Anda di halaman 1dari 6

1 Nugraheni S | Praktek Perawatan Gigi Kompresensif Oleh Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PRAKTEK PERAWATAN GIGI KOMPREHENSIF OLEH


MAHASISWA PROFESI KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
COMPREHENSIVE DENTAL CARE PRACTICE BY STUDENTS OF
PROFESSIONAL DENTAL MEDICINE, MUHAMMADIYAH
UNIVERSITY OF YOGYAKARTA.
Nugraheni Setyorini1, Sri Utami2
1
Program Profesi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Bagian Oral Diagnostik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

corresponding author: nugrahenisetyorini@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan: Kepuasan pasien didapat dari perawatan gigi memenuhi kebutuhan yang
diinginkan oleh pasien. Rumah sakit pendidikan kedokteran gigi disukai pasien untuk
perawatan gigi komprehensif. Perawatan gigi komprehensif kepada pasien berdampak positif
pada peningkatan kualitas hidup pasien. Laporan kasus: Pasien laki-laki datang ke RSGM
UMY mengeluhkan giginya terasa tidak nyaman untuk makan Pasien memiliki kebiasaan
merokok lebih dari 20 tahun. Kesehatan sistemik pasien baik. Hasil odontogram Decay: 10
gigi, Missing: 6 gigi, dan Filling: 0. Evaluasi hasil perawatan menunjukkan pasien merasa
puas dengan hasil perawatan gigi, indeks DMF-T pasien Decay: 7 gigi, Missing: 7 gigi,
Filling: 3 gigi. Kualitas hidup pasien meningkat. Diskusi: Tingkat pengetahuan dan
keterampilan teknis dibutuhkan mahasiswa profesi kedokteran gigi. Perawatan gigi
komprehensif yang dilakukan melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Perawatan gigi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Kesimpulan: Mahasiswa profesi
kedokteran gigi tidak hanya fokus menyelesaikan perawatan gigi, tetapi mendapatkan
keuntungan pengalaman langsung dalam mempelajari kesehatan mulut dengan pandangan
holistik. Perawatan gigi dan perbaikan pola hidup berdampak pada kualitas hidup pasien
meningkat.
Kata kunci: Komprehensif, kualitas hidup, merokok, DHE

Abstract
Introduction: Patient satisfaction is obtained from dental care fulfilling the needs desired by
the patient. Dental teaching hospitals are favored by patients for comprehensive dental care.
Comprehensive dental care for patients has a positive impact on improving the patient's
quality of life. Case report: A male patient came to RSGM UMY complaining that his teeth felt
uncomfortable to eat. The patient had a smoking habit for more than 20 years. The patient's
2

systemic health is good. The results of the Decay odontogram: 10 teeth, Missing: 6 teeth, and
filling: 0. Evaluation of the results of the treatment showed that the patient was satisfied with
the results of the dental treatment. Decay's DMF-T index: 7 teeth, Missing: 7 teeth, Filling: 3
teeth. The patient's quality of life improves. Discussion: The level of knowledge and technical
skills required by dental professional students. Comprehensive dental care that is carried out
through promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts. Dental care can improve
the patient's quality of life. Conclusion: Students of the dental profession are not only focused
on completing dental care, but will benefit from hands-on experience in studying oral health
with a holistic view. Dental care and improvement of lifestyle have an impact on the quality of
life of patients increasing.
Keywords: Comprehensive, quality of life, smoking, DHE

PENDAHULUAN Karakteristik kesehatan mulut,


Kepuasan pasien dapat digambarkan jumlah gigi yang dimiliki, kemampuan
sebagai tingkat dimana karakteristik produk, mengunyah makanan dengan benar
proses, atau layanan perawatan gigi dikaitkan dengan kualitas hidup. Perawatan
memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh gigi komprehensif kepada pasien berdampak
pasien.1 Kualitas komunikasi antara dokter positif pada peningkatan kualitas hidup
dan pasien, lamanya waktu menunggu pasien yang berhubungan dengan kesehatan
pelayanan kesehatan, kualitas dan kuantitas mulut dan kesehatan umum pasien.4,5
peralatan medis, kualitas klinis lingkungan LAPORAN KASUS
dan biaya pengobatan mempengaruhi pasien Pasien laki-laki usia 41 tahun datang
kepuasan.2 ke RSGM UMY mengeluhkan giginya yang
Rumah sakit pendidikan kedokteran terasa tidak nyaman ketika digunakan untuk
gigi biasanya disukai pasien untuk makan. Keluhan tersebut dirasakan pada gigi
perawatan gigi komprehensif karena belakang kiri rahang atas. Keluhan dirasakan
reputasi, keterjangkauan, professional dan kurang lebih 6 bulan yang lalu. Menurut
kompetensi dokter di rumah sakit tersebut. pengakuan pasien, sebelumnya gigi tersebut
Konsep pelatihan mahasiswa profesi pernah ditambal dan tambalan telah lepas
kedokteran gigi juga menanamkan sekitar 3 tahun yang lalu. Gigi tersebut
pendekatan holistik dan perawatan gigi pernah sakit 2 minggu yang lalu, dan pasien
komprehensif untuk pasien.3 membeli obat antinyeri di apotik tanpa resep
dokter. Sekarang pasien tidak mengeluhkan
3 Nugraheni S | Praktek Perawatan Gigi Kompresensif Oleh Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

rasa sakit pada gigi tersebut. Pasien belum Pemeriksaan ekstraoral tidak
pernah memeriksakan kondisi tersebut ke menunjukkan adanya kelainan pada fasial,
dokter gigi. Pasien terakhir kali ke dokter neuromuscular, kelenjar ludah, kelenjar
gigi 2 tahun yang lalu untuk membersikan limfe, tulang rahang dan TMJ. Pada
karang gigi. Pasien menyikat gigi 2 kali pemeriksaan intraoral pasien terdapat
sehari ketika mandi. Pasien mengunyah kelainan di mukosa dan jaringan lunak,
menggunakan 1 sisi, sebelah kanan, sejak yaitu: Smocker’s melanosis pada bagian
gigi sebelah kiri tidak nyaman digunakan labial gingiva rahang atas dan rahang
mengunyah. Ayah pasien dicurigai memiliki bawah, pada lidah terdapat lesi geographic
riwayat penyakit darah rendah dan ibu tongue, disertai hairy tongue dan fissure
pasien dicurigai memiliki riwayat penyakit tongue. Gingivitis marginalis tampak pada
darah tinggi. Pasien merupakan seorang gingiva bagian anterior rahang bawah. Oral
wiraswasta sebagai driver dengan jam kerja hygiene pasien buruk.
tidak tetap. Pasien memiliki kebiasaan
merokok lebih dari 20 tahun. Pasien sering
mengkonsumsi kopi 2-3 kali sehari. Pasien
jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-
buahan. Pasien tidak dicurigai memiliki
riwayat penyakit sistemik dan tidak
memiliki alergi terhadap obat dan makanan.
Pasien belum pernah dirawat inap di rumah
Gambar 1. Odontogram
sakit.
Hasil
Pemeriksaan vital sign pasien
odontogram menunjukkan seluruh gigi
seperti: tekanana darah, denyut nadi,
permanen telah erupsi, dengan Decay: 10
respiratori rate, dan suhu badan pasien
gigi, Missing: 6 gigi, dan Filling: 0.
kategori normal. Indeks masa tubuh pasien
25,9 tergolong gemuk.
4

Manajemen Kasus dilakukan sebagai upaya meningkatkan


Operator menjelaskan kepada pasien kesehatan gigi dan mulut dan memperbaiki
kondisi kesehatan gigi dan mulutnya, pola hidup pasien, sehingga kualitas hidup
dimana terdapat kelainan pada jaringan pasien dapat meningkat.
lunak dan gigi yang dapat disebabkan oleh
pola diet makanan yang salah, kurangnya
menjaga kebersihan rongga mulut, serta
diperparah dengan kebiasaan merokok
pasien yang sudah lama dilakukan. Pasien
kemudian disarankan untuk mulai
menghentikan kebiasaan merokok.
Dilakukan beberapa jenis perawatan
secara bertahap untuk memperbaiki kondisi Gambar 2. Kondisi sebelumdan setelah perawatan
kesehatan gigi dan mulut pasien. Beberapa
perawatan yang dilakukan seperti: Evaluasi pasien dilaksanakan pada
pencabutan gigi 28 yang sudah tidak dapat setiap kunjungan pasien ke RSGM untuk
dipertahankan, pembersihan karang gigi, melihat keberhasilan perawatan gigi,
restorasi gigi, management lesi oral, serta peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
perencanaan pembuatan gigi tiruan. gigi dan mulut, serta perubahan pola hidup
Diberikan dental health education pasien. Follow up dilakukan selama 2 tahun.
(DHE) terkait menyikat gigi dengan cara, Pasien mengaku kualitas hidupnya
waktu, durasi yang tepat, dan menjaga meningkat.
kebersihan lidahnya dengan tongue scraper. Pasien merasa puas dengan hasil
Perbaikan pola diet makanan berserat, pola perawatan gigi yang dilakukan, pasien lebih
istirahat, dan management stress. Pasien menyadari akan pentingnya menjaga gigi,
disarankan untuk mengurangi kebiasaan kesehatan gigi dan mulut, pola hidup pasien
minum teh dan kopi, serta tidak merokok. menjadi lebih baik seperti pola makan, pola
Perawatan gigi dan pemberian DHE istirahat, pasien berhasil menurunkan berat
5 Nugraheni S | Praktek Perawatan Gigi Kompresensif Oleh Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

badan sehingga hasil IMT pasien normal, endodontik, perawatan periodontal dan
pasien telah berhenti merokok, oral hygiene bedah.5
pasien baik, indeks DMF-T pasien Decay: 7 Mahasiswa profesi menilai status
gigi, Missing: 7 gigi, Filling: 3 gigi. kesehatan mulut dan menyesuaikan
DISKUSI kebutuhan perawatan, kemudian

Kepuasan dan ketidakpuasan pasien mengusulkan rencana perawatan termasuk

terhadap perawatan gigi bersifat penyelesaian masing-masing kasus, tindakan

multifaktorial. Hal tersebut dapat pencegahan dan prediksi hasil perawatan

berhubungan dengan pengetahuan, yang telah rencanakan dan untuk setiap

keterampilan klinis serta kemampuan untuk pasien yang ditugaskan kepadanya.3

berkomunikasi secara efektif antara operator Palma et al., dalam penelitiannya

dengan pasien. Pada penelitian sebelumnya menyatakan kondisi seperti kehilangan gigi,

disebutkan bahwa tingkat pengetahuan dan fluorosis, penggunaan prostetik berdampak

keterampilan teknis dibutuhkan mahasiswa negatif pada kualitas hidup, dan perawatan

profesi kedokteran gigi, namun pentingnya gigi dapat meningkatkan kualitas hidup

manajemen perilaku pasien dan pasien.6

keterampilan komunikasi sering Dental health education rutin

diremehkan.1 dilakukan mahasiswa profesi pada setiap

Tatalaksana kasus dapat kedatangan pasien ke RSGM UMY. Pasien

dioptimalkan melalui pendekatan holistik- behasil berhenti dari kebiasaan merokok.

komprehensif. Aspek holistik meliputi Sejalan dengan penelitian oleh Gambhir,

komponen kebutuhan secara komprehensif disebutkan bahwa dokter gigi yang

yang dilakukan melalui upaya promotif, melaksanakan program berhenti merokok

preventif, kuratif dan rehabilitatif.6 yang efektif dapat dicapai tingkat berhenti

Perawatan gigi tidak hanya mencakup hingga 10–15% setiap tahun di antara pasien

rehabilitasi prostetik, tetapi juga konservatif, mereka yang merokok atau gunakan
tembakau tanpa asap.7
6

KESIMPULAN tugas case report ini. Ucapan terimakasih


Mahasiswa profesi kedokteran gigi juga saya ucapkan pada pembimbing klinik
tidak hanya fokus menyelesaikan perawatan dan reviewer, drg. Sri Utami, MPH karena
gigi, tetapi mendapatkan keuntungan berkat beliau kasus ini dapat dilakukan
pengalaman langsung dalam mempelajari perawatan dengan baik serta case report ini
kesehatan mulut dengan pandangan holistik dapat selesai.
yang mencakup semua aspek kebutuhan DAFTAR PUSTAKA
pasien termasuk psikologis, fisik, dan social. 1. Tashkandi FS, Hejazi LO, Lingawi HS.
Patients’ satisfaction with dental care
DHE yang diberikan meningkatkan services provided by educational dental
hospital. Int J Health Sci Res. 2017;
pengetahuan pasien terkait kesehatan gigi 7(6):135-142
2. Anang, et al. Quality of d dental care
dan mulut, mendidik tentang bagaimana services and satisfaction of patients visiting
menjaga keberhasilan perawatan gigi, serta dental treatment center of Kahuripan public
health center, Tawang sub district,
perbaikan pola hidup sehingga kualitas Tasikmalaya city Majalah Kedokteran Gigi
Indonesia. August 2019; 5(2): 62 – 68
hidup pasien meningkat. 3. Ghani F, Salim I. Comprehensive
Dentalcare Teaching Clinics: Aconcept for
SARAN Inculcating General Dental Practice Skills in
BDS Students. JPDA Vol. 19 No. 2 Apr -
Masyarakat yang dilayani perlu Jun 2010
memberikan masukan ke RSGM UMY 4. Mills I, et al.Patient-centred care in general
dental practice: sound sense or soundbite.
melalui sebuah penelitian, sehingga British Dental Journal 2013; 215: 81-85
5. Maja Lalić et al. Oral Health Related
diperoleh masukan yang berguna bagi Quality of Life and Dental Status of Adult
Patients. Balk J Dent Med, Vol 21, 2017
perencanaan program pendidikan maupun 6. Palma PV, Caetano PL, Leite ICG. The
impact of oral health on quality of life:
pelayanan kesehatan gigi oleh mahasiswa
questionnaires most commonly used in the
profesi dokter gigi Universitas literature. J Dent Health Oral Disord Ther.
2017; 8(5): 592‒596. DOI:
Muhammadiyah Yogyakarta. 10.15406/jdhodt.2017.08.00298
7. Gambhir RS. Primary care in dentistry - An
ACKNOWLEDGMENT / UCAPAN untapped potential. J Fam Med Primary
Care 2015;4:13-8.
TERIMA KASIH
Saya mengucapkan terimakasih
kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

Anda mungkin juga menyukai