Antigen yang membentuk kompleks imun dapat berasal dari luar, seperti protein
asing yang diinjeksikan atau dihasilkan mikroba. Juga, berasal dari dalam jika
seseorang menghasilkan antibodi melawan komponennya sendiri (autoimun).
Penyakit yang dimediasi oleh kompleks imun ini dapat bersifat sistemik jika
terbentuk di sirkulasi dan terdeposit pada berbagai organ atau terlokalisasi pada
organ tertentu seperti ginjal (glomerulonefritis), sendi (artritis) atau pembuluh
darah kecil pada kulit. Reaksi hipersensitifitas tipe III setempat dapat dipicu
dalam jaringan kulit individu yang tersensitisasi, yang memiliki antibodi IgG
yang spesifik terhadap antigen pemicu sensitisasi tersebut. Apabila antigen
disuntikan ke dalam individu tersebut, IgG yang telah berdifusi ke jaringan kulit
akan membentuk senyawa kompleks imun setempat. Komplek imun tersebut
akan mengikat reseptor Fc pada permukaan sel dan juga mengaktifkan
komplemen sehingga C5a yang terbentuk akan memicu respon peradangan
setempat disertai peningkatan permeabilitas pembuluh darah setempat.
2