Oleh :
FIFIEN DAMAYANTI
N III 13 036
Pembimbing Referat :
dr. I MADE WIRKA Sp.B
Pendahuluan
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh api,
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, kimia serta
radiasi
WHO tahun 2004 hampir 310.000 diseluruh dunia
meninggal
Insiden puncak luka bakar usia 29 tahun. Diikuti usia 9
tahun atau lebih dan jarang 80 tahun keatas
Luka bakar berat menyebabkan morbiditas dan derajat
cacat yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
cedera oleh sebab lain.
Anatomi Kulit
Superficial
Epidermis
Profunda
Dermis
Etiologi
Suhu
- Api
- Benda Panas
- Air Panas
- Uap Panas
Aliran Listrik
Zat Kimia
- Asam Kuat
- Basa kuat
Radiasi
Patogenesis
Apabila kulit terbakar / terpajan suhu tinggi
Rusaknya eritrosit
Anemia
Trauma inhalasi
Bila kebakaran pada lingkungan yang tertutup/ luka bakar daerah Luka bakar di
wajah, curiga ada trauma inhalasi wajah=>> cacat
Terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap/ uap panas yang Schizophrenia post Burn
terhirup
Rumus 10-15-20
untuk anak
Rumus 10
untuk Bayi
Lund and Browder Burn Chart
Indikasi Rawat Inap
Derajat 2 : lebih dari 15% pada orang dewasa dan lebih dari
10% pada anak
Derajat 2 : pada muka, tangan, kaki dan perineum
Derajat 3 : lebih dari 2% pada orang dewasa dan setiap
derajat 3 pada anak
Luka bakar yang disertai trauma visera, tulang dan jalan
napas.
Penatalaksanaan
Manajemen Awal
JAUHKAN KORBAN LUKA BAKAR DARI
SUMBER TRAUMA
Jika api masih menyala, padamkan api, menutup wajah
dan berguling-guling
Melepaskan baju yang tersiram air panas atau terbakar
Dinginkan luka bakar dengan siram dengan air mengalir
selama kurang lebih 20 menit
Menjaga lingkungan agar tetap kering dan hangat untuk
mencegah terjadinya hipotermi
Bila suhu dibawah 35°C hentikan penyiraman.
Primeri survey
1. Airway maintenance with cervical spine control
Stabilisasi leher
Menjaga jalan napas agar tetap patent. Inspeksi jalan
napas, buka jalan napas dengan melakukan chin lift
dan jaw trust
Memasukkan Guedel bila jalan napas terganggu
Pikirkan pemasangan intubasi
Breathing
Pemberian oksigen
Inspeksi thoraks, pastikan ekspansi dinding dada adekuat
dan simetris bilateral, hati-hati jika frekuensi napas <10
atau >20 kali/menit
Palpasi : adakah krepitasi dan fraktur costa
Auskultasi bunyi pernapasan secara bilateral.
Pertimbangkan keracunan CO bila warna kulit tampak
berwarna cherry pink. Periksa kadar carboxyhaemoglobin
dalam darah.
Pasang pulse oximeter monitor
Circulation with Haemorrage Control
6. Fluid Resuscitation
Pemberian Cairan intravena : pasien dengan luas luka bakar
≥20%. Gunakan kateter intravena ukuran 16- gauge atau
lebih besar sejak awal.
Tatalaksana resusitasi cairan
Cara Baxter
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
1/2 jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam
berikutnya.
Pada hari ke2 : 1/2 jumlah cairan hari 1.
Pada hari ke3 : 1/2 jumlah cairan hari 2.
Cara Evans
1. Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per 24 jam
2. Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per 24 jam
3. 2.000 cc glukosa 5% per 24 jam
1/2 dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam
berikutnya.
Pemberian cairan koloid diberikan setelah 24 jam pertama pasien mengalami trauma
Nutrisi
Dilakukan Pemasangan Selang Nasogastrik
Analgesik
Bila menggunakan Narkotik(morfin) dalam dosis kecil
secara IV (dosis dewasa awal: 0,1-0,2 mg/kg)