LUKA
Pendahuluan
Reaksi pemulihan segera timbul setelah
jejas, sementara reaksi radang akut masih
berlangsung. Tetapi pemulihan tidak akan
tidak dapat tuntas s.d penyebab jejas
dihancurkan.
Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis.
1. Hemostasis (penghentian perdarahan)
Akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi
pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan
pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh
platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi
pengambilan sel. Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka.
Bekuan dan jaringan mati, scab membantu hemostasis dan mencegah
kontaminasi luka oleh mikroorganisme.
Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi.
Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan
dan mencegah masuknya mikroorganisme.
Lanjutan inflamasi
2. Fase fagositosis
Fungsi magrofag
Sintesa kolagen
Membentuk jaringan granulasi bersama – sama
fibroblas
Memproduksi growth faktor faktor proses
reepitelisasi
Mengeluarkan faktor yg merangsang
neovaskularisasi/ angiogenesis (Pembentukan
pembuluh darah baru)
2) Fase Proliferatif
Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21
setelah pembedahan.
Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke
daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Diawali
dengan mensintesis kolagen dan substansi dasar yang disebut
proteoglikan kira-kira 5 hari setelah terjadi luka. Kolagen adalah
substansi protein yang menambah tegangan permukaan dari luka.
Jumlah kolagen yang meningkat menambah kekuatan permukaan
luka sehingga kecil kemungkinan luka terbuka. Selama waktu itu
sebuah lapisan penyembuhan nampak dibawah garis irisan luka.
Respon vaskuler
eksudasi radang
3. Obesity
Lemak jaringan akan mengganggu suplai darah, menahan bakteri, menghambat
penghantaran nutrisi untuk penyembuhan luka.
Impikasi keperawatan
Observasi dari gejala infeksi
4. Gangguan oksigenasi
Tekanan O2 rteri rendah mengganggu sitesis kolagen dan pembentukan sel epitel
Jika sirkulasi lokal menurun jaringan ggl mendapatkan O2
Penurun HB dalam darah (anemia) kekurangan O2 dalam arteri
Implikasi keperawatan
Berikan diet adekuat : besi, vit B-12 dan asam folat
Monitor Hb dan hematokrit
5. Perokok
- Penurunan fungsi Hb dalam darah penurunan oksigenasi jaringan
- Peningkatan pembentukan platelet dan menyebabkan hipercoagulability
6. Obat-obatan
- Steroid menurunkan peradangan dan pembentukan kolagen lambat
- Obat anti peradangan : menekan sintesis protein, penyembuhan luka,
epitelisasi dan peradangan
- Penggunaan antibiotik yang lama meningkatkan resiko super infeksi
- Obat kemoterapi menekan fungsi sumsum tulang belakang, leukosit
menurun, dan mengganggu respin peradangan.
8. Wound stress
- muntah, distensi abdomen, gangguan pernafasan yg berlebih menyebabkan stres
terhadap jahitan luka dan mengganggu lapisan luka
- Tegangan yang tiba-tiba terhadap insisi menghambat pembentukan sel endotel dan
jaringan kolagen