KARIES GIGI
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi I
Oleh,
Ada bebrapa factor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah
terhadap karies yaitu factor morfologi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel,
factor kimia dan kristalografis. Pit dan fissure pada gigi posterior sangat rentan
terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut
terutama pit dan fissure yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat
menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan karies (Pinautuli,
2010)
4. Faktor waktu
Diet merupakan salah satu factor yang penting dalam melakukan pencegahan
karies. Untuk anak-anak dengan masalah karies yang berat, dokter gigi harus
mengevaluasi semua factor etiologi termaksuk pola makan dan diet. Dokter gigi harus
dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memperhatikan pola makan anak setiap
makanan yang mengandung karbohidrat terutama yang dapat melekat pada
permukaan gigi dan dapat melarut perlahan-lahan, akan memproduksi asam di dalam
dan sekitar plak gigi. Jika pola tersebut muncul, dokter gigi harus memberikan
rekomendasi spesifik mengenai modifikasi diet akan lebih diterima orang tua dan
anak dibandingkan dengan mengubah pola makan secara keseluruh.
2. Kontrol Plak
RA Cawson, menyatakan bahwa plak gigi merupakan media pelekat bakteri
pada polisakarida yang tebal pada daerah-daerah yang tidak terjangkau, dapat
mempertinggi produksi asam bakteri dan memperlambat aksi buffer saliva.
3. Penggunaan fluor
Penambahan fluor ke dalam air minum, baik air tanah, air PAM, maupun air
kemasan hanya mempunyai kadar fluor di bawah 0,3 ppm. Padahal hasil penelitian,
kadar fluor dalam air minuman yang dapat mengurangi terjadinya karies gigi sekitar 1
ppm. Selain melalui air minum fluor dapat diberikan melalui tablet fluor, garam,
susu, vitamin,ataupun pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor juga ditemukan pada
sayur- sayuran, buah-buahan, minuman, ikan, dan daging. Kadar fluor yang tinggi
ditemukan pada ikan teri, sawi, dan teh .
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Kegiatan Alat
Metode Waktu
No Peraga
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan
-Mengucapkan salam Menjawab
salam
-Memperkenalkan diri Menyimak
-Menyampaikan maksud
Menyimak
dan tujuan 2 menit
Apersepsi:”Pernahkah
adik-adik ketika makan
giginya terasa sakit?” jika
pernah berarti gigi adik-
adik ada kariesnya.
2. Penyampaian Materi
TIK I: Pengertian -Menyimak
Karies gigi -Menulis Flashcard 1 menit
VI.Alat Peraga
1. Flashcard
Meganada Hiranya Putri (2010) Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan pendukung gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Scully C, Cawson R.A, Alih Bahasa Yuwono L, Atlas Kedokteran Gigi : Penyakit
Mulut, Cetakan II, Penerbit Hipokrates
Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah, Jakarta, 2004.
Asmawati, Fransario A, Pasolon, Analisis hubungan karies gigi dan status gizi
usia 10-11 tahun di SD athirah, SDN Bawangkaraeng dan SDN 3 Bangkala.
Makassar Dentofacial Jurnal Kedokteran Gigi 2007.
Wulandari M, Sayono, Ulfa N. Hubungan konsumsi kalsium dalam makanan dan
minuman dengan keparahan karies gigi pada murid kelas IV dan V SDN Mlati
Kidul 1 dan 2 Kudus.jurnal unimus .2012
Hansen Ch.Wala, Dinar A. Wicaksono, Elita Tambunan. Gambaran Status Karies
Gigi Anak Usia 11-12 Tahun pada Keluarga Pemegang Jamkesmas Di
Kelurahan Tumatangtang 1 Kecamatan Tomohon Selatan.2013
Kementerian Kesehatan RI.Buku panduan pelatihan kader kesehatan gigi dan
mulut di masyarakat,-- Jakarta 2012
VIII. Evaluasi
1. Bentuk : Pertanyaan Langsung
2.Jenis :Lisan
Jawaban
1. Pengertian Karies gigi
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm,
dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri
plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi
jaringan karies gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya.
2. Penyebab Karies gigi
1. Faktor Agent(Plak dan mikroorganisme atau bakteri)
2. Faktor susbstrat (karbohidrat makanan atau diet)
3. Faktor host atau gigi
4. Faktor waktu
Dalam proses terjadinya karies sangat penting adanya peran diet sebagai
pemasok substrak, terutama gula (dalam bentuk sukrosa) untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Makanan yang mengandung karbohidrat terutama gula
(sukrosa) adalah subtract yang paling penting bagi metabolism mikroba yang
melekat pada permukaan gigi. Penyakit tersebut dimulai dari bakteri atau
kuman yang berada pada permukaan gigi. Daya kariogenik dari kuman
tersebut timbul karena adanya produksi asam laktat yang mengakibatkan PH
mulut menjadi turun dimana mencapai titik kritis (5,5). Pada PH ini bahan-
bahan organik alam email seperti kalsium dan phospat maudah larut.
Teori Acidogenic Chemisi Parasitic dari Miller, mengatakan bahwa sisa-sisa
makanan yang mengandung karbohidrat di dalam mulut akan mengalami
fermentasi oleh kuman flora normal rongga mulut menjadi asam piruvat dan
asam laktat melalui proses glikolisis. Mikroorganisme yang berperan dalam
proses glikolisis adalah Lactobacillus acidophilud dan streptococcus mutans.
Asam yang dibentuk dari hasil glikolisis akan mengakibatkan larutannya
email gigi, sehingga terjadi proses dekalsifikasi email atau karies gigi.
4. Pencegahan Karies gigi
1. Penyuluhan diet
Diet merupakan salah satu factor yang penting dalam melakukan pencegahan
karies. Untuk anak-anak dengan masalah karies yang berat, dokter gigi harus
mengevaluasi semua factor etiologi termaksuk pola makan dan diet. Dokter gigi harus
dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memperhatikan pola makan anak setiap
makanan yang mengandung karbohidrat terutama yang dapat melekat pada
permukaan gigi dan dapat melarut perlahan-lahan, akan memproduksi asam di dalam
dan sekitar plak gigi. Jika pola tersebut muncul, dokter gigi harus memberikan
rekomendasi spesifik mengenai modifikasi diet akan lebih diterima orang tua dan
anak dibandingkan dengan mengubah pola makan secara keseluruh.
2. Kontrol Plak
RA Cawson, menyatakan bahwa plak gigi merupakan media pelekat bakteri
pada polisakarida yang tebal pada daerah-daerah yang tidak terjangkau, dapat
mempertinggi produksi asam bakteri dan memperlambat aksi buffer saliva.
3. Penggunaan fluor
Penambahan fluor ke dalam air minum, baik air tanah, air PAM, maupun air
kemasan hanya mempunyai kadar fluor di bawah 0,3 ppm. Padahal hasil penelitian,
kadar fluor dalam air minuman yang dapat mengurangi terjadinya karies gigi sekitar 1
ppm. Selain melalui air minum fluor dapat diberikan melalui tablet fluor, garam,
susu, vitamin,ataupun pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor juga ditemukan pada
sayur- sayuran, buah-buahan, minuman, ikan, dan daging. Kadar fluor yang tinggi
ditemukan pada ikan teri, sawi, dan teh .
IX.Pengembangan Materi
Assalamu’alaikum,Wr.,Wb.
Hallo semua, bagaimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat semua ya,
sebelumnya teteh disini akan memperkenalkan diri terlebih dahulu nama teteh Shafa
Marwah Aurilla Kusdinar dari Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya.Teteh datang kesini bermaksud untuk berbagi ilmu penyakit gigi dan
mulut.Sebelumnya,teteh ingin bertanya terlebih dahulu Apakah adik-adik pernahkah
adik-adik ketika makan giginya terasa sakit? Nah,jika iya maka kemungkinan adik-
adik terkena karies gigi. Kalo begitu, mari kita simak baik-baik mengenai karies gigi.
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm,
dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri
plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi
jaringan karies gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya.
Penyebab terjadinya karies yaitu factor Agent (Plak dan mikroorganisme atau
bakteri),factor Substrat (Karbohidrat makanan atau diet), factor host atau gigi,factor
waktu.
Dalam proses terjadinya karies sangat penting adanya peran diet sebagai
pemasok substrak, terutama gula (dalam bentuk sukrosa) untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Makanan yang mengandung karbohidrat terutama gula (sukrosa)
adalah subtract yang paling penting bagi metabolism mikroba yang melekat pada
permukaan gigi. Penyakit tersebut dimulai dari bakteri atau kuman yang berada pada
permukaan gigi. Daya kariogenik dari kuman tersebut timbul karena adanya produksi
asam laktat yang mengakibatkan PH mulut menjadi turun dimana mencapai titik kritis
(5,5). Pada PH ini bahan-bahan organik alam email seperti kalsium dan phospat
maudah larut.
Teori Acidogenic Chemisi Parasitic dari Miller, mengatakan bahwa sisa-sisa
makanan yang mengandung karbohidrat di dalam mulut akan mengalami fermentasi
oleh kuman flora normal rongga mulut menjadi asam piruvat dan asam laktat melalui
proses glikolisis. Mikroorganisme yang berperan dalam proses glikolisis adalah
Lactobacillus acidophilud dan streptococcus mutans. Asam yang dibentuk dari hasil
glikolisis akan mengakibatkan larutannya email gigi, sehingga terjadi proses
dekalsifikasi email atau karies gigi.
Jika karies tersebut belum terjadi maka dapat dilakukan pencegahan karies
dengan cara penyuluhan diet,control plak,penggunaan flour dan pemeliharaan oral
hygiene.
Alhamdulillah adik-adik materi yang disampaikan telah selesai. Jadi
kesimpulannnya karies gigi adalah lubang pada gigi yang disebabkan oleh
plak,karbohidrat makanan,gigi dan waktu bisa dicegah dengan cara penyuluhan
diet,penggunaan flour,control plak dan pemeliharaan oral hygiene.
Semoga adik-adik dapat memahami mengenai karies gigi dan pencegahannya.
Terimakasih atas perhatian dan partisipasinya. Saya harap apa yang saya sampaikan
dapat bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa jaga kebersihan gigi! Sampai
bertemu dilain waktu adik-adik semua.
Wassalamu’alaikum .Wr.Wb.
Mengetahui:
Pembimbing, Penyuluh,