Health
Educatio
n
Kelompok 1A - KSM IKGA
Brigit Pavita (20.29)
Chansa Salabilla (20.31)
Cut Khansa (20.33)
DH
E
★ DHE (dental education adalah suat proses
menginformasikan,
health memotivasi
) dan u ditujukan
kepada membantu
individu dan kelompok masyarakat yang
derajat kesehatan gigi yang setinggi-untuk mencapai
tingginya.
★ Pada kasus anak-anak, seringkali orang tua atau wali nya juga
diberikan DHE agar dapat mengingatkan anaknya untuk
menjalani instruksi dokter dengan benar.
★ DHE termasuk dalam preventive dentistry.
3 Level pencegahan dalam kedokteran
gigi
● Primer : untuk terjadinya
mencegah
mempertahankan penyakit dan fisiologis.
keseimbangan
pasien, Contoh:
kontrol plak, aplikasi topical edukasisealant
flour, fissure
● Sekunder : untuk mendeteksi karies secara dini dan intervensi
untuk mencegah keberlanjutan penyakitnya. Contoh: terapi PAR
(dilakukan pada gigi permanen muda) dan pulp capping.
● Tersier : untuk mencegah menyebarnya penyakit yang akan
menghilangkan fungsi pengunyahan pada rongga mulut. Contoh:
restorasi, pulpotomy, pulpektomi, PSA, ekstraksi, space
maintainer.
TUJUAN
DHE
Memperkenalkan kepada individu/masyarakat akan
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta
dapat menjadi acuan untuk menanamkan kebiasaan
menjaga kesehatan gigi pada anak yang masih dini
(karena masih dalam tahap perkembangan baik
secara fisik, maupun psikis)
DIET
ASESSMENT
Food Balance Sheets
0 Merupakan perkiraan tidak langsung dari jumlah makanan yang dikonsumsi.
Diperoleh dengan membagi jumlah total makanan dengan jumlah penduduk
1 negara dan menghubungkannya dengan frekuensi karies dan konsumsi
gula.
Interview Method
04 Diet recall — makanan yang dikonsumsi selama 1-2 hari diingat (1
hari atau 24 jam) dan Riwayat diet — pertanyaan dibuat tentang pola
dan kebiasaan makanan secara umum dalam jangka waktu yang lebih
lama.
0 Questionnaires
Mirip dengan wawancara. Individu diberikan kuesioner yang
5 harus dilengkapi dengan tanda centang pada jawaban yang
benar.
KARIE
S
Teori karies
Definisi
Penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme
infeksius pada gigi yang
menyebabkan penghancuran
jaringan terkalsifikasi
pada gigi (Rao, 2012)
Mikroorganisme
(agen)
S. Mutans Lactobacilli
Awal proses Perkembangan aktif
karies lesi kavitas
Penggunaan dental
appliances dan
restorasi
Alat ortodonsi, retorasi
(oberhanging/overfilling) ->
meningkatkan resiko karies
-> plak mudah menempel
Komposisi gigi
02
Teknik sikat gigi
03
Bass/Modified Bass Technique
Modified Stillman Technique 04
Scrub Technique
Charter’s Method 05
Roll Technique
Physiologic Method 06
Fones Technique
Bass/Modified Bass Technique
★ Bulu sikat ditempatkan pada sudut
45 derajat terhadap sumbu gigi dan
bulu sikat dengan lembut didorong
ke dalam sulkus gingiva dan area
interproksimal.
★ Lalu bulu sikat digerakkan maju
mundur dengan getaran selama 1
hingga 15 detik untuk setiap
area.
★ Permukaan oklusal disikat dengan
gerakan anteroposterior. Dalam
metode bass yang dimodifikasi,
setelah gerakan getaran diterapkan,
sikat digulung ke arah permukaan
oklusal.
Modified Stillman
Technique
★ Bulu sikat ditempatkan pada 45 derajat ke apeks gigi pada
margin gingiva sehingga sebagian dari bulu sikat mengenai
gingiva.
★ Sikat kemudian digerakkan secara mesiodistal dengan gerakan
bertahap menuju bidang oklusal. Cara ini dapat membersihkan
area interproksimal.
Scrub Technique
★ Scrub technique adalah teknik yang paling umum digunakan.
Bulu sikatnya ditempatkan pada 90 derajat terhadap
permukaan gigi dan sikat digerakkan maju mundur.
★ Pada teknik ini hanya dapat membersihkan permukaan gigi
dan bukan merupakan teknik yang baik untuk menghilangkan
plak dari area interproksimal.
★ Teknik juga dapat menyebabkan abrasi gigi dan resesi
gingiva.
★ Teknik ini sangat ideal untuk digunakan pada anak-anak
dengan kemampuan motorik yang masih dalam
perkembangan.
★ Untuk usia 5- 6 th
Charter’s Method
★ Sikat ditempatkan pada 45
derajat terhadap sumbu
Panjang gigi. Bulu sikat dengan
kuat didorong ke dalam
interproksimal area dengan
sedikit gerakan berputar dan
bergetar.
★ Bulu sikat ditekan ke sisi
gigi dan gingiva serta
digerakkan dengan melingkar
pendek atau maju mundur.
★ Metode ini disarankan jika ada
luka atau cedera pada
gingiva.
Roll Technique
★ Bulu sikat ditempatkan di atas attached gingiva pada sudut
45 derajat.
★ Bulu sikat digerakkan memutar dengan kuat pada gingiva
kearah koronal. untuk memucatkan jaringan sebentar dan
sikat digosok ke arah oklusal.
★ Teknik ini mudah dilakukan dan digunakan oleh banyak
orang.
Teknik ini lebih baik bila jaringan periodontal pasien dalam
keadaan sehat.
Physiologic
Method
★ Metode ini didasarkan pada keyakinan bahwa tindakan
menyikat gigi harus menstimulasi perjalanan makanan di atas
mahkota menuju gingiva.
★ Teknik ini membutuhkan sikat yang lembut dan penyikatan
dilakukan dengan menyapu dari bagian koronal apikal
menuju margin gingiva dan gingiva.
Fones Technique
★ Bulu sikat ditekan kuat pada gigi dan gingiva dengan
bulu sikat di 90 derajat terhadap permukaan bukal dan
handle sikat gigi sejajar dengan bidang oklusal.
★ Pasien kemudian mengoklusikan gigi dan sikat digerakkan
secara berputar.
★ Teknik ini efektif untuk anak kecil dengan keterampilan
yang minimal.
Pasta gigi
★ Anak memiliki kemampuan berkumur dan meludah ->
pasta gigi berflouride
★ Anak belum memiliki kemampuan meludah ->pasta
gigi non flouride -> mencegah tertelannya bahan
flouride
Berkumu
r
menghilangkan sisa makanan
setelah makan, setelah sikat
gigi, dan flossing
★ Air dimasukkan secukupnya
dlm mulut
★ Gigi RA/ RB oklusi
★ Air ditiupkan dg bantuan
tekanan bibir/ pipi →
air keluar melalui sela-
sela gigi
★ Diulangi min 3 x
Frekuensi gosok
gigi
★ Menyikat gigi sebaiknya
dilakukan setiap selesai
makan, paling sedikit 2 x
sehari
★ Sesudah makan pagi
★ Sebelum tidur malam
Interproksimal
cleaning
•Menghilangkan plak
interproksimal secara
efisien dan mengurangi
skor plak, inflamasi
gingiva dan
perdarahan.
•Menyikat gigi
dikombinasikan dengan
flossing adalah yang
paling efisien.
Sugar o’clock
Semakin dekat jarak waktu
setiap frekuensi makan, semakin
tinggi resiko kariesnya
penurunan tiba-tiba pH saliva dari sekitar 6,5 menjadi 5,0 setelah
asupan karbohidrat yang dapat difermentasi. PH kemudian kembali
ke nilai istirahat normal dalam waktu sekitar 15-40 menit.
Kontrol
diet
Kurangi makanan manis
dan lengket serta
mengandung asam;
banyak makan-makanan
berserat bergizi seperti
sayur dan buah-buahan
Kontrol ke
drg 3-6
bulan
sekali
Daftar Pustaka
1. Dean, Jeffrey A, Avery, David R and Ralph E. McDonald. 2011. McDonald and Avery.
2. Dentistry for the Child and Adolescent. 9th edition. Missouri: Mosby Inc.
3. Pinkham, Casamassimo, dkk. 2005. Pediatric Dentistry Infancy Through Adolescence. 4th
edition. Missouri: Elsevier Saunders.
4. Rao, Arathi. 2012. Principles and Practice of Pedodontics. 3rd Edition. New Delhi:
Jaypee
Brothers Medical Publishers (P) Ltd
5.Dwimega, 2020. Penggunaan Pasta Gigi bagi Anak. FKG universitas trisaki.
http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000036078/2020_
M
D2_FKG_2977.pdf
01
Terimakasih
02
03
!
04
05
06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik