DEMINERALISA
SI
Asam bereaksi
Mineral Gigi dengan fosfat
sehingga
melarutkan
mineral gigi
PATOGENESIS KARIES
REMINERALIS
ASI
DEMINERALIS REMINERALISA
ASI SI
JENIS-JENIS KARIES PADA
ANAK
Jenis-Jenis Karies pada Anak
Karies Rampan
Merupakan karies yang terjadi secara cepat, meluas,
terdapat keterlibatan pulpa, dan mengenai beberapa gigi
yang umumnya tahan terhadap karies biasa.
Sering ditemukan pada anak usia 4-8 tahun.
Etiologi:
• Kolonisasi bakteri Streptococcus mutans
• Oral Hygiene yang buruk
• Sering mengkonsumsi makanan kariogenik
• Defisiensi saliva
• Faktor emosi (Rasa takut, tertekan, trauma)
meningkatkan kebiasaan mengkonsumsi makanan
manis atau makanan ringan secara berlebihan
mengkonsumsi obat-obatan untuk mengurangi stres
menurunkan produksi saliva
• Konsistensi lesi karies sangat lunak dengan warna
kuning sampai coklat muda. Pada umumnya karies
sudah dalam.
• Restorasi
Restorasi resin komposit dan semen ionomer kaca dapat dilakukan
pada gigi anterior dan posterior bila karies tidak terlalu besar,
sedangkan pedo-form strip crowns diindikasikan untuk gigi anterior
dengan karies yang besar dan kerusakan mahkota yang telah
meluas karena lebih estetis, fungsional dan tahan lama. Pemakaian
Stainless Steel Crown (SSC) diindikasikan untuk merestorasi gigi
posterior.
• Perawatan pulpa atau pencabutan
Indikasi perawatan pulpa atau pencabutan didasarkan pada
kedalaman karies. Kedalaman karies pada pasien dapat
menunjukkan tanda-tanda serta gejala akut dan berat berupa adanya
rasa sakit, abses, gangguan pada sinus, atau pembengkakan pada
wajah sehingga harus dilakukan perawatan.
Memperkuat gigi
Hanya memperkuat
yang belum erupsi
gigi yang telah
maupun yang telah
erupsi
erupsi
Dapat menyebabkan
efek fluorosis dan
penyakit sistemik
lainnya
Fluoridasi Air Minum
Fluoridasi air minum merupakan metode sistemik dalam mendapatkan fluor
berbasis komunitas. Banyaknya fluor yang bisa didapatkan dari metode ini adalah
1 ppm. Metode ini sangat efektif dalam penggunaannya, tetapi sangat
membutuhkan dana yang besar dalam pembuatannya.
Suplemen Fluor :
Tablet dan Cairan
Dosis bervariasi
Semakin tinggi dosisnya semakin tinggi
kemungkinan dapat terjadinya fluorosis
Dosis penggunaan suplemen fluor
bergantung pada umur pasien dan jumlah
fluor yang terdapat dalam air minum
Tidak Dianjurkan jika tingkat fluor dalam air
minum lebih dari 0.7 ppm
Tablet harus diisap perlahan dalam mulut
sehingga juga dapat bersifat topical pada
gigi.
Fluor Gel
Cara Aplikasi Fluor Gel
Fluor Varnish
Cara Aplikasi Fluor Varnish
Pit and Fissure Sealant
Cara Penggunaan Pit and Fissure
Cara Aplikasi Fluor
Sealant Varnish
Prophylactic Odontomy
CPP - ACP
Cara aplikasi CPP - ACP
BAHAN-BAHAN RESTORASI
GIGI SULUNG
Bahan-Bahan Restorasi
Gigi Sulung
• Silikat
Bubuk silikat merupakan bubuk berbutir halus, yang
pada dasarnya adalah gelas/kaca yang larut dalam
asam. Semen silikat dipasarkan dalam bentuk bubuk
yang dicampur dengan cairan asam fosfor.
• Indikasi:
Pada pasien dengan indeks karies yang tinggi,
khususnya pada gigi-gigi anterior
• Kelebihan:
- Memiliki warna sama dengan gigi
- Mengandung fluoride yang dapat mencegah karies.
Sebagian besar bubuk semen silikat mengandung
fluoride sampai 15%.
• Kelemahan:
- Rentan terhadap tekanan,
- Mudah berubah warna
- Kasar
- Mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak
yang melekat di atasnya
• Glass Ionomer Cement (GIC)
Merupakan salah satu bahan restorasi yang banyak
digunakan. Komposisinya terdiri atas bubuk yang
mengandung kaca kalsium fluoroaluminosilikat yang
larut asam dan cairan yg mengandung larutan asam
poliakrilik.
• Indikasi Glass Ionomer Cement:
1. Lesi erosi servikal
2. Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent)
3. Restorasi gigi susu
• Kelebihan:
1. Memiliki sifat yang dapat melepas fluor sehingga berperan
sebagai antikaries.
2. Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik
3. Melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme
perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion
antara tambalan dan gigi
• Kekurangan:
1. Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain
2. Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan
secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli
3. Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding
tambalan lain
• Semen polikarboksilat
• Indikasi:
-
• Kelebihan:
- Warna sesuai dengan gigi
- Waktu pengerasan cepat
• Kekurangan:
- Tidak sekaku semen fosfat, modulus elastis kurang dari
setengah semen fosfat.
- Mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang
melekat diatasnya.
• Amalgam
Komponen utama amalgam terdiri dari liquid yaitu logam
merkuri dan bubuk/powder yaitu logam paduan yang
kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan
tembaga.
• Indikasi:
Gigi molar (geraham) yang menerima beban kunyah
paling besar, dapat digunakan baik pada gigi tetap
maupun pada anak-anak.
• Kelebihan : Kekurangan:
- Merupakan bahan tambal -Kurang estetis
yang paling kuat dalam -Dapat menyebabkan perubahan
melawan tekanan kunyah warna pada gigi sehingga tampak
membayang kehitaman
- Dapat bertahan dalam
-Dapat mengakibatkan reaksi
jangka waktu yang sangat
alergi terhadap
lama di dalam mulut
- Terdapat toksisitas pada
- Ketahanan terhadap amalgam yang dikaitkan dengan
keausan sangat tinggi merkuri. Pada negara-negara
- Memerlukan teknik tertentu ada yang sudah
penambalan yang relatif lebih memberlakukan larangan bagi
sederhana dan mudah penggunaan amalgam sebagai
- Biayanya relatif lebih murah bahan tambal.
• Resin Komposit
Bahan restorasi kedokteran gigi yang terdiri dari
matriks resin organik, bahan pengisi anorganik /
filler dan coupling agent yang berfungsi untuk
mengikat filler ke matriks.
• Stainless Steel Crown
SSC atau metal crown adalah mahkota logam yang dibuat oleh pabrik dalam
berbagai ukuran dan mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi asli. Materialnya
mengandung 18% chromium dan 8% nikel. Adanya chromium mengurangi korosi
logam.
• Indikasi:
Untuk merestorasi gigi sulung dan permanen muda dengan lesi karies luas yang
meliputi tiga permukaan gigi atau lebih.
- Pada kasus gigi molar sulung yang telah dilakukan perawatan pulpotomi dan
perawatan saluran akar,
- Pada gigi sulung dan permanen muda yang memiliki kelainan struktur
- Pada kasus fraktur mahkota gigi anak.
• Jenis-jenis SSC
1. Festooned :
Metal crown yang sudah dibentuk menurut anatomis gigi, baik
kontour oklusal, bukal / lingual, proksimal dan tepi servikal.
Penyelesaian preparasi SSC jenis festooned ini tinggal
membentuk / menggunting permukaan servikal mahkota tersebut
2. Unfestooned :
Metal crown yang telah dibentuk permukaan oklusal saja
sedangkan bagian bukal / lingual dan servikal harus dibentuk
dengan tang khusus. Kedua macam bentuk mahkota harus
dimanipulasi agar tetap baik marginalnya.
a:Bentuk unfestooned, tepi servikal mahkota belum
digunting.
b:Bentuk festooned tepi servikal sudah digunting dan
dibentuk cembung.
c:Bentuk festooned tepi servikal sudah digunting sesuai
dengan servikal gigi.
• Tahapan restorasi dengan mahkota logam
1. Preparasi Gigi
Preparasi dilakukan selain untuk membuang jaringan karies,
juga untuk mengurangi permukaan gigi sehingga mampu
menyediakan ruangan yang cukup bagi mahkota logam.
• Pembuangan seluruh jaringan karies
• Pengurangan permukaan proksimal, insisal/oklusal, bukal,
lingual, labial, palatal
• Penghalusan sisi-sisi yang tajam
• Perlindungan pulpa
2. Pemilihan mahkota logam
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu dimensi mesio
distal yang adekuat, adanya retensi saat mahkota dipasang, ukuran
mahkota sesuai dengan gigi yang akan direstorasi, serta kontak
proksimal dapat tercipta sesuai kondisi gigi geligi aslinya.
• Kerugian SSC
- Estetis kurang baik, warna mahkota SSC tidak sesuai
dengan warna gigi
Daftar Pustaka
• Estela M., Maria Cristina R. Tavares . Severe early childhood caries: an integral approach. Journal
de Pediatria (Rio J.) vol.85 no.4, Agustus 200
• Suwelo, IS. Karies gigi sulung dan urutan besar peranan faktor resiko terjdinya karies. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada; 2000
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. 2007.
• GJ Mounts, WR Hume. Preservation and Restoration of Tooth Structure. Mosby; 2005.
• The road to ruin: the formation of disease-associated oral biofilms. Oral Diseases (2010) 16, 729–
739
• McDonald and Avery’s. Dentistry for The Child and Adolescent. 9th ed. Missouri: Mosby Elsevier;
2011.
• Richard R. Welburrry. Pediatric Dentistry. Oxford Medical Publication; 1999.
• Chairside risk assessemt. Journal of American Dentistry Asscosiation
• Finn Sidney. Clinical Pedodontics. Philadelphia; W.B. Saunders Company; 2003
• E. A. M. Kidd & B. G. N. Smith. Pickard’s Manual of Operative Dentistry. Oxford: Oxford University
Press, 2003: 209 pp
• Ami Angela. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.),
Vol. 38. No. 3 Juli–September 2005: 130–134
• Riden A. Siahaan. Masalah Karies Rampan Pada Anak: Pencegahan dan Penanggulangannya.
Medan: Universitas Sumatera Utara. 2002
• 9