Anda di halaman 1dari 59

Satiti Kuntari, drg., MS., Sp.KGA.

TEORI TERJADINYA KARIES


 Chemico parasitic theory (Miller 1890)
Larutnya enamel gigi merupakan tahap
pertama dari karies
 Proteolytic theory (Gottlieb 1947)
Pertama kali bakteri proteolitic merusak
bagian protein dari enamel matrik
 Phospho protein theory
Enzym phosphatase dlm plak merusak
phosphoprotein enamel matrik
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
 Proteolysis-chelation theory (Schatz 1957)
“the complexing theory”  karies terjadi
dari 2 reaksi
- destruksi matrik organik gigi oleh
mikroorganisme
- hilangnya bahan inorganik gigi oleh
chelating agent
Newbrun, 1978

Sumber : Diagnosis and Risk Prediction of Dental Caries – Per Axelsson (2000)

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak


Social class

Fejerskov, 1990

Education Income

Behavior Knowledge

Attitudes

Sumber : Diagnosis and Risk Prediction of Dental Caries – Per Axelsson (2000)
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
 Mikroflora acidogenic, bakteri yang berkolonisasi
pada permukaan gigi
 Host, kualitas dan kuantitas saliva serta kualitas
dari gigi
 Diet intake dari fermentasi karbohidrat
 Waktu

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak


Demineralization and remineralization
repeat in oral cavity
Accelerative factors of
demineralization Accelerative factors of
remineralization
(mutans streptococci,
sucrose) (saliva, fluoride)

Demineralization Remineralization
As demineralized period is longer, caries
would be more progressive

sucrose mutans F saliva

Remineralization
Demineralization Demineralization Remineralization

Demineralization > Remineralization Demineralization < Remineralization


Caries progressive Caries prevention
 Mikroorganisme dlm etiologi karies harus :
asidogenik maupun asidurik
mampu berkolonisasi pd permukaan gigi
mampu bertahan melawan spesies yg tak
berbahaya
mampu membentuk biofilm  plak gigi
 Bakteri utama patogen karies: S mutans & S sobrinus;
Lactobaccillus dg habitat utama pd dentin

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak


pH Kritis terjadinya karies gigi
STEPHEN CURVE

feed feed

critical pH
primary t.
young p.t.

matured p.t.

time time
saliva volume (+) saliva volume (-)
buffering activity(+) buffering activity(-)
saliva clearance (+) saliva clearance(-)

Scale : 20 minutes

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak


pH Kritis terjadinya karies gigi
NUTRISI :
Sejumlah proses yang berhubungan dengan
pertumbuhan pemeliharaan dan perbaikan tubuh atau
bagian-bagiannya.

DIET :
Makanan dan minuman yang dikonsumsi tiap hari.

FOOD/ MAKANAN :
Bahan-bahan yang apabila masuk dalam tubuh
organisme dapat digunakan sebagai supplay energi
dan pertumbuhan jaringan.
HUBUNGAN NUTRISI DAN KARIES GIGI
Ditinjau dari :
1. Apakah nutrisi yang diberikan pada saat gigi tumbuh
dihubungkan/ dikaitkan dengan pencegahan karies
gigi.
2. Apakah makanan yang mengandung gula bersifat
kariogenik.
3. Apakah frekuensi makan penyebab karies gigi.
4. Jenis gula pada diet
5. Apakah diperlukan penggunaan pengganti gula (non
sugar sweetener)
HUBUNGAN MAKANAN DAN KARIES GIGI
Beberapa makanan terdiri dari :
Karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.
(Teori MILLER 100 tahun lalu → karbohidrat
merupakan bahan yang paling berhubungan dengan
karies gigi )
EFEK DIET PADA KARIES GIGI
1. Melindungi permukaan enamel
2. Mempengaruhi metabolisme pada
mikroorganisme mulut
3. Modifikasi oral psikologis pada karbohidrat
LEMAK
1. Lemak dan protein merupakan bahan yang non-
kariogenik/ cario static.
2. Lemak mempunyai sifat “clearance” dari
makanan pada gigi, sehingga karbohidrat
berkurang keterlibatannya pada control plak.
3. Penelitian pada orang Eskimo yang
mengkonsumsi lemak (65%) → prevalensi karies
menurun.
4. Bagaimana lemak menurunkan caries masih
belum terbukti
5. Beberapa hipotesa tentang peran lemak
tersebut sbb. :
- Beberapa fatty acid, terutama oleic acid
merupakan faktor yang meningkatkan
pertumbuhan bakteria ( lactic acid ). Dimana
streptococcus dihambat oleh lauric acid
(lauricidin)
- “Long Chain fatty acid mengurangi disolusi
dari hydroxyapalite oleh asam
 Mengurangi retensi bahan makanan pada gigi apabila
intake lemak bertambah
 Lemak mungkin melindungi permukaan gigi dan
mencegah penetrasi asam pada enamel)
 Lemak memproduksi selapis film pada pemukaan
partikel-partikel makanan
 Diet lemak akanmeningkatkan konsentrasi fluoride.
PROTEIN DAN KARIES GIGI
Protein merupakan bahan yang non kariogenik, masih
sedikit penelitian high protein dengan dental karies.
Protein pada tepung, gladin dan glutonin →
membentuk gluton → menurunkan efek perubahan
gula oleh saliva.
Pada pencabutan pada tikus menunjukkan karies gigi
yang berhubungan proses diet dengan protein yang
dimasak → kerusakan pada amino acid lysine →
mengurangi sifat kariogenik.
Pada dry milk yang diproses dengan autodave →
merusak lysin → menurunkan docalsifikasi → perlu
penelitian lebih lanjut untuk menghubungkan diet
protein dan perkembangan karies.
Pada protein energy malnutrition (selama masa
pertumbuhan menyebabkan :
- Keterlambatan erupsi
- Gangguan perkembangan mandibula
- Gangguan aliran saliva
KARBOHIDRAT
1. Peran karbohidrat pada penyebab karies gigi :
2. Karbohidrat harus ada didalam mulut
3. Karbohidrat dapat diubah oleh mikroorganisme yang
dapat merusak enamel
4. Polisacharida, disacharida, monosacharida
mempunyai sifat kariogenik
5. Karbohidrat berpartisipasi pada karies iniation
6. Karbohidrat mudah melekat pada plak →
menyebabkan karies
7. Lamanya karbohidrat di rongga mulut
CARBOHYDRAT
 Monosacharida - Glukose
- Fruktose
- Galactose
- Sugar Alkohol : Sorbitol
: Xylitol
: Mennitol

 Disacharida - Sucrose
- Lactose
- Maltose
 Polysacharida - Starch
- Glukose Polimer
- Glycogen
- Dietary Fiber
HAL PENTING BAHAN KARBOHIDRAT SEBAGAI
PENYEBAB KARIES :
1. Bentuk kimia dari karbohidrat
2. Lamanya karbohidrat dalam rongga mulut.
3. Frekuensi makan karbohidrat.

Jumlah karbohidrat yang dimakan lebih berpengaruh


pada karies dari pada bentuk fisik karbohidrat.
BEBERAPA BAHAN MAKANAN PEMBERSIH
Makanan yang berserat : apel, jeruk yang dapat
membersihkan makanan yang menempel dan dimakan
pada akhir makan atau diantara 2 waktu makan.
Tetapi plak terutama pada gigi anteriortidak dapat
dihilangkan oleh makanan berserat tetapi dapat
mencgah penumpukan bahan yang lekat pada gigi.
Meskipun anak dan orang tua dianjurkan untuk
makan makanan berserat tetapi sikat gigi tetap harus
rutin dilakukan.
Meskipun anak dan orang tua dianjurkan untuk
makan makanan berserat tetapi sikat gigi tetap
harus rutin dilakukan.
TRACE ELEMENT DAN DENTAL KARIES
Fluoride : merupakan bahan yang dipakai untuk
pencegahan terjadinya karies gigi.
Mokybdonum, vanadium dan strontium kariostatik.
Solenium, magnesium dan cadmium kariogenik.
NON SUGAR SWEETENER
Karena penggunaan sugar yang meluas dan
menyebabkan karies gigi maka produk non sugar
sweetenenr berkembang pesat untuk mengurangi
karies gigi.
Di UK non sugar sweetener dibagi menjadi 2
kelompok sebagai berikut :

Bulk sweetener :
- Mempunyai persamaan rasa dengan sucrose.
- menghasilkan kalori
- beberapa berupa sugar, alcohol, pakol
Yang termasuk : sorbitol, mannitol, hydrogenated
glukosa syrup, isomalt lactitol, maltitol
Intranse sweetener :
Tidak ada atau kecil sekali mengandung sucrose dan
tidak semanis sucrose.
Yang termasuk : Saccharin, Acenulfame K,
Aspertam,Thonmatin.

Dibeberapa negara semua produk gula yang sudah


diperiksa akan dilabel Mr. Happy - Tooth, missal :
Swedia 20 % produk permen sudah berlogo Mr. Happy
tooth.
DIET HISTORI
Paling ideal didapat dari orang tua anak
Evaluasi tentang diet anak dicatat minimal 5 hari
termasuk hari libur.
Informasi tentang diet meliputi :
a. Bentuk makanan
b. Jumlah makanan
c. Waktu makan
d. Urutan makanan
e. Penyajian bentuk makan
HAL YANG LEBIH SPESIFIK YANG PERLU
DIPERHATIKAN :
Adanya karbohidrat yang mudah difermentan dan
melekat pada gigi.
Frekwensi makan yang mengandungkarbohidrat.
Adanya makanan pembersih pada diet.
Setelah dengan atau dental hygienis menganalisa
diet dan menjelaskan diet yang benar.
DIET PADA ANAK-ANAK
Sosialisasi diet sangat penting untuk
pencegahan karies sebagai berikut :
1. Konsumsi gula secara terus menerus menjdi
penyebab karies gigi.
2. Kebiasaan makan akan menyebabkan kerusakan
gigi dan akan menyebabkan kegemukan yang
akhirnya akan menyebabkan penyakit jantung.
Kebiasaan makan dapat dipelajari sejak
kecil, akan lebih sulit apabila dilakukan pada usia
yang lebih lanjut.
ANAK USIA 0-1 TAHUN
Merupakan periode untuk merubah diet dari minum
susu botol / ASI menuju makanan padat.
ASI diberikan pada usia 4-6 blan untuk tentukan
psikologi dan nutrisi.
ASI penting untuk memproteksi anak dari infeksi.
Usia > 4 bulan periode menghisap dan swallow.
Usia 5 bulan memfungsikan bibir dengan pemakaian
sendok.
Usia 6 bulan minum dengan gelas.
Perkembangan fungsi motorik anak seringkali pada
usia mengalami defisiensi ion.
Pada periode ini dengan susu botol →
Menimbulkan rampant caries.
ANAK USIA 1-3 TAHUN
Kebutuhan kalori lebih besar dari pada bayi.
Biasanya diet pada anak-anak akan mengikuti
kebiasaan makan pada keluarga tersebut dan sering
berhubungan dengan diet gula dan lemak.
Diet yang sering terjadi adalah dengan Fe dan
Vitamin D.
Pada susu yang dikonsumsi anak sering kekurangan
ion, harus ditambahkan air.
ANJURAN :
-Pengurangan pemberian permen atau pemberian
vitamin D
-Pemberian fluoride
- Sikat gigi yang intensif
Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan
pada tulang dan gusi (ridet).
Vitamin D terdapat pada ikan, telur, margarine
dan susu.
Biasanya pemberian makanan manis dilakukan
orang tua (nenek, saudara dan lain-lain) sebagai
tanda cinta.

Anjuran :
- Pengurangan pemberian permen atau
pemberian vitamin D
- Pemberian fluoride
- Sikat gigi yang intensif
ANAK 3-6 TAHUN

Peningkatan aktifitas
Peningkatan makan
Overweight, dental caries
Pergantian pola makan
Minum air non cariogenic, non calori
ANAK 6-12 TAHUN

Peningkatan aktifitas dan pertumbuhan tubuh


Overweight
Untuk gigi permanent yang baru tumbuh sering
terkena karies karena maturasi gigi yang belum
sempurna
Pengaruh media → untuk snacking
Pengaruh orang tua untuk diet sangat besar

ANAK 12-19 TAHUN


Peningkatan aktifitas : Sport dan rekreasi
→ Snacking pengaruh group
DIET COUNSELLING
Perhatian pada diet anak yang mempunyai
pengaruh pada kesehatan
Memodifikasi pola makanan/ diet untuk memperoleh
kesehatan gigi dan umum yang lebih baik
Memberi atensi pada lingkungan yang
mempengaruhi kebiasaan makan/ diet
Memfasilitasi kondisi kesehatan
Catatan :
Untuk sosialisasi diet tersebut, perlu ada hubungan
positif dengan anak tersebut, hindari perkataan : “
avoid this”, don’t eat that”
DIAGNOSA
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Usia anak
2. Derajat karies
3. Kondisi gigi dan jaringan sekitar
4. Waktu tanggal gigi
5. Kesehatan umum anak
6. Space yang ada.
DIET MODIFIKASI

1. Frekuensi makan lebih penting


2. Menghindari makan diantara 2 waktu makan
3. Menghindari minuman soft drink (fruit juice), yang
sifatnya bukan hanya cariogenic, tetapi
mempunyai sifat erosi dan tinggi kalori
4. Permen diberikan minimal terutama waktu makan
5. Pada makanan dingin label “ no added sugar
mengandung high level of natural sugar
6. Menggunakan dietary advice yang positif
7. Mengunyah PH – Neutral sugar – free gum
meningkatkan aliran saliva dan meningkatkan
remineralisasi dan mencegah demineralisasi.
8. Anjuran yang baik untuk diet yaitu “ give teeth
arest untuk sekurang-kurangnya 1 jam diantara
waktu makan atau snack
VITAMIN
Vitamin A :
Gejala Klinis gigi def vitamin A
- Gingiva yang memerah
- Bibir mudah berdarah
- Peningkatan aktifitas osteoclast menjadi
decalsifikasi
- Xerophthal mia, Xeroderma
- Severe vitamin A deficiency enamel, menjadi
hypoplasia,
Vitamin D :
Gejala klinis gigi def vit D
- Osteoporosis
- Enamel hypoplasma
SUGAR CLOCK
Johansson & Birkhed, 1994

Sumber : Diagnosis and Risk Prediction of Dental Caries – Per Axelsson (2000)

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak


Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai