Anda di halaman 1dari 7

Sumadhi Sastrodihardjo:Desinfeksi Hasil Cetakan

Desinfeksi Hasil Cetakan

Sumadhi Sastrodihardjo
Departemen Ilmu Material danTeknologi Kedokteran Gigi FKG
USU

ISSN 2302-5271
Abstrak

Pengambilan cetakan dilakukan dalam pembuatan restorasi


maupun pesawat ortodonti untuk mendapatkan model gigi
dan rongga mulut pasien. Pada hasil cetakan memungkinkan
terjadinya perpindahan bakteri, jamur atau virus yang
ada pada saliva maupun darah yang ada didalam rongga
mulut. Pembersihan hasil cetakan dengan membasuh hasil
cetakan tidak cukup untuk menghilangkan seluruh bakteri
atau virus yang melekat pada hasil cetakan. Untuk itu
desinfeksi hasil cetakan diperlukan untuk menghindarkan
terjadinya infeksi silang diantara pasien dan operator. Infeksi
silang dapat berupa perpindahan virus, jamur atau bakteri
penyebab penyakit seperti B hepatitis, tuberkulosa, herpes
dan Human Immunodeficiency Virus- Acquired Immune
Deficiency Syndrome (HIV-AIDS). Banyak bahan desinfektan
yang telah direkomendasikan untuk dipergunakan dalam
usaha pendesinfeksian hasil cetakan seperti klorin kompon,
iodofor, glutaraldehid dan fenol. Berbagai cara desinfeksi
dapat dilakukan seperti perendaman, penyemprotan maupun
mencampurkan desinfektan pada bahan cetak. Namun
beberapa cara desinfeksi memberikan efek samping berupa
perubahan dimensi terutama pada hasil cetakan alginat,
kualitas permukaan bahan cetak, kekasaran permukaan dan
sifat2 bahan lainnya. Disini akan dibahas dan didiskusikan efek
samping yang terjadi pada bahan cetak oleh pendesinfeksian
hasil cetakan. Selain itu akan dipaparkan mengenai desinfeksi
dengan mempergunakan sinar ultra violet, sinar biru, mikrowef,
otoklaf, obat kumur dan kemungkinan penggunaan cairan
obat-obatan herbal sebagai bahan desinfektan hasil cetakan..

Korespondensi:
Kata kunci : Hasil Cetakan, Desinfeksi, Desinfektan
Sumadhi Sastrodihardjo
Departemen Ilmu Material
danTeknologi Kedokteran Gigi
FKG USU
Jl. Alumni No.2 Kampus USU
Medan
sanyrs@yahoo.com

45
The Impression Disinfection

Abstract

Impression taking is performed to find model of patient’s


teeth and oral cavity in making restoration or orthodontic
appliances. The impression enable bacteria, fungi or virus from
saliva or blood in oral cavity to be transferred. Washing the
impression by using running water is not enough to completely
remove all of bacteria, fungi or virus has been attached on the
impression. Therefore the disinfection procedure on impression
is needed to avoid the cross infection between the patient and
operator. Cross infection of contamination of virus, fungi or
bacteria cause of B hepatitis, tuberculosis, herpes zoster and
Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency
Syndrome (HIV-AIDS) diseases. There are many many
disinfectant agents which have been recommended to be used
in effort to disinfect impression such as chlorine compound,
iodophore, glutaraldehide and phenol. There are several
methods of disinfection can be performed such as immersion,
spray or admix the disinfectant into impression material.
However several disinfection methods cause side effects such
as dimensional change especially on alginate impression,
quality of impression surface, surface roughness and other
properties of impression material. In this paper the side effects
occur in impression material caused by impression disinfection
will be studied and discussed. Farther the disinfection by using
UV light, blue light, microwave, autoclave, gargle and the
possibility of traditional flora solution using as disinfectant of
impression will be explained.

Keywords : Impression, Disinfection, Disinfectant.

Pendahuluan penyakit yang dapat terjangkit melalui hasil


cetakan ini seperti B hepatitis, tuberkulosa,
Kontaminasi silang herpes dan Human Immunodeficiency Virus-
Rongga mulut merupakan tempat yang ideal Acquired Immune Deficiency Syndrome
untuk tempat tumbuh kembangnya bacteri, (HIV-AIDS).(1,2,3)
virus maupun jamur. Untuk mendapatkan
model dalam pembuatan restorasi atau Desinfeksi hasil cetakan
pesawat ortodonti didahului dengan Segera setelah pengambilan cetakan biasanya
pengambilan cetakan rongga mulut yang dilakukan pembersihan hasil cetakan dengan
memungkinkan terjadinya kontaminasi membasuhnya dengan air mengalir untuk
bakteri, virus atau jamur pada hasil menghilangkan air liur atau darah yang
cetakan. Melalui hasil cetakan ini dikuatirkan melekat pada hasil cetakan. Namun demikian
terjadinya kontaminasi silang diantara pasien belum semua bakteri, virus atau jamur
dengan dokter gigi atau laboran. Beberapa dapat dihilangkan dengan cara ini. Untuk

46 JMKG 2016;5(2):45-51.
Sumadhi Sastrodihardjo:Desinfeksi Hasil Cetakan

menghilangkan bakteri, virus atau jamur dan semprotan hanya dilakukan pada kasus
ini hasil cetakan perlu didesinfeksi dengan tertentu seperti pada registrasi gigitan.
bahan anti-mikroba yang dikenal dengan Bahan cetak kompon dapat dilakukan
sebutan desinfektan. Desinfektan yang penyemprotan dengan desinfektan fenol.(1)
sering dipergunakan dalam mendesinfeksi
hasil cetakan.berupa klorin kompon, iodofor, Penyemprotan dengan cairan
glutaraldehid dan fenol. Marya dkk telah desinfektan
mensurvei pendesinfeksian yang dilakukan Cetakan alginat harus diisi dengan gips
di India dan mendapatkan bahwa 75.9% dalam waktu yang singkat setelah pelepasan
responden hanya membersihkan hasil dari dalam mulut dan proses desinfeksi harus
cetakan dengan air mengalir dan 24.1% dalam waktu yang singkat menghindarkan
melakukan desinfeksi dengan desinfektan perubahan dimensi hasil cetakan. Prosedur
kimia. Mereka menghimbau agar diadakan yang direkomendasikan belakangan ini oleh
standard untuk infection control.(1,2,3,4) Centers for Disease Control and Prevention,
Desinfeksi hasil cetakan dapat dilakukan Amerika Serikat adalah penyemprotan
dengan mempergunakan cairan bahan kimia, dengan desinfektan. Setelah cetakan
dibasuh dengan air mengalir, keseluruhan
Desinfeksi dengan bahan kimia permukaan cetakan disemprot dengan
Beberapa bahan desinfektan berupa cairan desinfektan dan segera dibungkus dengan
kimia sudah banyak dipergunakan untuk serbet kertas yang telah direndam dalam
mendesinfekasi hasil cetakan seperti klorin desinfektan dan dimasukkan dalam kantong
kompon, iodofor, glutaraldehid dan fenol. plstik tertutup selama 10 menit. Cetakan
Penggunaan desinfektan ini disesuaikan kemudian dikeluarkan dari kantong plastik
dengan bahan cetak yang akan didesinfeksi. dan serbet kertas, dibasuh dengan air dan di
Untuk cetakan alginat direkomendasikan kibas-kibaskan untuk menghilangkan cairan
untuk mempergunakan klorin kompon atau kemudian cetakan diisi dengan gips yang
iodofor. Untuk bahan cetak polisulfid dan sesuai dengan keperluannya.(1)
silicon dipergunakan glutardehid, klorin
kompon, iodofor atau fenol. Untuk polieter Perubahan dimensi hasil cetakan oleh
dipergunakan klorin kompon atau iodofor prosedur desinfeksi
sedang untuk bahan cetak seng oksid egenol Kedua metode tersebut diatas telah dibuktikan
dipergunakan glutardehid atau iodofor. menyebabkan terjadinya perubahan dimensi
Bahan cetak kompon didesinfeksi dengan pada hasil cetakan walaupun ada penelitian
iodofor atau klorin kompon.(1) lain yang menyatakan sebaliknya. Amin
dkk memperlihatkan terjadinya perubahan
Perendaman dalam cairan desinfektan dimensi yang bermakna pada cetakan
Anusavice telah menyatakan bahwa alginat tetapi tidak pada cetakan silikon
desinfeksi dengan bahan kimia ini dapat adisi maupun kondensasi dan bahan cetak
dilakukan dengan perendaman dalam seng oksid egenol.(5) Walaupun demikian
bahan desinfektan. Untuk cetakan alginat Hiraguchi dkk melaporkan bahwa tidak terjadi
perendaman dapat dilakukan dalam larutan perubahan dimensi yang berarti setelah
sodium hipoklorit 1% tidak lebih lama dari 10 dilakukan penyemprotan bahan desinfektan
menit agar tidak terjadi perubahan dimensi. pada hasil cetakan alginat rahang atas tak
Desinfeksi cetakan polisulfit dan silikon dapat bergigi.(6) Jagger dkk menyatakan bahwa
dilakukan dengan perendaman tetapi tidak terjadi sedikit perubahan dimensi pada hasil
lebih dari 30 menit. Cetakan polieter juga cetakan elastomer yang didesinfeksi dengan
dapat dilakukan dengan perendaman dalam desinfektan kimia secara perendaman.(7)
waktu yang pendek kurang dari 10 menit. Panza dkk mendapatkan perubahan dimensi
Desinfeksi bahan cetak seng oksid egenol yang signifikan pada cetakan alginat setelah
lebih baik dilakukan dengan perendaman direndam dalam larutan sodium hipoklorit

