COATED TONGUE
Oleh:
160112190061
Dosen Pembimbing
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
3.1 Definisi........................................................................................................11
3.4 Diagnosis.....................................................................................................13
3.6 Perawatan.....................................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................15
BAB V SIMPULAN.............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Coated tongue pada permukaan dorsal lidah waktu kunjungan pertama.....6
Gambar 2 Coated tongue pada 1/3 posterior kiri dan kanan regio dorsal lidah saat
kontrol pertama............................................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rongga mulut terdapat jaringan keras dan lunak yang memberikan kondisi
lingkungan yang berbeda untuk flora bakteri yang terdapat pada rongga mulut. Pada
permukaan dorsum lidah terdapat papila yang memiliki permukaan luas yang terdapat
bakteri yang dapat membentuk lapisan yang menutupi lidah atau kodisi yang disebut
Coated tongue merupakan sebuah kondisi klinis yang terjadi pada bagian
permukaan lidah yang ditutupi oleh lapisan pseudomembran yang terbentuk akibat
penumpukan debris atau sisa makanan, sel-sel keratin yang tidak terdeskuamasi, dan
1
kadang dapat ditemukan adanya bakteri dan jamur . Faktor-faktor yang
radiasi, rokok, kebersihan mulut, dan faktor genetik. Pada umumnya lapisan coated
tongue dapat angkat dengan sikat lidah atau tongue scraper 1–3.
Coated tongue lebih sering terjadi pada pasien lanjut usia dibandingkan dengan
pasien yang lebih mudah, dan perubahan pada kebiasaan makan. Ketidakmampuan
untuk menjaga kesehatan rongga mulut, penurunan laju saliva akan menyebabkan
akumulai debris dan deposisi pada gigi, jaringan lunak, dan bagan dorsal lidah. Selain
itu penelitian menujukan bahwa coated tounge lebih sering terjadi pada pasien dengan
1
2
Laju saliva tidak mempengaruhi akumulasi toungue coating pada pasien dengan
periodontitis 4–7
Makalah laporan kasus ini akan membahas secara rinci mengenai coated tongue
pada pasien wanita yang datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut
.
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. I
Alamat : Jl A.
Usia : 43 tahun
Agama : Islam
II.1.2 Anamnesa
Pasien wantia berusia 43 tahnun datang ke klinik dengan keluhan lidah pasien
tertutup lapisan berwarna putih-kekuningan sejak satu tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan lidahnya terasa kotor dan tidak nyaman namun, tidak terasa sakit.
Keluhan memburuk saat bangun tidur dan ketika pasien demam. Kondisi terasa
membaik setelah pasien menyikat lidah dengan sikat lidah. Pasien terbiasa minum
3
4
kopi tuga kali sehari. Pasien jarang mengonsumsi sayuran dan jarang mengonsumsi
air putih. Pasien jarang membersihkan lidah dan memiliki kebiasaan buruk merokok
Hipertensi : disangkal
ISPA : disangkal
Asma : disangkal
Alergi ; disangkal
Kesadaran : komposmentis
1. Nodus limpa:
5
3. TMJ : Normal [clicking (-), deviasi (-), krepitasi (-), rasa sakit (-)]
(+)
D/ Coated tongue
DD/ Leukoplakia
D/ Fissured tongue
Pasien disarankan untuk menggunakan sikat lidah atau sikat gigi berbulu
gigi
Gambar 1 Coated tongue pada permukaan dorsal lidah waktu kunjungan pertama
8
II.2.1 Anamnesis
Pasien datang kembali ke rumah sakit gigi dan mulut setelah satu minggu
untuk kontrol lapisan putih-kekuningan pada lidah. Lapisan pada dorsum lidah
berkurang. Pesien membersihkan lidah dengan sikat lidah dua kali sehari. Pasien
merasa nyaman dan lidah terasa bersih. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
Hipertensi : disangkal
ISPA : disangkal
Asma : disangkal
Alergi ; disangkal
Kesadaran : komposmentis
1. Nodus limpa:
3. TMJ : Normal [clicking (-), deviasi (-), krepitasi (-), rasa sakit (-)]
DD/ Leukoplakia
D/ Fissured tongue
Pasien diinstruksikan untuk membersihkan lidah dengan sikat lidah dua kali sehari
dan diinstruksikan untuk mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak dan minum air
putih sebanyak 2 liter per hari. Pasien diinsruksikan untuk mengurangi merokok.
Gambar 2 Coated tongue pada 1/3 posterior kiri dan kanan regio dorsal lidah saat kontrol
pertama
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1 Definisi
kecoklatan yang berada di atas lidah. Lapisan ini terbentuk di papilla dorsum lidah
yang memiliki flora bakteri yang unik dan permukaan luas yang memudahkan
Coated tongue pada umumnya sering ditemukan pada lansia. Dan bakteri yang
berkolonisasi pada lidah berperan dalam pembentukan bau mulut. Pada umumnya
Keparahan coated tongue dapat dilihat menggunakan metode yang dibuat oleh
yaegaki dan sanada dimana sejumlah kecil lapisan diangkat dan dihitung estimasi
beratnya dari (0-3). Selain itu coated tongue dapat diklasifikasikan berdasarkan
keparahanyan (berat, medium,ringan, tidak ada), warna (putih, kuning, abu-abu, dan
kecoklatan), penutupan permukaaan (0, 1/3, lebih dari 2/3), dan kualitas lidah (kering,
13
14
multipikasi sel epitel, kuantitas dari desmosom dan granul pada selaput membrane.
1. Daerah edentolus
2. Diet makanan
4. Puasa
5. Demam
6. Xerostomia
7. Konsumsi obat
Gambaran coated tongue secara klinis berupa selaput (lesi plak) yang menutupi
bagian permukaan atas lidah. Selaput ini dapat berwarna putih kekuningan sampai
berwarna coklat. Selaput terdiri dari akumulasi bakteri, debris makanan, lekosit dari
poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel. Selaput ini dapat hilang pada pengerokan
tanpa meninggalkan daerah eritem. Coated tongue dapat muncul dan hilang dalam waktu
III.4 Klasifikasi
dengan pemberian skor berdasarkan area perluasan kotoran yang menutupi lidah.
Skornya adalah 0= tidak terlihat, 1=kurang dari 1/3 oermukaan dorsum lidah, 2=
menutupi kurang dari 2/3 dorsum lidah, 3= menutupi lebih dari 2/3 permukaan
lapisan yang menutupi lidah seperti: putih, kuning, abu-abu, dan hitam dan kualitas
lidah: kering, licin, kasar, berambut sebagian, dan ditutupi rambut 1,4
1. Candidiasis Pseudomembran
berlebih dapat disebabkan oleh iritasi kronis, kebersihan mulut yang jelek, dan
xerostomia. Lesi ini tampak sebagai plak mukosa berwarna putih, difus, dan
atau berdarah. Pada kondisi candidiasis Daerah rongga mulut yang biasanya
2. Hairy leukoplakia
yang menunjukkan infeksi dan imunosupresi dari HIV. Lesi ini terutama terletak
pada tepi lateral lidah, tetapi dapat meluas menutupi permukaan dorsal dan
ventralnya. Berasal dari virus Epstein-Barr. Lesi ini membentuk kupasan seperti
tebal dan luas berwarna putih. Tepinya tidak berbatas jelas dan lesi ini tidak
III.6 Perawatan
3. Membersihkan lidah
instrument tongue-scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat digunakan
bagian cekung dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan lidah dengan sikat gigi
pun dapat dilakukan, metode ini sangat mudah dan dapat mengurangi rasa mual saat
tongue scraper
perlahan-lahan
PEMBAHASAN
Pada kunjungan pertama, pasien datang dengan keluhan lidah berwarna putih
kekuningan, terasa kotor dan tidak nyaman, tidak ada rasa sakit. Pasien mengeluhkan
bahwa lidah sudah seperti itu sejak satu tahun yang lalu. Pasien merasa keluhannya
bertambah parah apabila sedang sakit demam dan ketika bangun tidur. Pasien
mengonsumsi kopi, dan jarang mengonsumsi sayuran dan minum air putih, selain itu
Berdasarkan hasil anamnesis pasien merasa bahwa lidah terasa kotor dantidak
nyaman dan terasa memburuk ketika sedang tiduk. Ketika ditanyakan mengenai
riwayat penyakit sistemik pasien, pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit
sistemik tersebut dan pasien tidak pernah melakukan pengobatan untuk penyakit yang
berat. Saat ini pasien sedang tidak mengonsumsi obat apapun. Pada pemeriksaan
pernapasan dan nadi. Dari pemeriksaan di atas dapat dikatakan pasien memiliki
klinis intra oral ditemukan torus pada 1/3 posterior palatum durum dan terdapat
selaput berwarna putih kekuningan pada dorsum lidah anterior sampai posterior, lesi
19
20
dapat dikerok dengan tongue scraper. Selaput putih kekuningan tersebut diduga
merupakan coated tongue yang tersusun dari akumulasi bakteri, debris makanan, dan
Keluhan utama pasien yang merasa terganggu pada lidahnya yang terasa
kotor, pahit dan bau merupakan gejala subjektif yang biasa dikeluhkan pasien dengan
gambaran lidah berselaput. Rasa kotor yang dikeluhkan pasien berasal dari sisa debris
makanan, bakteri, dan epitel yang tidak terdequamasi. Sedangkan, rasa pahit
dirasakan pasien karena papilla-paila lidah yang ditutupi oleh selaput. Rasa bau mulut
yang dikeluhkan oleh pasien berkaitan dengan akumulasi bakteri pada lidah, bakteri
dapat memproduksi gas volatile sulfur yang dapat menyebabkan efek halitosis1,7,19
dengan alat apapun. Dari riwayat medik dan pemeriksaan kondisi umum, dapat
dikatakan pasien memiliki kondisi sistemik yang baik. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa faktor predisposisi dari lidah berselaput pada pasien ini adalah
karena kebersihan mulut yang kurang baik, tanpa ada keterlibatan kondisi
sistemiknya. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor predisposisi coated tongue yang telah
disebutkan dalam BAB sebelumnya yaitu edentulous, diet makanan lunak, oral
hygiene yang buruk, puasa, demam, xerostomia, dan konsumsi berbagai obat
dengan kelainan coated tongue. Coated tongue pada pasien terjadi akibat dari
penumpukan bakteri yang terjadi karena pasien jarang membersihkan gigi, suka
merokok dan minum kopi, dan jarang mengonsumsi air putih dan sayur sehingga
21
terbemtuk lapisan putih kekuningan. Penyakit ini memiliki diagnosis banding hairy
pada lidah dan memiliki faktor predisposisi yang mirip seperti laju saliva, air, faktor
genetika seperti variasi papila, perubahan diet, dan obat obatan seperti antibiotic
3,9,11,20
scraper yang sebelumnya belum pernah dilakukan pasien. Usaha meningkatkan oral
hygiene pasien ini dilakukan untuk menghilangkan faktor predisposisi dari coated
Satu minggu kemudian pasien datang kembali untuk kontrol. Selaput pada
lidah sudah bersih, tidak ada selaput putih lagi dan permukaan lidah tampak berwarna
merah muda. Keluhan pasien berkurang dan pasien merasa lebih nyaman. Pada
kontrol diberikan kembali Oral Hygiene Instruction untuk tetap menjaga kebersihan
.
BAB V
SIMPULAN
kondisi Coated Tongue. Kondisi ini disebabkan oleh kebersihan mulut pasien yang
buruk dan kebiasaan buruk seperti merokok, jarang mengonsumsi sayur dan buah,
serta jarang mengonsumsi air putih. Pasien kemudian diberikan instruksi untuk
membersihkan lidah dengan sikat lidah atau tongue scraper dua kali sehari,
disarankan untuk meningkatkan konsumsi air putih, sayuran, dan buah, dan untuk
mengurangi merokok. Selain itu pasien diberikan edukasih mengenaik kesehatan gigi
dan mulut dan di instruksikan untuk datang kembali untuk control satu minggu.
Ketika kontrol pasien mengatakan bahwa lidah terasa lebih nyaman dan bersih dan
22
DAFTAR PUSTAKA
2013;
2. Marsh PD. Role of the oral microflora in health. Microbial Ecology in Health
Indones. 2020;
healthy subjects and patients with periodontal disease. J Periodontal Res. 1992;
7. Danser MM, Gómez SM, Van der Weijden GA. Tongue coating and tongue
8. Jacobson SE, Crawford JJ, McFall WR. Oral physiotherapy of the tongue and
9. Nur’aeny N, Sari KI. Profil lesi mulut pada kelompok lanjut usia di Panti
Sosial Tresna Wreda Senjarawi Bandung. Maj Kedokt Gigi Indones. 2016;
23
24
10. Reamy B V., Derby R, Bunt CW. Common tongue conditions in primary care.
14. Baker GF, Tortora GJ, Nostakos NPA. Principles of Anatomy and Physiology.
Am J Nurs. 1976;
15. Sun S, Wei H, Zhu R, Pang B, Jia S, Liu G, et al. Biology of the Tongue
Research. 2018.
17. Zhou S, Lee YY. The relation between tongue color and tongue
18. Van Gils LM, Slot DE, Van der Sluijs E, Hennequin-Hoenderdos NL, Van der
Hyg. 2020;
19. Van der Velden U, Van Winkelhoff AJ, Abbas F, De Graaff J. The habitat of