Anda di halaman 1dari 28

BAGIAN ILMU BEDAH

FAK. KEDOKTERAN & ILMU


KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014

PIELONEFRITIS

Olviana Mellolo T.P

Pembimbing : dr. I Wayan Suarsana, Sp.U


PENDAHULUAN

Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan


parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh
bakteri.
ANATOMI

• Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga


retroperitoneal.
• Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke
medial.
• Pada orang dewasa berat ginjal sekitar ±150 gram.
continue.....

Anatomi Saluran Kemih Anatomi Saluran Kemih


continue.....

Hubungan Ginjal, Ureter, dan Vesikaurinari (Anterior)


continue.....
continue.....
Vaskularisasi Ginjal :
Suplai darah ginjal dipertahankan oleh arteri dan vena
renalis. Arteri renalis merupakan cabang langsung dari aorta
abdominalis dan vena renalis bermuara langsung ke dalam vena
kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah end arteries.
PERSARAFAN
Ginjal mendapatkan persarafan melalui pleksus renalis, yang cabangnya
berjalan bersama dengan arteri renalis.

Simpatik
• Vasokonstiksi menghambat aliran darah ke ginjal

Parasimpatik
• Ginjal diduga tidak mendapatkan persarafan parasimpatik.

Impuls sensorik dari ginjal berjalan menuju korda spinalis segmen T10-11,
dan memberikan signal sesuai dengan level dermatomnya.
FISIOLOGI
• Mengontrol sekresi hormon aldosteron dan ADH (Anti Diuretic Hormone).
• Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D.
• Menghasilkan beberapa hormon, antara lain :
 Eritropoetin
 Renin
 Prostaglandin
pielonefritis

Pielonefritis :
• Pielonefritis akut
• Pielonefritis kronik
• Pielonefritis emfisematosa
PIELONEFRITIS AKUT
PIELONEFRITIS KRONIS
ETIOLOGI

Organisme utama penyebab peradangan ini adalah batang gram


negatif enterik. Escherichia Coli merupakan organisme tersering.
Organisme penting lainnya adalah spesies Proteus, Klebsiella,
Enterobacter, dan Pseudomonas; kuman ini biasanya menyebabkan infeksi
rekuren,
Faktor Resiko

• Vesicoureteric Reflux (VUR)


• Obstruksi saluran kemih
• Batu
• Trauma batang otak (Neuropathic Bladder)
• Diabetes Melitus
• Malformasi Kongenital
• Kehamilan
• Pemasangan kateter
PATOFISIOLOGI

Terdapat dua rute yang dapat ditempuh bakteri untuk mencapai ginjal :
melalui aliran darah (hematogen) dan dari saluran kemih bawah (asendens).
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• demam, menggigil, takikardi, nyeri regio


PIELONEFRITIS AKUT
flank, gejala iritasi.

• tidak menunjukkan adanya gejala, tetapi


PIELONEFRITIS KRONIS mereka memiliki riwayat sering
mengalami ISK.

• demam, nyeri regio flank dan muntah


PIELONEFRITIS yang menunjukkan kegagalan terapi awal
EMFISEMATOSA dengan pemberian antibiotik secara
parenteral.
• Untuk membuat diagnosis pada pielonefritis akut dapat dengan melihat
manifestasi klinis pasien sedangkan pada pielonefritis kronik dan
pielonefritis emfisematosa diperlukan pemeriksaan radiologi atau
pemeriksaan patologi anatomi dibandingkan melihat tampakan klinis.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium
• Darah Rutin
• Urin

Pemeriksaan Radiologi
• USG
• CT-Scan dengan kontras
• DMSA
GAMBARAN CT-SCAN

Pielonefritis Akut
Pielonefritis Kronis dengan Menggunakan DMSA Scan
Pielonefritis Emfisematosa
Penatalaksanaan
• Terapi ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal lebih yang lebih
parah dan memperbaiki kondisi pasien, yaitu berupa terapi suportif dan
pemberian antibiotik.
• Terapinya terdiri atas penanganan syok, bakterimia,dan penyebab sepsis.
• Pada umumnya pielonefritis akut memerlukan rawat inap untuk memelihara
status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral minimal selama 48 jam. IV
sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui mikroorganisme
penyebabnya.
a) Fluorokuinolon
b) Aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin
c) Sefalosporin dengan spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
DIAGNOSIS BANDING

Penyakit intraabdominal akut seperti appendisitis, kolelitiasis,


pankreatitis, atau divertikulitis harus dibedakan dari pielonefritis. Hasil
pemeriksaan urinalisis yang normal sering ditemukan pada pasien
yang mengalami gangguan gastrointestinal; bagaimanapun pada
beberapa kasus inflamasi yang berasal dari usus (appendisitis dan
divertikulitis) dapat memberikan gambaran hematuria dan piuria.
KOMPLIKASI

• Gagal ginjal akut


• Kerusakan ginjal kronik mengarah ke hipertensi dan gagal ginjal.
• Sindrom sepsis
• Nekrosis papila ginjal
• Pielonefritis xanthogranulomatous
• Sepsis disertai syok dapat terjadi pada pielonefritis akut. Pada pasien
yang memiliki penyakit diabetes, pielonefritis emfisematosa.
PROGNOSIS

Resiko kematian lebih tinggi pada pasien berusia lebih dari 65 tahun.
Beresiko tinggi juga pada pasien dengan syok septik dan pasien dengan
immunosupressan.
T E R I M A_K A S I H

Anda mungkin juga menyukai