47
selama 15 menit tetapi tidak pada bahan dimensi pada hasil cetakan seperti yang
cetak elastomer polieter dan polisulfid.(8) terlihat pada pendesinfeksian dengan
Dorner dkk melaporkan adanya perubahan mempergunakan prosedur perendaman
dimensi pada hasil cetakan alginat setelah atau penyemprotan. Beberapa peneliti telah
diberi semprotan desinfektan.(9) Mellili dkk mencoba cara ini dan menghubungkannya
menunjukkan adanya perubahan dimensi dengan sifat-sifat bahan cetak alginat
yang signifikan pada bahan cetak polieter seperti perubahan ph sewaktu pengerasan,
dan silikon setelah dilakukan desinfeksi waktu pengerasan, daya alir, kekuatan gel,
secara perendaman.(10) Silva dan Salvador deformasi permanent dan detil reproduksi.
tidak mendapatkan perubahan dimensi yang Hasil penelitian mereka menunjukan adanya
berarti pada pendesinfeksian cetakan silikon perubahan sifat bahan cetak tergantung pada
kondensasi yang direndam dalam desinfektan jenis dan konsentrasi desinfektan. Amalan
selama 10 dan 20 menit.(11) Martin dkk tidak dkk mendapatkan bahwa klorheksidin sangat
mendapatkan perubahan dimensi yang sesuai sebagai cairan campur alginat karena
bermakna.pada pendesinfeksian cetakan tidak mempengaruhi sifat bahan cetak.
alginat maupun elastomer.(12) Oderinu dkk (14)
Al-Harby dan Ibrahim mempergunakan
mendapatkan tidak terjadinya perubahan kuaternari amonium kompon 0.5%, garam
dimensi yang berarti bila cetakan alginat sodium fenoksid 1.2% atau cairan iodofor
didesinfeksi selama 10 menit baik secara 0.05% untuk dicampurkan dengan alginat.
penyemprotan atau perendaman tetapi Mereka mendapatkan peningkatan waktu
menunjukkan perubahan dimensi yang pengerasan dengan waktu pengerasan
signifikan ketika dilakukan selama 20 atau terpendek pada campuraan dengan garam
30 menit.(13) sodium fenoksid 1.2%.(15)

Efek pada kekasaran permukaan bahan Penggunaan obat kumur sebagai cairan
cetak campur alginat
Ternyata prosedur desinfekasi dapat Cairan obat kumur juga mempunyai efek
mempengaruhi sifat bahan cetak seperti anti bakteri dan memungkinkan untuk
kehalusan permukaan bahan cetak. dipergunakan sebagai cairan campur pada
Dorner dkk telah mempelajari kekasaran bahan cetak alginat. Efek anti bakteri
permukaan bahan cetak irreversible telah diperlihatkan tidak berbeda diantara
hydrocolloids dan elastomer setelah desinfeksi penggunaan obat kumur sebagai cairan
secara penyemprotan sodium hipoklorit campur alginat maupun dengan perendaman
1%. Mereka mendapatkan perubahan dalam cetakan dalam obat kumur.(16)
permukaan cetakan yang signifikan tetapi
tidak pada bahan cetak elastomer.(9) Amin Penggunaan cairan herbal sebagai
dkk juga memperlihatkan adanya perubahan bahan anti-bakteri
kekasaran permukaan cetakan alginat tetapi Cairan herbal yang berasal dari tumbuhan
tidak pada bahan cetak silikon. (5) Panza sering dipergunakan sebagai obat dan banyak
dkk mendapatkan porosity pada permukaan yang mengandung bahan anti-bakteri. Ekstrak
cetakan alginate setelah perendaman dalam kulit batang jambu mete, ekstrak mengkudu,
bahan desinfektan. (8) rebusan daun sirih merah atau rebusan teh
hijau mempunyai potensi sebagai bahan
Penggunaan desinfektan sebagai cairan antiseptik dan menghambat pertumbuhan
campur alginat bakteri. Demikian juga jus lemon dan cuka
Desinfektan sebagai larutan dapat apel dapat dipergunakan sebagai larutan
dipergunakan sebagai cairan pencampur desinfektan. Hal ini memungkinkan cairan
pada bahan cetak alginat. Pencampuran herbal dapat dipergunakan sebagai bahan
desinfektan ini dengan alginat untuk desinfeksi hasil cetakan.(17,18,19,20) Al-Khafagy
menghindarkan terjadinya perubahan dkk mendapatkan bahwa perendaman

48 JMKG 2016;5(2):45-51.
Sumadhi Sastrodihardjo:Desinfeksi Hasil Cetakan

cetakan silikon dalam jus lemon selama 20 sinar ultra violet selama 20 menit untuk
menit dan cuka apel selama 5 menit efektif mendesinfeksi cetakan silikon.(21)
dalam mendesinfeksi bakteri streptokokus
dan stafilokokus.(21) Desinfeksi dengan mempergunakan
sinar biru (blue light)
Sterilisasi dengan otoklaf Sinar biru juga dikenal sebagai sinar yang
Otoklaf sebagai alat sterilisasi juga dipergunakan dalam melakukan sterilisasi.
dipergunakan untuk mendesinfeksi hasil Al-Khafagy dkk telah melakukan desinfeksi
cetakan. Thota dkk telah melakukan bahan cetak alginat dan elastomer silikon
desinfeksi bahan cetak elastomer dengan dengan mempergunakan sinar biru tetapi
mempergunakan otoklaf dan mengevaluasi tidak mendapatkan perbedaan pertumbuhan
kestabilan dimensi bahan cetak tersebut. bakteri yang nyata secara statistik setelah
Mereka mendapatkan perubahan dimensi penyinaran dengan sinar biru selama 10
yang signifikan pada hasil cetakan walaupun atau 20 menit.(21)
masih dapat diterima secara klinis.(22)
Millar dan Deb telah melakukan desinfeksi Pembahasan
pada bahan cetak elastomer dengan
mempergunakan otoklaf bertemperatur Pendesinfekasian hasil cetakan telah
134 C dan tidak mendapatkan perubahan
o
disadari penting untuk dilakukan agar
dimensi maupun kekuatan sobek. terhindar dari terjadinya kontaminasi silang
(23)
Ramakrishnaiah dkk mendapatkan diantara pasien dan operator. Banyak cara
bahwa sterilisasi bahan cetak elastomer atau metode pendesinfeksian cetakan
dengan otoklaf menyebabkan perubahan yang dapat dipergunakan walaupun masih
dimensi tetapi masih dalam batas toleransi banyak efek samping yang dapat terjadi.
rekomendasi American Dental Association Perubahan dimensi hasil cetakan setelah
(ADA).(24) pendesinfeksian merupakan hal yang penting
dan utama untuk diperhatikan dalam
Sterilisasi dengan mikrowef pemilihan bahan dan cara pendesinfeksian
Sterilisasi hasil cetakan dengan cetakan. Pada bahan cetak hidrokoloid
mempergunakan mikrowef juga telah diajukan adanya sifat imbibisi menjadi kendala
oleh beberapa peneliti. Ramakrishnaiah dkk dalam mendapatkan keakurasian hasil
mendapatkan bahwa sterilisasi bahan cetak cetakan setelah pendesinfesian. Banyak cara
elastomer dengan mikrowef menyebabkan pendesinfeksian yang telah diajukan seperti
perubahan dimensi tetapi masih dalam penggunaan otoklaf, mikrowef, sinar ultra
batas toleransi rekomendasi American violet atau sinar biru, namun keterbatasan
Dental Association (ADA).(24) Ritonga dkk informasi mengenai keefektifan dan efek
telah melakukan desinfeksi candida albicans samping yang mungkin terjadi menyebabkan
dengan mempergunakan mikrowef berdaya belum ada yang menyatakan metode terbaik
800W dan mendapatkan penurunan jumlah yang dapat dipergunakan.
candida albicans sesuai dengan waktu
desinfeksi.(25) Simpulan

Desinfeksi dengan mempergunakan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa


sinar ultra violet desinfeksi hasil cetakan diperlukan untuk
Sinar ultra violet dikenal sebagai sinar yang menghindarkan terjadinya infeksi silang
dipergunakan dalam melakukan sterilisai. diantara pasien dengan operator. Banyak
Al-Khafagy dkk telah melakukan desinfeksi metode pendesinfeksian yang telah diajukan
bahan cetak alginat dan silikon dengan tetapi banyak pula yang memberikan efek
mempergunakan sinar ultra violet (8watt/ samping berupa kehilangan keakurasian hasil
cm2). Mereka merekomendasikan pemakaian cetakan. Selain daripada itu dapat merubah

49
sifat-sifat bahan cetak yang dipergunakan. ES, Borges AL, Fernandes Junior VB,
Pengamatan lebih mendalam perlu dilakukan Yamamoto EC. Effect of disinfection
untuk mendapatkan metode pendesinfeksian of irreversible hydrocolloid impression
yang tepat untuk hasil cetakan. materials with 1% sodium hypochlorite
on surface roughness and dimensional
Daftar pustaka accuracy of dental stone casts. Eur J Gen
Dent 2014;3:113-9.
1. Anusavice KJ, Shen C, Rawls HR. Phillips’ 10. Melilli D, Rallo A, Cassaro A, Pizzo G.
Science of Dental Materials. 12th ed. St The Effect of Immersion Disinfection
Louis : Saunders, 2013; 166, 171-5 Procedures on Dimensional Stability of
2. Almortadi N, Chadwick RG. Disinfection Two Elastomeric Impression Materials. J
of dental impressions – compliance Oral Science 2008; 50(4): 441-6.
to accepted standards. British Dental 11. Silva SMLM, Salvador MCG. Effect
Journal 2010; 209: 607-11 of the Disinfection Technique on the
3. CasemiroLA, De Carvalho F, Pires-de- Linear Dimensional Stability of Dental
Souza P, Panzeri H, MartinsCHG, Ito IY. In Impression Materials. J Appl Oral Sci
vitro antimicrobial activity of irreversible 2004; 12(3): 244-9
hydrocolloid impressions against 12 oral 12. N. Martin N, M.V. Martin MV, Jedynakiewicz
microorganisms. Braz. oral res. 2007; NM. The dimensional stability of dental
21(4): 323-9.  impression materials following immersion
4. Marya CM, Shukla P, Vandana Dahiya V, in disinfecting solutions. Dental Materials
Jnaneswar A. Current status of disinfection 2007; 23(6), 2007: 760-8
of dental impressions in Indian dental 13. Oderinu OH, Adegbulugbe IC, Shaba OP.
colleges: a cause of concern. J Infect Comparison of the Dimensional Stability
Dev Ctries 2011; 5(11):776-80. Of Alginate Impressions Disinfected with
5. Amin WM, Al-Ali MH, Al Tarawneh SK, 1% Sodium Hypochlorite using the Spray
Taha ST, Saleh MW, Ereifiz N. The Effects or Immersion Method. Nigerian Quarterly
of Disinfectants on Dimensional Accuracy Journal of Hospital Medicine 2007; 17
and Surface Quality of Impression (2): 69-73 
Materials and GypsumCasts. J Clin Med 14. Amalan A, Ginjupalli K, Upadhya N.
Res 2009; 1(2): 81-9 Evaluation of Properties of Irreversible
6. Hiraguchi H, Kaketani M, Hirose H, Hydrocolloid Impression Materials Mixed
Yoneyama T. The Influence of Storing with Disinfectant Liquids. Dent Res J
Alginate Impressions Sprayed with (Isfahan) 2013; 10(1): 65-73.
Desinfectant on Dimensional Accuracy 15. Al-Harby HA, Ibrahim IKb. The effect of
and Deformation of Maxillary Edentulous certain disinfectant agents on alginate
Stone Models. Dent Mater J 2010; 29(3): impression material. J Bagh College
309-315. Dentistry 2011; 23(2): 13-6.
7. Jagger DC, Vowles RW, McNally L, Davis 16. Sastrodihardjo S, Harahap KI. Disinfection
F, O’Sullivan DJ. The Effect of a Range Capacity of Mouthwashes using as Admix
of Disinfectants on the Dimensional Solution of Alginate Impression. Poster
Accuracy and Stability of Some presentation in International Dental
Impression Materials. 2007; 15(1): 23-8. Material Congress (IDMC) Bali, 4-6
8. Panza LHV, Port VC, Salvador MCG, Silva November 2016.
Rosa OP. Evaluation of Dimensional 17. Harsini, Sutardjo I, Martono S,
Stability of Impression Materials Sunanrityas S, Sudarsono. Pengaruh
Immersed in Disinfectant Solutions using Ekstrak Kulit Batang Jambu Mete
A Metal Tray. Revista Odonto Ciencia-Fac. (Anacardium Occidentale Linn.) sebagai
Odonto/PUCRS 2006; 21(53): 261-5. Bahan Antiseptik terhadap Ekspresi
9. Dorner AR, Ferraz da Silva JM, Uemura Vascular Endothelial Growth Factor

50 JMKG 2016;5(2):45-51.
Sumadhi Sastrodihardjo:Desinfeksi Hasil Cetakan

(VEGF) pada Luka bekas Pencabutan Gigi 22. Thota KK,  Jasthi S,  Ravuri R,  Tella
Marmut Dentika Dental J 2014; 18(1): S. A comparative evaluation of
38-42 the dimensional stability of three different
18. Dharmawati IGAA, Swastini IGAA, elastomeric impressionmaterials after
Widiasti NM. Efek Berkumur Ekstrak autoclaving - an invitro study. J Clin
Mengkudu dapat Menghambat Diagn Res. 2014; 8(10):ZC48-50.
Pertumbuhan Streptokokus Sp sebagai 23. Millar BJ, Deb S. Effect of Autoclave
Penyebab Terjadinya Plak. Dentika Dental Sterilisation on the Dimensional Stability
J 2014; 18(2): 111-5. and Tear Strength of Three Silicone
19. Haniastuti T, Asih R. Penurunan Produksi Impression Materials. Open Journal of
Asam dan Pertumbuhan Bakteri Stomatology, 2014, 4, 518-26.
Streptococcus Sobrinus setelah Terpapar 24. Ramakrishnaiah R, Al Kheraif AAA, Qasim
Rebusan Daun Sirih Merah 10%. Dentika SS. The Effect of Chemical Disinfection,
Dental J 2013; 17(4): 324-8. Autoclave and Microwave Sterilization
20. Andayani R, Chismirina S, Habdani AB. on the Dimensional Accuracy of
Efek Antibakterial Rebusan Teh Hijau Polyvinylsiloxane Elastomeric Impression
terhadap Pertumbuhan Aggregatibacter Materials. World Applied Sciences Journal
Actinomycetemcomitans sebagai 2012; 17(1): 127-32
Periodontopatogen Periodontitis Agresif. 25. Ritonga PWU, Tamin H, Suryanto D.
Dentika Dental J 2012; 17(2): 172-6. Pengaruh Lama Desinfeksi dengan Energi
21. Al-Khafagy MT, Yasiri IK, Hamed SJ. Microwave terhadap Perubahan Dimensi
Disinfection of silicon impression dan Jumlah Candida Albicans Basis Gigi
materials by using different natural Tiruan Resin AkrilikPolimerisasi panas.
solutions (in vivo study). Kofa Medical Dentika Dental J 2013; 17(3): 246-50
Journal 2010; 13(1S):45-51.

51

Anda mungkin juga menyukai