SEMESTER IV
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
BLOK. PROMOTIV PREVENTIV
MODUL 2. PREVENTIV DENTISTRY
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
1. YOGA DARMA UTAMA 20180710044
2. JAUHAROTUN NISA' ARDAN INGTYAS 20180710002
3. THIO JESSLYN ANGELINA RAKSHITA 20180710020
4. ADELINE NOVELLA HAMBALIE 20180710031
5. SAGITA DYAH PUSPITASARI 20180710035
6. ZULFA KURNIAWAN ABDILLAH 20180710014
7. NINDITA DIARESTI SURYANI 20180710060
8. INCE ESCHA FAATUR SAKTI H.H 20180710090
9. DEWI AYU ANDROMEDHA S 20180710085
10. CLAUDIA LEITITIA SINATRA 20180710071
11. INDRIA PUTRI WULANDARI 20180710048
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan dan kasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Modul 2. Oral Imunologi”.Penyusunan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dosen pada diskusi kelompok kecil.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca tentang imunologi teutama dalam hal imunologi oral.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu kami sangat
menghargai dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi kekurangan
serta kesalahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
2
MODUL 2
ORAL IMUNOLOGI
A. TOPIK MODUL
I. JUDUL MODUL : PREVENTIV DENTISTRY
II. JUDUL PEMICU : Pencegahan gigi berlubang
III. NAMA FASILITATOR : Dianti Saptaswari. ,drg., Sp.Perio.
B. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Karies gigi adalah penyakit yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut. Karies
gigi dapat terjadi segera setelah gigi erupsi, prosesnya berjalan dengan cepat
sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi dari yang paling ringan hingga yang
paling parah. Sampai saat ini karies masih menjadi masalah di seluruh dunia, terutama
di negara berkembang seperti Indonesia yang secara perlahan terus meningkat.
Permukaan oklusal, pit dan fissure adalah suatu daerah pada gigi yang paling banyak
terserang karies. Sekitar 30% anak usia 1 sampai dengan 3 tahun pernah menderita
karies pada gigi sulung, dan 67% dari karies ini merupakan karies oklusal. Pada gigi
tetap 65% gigi molar pertama mengalami karies oklusal pada usia 12 tahun. Tingginya
prevalensi karies pada gigi molar pertama permanen disebabkan pit dan fissure yang
dalam pada permukaan oklusal gigi, sehingga memudahkan tertimbunnya sisa
makanan, mikroorganisme yang sukar dibersihkan dengan bulu sikat gigi. Makanan
yang tertimbun pada pit dan fissure yang dalam akan difermentasikan oleh
mikroorganisme sehingga menyebabkan demineralisasi jaringan gigi dan dengan
berjalannya waktu maka timbullah karies. Faktor lain yang menyebabkan cepatnya
terjadinya karies pada gigi molar pertama permanen bawah adalah gigi ini merupakan
gigi permanen yang pertama tumbuh. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
menurunkan prevalensi karies pada gigi molar satu permanen pada anak-anak.Upaya
tersebut mengingat bahwa pentingnya fungsi gigi molar permanen dalam sistem
stomatognatik.Gigi molar satu permanen mudah diserang karies gigi karena bentuk
anatomisnya, permukaannya memiliki pit dan fisur yang memudahkan retensi
makanan dan merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan bakteri karies.Selain itu, sulit
bagi anak untuk membersihkan secara baik daerah pit dan fisur gigi molarnya dengan
sikat gigi, karena sebagian besar bagian dalam pit dan fisur tidak dapat dicapai
dengan bulu sikat gigi.Dengan demikian gigi molar satu permanen paling mudah
3
terkena karies dibandingkan gigi permanen lainnya.Oleh karena itu diperlukan upaya
untuk melindungi molar permanen dari karies.
II. PEMICU 1
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun datang ke dokter gigi diantar ibunya
untuk kontrol rutin. Ibu pasien mengeluh anaknya masih minum susu
menggunakan botol dan memiliki kebiasaan ngemil makanan manis dan
lengket. Pemeriksaan klinis ekstra oral tidak terdapat kelainan. Pemeriksaan
intra oral,
banyak terdapat debris dan plak pada gigi rahang atas dan rahang bawah,
nursing bottle caries pada gigi anterior rahang atas. Skor def-t 4. Dokter gigi
melakukan caries risk assesement mengunakan metode cambra..
4
2. Ibu pasien mengeluh anaknya masih minum susu menggunakan botol dan
memiliki kebiasaan ngemil makanan manis dan lengket.
3. Pemeriksaan intra oral,banyak terdapat debris dan plak pada gigi rahang
atas dan rahang bawah, nursing bottle caries pada gigi anterior rahang
atas.
4. Skor def-t 4.
5. Dokter gigi melakukan caries risk assesement mengunakan metode
cambra..
VI. PEMICU 2
Dokter gigi merencanakan perawatan pencegahan karies/gigi berlubang pada pasien
tersebut.mDokter gigi menjelaskan kepada ibu pasien tentang rencana perawatan
adalah dental health education, kontrol diet dan topikal aplikasi fluor.
5
2 rencana perawatan Rencana perawatan adalah tindakan yang dirancang
untuk membantu pasiendalam beralih dari tingkat
kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan
dalamhasil yang diharapkan.
3 DHE Proses mengiformasikan, memotivasi, dan membantu
seorang atau kelompok untuk mencontoh dan
mempertahankan gaya hidup sehat, memfasilitasi
perubahan lingkungan dan mengarahkannya pada
perubahan kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik..
4 kontrol diet sebuah metode yang mengatur asupan makanan ke
dalam tubuh guna menjaga berat badan yang
terkontrol.
5 topikal aplikasi fluor pengolesan langsung langsung fluor pada enamel baik
dalam bentuk foam, gel atau varnish.
6
1. Untuk dilakakukan kontrol rutin guna memeriksa perkembangan dan kondisi
rongga mulut pasien apabila terdapat kelainan atau tidak
2. Kebiasaan pasien tersebut menyebabkan terjadinya karies
3. Debris dan plak muncul karena adanya sisa makananatau cairan tertentu yang
tidak dibersihkan seperti yang berhubungan dengan kebiasaan pasien yang
menyebabkan nursing bottle caries
4. Menandakan tingkat keparahan karies dari pasien anak yang masih tergolong skor
moderate atau sedang.
5. Untuk mengetahui resiko karies pd gigi sulung px anak sebelum terjadi kerusakan
pd gigi permanen agar dapat dilakukan perawatan dan pencegahan karies.
5. PETA KONSEP
ROKOK
7
KERUSAKAN EPITEL
PEMERIKSAAN INTRA ORAL : PLAK PUTIH TEBAL PADA KOMISURA DALAM MEMANJANG
HINGGA MUKOSA NBUKAL REGIO 6 KANAN DAN KIRI, TIDAK DAPAT DIKEROK DAN TEPI
KEMERAHAN
8
TERAPI :
- BEDAH
KIE
KONTROL
D. LEARNING ISSUE
1. apa hubungan kebiasaan px dengan kondisi pada kesehatan gigi dan mulut yg dialami px
2. DEFT-4
a. Definisi
b. bagaimana cara perhitungan Deft
3. Metode Cambra
a. Definisi
b. Prosedur
c. Tujuan
4. Pencegahan karies gigi
a. Definisi
b. Tujuan
9
c. Macam cara
5. DHE pada kasus
6. Kontrol diet pada kasus
7. Topikal aplikasi flour
a. Definisi
b. Tahapan
10