Anda di halaman 1dari 34

Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiratTuhan YME, karena berkat rahmat-Nyalah maka
kami dapat menyelesaikan buku skills lab ini.
Penerbitan buku petunjuk skills lab, “Gigi Tiruan Cekat” ini bertujuan agar proses
pembelajaran dalam sistem berbasis kompetensi dapat berjalan dengan baik dalam input, proses,
maupun dalam evaluasinya. Dengan selesainya buku skills lab ini dapat memberikan panduan
baik pada institusi pendidikan dokter gigi, dosen yang berperan sebagai pengajar, tutor, dan
instruktur, mahasiswa sebagai pengguna dan staf administrasi akademik yang akan menyiapkan
hal-hal yang diperlukan guna kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama tim skills lab, tim Instruktur
skills lab, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sehingga buku skills lab ini
dapat selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Fakultas yang telah
memfasilitasi sehingga buku skills lab ini dapat terselesaikan.
Tim blok ini menyadari keterbatasan akan literatur dan sumber informasi terkait kajian
dalam prosedur materi, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan guna kesempurnaan
buku skills labini.
Semoga buku skills lab ini dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, Februari 2021

Penyusun

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2020/2021 Hal. i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................II

DAFTAR ISI........................................................................................................................III

TATA TERTIB SKILLS LAB..............................................................................................IV

PENILAIAN HASIL SKILLS LAB......................................................................................V

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

BAB 2 ALAT dan BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM SKILLS LAB...................5

BAB 3 PRINSIP-PRINSIP PREPARASI GIGI PENYANGGA......................................8

PREPARASI MAHKOTA PREMOLAR 2 BAWAH.........................................11

PREPARASI MAHKOTA MOLAR 2 BAWAH.................................................16

BAB 4 PONTIC/DUMMY.................................................................................................21

BAB 5 PENCETAKAN HASIL PREPARASI DAN MODEL MALAM GTC...............22

A. TAHAPAN KERJA PENCETAKAN.............................................................22

B. MODEL MALAM GTC.................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25

LAMPIRAN 1.....................................................................................................................26

LAMPIRAN 2.....................................................................................................................27

LAMPIRAN 3.....................................................................................................................28
Tata tertib skills lab

1. Setiap mahasiswa wajib menaati segala peratuan yang ditetapkan oleh Program Studi
Kedokteran Gigi.
2. Setiap mahasiswa harus berlaku jujur dalam kegiatan proses skills lab.
3. Setiap mahasiswa wajib memegang teguh tata krama/sopan santun pergaulan di dalam ruang
skills lab.
4. Setiap mahasiswa wajib turut menjaga kebersihan ruang skills lab dan merawat segala
fasilitas pendidikan yang ada dalam ruangan.
5. Setiap mahasiswa wajib berpakaian rapi & sopan, tidak diperkenankan memakai sepatu
sandal, dan baju kaos (baik berkerah ataupun tanpa kerah) selama mengikuti kegiatan skills
lab. (wajib memakai sandal khusus untuk skills lab)
6. Bagi mahasiswa putri tidak diperkenankan memakai celan jeans, celana panjang, rok mini,
rambut harus diikat rapi jika tidak memakai jilbab dan poni rambut tidak menutupi mata.
7. Bagi mahasiswa putra tidak boleh memakai celana jeans, memakai anting, dan berambut
gondrong.
8. Jika masuk ke dalam ruangan skills lab harus menggunakan jas putih untuk praktikum yang
bersih dan rapi.
9. Tidak dibenarkan / tidak diperbolehkan meninggalkan tempat/ ruangan skills lab tanpa seijin
instruktur saat jam skillslab berlangsung.
10. Tidak diperbenarkan / tidak diperbolehkan membuat keributan yang dapat menggangu teman
lain.
11. Mahasiswa yang terlambat hadir lebih dari 15 menit tanpa alasan yang sah dianggap absen
dan tidak diperbolehkan mengikuti skills lab pada hari tersebut.
12. Selama bekerja mahasiswa diwajibkan memakai masker & sarung tangan.
13. Mahasiswa diwajibkan mempelajari buku petunjuk terlebih dahulu sebelum melakukan
tahapan pekerjaan.
14. Setiap akan melakukan pekerjaan mahasiswa harus lapor terlebih dahulu kepada instruktur.
15. HandPhone selama mengikuti skills lab dimasukkan ke dalam tas dan dalam keadaan off atau
silent.
16. Setelah skills lab berakhir wajib membersihkan atau meletakkan kembali alat- alat yang telah
digunakan untuk skills lab.

