Abstrak
Korespondensi:
Ellyza Herda
Departemen Ilmu Material
Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Indonesia
Email :ellyza_herda@yahoo.com
JMKG 2016;1(5):56-63.
56
Ellyza Herda:Tinjauan Peran Dan Sifat Material Yang Digunakan
Abstract
57
diferensiasi yang pada akhirnya menghasilkan menyediakan ruangan untuk vaskularisasi,
jaringan yang diharapkan. Scaffold perlu pembentukan jaringan baru dan terjadi
didesain agar mempunyai sifat-sifat yang remodeling. Mampu memfasilitasi transpor
diharapkan sehingga dapat menjalankan nutrisi, growth factor, pembuluh darah dan
fungsinya dengan baik dan permukaan material sampah (buangan) sebagai hasil
scaffold perlu mempunyai morfologi yang metabolisme.11 Scaffold harus menyediakan
tepat untuk perlekatan dan diferensiasi sel. lingkungan mikro yang menyerupai
Pemilihan biomaterial merupakan faktor lingkungan fisiologis sehingga sel punca
penting sama pentingnya juga dengan dapat menginterpretasi instruksi biomaterial
mengeksplorasi dan menentukan material scaffold dan merubah berdasarkan nasibnya,
scaffold yang cocok untuk menyerupai berdasarkan komposisi dan strukturnya
matriks ekstraseluler dari jaringan yang biomaterial akan mengirimkan sinyal
digantikan. Pentingnya pemilihan scaffold spesifik kepada sel menjadi sinyal biokimia.
yang sesuai dengan sel punca oleh karena Sehingga sifat topografi , kimia dan fisik
biomaterial akan mempengaruhi nasib dari sel biomaterial merupakan faktor penting untuk
punca. 8, 9 Namun disamping kelebihan yang mengarahkan nasib dari sel punca.9
dipaparkan, scaffold memiliki kekurangan
yaitu teknik pembuatan yang tidak mudah Syarat-syarat scaffold dalam rekayasa
untuk memproses material dasar menjadi jaringan
scaffold yang siap pakai dan tidak semua Syarat-syarat scaffold untuk menjalankan
material dapat cocok atau sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut:
sel punca.10 Makalah ini bertujuan untuk 1. Biokompatibel artinya tidak
membahas tentang material yang digunakan mengakibatkan respon biologis yang tidak
untuk scaffold rekayasa jaringan, bentuk, diinginkan. Scaffold harus biokompatibel
ukuran dan sifat-sifat penting yang harus dengan sel-sel dan dapat berintegrasi dengan
dimiliki oleh scaffold. jaringan host tanpa menimbulkan respon
imun dan sitotoksisitas. Biokompatibilitas
Telaah Pustaka dapat dipengaruhi oleh teknik pembuatan
scaffold dan produk korosi. Misalnya residu
Pengertian dan syarat scaffold kimia yang terlibat dalam proses polimerisasi
Menurut Karande dkk (2008) scaffold atau (seperti pelarut organik, inisiator, staiblizer,
perancah adalah biomaterial solid, porus dan crosslinking agent atau monomer yang
berbentuk 3 dimensi yang didesain berperan tidak bereaksi) dapat keluar / bocor dari
untuk mendukung interaksi sel-biomaterial, scaffold yang telah ditanam, sehingga tidak
adhesi sel dan deposisi matriks ekstraseluler, hanya biomaterial yang kontak tetapi juga
menyediakan suplai gas, nutrisi dan komponen yang mudah keluar dan produk
faktor pengaturan sehingga dapat terjadi degradasi harus biokompatibel. Penglepasan
proliferasi, diferensisasi dan maturasi sel. hasil samping asam dari material scaffold
Fungsi scaffold untuk regenerasi jaringan dapat menyebabkan nekrosis jaringan atau
adalah sebagai berikut: sebagai space inflamasi oleh karena penurunan tajam pada
holder untuk mencegah adanya gangguan/ pH lokal.3, 11-13
bahaya terhadap jaringan, menyediakan 2. Dapat didegradasi artinya dapat
struktur yang bersifat sementara untuk terurai dan dieliminasi dari tubuh melalui
mendukung jaringan oleh karena struktur ini proses yang terjadi secara alami. Scaffold
akan hilang karena degradasi seiring dengan harus dapat didegradasi dan diresorbsi
waktu, sebagai substrat bagi sel agar dapat dengan tingkat yang dapat dikontrol dan
melakukan adhesi, tumbuh, berproliferasi, disesuaikan dengan pertumbuhan sel atau
migrasi dan berdiferensiasi.Berperan sebagai jaringan.3,11, 13, 14 Contohnya biodegradasi
alat pengiriman untuk sel, memfasilitasi biomaterial polimer melibatkan pembelahan
distribusi sel pada jaringan yang akan tumbuh, ikatan terhadap hidrolisis dan enzimatis
JMKG 2016;1(5):56-63.
58
Ellyza Herda:Tinjauan Peran Dan Sifat Material Yang Digunakan
59
memandu sel-sel melakukan adhesi, 3. Sifat elektrostriktif. Sifat
pertahanan dan proliferasi sel-sel elektrostriktif atau elektroaktif merujuk
osteogenik, menyediakan struktur yang pada perubahan material dalam bentuk
saling berhubungan (interkonektivitas) dan ukuran mengikuti stimulasi input
melalui sel-sel baru yang mampu bermigrasi elektrik. Biomaterial dapat dialiri muatan
dan pembuluh darah baru dapat terbentuk. elektrik melalui ion-ion, muatan elektris ini
11, 12, 15
Osteoinduksi adalah kemampuan menunjukkan peran yang penting dalam
material untuk menginduksi sel punca menstimulasi proliferasi atau diferensiasi
/ stem cell dari jaringan disekelilingnya berbagai macam tipe sel punca. 9
untuk berdiferensiasi menjadi osteoblas sel 4. Sifat elektrik. Pengaruh adhesi
pembentuk tulang.15 Proses sel-sel punca sel, migrasi dan orientasi merespon stimuli
dibawa ke sisi penyembuhan tulang sehingga elektrik. Sifat elektrik dapat diatur dengan
dapat menstimulasi jalur diferensiasi memperkenalkan nanostruktur konduktif,
osteogenik. 11 Osseointegrasi adalah ikatan contohnya adalah partikel nano metal (silver,
permukaan (surface bonding) antara tulang gold) dan struktur nano karbon (contoh :
dan biomaterial.15 nanotubes, nanofibers).9
2. Sifat mekanis. Sel punca merespon 5. Sifat morfologi. Morfologi scaffold
sifat mekanik substrat tempat sel tersebut mencakup tentang interkonektivitas, ukuran
akan tumbuh, faktor yang mempengaruhi dan bentuk pori. Scaffold merupakan struktur
sifat mekanis scaffold adalah antarmuka artifisial yang harus mirip dengan struktur
adhesi antara sel dengan material.9 Sifat morfologi dan fungsi jaringan disekeklilingnya.
mekanik secara in vitro : scaffold harus Scaffold harus dapat terjadi perlekatan dan
mempunyai kekuatan yang cukup untuk migrasi sel, mengirim dan mempertahankan
menahan tekanan hidrostatik dari cairan sel dan faktor pertumbuhan, mampu
jaringan dan mempertahankan ruangan melakukan difusi nutrisi sel, porositas tinggi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel untuk meningkatkan area permukaan yang
dan produksi matriks. Sifat mekanik secara tersedia untuk perlekatan sel dan jaringan
in vivo: karena jaringan selalu dibawah tumbuh dan memfasilitasi distribusi sel
tekanan fisiologi (seperti kompresi, tekanan, secara seragam dan transpor nutrien yang
torsi dan tekukan) sifat mekanik scaffold cukup.9
yang ditanam harus sedekat mungkin Diagram cara kerja scaffold dan cara
sesuai dengan jaringan yang hidup sehingga untuk pertumbuhan selnya dapat dilihat
penyembuhan dapat terjadi.3, 6, 11 pada gambar 1.
Gambar 1.A dan B) Scaffold dengan struktur berpori. Oksigen & nutrisi disediakan oleh
media kultur sel. C) Sel ditanam dalam scaffold. D) Sel mulai berproliferasi & bermigrasi
ke matriks scaffold. E) Sel berkolonisasi penuh pada matriks & mulai menempati matrix
extrasellulernya.F) Lapisan atas sel mengkonsumsi oksigen & nutrisi, lalu mengurangi jumlah
sel awal yang bermigrasi kedalam scaffold. Bahkan sel berhenti migrasi karena kekurangan
oksigen & nutrisi. Lapisan sel dapat bertahan pada difusi oksigen & nutrisi dari medium yang
disebut depth penetration (Dp) sel.
JMKG 2016;1(5):56-63.
