewing on one side because his right molar has
a large cavity. Patients regularly consume coffee approximately 2 times a week. The
objective examination showed that the OHI value = 6.7 (poor category), PI = 58.9%,
BOP (+) and the presence of gingivitis. At the first visit, scaling was performed.
Results:Control was performed with OHI value = 2.13 (good category), PI = 41%,
BOP (+), and normal gingiva. Conclusion: In this case, scaling and evaluation were
carried out with the results that there was an increase in OHI, decrease PI, BOP,
gingival healing, and the patient's complaints have been resolved.

Keywords: gingivitis, scaling, periodontal disease

PENDAHULUAN kemerahan pada margin gingiva


Penyakit gigi dan mulut dikarenakan adanya pembesaran
merupakan salah satu jenis penyakit pembuluh darah di jaringan ikat
yang banyak dialami oleh masyarakat. subepitelial dan hilangnya keratisinasi
Penyebabnya secara umum permukaan gingiva, terjadinya
dikarenakan pada masyarakat yang pembengkakan dan tekstur gingiva
memiliki kebersihan rongga mulut yang bebas yang menghilang yang
buruk. Karies dan penyakit periodontal mengindikasikan hilangnya jaringan
menjadi penyakit gigi dan mulut ikat fibrosa dan semi likuiditas zat
terbanyak di masyarakat. Gingivitis interfibrillar, gingiva diserai
merupakan suatu inflamasi pada pendarahan yang biasanya dipicu
jaringan lunak gigi tanpa adanya karena margin gingiva terkena
kehilangan perlekatan epitel penyatu. instrument tumpul seperti saat menyikat
Gingivitis biasanya jarang diketahui gigi2.
penderitanya diakarenakan tidak Kebiasaan mengunyah satu sisi
menimbulkan rasa sakit1. dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
Gingivitis memiliki gambaran diantaranya adalah karena terdapat gigi
klinis seperti munculnya warna yang sakit pada sisi yang satunya,
adanya keadaan edentulous, dan tidak mandi pagi dan mandi sore. Pasien
tahu pasti apa sebabnya. Akibat yang memiliki kebiasaan mengunyah
ditimbulkan dari kebiasaan mengunyah menggunakan 1 sisi dikarenakan gigi
satu sisi adalah menyebabkan disfungsi geraham kanannya berlubang besar.
dari sendi temporomandibular3. Pasien rutin mengkonsumsi kopi kira-
Mengunyah memiliki fungsi kira 2 kali seminggu. Pasien terakhir
sebagai self cleansing sehingga jika kali ke dokter gigi untuk membersihkan
salah satu sisi tidak digunakan akan karang gigi ± 13 tahun lalu. Pasien tidak
menimbulkan terjadinya penumpukan memiliki riwayat penyakit sistemik.
bakteri sehingga dapat terjadi debris Pada pemeriksaan objektif
dan karang gigi sehingga menyebabkan menunjukkan bahwa nilai OHI = 6,7
gangguan pada gigi dan mulut3. (kategori buruk), PI = 58,9 %. Terdapat
Perawatan untuk penyakit periodontal gambaran gingiva tampak berwarna
dapat dilakukan dengan cara scaling kemerahan konsistensi lunak, papila
root planning. Scaling root planning ini interdental membulat, tekstur unstipling
merupakan initial terapi dan merupakan pada region bukal gigi 17, 16, 15, 25,
gold standard dalam perawatan 26, 27, bagian palatal gigi 17, 16, 15,
periodontal4. 14, 24, 25, 26, 27 dan bagian lingual
Tujuan laporan kasus ini adalah gigi 37, 36, 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42,
untuk menjelaskan penatalaksanaan 43, 44, 46, 47, serta bagian labial gigi
pada pasien dengan oral hygiene buruk 13, 23, 33, 32, 31, 41, 43, 42, 41.
dan memiliki kebiasaan mengunyah Terdapat BOP positif pada gigi 16,15,
satu sisi. 24, 25, 26, 37, 36, 33, 32, 31, 41, 42, 43,
46, dan 47.
LAPORAN KASUS
Pasien perempuan berusia 23
tahun mengeluhkan giginya terasa kasar
dan kotor pada gigi bawah depan dan
pada gigi belakang serta gusinya yang
mudah berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan tersebut dirasakan terutama
