Kelenjar saliva
Sepasang Kelenjar Kelenjar Kelenjar minor di sepanjang
Parotis Submandibular Sublingual mukosa oral dan
submukosa
FISIOLOGI KELENJAR LIUR
Tubulus Duktus
Asinus
Sekretori kolektivus
INERVASI AUTONOM
Sistem Saraf Parasimpatis
Kel.Parotis N.IX
Kel. Submandibula dan Kel. Sublingualis cabang
N.VII
Sistem Saraf Simpatis
berasal dari ganglion servikalis superior berjalan
bersama arteri yang mensuplai kelenjar saliva.
Kel.Parotis a. karotis eksterna
Kel. Submandibula a.lingualis
Kel. Sublingualis a.fasialis
TUMOR KELENJAR AIR LIUR
EPIDEMIOLOGI
meliputi tumor jinak dan ganas kelenjar liur mayor dan
kelenjar liur minor.
Insidensi : 0,4-13,5 kasus per 100.000 populasi.
Dari seluruh tumor kepala dan leher: 3-4 %.
Dari seluruh tumor kelenjar liur, 70% tumor kelenjar
parotis, 22% tumor kelenjar submandibula, dan 8%
tumor kelenjar sublingual dan kelenjar liur minor.
80% tumor parotis adalah tumor jinak dan 20% tumor
ganas, 50% tumor kelenjar submandibula adalah tumor
jinak dan 50% tumor ganas, 25% tumor kelenjar
sublingual dan kelenjar liur minor adalah tumor jinak dan
75% tumor ganas.
Umumnya tumbuh lambat dan sering terjadi pada
orang dewasa (95%).
Perempuan > laki-laki.
Tumor jinak kelenjar liur yang paling sering pada
orang dewasa: pleomorfik adenoma, sedangkan pada
anak-anak: hemangioma.
Sekitar 85% tumor ganas kelenjar liur pada anak-
anak berasal dari tumor parotis dengan
mucoepidermoid carcinoma yang paling sering.
Faktor Resiko:
Paparan radiasi
Merokok
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan Epstein
Barr Virus (EBV)
Nutrisi
Genetik (Brook Spiegler Syndrome, Dominantly
Inherited Trichoepitelioma)
Faktor lingkungan (paparan serbuk gergaji,
pestisida, dan bahan kimia untuk industri kulit).
Pasien dengan tanda dan gejala dari pembengkakan
kelenjar parotis di K.R Hospital (MMC &R.I, Mysore):
Insidensi Umur
Insidensi Jenis Kelamin
Gejala
Tanda
Durasi dari Gejala
Prosedur Operasi
Komplikasi
Pemeriksaan Klinis
Tipe-Tipe Histopatologi
TUMOR JINAK KELENJAR LIUR
80% tumor parotis
adalah tumor jinak, 50%
tumor submandibula
adalah jinak, dan 25%
tumor kelenjar
sublingual dan kelenjar
liur minor adalah jinak.
Tumor jinak kelenjar liur
yang paling sering pada
orang dewasa:
pleomorfik adenoma,
sedangkan pada anak-
anak: hemangioma.
PLEOMORFIK ADENOMA
65% dari seluruh tumor kelenjar liur.
Lokasi paling sering adalah di kelenjar
parotis (85%), 10% di kelenjar liur
minor dan 5% di kelenjar
submandibula.
Insidensinya 2,4 3 % per 100.000
populasi per tahunnya, dengan usia
rata-rata 46 tahun dan > wanita.
Klinis: benjolan yang tidak nyeri dan
lama membesar. Tumor yang kecil
tampak lunak, berbatas tegas, dan
mobile. Tumor yang besar akan
menipiskan kulit dan mukosa di
atasnya. Tumor yang multiple atau
rekuren akan membentuk tumor
yang terfiksir. Nyeri atau parese n.
Fasialis jarang dikeluhkan, ukuran
tumor biasanya antara 2-5 cm.
Tumor ini mengandung sel mesenkim dan sel epitel.
Secara makroskopis, terlihat memiliki kapsul, tetapi bila
dilihat secara mikroskopis, pleomorfik adenoma,
memiliki ekstensi pseudopod ke jaringan di sekitarnya.
TUMOR WARTHIN
6-10% dari seluruh tumor
kelenjar liur, dan tersering
terjadi di kelenjar parotis.
Biasanya melibatkan pool
bawah kelenjar parotis dan
pada 10% kasus terjadi
bilateral.
Lebih sering terjadi pada laki-
laki usia lanjut.
Secara klinis: benjolan yang
tidak nyeri pada ekor kelenjar
parotis dengan ukuran rata-
rata 2-4 cm. Nyeri dikeluhkan
oleh 9% pasien.
Secara histopatologi, tumor Warthin berbatas tegas dan
memiliki kapsul yang tipis, dengan daerah kistik dan
daerah solid dan terdiri dari komponen epitel dan
komponen limfoid.
MYOEPITHELIOMA
Operasi:
Parotidektomi Superfisialis
Parotidektomi Totalis dengan pengangkatan
atau preservasi saraf fasialis
Radical Neck Dissection
Radioterapi
KOMPLIKASI PASCA OPERASI PAROTIS
Fistel Liur
Sindroma Frey
Parese Atau Paralise Saraf Fasialis
THANK YOU