60
Ellyza Herda:Tinjauan Peran Dan Sifat Material Yang Digunakan
61
co-glycolate (PLGA), silk, gelatin chondroitin tricalcium phosphate, TCP). Sedangkan
hyaluronan, gel atau sponge collagen dan keramik kalsium fosfat yang paling banyak
self-assembled peptide. diteliti : TCP, HA (Ca10(PO4)6(OH)2) dan
3. Keramik. Keramik merupakan tetracalcium phosphate.12
material inorganik, mempunyai struktur Material berukuran nano saat ini makin
keras dan brittle, sulit untuk dibuat struktur banyak digunakan oleh karena kesamaan
porus. Bioactive calcium phosphate ceramics dimensi terhadap jaringan contohnya tulang
contohnya adalah hydroxyapatite (HA) dan kartilago, nanomaterial menunjukkan
&tricalcium phosphate (TCP, Ca3(PO4)2) sifat permukaan yang unik (topografi
yang digunakan sebagai pengganti tulang.2 permukaaan, kimia permukaan, pembasahan
Scaffold dari material keramik digunakan permukaan dan energi permukaan) oleh
untuk menyerupai hidroksiapatit yang karena area permukaan dan kekasaran yang
terdapat dalam jaringan tulang yang meningkat dibandingkan dengan material
mengalami mineralisasi yaitu material konvensional / mikron.19 Keuntungan
keramik fosfat kalsium. Contohnya: biomaterial dengan struktur nano adalah
hidroksiapatit dan fosfat beta trikalsium ukuran kecil, porositas tinggi dan rasio area
sering digunakan untuk aplikasi rekayasa permukaan terhadap volume tinggi. Area
jaringan tulang oleh karena biokompatibilitas permukaan yang tinggi pada nanomaterial
dan sifat mekanik yang mirip dengan meningkatkan adsopsi protein adhesif.15
tulang.5 Scaffold keramik yang terbuat dari Namun pengaruh nanomaterial terhadap
bubuk keramik hydroxyapatite/tricalcium kesehatan manusia dan lingkungan
phosphate (HA/TCP) dan digunakan masih belum jelas dimengerti, khususnya
bersama dengan adult human dental pulp respon toksik terhadap nanopartikel yang
stem cells (DPSCs) dilaporkan membentuk ditimbulkan oleh degradasi nanomaterial
struktur seperti pulpa dan dentin saat yang tertanam. Banyak laporan yang
ditransplantasikan secara subkutan kedalam menyatakan masuknya nanopartikel ke
immunocompromised Mice. Hydroxyapatite dalam sel pada paru-paru, sistem imun
(HA) memiliki komponen yang sama dnegan dan juga organ lain. Nanopartikel diserap
mineral jaringan tulang dan tetap stabil oleh sel-sel endotel, makrofag alveolar,
dalam melawan kelarutan oleh karena cairan epitel pulpmonary atau usus, sel-sel saraf
tubuh, sedangkan tricalcium phosphate (TCP) dll. Gutwein dkk (dalam Zang dkk) meneliti
mempunyai tingkat resopsi yang lebih tinggi tentang viabilitas osteoblas in vitro saat
dibandingkan dengan HA. Dengan mengatur dikultur dengan partikel nanoalumina
rasio komponen pada komposit HA/TCP dan titania selama 6 jam. Penelitian ini
maka tingkat resorpsi dapat dikontrol.5, 18 menunjukkan bahwa nanopartikel keramik
Keramik kalsium fosfat telah banyak diteliti lebih aman terhadap osteoblas daripada
dan digunakan untuk sintesis scaffold karena partikel keramik konvensional, berukuran
komposisinya hampir sama dengan tulang mikron.Sebaliknya, pada paru-paru carbon
yaitu komposisi kalsium-fosfat didalam nanotube lebih toksik daripada carbon black
tubuh, menunjukkan biokompatibilitas, yang membahayakan kesehatan karena
osteokonduktivitas dan biodegradasi. terpapar inhalasi kronis.19
Contohnya : hidroksiapatit yang dihasilkan
dari coral / karang rekonstruksi ortopedi. Simpulan
Kelemahan coral HA adalah sulit untuk
mengontrol ukuran pori sehingga digunakan Persyaratan scaffold untuk rekayasa jaringan
HA sintetis. Material inorganik dan dapat sangat kompleks dan spesifik dengan
diresorpsi yang digunakan untuk aplikasi struktur dan fungsi jaringan yang diharapkan.
rekayasa jaringan tulang adalah: CaCO3 Ukuran, bentuk dan jenis material, ukuran
(argonite), CaSO4-2H2O (plaster of Paris) pori dan interkonektifitasnya, mempengaruhi
Ca3(PO4)2 (beta-whitlockite, bentuk dari perilaku dan fungsi sel punca sehinnga
JMKG 2016;1(5):56-63.