pada gigi depan bagian bawah dekat
lidah sejak ± 1 bulan yang lalu. Pasien
menyikat gigi 2 kali sehari yaitu ketika
menggunakan dua sisi serta
mengonsumsi makanan yang bergizi
dan memperbanyak air putih.
Dilakukan scaling USS yaitu
diawali dengan asepsis dengan
menggunakan larutan povidon iodine
Gambar 1. Gambaran Pre-scaling
diaplikasikan ke seluruh gingiva
Tatalaksana Kasus
menggunakan cotton ball dan pinset
Kunjungan Pertama
kemudian tunggu selama 1 menit lalu
Pada tanggal 12 Februari 2020
instruksikan pasien untuk kumur
setelah dilakukan anamnesis dan
dengan air kemudian dilakukan scaling
pemeriksaan objektif maka ditentukan
dengan menggunakan scaling USS.
rencana perawatan yaitu komunikasi,
Setelah scaling selesai, diaplikasikan
informasi, dan edukasi kemudian
kembali larutan povidone iodine lalu
scaling USS, lalu kontrol. Pada
instruksikan pasien untuk kumur
kunjungan pertama ini
dengan air. Setelah itu dilakukan
dikomunikasikan mengenai keadaan
polishing dengan menggunakan brush
pasien yaitu kebersihan mulut yang
low speed dan diolesi pasta pumice.
buruk, bukan suatu keganasan, dan
Brushing dilakukan pada seluruh
dapat disembuhkan dengan perawatan
permukaan gigi kemudian pasien
rutin, lalu diedukasikan bahwa
diminta untuk kumur menggunakan air.
penyebabnya adalah bakteri yang
menempel pada karang gigi dan
perawatannya adalah dilakukan scaling
untuk menghilangkan penyebab.
Kemudian diedukasi mengenai cara dan
waktu menggosok gigi yang benar,
mengedukasi untuk menghilangkan
kebiasaan mengunyah satu sisi secara
bertahap dengan mengedukasikan
kepada pasien bahwa untuk melakukan
penambalan pada gigi yang berlubang
terlebih dahulu agar saat mengunyah
makanan menjadi nyaman
interdental papilla yang berbentuk
tajam seperti kerah baju berwarna coral
pink, tekstur stipling dan konsistensi
kenyal pada region bukal gigi 17, 16,
15, 25, 26, 27, bagian palatal gigi 17,
16, 15, 14, 24, 25, 26, 27 dan bagian
lingual gigi 37, 36, 35, 34, 33, 32, 31,
Gambar 2. Gambaran Pasca-scaling 41, 42, 43, 44, 46, 47, serta bagian labial
Setelah perawatan maka gigi 13, 23, 33, 32, 31, 41, 43, 42, 41
diberikan instruksi pasca perawatan Terdapat BOP positif pada gigi 16, 15,
scaling kepada pasien, yaitu menyikat 25, 26, 32, 31, 41, dan 42.
gigi dengan pasta berfluoride 2 kali Pada kunjungan kedua ini
sehari setelah sarapan dan malam didapatkan kebersihan rongga mulut
sebelum tidur, berkumur dengan air dalam kategori baik, proses
putih setelah makan, menggunakan penyembuhan berlangsung baik, nilai
dental floss, mengkonsumsi buah- PD, OHI, dan PI membaik, dan terdapat
buahan dan sayuran serta makanan BOP pada gigi 16, 15, 25, 26, 32, 31,
yang berserat, dan melakukan 41, dan 42.
pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali. Perawatan yang dilakukan
adalah brushing dengan pasta pumice
Kunjungan Kedua
kemudian pemberian edukasi mengenai
Pada tanggal 14 Maret 2020
menyikat gigi dengan pasta berfluoride
pasien datang atas motivasi operator
2 kali sehari setelah sarapan dan malam
untuk melakukan kontrol pada giginya
sebelum tidur, berkumur dengan air
yang telah dilakukan pembersihan
putih setelah makan, menggunakan
karang gigi. Pasien sudah tidak
dental floss, mengkonsumsi buah-
mengeluhkan kasar dan kotor pada
buahan dan sayuran serta mengunyah
giginya, namun pasien mengatakan
menggunakan dua sisi secara bertahap
terkadang gusi masih berdarah saat
dengan mengedukasikan kepada pasien
menyikat gigi. Pasien tidak dicurigai
bahwa untuk melakukan penambalan
memiliki penyakit sistemik.
pada gigi yang berlubang terlebih
Pada pemeriksaan objektif: nilai
dahulu agar saat mengunyah makanan
OHI adalah 2,13 termasuk kategori
menjadi nyaman menggunakan dua sisi.
baik. Nilai PI adalah 41%. Terdapat
DISKUSI gigi dan periodontal. Plak supragingival
