Anda di halaman 1dari 15

VARIKOKEL DAN

INFERTILITAS PADA
PRIA

Titah.Maghfirah. A. Abdullah
N 111 13 074

PEMBIMBING KLINIK
dr. I Wayan Suarsana, Sp.U
Pendahuluan
• Varikokel adalah dilatasi dan berkelok-keloknya vena dari
pleksus pampiniformis pada spermatic cord yang ditemukan
kira-kira pada 15% anak remaja laki-laki, predominan pada
sisi sebelah kiri.

• Varikokel jarang dilaporkan timbul pada orang-orang yang


lebih tua, sehingga populasi dari anak laki-laki dengan
varikokel mungkin mewakili populasi dari dewasa yang akan
punya varikokel.

 varikokel pada remaja berhubungan dengan infertilitas pada


laki-laki.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
 Varikokel atau varicocele, adalah dilatasi vena testikularis
dengan/tanpa vena kremasterika yang bermuara ke dalam
vena testikularis.
 Vena testikularis yang mengalirkan darah dari dalam testis
dan epididimis akan membentuk lebih dari satu pembuluh
vena di dalam skrotum dan struktur ini dinamakan pleksus
pampiniformis pembuluh vena.
 Pada sisi kanan, vena testikularis bermuara ke dalam vena
kava inferior (IVC) secara langsung. Di sisi kiri, vena
testikularis bermuara ke dalam vena renalis sinistra dengan
sudut tegak lurus.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI

 Sistem reproduksi pria terdiri atas

Testis

Kelenjar Reproduksi
ETIOLOGI

 varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada sebelah


kanan (varikokel sebelah kiri 70-93%). Hal ini disebabkan
karena vena spermatikus internus sinistra bermuara pada vena
renalis sinistra dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan
bermuara pada vena kava dengan arah miring. Di samping itu
vena spermatika interna sinistra lebih panjang daripada yang
kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
 Jika terdapat varikokel disebelah kanan saja atau varikokel
bilateral patut dicurigai adanya: kelainan pada rongga
retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor),
muara vena spermatika kanan pada vena renalis kanan.
PATOFISIOLOGI

Patologi Disfungsi Testikular

Hubungan Varikokel dengan Peningkatan


Suhu Testis dan Gangguan
Spermatogenesis
Manifestasi
Klinis

Pasien datang ke dokter biasanya mengeluh belum memiliki


anak meskipun telah melakukan hubungan intim secara aktif
tanpa alat kontrasepsi selama lebih dari satu tahun, atau
kadang-kadang mengeluh adanya benjolan diatas testis yang
terasa nyeri.
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:

Derajat Kecil

Derajat Sedang

Derajat Besar
Histopatologi

 Testis mendapat darah dari beberapa cabang arteri, yaitu


arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari
aorta, arteri diferensialis cabang dari arteri vesikalis
inferior dan arteri kremasterika yang merupakan cabang
dari epigastrika.

 Pembuluh darah yang meninggalkan testis berkumpul


membentuk pleksus pampiniformis. Pleksus ini pada
beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal dengan
nama varikokel.
PENATALAKSANAAN

 Kebanyakan penderita varikokel tidak berhubungan


dengan infertilitas, penurunan volume testikular, atau
nyeri. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan tindakan
operasi.
 Varikokel yang telah menimbulkan gangguan fertilitas atau
gangguan spermatogenesis merupakan indikasi untuk
mendapatkan suatu terapi
Tindakan yang dikerjakan:

1. Ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo


melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi

2. Varikokelektomi cara Ivanisevich

3. Secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing


ke dalam vena spermatika interna.
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi,
dengan melihat beberapa indikator antara lain: (1)
bertambahnya volume testis, (2) perbaikan hasil analisis
semen (yang dikerjakan setiap 3 bulan), atau (3)
pasangan itu menjadi hamil.
KOMPLIKASI

 Oligospermia, disebabkan :
1. Kongesti Venosa sebagai akibat varikokel
mengakibatkan peningkatan temperatur skrotum yang
diduga berpengaruh terhadap spermatogenesis.

2. Refluks darah dari vena renalis membawa hormon-


hormon yang kuat yang disekresi dari glandula adrenal
seperti kortikosteroid dan adrenalin yang
kemungkinan menekan spermatogenesis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai