Anda di halaman 1dari 51

ORAL LICHEN PLANUS

Disusun oleh:
Lina Kharismawati 160112130524
Rosy Merita 160112130052
Maulanny Putri 160112130059
Haryadi Hendri 160112130061

PEMBIMBING:
Tenny Setiani Dewi, drg., M.Kes., Sp.PM.
Pendahuluan
• Lichen planus adalah inflamasi kronis mukokutaneus yang dimediasi oleh sel T dan
menyerang mukosa oral (oral lichen planus), genital, kulit, scalp, dan kuku.

• Mukosa oral merupakan daerah yang paling sering terkena dan bisa menjadi satu-satunya
gejala pada kebanyakan kasus.

• Oral lichen planus (OLP) merupakan kelainan inflamasi imunologi kronis mukokutaneus
yang memiliki variasi tampilan dari keratotik (retikuler atau plak), eritematous, dan ulseratif

• Etiologi OLP masih belum diketahui secara pasti namun diduga merupakan penyakit imun
yang dapat dicetuskan oleh beberapa faktor.

• OLP merupakan penyakit yang umum terjadi dan dapat bersifat simtomatik maupun
asimtomatik
Laporan Kasus

Pasien datang dengan keluhan terdapat selaput putih pada rongga


mulut, rasa panas dan perih di sebelah kiri pipi bagian dalam dan lidah
bagian bawah sejak 8 bulan yang lalu. 1 bulan yang lalu muncul di lidah.
Empat bulan yang lalu pasien pergi ke dokter gigi dan diberi Kenalog
salep serta obat kumur (warna biru), pada gigi geraham kiri rahang atas
dan bawah ditambal amalgam ±2 tahun yang lalu. Pasien merokok
sejak tahun 2005 dan berhenti 4 bulan yang lalu. Tidak ada riwayat
minum alkohol. Riwayat keluarga disangkal.
• Riwayat penyakit sistemik : disangkal

• Riwayat penyakit terdahulu : disangkal

• Kondisi Umum :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : Afebris
Tensi : 110/70 mmHg
Pernafasan : 20 x / menit
Nadi : 84 x / menit

• Pemeriksaan ektraoral : Tidak ada kelainan secara keseluruhan


Pemeriksaan intraoral

Gambar 1. Keadaan klinis pasien Gambar 2. Bibir pasien

Gambar 3. Mukosa labial RB Gambar 4. Mukosa labial RA


Gambar 5. Plak putih pada Gambar 6. Plak putih pada
ventrolateral kiri lidah ventrolateral kanan lidah
Gambar 7. Permukaan bawah lidah Gambar 8. Palatum
Gambar 9. Lesi putih berbentuk striae Gambar 10. Lesi putih berbentuk striae pada
pada mukosa bukal kanan mukosa bukal kiri
• Status Gigi : Restorasi amalgam pada gigi 27, 37
Karies pada gigi 17,28,47

• Pemeriksaan penunjang :
Radiologi tdl
Patologi Anatomi tdl
Mikrobiologi tdl
Pemeriksaan darah
Darah Penderita Normal Satuan Kesimpulan
Hematologi 8 parameter
Hb 14,4 13,5-17,5 g/dL normal
Leukosit 6.400 4.400-11.300 /mm3 normal
Trombosit 190.000 150.000-450.000 /mm3 normal
Hematokrit 44 40-52 mm/jam normal
Eritrosit 5,27 4,5-6,5 jt/mm3 normal
Indeks Eritrosit
MCV 83,3 80-100 IL normal
MCH 27,3 26-34 pg normal
MCHC 32,6 32-36 % normal
Diagnosa

• D/ Suspek Oral lichen planus


Suspek Eritroleukoplakia
Suspek Leukoplakia

• DD/ : Oral lichenoid reaction


Rencana Perawatan
• OHI, KIE
• Pro konsul ke bagian Gigi dan Mulut SMF Gigi dan Mulut untuk penambalan gigi 17,28,47

• Pro konsul ke bagian Periodonsia SMF Gigi dan Mulut untuk pembersihan karang gigi

• Pro Pemeriksaan Laboratorium


• Hematologi 8 parameter
• Pemeriksaan IgE
• Patch test

• Pro penggantian tambalan amalgam di RSUD Ciamis


• Resep: R/ Dexamethasone amp 5mg/ml fl. No.I
Add. Aquadest 500 ml
S. coll oris 3x/hari (kumur-buang)

R/ Prednisone 5mg tab No. 42


s. 2-0-2

R/ Theragram M. tab No.7


s. 1.dd.1

• Pro kontrol 1 minggu (29/6/2016)


KONTROL
Pasien datang untuk kontrol setelah 1 minggu. Keluhan rasa panas dan
perih di pipi bagian dalam dan lidah berkurang. Pasien menggunakan
obat kumur, dexamethasone, prednisone tablet dan multivitamin
teragram dengan teratur.