didominasi oleh bakteri gram positif
Pasien didiagnosa gingivitis
anaerob, yaitu Actinomyces,
yang diperparah dengan kebiasaan
Streptococci, dan Capnocytophaga,
mengunyah menggunakan satu sisi
gram negatif yaitu Veillonella,
dengan nilai OHI = 6,7 (kategori buruk)
Prevotella (Porphyromonas gingivalis
dan PI = 58,9 %. Berdasarkan
dan Tannerella forsythia). Sedangkan
anamnesis waktu menggosok gigi
pada plak subgingiva didominasi oleh
pasien kurang tepat sehingga dilakukan
bakteri Streptococci, Prevotella
edukasi mengenai waktu yang benar.
denticola, Porphyromonas
Pasien juga memiliki kebiasaan
endodontalis, dan Porphyromona
mengunyah menggunakan satu sisi
gingivalis6.
sehingga dilakukan edukasi untuk
Scaling merupakan perawatan
menghilangkan kebiasaan tersebut
dasar untuk menghilangkan plak,
secara perlahan. Perawatan yang
kalkulus dan stain pada permukaan
dilakukan adalah scaling.
mahkota dan akar gigi. Fungsi dari
Plak gigi merupakan substansi
scaling adalah dapat mengurangi
yang memiliki struktur lunak, berwarna
inflamasi dan mengurangi kolonisasi
kuning keabu-abuan dan melekat erat
bakteri di dalam sulkus gingival7.
pada permukaan gigi. Komposisi plak
Terdapat beberapa faktor yang
terdiri dari makrofag, matriks
berpengaruh terhadap keefektifitasan
ekstraseluler, sisa makanan serta
perawatan scaling, diantaranya adalah:
bakteri yang melekat pada gigi. Peran
1. Asesibilitas
dari semua bakteri plak adalah
Kenyamanan posisi operator dan
membentuk pathogenesis dari flora
ketahanan fisik operator selama
subgingiva yang dapat memperbesar
perawatan
kemampuannya untuk berkolonisasi
2. Visibilitas, iluminasi dan
dan menyerang pertahanan host serta
retraksi
dapat merangsang terjadinya inflamasi
Pandangan langsung saat
dan merusak jaringan periodontal5.
melakukan perawatan dibantu
Plak gigi dibagi menjadi dua,
dengan penerangan mutlak
yaitu plak supragingival dan plak
diperlukan. Apabila pandangan
subgingiva. Kedua jenis plak ini
langsung sulit didapatkan, maka
memiliki kontribusi terhadap penyakit
dapat menggunakan kaca mulut
untuk pemantulan cahaya dan 6. Finger rest
dapat juga sekaligus digunaan Pada saat melakukan perawatan
sebagai alat untuk meretraksi scaling menggunakan tumpuan
pipi. sangat penting, karena bertujuan
3. Kondisi alat untuk mencegah terjadinya
Alat yang digunakan hendaknya pergerakan alat yang tidak
adalah alat dengan keadaa baik, terkontrol. Selain itu tumpuan
bersih dan steril. Alat yang baik juga bertujuan untuk mencegah
ditandai dengan pada bagian kerusakan jaringan dan injuri
cutting edge tajam agar pada tangan operator. Jari manis
memudahkan pengambilan biasanya dapat dijadikan
kalkulus. tumpuan dan selama berfungsi
4. Stabilisasi alat seharusnya secara keseluruhan
Penggunaan alat yang stabil menempel dengan jari tengah.
sangat diperlukan agar dapat Hal itu bertujuan agar pada saat
dikendalikan dengan baik oleh melakukan perawatan scaling,
operator dan mencegah operator tidak kehilangan
tergelincirnya alat dari kekuatannya dan mencegah
permukaan gigi. Stabilisasi alat agargerakan menjadi tidak
ini terdiri dari instrument grasp terkontrol. Jari tengah
dan finger rest. sebaiknya tidak digunakan
5. Instrument grasp sebagai tumpuan karena kurang
Cara memegang alat dengan peka untuk mendeteksi adanya
instrument grasp dibagi kalkulus pada permukaan gigi7.
menjadi 3 cara, yaitu : modified Scaling dengan ultrasonic
pen grasp, standard pen grasp scaler (USS) merupakan teknik untuk
dan palm and thumb grasp. Cara membersihkan plak dan kalkulus pada
modified pen grasp maupun gigi menggunakan gelombang
standard pen grasp merupakan ultrasonic. Prosedur perawatan scaling
metode yang baik digunakan USS menggunakan suatu tip yang dapat
karena dapat mencegah menghasilkan getaran dan
