YANG MEMPENGARUHINYA
KLASIFIKASI LUKA
1. Luka Terbuka
a. Luka tajam, luka oleh karena benda tajam, yang terdiri atas :
rongga tubuh.
2. Luka Tertutup
a. Contusio = memar
2
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1. Per Primam
3
2. Per secundam
4
FASE PENYEMBUHAN
5
Pertau tan luk a pada fase in i hanya oleh fib ri n,
be lum ad a kekuat an pertautan luka sehingga disebut
fase lag ( tertinggal ). Fase inflarnasi ini berlangsung
sampai hari kelima
Pada, fase ini luka diisi oleh sel radang fibroblas, serat-
serat kolagen, kapiler-kapiler baru, membentuk jaringan
kemerahan dengan permukaan tidak rata, disebut jaringan
granulasi
6
3. Fase "remodeling"
A. Faktor Lokal
7
2. Tidak ada jaringan yang mati
B. Faktor Umum
2. Nutrisi
3. Defisiensi Vitamin C
8
4. Obat-obatan
P E R AW ATA N L U K A
9
Pertama-tama dilakukan pemeriksaan secara teliti untuk
memastikan apakah ada perdarahan yang harus dihentikan.
Kemudian ditentukan jenis trauma, tajam atau tumpul,
banyaknya kematian jaringan, besarnya kontaminasi dan
berat ringannya luka. Tindakan pertama dilakukan anestesi
lokal atau umum, tergantung berat dan letak luka, serta
keadaan penderita. Luka dan sekitarnya dibersihkan dengan
antiseptik, kalau perlu dicuci dengan air sebelumnya. Bahan
yang dapat dipakai ialah yodium povidon 1 %, dan larutan
klorheksidin 1/2 %. Larutan yodium 3 % atau alkohol 70% hanya
digunakan untuk membersihkan kulit di sekitar luka.
Kemudian daerah sekitar lapangan kerja ditutup dengan
kain steril dan secara steril dilakukan kembali
pembersihan luka dari kontaminan secara mekanis
misalnya pembuangan jaringan mati dengan gunting atau
pisau dan dibersihkan dengan bilasan, guyur atau semprotan
cairan NaCI. Akhirnya dilakukan penjahitan dengan rapi.
Bila diperkirakan akan terbentuk atau dikeluarkan cairan
yang berlebihan, perlu dibuat pengaliran. Luka ditutup
dengan bahan yang tidak lengket misalnya kasa yang
mengandung vaselin, ditambah dengan kasa penyerap dan
dibalut dengan pembalut elastis.
10