Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN KASUS

TUMOR LIDAH
Oleh:
Putu Taradipa Permana (1202006074)
Odilia Dea Novena (1202006190)
Tintyani Rahmani Wikananda (1202006191)
Putu Indri Widiani (1302006250)
Kanker Rongga Mulut

BATASAN
 kanker yang berasal dari epitel baik berasal dari mukosa atau kelenjar liur pada dinding
rongga mulut dan organ dalam mulut

BATAS-BATAS RONGGA MULUT


Depan : tepi vermilion bibir atas dan bibir bawah
Atas : palatum durum dan molle
Lateral : bukal kanan dan kiri
Bawah : dasar mulut dan lidah
Belakang : arkus faringeus anterior kanan kiri dan uvula, arkus glossopalatinus
kanan kiri, tepi lateral pangkal lidah, papilla sirkumvalata lidah
Kanker Rongga Mulut (Cont’)

Ruang Lingkup Tidak Termasuk


■Bibir ■Sarkoma dan tumor ganas odontogen
■Lidah 2/3 anterior pada maksila atau mandibular
■Mukosa bukal ■Sarkoma jaringan lunak dan saraf
■Dasar mulut perifer pada bibir atau pipi
■Gingiva atas dan bawah ■Karsinoma kulit bibir atau kullit pipi
■Trigonum retromolar
■Palatum durum
■Palatum molle
Epidemiologi

Insiden Distribusi Kelamin


Indonesia : •Laki-laki > perempuan
•Belum diketahui  3:2 – 2:1
•1,5%-5% dari seluruh kanker(frek. relatif) •Distribusi umur
•Lidah (40%), dasar mulut (15%), bibir (13%) >> usia > 40 tahun (70%)
Epidemiologi (Cont’)

• Kanker rongga mulut merupakan salah satu kanker yang paling banyak
prevalensinya di berbagai belahan dunia, dan merupakan satu dari sepuluh
penyebab kematian yang paling sering.
• Kanker mulut merupakan kanker yang dihubungkan dengan peningkatan usia.
95% kasus muncul pada orang-orang dengan usia lebih dari 40 tahun, dengan
rata-rata terjadi pada usia 60 tahun.
• Pada umumnya kanker mulut melibatkan lidah, orofaring, dan dinding mulut.
Lidah, gusi, lidah bagian dorsal, dan palatum jarang menjadi lokasi kanker
mulut.
• Jenis kanker mulut yang paling sering yaitu kanker sel skuamosa.
Etiologi


■ E/ : paparan karsinogen (rokok atau tembakau)

■ Faktor risiko :
- Perokok
- Nginang/susur
- Peminum alkohol
- Gigi karies
- Higiene mulut yang jelek
Klasifikasi Histopatologis

Tipe Histologis
Squamous cell carcinoma
Adenocarcinoma
Adenoid cyst carcinoma
Ameloblastic carcinoma
Adenolymphoma
Malignant mixed tumor
Pleomorphic carcinoma
Melanoma maligna
Lymphoma maligna
TUMOR LIDAH
PENDAHULUAN

■Lidah merupakan organ muskularis yang sangat mobile yang mengisi


sebagian besar rongga mulut.

■Peran utama : mendorong bolus makanan ke belakang dan ke faring untuk


memulai proses menelan dan membentuk kata-kata untuk mengaktifkan
komunikasi.
PENDAHULUAN

■Tumor pada lidah mempunyai presentase kedua paling banyak dari seluruh
keganasan rongga mulut atau sekitar 30% kasus.

■Tumor lidah tahap awal umumnya ditangani melalui pembedahan


sementara untuk yang tahap lanjut diterapi dengan terapi kombinasi.
ANATOMI LIDAH
INNERVASI LIDAH
VASKULARISASI LIDAH
ALIRAN LIMFE RONGGA MULUT
ALIRAN LIMFE RONGGA MULUT
ETIOLOGI

■TEMBAKAU - zat karsinogenik


■ALKOHOL - zat karsinogenik
■FAKTOR GIGI DAN MULUT -higienitas
■INFEKSI VIRUS- virus HPV
Patogenesis

• Sel normal  displasia  lesi maligna

• Lesi displasia (kriteria histomorfologi)


1. Ringan: sel yang mengalami displasia ringan terbatas pada lapisan basal
epitelium
2. Sedang dan Parah: perubahan morfologi seluler

• Karsinoma in situ : lesi yang meliputi seluruh lapisan epitel dengan sel-sel
abnormal, tapi tanpa invasi ke membran basal

• Karsinoma didiagnosis jika lesi telah menginvasi membran basal dan menginvasi
jaringan penyambung.
Tumor Jinak atau Ganas?

Biopsi :
• Pada tumor jinak  gambaran berupa parakeratosis, ortokeratosis, hyperkeratosis,
akartosis, hiperplasipedo, epitekomatus dan sel-sel radang akut serta kronis.

• Tumor jinak yang cenderung berubah ke arah keganasan  gambaran sel epitel yang
abnormal, mengalami perubahan ukuran, morfologi, orientasi dan kematangan.

• Karsinoma in situ  bila sel mengenai membrane basal

• Tumor ganas atau kanker  adanya sel-sel abnormal pada seluruh bagian epithelium dan
sel abnormal ini sampai melewati membrane basal menembus jaringan di bawahnya.
Tumor Jinak atau Ganas? (Cont’)

Secara klinis, tumor ganas dapat memiliki gambaran :


• Gambaran tumor tidak uniform, kasar, bergranul.
• Penyebaran ke kelenjar limfe regional, membesar, keras, sulit digerakkan.
• Gejala sistemik berat, dapat terjadi kaheksia.
• Metastasis
Tumor Jinak atau Ganas? (Cont’)

Kanker mempunyai karakteristik berbeda dengan tumor jinak karena :


• Kanker / neoplasma ganas tidak berkapsul, mengadakan invasi dan merusak
jaringan asalnya.
• Mempunyai kemampuan yang tidak terkendali untuk berkembang tidak
wajar/abnormal dibanding pertumbuhan sel normal.
• Sel kehilangan sifat berdiferensiasi dan cenderung menjadi sel primitif/muda.
• Dapat terjadi metastasis pada lokasi yang jauh dari tumor induknya/primernya.
Lesi Pre Kanker


Lesi pre kanker
Leukoplakia
Eritriplakia
Keadaan/kondisi pra kanker
Liken planus
Fibrosis submukosa
Lesi Pra Kanker (Cont’)

LESI PRA KANKER LEUKOPLAKIA


■Deteksi : Toluidine blue  nilai jaringan ■Lesi putih pada mukosa mulut, tidak hilang
■Penilaian tergantung dari penglaman dan dengan digosok dan tidak dapat
pengetahuan penilai dan klinis. diklasifikasikan sebagai lesi lain.
■Minimal, diketahui area yang akan dibiopsi ■Biasanya di mukosa bukal pola plak

■Hasil positif  lesi inflamasi dan ulseratif multipel

■Hasil negatif palsu tidak umum ■Leukoplakia halus  penggunaan tembakau.

■Kontrol 14 hari beri waktu pada lesi ■Oral Hairy Leukoplakia sering di pinggir

untuk mengecil atau menghilang. lateral lidah pada pasien dengan imunosupresi
kronik, infeksi virus Epstein- Barr.
Lesi Pra Kanker (Cont’)

ERITROPLAKIA
■Analog leukoplakia, beda warna
■Risiko lebih besar untuk menjadi displasia/ keganasan (4-7 kali)

KEADAAN/KONDISI PRA KANKER


Liken Planus
■Merupakan penyakit mukokutaneus yang dimediasi secara imun,
■Biasanya terjadi pada dewasa dan lebih sering pada wanita.
■Kronik liken planus menunjukkan resiko kanker yang rendah namun dapat diukur dan kanker mulut telah
diidentifikasi sebagai peninggian dari area liken planis atropik yang kemerahan.

Fibrosis submukosa
■merupakan penyakit dari mukosa mulut, ditandai dengan atrofi epitelial dan fibrosis dari submukosa.
■Etiologi dari fibrosis submukosa tidak diketahui.
SQUAMOUS
CELL
CARCINOMA
Squamous Cell Carcinoma

SCC
 neoplasma maligna yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah
dengan selnya berbentuk sel epitel gepeng berlapis dengan karakteristik
anaplasia, tumbuh cepat, invasi lokal dan berpotensi metastase

SCC ~ karsinoma planoseluler

ASAL  Lapisan spinosum

FAKTOR PENYEBAB
- Sinar matahari
- Bahan kimia
- Sediaan sitostatik
- Sediaan imunosupresan
- Tukak menahun
Epidemiologi

Insiden Predileksi
•Usia 50-70 tahun •Kulit terpapar sinar matahari
•Laki-laki > perempuan •Membran mukosa
•Lokasi terbanyak (wajah,
ekstremitas atas, bawah, bibir
bawah, dorsum manus)
Epidemiologi

• Karsinoma sel skuamosa lidah terjadi berkisar 25-50% dari semua kanker
ganas pada mulut.

• Jarang dijumpai pada wanita dibandingkan dengan pria.

• Dari 441 yang dilaporkan oleh Ash dan Millar, 25% terjadi pada wanita dan 75%
pada pria.

• Umumnya mengenai usia > 50 tahun.

• Terutama mengenai individu dengan riwayat konsumsi tembakau dan


alkohol yang tinggi.

• Jarang mengenai anak-anak yaitu sekitar 2-6% dari seluruh kasus.


Etiologi dan Faktor Resiko


■ Tembakau
■ Menyirih
■ Alkohol
• Penyakit Kronis
• Faktor Gigi dan mulut
• Diet dan Nutrisi
• Jamur
• Virus
• Faktor Lingkungan
Diagnosis

Gejala Klinis Pemeriksaan Fisik


•Luka & nyeri yang sulit •Evaluasi tumor primer Pemeriksaan
sembuh & berulang lidah Penunjang
(tidak ada perbaikan Inspeksi •Radiologi : foto thorax
setelah 2 minggu) (asimetris) & mandibula, ct-scan,
•Leukoplakia/ & palpasi mri atas indikasi
eritroplakia (bimanual): •Biopsi (histopatologis)
•Massa(eksofitik/ 1.bentuk (exophytic, 1.Lesi ≤ 2 cm  biopsi
ulcerated) ulcerative, atau eksisional
•Lidah terasa kebas infiltrative) 2.Lesi > 2 cm  biopsi
Deviasi lidah 2.Lokasi insisional
•Nyeri lokal (nyeri •Evaluasi kondisi medis
menjalar ke telinga, umum leher, thorax,
nyeri pada rahang, nyeri abdomen, ekstremitas
menelan)
 untuk mengetahui
•Riwayat tembakau,
apakah terdapat
alkohol, dll
metastase
Staging
Staging (Cont’)
Klasifikasi Staging
Diagnosis Banding


■Keratosis Aktinik
■Kandidiasis Oral
■Leukoplakia Oral
■Lichen Planus
■Dan lain-lain sesuai gambaran
klinisnya (plak/ulkus/massa)
Terapi

Faktor-Faktor
•Ukuran lesi Prinsip
•Lokasi anatomi •Eksisi radikal untuk lesi primer
•Kedalaman invasi •Rekonstruksi penutupan defek
•Gradasi histopatologis dengan baik
•Riwayat terapi

Lesi superfisial  modalitas • Terapi kuratif diberikan pada tumor


terapi tunggal (misalnya, lidah stadium I, II, dan III
pembedahan atau radiasi). • Terapi utama untuk stadium I dan II
Lesi lanjut  beberapa ialah operasi atau radioterapi
modalitas (misalnya, • Stadium III dan IV yang masih
kombinasi pembedahan dan operabel ialah kombinasi operasi
radiasi). dan radioterapi pasca bedah.
TERAPI


Modalitas terapi : Indikasi :
Terapi pembedahan tunggal Kanker stadium I & II  1
Terapi radiasi tunggal modalitas (pembedahan/radioterapi)
Terapi kemoterapi tunggal
Kombinasi diantara modalitas Kanker stadium III & IV 
tersebut kombinasi modalitas
(pembedahan&radioterapi/pembeda
han&kemoterapi/kombinasi 3
modalitas)
Terapi (Cont’)

Terapi Bedah:
• Terapi utama

• Indikasi :
1. Tumor yang menginvasi jaringan tulang
2. Jika ES pembedahan < radioterapi
3. Tumor yang tidak sensitif terhadap radioterapi
4. Tumor rekuren pada daerah yang telah menerima radioterapi dengan
dosis maksimal
5. Terapi paliatif
6. Diseksi leher radikal dapat merupakan bagian dari reseksi pada
tumor yang mengalami metastasis ke kGB dan dapat dikombinasi
radioterapi ketika tumor primer diobati dengan radioterapi
Terapi (Cont’)

Terapi Bedah:
•Diseksi leher radikal dapat merupakan bagian dari reseksi pada tumor yang
mengalami metastasis ke KGB dan dapat dikombinasi radioterapi ketika tumor
primer diobati dengan radioterapi

•Kemajuan dlm pembedahan  rekonstruksi (penutupan vaskularisasi dan


rekonstruksi mikrovaskular bebas).

•Rekonstruksi dengan penggunaan implant osseointegrated menawarkan


kemampuan untuk memberikan prostesis yang stabil dan meningkatkan hasil
fungsional
Terapi (Cont’)

Terapi Bedah:
•Untuk sebagian besar T1 dan T2 dengan lesi kecil terbatas pada lidah 
eksisi horisontal wedge peroral

•Dengan lesi yang lebih besar dan gangguan mobilitas lidah, infiltrasi atau
ekstensi floor-of-mouth pharyngotomy lateral

•Tumor melibatkan atau meluas ke gingiva mandibulotomy


Terapi (Cont’)

Kemoterapi:
•Pasien yang datang dengan lesi primer yang luas atau dengan metastasis jauh adalah
indikasi untuk kemoterapi.

•Cara kerja obat :


1. memisahkan sel kanker tersebut secara cepat,
2. menghambat pertumbuhan sel kanker,
3. menghancurkan sel kanker tersebut.

• Efek obat tersebut bersifat sistemik  digunakan untuk kanker sengan stadium
lanjut(metastasis)
Terapi (Cont’)

Kemoterapi:
•Macam kemoterapi :
1. Agen alkylating (contohnya : cisplatin)
2. Antimetabolite (contohnya : 5-Fluorouasil/5FU)
3. Antibiotik sitotoksik (contohnya : bleomisin)
4. Alkaloid vinca (contohnya : vinblastin)
5. Hormon steroid (contohnya : tamoxifen)
•Kemoterapi yang biasa digunakan  cisplatin & 5FU
•Efek samping
1. Lemah, mual, muntah,
2. Diare atau konstipasi,
3. Hilangnya rambut,
4. Mukositis, dan
5. Kemungkinan terjadinya infeksi
Terapi (Cont’)

Terapi Radiasi:
•Terapi radiasi  modalitas pengobatan tunggal untuk lesi lidah kecil atau dangkal

•Keuntungan  menjaga anatomi yang normal dan fungsi lidah.

•Tiga teknik utama :


1. Radioterapi berkas eksternal menggunakan portal ipsilateral tunggal atau portal
bilateral berlawanan
2. Teknik kedua adalah brachytherapy, dapat sebagai lanjutan glossectomy parsial
3. Teknik ketiga adalah radioterapi orthovoltage
Terapi (Cont’)

Terapi Gen:
•EFGR inhibitor :
EGFR spesifik untuk antibodi monoklonal (contohnya cetuximab), small molecule
tyrosine kinase inhibitors (TKIs) yang spesifik untuk EGFR (contohnya iressa),
imunotoksin (toksin yang berikatan dengan antibodi atau growth factor) dan strategi
antisense
Prognosis


Umumnya prognosis pada pasien dengan karsinoma sel
skuamosa lidah buruk, terlebih lagi jika telah terjadi
metastase ke daerah lain seperti leher dan servikal.
IDENTITAS PASIEN
• Nama : HKA
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 71 Tahun
• Tempat, Tanggal Lahir : 31 Desember 1945
• Alamat : Balen Along, Lombok
• Pekerjaan: Petani
• Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Menikah
• No Rekam Medik : 17012672
• Tanggal Pemeriksaan : 21 Maret 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Benjolan pada lidah bagian kiri


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang mengeluh adanya benjolan pada lidah sebelah kiri yang timbul
kurang lebih 3 bulan yang lalu. Awal mulanya lidah pasien tergigit 3 kali saat
makan dan muncul sariawan yang tidak kunjung sembuh dan kemudian berubah
menjadi benjolan dalam beberapa bulan. Nyeri juga dirasakan hilang timbul pada
pasien. Pasien juga mengalami gangguan berbicara dan menelan.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum mendapat pengobatan sebelumnya

Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun bahan makanan
tertentu.

Riwayat Penyakit Dahulu


• Pasien menyatakan sebelumnya tidak pernah memiliki riwayat benjolan pada lidah
seperti ini.
• Pasien memiliki riwayat hipertensi
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
•Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat keluhan
benjolan pada lidah

Riwayat Pribadi dan Sosial


•Pasien merupakan seorang petani yang saat ini sudah tidak bekerja lagi
•Sebelum mengalami keluhan ini pasien adalah seorang perokok aktif, dan
menyangkal adanya kebiasaan minum alkohol.
•Pasien mengatakan jarang menggosok gigi 2 kali sehari, terdapat 2 buah gigi pasien
sebelunya yang berlubang.
PEMERIKSAAN FISIK

Status saat ini

• Keadaan Umum : Baik


• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 130/90 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Respirasi : 18 x/menit
• Temperatur aksila: 36,5 oC
Status Generalis

• Kepala : normocephali, rambut warna hitam


tidak beruban
• Mata : anemi -/-, icterus -/-, reflex pupil +/+,
isokor
• THT : sekter (-) tonsil T1/T1, faring hiperemi
(-)
• Thorak : Cor : S1S2 tunggal, regular,
murmur(-)
Pul : ves +/+, rh -/-, wh -/-
• Abdomen : distensi (-), BU (+) normal
• Ekstremitas : edema (-/-), hangat (+/+), kemerahan
(-/-)
Status Lokalis

• Benjolan pada
lidah (s) ukuran
kurang lebih 3cm
• Berdungkul-
dungkul, rapuh,
berdarah
• Karies gigi (+),
Gigi pecah (+)
Diagnosis
• Tumor lidah susp. SCC lidah

Pemeriksaan Penunjang
• Pro Insisi biopsy + bimanual palpasi
• USG Colli
• Rontgen thorax PA
• Lab (DL, BT/CT, Bun/Sc, SGOT/SGPT)
Resume
•Pasien laki-laki, 71 tahun, dengan keluhan utama adanya benjolan
pada lidah sisi kiri yang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Riwayat
sariawan lama dan pasien juga mengalami gangguan menelan dan
berbicara

