Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS MINOR ILMU PENYAKIT MULUT

COATED TONGUE

MAKALAH

Oleh:
Eva Istikomah Kusuma Wardani
160112190088

Pembimbing:
Dewi Zakiawati, drg., M.Sc.
NIP 19830611 200912 2 003

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2020
LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke RSGM Unpad

dengan keluhan lidah berwarna putih dan terasa kotor sejak 3 bulan lalu. Pasien

tidak merasakan sakit di bagian lidah tersebut dan akan terasa lebih kotor setelah

makan. Pasien belum mengobati keluhan tersebut dan terakhir datang ke dokter

gigi 1 bulan yang lalu untuk dilakukan penambalan di gigi kanan bawah belakang.

Riwayat penyakit sistemik yaitu maag. Riwayat penyakit keluarga dan alergi

disangkal. Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk merokok, pasien mengaku

jarang makan buah dan sayur dan mempunyai kebiasaan buruk tidur larut malam

dan jarang minum air putih. Pasien ingin mengetahui kondisi rongga mulut yang

dialami dan diobati keluhannya.

Keadaan pasien secara umum dan tanda vital baik. Setelah dilakukan

pemeriksaan ekstraoral, terdapat kelainan pada sendi temporomandibular pasien

yaitu deviasi kekiri dan bibir tampak kering. Kebersihan mulut pasien baik. Pada

pemeriksaan intraoral ditemukan beberapa kelainan yaitu gusi berwarna coklat

kehitaman pada attached gingiva di regio anterior. Pada mukosa bukal terdapat

teraan gigitan sejajar oklusal berwarna putih pada regio 17 dan 27. Terdapat torus

palatinus pada palatum durum. Kemudian terdapat plak putih menutup 2/3 bagian

dorsal lidah dan tidak meninggalkan bekas kemerahan saat di swab. Perlekatan

frenulum sedang. Tidak ada kelainan pada mukosa labial, palatum mole dan dasar

mulut. Pada kasus pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Setelah

dilakukan anamnesis dan pemeriksaan, pasien didiagnosa coated tongue pada 2/3

bagian dorsal lidah.


Gambar 1. Coated tongue

Perawatan yang diberikan adalah observasi, operator melakukan tindakan

KIE kepada pasien dengan menjelaskan penyakit yang diderita dan perawatan

yang akan dilakukan serta memberikan instruksi kebersihan mulut (OHI).

Instruksi tersebut antara lain menyikat gigi dan menggosok lidah menggunakan

sikat gigi halus 2x sehari, makan makanan yang bergizi seperti buah dan sayur

serta hindari merokok dan minum alkohol. Selain itu juga mengistruksikan pasien

untuk melakukan kontrol 1 minggu setelah perawatan.

Pasien datang kembali pada tanggal 4 Maret 2019 untuk melakukan kontrol

setelah dilakukan pembersihan lidah. Tidak ada keluhan tambahan dan rasa sakit

dari pasien. Pasien mengaku rutin melakukan pembersihan lidah dan sudah

mengikuti instruksi OHI. Pada pemeriksaan intraoral masih ditemukan plak putih

menutup 1/3 dorsum lidah, tetapi sudah berkurang dibandingkan dengan

kunjungan pertama. Operator menginstruksikan pasien untuk selalu melakukan

tindakan OHI dengan baik.


DISKUSI

Coated tongue merupakan kondisi klinis yang terjadi pada permukaan

lidah yang ditutupi suatu selaput pseudomembran yang terjadi akibat penumpukan

debris atau sisa makanan, sel-sel keratin yang tidak terdeskuamasi, dan dapat

ditemukan adanya mikroorganisme seperti bakteri maupun jamur. Kondisi ini

terjadi akibat keratin gagal terdeskuamasi sehingga akan mengakibatkan papila

filiformis mengalami hipertrofi dan elongasi. Coated tongue merupakan salah satu

kondisi yang dapat ditemukan pada hampir setiap orang.1 Di Asia, sebuah

penelitian telah dilakukan untuk memeriksa prevalensi lesi mukosa mulut di India.