Penilaian hasil skills lab :


Penilaian hasil Skills Lab ditentukan berdasarkan :
- Tes Masuk secara tertulis (pretest).
- Hasil Skills Lab berupa nilai.
- Presensi / kerajinan.
- Kedisiplinan mengikuti Skills Lab.
- Perilaku (Attitude).
Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

BAB 1
PENDAHULUAN

Gigi tiruan dibedakan menurut banyaknya gigi yang hilang terdiri dari gigi tiruan
lengkap dan gigi tiruan sebagian. Gigi tiruan sebagian dibedakan menjadi gigi tiruan sebagian
lepasan dan gigi tiruan sebagian cekat.
Gigi tiruan cekat (GTC) atau bridge atau gigi tiruan jembatan (GTJ) adalah gigi tiruan
yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya
sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan
pendukung utama dari restorasi tersebut. Gigi tiruan cekat disebut juga fixed bridge prosthesis
atau fixed partial denture.
Secara umum tujuan pembuatan GTC adalah :
1. Memulihkan daya kunyah yang berkurang karena hilangnya satu atau lebih gigi asli.
2. Untuk perbaikan estetika.
3. Mencegah terjadinya perpindahan tempat gigi sekitar ruangan yang kosong karena
hilangnya gigi.
4. Untuk memelihara dan mempertahankan gusi.
5. Untuk memulihkan fungsi fonetik.
Keuntungan dari GTC adalah:
1. Karena dilekatkan pada gigi asli maka tidak mudah terlepas atau tertelan.
2. Dirasakan sebagai gigi sendiri oleh pasien.
3. Tidak menyebabkan keausan pada permukaan email gigi.
4. Dapat mempunyai efek splint yang melindungi gigi terhadap stress.
5. Menyebarkan stres fungsi ke seluruh gigi, sehingga menguntungkan jaringan
pendukungnya.
Indikasi pembuatan GTC adalah :
1. Mempunyai struktur jaringan gigi yang sehat
2. Gigi sudah erupsi penuh dan perkembangan gigi baik
3. Mengganti hanya beberapa gigi yang hilang (1-4 gigi)
4. Kondisi ridge dalam batas normal
5. Prosesus alveolaris yang mendukung baik
6. Gigi abutment mampu menerima tekanan pontic
7. Gigi abutment tidak malposisi

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 1


8. Gigi abutment posisinya sedapat mungkin sejajar dan masih vital
9. Oral hygiene baik
10. 10 Mempunyai hubungan oklusi dan jaringan periodonsium yang baik
11. Pasien tidak mempunyai kebiasaan jelek
12. Sosial indikasi pasien baik
13. Merupakan suatu treatment dari kasus-kasus periodontal
14. Jika operator mampu
15. Terutama untuk pasien yang menuntut penampilan
Kontra indikasi untuk pasien GTC adalah :
1. Pasien terlalu muda atau tua
2. Struktur gigi terlalu lunak
3. Hygiene mulut jelek
4. Gigi yang harus diganti banyak
5. Kondisi daerah tak bergigi mengalami resorbsi eksisi
6. Alveolus pendukung gigi kurang dari 2/3 akar gigi
7. Gigi abutment abnormal dan jaringan periodonsium tidak sehat
8. Oklusi abnormal
9. Kesehatan umum jelek
10. Tidak terjalin kooperatif dari pasien dan operator
11. Mempunyai kebiasaan buruk
12. Gigi hipersensitif walaupun sudah dianestesi

Gigi tiruan cekat terdiri dari empat bagian yaitu :


1. Penyangga (abutment)
Penyangga adalah gigi pegangan tempat suatu gigi tiruan cekat (jembatan) dilekatkan. Abutment
harus mempunyai daerah permukaan akar yang efektif dan tulang pendukung yang cukup.
Sebagai abutment harus gigi yang sudah erupsi penuh supaya retainer tidak terangkat.
 Gigi abutment harus dipersiapkan agar benar–benar dapat memberi dukungan yang
kuat pada GTC. Untuk memperkirakan berapa gigi yang akan dipakai sebagai
abutment untuk suatu bridge digunakan Hukum Ante : “Luas permukaan selaput
periodontal dari gigi abutment hendaknya sama atau lebih besar dari luas selaput
periodontal gigi yang akan diganti”.
2. Retainer
Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