Pemeriksaan fisik pasien:


•Status present : dalam batas normal
•Status general : dalam batas normal
•Status dermatologis : Benjolan pada lidah (s) ukuran kurang
lebih 3cm, berdungkul-dungkul, rapuh, berdarah, karies gigi (+),
gigi pecah (+)
• Diagnosis Kerja : Tumor lidah susp. SCC lidah

Penatalaksanaan

Medikamentosa
• Paracetamol 500mg 3x 1 tablet I.O

Non- Medikamentosa
KIE :
• Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya, dari jenis
penyakit, penyebab, pencetus sampai prognosisnya.
• Merawat diri dan berobat secara teratur.
• Cukupi nutrisi dengan makan makanan yang bergisi, tidur yang cukup.
• Kontrol kembali ke Poliklinik Bedah Onkologi untuk melakukan pemeriksaan
selanjutnya.
Pembahasan

Teori Kasus

Anamnesis Anamnesis

Luka atau sariawan yang sulit sembuh, Pasien mengeluh benjolan pada lidah
adanya massa, lidah terasa kebas, yang menganggunya untuk menelan, ada
deviasi lidah, nyeri lokal (nyeri sariawan yang tak kunjung sembuh,
menjalar ke telinga, nyeri pada rahang, adanya nyeri yang dirasakan dari rahang,
nyeri menelan), riwayat tembakau, telinga hingga ke kepala, riwayat
alkohol, dll merokok sejak lama.
Pembahasan (Cont’)

Teori Kasus

Faktor Resiko
Faktor Resiko

•Merokok sejak lama


•Tembakau
•Faktor gigi dan mulut
•Menyirih
•Alkohol
•Penyakit Kronis
•Faktor Gigi dan mulut
•Diet dan Nutrisi
•Jamur
•Virus
•Faktor Lingkungan
Pembahasan (Cont’)

Teori Kasus

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik

•Evaluasi tumor primer lidah •Pada inspeksi lidah pasien tampak


Inspeksi (asimetris) asimetris, dengan bentuk exophytic
& palpasi dan ulcerative, lokasinya berada pada
(bimanual): dua per tiga anterior sisi kiri.
1.bentuk (exophytic, ulcerative, atau
infiltrative) •Saat ini belum ditemukan adanya
2.Lokasi metastase ke organ lainnya
•Evaluasi kondisi medis umum leher,
thorax, abdomen, ekstremitas  untuk
mengetahui apakah terdapat metastase
Pembahasan (Cont’)

Teori Kasus

Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan Penunjang

•Radiologi : foto thorax & mandibula, • Radiologi : foto thorax dan USG colli
ct-scan, mri atas indikasi • Insisi biopsy + bimanual palpasi
•Biopsi (histopatologis)
Lesi ≤ 2 cm  biopsi eksisional
Lesi > 2 cm  biopsi insisional
Kesimpulan

Tumor lidah adalah kanker yang berasal dari epitel baik berasal dari mukosa atau kelenjar liur
pada dinding rongga mulut dan organ dalam mulut

Insiden terjadinya tumor lidah lebih sering mengenai golongan umur > 50 tahun dan lebih sering
mengenai laki-laki, terutama mengenai individu dengan riwayat konsumsi tembakau dan
alkohol yang tinggi

Faktor resiko terjadinya tumor lidah ialah merokok, alkohol, faktor kebersihan gigi dan mulut,
gangguan menelan, virus, faktor lingkungan

Pada penderita yang mengalami tumor lidah biasanya mengeluhkan timbulnya massa pada lidah,
mempunyai riwayat sariawan yang tak kunjung sembuh, adanya bercak putih pada lidah, dan riwayat
merokok

Pengobatan berdasarkan stadium tumor lidah tersebut yaitu dengan modalitas terapi tunggal atau
kombinasi beberapa modalitas yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan hasil yang fungsional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai