DIHUBUNGKAN DENGAN
PENYAKIT PERIODONTAL
Kelompok 1
Nama kelompok
Rizki Hadi
I1D11002
Nadya Pramasanti
I1D11005
I1D11006
Ahmad Fadhilah
I1D11007
Nida Amalia
I1D11009
Basuni
I1D11010
M. Fauzan Anshary
I1D11008
I1D11013
Daftar Isi
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan Penunjang
6.
Tatalaksana
Definisi Penyakit
Periodontal
Epidemiologi
Berdasarkan umur skor penyakit
periodontal
Pada usia 45-65 tahun (18,75%)
Pada usia 25-34 tahun (6,12%)
(Pintauli, 2008)
Diabetes Melitus
2.
Leukimia
3.
Sindroma Down
4.
Sindroma Chediak-Higashi
5.
Sindroma Papillon-Lefevre
6.
Neutropenia siklik
7.
Ehlers-Danlos Syndrome
1. Diabetes Mellitus
Hiperglikemia pd psien
DM
aktivitas kolagenase
sintesis kolagen
Enzim kolagenase
menguraikan kolagen
Jaringan periodontal rusak
Praptiwi, 2006
Gigi goyang
2. Leukimia
Pada
Praptiwi, 2006
leukemia
menginfiltrasi
menyebab
akut
gingival.
terjadinya
sel-sel
Keadaan
leukemia
ini
pembesaran
bisa
gingival
Contoh
kelainan
genetik
terjadi
pada
3. Sindrom Down
(Sudiono, 2009)
gingivitis marginalis
ANUG
periodontitis agresif
resesi gusi
pembentukan poket
mobilitas gigi anterior dan posterior sampai
kehilangan gigi yang diakibatkan akumulasi
plak.
(Sudiono, 2009)
4. Sindroma Chediak-Higashi
Patofisiologi
(Picard, 2008)
5. Sindroma Papillon-Lefevre
1.
2.
3.
patofisiologi
Gusi bengkak
Halitosis
Periodontitis agresif
(Cury., et al,
2002)
6.Neutropenia siklik
patogenesis
gangguan intrinsik sel progenitor sumsum tulang mutasi pada gen pengkodean elastase neutrofil
(ELA2)- penurunan produksi neutrofil dan monosit
oleh sum-sum tulang belakang jaringan
periodontal rentan terhadap bakteri gram negatif
aerobik (misalnyaEscherichia coli,
Klebsiellaspesies,Pseudomonas aeruginosa) mudah terjadi penyakit periodontal
(Armistead, 2010)
7. Ehlers-Danlos Syndrome
patogenesis
(Utami, 2009)
Pemeriksaan penunjang
Radiologi panoramik
(Hatta, 2007)
Tatalaksana Penyakit
Periodontal
Praptiwi, 2006
Praptiwi, 2006
2. Tahap fungsional
Hubungan oklusal yang optimal adalah hubungan oklusal
yang memberikan stimulasi fungsional yang baik untuk
memelihara kesehatan jaringan periodontal. Untuk
mencapai hubungan oklusal yang optimal, usaha yang
perlu dan dapat dilakukan adalah :
occlusal adjustment, pembuatan gigi palsu, perawatan
ortodonti, splinting (bila terdapat gigi yang mobiliti) dan
koreksi kebiasaan jelek (misal bruksim atau clenching).
Praptiwi, 2006
3. Tahap sistemik
Kondisi sistemik memerlukan perhatian khusus pada
pelaksanaan perawatan penyakit periodontal, karena
kondisi sistemik dapat mempengaruhi respon jaringan
terhadap perawatan atau mengganggu pemeliharaan
kesehatan jaringan setelah perawatan selesai.
Masalah sistemik memerlukan kerja sama dengan dokter
yang biasa merawat pasien atau merujuk ke dokter
spesialis.
Praptiwi, 2006
4. Tahap pemeliharaan
Prosedur yang diperlukan untuk
pemeliharaan kesehatan periodontal yang
telah sembuh yaitu dengan memberikan
instruksi higine mulut (kontrol plak),
kunjungan berkala ke dokter gigi untuk
memeriksa tambalan, karies baru atau faktor
penyebab penyakit lainnya.
Praptiwi, 2006
Dapus
Cury VF, Costa JE, Gomez RS, Boson WL, Loures CG, De ML. A
novel mutation of the cathepsin C gene in Papillon-Lefvre
syndrome. J Periodontol. 2002 Mar;73(3):307-12.
Mochammad Hatta and Henk L Smits. 2007. Detection of Salmonella typhi by nested
Polymerase Chain Reaction in blood, urine and stool samples. American J. Tropical
Medicine Hygiene. 76 ; 139-143.
Genco RJ, Loe H. The role of systemic conditions and disorders in periodontal diseases.
Periodontology 2000 1993,(2):98-116.
Daliemunthe SH. Hubungan Timbal Balik Antara Periodontitis dengan Diabetes Melitus.
TERIMA KASIH