- Pemeriksaan ekstraoral : TAK


Pemeriksaan Intraoral

Gambar 11. Penampilan klinis Gambar 12. Mukosa labial RB Gambar 13. Mukosa labial RA
pasien
Gambar 14. Ventrolateral lidah kiri pasien Gambar 15. Ventrolateral lidah kanan pasien
Gambar 16. Selaput putih pada permukaan lidah Gambar 17. Palatum

Gambar 18. Dasar mulut Gambar 19. Bibir pasien


Gambar 20. Lesi putih berbentuk striae pada Gambar 21. Lesi putih berbentuk striae
Mukosa bukal kanan berkurang pada mukosa bukal kiri berkurang
Diagnosis

D/ Oral lichen planus


Rencana Perawatan

• OHI, KIE

• Pro konsul ke bagian Gigi dan Mulut SMF Gigi dan Mulut untuk
penambalan gigi 17,28,47

• Pro konsul ke bagian Periodonsia SMF Gigi dan Mulut untuk


pembersihan karang gigi
• Resep: R/ Dexamethasone amp 5mg/ml fl. No.I
Add. Aquadest 500 ml
S. coll oris 3x/hari (kumur-buang)

R/ Prednisone 5mg tab No. 42


s. 2-0-2

R/ Theragram M. tab No.7


s. 1.dd.1

• Pro Kontrol 2 minggu (13 Juli 2016)


Tinjauan Pustaka
OLP (Oral Lichen Planus)

Penyakit inflamasi kronis yang dapat terjadi pada mukosa dan kulit (Laskaris, 2006)

Diduga merupakan penyakit imun yang dapat dicetuskan oleh beberapa faktor

Dapat bersifat simtomatik maupun asimtomatik (Scully, 2013)

OLP biasa menyerang wanita dengan usia lanjut


Etiologi & Patogenesis
Etiologi belum diketahui, diduga multifaktor

Sistem Imun
Autoreaktif limfosit T

• Karakter histopatologi  infiltrat subepitelial didominasi limfosit T, makrofag,


dan degenerasi liquefaksi
• Sel-sel limfosit T tidak dapat membedakan antara molekul tubuh dan antigen
asing

Stress

HCV (Hepatitis C Virus)


Epidemiologi
• Prevalensi  0,5% hingga 2,2%.
• Wanita > pria.
• Rata- rata usia berkisar 55 tahun.
Temuan Klinis
• Dapat memiliki elemen merah dan putih serta memiliki tekstur yang
berbeda

Retikulum Papul Plaque-like

Bullous Eritematosa Ulseratif


Retikular
• Garis-garis putih yang seringkali
disebut dengan Wickham’s
striae.
• Sering muncul pada mukosa
bukal, lidah, bibir, dan gingiva.
• Biasanya asymptomatic dan
kemunculannya seringkali tidak
disadari.
• Bilateral
• Memiliki tekstur yang kasar dan
menonjol seperti amplas.
• Sering muncul bersamaan
dengan lesi tipe lain seperti tipe
atrofi atau ulserasi.
Papular
• Papula yang nampak
seperti titik-titik kecil
(kira-kira 0,5 mm)
• Berwarna putih
• Seringkali muncul
bersamaan dengan oral
lichen planus tipe lain.
Plaque-like
• Gambaran plaque dengan
beragam ukuran,

