Anda di halaman 1dari 30

Keganasan

Kelenjar Ludah

Nama : Muh. Rezah Rahim


Stambuk : N 111 14 025
Pembimbing : dr. Arief Husain, Sp.B
PENDAHULUAN

• Karsinoma kelenjar ludah merupakan karsinoma yang jarang


sekali ditemui.

• Karsinoma kelenjar ludah berkisar 5-7% dari seluruh karsinoma


kepala dan leher.

•Di Amerika terdapat 2000-2500 penderita baru per tahun,


sedangkan angka insiden di Indonesia tidak diketahui.
• Kejadian karsinoma lebih banyak terdapat pada
kelenjar parotis, kemudian kelenjar
submandibula dan kemudian kelenjar
sublingual.

• Faktor resiko yang dapat menjadi pencetus


timbulnya keadaan ini antara lain radiasi,
infeksi dan faktor lingkungan.
Tinjauan Pustaka
• Anatomi kelenjar saliva
Kelenjar Parotis
• kelenjar liur terbesar dengan
ukuran 5,8 x 3,4 cm.
• Delapan puluh persen kelenjar
ini terletak di atas m. masseter
dan mandibula, 20% lagi di
retromandibula.
Kelenjar Submandibula
• beratnya setengah dari
kelenjar parotis. Terletak di
dalam segitiga submandibula
yang dibentuk oleh m.
digastrikus anterior dan
posterior belly dan tepi
inferior ramus mandibula
Kelenjar sublingua
• merupakan kelenjar saliva
mayor yang paling kecil.
Terletak di bawah mukosa
dasar mulut antara mandibula
dan m. Genioglosus

• Kelenjar ini tidak memiliki


saluran. Drainasenya melalui
duktus rivinus dan bermuara
ke lipatan sublingual pada
dasar mulut.
• Kelenjar Saliva minor
- kelenjar yang berbeda dengan kelenjar saliva
mayor, yaitu tidak memiliki duktus. Kelenjar
saliva minor terkonsentrasi di regio bukal,
labial, palatal, dan lingual
EPIDEMIOLOGI

. Kanker glandula salivarius merupakan 5-7% dari


semua keganasan kepala leher, dan di Amerika
terdapat 2000 sampai 2500 penderita baru per tahun,
sedangkan di Indonesia angka insiden tidak diketahui.

Sementara pada glandula salivarius mayor


yang lain seperti glandula salivarius
submandibularis mempunyai insiden 50%
sebagai tumor ganas/kanker, dan pada
glandula sublingualis hampir semuanya
merupakan tumor ganas/kanker
ETIOLOGI

Infeksi EBV dan HPV

Radiasi Menyebabkan perubahan pada gen

Faktor lingkungan Debu kayu, pestisida dan bahan kimia


Klasifikasi
• TNM

• Tumor (T)
• Tx- tumor primer tidak bisa dievaluasi
• T0-tidak terdapat tanda-tanda tumor
• T1- tumor dengan ukuran ≤2cm tanpa extensi
extraparenkim
• T2- tumor >2 cm dan ≤4 cm tanpa extensi
extraparenkim
• T3- tumor >4cm dengan extensi sehingga extraparenkim
• T4a- infiltrasi tumor sehingga kulit, mandibula, canal
telinga, dan/atau nervus facialis
• T4b- infiltrasi tumor ke dasar cranium dan/atau
musculus pteryoideus
• Nodul(N)
• Nx-metastasis kelenjar getah bening regional tidak dapat
dievaluasi
• N0- tidak terdapat metastasis dari kelenjar getah bening
regional
• N1- metastasis single ipsilateral dari kelenjar getah
bening regional, dengan ukuran ≤3 cm
• N2a- metastasis single ipsilateral dari kelenjar getah
bening regional, dengan ukuran ≤3 cm tapi ≤6 cm
• N2b- metastasis multiple ipsilateral dari kelenjar getah
bening regional, dengan ukuran ≤6 cm
• N2c- metastasis bilateral atau kontralateral dari
kelenjar getah bening regional, dengan ukuran ≤6 cm
• N3- terdapat metastasis kelenjar getah bening regional,
dengan ukuran >6 cm
• Metastasis (M)
• Mx- metastasis jauh tidak dapat dievaluasi
• M0- tidak terdapat metastasis jauh
• M1- terdapat metastasis jauh
Klasifikasi
• pleomorphic adenomas
berasal dari sel-sel duktus
intercatus dan sel mioepitel.
• oncocytic tumors berasal dari
sel-sel duktus striata.
• acinous cell tumors berasal
dari sel-sel asinus.
• Mucoepidermoid tumors dan
squamous cell carcinomas
berasal dari sel-sel sekretoris.
Mukoepidermoid karsinoma
• Adalah keganasan pada
kelenjar ludah yang paling
sering.
• Seringa terkena pada kelenjar
parotis sebesar 80-90%.
• Pada gambaran histologi dapat
ditemukan sel mukus lebih
banyak dibandingkan sel
epidermoid.
• Adanya kista atau kantung
yang cukup banyak.
Adenoid kista karsinoma
• Merupakan keganasan kedua
yang paling sering terutama
pada kelenjar submandibula,
sublingua dan kelenjar saliva
minor.

• Gambaran makroskopik dapat


solid, berbatas tegas dan
terkadang adanya infiltrasi.

• Gambaran mikroskopik khas


menunjukkan “Swiss cheese”
appearence.
Karsinoma sel asini
• Merupakan keganasan kedua
tersering pada kelenjar parotis
dan juga pada anak-anak.
• Sebanyak 3 % terkena pada
kelenjar parotis bilateral.

• Pada gambaran histologi


tampak kista bervariasi, sel
polihedral, nukleus yang kecil
dan hitam. Biasa juga dikenal
dengan “blue dot tumor”.
Karsinoma ex-pleumorfik adenoma
• Parotis lebih sering terkena
dibandingkan submandibula
dan sublingua. 1,5% pada usia
5 tahun pertama dan 9.5%
setelah 15 tahun.

• Tampak bernodul-nodul,
kadang ada perdarahan dan
daerah nekrosis.
Adenokarsinoma
• Sering terkena pada kelenjar
saliva parotis dan kelenjar
saliva minor.
• Kadang tampak pembesaran
pada daerah parotis. 25%
dengan keluhan nyeri adanya
masalah pada nervus facial.
• Adanya struktur glandula dan
tidak tampaknya komponent
epidermoid.
Skuamous sell karsinoma

• 1,6% dari keganasan kelenjar


ludah. Paling sering terkena
pada usia dekade 7-8.

• Tidak berbatas tegas, adanya


ulserasi dan terfiksasi.

• Adanya infiltrasi dari sel-sel.


• Adanya sarang tumor, kadang
tampak adanya keratinisasi.
PATOFISIOLOGI
Mutasi pada gen
B-catenin
B-catenin

• Radiasi
Ekspresi gen Adanya
pada transduksi trasnlokasi
isyarat dan terutama pada
spesifikasi sel gen 8p12

Translokasi Kecenderungan
PLAG1 dan terjadinya
CTNNB1 neoplasma
• Infeksi virus EBV

Komponen Virus
protein CD12 menghentikan
Antigen EBV
pada sel B Berikatan produksi
(EBNA1, Menginfeksi
adalah dengan 20 protein untuk
EBNA2, sel
reseptor RNA host menghindari
EBNA3
utama pada sistem imun
virus host
MANIFESTASI KLINIS

Anamnesis
• Benjolan pada kelenjar parotis, submandibula, dan mukosa
rongga mulut (palatum, sublingual).
• Adanya nyeri, bell’s palsy, paralisis N.Facialis
• Adanya disfagia
• Kadang ditemukan pembesaran KGB

Pemeriksaan Fisik
• Status generalis
• Status lokal
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan radiologis
• Foto polos rahang untuk mengetahui terkena
tidaknya tulang rahang.
• Foto thoraks untuk mengetahui ada tidaknya
metastasis paru.
• USG Abdomen.
• CT Scan
• Terutama untuk rencana tindakan pembedahan
dan juga melihat metastasis pada KGB leher.
• Biopsy
FNAB, dengan akurasi bervariasi (60%-90%).
Potong beku
• Biopsi eksisi
Dianjurkan pada tumor sublingual dan tumor
kelenjar liur minor.
Penatalaksanaan
• Tumor kelenjar parotis
• Pembedahan merupakan terapi utama untuk semua
kelenjar parotis. Pembedahan parotis antara lain,
paratidektomi superfisial, paratidektomi total dan
paratidektomi radikal.

• Tumor kelenjar Submandibula


Untuk tumor jinak eksisi tumor untuk diagnosis dan
kuratif tentunya dengan konfirmasi potong beku. Jika
ganas, maka perlu dilakukan radical neck dissection.

• Tumor kelenjar sublingual dan liur minor


Terapinya adalah eksisi luas dengan sayatan 1 cm dari
tepi tumor.
• Kanker kelenjar liur yang nonresectable atau
metastasis jauh
Pemberian radiasi dengan neutron
merupakan pilihan yang dianjurkan. Cisplatin,
doxorubicin dan 5- flurouracil merupakan agen
aktif yang dapat digunakan.

• Radiasi
• Hampir sama dengan penatalaksanaan yang di
atas dengan dosisi 50-70 Gy.
• Kemoterapi
• Tidak dapat digunakan sebagai terapi primer
untuk tujuankuratif pada kanker.
• Respon terhadap kemoterapi umumnya
berkisar 10-30 %.
• Doxorubicin dan 5 fluorouracul memiliki respon
yang paling besar terhadap penyembuhan.
• Cisplatin, epirubicin dan mitoxantrone memiliki
respon 10-20%.
Prognosis
• Pada kanker kelenjar ludah, secara keseluruhan
survival 5 tahun adalah 70-90% pada grading
rendah dan 20-30% pada tumor grading tinggi
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai