OLEH :
SONYA JUITA
2041412024
lapisan epitel kulit hingga ke lapisan yang lebih dalam seperti jaringan subkutan,
lemak, dan otot bahkan tulang beserta struktur lainnya seperti tendon, pembuluh
darah dan saraf sebagai akibat dari trauma dari luar. Penyembuhan luka
merupakan suatu proses yang kompleks karena adanya aktivitas bioseluler dan
didaerah luka merupakan komponen yang saling terkait pada proses penyembuhan
luka.
Gambar 1. Luka
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor endogen, seperti umur, nutrisi, imunologi,
luka, sel yang paling berperan adalah sel makrofag. Makrofag berfungsi
strength luka dan mengisi kembali jaringan luka seperti bentuk semula, dan
diikuti dengan sel keratinosit untuk membelah diri dan bermigrasi membentuk
(hangat), dan dolor (nyeri). Tujuan dari reaksi inflamasi ini adalah untuk
Reaksi homeostasis akan terjadi karena darah yang keluar dari kulit yang
menempel satu sama lain dan membentuk clotting. Clotting akan mengisi
Fase ini dimulai segera setelah terjadinya trauma hingga hari ke-5 pasca
trauma. Tujuan utama fase lag ini ialah menyingkirkan jaringan yang mati
leukotriene. Agen ini akan ditangkap oleh reseptor TLRs (toll like
NFκβ dan MAPK. Pengaktifan jalur ini akan menghasilkan ekspresi gen
Leukosit akan melepaskan berbagai macam factor untuk menarik sel yang
akan memfagosit debris, bakteri, dan jaringan yang rusak, serta pelepasan
sitokin yang akan memulai proliferasi jaringan. Sel ini berada pada
c. Fase proliferasi
darah baru, fibroblast, dan makrofag, granulosit, sel endotel dan kolagen
diferensiasi sel.
terjadi secara alami baik dalam kondisi sehat maupun patologis. Pada
yang terkena.
3. Re-epitelisasi, sel basal pada epitelium bergerak dari daerah tepi luka
menuju daerah luka dan menutupi luka. Pada tepi luka, lapisan single
dan membantu pergerakan dari matriks awal. Sel keratinosit yang telah
atas matriks provisional menuju ke tengah luka, bila sel-sel epitel ini
Fase ini dimulai ada hari ke-21 hingga sekitar 1 tahun yang
parut. Pada fase ini terjadi kontraksi dari luka dan remodeling kolagen.
degradasi.
mengerut sesuai tegangan yang ada. Hasil akhir dari fase ini berupa
jaringan parut yang pucat, tipis, lemas, dan mudah digerakkan dari
luka. Fase ini dapat berlangsung hingga 1 tahun lamanya atau lebih,
tergantung dari ukuran luka dan metode penutupan luka yang dipakai.
Selama proses maturasi, kolagen tipe III yang banyak berperan saat fase
kolagen tipe I yang lebih kuat. Serabut-serabut kolagen ini akan disusun,
penyembuhan. Pada umumnya tensile strength pada kulit dan fascia tidak
akan pernah mencapai 100%, namun hanya sekitar 80% dari normal,
karena serat-serat kolagen hanya bisa pulih sebanyak 80% dari kekuatan