Anda di halaman 1dari 13

REFERAT

PYELONEFRITI
S
Pembimbing:
dr. Alwyn Geraldine Samuel, B.Med.Sc, Sp.U

Isora Riliani 112021127


.
EPIDEMIOLOGI

Infeksi saluran kemih banyak diderita wanita dengan prevalensi 3,5% yang
meningkat segaris dengan umur. Dari survey skrining 1% dari umur 5- 14 tahun
ditemukan bakteuria dan meningkat hingga 4% pada remaja serta akan bertambah 1%
hingga 2% setiap dekadenya .Prevalensi kejadian bakteuria pada wanita muda 30 kali
daripada pria .Pada umur 65 tahun keatas , prevalensi terjadi bakteuria sebsar 20%
pada perempuan dan 10% pada pria.
Namun, data epidemiologi pielonefritis di Indonesia masih sangat terbatas.
Berdasarkan Indonesian Renal Registry , pielonefritis kronik merupakan salah satu
penyebab ginjal kronis. Dari total 21.248 pasien yang mengalami penyakit ginjal
kronis , 7% disebabkan pielonefritis.
KLASIFIKASI PYELONEFRITIS
● Pyelonefritis Akut
Pielonefritis akut diakibatkan infeksi pada ginjal oleh organisme piogenik. Penderita mengeluh
lemah, demam, nyeri panggul, nyeri tekan pada sudut costovertebral (CVA), lekositosis.

● Pyelonefritis Kronik
Pielonefritis kronis terjadi dalam hubungannya dengan aliran balik vesiko-uretik, yang didapat
pada awal hidup akibat lesi kogenital atau oleh obstruksi yang terjadi pada waktu dewasa. Akibat
dari aliran balik (refluks) ini memungkinkan organisme mencapai ginjal dari vesika urinaria.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Urinalisis
Ditemukan pyuria (sedimen leukosit) 2-5 leukosit per lapang pandang besar

• Kultur urine
>105 organisme pathogen/mL. Urin pada 2 sampel uriin berurutan
• BNO-IVP
Ginjal kanan yang kecil yang disertai
penumpulan kaliks pada pielonefritis
kronis

• CT-Scan

Jaringan parut pada tepi


ginjal dengan kalsifikasi
Prognosis
Secara keseluruhan mayoritas kasus pielonefritis
tanpa komplikasi akan membaik dengan antibiotik
oral.
Pasien dengan pielonefritis berat umumnya memiliki hasil yang baik
dengan penatalaksanaan yang tepat sesuai etiologi yang mendasari
dan intervensi sesegera mungkin dengan pengobatan yang memadai

Komplikasi
Urosepsis ditandai dengan demam atau
hipotermia ,leukositosis atau leukopeni, takikardia dan
takipnea
KESIMPULAN
● Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal dimana terjadi reaksi
inflamasi pada pielum dan parenkim ginjal yang sifatnya akut maupun kronis.
● Penyebab pielonefritis akut terbanyak adalah Escherichia coli (70-80%).
● Mikroorganisme memasuki saluran kemih dapat melalui 3 cara yaitu ascending,
hematogen, limfogen atau langsung dari organ sekitar. Tetapi sebagian besar masuk
melalui jalur ascending.
● Diagnosis pielonefritis dapat ditegakkan dari anamnesis dengan gejala klinis berupa
demam, munyeri panggul dan dysuria. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri
ketok pada CVA; dan pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan urinalisis , kultur
urin serta BNO IVP atau CT Scan apabila dicurigai adanya faktor predisposisi berupa batu
atau kelainan anatomis.
● Tatalaksana pada pielonefritis tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan
dengan memberikan antibiotik yang bersifat empiris, analgesik dan antipiretik apabila
terdapat demam. Prognosis pada pielonefritis tanpa komplikasi umumnya baik dengan
penatalaksanan yang tepat sesuai etiologi yang mendasari dan intervensi yang sesegera
mungkin.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai