Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ILMU PENYAKIT MULUT

FISSURE TONGUE

Disusun Oleh:
Anugrah Wardhana
101611101044

Instruktur:
Dr. drg. Atik Kurniawati , M. Kes

BAGIAN ORAL MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
PENDAHULUAN

Banyak kondisi yang ditimbulkan oleh kelainan pada lidah. Beberapa dari
kelainan itu dapat berupa gejala klinis yang minor sehingga kadang terjadi kesalahan
dan mengganggap itu gejala yang normal. Sedangkan ada beberapa gejala mayor
yang dapat dengan jelas terlihat pada saat pemeriksaan klinis. Pada beberapa kasus
etiologinya dapat di bedakan antara yang disebabkan genetik atau kesalahan pada saat
pertumbuhan. 1
Lesi pada lidah adalah kelainan yang paling banyak terjadi pada rongga
mulut. Pada studi epidemiologi dapat ditemui berbagai variasi berbeda beda yang
timbul pada berbagai daerah di dunia. Perbedaan prevalensi itu biasanya berhubungan
dengan etnik tau faktor ras, kebiasaan ( merokok, menginang, meminum alkohol),
dan jenis kelamin. Lesi yang timbul pada lidah bermacam macam antara lain Fissure
tongue, Coated tongue, Geographic tongue, Hairy tongue, Median rhomboid glositis
2
.
Fissure tongue adalah kelainan yang paling sering terjadi pada lidah dan
biasanya ini adalah gambaran fisiologis yang terdapat pada lidah. Biasanya gejala
fissure pada lidah dapat bertambah seiring dengan bertambahnya usia seperti
bertambahnya panjang serta kedalaman dari fissure tersebut. Fissure pada lidah ini
biasanya berhubungan dengan down syndrome, acromgegaly, psoriasis dan Sjogren
syndorome. Selain itu juga bisa Melkersson-Rosenthal syndrome tetapi ini adalah
kelainan yang langka dimana etiologinya belum jelas, dimana memiliki gejala klinis
seperti fissure yang parah, adanya edema dan facial nerve palsy 3.
LAPORAN KASUS

2.1 Status Klinik Ilmu Penyakit Mulut


No. Reg : 043392
Tanggal Pemeriksaan : 14 November 2014

2.1.1 Data Umum Pasien


Nama :-
Usia : 18 tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Mahasiswa FKG Universitas Jember
Kebangsaan/Suku Bangsa : Indonesia/Jawa

2.1.2 Anamnesa
Pasien mengeluh sakit pada lidahnya saat digunakan untuk makan makanan
yang panas dan terkadang juga terasa ngilu saat pasien dalam keadaan lelah.
Keadaan ini mulai terjadi kurang lebih 2 tahun yang lalu. Keadaan saat ini tidak
sakit dan belum pernah diobati.

Gambar 2.1 fissure pada lidah sebelum dilakukan perawatan


2.1.3 Keadaan Umum
Penyakit yang pernah diderita :-
Tinggi badan : 173 cm
Berat badan : 56 Kg
BMI : 56
(1,73)2 = 18,22 (normal)
2.1.4 Pemeriksaan Ekstra Oral
• Muka
• Pipi Ka / Ki : N/N
• Bibir atas/ bawah : desquamasi, disertai fissure multipel,
kedalaman 0,5 mm panjang 4mm, tidak
sakit
• Sudut atas/ bawah Ka/ Ki : N/ N
• Kelenjar Saliva
• Kelenjar parotis Ka/ Ki : N/ N
• Kelenjar Submandibularis :N

• Kelenjar Limfe
• Kelenjar Leher :N
• Kelenjar Submandibularis :N
• Kelenjar Pre dan Post Auricularis : N/ N
• Kelenjar Submentalis :N

2.1.5 Pemeriksaan Intra Oral


• Status geligi
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
PE PE

• Riwayat perawatan gigi geligi :-


• Mukosa Labial Atas :N
• Mukosa Labial Bawah :N
• Mukosa Pipi Kiri : (4) garis putih setinggi garis
oklusal berwarna putih, tidak dapat
dikerok.
Kanan : N
• Bucal Fold Atas/ Bawah : N/ N
• Gingiva Rahang
Atas :N
Bawah :N
• Lidah : (33) (32) fissure multipel, kedalaman
± 4 mm, panjang ±19 mm, sakit
(33) (32) plak putih, batas tidak jelas,
dapat dikerok, tidak sakit
• Kelenjar sublingualis :N
• Palatum :N
• Tonsil Ka/ Ki : N/ N
• Pharynk :N

2.1.6 Diagnosa sementara


Suspect Oral Candidiasi pada dorsum lidah
Fissure Tongue
Cheilitis pada bibir atas dan bawah
2.1.7 Rencana Perawatan
- Pengobatan
1. Nymico
2. Tantum verde
3. Becomzet tabs
4. Tongue Cleaner
5. Salep OM
- Pemeriksaan Penunjang
Mikrobiologi Jamur
- Diagnosa Akhir
Fissure Tongue
Geographic Tongue
Oral Candidiasi pada dorsum lidah
2.1.8 Perawatan
1. Fissure Tongue
 Pasien diminta kumur dengan air
 Pasien diminta berkumur dengan tantum verde sebanyak ± 1 sdm
 Setelah dikumur dibuang
2. Oral Candidiasis
 Lidah dibersihkan dengan tampon steril
 Lidah dikerok dengan spatula semen untuk oral smear
 Lidah diolesi dengan betadine
 Lidah ditetesi dengan Nymico
3. Cheilitis
 Bibir dikeringkan dengan tampon
 Lalu diolesi dengan salep OM
4. Resep
- R/ Nymico Oral Susp fl 1
∫ oles lesi 4x sehari

- R/ Becomzet tabs no VII


∫1 d.d.1 P.C

- R/ Tongue Cleaner no I
∫ Pembersih Lidah
- R/ Tantum Verde oral rinse fl. No I
∫ Dikumur 4x sehari

-R/ Salep OM No. I


∫ Oles Pada bibir 3x sehari

1. Instruksi
- Menjaga kebersihan rongga mulut
- Gunakan obat sesuai anjuran
- Kontrol 1 minggu kemudian
- Bersihkan lidah 2x sehari

2.2 Status Kontrol Ilmu Penyakit Mulut (Kontrol I)


Kontrol :I
Tanggal : 24 November 2014

2.2.1Anamnesa
Setelah dilakukan perawatan selama 10 hari sakit pada lidah sudah tidak
terasa, obat sudah digunakan teratur dan sesuai aturan
Gambar 2.2. fissure setelah dilakukan perawatan selama 10 hari
2.2.2 Pemeriksaan Ekstra Oral
t.a.a
2.2.3 Pemeriksaan Intra Oral
Terdapat fissure multipel, kedalaman ±4 mm, panjang ±19 mm, tidak sakit
2.2.3 Terapi
1. Terapi dilanjutkan
2. Resep:
R/ Becomzet tabs no VII
∫1 d.d.1

3. Instruksi
a. Jaga kebersihan rongga mulut
b. Gunakan obat sesuai anjuran
c. Istirahat cukup
d. Bersihkan lidah 2x sehari
PEMBAHASAN

Pemeriksaan subyektif berupa anamnesa pada pasien menunjukkan bahwa


pasien mengalami rasa sakit pada lidahnya apabila digunakan untuk makan makanan
yang pedas dan panas. Pemeriksaan obyektif berupa pemeriksaan klinis pada pasien
menunjukkan adanya kelainan pada lida ditemukan adanya fissure radier, multipel,
kedalaman ± 4 mm, panjang ± 19 mm, sakit. Hal ini mengarah pada diagnosa yaitu
Fissure Tongue.
Fissure Tongue memiliki karakteristik seperti celah yang dalam, bentuknya
seperti bercabang cabang, panjang dan jumlah dari celah ini bervariasi pada setiap
individu. Etiologi dari fissure tongue ini belum diketahui secara pasti tetapi diduga
bawaan dari keluarga (herediter) atau juga bisa karena anomali dari pertumbuhan.
Fissure pada lidah ini tidak dilindungi oleh papila filiformis sehingga rawan sekali
terjadi inflamasi didalam fissure tersebut, hal ini sangat berbeda dengan daerah
permukaan lidah yang lain yang hampir keseluruhan ditutupi oleh papila filiformis 3.
Fissure pada lidah biasanya dapat meningkat baik kedalaman mau panjangnya seiring
dengan bertambahnya usia. Biasanya fissure ini timbul tanpa ada keluhan, tetapi
dapat juga terasa sakit akibat adanya penumpukan makanan dan debris pada fissure
tersebut yang mengakibatkan adanya peradangan lokal pada daerah tersebut 4.
Stress dan kelelahan dapat mengubah status kesehatan seseorang.
Pasien ini mengeluhkan sakit yang terasa ngilu pada lidah secara tiba-tiba apabila
kondisi pasien dalam keadaan kelelahan dan penuh pikiran. Stress sebagai jalur untuk
terjadinya penyakit karena stress dapat meregulasi fungsi neuroendokrin dalam sistem
psikoneuronimunolog. Stressor yang terjadi (teramasuk kelelahan) dapat
menstimulasi hipotalamus anterior untuk mensekresi CRF (Corticotropin Releasing
Factor), kemudian CRF menstimulasi anterior pituitari untuk mensekresi hormon
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone), ACTH menstimulasi korteks adrenal
mengeluarkan kortisol, kortisol bersifat imunosupresif yaitu menurunkan fungsi
imun termasuk SigA, IgG dan neutrofil. Akibatnya mudah terjadi infeksi 5.
Fissure tongue juga didapatkan rasa sakit akibat adanya inlfamasi pada daerah
fissure akibat adanya penumpukan makanan dan debris. Untuk membantu
meringankan rasa sakit dapat diberikan obat berupa Tantum Verde dengan kandungan
utamanya adalah Benzydamine HCL. Benzidamine HCL adalah golongan obat obatan
NSAID sebagai penghambat enzim siklooksigenase yang mengakibatkan
penghambatan sintesis senyawa endoperoksida siklik PGG2 dan PGH2. Kedua
senyawa ini merupakan prazat semua senyawa prostaglandin, dengan demikian
sintesis prostaglandin akan terhenti 6. Sehingga tidak terjadi inflamasi pada daerah
tersebut dan juga dapat memberikan analgesik untuk meredakan rasa sakit pada
daerah tersebut.
Rasa sakit pada fissure yang terdapat pada lidah selain karena makanan juga
bisa karena infeksi dari jamur candida albicans. Candida albicans dapat merusak
epitel dari mukosa melalui hifa yang akan melakukan penetrasi kearah epitel lalu
membentuk clamido spora, lalu terjadi aktifitas fosfolipase yang menyebabkan
pelebaran dari epitel, kemudian hifa melakukan sekresi protein aspartat sehingga
dapat menyebabkan kerusakan pada epitel mukosa 7.
Pada pemeriksaan penunjang mikrobiologi jamur juga didapatkan hasil spora
+2 dan hifa +2 sehingga untuk membantu mengurangi infeksi jamur yang terjadi
diberikan Nymico yang kandungan utamanya adalah Nystatin. Cara kerja dari nystatin
adalah  mengikat sterol (terutama ergosterol) dalam membran sel fungi. Hasil dari
ikatan ini membuat membran tidak dapat berfungsi lagi sebagai rintangan yang
selektif (selective barrier), dan kalium serta komponen cairan intrasel yang lainnya
akan keluar yang menyebabkan sel menjadi lysis 8. Selain menggunakan nymico juga
dibantu dengan pembersihan mekanis dari tongue cleaner, diharapkan dapat
membantu mengurangi populasi dari candida.
Lalu pada bibir pasien yang kering diberikan salep OM yang berisikan
Hidrokortison 1% yang berfungsi sebagai antiinflamasi dari golongan steroid,
vitamin E yang berfungsi sebagai anti oksidan dan membantu regenerasi sel, lanolin
yang berfungsi sebagai pemberi kelembaban pada bibir, dan juga vaselin sebagai
bahan tambahan untuk menentukan konsistensi yang diinginkan. Untuk mendukung
penyembuhan juga diberikan terapi suportif yaitu pemberian multivitamin berupa
Becomzet tablet. Kandungan dari becomzet tablet ini antara lain Vit E 30 iu, vit C 750
mg, vit B1 15 mg, vit B2 15 mg, vit B6 20 mg, vit B12 12 mcg, folic acid 400 mcg,
pantothenic acid 20 mg, Zn 22.5 mg, niacin 100 mg 9.
KESIMPULAN

