04084821618221
Dwi Lestari
04084821618222
Pendahuluan
OUTLINE
Hasil
Diskusi
PENDAHULUAN
Merokok
Faktor risiko
Radikal bebas
Tujuan
Penelitian
Kerusakan seluler
& DNA
>>jumlah inti
aneuploid di
epitel mukosa
mulut
menyebabkan
lesi oral
malignant dan
premalignant
Lesi mukosa
oral
Kriteria
Inklusi:
- kebiasaan
merokok
setidaknya 5
sigaret per hari,
sejak lebih dari 5
tahun yang lalu
- Nonperokok
sehat yang
datang ke
pemeriksaan rutin
Dept. Gigi
Hamadan
Exclusion:
Subjek
dengan
penyakit
sistemik,
konsumsi
alkohol, dan
menjalani
terapi
tertentu
Alat
Ukur
Kuesioner
Pemeriksaan
Fisik
Penunjang:
Biopsi
Analisis
Statistika
Chisquar
e
Regres
i
Logisti
k
HASIL
HASIL
leukoplakia [2(0.7%)], dan SCC [0(0%)] angka
kejadiannya paling sedikit pada kelompok bukan perokok
Oral halitosis jarang terdapat pada grup kontrol.
Jumlah keseluruhan dan intensitas dari lesi mukosa oral
jauh lebih tinggi pada kelompok perokok daripada grup
control
Prevalensi Lesi Mukosa Oral secara statistik terlihat
perbedaan antara dua kelompok
HASIL
DISKUSI
Penelitian ini tidak mengevaluasi adanya anomali perkembangan
mukosa mulut
Kejadian coated tongue adalah yang paling umum
Rentang usia pada kedua kelompok sama tidak dievaluasi
pengaruhnya terhadap lesi oral.
Usia memeiliki hubungan yang signifikan sebagai faktor risiko lesi
mukosa oral (pada penelitian lain).
perokok memiliki lesi yang lebih parah (Beberapa merupakan
lesi premalignan dan mempengaruhi kesehatan mulut, gigi,
gingiva)
DISKUSI
Variasi lesi oral yang lazim (menurut penelitian lain):
Fordyce granule, fissured tongue, leukoedema, varises,
friction hiperkeratosis, smokers palates, aftosa
stomatitis, oral submukosa fibrosis, oral malignant
leukoplakia, median rhomboid glossitis, kandidiasis oral,
lichen planus, traumatic ulcer, stomatitis, geographic
tongue, betel chewers mucosa, fibroma irritation,
angular cheilitis, dan herpreslabialis.
Dalam studi ini, peneliti hanya memeriksa lesi yang
muncul dalam mukosa mulut pada saat pemeriksaan.
DISKUSI
Prevalensi kanker dalam penelitian ini adalah 1,1%.
Penelitian lain prevalensi kanker adalah 0,03%, dan hasil
mereka menunjukkan korelasi antara kebiasaan dan lesi yang
mirip dengan hasil ini
Penelitian ini memilih hanya perokok dan tidak mengevaluasi
kebiasaan lainnya seperti alkohol dan mengunyah tembakau
Dalam studi lain, OML berbeda menurut beberapa kebiasaan,
tetapi yang paling umum adalah pada perokok perlu follow up
dan evaluasi secara sistematis pada perokok, juga edukasi ttg
bagaimana memperlakukan dan merawat perokok
DISKUSI
Dalam sebuah studi lain tentang leukoplakia, prevalensi
leukoplakia adalah 0,59%
Dalam penelitian ini, leukoplakia diamati pada 2,7% dari pasien.
Dalam studi lain juga, merokok memiliki korelasi besar dengan
frekuensi leukoplakia dalam rongga mulut
Namun, leukoplakia (14%) adalah kondisi mukosa yang paling
umum di studi lain
Jumlah rokok yang digunakan oleh perokok di dua studi yang
lain mungkin berbeda
DISKUSI
Perokok berat menunjukkan kondisi periodontal yang lebih
buruk selain karena faktor kebersihan mulut
Peneliti menyimpulkan bahwa lesi mukosa oral secara
signifikan lebih sering terjadi pada perokok
Menurut literatur, hasil ini adalah sama seperti penelitian
yang lain Dokter gigi harus menyadari efek dari merokok
pada perkembangan lesi patologis oral dan mendorong
perokok untuk berhenti merokok.
Merokok tembakau meningkatkan jumlah inti aneuploid di oral
epithelium dan menyebabkan lesi oral malignant dan
premalignant.
DISKUSI
Lesi mukosa oral paling umum adalah coated tongue dan
masalah pada gingiva
Lesi mukosa oral secara statistik lebih tinggi pada perokok
dibandingkan bukan perokok merokok merupakan faktor
predisposisi perkembangan masalah gingiva
Di penelitian ini, peneliti menemukan lesi malignant dan premalignant pada perokok perokok harus diperiksa secara hatihati
Kehati-hatian dalam penilaian berkala OML pada perokok
tampaknya menjadi hal yang penting karena efek samping
dan lesi yang disebabkan oleh merokok, juga untuk
meningkatkan pencegahan primer dan sekunder
TERIMA KASIH
PERTANYAAN
Renita
Bagaimana patofisiologi dari merokok menimbulkan lesi oral.
Muthia
Apakah lesi bisa timbul dari non perokok, bagaimana ?
Galih
Edukasi apa saja untuk pasien ini ?
Gingivitis &
Periodontitis
Diagnosis banding
Smokers Melanosis
Racial melanosis
FRICTIONAL KERATOSIS
Lesi putih yang disebabkan karena adanya tekanan
dalam mulut dan menyebabkan pembentukan keratin
yang berlebih. Misalnya ; kebiasaan mengigit pipi dan
lidah. Friksional keratosis biasanya tidak menyebabkan
adanya gejala, lesi putih tersebut tidak ganas.
Penderitanya lebih banyak wanita dibandingkan laki-laki.
Leukoplakia
Perawatan :
Menghilangkan faktor
disposisi
Kontrol tiap 6 bulan
Nicotinic Stomatitis /
Smokers Palate
Diagnosis Banding
Nicotine Stomatitis
Reserve smokers palate
Leukoplakia
Discoid Lupus
Erythematosus
CARCINOMA
Tembakau mengandung hydrocarbon yang bersifat
carcinogenik
Kanker rongga mulut yang terjadi akibat tembakau :
Squamous cell carcinoma
Lidah
Dasar mulut
Verrucous carcinoma
Lip carcinoma
Bibir atas > Bibir bawah
Diagnosis banding :
Kerantoacanthoma
Basal cell carcinoma
Surgery
Stop predisposisi
Perawatan :
LIP CARCINOMA
Lip Carcinoma merupakan
Squamous Cell
Carcinoma pada bibir
Terjadi pada vermilion
border, daerah
perbatasan antara merah
bibir dengan mukosa bibir
Awalnya adalah lesi ulcer
yang lama tidak sembuh
VERRUCOUS CARCINOMA
Merupakan variant dari Squamous
Cell Carcinoma
Terjadi pada pasien smokeless
tobacco dalam jangka waktu yang
lama
Bentuk lesi awal seperti
leukoplakia dan sangat sakit
Lesi invasiv samapi pada tulang
Bentuk Lesi berlipat lipat
dengan celah yang dalam
Perawatan : bedah
COATED TONGUE
oated tongue adalah lapisan berwarna putih, kuning, atau kecoklatan di atas
permukaan lidah, yang disebabkan oleh adanya akumulasi dari bakteri, debris
makanan, lekosit dari poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel
Etiologi: Perubahan pola diet, ketidakmampuan fisik untuk menjaga oral hygiene
dengan baik, dan penurunan jumlah aliran saliva akan menyebabkan akumulasi
dari debris oral. Selain itu dikatakan pula bahwa ketebalan coated tongue akan
semakin bertambah pada pasien penderita penyakit periodontal. Leukosit
meningkat pada saliva pasien dengan penyakit periodontal, dan lekosit akan
terakumulasi pada permukaan lidah
Pada dasarnya, permukaan atas lidah adalah daearah yang rentan iritasi. Iritasi
ini sering disebabkan oleh minuman yang terlalu panas atau makanan yang
kasar. Hal tersebut menyebab bagian permukaan lidah membentuk perlindungan
berupa lapisan dari keratin yang telah mati. Dalam keadaan normal jumlah
keratin yang diproduksi sama dengan keratin yang mengelupas ( telah mati).
Pada keadaan tidak normal keseimbangan tersebut terganggu sehingga
menyebabkan coated tongue. Coated tongue juga dapat disebabkan oleh diet
makanan lunak yang menyebabkan keratin tidak terangsang untuk mengelupas