• Permukaan menebal, halus,


dan menunjukkan warna
yang lebih muda
dibandingkan jaringan sekitar

• Kadang-kadang timbul
sebagai gambaran dysplasia
dan baru dapat diketahui
sebagai gambaran oral lichen
planus tipe plaques hingga
dilakukan pemeriksaan
biopsi.
Bullous
• Lesi vesikel dengan ukuran
dari beberapa millimeter
hingga vesikel yang besar
• Memiliki gambaran vesikel
yang telah ruptur.
• Vesikel biasanya pecah
akibat pasien berbicara
atau makan.
• Tipe ini sering ditemukan
pada mukosa bukal dan
lidah.
Eritematosa
• Area kemerahan yang
homogen
• Jika tampak pada mukosa
bukal atau palatum,
striae seringkali terlihat
pada tepinya.
• Membutuhkan
pemeriksaan
histopatologi untuk
mendapatkan diagnosis
yang tepat.
Ulseratif
• Muncul sebagai satu atau
beberapa ulser
• Menimbulkan rasa sakit
dan perih pada pasien
yang menyebabkan
pasien kesulitan makan
dan menyikat gigi.
Manifestasi Klinis
• Pada kulit dan mukosa lainnya seperti vulva, mukosa vagina, glans
penis, telinga, mata, hidung, esophageal, kulit kepala, dan kuku.
• Pada kulit memiliki karakteristik lesi berwarna ungu, berbentuk
polygonal dan pruritic papules.
• Lesi kutaneus mungkin ditemukan pada sekitar 15% pasien OLP.
• Tampilan lesi kulit terdiri dari pruritus eritematosa hingga papula
keunguan yang terdapat pada batang tubuh dan permukaan flexor
lengan dan kaki.
• Papula dapat berlainan atau bersatu membentuk plak.
Manifestasi Klinis
• Area ekstraoral yang paling sering terlibat adalah mukosa genital.
• Gejala-gejala seperti rasa terbakar, nyeri, keputihan, dan dyspareunia
seringkali terdapat pada pasien dengan penyakit tipe eritematosa
atau ulseratif.
• Esophageal OLP digambarkan terjadi bersamaan dengan OLP pada
beberapa pasien, keluhan utamanya disfagia.
Diagnosis
Plaque-like
Papula
OLP
Eritematous
Retikuler

Ulseratif

• Biopsi
Dilakukan sejauh mungkin dari poket gingiva, menghindari keterlibatan
penyakit periodontal
Diagnosis
LCR terhadap dental
OLP
material
• Mukosa bukal • Keterlibatan general
• Batas lateral lidah

Oral lichenoid drug eruptions OLP

• Karakteristik klinis dan • OLP tidak muncul pada saat


histopatologis mirip OLP pertama kali pemberian obat
• Ada keterlibatan obat dari
anamnesis
• Patch test
Diagnosis
• Lesi lebih tergeneralisasi
Oral GVHD
• Disertai gejala lain (xerostomia,
(Graft-versus Host Disease)
keterlibatan kulit, disfungsi hati)

• Striae putih menyebar


DLE menyerupai OLP
• Striae lebih menonjol dengan
(Discoid lupus hiperkeratinisasi dan memiliki
erythematous) batas akhir yang tajam
Diagnosis
• Menyerupai OLP jenis Plaque-like
Oral leukoplakia • Tidak memiliki elemen papular atau
retikular

• Menyerupai OLP tipe eritematous


• Epitelium mudah terlepas dari jaringan ikat
Pemphogoid membran oleh probe atau gaya gesekan ringan
mukosa (Nikolsky’s phenomenon)
• Dibutuhkan biopsi dan direct
immunofluorescence

Erythema multiforme • Menyerupai OLP tipe ulserasi


dan reaksi berlawanan • Tidak memiliki elemen retikular atau
terhadap NSAIDs papular pada perifer ulserasi
PATHOLOGI
untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan

1. Pemeriksaan histopatologis
terdapat beberapa gambaran khas dari OLP :
• terdapat area hiperkeratosis atau hiperorthokeratosis, sering terjadi penebalan dari
lapisan sel granular dan adanya gambaran mata gergaji pada rete pegs
• adanya “liquefaction degeneration” atau suatu kondisi nekrosis pada lapisan sel basal
• pita eosinophilic yang terlihat di dekat membran basalis dan terlihat adanya fibrin
yang menutupi lamina propria

2. Biopsi insisi (dilakukan pada kasus dengan diagnosa tidak pasti saja )
PENATALAKSANAAN
• Terdapat beberapa obat topikal yang telah disarankan untuk
mengurangi gejala penyakit OLP, diantaranya yaitu steroid, calcineurin
inhibitors (siklosporin dan takrolimus), retinoid, dan fototerapi
ultraviolet. Dari semua obat yang disarankan, penggunaan steroid
yang paling sering digunakan dan diterima sebagai penanganan
pertama untuk penyakit OLP
• aplikasi topikal dari siklosporin, teakrolimus, dan retinoid disarankan
sebagai terapi garis kedua untuk OLP
• Kesimpulannya yaitu, steroid topikal dapat digunakan sebagai pilihan
pertama dalam menangani OLP, dan sikloporin merupakan pilihan
kedua
Oral Lichenoid Reaction (OLR)
• (OLR) merupakan suatu kondisi penyakit yang etiologinya tidak dapat diketahui
secara pasti

• Alergen lain yang dapat memicu terjadinya OLR adalah makanan, perasa dalam
pasta gigi, menthol oil, dan peppermint

• OLP lebih berhubungan dengan self-immunity sedangkan OLR berhubungan


dengan agen yang spesifik sehingga terdapat hubungan langsung antara lesi
dengan allergen
• Manifestasi klinis dari reaksi ini adalah gingiva yang mengalami oedema
dan tampak memerah, yang dapat meliputi ulser serta lesi putih. Lesi
serupa juga terdapat pada area labial, bukal, dan mukosa lidah

Beberapa tampilan yang dapat mengindikasikan OLR diantaranya :


1. Lokasi yang atipikal seperi palatum, unilateral, dan erosi.
2. OLR memilk hubungan langsung terhadap agen kausatif
3. Lokasi tipikal meliputi batas lateral lidah, mukosa bukal, dan bagian
yang berkontak langsung dengan alergen.
4. Reaksi ini dapat timbul dalam bentuk retikular, plak, atrofi, atau
eritematous.
Oral lichenoid contact reaction terhadap bahan perasa kayu manis.
Lesi sembuh 2 minggu setelah pemberhentian alergen
Penyakit Autoimun
• Penyakit autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh yang
membuat badan menyerang jaringannya sendiri

• umumnya bersifat kronis dan membutuhkan perawatan seumur hidup dan


diduga bersifat poligenik yang melibatkan lebih dari satu gen dan bisa
diturunkan

• Pengobatan penyakit autoimun dilakukan dengan mengontrol reaksi autoimun


dan menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan)

• Obat lain yang sering digunakan untuk penatalaksanaan penyakit autoimun


adalah penggunaan kortikosteroid
Immunosupresan
• Terapi immunosupresif dapat dilakukan pada kasus yang disebabkan karena
penyakit autoimun
• Obat-obatan yang dapat digunakan sebagai agen immunosupresan :
1. Kortikosteroid
2. siklosporin
3. Takrolimus
4. Mycophenolate mofetil
5. Azathioprine
6. sirolimus
PEMBAHASAN

Walaupun OLP merupakan penyakit


autoimun yang disebabkan karena
adanya disregulasi sel T, namun terdapat
beberapa antigen yang menjadi faktor
predisposisi munculnya lesi OLP
diantaranya yaitu stress, makanan, dental
material, penyakit sistemik, konsumsi
alkohol, rokok, dan pasta gigi (Sousa &
Rosa, 2008; Sugerman & Savage, 2002)
PEMBAHASAN
benda asing (antigen)

dikenali oleh cel Langerhans pada mukosa

mengaktifkan sitotoksik CD8+

degenerasi keratinosit basalis yang membentuk


koloid

mengakibatkan lemahnya jaringan ikat epitel


(adanya penonjolan epitel menyerupai mata
gergaji, badan koloid, dan hiperkeratosis
PEMBAHASAN

Temuan • plak putih pada mukosa bukal kiri


dan kanan yang berbentuk striae,
pada atrofi, dan terasa sakit
• sensitif terhadap makanan pedas,
pasien: panas, atau yang berbumbu tajam

Plak putih yang terbentuk terjadi karena adanya penebalan pada lapisan
subepithelial yang disebabkan infiltrasi limpo-histiositik, yaitu meningkatknya
jumlah limfosit serta terjadinya degenerasi keratinosit basalis
Mukosa sensitif terjadi karena adanya perubahan pada struktur epitel
PEMBAHASAN

Terapi

• Dexametason (topikal): obat golongan kostikosteroid yang high


potent
• Prednisone 5 mg dalam sediaan tablet: immunosupresan dan
antiradang kuat
• Theragran-M: multivitamin dan mineral yang dapat membantu
penyembuhan setelah sakit

Pasien dikonsulkan untuk melakukan penggantian


restorasi amalgam
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan intraoral dapat disimpulkan
diagnosis untuk pasien ini adalah Oral Lichen Planus.

Lesi OLP pasien memberikan gambaran selaput putih pada rongga


mulut, rasa panas dan perih di sebelah kiri pipi bagian dalam dan lidah
bagian bawah.
Penyebab awal OLP pada pasien ini masih kurang diketahui namun
dicurigai penggunaan obat kumur dan restorasi amalgam menjadi
pemicu terjadinya keparahan lesi
Terapi yang diberikan terbukti dapat mengurangi keluhan awal pasien
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai