1.1 Pengertian
luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular normal,
a. Berdasarkan penyebab
a) Ekskoriasi
b) Skin avulsion
c) Skin loss
c. Berdasarkan derajat kontaminasi
a) Luka bersih
genitourinarius
c) Luka tercemar
d) Luka kotor
yang terjadi segera setelah diusahakan bertautnya tepi luka biasanya dengan
jahitan.
adanya luka yang luas dan hilangnya jaringan dalam jumlah besar. Proses
penyembuhan terjadi lebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya
tetap terbuka.
diyakini bersih, tepi luka dipertautkan (4-7 hari). Luka ini merupakan tipe
proliferasi dan maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan suatu
Fase inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler yang terjadi
akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak
benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses
darah.
Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu akan terjadi
local reflex action, dan adanya substansi vasodilator: histamin, serotonin dan
pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi edema
ekstra vaskuler. Fungsi netrofil adalah melakukan fagositosis benda asing dan
bakteri di daerah luka selama 3 hari dan kemudian akan digantikan oleh sel
makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding dengan netrofil pada
Dengan berhasilnya dicapai luka yang bersih, tidak terdapat infeksi atau
kuman serta terbentuknya makrofag dan fibroblas, keadaan ini dapat dipakai
eritema, hangat pada kulit, edema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari
kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan
sangat besar pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan
rekonstruksi jaringan.
penunjang. Sesudah terjaid luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan
oleh fibroblast, memberikan tanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan
juga fibroblas sebagai satu kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka.
Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam di dalam jaringan baru
a. Proliferasi
b. Migrasi
kedalam luka merupakan suatu respons untuk memberikan oksigen dan nutrisi
yang cukup di daerah luka karena biasanya pada daerah luka terdapat keadaan
hipoksik dan turunnya tekanan oksigen. Pada fase ini fibroplasia dan
“keratinocyte growth factor (KGF) yang berperan dalam stimulasi mitosis sel
pada luka dengan defek luas dibandingkan dengan defek luka minimal.
Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah
terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai growth
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai
kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan
serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut.
Kekuatan dari ajringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10
setelah perlukaan. Sintesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi
akan dilanjutkan pada fase maturasi. Kecuali pembentukan kolagen juga akan
collagen) yang terbentuk pada fase proliferasi akan berubah menjadi kolagen
yang lebih matang, yaitu lebih kuat dan struktur yang lebih baik (proses re-
modelling).
produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan
ajringan kulit mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktivitas yang
namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi
dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi,
dinamis karena merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi
proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka, namun dipengaruhi pula oleh
g. Faktor Instrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam
proses penyembuhan meliputi : usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan
Arthereosclerosis).
h. Faktor Ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang dapat
berbeda-beda. Komplikasi yang luas timbul dari pembersihan luka yang tidak
reepitalisasi dan juga akibat komplikasi post operatif dan adanya infeksi.
nekrosis jaringan lunak, dehiscence, keloids, formasi hipertropik scar dan juga
eksplorasi).
merangsang, mudah dicuci karena larut dalam air dan stabil karena
tidak menguap.
antiseptik borok.
3. Oksidansia
6. Derivat fenol
turunan aridin dan berupa serbuk berwarna kuning dam konsentrasi 0,1%.
Kegunaannya sebagai antiseptik borok bernanah, kompres dan irigasi
harus cairan yang efektif dan aman terhadap luka. Selain larutan
antiseptik yang telah dijelaskan diatas ada cairan pencuci luka lain yang
saat ini sering digunakan yaitu Normal Saline. Normal saline atau
disebut juga NaCl 0,9%. Cairan ini merupakan cairan yang bersifat
fisiologis, non toksik dan tidak mahal. NaCl dalam setiap liternya
mOsm/l setara dengan ion-ion Na+ 154 mEq/l dan Cl- 154 mEq/l
3. Pembersihan Luka
2004:16).
Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan
luka yaitu:
3) Berikan antiseptik
lokal
4. Penjahitan luka
Needleholders
Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk
(Kocher)
Retractors, double ended
Towel clamps
Bahan
Benang
Sarung tangan.
Kasa steril.
Alami (Natural)
Plain Cat Gut : dibuat dari bahan kolagen sapi atau domba.
Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama 7-19 hari
Chromic Cat Gut dibuat dari bahan yang sama dengan plain cat
Buatan (Synthetic)
lebih lama, yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap dalam waktu
90-120 hari.
Alamiah (Natural)
Dalam kelompok ini adalah benang silk ( sutera ) yang dibuat dari
Dalam kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon (merk
kurang dari 8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi
disimpul sendiri. Dapat dilakukan pada kulit atau bagian tubuh lain, dan
cocok untuk daerah yang banyak bergerak karena tiap jahitan saling
Keuntungan jahitan ini adalah bila benang putus, hanya satu tempat
yang terbuka, dan bila terjadi infeksi luka, cukup dibuka jahitan di
tempat yang terinfeksi. Akan tetapi, dibutuhkan waktu lebih lama untuk
mengerjakannya.
Jahitan Matras
Simpul hanya pada ujung-ujung jahitan, jadi hanya dua simpul. Bila salah
satu simpul terbuka, maka jahitan akan terbuka seluruhnya. Jahitan ini
jelujur biasa.
Jahitan Intradermal
garis saja). Dilakukan jahitan jelujur pada jaringan lemak tepat di bawah
dermis.
5. Penutupan Luka
bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan
7. Pemberian Antibiotik
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka
8. Pengangkatan Jahitan
No Lokasi Waktu
Baxter C. 1990. The normal healing process. In: New Directions in Wound Healing.
Wound care manual. Princeton, NJ: E.R. Squlbb & Sons
Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & Tim Perawatan
Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmais. 2004,Perawatan Luka, Makalah
Mandiri, Jakarta
Mansjoer.Arif, dkk. Eds.2000.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI.