Anda di halaman 1dari 22

Referat

Appendisitis Akuta
Oleh :
Bacharuddin Jusuf A.

Pembimbing
dr. Asri Ahram Efendi, Sp.B, M.Kes
PENDAHULUAN

• Appendiks umbai cacing / usus buntu pertahanan


tubuh.

• Appendisitis : peradangan appendiks vermiformis salah


satu penyakit akut abdomen. Diagnosis appendisitis akut
harus ditegakkan dini tindakan segera dilakukan.
A. Anatomi Appendiks
Appendiks vermiformis :

- seperti tabung yang menempel - Terletak di kuadran kanan


pada sekum, bawah abdomen.
- lumennya sempit di bagian - pertemuan ketiga taenia coli.
proximal dan melebar di bagian - appendiks berada pada titik Mc
distal. Burney. Pangkal apendiks juga
- Rata-rata panjang 6-9 cm, dan dapat ditentukan dengan cara
diameter rata-rata 0,7 cm. pengukuran garis Lanz..
• Macam-macam letak appendiks : retrocaecal
(74%), pelvik (21%), paraileal (5%), paracaecal
(2%), dan subcaecal (1,5%).
Mesenteriolum Appendiks
(Mesoappendiks) Vermiformis

A. Appendicularis

A. ileocolica

A. Mesenterica
superior
(1) posisi normal appendiks,
(2) umbilikus,
(3) posisi appendiks usia kehamilan tiga bulan,
(4) posisi appendiks usia kehamilan empat bulan, dan
(5) kemungkinan posisi appendiks usia kehamilan lima sampai delapan bulan.
Parasimpatis N. Vagus

Appendiks Vermiformis

Simpatis T 10 (visceral)
Fisiologi

Dinding appendiks terdiri dari jaringan lymphe IgA.

Jaringan lymphoid appendiks : meningkat selama pubertas,


menetap saat dewasa dan kemudian akan berkurang
mengikuti umur.
C. Defenisi

Appendisitis merupakan peradangan pada


appendiks vermiformis.
D. Epidemilogi

• Insiden appendisitis akut di negara maju > negara


berkembang
• Pria > wanita
• Bayi dan anak sampai berumur 2 tahun < 1% ,
Anak 2 sampai 3 tahun 15%, Frekuensi mulai
menanjak setelah usia 5 tahun dan mencapai
puncaknya berkisar pada usia pubertas.
E. Etilogi

1. Faktor sumbatan (Obstruksi)


2. Faktor bakteri
3. Kecenderungan familiar
4. Faktor ras dan diet
F. Patofisiologi
Fekolith, hiperplasia jar.
Limfe, cacing, dll

Mukosa Obstruksi Lumen Perippendikular


appendiks appendiks infiltrat

Penumpukan Omentum,
Mukus
isi lumen usus halus,
dan adneksa
membungkus
↑ Tekanan intra lumen appendiks

Gang. Vaskuler & aliran limfe Proses lama

Appendisitis
Infiltrasi bakteri Hipoksia jaringan
supuratif akut

Appendisitis
Infark jaringan Ganggren
Perforasi
G. Manifestasi Klinis

Tanda Klinis :
- Demam
- Jongkok / berbaring pada
tubuh sebelah kanan
Gejala Klinis :
- Dunphy’s Sign (+)
- Anoreksia
- Mc Burney’s Sign (+)
- Nyeri perut
- Rovsing’s Sign (+)
- Nausea & vomitus
- Blumberg’s Sign (+)
- Obstipasi atau diare
- Psoas Sign (+)
- Obturator Sign (+)
- Wahl Sign (+)
- Nyeri saat rectal tussae
H. Penegakan Diagnosis

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Skor Kalesaran

No. Item Ya Tidak


1. Mual 7 -10
2. Muntah 11 -5
3. Demam 7 -27
4. Nyeri Batuk 15 -20
5. Nyeri Ketok 5 -23
6. Defans Lokal 10 -13
7. Leukosit > 10.000 15 -11

Total
Skor Alvarado
Item Nilai
Adanya migrasi nyeri 1
Gejala
Anoreksia 1
Mual/muntah 1
Nyeri kuadran kanan bawah 2
Tanda
Nyeri lepas 1
Peningkatan suhu > 37,50C 1
Lab Jumlah leukosit > 10x103/L 2
Jumlah neutrofil > 75% 1
Total 10
I. Diagnosis Banding

1. Gastroenteritis
2. Limfadenitis mesenterika
3. Torsio ovarium
4. Dengue Haemmorhagic Fever (DHF)
5. Peradangan pelvis / Pelvic Inflammatory Disesases (PID)
6. Kehamilan ektopik terganggu
7. Divertikulitis
8. Batu ureter atau batu ginjal
9. Infeksi saluran kencing
J. Penatalaksanaan

1. Resusitasi Cairan
2. Terapi Antibiotik
3. Operatif
K. Komplikasi

• Perdarahan aktif,
• Infeksi luka post operasi,
• Abses lokal,
• Ileus, dan
• Syok septik.
L. Prognosis

Bila diagnosis yang akurat disertai penanganan


yang tepat, akan mengurangi tingkat mortalitas
dan morbiditas penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai