Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

PADA PERAWATAN PASIEN COATED TONGUE


(LAPORAN KASUS)

Nindya Mayaningtyas Dewi1*, Naviatullaily Yarsiska2


1
Program Profesi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Departemen Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Pendahuluan: Coated tongue merupakan salah satu lesi rongga mulut yang sering ditemukan di lidah,
namun sering diabaikan pasien karena tidak menimbulkan rasa sakit. Meskipun coated tongue tidak
berbahaya namun dapat berkembang menjadi lesi yang lebih berat sehingga penting sebagai dokter gigi
untuk memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pasien. Laporan Kasus: Seorang
pasien laki-laki berusia 31 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri UMS, mengeluhkan
terdapat keputihan pada lidahnya sejak ± 5 tahun yang lalu. Pasien tidak merasakan sakit namun
keputihan pada lidah menetap dan tidak pernah hilang, semakin bertambah tebal dan disertai bau mulut.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan, namun
pasien merupakan perokok berat sejak 20 tahun lalu. Pemeriksaan intra oral menunjukkan terdapat plak
putih kekuningan pada 2/3 posterior dorsum lidah, dapat dikerok, asimptomatik. Pasien memiliki oral
hygine yang buruk. Pasien dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan KOH dan hasilnya (-), sehingga
diagnosis pasien adalah coated tongue. Kesimpulan: Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
memiliki peran penting dalam perawatan pasien coated tongue. Melalui pemberian KIE yang baik dan
efektif dapat membuat pasien memahami, termotivasi, dan terlibat secara aktif terhadap perawatan
sehingga dapat meningkatkan keberhasilan perawatan dan mengarahkan pada perbaikan kesehatan dan
kualitas hidup yang lebih baik.

Kata Kunci: Coated tongue, edukasi, informasi, komunikasi

ABSTRACT

Introduction: Coated tongue is an oral cavity lesion that is often found on the tongue, but is often
ignored by patients because it does not cause pain. Even though coated tongue is not dangerous, it can
develop into more severe lesions, so it is important as a dentist to provide Communication, Information
and Education (KIE) to patients. Case Report: A 31 year old male patient came to the Soelastri UMS
Dental and Oral Hospital, complaining that there was a white coating on his tongue since ± 5 years ago.
The patient does not feel pain but the white coating on the tongue persists and never goes away, getting
thicker with bad breath. The patient has no history of systemic disease and is not taking medication, but
the patient has been a heavy smoker for the past 20 years. Intra-oral examination showed that there was
a yellowish white plaque on the posterior 2/3 of the dorsum of the tongue, it could be scraped off, it was
asymptomatic. The patient has poor oral hygiene. The patient was referred for a KOH examination and
the results were (-), so the patient's diagnosis was coated tongue. Conclusion: Communication,
Information and Education (KIE) has an important role in treating coated tongue patients. By providing
good and effective KIE, patients can understand, be motivated and be actively involved in treatment so
that it can increase the success of treatment and lead to improved health and a better quality of life.
Keywords: Coated tongue, education, information, communication 1

1 *)
Penulis Korespondensi.
E-mail: nindyadewi86@gmail.com
Jl. Kebangkitan Nasional No. 101 Penumping,
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
PENDAHULUAN kepada pasien dapat membentuk pemahaman
Rongga mulut merupakan salah satu bagian yang baik kepada pasien tentang kondisi
tubuh yang memiliki peranan penting terhadap kesehatan mereka.5 Tujuan penulisan laporan
kesehatan secara keseluruhan. Rongga mulut kasus ini untuk memaparkan pentingnya
merupakan pintu masuk pertama makanan dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pada
minuman sebagai sumber utama energi dan perawatan pasien coated tongue.
nutrisi tubuh seseorang. Oleh karena itu, sangat
penting menjaga kebersihan rongga mulut, tidak LAPORAN KASUS
hanya gigi namun juga seluruh jaringan lunak Seorang pasien laki-laki berusia 31 tahun
rongga mulut. Kebersihan rongga mulut yang datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri,
kurang dijaga dengan baik dapat menyebabkan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
timbulnya infeksi pada jaringan keras seperti gigi, Muhammadiyah Surakarta. Pasien mengeluhkan
dan jaringan lunak seperti gusi, dan lidah. 1 Salah terdapat keputihan pada lidahnya sejak ± 5 tahun
satu kondisi yang dapat ditemukan pada hampir yang lalu. Pasien tidak merasakan sakit namun
setiap orang adalah kondisi coated tongue, yaitu pasien mengaku keluhan menetap dan tidak
kondisi klinis yang terjadi pada bagian pernah hilang, semakin lama semakin bertambah,
permukaan lidah yang ditutupi oleh suatu selaput menebal dan disertai bau mulut. Pasien belum
pseudomembran yang terjadi akibat penumpukan pernah mengobati keluham tersebut. Pasien tidak
debris atau sisa makanan, dan sel-sel keratin yang memiliki riwayat penyakit sistemik dan tidak
tidak terdeskuamasi, dan dapat ditemukan adanya sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu,
mikroorganisme seperti bakteri maupun jamur. 2 namun pasien merupakan perokok berat. Pasien
Faktor yang dapat menyebabkan kondisi tersebut memiliki kebiasaan merokok sejak 20 tahun yang
diantaranya kebersihan mulut yang buruk, lalu. Pasien mengonsumsi rokok jenis kretek atau
merokok, penggunaan obat-obatan, kebiasaan non filter dengan konsumsi harian 1 bungkus (16
diet, dll.3 batang rokok). Pasien juga memiliki kebiasaan
Kondisi coated tongue sering menyebabkan minum alkohol seminggu 1 kali saat pasien
pasien datang ke dokter gigi dengan keluhan sedang stres.
utama bau mulut, namun coated tongue seringkali Pemeriksaan intra oral menunjukkan
diabaikan oleh pasien karena tidak menimbulkan terdapat plak berwarna putih kekuningan pada
rasa sakit atau ketidaknyamanan yang signifikan. 2/3 posterior dorsum lidah, dapat dikerok,
Meskipun coated tongue merupakan kondisi yang asimptomatik (gambar 1). Pasien juga memiliki
tidak berbahaya namun ada kemungkinan dapat oral hygine yang buruk.
berkembang menjadi suatu lesi mulut yang lebih
berat yaitu sebagai suatu infeksi jamur seperti
kandidiasis oral sehingga penting sebagai dokter
gigi untuk memberikan pemahanam kepada
pasien terkait kondisi coated tongue melalui
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
kepada pasien.4
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
memegang peran yang sangat penting dalam
perawatan pasien di berbagai bidang dalam dunia
kesehatan. KIE dianggap sebagai salah satu pilar
utama dalam perawatan yang efektif.
Memberikan informasi dan edukasi yang tepat
2
Gambar 1. Gambaran klinis lesi pada lidah pasien saat seperti merokok dan kebersihan mulut
kunjungan pertama yang buruk.
Berdasarkan hasil anamnesis dan 3. Edukasi
pemeriksaan intra oral, ditetapkan diagnosis Memberikan edukasi kepada pasien bahwa
sementara suspek kandidiasis pseudomembran penanganan yang efektif untuk kondisi coated
akut pada lidah dengan diagnosis banding coated tongue adalah menjaga kebersihan rongga
tongue. Pasien selanjutnya dirujuk untuk mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari yaitu
dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
pemeriksaan KOH untuk membantu menegakkan dan penggunaan tongue scraper/pembersih
diagnosis. Pemeriksaan KOH menunjukkan hasil lidah yang bertujuan untuk menghilangkan
(-) yang menandakan bahwa tidak ditemukan sisa sel-sel keratin di permukaan lidah serta
adanya elemen jamur pada swab lidah, sehingga debris atau sisa makanan yang menempel
diagnosis akhir pasien adalah coated tongue. pada lidah (gambar 2). Dijelaskan bagaimana
Penatalaksanaan pada kasus ini pasien diberikan cara penggunaan tongue scrapper. Pasien juga
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yaitu: diinstruksikan untuk mengurangi makan dan
1. Komunikasi minum yang terlalu panas dan banyak minum
Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan air putih.
yang dialami pasien tidak berbahaya, bukan
merupakan suatu keganasan, tidak menular,
serta dapat sembuh.
2. Informasi
a. Menginformasikan kepada pasien bahwa
keluhan yang dialami adalah coated
tongue atau lidah berselaput, yaitu suatu
kelainan yang terjadi pada permukaan
lidah seperti tertutupi oleh suatu selaput
pseudomembran yang terjadi akibat
penumpukan sel-sel keratin yang tidak
terdeskuamasi serta debris atau sisa Gambar 2. Tongue scrapper
makanan. Kunjungan selanjutnya dilakukan evaluasi 2
b. Menginformasikan kepada pasien bahwa minggu kemudian. Saat dilakukan pemeriksaan
keluhan tersebut dapat dipengaruhi oleh subjektif pasien merasa lidahnya masih terdapat
beberapa faktor seperti lidah yang kurang keputihan namun ketebalannya sudah sedikit
bergerak, konsumsi rokok, alkohol, dan memudar, pasien sudah mulai menyikat lidahnya
obat-obatan jangka panjang, diet lunak, meskipun tidak setiap hari dilakukan, namun
kurangnya produksi air liur, dan pasien masih merokok dan mengaku sulit untuk
kebersihan mulut yang buruk. menghentikan kebiasaan tersebut. Pemeriksaan
c. Menginformasikan kepada pasien bahwa objektif terlihat masih ada plak putih kekuningan
meskipun coated tongue merupakan pada 2/3 posterior dorsum lidah, dapat dikerok,
kondisi yang tidak berbahaya namun ada asimptomatik. Pasien selanjutnya kembali
kemungkinan dapat berkembang menjadi diberikan KIE yaitu diinstruksikan untuk tetap
suatu lesi mulut yang lebih berat yaitu membersihkan lidahnya dengan tongue scrapper
sebagai suatu infeksi jamur seperti setelah menyikat gigi, pasien juga diinstruksikan
kandidiasis oral sehingga pasien harus untuk menjaga kebersihan rongga mulutnya,
mengeleminasi faktor penyebabnya banyak minum air putih, dan harus mulai mecoba

3
mengurangi rokok. Pasien kembali diberikan bagian dorsum lidah, mulai dari dekat foramen
edukasi bahwa meskipun pasien sudah mulai caecum dorsum lidah yang menyebar ke lateral
membersihkan lidahnya akan tetapi jika pasien dan anterior.8
tetap merokok, coated tongue tetap masih bisa Permukaan lidah memiliki lapisan
terjadi bahkan dapat menyebabkan tumbuhnya pelindung yang disebut dengan keratin.
jamur pada lidah. Pasien dapat mulai mengurangi Peningkatan produksi keratin biasanya
jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari sedikit disebabkan oleh iritasi lidah yang berlebihan
demi sedikit, lalu alihkan kebiasaan merokok akibat dari minum minuman panas atau
tersebut dengan mengunyah permen xylitol merokok.9 Dalam keadaan normal, keratin pada
sebagai pengganti. Selain itu jika pasien merasa permukaan dorsal lidah dapat mengalami
sedang stres dapat mengalihkan kebiasaan deskuamasi dan ikut tertelan ketika kita sedang
merokok dengan memperbanyak aktivitas menelan makanan.2,10 Merokok dapat
olahraga, serta minta dukungan dan bantuan dari menyebabkan terjadinya hiposalivasi pada
keluarga dan orang terdekat untuk selalu kelenjar saliva yang membuat rongga mulut
mengingatkan. menjadi kering dan dapat mempengaruhi proses
deskuamasi keratin, akibatnya keratin tidak
mengalami deskuamasi dan terakumulasi pada
papila filiformis. Kondisi yang berkelanjutan
mengakibatkan lidah tampak berselaput atau
berambut. Keadaan lidah seperti inilah yang
disebut dengan coated tongue.6,11
Coated tongue merupakan kondisi yang
tidak berbahaya dan tidak menimbulkan keluhan
yang mengganggu, namun ada kemungkinan
dapat berkembang menjadi suatu lesi mulut yang
lebih berat yaitu sebagai suatu infeksi jamur
seperti kandidiasis oral.4,12 Penatalaksaan yang
dapat dilakukan pada kasus coated tongue adalah
Gambar 3. Gambaran klinis lesi pada lidah pasien saat menghindari faktor penyebab terjadinya coated
kontrol 2 minggu tongue dan melakukan pembersihan lidah yang
maksimal yang dapat disampaikan dokter gigi
kepada pasien melalui Komunikasi, Informasi,
PEMBAHASAN dan Edukasi (KIE).1,4
Coated Tongue
Coated tongue yaitu kondisi klinis Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
permukaan lidah yang ditutupi oleh suatu selaput Komunikasi merupakan pertukaran
pseudomembran yang terjadi akibat penumpukan informasi antara penyedia layanan kesehatan dan
debris atau sisa makanan dan sel-sel keratin yang pasien. Ini termasuk segala bentuk interaksi
tidak terdeskuamasi.6 Coated tongue memberikan verbal dan non-verbal seperti percakapan,
gambaran klinis seperti lidah yang tertutupi oleh penjelasan, tanya jawab, mendengarkan dengan
selaput yang dapat berwarna putih, coklat, penuh perhatian, dan sebagainya. Tujuan
ataupun hitam. Pewarnaan ini tergantung dari komunikasi adalah agar informasi disampaikan
pigmen yang masuk bisa dari warna makanan, dengan jelas, dipahami, dan diterima dengan baik
minuman, dan tembakau dari rokok.3,7 Coated oleh pasien.5 Komunikasi juga dapat membantu
tongue biasanya melibatkan dua pertiga posterior mengatasi kecemasan, ketakutan, dan

4
kebingungan yang sering dialami oleh pasien. istilah medis atau bahasa yang sulit dipahami
Komunikasi yang baik dapat memberikan rasa oleh pasien dapat menyulitkan pasien untuk
tenang dan meningkatkan kepercayaan pasien. 13 memahami dan menerapkan rekomendasi yang
Informasi adalah data atau fakta yang diberikan, d) Kecemasan atau ketakutan terhadap
diberikan kepada pasien mengenai kondisi prosedur medis atau diagnosis dapat
kesehatan, diagnosis, rencana perawatan, resiko mengganggu kemampuan pasien untuk menerima
dari berbagai tindakan atau perawatan, prognosis, informasi edukasi dengan baik, e) Masalah
dan hal-hal terkait lainnya. Informasi ini harus kesehatan mental atau kognitif dapat
disampaikan dengan bahasa yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk
dimengerti oleh pasien.14 memproses informasi dan mengikuti
Edukasi adalah suatu informasi yang rekomendasi perawatan, f) Sikap kurang empati,
disampaikan dengan tujuan untuk mendorong kurang perhatian, atau sikap superior dari dokter
terjadinya penambahan pengetahuan serta gigi dapat menghambat keterlibatan dan
perubahan sikap atau perilaku pasien.15 pemahaman pasien terhadap informasi yang
diberikan, g) Batasan waktu selama kunjungan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi KIE medis dapat membatasi kesempatan dokter gigi
Faktor yang mempengaruhi KIE terbagi untuk memberikan informasi edukasi secara
menjadi 2 yaitu faktor pendukung dan menyeluruh.16,17
penghambat. Faktor pendukung diantaranya
yaitu: a) Motivasi pasien, b) Kepercayaan pasien Pentingnya KIE terhadap Keberhasilan
dan hubungan pasien-dokter yang baik, c) Perawatan Pasien
Kemampuan dokter gigi untuk berkomunikasi Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) yang
dengan jelas, menggunakan bahasa yang mudah efektif memiliki pengaruh signifikan terhadap
dimengerti, dan menyampaikan informasi secara keberhasilan perawatan pasien. KIE yang efektif
sistematis dan terstruktur, d) Kesesuaian materi dapat memperkuat hubungan pasien-dokter
edukasi dengan tingkat literasi, pengetahuan, dan dengan membangun kepercayaan, meningkatkan
budaya pasien untuk memastikan pemahaman komunikasi, dan mendorong keterlibatan aktif
yang tepat, e) Mengulang informasi dan pasien dalam perawatan.13 KIE membantu
memberikan kesempatan untuk tanya jawab dapat meningkatkan pemahaman pasien tentang
membantu pasien memantapkan pengetahuan kondisi kesehatan, diagnosis, rencana perawatan,
yang diperoleh dari KIE, f) Mengikutsertakan dan prosedur medis yang akan dijalani, sehingga
pasien dalam proses pengambilan keputusan dan informasi yang tepat dan jelas melalui KIE dapat
memberikan kesempatan kepada pasien untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pasien terhadap
bertanya, berdiskusi, dan berkontribusi dalam rencana perawatan yang direkomendasikan oleh
perencanaan perawatan, g) Mengajak keluarga dokter.5 Edukasi yang baik melalui KIE dapat
atau pendamping pasien untuk terlibat dalam KIE mendorong pasien untuk meningkatkan kualitas
dapat memperluas pemahaman dan dukungan hidup dengan mengelola kondisi kesehatan
terhadap perawatan pasien.15,16 dengan baik serta memahami langkah-langkah
Faktor penghambat diantaranya yaitu: a) pencegahan yang perlu diambil untuk mencegah
Perbedaan bahasa dan budaya antara dokter gigi penyakit atau komplikasi lebih lanjut. Hal ini
dan pasien dapat menghambat pemahaman dan penting untuk mengurangi risiko kambuh atau
komunikasi yang efektif, b) Kurangnya progresifnya penyakit. Pasien yang teredukasi
pengetahuan dasar pasien dapat menyulitkan dengan baik melalui KIE cenderung lebih peka
pasien dalam memahami informasi edukasi, c) terhadap tanda-tanda awal komplikasi atau
Informasi yang terlalu kompleks, penggunaan perburukan kondisi. Hal ini memungkinkan

5
deteksi dini dan intervensi cepat yang dapat University Press.
meningkatkan prognosis dan keberhasilan 3. Laskaris, G. 2006. Pocket Atlas of Oral
perawatan.13,16,15 Disease. 2nd ed. New York: Thieme
Laporan kasus ini menjelaskan mengenai
pentingnya KIE pada perawatan pasien coated 4. Nuraeny, N. (2017). Edukasi dan evaluasi
tongue karena kondisi coated tongue yang tidak terhadap kondisi coated tongue bagi kader
berbahaya dan tidak menimbulkan keluhan yang kesehatan Puskesmas Ujung Berung
mengganggu sering membuat pasien Indah. Jurnal Pengabdian Kepada
mengabaikan kondisi tersebut, tetapi pada Masyarakat, 1(1).
kenyataannya coated tongue mungkin dapat 5. Menawati, T., & Kurniawan, H. (2015).
berkembang menjadi suatu lesi mulut yang lebih Pentingnya Komunikasi Dalam Pelayanan
berat yaitu sebagai suatu infeksi jamur seperti Kesehatan Primer. Jurnal Kedokteran Syiah
kandidiasis oral. Maka dari itu penting bagi Kuala, 15(2), 120-124.
seorang dokter gigi untuk memberikan 6. Langlais, R P. and C.S. Miller. 2000. Atlas
pemahanam kepada pasien terkait kondisi coated Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang
tongue melalui KIE kepada pasien. Dokter gigi Lazim. Alih Bahasa oleh Budi Susetyo.
harus dapat memberikan informasi dan edukasi Jakarta : Hipokrates
yang baik, jelas dan mudah dipahami pasien 7. Nur’aeny, N., Wahyuni, I. S., & Hidayat, W.
terkait kondisi coated tongue, rencana perawatan, (2018). Gambaran coated tongue di
serta resiko yang dapat terjadi sehingga dapat Masyarakat. In Conference paper.
mendorong pasien untuk patuh terhadap rencana 8. Greenberg, M.S; M. Glick. 2003. Burket’s
perawatan yang direkomendasikan serta dapat Oral Medicine Diagnosis and Treatment.
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan 10th ed. Hamilton. BC Decker Inc
perubahan perilaku kesehatan ke arah yang lebih 9. Hernawati, S., 2020, Management of Hairy
baik sehingga dapat mencegah resiko penyakit Tongue With Oral Candidiasis In Active
berkembang menjadi lesi mulut yang lebih berat. Smokers, Humanistic Network for Science
and Technology, Vol 4(2), Hal : 43-47.
KESIMPULAN 10. Nurfajrina, F. R., Nur’aeny, N., Herawati, E.,
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) & Malinda, Y. (2020). Jumlah koloni
memiliki peran penting dalam perawatan pasien Candida albicans pada penderita hipertensi
coated tongue. Melalui pemberian KIE yang baik dan non hipertensi dengan coated tongue. B-
dan efektif dapat membuat pasien memahami, Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
termotivasi, dan terlibat secara aktif terhadap Baiturrahmah, 1(1), 48-57.
perawatan sehingga dapat meningkatkan 11. Nugraha, D. S., & Sari, N. D. A. M. (2022).
keberhasilan perawatan dan mengarahkan pada Alternatif Perawatan Hairy Tongue (Laporan
perbaikan kesehatan dan kualitas hidup yang Kasus). Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut
lebih baik. (JKGM), 4(2), 82-87.
12. Ragunathan, M., Herawati, E., & Epsilawati,
DAFTAR PUSTAKA L. (2020). Gambaran klinis dan faktor
1. Nur’aeny, N., Wahyuni, I. S., & Hidayat, W. predisposisi dari coated tongue pada
2017. Kondisi Coated Tongue dan Rencana mahasiswa gigi klinik Fakultas Kedokteran
Sosialisasi Penanganannya dalam Usaha Gigi Universitas Padjadjaran. Jurnal
Optimalisasi Kesehatan Rongga Mulut. Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia
2. Field, A. and Longman, L. 2003. Tyldesley’s (JRDI), 3(3), 17-20.
Oral Medicine. 5th ed. Inggris: Oxford 13. Larasati, T. A. (2019). Komunikasi dokter-

6
pasien berfokus pasien pada pelayanan
kesehatan primer. Jurnal Kedokteran
Universitas Lampung, 3(1), 160-166.

14. Octaviana, E. S. L. (2021). Komunikasi


Kesehatan Komunikasi Kesehatan
Komunikasi Kesehatan Etika dan Konseling.
Bening Media Publishing.
15. Harahap, R. A. (2019). Buku Ajar
Komunikasi Kesehatan. Prenada Media.
16. Effendy, N. (2010). Dasar-dasar
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Yogyakarta: Rineka Cipta.
17. Susanto, W. H. A., Rachman, N., Situmeang,
L., Panjaitan, N., Nuliana, W., Megasari, A.
L., ... & Saherna, J. (2022). Komunikasi
Dalam Keperawatan. Global Eksekutif
Teknologi.

Anda mungkin juga menyukai