62
Ellyza Herda:Tinjauan Peran Dan Sifat Material Yang Digunakan
mempengaruhi nasib sel punca akan menjadi Stem cell-biomaterial interactions for
sel apa nantinya. regenerative medicine. Biotechnology
Advances 30:338–51.
Daftar Pustaka 10. Chen, Q., Roether, J.A., Boccaccini, A.R.
2008. Tissue Engineering Scaffolds from
1. Pramanik, S., Pingguan-Murphy, B., Bioactive Glass and Composite Materials.
Osman, N.A.A. 2012. Progress of key Topics in Tissue Engineering 4:1-27.
strategies in development of electrospun 11. Karande, T.S., Agrawal, C.M. Function
scaffolds: bone tissue. Sci. Technol. Adv. and requirements of synthetic scaffolds
Mater 13:1-13. in tissue engineering. In: Laurencin ,C.T.,
2. Holzapfel, B.M., Reichert, J.C., Schantz, Nair, L.S., editors. 2008. Nanotechnology
J.T., Gbureck, U., Rackwitz, L., Nöth, U., and Tissue Engineering - The Scaffold.
et al.2013. How Smart Do Biomaterials London, New York: CRC Press. Hlm. 54-68.
Need To Be? A Translational Science And 12. Oh, S., Oh, N., Appleford, M., Ong, J.L.
Clinical Point Of View. Advanced Drug Bioceramics for Tissue Engineering
Delivery Reviews 65. Applications - A Review. 2006 American
3. Dhandayuthapani, B., Yoshida, Y., Journal of Biochemistry and Biotechnology
Maekawa, T., Kumar, D.S. 2011. 2(2):49-56.
Polymeric Scaffolds In Tissue Engineering 13. O’Brien, F.J. Biomaterials & scaffolds
Application: A Review. Hindawi Publishing for tissue engineering. 2011. Materials
Corporation International Journal Of Today 14(3):88-95.
Polymer Science :1-16. 14. Collins, M.N., Birkinshaw, C. 2013.
4. Galler, K.M., D’Souza, R.N., Hartgerink, Hyaluronic acid based scaffolds for tissue
J.D., Schmalz, G. 2011. Scaffolds for engineering—A review. Carbohydrate
Dental Pulp Tissue Engineering. Adv Dent Polymers 92:1262- 79.
Res 23(3):333-39. 15. Chiara, G., Letizia, F., Lorenzo, F., Edoardo,
5. Marei, M.K.2010. Regenerative Dentistry. S., Diego, S., Stefano, S., et al. 2012.
Egypt: Morgan & Claypool Publisher. Nanostructured Biomaterials for Tissue
6. Chan, B.P., Leong, K.W.2008. Scaffolding Engineered Bone Tissue Reconstruction.
in tissue engineering: general approaches Int. J. Mol. Sci. 13: 737-57.
and tissue-specific considerations. Eur 16. Ma, P.X., Elisseeff, J. 2 005. Scaffolding
Spine J 17(4):S467-S79. in Tissue Engineering. United Kingdom:
7. Murugan, R., Ramakrishna, S.2007. Taylor & Francis Ltd; 2005.
Development of Cell-Responsive 17. Burdick, J,A., Mauck, R.L. 2011.
Nanophase Hydroxyapatite for Tissue Biomaterials for Tissue Engineering
Engineering. American Journal of Applications. New York: Springer. Hlm:10.
Biochemistry and Biotechnology 18. Mastrogiacomo, M., Muraglia, A., Komlev,
3(3):118-24. V., Peyrin, F., Rustichelli, F., Crovace, A.,
8. Zhang, L., Morsi, Y., Wang, Y., Li, et al. 2005.Tissue engineering of bone:
Y., Ramakrishna, S. 2013. Review search for a better scaffold. Orthod
scaffold design and stem cells for tooth Craniofacial Res 8: 277-84.
regeneration. Japanese Dental Science 19. Zhang, L., Webster, T.J. 2009.
Review 49:14-26. Nanotechnology and nanomaterials:
9. Martino, S., D’Angelo, F., Armentano, Promises for improved tissue
I., Kenny, J.M., Orlacchio, A. 2012. regeneration. Nano Today 4:66-80.
63