Anda di halaman 1dari 8

Perawatan Komprehensif pada Pasien Remaja dengan Resiko Karies

Tinggi : Laporan Kasus


Comprehensive Care of Adolescent Patients with High Caries Risk : Case
Report
Kiky Kurnianti1 Novitasari Ratna Astuti2
1
Student of School Dentistry
2
Lecture of School Dentistry
Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Korespondensi: Kikykurnianti7@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan: Rampan karies adalah kejadian karies yang terjadi dengan pola yang cepat jika
dibandingkan dengan pola terjadinya karies pada umumnya yang ditandai dengan terjadinya
karies hampir pada seluruh gigi. Evaluasi secara menyeluruh dengan diagnosa yang tepat dan
penentuan rencana perawatan merupakan suatu tantangan sendiri dalam mengatasi pasien yang
membutuhkan perawatan penuh pada rongga mulutnya. Laporan Kasus: Seorang pasien
perempuan berusia 18 tahun datang dengan keluhan gigi berlubang pada geraham kanan
bawah. Keluhan tersebut dirasakan sekitar 4 bulan yang lalu. Gigi tersebut terasa sakit jika
kemasukan makanan. Pemeriksaan objektif menunjukkan OHI 5,8 dengan kategori sedang,
karies dentin pada gigi 11 dan 21, karies email pada gigi 26, 27, 36, dan 37, dan terdapat pulpitis
reversibel pada gigi 46. Diskusi: Rencana perawatan yang baik dirancang untuk
mengembalikan kesehatan oral pasien dengan fungsi yang optimal. Rencana perawatan dibuat
berdasarkan kebutuhan pasien meliputi eliminasi penyakit yang dikeluhkan, pencegahan
penyakit, restorasi fungsi, dan meningkatkan estetika. Kesimpulan: Rampan karies
membutuhkan diagnosis dan perencanaan perawatan secara komprehensif karena kondisi yang
melibatkan banyak gigi dengan masing masing kondisi yang berbeda.
Kata Kunci: Karies, Remaja, Rampan karies

Abstract
Introduction: Rampan of caries is a caries occurrence that occurs in a rapid pattern when
compared to the pattern of caries occurrence in general which is characterized by the
occurrence of caries in almost all teeth. Thorough evaluation with proper diagnosis and
determination of treatment plan is a challenge in itself in dealing with patients who need full
care of the oral cavity. Case Report: An 18-year-old female patient came with a complaint of
cavities in the right lower molar. The complaint was felt about 4 months ago. The tooth hurts
when food is entered. Objective examination showed an OHI of 5.8 with moderate category,
dentinal caries on teeth 11 and 21, enamel caries on teeth 26, 27, 36, and 37, and there was
reversible pulpitis in tooth 46. Discussion: A good treatment plan is designed to restore health.
oral patient with optimal function. The treatment plan is made based on the patient's needs
including the elimination of the complaint, disease prevention, restoration of function, and
improving aesthetics. Conclusion: Rampan caries requires a comprehensive diagnosis and
treatment planning because the condition involves many teeth with each condition being
different.
Keywords: Caries, Adolescents, Caries rampant
PENDAHULUAN Rampan karies dapat terjadi akibat
ketidakseimbangan proses remineralisasi
Kebersihan rongga mulut adalah hal
dalam jangka waktu yang lama, hal ini
penting yang harus diperhatikan.
dapat disebabkan oleh tingginya tingkat
Kebersihan rongga mulut yang baik
konsumsi makanan kariogenik yang tinggi
menunjukkan keadaan kesehatan umum
karbohidrat dan sukrosa.5
yang baik, begitupun sebaliknya kebersihan
rongga mulut yang buruk menggambarkan Evaluasi secara menyeluruh dengan
kondisi kesehatan umum yang buruk pula.1 diagnosa yang tepat dan penentuan rencana
Kebersihan rongga mulut yang buruk dapat perawatan merupakan suatu tantangan
memicu terjadinya penyakit pada rongga sendiri dalam mengatasi pasien yang
mulut, diantaranya penyakit periodontal membutuhkan perawatan penuh pada
dan karies.2 rongga mulutnya. Perawatan multidisiplin
dibutuhkan untuk mengatasi kondisi dental
Karies atau gigi berlubang ditandai
yang kompleks. Penilaian komprehensif
dengan rusaknya email dan dentin pada gigi
diperlukan untuk mengembalikan estetika
yang disebabkan oleh adanya aktivitas
dan fungsi yang akan dimasukkan ke dalam
metabolisme bakteri didalam plak yang
susunan perawatan. Fase perawatan dalam
kemudian menyebabkan terjadinya
dibagi kedalam beberapa fase, yaitu fase
demineralisasi.3 WHO melaporkan
emergency, fase definitive, dan fase
kejadian karies pada remaja usia sekolah
pemeliharan. Untuk mencapai hasil yang
mencapai 60 – 90%. Di Indonesia sendiri
maksimal, dibutuhkan pemahaman
prevalensi karies mencapai 90,05% dan
terhadap masing-masing fase.6
menduduki peringkat pertama dalam 10
besar penyakit yang paling sering LAPORAN KASUS
dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia usia
Seorang pasien perempuan berusia
anak-anak hingga dewasa.4
18 tahun datang dengan keluhan gigi
Rampan karies adalah kejadian berlubang pada geraham kanan bawah.
karies yang terjadi dengan pola yang cepat Keluhan tersebut dirasakan sekitar 4 bulan
jika dibandingkan dengan pola terjadinya yang lalu. Gigi tersebut terasa sakit jika
karies pada umumnya yang ditandai dengan kemasukan makanan. Dan pasien
terjadinya karies hampir pada seluruh gigi. membiarkan rasa sakit tersebut hingga reda
karena tidak berlangsung lama dan tidak Pemeriksaan awal dilakukan
sampai mengganggu aktifitas. Pasien terhadap pasien secara keseluruhan
sebelumnya ke dokter gigi saat masih kecil meliputi pemeriksaan subjektif,
untuk melakukan perawatan pencabutan pemeriksaan objektif, dan diberiksan
gigi susu. Pasien sikat gigi 2x sehari pada edukasi kepada pasien terkait penyebab dari
saat mandi. Pasien tidak dicurigai memiliki keluhan utama pasien yaitu gigi berlubang.
riwayat penyakit sistemik. Dijelaskan pada pasien terdapat beberapa
faktor yang dapat menyebabkan kondisi
Pemeriksaan vital sign meliputi
tersebut, diantaranya makanan kariogenik,
tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu
waktu dan cara menyikat gigi. Kemudian
badan dalam kategori normal. IMT pasien
diberikan edukasi kepada pasien cara untuk
termasuk ke dalam kategori underweight.
memelihara kesehatan rongga mulut yang
Pemeriksaan ekstraoral dalam batas
baik. Pasien juga diberikan informasi
normal. Pemeriksaan intraoral pasien
terkait dengan perawatan apa saja yang
menunjukkan terdapat torus palatinus
akan dilakukan.
sedang, coated tongue, fordyce’s granule,
dan gingivitis marginalis. OHI pada Tatalaksana Coated Tongue (1 Maret
kategori sedang (5,17). Terdapat karies 2021 – 8 Juni 2021)
dentin pada gigi 11 dan 21. Karies email
Perawatan pada kunjungan pertama
pada gigi 26, 27, 36, dan 37. Dan terdapat
adalah memberikan KIE kepada pasien
pulpitis reversibel pada gigi 46.
terkait penyebab coated tongue, cara untuk
Berdasarkan hasil pemeriksaan mengatasi coated tongue, dan akibat yang
objektif maka dapat disusun rencana dapat terjadi jika tidak melakukan
perawatan secara komprehensif untuk pemeliharaan kebersihan lidah. Awalnya
mengatasi keluhan pasien. Rencana pasien tidak menyadari bahwa lidahnya
perawatan yang diberikan meliputi KIE, berwarna putih kekuningan dan tidak
tatalaksana coated tongue, kaping pulpa mengetahui bahwa lidah juga harus
gigi 46, scaling uss, tumpat gigi 11, 12, 26, dibersihkan.
27, 36, dan 37, kemudian dilanjutkan
Pemeriksaan objektif pada
dengan kontrol dan evaluasi.
kunjungan pertama menunjukkan terdapat
PENATALAKSANAAN KASUS plak putih kekuningan pada dorsal lidah,
mudah diswab, dan tidak meninggalkan
KIE ( 1 Maret 2021)
area kemerahan dengan batas ireguler dan
asimptomatik dengan indeks coated tongue Kaping Pulpa ( 13 Maret 2021 – 13 April
sebesar 40,7%. Pasien diberikan edukasi 2022)
cara membersihkan lidah dengan cara
Pada kunjungan pertama tanggal 13
mempersiapkan alat untuk membersihkan
Maret 2021, dilakukan preparasi kavitas
yaitu tongue scraper atau juga bisa
setelah melakukan anamnesa dan
menggunakan sikat gigi yang memiliki sisi
pemeriksaan objektif sebelumnya.
kasar untuk membersihkan lidah.
Preparasi dilakukan menggunakan bur
Kemudian lidah dijulurkan dan di swab
bulat dan steel bur untuk menghilangkan
secara berkala dengan diselingi dialiri air
jaringan karies dan nekrotik. Pada saat
hingga warna putih kekuningan hilang.
melakukan preparasi, pasien diberikan
Pada saat kontrol tanggal 8 Juni anastesi lokal pehacaine dikarenakan rasa
2021 terlihat secara klinis berkurangnya ngilu yang tidak tertahankan oleh pasien.
plak putih kekuningan pada dorsal lidah Kemudian dilanjutkan dengan pelebaran
pasien dengan indeks coated tongue yang kavitas menggunakan bur fissure ujung
berkurang menjadi 11,1%. Hal ini datar dan pembuatan bevel menggunakan
menunjukkan bahwa pasien memahami bur flame.
instruksi edukasi yang diberikan oleh
Aplikasikan cavity cleanser
operator.
menggunakan cotton pellet pada kavitas
dengan tujuan agar kavitas bersih dari
kotoran sisa preparasi. Selanjutnya
aplikasikan bahan kaping yaitu kalsium
hidroksida menggunakan ball applicator
Gambar 1 Foto klinis dan skor indeks coated tongue pada titik dimana pasien merasakan ngilu
awal
paling tajam. Setelah itu aplikasikan selapis
tipis SIK tipe lining pada seluruh dasar
kavitas dengan ball applicator. Setelah itu
isi kavitas dengan tumpat sementara cavit
hingga penuh, pastikan tidak ada traumatik
Gambar 2 Foto klinis dan skor indeks coated tongue
akhir oklusi yang diakibatkan oleh cavit.
tidaknya gap antara struktur gigi dengan
bahan caping pulpa. Setelah dipastikan
tidak ada keluhan dan pemberian bahan
kaping pulpa berhasil, maka kemudian
tumpat sementara dibongkar dan dilakukan
restorasi permanen menggunakan bahan
resin komposit.

Gambar 3 Foto Rontgen OPG

Gambar 5 Dokumentasi restorasi permanen pasca


kaping pulpa

Kunjungan ketiga pada 13 April


Gambar 4 Dokumentasi pasca kaping, tumpat
sementara menggunakan cavit. 2022. Pasien melakukan kontrol online atas

Kunjungan kedua pada tanggal 14 motivasi operator pasca dilakukan tumpat

April 2021. Pasien datang ke RSGM untuk kelas I gigi geraham kanan bawah pada

melakukan kontrol kaping pulpa indirek tanggal 14 April 2021. Pasien saat ini tidak

dan restorasi pasca kaping pulpa. Pasien mengeluhkan adanya rasa sakit/linu pasca

mengaku tidak ada keluhan seperti yang dilakukannya penumpatan. Terdapat

dirasakan sebelumnya, rasa ngilu tajam tumpatan RK sewarna gigi pada bagian

sudah tidak dirasakan lagi pada saat oklusal gigi 46. Pemeriksaan penunjang

konsumsi makanan manis dan minuman radiograf dilakukan dengan interpretasi

dingin. Pemeriksaan objektif menunjukkan mahkota tampak lebih radiopak pada

perkusi (-), palpasi (-), sondasi (-), CE (+) bagian tengah oklusal, saluran akar

ngilu. Kemudian dilakukan pemeriksaan berjumlah dua berbentuk lurus. Ligament,

penunjang yaitu ronsen untuk melihat ada


lamina dura, alveolar crest, dan periapikal Scaling USS (8 – 16 Desember 2021)
DBN.
Pada kunjungan pertama setelah
dilakukan pemeriksaan subjektif dan
objektif, didapatkan OHI pasien dengan
indeks 5,8 (sedang) dan PI 52,6% .
Kemudian dilakukan scaling uss dan
polishing menggunakan pasta pumice. Pada
kunjungan kedua dilakukan pengecekan
OHI dan PI kembali, terlihat skor yang jauh
menurun dibandingkan dengan kunjungan
Gambar 6 Rontgen penunjang paska kaping pulpa
pertama. Kemudian dilakukan brush
polishing pada pasien dengan
menggunakan pasta pumice.

Gambar 7 Foto dokumentasi tindakan scaling uss

DISKUSI timbulnya rasa sakit yang menyebabkan


pasien kesulitan untuk makan dan membuat
Rampan karies merupakan suatu
asupan nutrisi berkurang.5
keadaan karies yang menyeluruh dan terjadi
dengan cepat dalam waktu singkat, pada Faktor penyebab utama karies pada
umumnya melibatkan beberapa gigi pasien adalah host, karbohidrat, dan
termasuk gigi yang biasanya tahan terhadap mikroorganisme yang tetap ada dalam
kerusakan.7 Dampak yang dapat jangka waktu yang lama. Faktor pendukung
disebabkan oleh karies yang meluas adalah terjadinya karies adalah kebersihan mulut
yang kurang, hal ini juga terlihat dari skor oral hygiene yang tepat), terapi definitif
OHI pasien yaitu 5,8 yang termasuk seperti perawatan endodntik, ortodontik,
kedalam kategori sedang. Kebiasaan pasien dan prostodontik, dilanjutkan dengan
yang kurang dalam mengkonsumsi follow-up pasien.9
makanan berserat seperti sayur dan buah
juga memengaruhi tingkat terjadinya KESIMPULAN
karies.7 Kondisi rampan karies yang tidak
ditangani dengan baik dan cepat dapat
Berdasarkan data prevalensi karies
menimbulkan berbagai masalah dalam
pada gigi permanen menunjukkan gigi
rongga mulut. Rampan karies
molar pertama paling banyak mengalami
membutuhkan diagnosis dan perencanaan
kerusakan sebanyak 25%, diikuti oleh
perawatan secara komprehensif karena
molar kedua sebanyak 19%, dan incisivus
kondisi yang melibatkan banyak gigi
sentalis maksila sebanyak 15%. Tingginya
dengan masing masing kondisi yang
prevalensi karies pada remaja
berbeda.
mengindikasikan kebutuhan tindakan
preventif yang harus segera diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Promosi kesehatan melalui beberapa
komunitas dapat dilakukan untuk 1. Nurlindah H dan Mughny R. Perbandingan
status gizi dan karies pada murid SD Islam
mengendalikan kejadian karies dental. 8 Athirah dan SD Bangkala III Makassar.
Skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran
Rencana perawatan terdiri dari gigi. Universitas Hasanuddin. 2009; 8(1):
27-34
susunan tahapan perawatan yang dirancang 2. Mitra M. Hubungan status karies dan
untuk mengembalikan kesehatan oral gingivitis dengan oral hygiene pada anak
usia 6-12 tahun di Desa Ujung Rambung
pasien dengan fungsi yang optimal. Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai. Skripsi. Medan: Fakultas
Rencana perawatan dibuat berdasarkan Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara. 2010: 7-15.
kebutuhan pasien meliputi eliminasi 3. Sri R., Idral P. (2013). Peran makanan
terhadap kejadian karies gigi. Jurnal
penyakit yang dikeluhkan, pencegahan Kesehatan Masyarakat. Vol. 7, no2
penyakit, restorasi fungsi, dan 4. Fitriana, A., Kusuma, N. 2013. Gambaran
Tingkat Kesehatan Gigi Anak Usia Dini
meningkatkan estetika. Penyusunan
Berdasarkan Indeks DEF-T pada Siswa
rencana perawatan diawali dengan PAUD Kelurahan Jati Kota Padang.
Andalas Dental, Jurnal: 30-38.
menghilangkan keluhan pasien, 5. Mariati, N. W. 2015. Pencegahan dan
Perawatan Karies Rampan. Jurnal
menyeimbangkan kondisi-kondisi sebelum Biomedik (JBM), 7 (1): 23-28.
6. Abdelfattah, A. 2016. Oral Health,
semakin parah (restorasi yang rusak, karies, Disease, Examination, Diagnosis,
Treatment Plan & Mouth Preparation. Adv
menghilangkan plak, memberikan instruksi
Dent & Oral Health, 3 (5): 1-13.
7. Nindya, T., Jeffrey. 2020. Comprehensive
Treatment for Eight Years Old Child with
Rampant Caries. Journal of Medicine and
Health, 2 (5): 89-101.
8. Zemaitene, M., Grigalauskiene, R.,
Vasiliauskiene, I., Saldunaite, K.,
Razmiene, J., slabsinskiene, E. 2016.
Prevalence and Severity of Dental Caries
Among 18-Year-Old Lithunian
Adolescents. Medicina, 52 : 54-60.
9. Alhekeir, D. F., Alsarhan, R. A., Alhekeir,
A. F. 2018. Treatment Phasing : A
Simplified Approach for Complex Case
Management. International Journal of
Dentistry and Oral Health, 4 (5): 1-5.

Anda mungkin juga menyukai