Anda di halaman 1dari 29

KARSINOMA KOLOREKTAL

dr. Alfreth Langitan, Sp.B


Pendahuluan
Pengertian Kanker Insidensi  terdapat
Kolorektal variasi geografik

Keluhan pasien karena


kanker kolorektal tergantung
pada besar dan lokasi dari Perbedaan antara negara
tumor Barat dan Indonesia

Gambaran histopatologis yang paling sering dijumpai


adalah tipe adenocarcinoma (90-95%), adenocarcinoma
mucinous (17%), signet ring cell carcinoma (2-4%), dan
sarcoma (0,1-3%)
Tinjauan Pustaka
EMBRIOLOGI DAN ANATOMI
KOLON
VASKULARISASI

(1) a.ileokolika, (2) a.kolika


dextra, (3) a.kolika media, (4)
a.mesenterika superior, (5)
duodenum bagian horisontal, (6)
a.mesenterika inferior, (7) a.
Kolika sinistra, (8) bifukartio
aorta, (9) a. Sigmoidea, (10)
a.rektalis superior, (11) batas
antara usus tengah dan usus
belakang.
ALIRAN LIMFE
ALIRAN VENA

sumber aliran limfe terdapat pada


muskularis mukosa
PERSARAFAN

Serabut simpatis yang berasal


dari nervus splanknikus dan
pleksus presakralis serta
serabut parasimpatis yang
berasal dari nervus vagus.
Karena distribusi persarafan
midgut dan hindgut, nyeri alih
pada kedua bagian kolon kiri
dan kanan berbeda.
INSIDEN DAN PREFALENSI

Insiden Kanker terbanyak di amerika


srikat
Insiden Kanker di Indonesia
ETIOLOGI

Polip

Etiologi kanker
kolorektal usia IBD
merupakan hal
yang kompleks,
melibatkan
interaksi faktor
genetik dan
Faktor
lingkungan Diet
genetik

Gaya
hidup
Faktor Genetik
Riwayat Keluarga

Hereditary Colorectal
Cancer

Hereditary
Familial Adenomatous Nonpolyposis
Polyposis (FAP) Colorectal Cancer
(HNPCC)
TIPE KARSINOMA KOLON
KLASIFIKASI
Gejala klinis

Tanda dan gejala dari kanker kolon sangat


bervariasi dan tidak spesifik. Gejala klinis
pada karsinoma kolon kiri berbeda
dengan karsinoma kolon kanan.

menimbulkan stenosis
Kolon kanan Skirotik
dan obstruksi

Kolon kanan, jarang terjadi stenosis dan feses


masih cair sehingga tidak ada faktor obstruksi
• Karsinoma kolon kiri dan rektum  perubahan pola
defekasi: konstipasi atau defekasi dengan tenesmi.
• Makin ke distal letak tumor, feses semakain menipis atau
seperti kotoran kambing, atau lebih cair disretai darah atau
lendir.
• Tenesmi merupakan gejala yang biasa didapatkan pada
karsinoma rektum.
• Perdahan akut jarang dialami: demikian juga nyeri didaerah
panggul berupa tanda penyakit lanjut.

Gambaran klinis tumor sekum dan kolon ascenden


tidak khas. Dispepsi, kelemahan umum,
penurunan berat badan, dan anemia merupakan
gejala umum
Nyeri pada kolon kiri lebih
nyata dari pada kolon
kanan. Tempat yang dirasa
nyeri berbeda karena asal
embriogenik yang
berlainan, yaitu dari usus
tengah dan usus belakang

Gejala akut dari pasien


biasanya adalah obstruksi
atau perforasi, sehingga jika
ditemukan pasien usia
lanjut dengan gejala
obstruksi, maka
kemungkinan besar
penyebabnya adalah kanker
DIAGNOSIS

Pemeriksaan colok dubur merupakan


Diagnosis karsinoma kolorektal ditegakkan keharusan dan dapat di susul dengan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan rektosigmoidoskopi. Foto
colok dubur/digital rectal examination, dan kolon dengan barium merupakan
rektosigmoidoskopi atau foto kolon dengan kelengkapan dalam menegakkan
kontras ganda diagnosis. Biopsi dilakukan melalui
endoskopi.

Kepastian
diagnosis
ditentukan
berdasarkan
pemeriksaan
patologi
anatomi
Diagnosis pasti karsinoma kolorektal

Cara Pemeriksaan Presentase

- Colok dubur
40%
- Rekto sigmoid
75%
- Foto kolon dnegan
90%
barium/ kontras ganda
100%
- Kolonoskopi
Pemeriksan Penunjang
Biopsi

Teknik
Imaging CEA

FOBT
Kolonskopi

Rektosigmoidoskopi
Barium
Enema
PENATALAKSANAAN

Satu-satunya jalan kemungkinan terapi kuratif ialah


tindakan bedah. Tujuan utama tindakan bedah ialah
memperlancar saluran cerna, baik bersifat kuratif
maupun nonkuratif. Kemoterapi dan radiasi bersifat
paliatif dan tidak memberi manfaat kuratif.

Tindakan bedah terdiri atas reseksi luas karsinoma


primer dan kelenjar limf regional. Bila sudah terjadi
metastasis jauh, tumor primer akan direseksi juga
dengan maksud mencegah obstruksi, perdarahan,
anemia, inkontinensia, fistel, dan nyeri.
A. Teknik Hemikolektomi kanan/dextra (kanker
Sekum)
B.. Extended right Henicolectomy
C.Transvers colectomy
D. Extended hemicolectomy sinistra
E. Colectomy diperluas sampai ciolon kanan
F. Caecum dipertahankan  cecosigmoid
anastomosis  absorpsi air
G. Left hemicolectomy
H. Sigmoid colectomy
PEMBEDAHAN ABDOMINOPERINEAL MENURUT
QUENU-MILES

Alat stapler untuk membuat anastomosis di dalam panggul antara ujung rektum yang
pendek dan kolon dengan mempertahankan anus untuk menghindari anus prenaturalis,
F1. Alat terdiri dari dua bagian yang dapat disambung; keadaan tertutup, F2. alat
terbuka, F3, bagian kiri masuk melalui luka oral pada kolon yang diikat sekitar batang
bagian kiri; bagian kanan dimasukkan di dalam ujung rektum, F4. Rektum diikat pada
bagian kanan, kemudian kedua stapler ditutup sehingga stapler menyambung kedua
ujung usus; selanjutnya alat dicabut dan luka di mesenterium dijahit.
Penyulit yang sering terjadi pada reseksi rektum
abdominoperineal radikal maupun reseksi rektum anterior
rendah ialah gangguan fungsi seks. Pada diseksi kelenjar limf
pararektal dan daerah retroperitoneal sekitar promonterium
dan di daerah (pre)aortal, dilakukan juga eksisi saraf otonom,
simpatik, maupun parasimpatik.

Reseksi tumor secara paliatif dilakukan


Terapi paliatif. untuk mencegah atau mengatasi
obstruksi atau menghentikan
perdarahan supaya kualitas hidup
penderita lebih baik
METASTASIS dan
PROGNOSIS2

Metastasis. Karsinoma kolon dan rektum mulai


berkembang di mukosa dan bertumbuh sambil menembus
dinding dan meluas secara sirkuler ke arah oral dan aboral

Di daerah rektum, penyebaran ke arah anal jarang melebihi dua


sentimeter. Penyebaran perkutinuitatum menembus jaringan
sekitar atau organ sekitarnya, misalnya ureter, buli-buli, uterus,
vagina, atau prostat. Penyebaran limfogen terjadi ke kelenjar
parailiaka, mesenterium dan paraaorta.
Penyebaran hematogen terutama ke hati. Penyebaran peritoneal
mengakibatkan peritonitis karsinomatosa dengan atau tanpa
asites. Penyebaran intralumen dapat terjadi, sehingga pada saat
didiagnosis terdapat dua atau lebih tumor yang sama di dalam
kolon dan rektum

Prognosisnya bergantung pada ada tidaknya metastasis jauh, yakni


bergantung pada klasifikasi penyebaran tumor dan tingkat keganasan
sel tumor.

Pada tumor yang terbatas pada dinding usus tanpa penyebaran,


angka kelangsungan hidup lima tahun adalah 80%, yang menembus
dinding tanpa penyebaran 75%, dengan penyebaran kelenjar 32%,
dan dengan metastasis jauh satu persen. Bila disertai dengan
diferensiasi sel tumor buruk, prognosisnya sangat buruk

Tumor yang berada pada kolon transversal dan kolon descendens


mempunyai prognosa yang lebih buruk bila dibandingkan dengan
tumor yang berada pada kolon ascendens dan kolon rektosigmoid
Terimakasih ...

Anda mungkin juga menyukai