Hasilnya coated tongue memiliki prevalensi tertinggi (28,0%) dibandingkan

dengan lesi lidah lainnya.2

Penelitian oleh Van Tornout et al, menemukan bahwa faktor utama yang

mempengaruhi kondisi ini adalah kebersihan mulut yang buruk, merokok,

terdapatnya gigi tiruan, status periodontal dan diet.1 Kebersihan mulut merupakan

salah satu faktor lokal yang berpengaruh secara dominan pada terjadinya berbagai

penyakit gigi dan mulut.3 Pada dasarnya, permukaan dorsum lidah merupakan area

yang biasanya mengalami iritasi setiap harinya. Iritasi sering disebabkan oleh

minuman panas atau makanan yang keras atau kasar. Hal ini merupakan alasan

bahwa manusia memiliki dorsum lidah yang memproduksi lapisan sel-sel mati

protektif yang disebut “keratin”. Keratin yang dibentuk di atas dorsum lidah akan

terdeskuamasi dan tertelan pada saat makan. Pada keadaan normal, jumlah keratin

yang diproduksi sebanding dengan keratin yang terdeskuamasi. Keseimbangan

tersebut dapat terganggu, dan kondisi ini dapat menyebabkan coated tongue.4,5

4
Iritasi yang berlanjut akan mengakibatkan papila filiformis mengalami hipertrofi

dan elongasi sehingga lidah tampak berselaput atau berambut. Hal ini dapat

mengakibatkan retensi terhadap makanan dan pigmen.4

Gambaran klinis coated tongue berupa permukaan lidah yang tertutupi

lapisan berbagai warna dari putih kekuningan, coklat dan kehitaman. Pewarnaan

ini tergantung dari pigmen yang masuk.6 Coated tongue biasanya melibatkan 2/3

posterior bagian dorsal lidah.7

Terdapat beberapa keadaan klinis yang dapat dijadikan diagnosis banding

coated tongue yaitu oral hairy leukoplakia, dan kandidiasis oral. Oral hairy

leukoplakia merupakan lesi putih berlekuk-lekuk dan biasanya terdapat pada

lateral lidah pasien immunodefisiensi, tetapi dapat meluas menutupi permukaan

dorsal dan ventralnya.4 Sedangkan kandidiasis merupakan infeksi jamur Candida

sp yang merupakan jamur dengan distribusi yang luas dan bagian dari flora

komensal di tubuh manusia.8 Pemeriksaan laboratorium seperti kultur dari

permukaan dorsal lidah dapat dilakukan jika diduga terjadi infeksi kandidiasis.5

Perawatan yang diberikan pada kasus ini adalah memberikan oral hygiene

instructions (OHI) antara lain instruksi untuk membersihkan lidah dengan

menggunakan sikat gigi halus atau tongue scrapper sebanyak 2x sehari. Dari hasil

penelitian, didapat bahwa dengan menyikat lidah dapat menghilangkan bakteri

dan bau mulut. Selain itu konsumsi buah dan sayuran serta mengurangi kebiasaan

yang dapat menyebabkan dehidrasi mukosa juga dianjurkan.6 Setelah kontrol 1

minggu bercak putih pada lidah pasien telah berkurang dan pasien mengaku

melaksanakan semua instruksi yang diberikan secara teratur.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Nuraeny N, Hidayat W, Zakiawati D, Wahyuni I S. Edukasi dan Evaluasi


Terhadap Kondisi Coated Tongue Bagi Kader Kesehatan Puskesmas Ujung
Berung Indah. 2017; 1(1):24-27.

2. Ragunathan M, Herawati E, Epsilawati L. Gambaran Klinis dan Faktor


Predisposisi dari Coated Tongue Pada Mahasiswa Gigi Klinik Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Jurnal Radiologi
Dentomaksilofasial Indonesia.2019;3(3):17-20.

3. Praharani D, Pujiastuti P, Ermawati T. Status Kebersihan Mulut Dan


Kesehatan Periodontal Pasien Yang Datang Ke Klinik Periodonsia Rsgm
Universitas Jember Periode Agustus 2009 – Agustus 2010. Jurnal Kedokteran
Gigi Universitas Jember. 2011;8(3):163-169.

4. Greenberg and Glick. Burket’s Oral Medicine: Diagnosis and Treatment. 11th
edition. BC Decker Inc. 2008.

5. Van Tornout M, Dadamio J, Coucke W, Quirynen M. Tongue Coating:


Related Factors. Journal of Clinical Periodontology. 2013;40(2):180–185.

6. Van der Waal I. Diseases of the Tongue. Atlas of Oral Diseases.2016:79–


100.

7. Mangold AR, Torgerson RR, Rogers RS. Diseases of The Tongue. Journal of
Clinics in Dermatology. 2016;34(4):458–469.

8. Laskaris G. Pocket Atlas of Oral Disease 2nd ed. Thieme.2006.

Anda mungkin juga menyukai