perputaran alat di luar kontrol mengeluarkan air sehingga akan
saat digunakan. melepaskan kalkulus yang menempel di
permukaan gigi. Setelah dilakukan
scaling, tindakan akhir yang merupakan digunakan mengunyah kebiasan karena
rangkaian dari scaling USS adalah gigi ompong, dan lain-lain. Kebiasaan
pemolesan. Pemolesan ini bertujuan mengunyah menggunakan satu sisi
agar seluruh permukaan gigi menjadi biasanya akan terlihat lebih kotor dan
halus dan licin yang dilakukan dengan banyak karang gigi di sisi yang tidak
menggunakan brush dan low speed digunakan mengunyah karena proses
handpiece yang diolesi dengan pasta pengunyahan sendiri juga memiliki
gigi untuk menghilangkan sisa-sisa kemampuan membersihkan gigi8.
debris dan kalkulus6.
Pasien memiliki kebiasaan KESIMPULAN
Scaling root planning
mengunyah menggunakan satu sisi,
merupakan initial terapi dan merupakan
yaitu sisi kiri. Mengunyah satu sisi
gold standard dalam perawatan
dapat menyebabkan otot tebal dan kuat
periodontal. Scaling dengan ultrasonic
hanya di satu sisi yang digunakan. Otot
scaler (USS) merupakan teknik untuk
muka di sisi kanan dan kiri akan
membersihkan plak dan kalkulus pada
menjadi asimetris. Kebiasaan
gigi menggunakan gelombang
mengunyah makanan menggunakan
ultrasonic. Pada kasus ini, scaling
dua sisi memiliki manfaat yaitu dapat
dilakukan untuk menghilangkan
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
penyebab gingivitis dan diberikan
Mengunyah menrupakan aktivitas yang
edukasi mengenai cara menjaga
memiliki sifat self cleansing. Ketika
kesehatan gigi dan mulut yang benar,
kita mengunyah, maka air liur di dalam
serta mengunyah menggunakan dua
mulut akan banyak keluar dan air liu ini
sisi.
akan mestabilkan kondisi flora normal
yang ada di dalam rongga mulut.
DAFTAR PUSTAKA
Apabila hanya mengunyah
1. Fitri, Haria., dkk. 2016. Efek Pemberian
menggunakan satu sisi, maka yang akan Zink Pasca Scaling Root Planning Terhadap
Kadar MMP-8 Saliva Pada Pasien
bersih hanya di satu sisi yang digunakan Gingivitis. Jurnal Kedokteran Gigi
saja, sedangkan sisi lainnya akan Universitas Baiturrahmah. Vol 6(2): 132-
141.
beresiko lebih banyak munculnya plak
2. Diah, Widodoroni T., dan Nugraheni, N.
atau karang gigi. Beberapa penyebab 2018. Perbedaan Angka Kejadian Gingivitis
antara Usia PraPubertas dan Pubertas di
seseorang lebih nyaman mengunyah Kota Malang. E-Prodenta Journal of
Dentistry. Vol 2(1): 108-115.
satu sisi karena adanya gigi yang
berlubang, ada gigi yang sakit saat
3. Sari, Andriana Rafika., Yuniarti., dan
Rathomi, Hilmi Sulaiman. 2017. Kebiasaan
Mengunyah Satu Sisi terhadap Oral
Hygiene Index-Simplifies (OHI-S) pada
Anak-Anak. Prosiding Pendidikan Dokter.
Vol 3(2): 425-430.

4. Vyas, Manan., dan Vyas, Seema. 2018.


Assessment Of Tetracycline As An Adjunct
To Scaling and Root Planing in
Periodontitis Patients. International Journal
of Contemporary Medicine Surgery and
Radiology. Vol 3(1): 126-128

5. Nasri., dan Imran, Herry. 2017. Efektifitas


Berkumur Dengan Larutan The Rosella
Dalam Menghambat Plak Gigi Serta
Mempercepat Penyembuhan Gingivitis
Pasca Scaling. Aceh Nutritition Journal.
Vol 2(1): 18-24.

6. Kistler JO, Booth V, Bradshaw DJ, Wade


WG. 2013. Bacterial Community
Development in Experimental Gingivitis.
PLoS ONE 8(8): e71227.

7. Krismariono, A. 2009. Prinsip-prinsip dasar


scaling dan root planing dalam perawatan
periodontal (Basic principles of scaling and
root planing on periodontal treatment).
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec
2009; 1-5

8. Triyanto, Rudi dan Nugroho, Cahyo. 2017.


Efek Mengunyah Satu Sisi Terhadap
Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut.
Indonesian Oral Health Journal. Vol 2(1):
17-23.

Anda mungkin juga menyukai