Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

COATED TONGUE

Nama : Giffari Adrian Jusuf


NIPP : 20184020009

MODUL LESI ORAL


PROGRAM PROFESI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2023
LAPORAN KASUS
LESI ORAL

A. DATA PASIEN
Nama Pasien : Said Ramadhan
No. RM :
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Yogyakarta

B. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
 Seorang pasien laki laki berusia 27 tahun datang ke RSGM UMY mengeluhkan
kondisi lidahnya yang terdapat selapu keputihan terutama pada lidah bagian
belakangnya, keluhan tersebut dirasakan sejak tiga tahun yang lalu dan belum
pernah diperiksakan ke dokter gigi. Kondisi tersebut sering muncul jika pasien
tidak menyikat lidahnya serta dapat hilang setelah lidahnya disikat. Untuk
mengurangi kondisi tersebut pasien mengaku menyikat gigi dua kali sehari pada
saat mandi pagi dan sebelum tidur, tetapi pasien sering lupa untuk menyikat
bagian lidahnya, pasien belum pernah menanyakan selaput keputihan di lidahnya
pada dokter gigi sebelumnya. Pasien pernah ke dokter gigi untuk melakukan
scaling kurang lebih 6 bulan yang lalu. Pasien menyikat gigi 2x sehari saat mandi
pagi dan malam sebelum tidur namun tidak menyikat bagian lidahnya. Pasien
pernah rawat inap di rumah sakit sebelumnya karena sesak nafas, tidak memiliki
alergi makanan tetapi memiliki alergi obat berupa. Pasien tidak mengetahui
apakah orangtua ataupun kakaknya memiliki celah di lidah seperti pasien. Pasien
seorang dokter gigi yang jarang berolahraga, konsumsi sayur dan buah setiap hari,
mengkonsumsi air putih 4-5 gelas berukuran sedang perhari dan minum kopi 1
gelas perhar I serta pasien seorang perokok aktif dengan penggunaan rokok 4-5
batang per hari.

2. Pemeriksaan Objektif
Terdapat lesi plak pada 2/3 posterior dorsal lidah yang bisa diangkat dan
tidak meninggalkan daerah kemerahan, tidak berdarah dan tidak sakit saat diangkat,
bilateral berwarna putih kekuningan
C. ASSESSMENT
Dx : Coated Tongue
Dd : Candidiasis

D. TERAPI

Berdasarkan hasil pemeriksaan subjektif dan objektif yang telah dilakukan, maka
pada kasus di atas dapat dilakukan observasi pada Hiperpigmentasi gingiva
Treatment planning:

1. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


a. Kondisi yang dialami pasien bukan suatu keganasan dan tidak menular.
b. Memberikan informasi kepada pasien terkait penyebab dari coated tongue
yaitu akumulasi dari plak dan bakteri.
c. Edukasi kepada pasien bahwa penting menjaga Kesehatan gigi dan mulut
terutama lidah pasien serta memberitahu kepada pasien untuk selalu
membersihkan lidahnya setiap menggosok gigi

2. Observasi
Menanyakan apakah ada keluhan ataupun rasa sakit kepada pasien. Pasien tidak
memiliki keluhan seperti rasa sakit dan tidak mengganggu fungsi makan dan bicara di
rongga mulut, maka perawatan yang dilakukan adalah observasi.
Melihat apakah ada penambahan ukuran dari keluhan pasien tersebut

3. Kontrol dan evaluasi


E. FOTO KASUS
F. PEMBAHASAN

Coated tongue merupakan kondisi tertutupnya permukaan dorsal lidah oleh suatu
lapisan yang terbentuk akibat plak sisa makanan,bakteri,dan epitel yang
terdeskuamasi. Lapisan ini memiliki ketebalan dan warna yang bervariasi
(Rachmawati D, 2019)

Coated tongue merupakan kondisi yang tidak berbahaya, tetapi terkadang


mengganggu estetika. Pasien yang mengeluhkan kondisi ini hampir selalu orang
dewasa, dan bisa menyerang pria atau wanita (AAOMP, 2005)

Coated tongue bisa disebabkan kebiasaan diet makanan lunak, ketidakmampuan


teknik dalam menjaga kebersihan rongga mulut, penurunan laju saliva dan perubahan
sifat dalam saliva akan menyebabkan akumulasi debris oral pada dorsum lidah.

faktor penyebab coated tongue:

 Kurangnya kebersihan mulut, kurang membersihkan lidah dapat menyebabkan


penumpukan sisa makanan dan sel kulit mati yang akhirnya membentuk lapisan
putih.
 Perubahan hormon pubertas, menstruasi, menopause, atau kehamilan dapat
memicu terbentuknya coated tongue.
 Merokok dan alkohol Zat-zat dalam rokok dan alkohol dapat mengubah
mikroflora normal di mulut sehingga lebih mudah terbentuk lapisan di lidah.
 Dehidrasi kronis Kekurangan cairan akan membuat mulut kering dan
terhambatnya regenerasi sel-sel lidah baru.
 Kekurangan vitamin dan mineral Defisiensi zat gizi seperti biotin, vitamin B12,
atau besi berkaitan dengan terjadinya coated tongue menurut jurnal dari Journal of
Clinical and Diagnostic Research (2016).
 Efek samping obat-obatan Penggunaan antibiotik atau kortikosteroid dapat
menurunkan tingkat kelembapan mulut dan pertumbuhan mikroflora normal di
mulut
 Jurnal dari National Journal of Maxillofacial Surgery (2017) menyebutkan stres
psikologis yang berkepanjangan diduga dapat memicu timbulnya lapisan putih
pada lidah.
 Gangguan pencernaan Kondisi seperti GERD (gastroesophageal reflux disease)
dan iritable bowel syndrome (IBS) juga berpotensi menyebabkan coated tongue
karena adanya gangguan mikrobiota usus dan mulut.
 Penyakit sistemik Beberapa penyakit sistemik seperti diabetes melitus,
hipotiroidisme, dan deficiensi imun juga meningkatkan risiko seseorang
mengalami coated tongue.
 Infeksi jamur Candida Pertumbuhan jamur Candida albicans berlebihan di rongga
mulut juga bisa menimbulkan endapan putih tebal pada permukaan lidah.
 Riwayat keluarga Ada faktor genetik yang diduga ikut berperan karena coated
tongue cenderung terjadi pada beberapa anggota keluarga.

Klasifikasi Coated tongue

Miyazaki

 Skor 0 : tidak terlihat


 Skor 1 : <1/3 dorsum lidah tertutup
 Skor 2 : <2/3 dorsum lidah tertutup
 Skor 3 : >2/3 dorsum lidah tertutup

Mantila Gomez

Diskolorisasi

 Skor 0 : pink
 Skor 1 : putih
 Skor 2 : kuning/coklat muda
 Skor 3 : cokelat
 Skor 4 : hitam

Ketebalan

 Skor 0 : tidak ada selaput


 Skor 1 : selaput tipis
 Skor 2 : selaput tebal
G. KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan klinis, pasien didiagnosis menderita


coated tongue Coated tongue adalah lapisan berwarna putih, kuning, atau kecoklatan
di atas permukaan lidah, yang disebabkan oleh adanya akumulasi dari bakteri, debris
makanan, leukosit dari poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel.
Coated tongue yang dialami pasien berasal dari kebiasaan pasien yang
merupakan perokok aktif, kebiasaan minum minuman panas yaitu kopi, penggunaan
obat inhaler, serta kurangnya konsumsi air putih dan buah buahan.
Terapi yang diberikan berupa oral hygiene instructions, instruksi pemakaian
tongue scrapper 2x sehari setelah menyikat gigi, instruksi konsumsi sayuran dan air
putih yang cukup, dan mengurangi kebiasaan mengkonsumsi kopi dan rokok

Yogyakarta, 11 Desember 2023


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Dr. drg. Erlina Sih Mahanani, M. Kes Giffari Adrian Jusuf

Anda mungkin juga menyukai