Fissure Tongue memiliki karakteristik seperti celah yang dalam, bentuknya


seperti bercabang cabang, panjang dan jumlah dari celah ini bervariasi pada setiap
individu. Etiologi dari fissure tongue ini belum diketahui secara pasti tetapi diduga
bawaan dari keluarga (herediter) atau juga bisa karena anomali dari pertumbuhan.
Rasa sakit yang timbul dapat disebabkan oleh kelelahan ataupun karena adanya
inflamasi lokal akibat adanya penumpukan debris pada fissure.
Terapi yang diberikan berupa terapi paliatif untuk menghilangkan gejala sakit
pada lidah dengan bantuan Benzydamine HCL , terapi simptomatif untuk
menghilangkan infeksi dari candida dan juga terapi suportif berupa Becomzet untuk
membantu memulihkan kondisi kesehatan dari pasien.
DAFTAR PUSTAKA

1. Khozimeh, F., & Rasti, G. 2006. The Prevalence of Tongue Abnormalities


Among the School Children in Borazjan, Iran. Dental Research Journal Vol.
3, No.1, Spring - Summer 2006.
2. Darwazeh, A.M.G., & Almelaih. A.A. 2011. Tongue lesion in Jordanian
population. Prevalence, Symptom, Subject’s knowledge and treatment
provided. J. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2011 Sep 1;16 (6):e745-9.
3. Reamy, B.V., Derby, R., & Bunt C.W. 2010. Common Tongue Condition in
Primary Care. American Family Physician. March 1, 2010. Vol 81(5): 627
4. Lewis, M.A.O., & Lamley, P.J. Tinjauan Klinis Penyakit Mulut. Alihbahasa
oleh Elly Wiriawan. 1998. Jakarta: Widya Medika
5. Denizer, R., Hilpert D., Bach, K. Schawacht, M. 2006. Between Stress and
Plaque Associated Disease. J. Clin Periodontal. 28: 459-64
6. Mansjoer, S. 2003. Mekanisme Kerja Obat Anti Radang. USU digital
library.ac.id [ 24 nov 2014]
7. Lewis, M., & Williams, D. 2011. Pathogenesis and Treatment of Oral
Candidiasis. J. Oral Microbiol. 2011. Vol 3.
8. Cara kerja nystatin http://publichealthnote.blogspot.com/2012/02/nystatin-
nistatin.html [ 25 nov 2014]
9. Becomzet tablet http://apotik.medicastore.com/obat/becomzet-caplet [25 nov
2014]

Anda mungkin juga menyukai