Dapat didefinisikan sebagai bangunan logam tuang yang disemen atau dilekatkan pada gigi
penyangga untuk menahan atau membantu suatu pontic. Retainer ini menghubungkan gigi tiruan
cekat dengan abutment. Fungsi retainer adalah untuk menjaga agar GTC tetap pada tempatnya.
3. Pontic atau dummy
Pontic merupakan bagian dari GTC yang menggantikan gigi asli yang hilang dan memperbaiki
fungsinya. Salah satu sifat yang sangat penting dari pontic adalah reliability, yaitu ketahanan
terhadap tekanan cairan di dalam mulut (suasana di dalam mulut). Facing pontic diharapkan
selalu menempel pada bangunan logam pontic. Facing pontic dapat dibuat dari akrilik atau
porselen.
4. Connector/joint
Merupakan bagian dari GTC yang menghubungkan setiap unit dari GTC. Connector dapat
berupa hubungan antara retainer dengan pontic ataupun retainer dengan retainer. Hubungan
pontic dengan retainer dapat merupakan perlekatan kaku (rigid) atau yang tidak kaku (non rigid)
seperti kunci-kunci atau stress breaker (alat penyerap daya untuk mengurangi beban yang harus
dipikul abutment). Pada skills lab GTC (preklinik maupun klinik), connector yang digunakan
adalah jenis rigid connector dengan cara pembuatannya disebut one piece casting (satu kali
proses pengecoran/penuangan akan didapatkan retainer, pontic, dan connector).
5. Unit:
Setiap bagian dari GTC yang meliputi retainer atau pontic disebut unit, jadi GTC yang terdiri
dari satu pontic dan dua retainer disebut three unit bridge.

 Tipe GTC menurut connectornya:


1. Fixed-fixed bridge : kedua konektor bersifat rigid. Dapat digunakan untuk gigi
posterior dan anterior.
2. Fixed movable bridge : salah satu konektor bersifat rigid dan konektor lain bersifat

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 3


Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)
non rigid. Dapat digunakan untuk gigi posterior dan

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 4


Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

anterior.
3. Spring bridge : pontic jauh dari retainer dan dihubungkan dengan palatal bar.
Digunakan pada kasus diastema/space yang mengutamakan
estetis.
4. Cantilever bridge : satu ujung bridge melekat secara kaku pada retainer sedang
ujung lainnya bebas/menggantung.
5. Compound bridge : adalah kombinasi dua atau lebih dari tipe bridge.
 Tipe–tipe retainer antara lain:
1. Tipe dalam dentin (intra coronal retainer )
Preparasi dan badan retainer sebagian besar ada di dalam dentin atau di dalam mahkota
gigi. Contoh : tumpatan MOD atau MOD.
2. Tipe luar dentin (ekstra coronal retainer )
Preparasi dan bidang retensi sebagian besar ada di luar dentin atau di luar badan
mahkota gigi. Contoh : preparasi full cast crown.
3. Tipe dalam akar (intra radikuler retainer)
Preparasi dan bidang retensi sebagian besar ada di dalam saluran akar. Contoh :
mahkota pasak inti.
 Pembuatan GTC diperlukan Ro foto yang berguna untuk mengetahui :
1. Keadaan tulang alveolar di daerah yang kehilangan gigi.
2. Akar yang tertinggal di alveolar.
3. Perbandingan panjang akar dan tinggi mahkota.
4. Ukuran, bentuk dan posisi akar.
5. Tebal dan kontinuitas lapisan periodontal.
6. Adanya kelainan pada apeks akar.

BAB 2

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 4


ALAT dan BAHAN YANG DIPERGUNAKAN DI DALAM SKILLS LAB GTC

A. Alat dan bahan yang HARUS disediakan oleh mahasiswa :


a. Kaca mulut no.4
b. Pegangan kaca mulut
c. Sonde halfmoon single ended
d. Eskavator
e. Pinset bengkok
f. Neirbekken
g. Bur silindris bentuk fissure panjang dengan ujung datar
h. Bur silindris bentuk tapered panjang dengan ujung runcing
i. Bur Whell round edge
j. Bur chamfer
k. Bur shoulder
l. Fine finishing bur
m. Adaptor bur conecctor
n. Kain putih/kertas koran
o. Masker dan sarung tangan
p. Spatula semen
q. Chip blower
r. Plat kaca
s. Baki alat
t. Okludator logam
u. Sendok cetak full denture RA dan RB
v. Pisau model + pisau malam
w. Spiritus brander
x. Spiritus
y. Batang korek api (batang lidi) + korek gas
z. Kuas kecil
aa. Bowl + Spatula Gips

B. Alat dan bahan yang disediakan oleh FKG :


a. Vaselin
b. Alginat 500 mg
c. Elastomer tipe 0 heavy bodied (Putty)
d. Elastomer tipe 3 light bodied
e. Gips plaster/tipe 2
f. Gips stone/tipe 3
g. Malam merah
h. Sticky wax
i. Inlay wax
 Bur-bur yang digunakan pada preparasi GTC terdiri atas :
1. Cylindris bur terdiri atas:
a. fissure bur
b. tappered bur
c. chamfer bur
d. shoulder bur
2. Wheel bur, terdiri atas:
a. Round edge wheel bur
3. Sand paper discs/ fine finishing bur
Digunakan pada akhir preparasi agar hasil preparasi halus dan menumpulkan sudut-
sudut yang tajam .

1) Cylindris :
a. Fissure bur
b. Tappered bur
Fissure dan tappered bur digunakan untuk pengambilan bagian servikal, labial, bukal,
insisal, palatal dan lingual.
c. Chamfer bur
d. Shoulder bur
Chamfer dan shoulder bur digunakan untuk pembuatan finishing preparasi servikal.
fissure bur tappered bur

shoulder bur chamfer bur

2) Wheel :
a. Round edge wheel bur
Untuk mengasah/mengurangi permukaan incisal/oklusal

Round edge wheel bur


Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

BAB 3
PRINSIP-PRINSIP PREPARASI GIGI PENYANGGA

MACAM-MACAM LETAK PREPARASI SERVIKAL


1. Setinggi gingival crest :
- Untuk pasien muda dimana sulkusnya dangkal
- Kerugian  mudah terjadi karies

2. Didalam sulkus :
- Untuk pasien dewasa tua dimana kedalaman sulkus antara 2 – 4 mm
- Sebagian besar menggunakan tipe ini
- Keuntungan :
* estetis > baik * retensi dan resistensi > besar
* kemungkinan terjadi karies kecil

3. Di atas gingival crest :


- Untuk bagian yang tidak terlihat dan daerah yang mudah dibersihkan
- Keuntungan : tidak menyebabkan kelainan periodontal
- Kerugian :
* retensi dan resistensi kurang
* mudah terjadi karies

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 8


Dalam preparasi GTC dikenal empat macam finish line terdiri atas:
1. Shoulderless / knife edge / tanpa pundak
Dibuat pada gigi pegangan yang tipis atau pada GTC dengan retainer terbuat dari
bahan berkekuatan tepi cukup kuat. Biasanya pada preparasi mahkota 3/4, mahkota
penuh, mahkota berjendela dengan retainer terbuat dari bahan logam campur.

2. Shoulder / berpundak
Dibuat pada gigi pegangan dengan retainer tanpa kekuatan tepi, sehingga pada tepi
retainer tersebut mempunyai ketebalan, contoh pada resin akrilik mahkota jaket dan
porselin fused to metal. Bentuk ini kurang baik untuk mahkota penuh dengan bahan
logam sebagai retainernya (full cast crown), karena di sini ada kesukaran di dalam
mewujudkan pertemuan yang akurat dengan tepi retainer dengan tepi pundak gigi
pegangan. Untuk mengatasi keadaan ini biasanya pundak tersebut dibuat bevel.
3. Chamfer finish line
Bentuk ini akan menyebabkan kekuatan yang diterima oleh gigi abutment menjadi
berkurang, sehingga mencegah terjadinya kerusakan semen sebagai bahan perekat
yang ada di antara retainer dengan gigi abutment. Biasanya dibuat untuk retainer
jenis mahkota penuh (full veneer cast crown).

4. Partial shoulder / berpundak sebagian


Bentuk ini mempunyai pundak pada bagian bucal atau labial, kemudian akan
menyempit pada daerah proksimal dan akhirnya hilang sama sekali pada daerah
palatinal/lingual. Maksud bentuk ini untuk memberi ketebalan pada bagian
bukal/labial yang akan ditempati oleh resin akrilik/porselen sebagai facing. Kasus
yang sering terjadi yaitu pada gigi premolar 1 & 2 atas/bawah dengan retainer full
metal crown with porselain/acrylic resin veneer.
PREPARASI MAHKOTA PENUH

1. Langkah-langkah preparasi mahkota penuh (full crown) gigi P2 bawah


adalah sebagai berikut:
a. Pengurangan bagian oklusal
1) Menggunakan round edge wheel bur atau fissure bur. Bagian oklusal dikurangi 1-2 mm
menurut bentuk permukaan oklusal dan morfologi gigi, jangan dikurangi secara rata.
2) Periksa jarak gigi dengan gigi antagonisnya menggunakan sonde atau malam merah.
Tanda jika jarak sudah benar adalah sonde dapat digerakkan ke mesial distal tanpa
terhalang tonjol gigi antagonisnya.

Gambar urutan preparasi bagian oklusal P 2:


b. Pengurangan bagian bukal dan lingual
1) Menggunakan cylindric fissure bur,
2) Tergantung pada jenis dan ketebalan gigi bagian bukal dan lingual di kurangi 0,7-1,2
mm.
3) Permukaan bur diletakkan mendatar pada permukaan gigi yang dipreparasi.
4) Finish line berbentuk Shoulder.
c. Pengurangan bagian proksimal
1) Tahap ini dengan menggunakan tapered bur (konus spitze) untuk pengasahan bidang
mesial dan distal, pemotongan diusahakan sejajar antara dinding proksimal sebelah
mesial dan distal atau sedikit konvergen ke arah oklusal sebesar 5º.
2) Pengurangan permukaan distal sebanyak 1-1,4mm dan mesial 1-1,4mm.
3) Harus dilakukan dengan sangat hati-hati sehingga tidak merusak gigi sebelahnya.
4) Finish line berbentuk Shoulder.
d. Pengurangan sudut-sudut aksial
1) Sudut-sudut aksial yang ada ditumpulkan dengan cylindris tapered bur
2) Sudut aksial yang mudah dijangkau bisa menggunakan cylindris fissure bur.

e. Penghalusan hasil preparasi


Hilangkan seluruh bagian yang tajam, runcing, tidak rata dan undercut-undercut untuk
memperoleh hasil preparasi yang cukup halus. Dapat menggunakan sand paper disc/fine
finishing bur (pita kuning).

 Hasil akhir preparasi gigi P2 bawah dilihat dari sisi bukal


 Hasil akhir preparasi gigi P2 bawah dilihat dari sisi lingual

2. Langkah-langkah preparasi mahkota penuh gigi Molar 2 bawah adalah


sebagai berikut:
a. Pengurangan bagian oklusal
1) Menggunakan round edge wheel bur. Bagian oklusal dikurangi 1,5-2 mm menurut
bentuk permukaan oklusal dan morfologi gigi, jangan dikurangi secara rata.
2) Periksa jarak gigi dengan gigi antagonisnya menggunakan ujung sonde atau malam
merah.
Gambar urutan preparasi oklusal gigi M2 bawah :
b. Pengurangan bagian bukal dan lingual
1) Menggunakan cylindris fissure bur.
2) Tergantung pada jenis dan ketebalan gigi bagian bukal dan lingual di kurangi 1-1,4 mm.
3) Permukaan bur diletakkan mendatar pada permukaan gigi yang dipreparasi.
4) Finish line berbentuk chamfer (0,5 mm di bawah gingiva).

c. Pengurangan bagian proksimal


1) Menggunakan flat disc wheel bur makan sebelah. Bagian mesial dan distal dikurangi 1-
1,4 mm
2) Pemotongan diusahakan sejajar antara dinding proksimal sebelah mesial dan distal atau
sedikit konvergen ke arah oklusal sebesar 5º.
3) Finish line berbentuk chamfer (0,5 mm di bawah gingiva).

d. Pengurangan sudut-sudut aksial


1) Sudut-sudut dinding aksial yang ada ditumpulkan dengan cylindris tapered bur dengan
sudut sebesar 10º-15º.

e. Pembuatan finish line


1) Finish line dibuat di bawah gingival margin menggunakan chamfer bur.

f. Penghalusan hasil preparasi


1) Seluruh bagian tajam, runcing, tidak rata dan undercut dihilangkan agar diperoleh hasil
preparasi yang halus. Dapat menggunakan sand paper disc/fine finishing bur.

 Hasil akhir preparasi gigi M2 bawah

BAB 4
Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

PONTIC/DUMMY

Di dalam mempelajari pontic kita mengenal adanya jenis pontic dan bentuk pontic, pada
buku ini hanya bentuk pontic yang akan dibahas secara rinci, sementara itu jenis pontic akan
dibahas garis besarnya saja.
 Jenis pontic terdiri dari :
1. Trupontic
2. Interchangeablke Facing
3. Sanitary Pontic
4. Pin Facing
5. Porcelain Fused to Metal Facing
 Beberapa macam bentuk pontic adalah :
1. Sadle pontic
Adalah pontic yang dapat menjamin estetis karena seluruh bentuk pontic tersebut
mengganti dari seluruh bentuk gigi yang hilang. Kerugian dari bentuk ini sering
menyebabkan inflamasi jaringan lunak di bawah pontic tersebut, karena pontik
tersebut menutup seluruh edentulous ridge.
2. Ridge Lap pontic
Pontik ini tidak menempel pada permukaan palatinal/lingual, sedangkan permukaan
bukal/labialnya menempel. Keadaan ini untuk memperkecil terjadinya impaksi dan
akumulasi makanan, tetapi tidak mengabaikan faktor estetis, biasanya untuk gigi
anterior.
3. Hygienic/sanitary pontic
Pontik ini sama sekali tidak menempel pada edentulous ridge (menggantung) sehingga
self clensing sangat terjamin. Biasanya untuk gigi posterior bawah.
4. Conical pontic
Pontik ini hampir sama dengan hygienic pontic tetapi pada jenis ini ada bagian yang
menempel pada edentulous ridge. Sering juga disebut bullet atau spheroid pontic
mahkota sementara.

Kurikulum BerbasisSaddle
Kompeten FKGRidge
ponticsi ULMlap
- Tahun
ponticHygiene ponticConical pontic Hal. 20
Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

BAB 5
PENCETAKAN HASIL PREPARASI DAN MODEL MALAM GTC

A. TAHAPAN KERJA PENCETAKAN

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 21


Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

1. Setelah preparasi gigi abutment P2 bawah dan M2 bawah benar dan sesuai dengan
ketentuan maka dilanjutkan pencetakan seluruh gigi rahang atas dan rahang bawah
dengan sendok cetak full denture menggunakan bahan cetak alginat. Prinsip teknik
pencetakan pada GTC adalah dengan teknik double impression (model gigi phantom
HARUS diolesi vaselin lebih dulu).
2. Setelah tercetak dengan sempurna, untuk cetakan RB dilakukan pemotongan alginat
sebanyak setengah rahang pada bagian cetakan yang terdapat preparasi gigi abutment
(Gbr. A). Kemudian siapkan bahan cetak elastomer heavy bodied (putty), satukan hingga
homogen dan masukkan ke dalam cetakan RB bekas pemotongan tadi. Masukkan
kembali cetakan RB ke dalam model gigi phantom RB (Gbr. B).
3. Kemudian siapkan bahan cetak elastomer light bodied (base dan katalis) di atas plat kaca
sepanjang 2 cm secara terpisah. Campur menggunakan spatula semen hingga homogen
dan aplikasikan ke dalam cetakan RB pada gigi - gigi abutment. Masukkan kembali
cetakan RB ke dalam model gigi phantom RB dan tunggu hingga setting (Gbr. C).
Setelah setting periksa hasil cetakan antara heavy body dengan light body pastikan
pertemuan kedua bahan tersebut halus dan tidak ada peninggian (model gigi phantom
HARUS diolesi vaselin lebih dulu).

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 22


Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

4. Kemudian setelah cetakan RB sesuai dengan ketentuan, cetakan diisi dengan gips tipe IV
(dalam skills lab GTC blok 9 ini gips tipe IV diganti dengan gips tipe III).
Catatan: untuk cetakan RA (antagonis) diisi dengan gips tipe III.
5. Setelah cetakan mengeras buat catatan gigit RA dan RB dengan cara melunakkan ½
lembar malam 1 lapis. Caranya: lunakkan ½ lembar malam di atas spiritus (jangan
sampai meleleh), kemudian letakkan malam tersebut di atas permukaan oklusal lengkung
gigi RB. Oklusikan RA ke RB dalam posisi oklusi sentrik (median line RA dan RB
segaris, hubungan molar satu RA dan RB dalam posisi normal klas I, tonjol mesiobukal
Molar I RA terletak tepat pada buccal groove Molar I RB) sampai malam anchor
tembus. Rapikan dan bentuk catatan gigit sesuai lengkung gigi.
6. Setelah catatan gigit terbentuk dengan baik dilanjutkan memfiksir RA dan RB dengan
melekatkan batang korek api diantara RA dan RB dengan sticky wax.
7. Kemudian tanam RA dan RB tersebut ke okludator dengan gips plaster. Posisi RA dan
RB harus sejajar lantai (Pada waktu proses penanaman okludator HARUS diatas
plat kaca). Setelah mengeras, lepas fiksir yang menempel dari model dan sisa-sisa gips
dihilangkan dan dirapikan.

B. MODEL MALAM GTC


Pembuatan model malam GTC sama dengan pembuatan model malam molar yang sudah
dilakukan pada blok 3. Model malam dibuat satu-persatu dimulai dari molar 2 atau premolar 2.
Pada sklill lab ini, dibuat model malam full cast crown untuk gigi molar 2 dan gigi premolar 2.
Sedangkan bentuk pontic menggunakan hygienic pontic. Yang pada akhirnya ketiga unit GTC
ini menyambung dan dapat dilepaskan dari model secara utuh. Bahan yang dipakai adalah inlay
wax. CATATAN : model gigi DIE (P2 dan M2 bawah) HARUS diberi vaselin terlebih dahulu
untuk memudahkan melepas dan memasang kembali model malam GTC.

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 23


DAFTAR PUSTAKA

Fradeani & Barduci. Esthetic Rehabilitation In Fixed Prosthodintics: Prosthetis Treatment


Vol. 2. Germany: Quintessence Publishing Co. Inc. 2007.
Jacobsen. Restorative Dentistry: An Integrated Approach. UK: Blackwell Publishing.
2008.
CHECK LIST PREPARASI P2 BAWAH
PEMERIKSAAN
TAHAP PEKERJAAN HARI / PEKERJAAN
TANGGAL NILAI PARAF
INSTRUKTUR

DISKUSI / PRETEST

TAHAP PREPARASI

1. Permukaan Oklusal

2. Permukaan Bukal

3. Permukaan Lingual

4. Permukaan Proksimal

5. Permukaan Servikal

FINISHING HASIL PREPARASI

Nama :
No. MHS :
Kelompok :
Instruktur :
Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

CHECK LIST PREPARASI M2 BAWAH

Nama :
No. MHS :
Kelompok :
Instruktur :

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 26


Buku Petunjuk Skills Lab Gigi Tiruan Cekat (GTC)

PEMERIKSAAN
TAHAP PEKERJAAN HARI / PEKERJAAN
TANGGAL NILAI PARAF
INSTRUKTUR

DISKUSI / PRETEST

TAHAP PREPARASI

1. Permukaan Oklusal

2. Permukaan Bukal

3. Permukaan Lingual

4. Permukaan Proksimal

5. Permukaan Servikal

FINISHING HASIL PREPARASI

Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG ULM - Tahun 2018/2019 Hal. 27


PEMERIKSAAN
HARI / PEKERJAAN
TAHAP PEKERJAAN TANGGAL NILAI PARAF
INSTRUKTUR

MENCETAK GIGI PENYANGGA

HASIL PENGISIAN CETAKAN

MENCETAK GIGI ANTAGONIS

HASIL PENGISIAN CETAKAN

MEMBUAT CATATAN GIGIT

PENANAMAN PADA OKLUDATOR

MODEL MALAM P 2 BAWAH

MODEL MALAM M 2 BAWAH

MODEL MALAM PONTIC

FINISHING MODEL MALAM 3 UNIT GTC

CHECK LIST
TAHAP PENCETAKAN DAN MODEL MALAM PONTIC
Nama :
No. MHS :
Kelompok :
Instruktur :

Anda mungkin juga menyukai