Anda di halaman 1dari 23

Karies Gigi

Drg Badai septa W M.Kes


E S
R I
KA
DEFINISI
 Hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak, atau biofilm,
diet (khususnya komponen karbohidrat yg dapat difermentasikan
oleh bakteri plak menjadi asam) sehingga terjadi demineralisasi
jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu kejadiannya.
 Karies gigi merupakan kerusakan yang terjadi pada lapisan gigi.
Permukaan email gigi dalam keadaan sehat tampak licin dan
mengkilap, apabila terjadi karies adanya permukaan warna email
dari putih mengkilap menjadi buram.
HISTORICAL OVERVIEW
Pemahaman umum tentang penyebab karies gigi
tidak berubah sejak Miller mengembangkan
teori kemoparasitik lebih dari 100 tahun yang
lalu:
- Asam diproduksi oleh metabolisme diet
karbohidrat melalui bakteri mulut.
- Pembubaran asam dari fase mineral gigi.
- Kedua, fase organik dari enamel dan dentin
dipecah.
Karies Gigi
 Penyakit kronis yang paling banyak di jumpai pada
anak usia 5-17 tahun (59%)
 Sekali tercipta, maka memerlukan perawatan. Jika
terlambat, maka semakin lama akan semakin besar dan
biaya semakin mahal
 Etiologi: Plaque & bakteri rongga mulut berinteraksi
dengan sisa makanan  asam
 Gejala: Awal  sulit dideteksi. Lanjut  gigi peka
terhadap rasa manis, makanan dingin dan panas
 Faktor risiko: makanan tinggi karbohidrat
 Pencegahan: saliva dan fluoride
Ilustrasi kejadian karies gigi
FAKTOR ETIOLOGI TERJADINYA
KARIES
MULTI-FACTORIAL PROCESS
 Melibatkan interaksi faktor host (permukaan gigi,
air liur, diperoleh pellicle), diet, dan plak gigi
(biofilm).

 Karies tidak terjadi jika tidak ada plak atau


fermentasi diet karbohidrat
AREA BERKEMBANGNYA
KARIES
 Pit and fissure caries terjadi pada permukaan oklusal dan buccal
dan lingual grooves gigi posterior sama pada lingual pit pada
incisor maxilla
 Smooth surface karies terjadi pada enamel caries occurs on intact
enamel
other than pits and fissures
AREA BERKEMBANGNYA
KARIES
 Root surface caries occurs on any surface of
the root.
 Secondary, or recurrent, caries occurs on the
tooth surrounding a restoration
TEETH
 Lokasi, morfologi, komposisi, ultra-struktur, dan usia pasca-
erupsi gigi.

 Gigi memiliki resistensi tinggi terhadap karies, yang


dibuktikan dengan prevalensi karies yang rendah pada
manusia

 Manusia modern telah menantang resistensi alami ini dengan


memodifikasi diet
SALIVA
 Lajualiran saliva dan komposisi yang baik sebagai faktor
host penting yang memodifikasi proses karies.

 Salivamerupakan mekanisme perlindungan gigi termasuk


tindakan mekanis pembersihan, pengenceran dan buffering
asam plak, sifat anti-mikroba, dan adanya komponen
anorganik dan organik yang menghambat demineralisasi gigi
dan membantu dalam proses remineralisasi dan perbaikan.

 Hilangnya fungsi saliva dikaitkan dengan peningkatan


dramatis dalam aktivitas karies
DIET
 Frekuensi makan karbohidrat sangat terkait dengan karies gigi.
 Faktor yang terkait dengan diet dan karies gigi meliputi
retentiveness relatif makanan; adanya faktor pelindung dalam
makanan, seperti kalsium, fosfat, dan fluoride, dan jenis
karbohidrat.
 Karbohidrat kompleks (pati) kurang kariogenik daripada
karbohidrat sederhana (sukrosa, glukosa, dan fruktosa)
PLAQUE
 Sejumlah mikroorganisme mulut endogen ditemukan di plak
gigi dapat berkontribusi pada proses karies:

Streptococcus mutans (S. mutans, dan S. sobrinus


S. sanguis dan salivarius, dan spesies non-mutans lainnya
spesies Lactobacillus
spesies Actinomyces
ragi

 Hal ini penting untuk diingat bahwa bahkan dalam mulut bebas karies,
1 ml saliva mengandung 10-100,000 mikroorganisme endogen.
pH PLAQUE
 PH plak gigi biasanya dekat dengan pH netral.
Ketika karbohidrat difermentasi (seperti sukrosa) yang
tertelan, bakteri plak menghasilkan asam yang menyebabkan
penurunan tingkat pH.

 Tingkat pH lebih rendah dari 5,5 dapat memulai


demineralisasi dan setelah dibilas sukrosa, nilai pH dapat
turun 4.0.

 Pada tingkat pH rendah, ion kalsium dan fosfat mulai larut


dari enamel dan akan terus melakukannya selama lingkungan
tetap asam
DYNAMIC NATURE OF CARIES
 Bukti makroskopik awal karies permukaan enamel halus adalah
area white spot; disebut sebagai lesi white spot.
 Kehadirannya merupakan indikasi bahwa ada penurunan lokal di
kandungan mineral dari enamel, meskipun permukaan masih sulit
ketika diperiksa dengan explorer gigi.
 Pada bagian dasar lesi white spot, dilihat di bawah mikroskop
cahaya terpolarisasi, empat zona yang berbeda dapat
diidentifikasi.
PHOTOMICROGRAPH OF WHITE
SPOT LESION
WHITE SPOT LESION

#1 SURFACE ZONE
One of the the fascinating features of this initial lesion of caries is that most of the demineralization begins to
occur at a subsurface level, leaving the surface zone relatively unaffected.
CARIES PROGRESSION
IN A FISSURE
Tindakan pencegahan
 Dietmakan mengandung gula
 Menggosok gigi secara teratur
 Dental floss
 Pemberian flour untuk mencegah terjadinya karies
 Ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk pemeriksaan
kesehatan gigi
Menggosok gigi
 Minimal 2x/hari
 Tidak lebih dari 3x
 Menggosok jangan terlalu keras
 Dilakukan minimal 2 menit
 Gunakan sikat gigi yang lunak
 Mengganti sikat secara teratur
 Pilih sikat gigi & pasta gigi yang sesuai (jenis dan ukuran)
 Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
 Jangan menggunakan sikat gigi secara bersama
 Untuk anak-anak perhatikan ukuran sikat gigi
Dental floss
 1x/perhari
 Jangantergesa-gesa
 Tentukan waktu yang
tepat

Anda mungkin juga menyukai