Anda di halaman 1dari 8

DENTAL IMMUNIZATION /IMUNISASI GIGI

Disajikan pada Kuliah Umum


Di Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Tahun 2018
Oleh : Salikun
(Praktisi program UKGS Inovatif/Dental Immunization di Semarang)

A. Pendahuluan
Dental Immunization / Imunisasi Gigi adalah program inovasi kesehatan gigi
dan mulut, terdiri dari tiga pagar pencegahan (simulasi risiko karies Irene Donuts,
terapi remineralisasi, dan perlindungan permukaan gigi) yang bertujuan untuk
melindungi/membentengi seseorang dari bibit penyakit karies gigi. Sumber utama
yang menggerakkan program ini adalah pemberdayaan, dimana setiap orang
memiliki peran penting.
Komponen dari Imunisasi Gigi terdapat tiga pagar yang melindungi gigi dari
terjadinya karies gigi. Pagar/cara pertama adalah penilaian risiko menggunakan
"Irene Donuts" dalam kaitannya dengan pengendalian/manajemen perilaku.
Pagar kedua adalah terapi remineralisasi yang dipraktekkan di rumah jika
pagar pertama gagal untuk melindingi gigi yang di tandai dengan adanya
demineralisasi / white spot. Jika cara/pagar ini juga gagal maka pagar ketiga dapat
digunakan: yaitu melindungi gigi molar pertama yang baru tumbuh (perlindungan
permukaan) oleh tenaga kesehatan gigi.
Dalam memahami tantangan ini, dari pada menunggu gigi menjadi rusak dan
kemudian penangananya dilakukan secara kuratif maka, lebih baik melakukan
langkah-langkah pencegahan. (Adyatmaka, Irene. 2017. Dental Immunization)
Komponen /jenis kegiatan yang digunakan untuk imunisasi gigi adalah :

1. Irene’s Donuts.
Program ini merupakan metode intervensi perilaku dan dapat memberikan umpan
balik / saran-saran yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut anak-anak dan
memberikan pemahaman bagaimana mengatasi resiko karies, memfisualisasi
besarnya setiap resiko kareis dan
alternatif cara mengatasinya serta
memberdayakan orang tua siswa untuk
mendidik anaknya dalam melakukan
kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi
sejak dini yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut di kemudian hari
2. Terapi Remineralisasi gigi/Pengolesan dengan vitamin gigi ( CPP ACP)
Reminerasisasi adalah tindakan harian pemberian ion Calcium phosphate
dengan sediaan CPP-ACP kepada anak yang giginya tertapapar proses
deminerasisasi. Deminerasisasi dapat terjadi karena giginya terpapar pH plak
rendah dan pH salifa yang rendah dalam waktu yang berkepanjangan. Bahan
yang digunakan adalah CPP-ACP ( Casein phosphopeptide Amorphous
Calcium phospate) (Dr. drg Irene Adyatmaka,2015)
CPP-ACP Casein adalah protein yang khusus terdapat dalam susu. Casein
termasuk jenis phospo-protein, terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat
dengan ikatan peptida. Didalamnya
tidak hanya terdiri dari zat-zat
organik, melainkan mengandung
zat-zat anorganik seperti kalsium,
fosfor dan magnesium. Dalam
keadaan murni, casein berwarna
putih seperti salju, tidak berbau dan
tidak mempunyai rasa yang khas.
Casein dapat diendapkan oleh asam, enzim rennet dan alcohol. Casein phospho-
peptide (CPP) memiliki kemampuan untuk mengikat dan menstabilkan ion kalsium
dan ion fosfat dalam larutan, serta mengikatnya dalam plak gigi dan enamel gigi.
3. Surface protection
Melapisi permukaan gigi atau proteksi permukaan gigi bahan untuk
mengisi/melapisi Pit dan fissure yang memungkinkan gigi terlindungi dari
kerusakan dengan cara menambahkan bahan cair pada celah – celah sempit
(pit dan fissure) yang kemudian mengeras. Sebagai hasilnya akan didapatkan
permukaan gigi yang halus dan mudah dibersihkan sehingga menurunkan
kemungkinan terjadinya gigi berlubang (kebal karies gigi). (Dr. drg Irene
Adyatmaka,2015)

Pemberian surface proctection /


imunisasi gigi ini hanya bisa
dilakukan pada anak-anak usia antara
6-7 tahun saja. karena di umur itu,
rata-rata gigi geraham permanen
pertama sang anak sudah mulai tumbuh. Imunisasi ini haruslah pada gigi yang
baru muncul, kalau diberikan pada gigi yang sudah lama tumbuh kurang
efektif, namun jika kondisi giginya ada yang berlubang, maka tidak bisa
dilakukan imunisasi, imunisasi ini hanya bisa bekerja dengan baik pada
kondisi gigi yang bagus tanpa ada lubang. Jika lubang masih ada, maka harus
dirujuk terlebih dahulu untuk dilakukan penambalan.

B. Tujuan Imunisasi Gigi :


1. Mengenalkan program kesehatan gigi khususnya program Imunisasi Gigi
dapat membumi dan tertanam di hati masyarakat yang membutuhkan
konseling gigi dan mulut. Sehingga perubahan paradigma perilaku
kesehatan gigi dan mulut cepat tercapai.
2. Sebagai bentuk pencegahan terjadinya karies (gigi berlubang) sejak dini
pada anak-anak. Kendati demikian, tidak bisa di semua usia melakukan
imunisasi ini, melainkan hanya pada usia anak-anak saja.
3. Memberdayakan murid TK/SD mampu memelihara kesehatan gigi dan
mulut dan melakukan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan
mulut
C. Teknik cara kerja Imunisaasi Gigi :
1. Aplikasi “Software Donut Irene” Pada Orangtua dan Murid TK , SD
Kelas 1 dan 2
Teknik Aplikasi program Donut Irene versi computer :
a. Sebelum dimulai dibuka computer dengan software donut Irene,
b. Memasukan nama pewawancara dan nama murid yang akan dilakukan
diperksa/program donut Irene
c. Sebelum dimulai wawancara dengan panduan software sebaiknya melakukan
pemeriksaan pH plak, karena memerlukan waktu 5 menit.
d. Memulai pertanyaan kepada orangtua murid sesuai dengan panduan yang ada
dalam program Irene donut (pertanyaan yang terdapat pada software ada 15
pertanyaan
e. Setelah semua pertanyaan dijawab , simulasi akan tersajikan dan juga besar
resiko karies
f. Setelah muncul resiko karies maka orangtua akan di tawarkan oleh perawat
gigi resiko mana yang akan dikurangi
g. Telah ndikurangi resiko oleh orangtua maka akan muncul perubahan resiko
karies yang lebih kecil sehingga akan umpan balik terhadap orang tua akan
diketahui.
h. Muncul rapot pada computer yang akan dijadikan sebagai PR /monitoring
orangtua di rumah .
2. Aplikasinya reminerasisasi pengolesan harian Tooth mose adalah sebagai
berikut:
a. Siapkan murid kelas 1 atau kelas 2 Sekolah dasar yang terindikasi
beresiko terkena karies tinggi.
b. Sikat gigi atau bersihkan gigi, kemudian keringkan gigi dengan tisu.
c. Ambil krim CPP-ACP secukupnya dengan cotton bud atau jari yang
bersih dan kering kemudian oleskan pada permukaan gigi.
d. Biarkan permukaan gigi yang telah dioles CPP-ACP kurang lebih
selama 3 menit
e. Setelah itu gunakan lidah untuk meratakannya ke seluruh mulut.
f. Tahan krim yang telah dioles pada gigi selama 2 menit atau lebih,
karena makin lama makin baik.
g. Ludahkan sisa krimnya, dan jika mungkin tidak perlu berkumur. Sisa-
sisa krim di dalam mulut akan hilang sendiri perlahan-lahan.
h. Jangan makan dan minum selama 30 menit setelah pemakaian krim
i. Pemberian CPP-Acp ini sebaiknya diberikan malam sebelum tidur dan
pagi sesudah sarapan pagi dan mau berangkat sekolah
3. Aplikasi pengolesan vitamin gigi imunisasi 6 bulan (CPP-ACP) :
a. Siapkan murid kelas 1 atau kelas 2 Sekolah dasar yang terindikasi
beresiko terkena karies tinggi.
b. Sikat gigi atau bersihkan gigi, kemudian keringkan gigi
c. Oleskan vitamin gigi(CPP-ACP) pada seluruh permukaan gigi. Satu
kali oles (horizontal) dengan menggunakan kuas yang telah disediakan.
Pastikan seluruh permukaan gigi telah diolesi dengan vitamin gigi.
d. Rendam gigi yang telah dioles dengan vitamin gigi dengan air.
Diamkan selama 5 detik lalu buang (airnya jangan digunakan
berkumur-kumur).
e. Setelah selesai pasien tidak diperbolehkan untuk makan selama 1 jam.
4. Aplikasi proteksi permukaan gigi :
a. Siapkan bahan proteksi bisa glass ionomer cement (GIC) yang kaya
fluor sehingga memiliki sifat anti karies
b. Siapkan glasplat dan cement spatula yang terbuat dari plastik
c. Bersihkan permukaan gigi yang akan diproteksi dengan butiran kapas
yang di jepit dengan pinset.
d. Gunakan kapas kering dan diselingi butiran kapas basah untuk
mencuci. Lakukan paling tidak 2 kali atau hingga oklusal gigi cukup
bersih dari debris atau plak
e. Isolasi gigi yang akan diaplikasikan dengan cotton roll atau rubber
dam, permukaan oklusal dikeringkan dengan udara selama 20-30 detik.
f. Kemudian aplikasikan dentin kondisioner berupa asam poliakrilat
selama 10-20 detik (tergantung instruksi pabrik), tindakan ini guna
menghilangkan plak dan pelikel serta mempersiapkan semen untuk
beradaptasi dengan baik dengan permukaan gigi dan memberikan
perlekatan yang bagus.
g. Pembilasan dengan air selama 60 detik setelah aplikasi dentin
kondisioner, lalu keringkan dengan udara selama 20-30 detik.
h. Aduk powder dan liquid sesuai dengan rasio yang telah ditentukan,
aplikasikan glass ionomer cement secara merata pada permukaan
oklusal termasuk pit dan fissure menggunakan plastis instrument.
i. Segera aplikasikan bahan varnish, yakni vaseline atau cocoa butter,
setelah aplikasi surface protectiondilakukan.
j. Evaluasi permukaan oklusal : cek oklusi dengan articulating paper
serta lakukan penyesuaian (spot grinding) bila terdapat kontak
berlebih.
k. Catat tindakan ke dalam formulir atau status kesehatan gigi anak atau
pasien dan instruksikan anak atau pasien untuk tidak makan atau
minum selama 1 jam. Kesimpulan Surface protection merupakan
tindakan melapisi permukaan oklusal gigi dengan menggunakan bahan
Glass Ionomer
D. Langkah-langklah Program Imunisasi Gigi sebagai berikut:
Program imunisasi gigi sebaiknya dilakukan di sekolah-sekolah dasar (SD)dan
Taman Kanak Kanak (TK). Targetnya, anak-anak yang gigi geraham
permanen sudah tumbuh ( gigi 6 ).
Kegiatan diawali dengan advokasi ke Sekolah dengan mengajukan kegiatan
program Imunisasi Gigi bagi murid Sekolah. Agar dapat menjalankan program
imunisasi gigi tentu butuh dukungan banyak pihak. ( Kepala Sekolah, Orang
tua, Petugas Kesehatan Gigi dan penentu Kebijakan pada tataran UPTD atau
Dinas terkait) adapun langkah langkah sebagai berikut :

1. Mengajukan proposal penyelenggaraan Imunisasi kepada kepala Sekolah


2. Presentasi proposal di hadapan Kepala Sekolah dan orangtua murid
melalui pertemuan komite.menyampaikan maksud dan tujuan program
Imunisasi gigi
3. Pembuatan Memorandum of Understanding ( kesepakatan kerjasama)
4. Pelaksanaan :
a. Pada Awal tahun ajaran baru di sekitar bulan Agustus melakukan
sosialisasi dengan sekolah dan komite (orang tua murid baru) terkait
program imunisasis gigi sekolah.
b. Melakukan Pemeriksaan / survai pada semua murid
c. Membuat perencanaan kegiatan berupa jadwal kerja.
d. Aplikasi Program Donuts Irene, kegiatan ini dengan mengundang
orang tua sebanyak 5 -10 orang setiap hari
e. Pengolesan vitamin gigi ( Cpp Acp) pada anak yang mempunyai
white spot
f. Melakukan proteksi gigi/ melapisi gigi ( surface protection) sesuai
kebutuhan pada murid kelas 1 dan 2 ketika molar 1 mulai tumbuh
g. Penyuluhan kesehatan gigi di kelas – kelas
h. Kegiatan sikat gigi bersama di luar gedung
i. Membuat surat persetujuan (inform concern) diberikan pada murid
untuk mendapat persetujuan orang tua murid
j. Siklus kembali p[ada awal tahun ajaran baru
E. Keuntungan bagi profesi
1. Menajamkan ketrampilan hardskills dan sofskills
a. UKGS Inovatif /Imunisasi Gigi di sekolah sebagai skilled-Lab bagi
profesi
b. Ketrampilan keprofesian
c. Ketrampilan advokasi, meyakinkan banyak fihak, “menjual”
d. Ketrampilan negosiasi, mencari win-win solution
e. Ketrampilan sosialisasi, kemampuan menjelaskan
f. Memahami berbagai strata sosial
g. Menumbuhkan empati
h. Memahami penyakit sebagai entitas lengkap manusia & lingkungan
2. Mengembangkan jejaring sosial keprofesian
a. UKGS Inovatif /Imunisasi Gigi di sekolah sebagai social netwotk
port d’entry
b. Reposisi diri sebagai profesional di masyarakat sekolah
c. Eskalasi jejaring dari sekolah ke jenjang rumah tangga dan individu
d. Proses seleksi untuk kepentingan social interaction lebih lanjut,
termasuk hubungan konsultatif keprofesian
3. Memelihara ketrampilan untuk Akreditasi Profesi
a. UKGS Inovatif /Imunisasi Gigi di sekolah sebagai kegiatan
keprofesian bernilai (Value added actualization)
b. Memberi nilai untuk komponen pengabdian masyarakat
c. Mengembangkan ide seminar keprofesian untuk penilaian ketrampilan
lanjut. (Dr.dr Adang Bakhtiar, UKGS i)
F. Manfaat bagi masyarakat pengguna (Murid TK / SD dan orang tua)
1. Meningkatnya akses masyarakat, khususnya murid TK atau SD,
terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu.
2. Biaya pelayanan lebih murah
3. Waktu tunggu bagi murid (Pasien) berkurang
4. Waktu orang tua untuk mengantar anak ke fasilitas pelayanan tidak di
perlukan
5. Keteraturan pemeriksaan terjamin
G. Manfaat bagi sekolah
1. Terjaminya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, bagi
murid-muridnya
2. Berkurangnya absensi murid
3. Pengetahuan dan kesadaran muruid dan guru akan kesehatan
bertambah
4. Daya tarik sekolah bagi calon murid atau orang tua murid karena
adanya fasilitas kesehatan gigi terjamin
Sebagaimana halnya tubuh, gigi pun perlu di lakukan imunisasi. Namun untuk
masalah yang satu ini, masih banyak orang tua yang belum mengetahuinya. Oleh
karena pemberian imunisasi ini memang tidaklah sama dengan imunisasi pada
umumnya. Jika pemberian imunisasi identik dengan jarum suntik ataupun obat tetes,
penanganan imunisasi ini cukup hanya dengan konseling dengan orang tua, olesan
dan pelapisan saja.

MOTIVASI UNTUK MAHASISWA PESERTA KULIAH UMUM

“Time cannot be added to a person live but it can be made more available by
avoiding the wasted”

Selagi masih sehat, selagi masih muda, selagi masih ada kesempatan Gunakan
dengan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan orang lain.

Selama masih ada kesempatan, jangan pernah matikan semangatmu untuk raih
kemenangan, Indonesia bebas caries 2030

Anda mungkin juga menyukai