Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI II

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)


DOSEN PEMBIMBING : BAPAK SALIKUN, S.Pd, M.Kes

DI SUSUN OLEH :
NABILA FIRLY ASSYAFIA NURFAYZA
IV A / P1337425220010

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Berkebutuhan Khusus
Sub Pokok Bahasan :
1. Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak berkebutuhan khusus
2. Teknik yang tepat dilakukan orang tua ketika menyikat gigi anak berkebutuhan
khusus
3. Penyakit gigi dan mulut yang seringkali diderita anak-anak berkebutuhan khusus
Sasaran : Orang Tua anak-anak berkebutuhan khusus
Waktu : 45 menit
Tempat : Aula SLB Jepon, Blora
TIU : Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat mengetahui
tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bagi anak-anak berkebutuhan khusus
TIK :
1. Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat menyadari pentingnya
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bagi anak-anak berkebutuhan khusus
2. Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat memahami bagaimana cara
atau teknik menyikat gigi yang tepat untuk anak-anak berkebutuhan khusus
3. Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat menyadari dampak yang
ditimbulkan apabila mengabaikan kebersihan gigi dan mulut anak-anak dengan
kebutuhan khusus
Materi :
Masalah kesehatan gigi dan mulut memang harus lebih diperhatikan, terutama bagi anak-anak
berkebutuhan khusus yang lebih beresiko terkena penyakit gigi dan mulut. Hal ini
dikarenakan kebiasaan atau perilaku ABK yang kurang sehat, misal seperti suka menghisap
benda atau mulut yang selalu menganga atau malas menggosok gigi dan sebagainya, itu
semua bisa berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut. Untuk itu kita selaku orang tua
seyogyanya memberi perhatian yang lebih untuk kebiasaan atau perilaku putra putri yang
mungkin bisa berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulutnya.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) itu adalah anak yang memiliki kelainan perilaku motorik ,
sensorik, emosi , bahkan kadang fisik juga mengalami kelainan sehingga semua itu dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum. Kondisi seperti itu bisa disebabkan banyak hal bisa
karena penyakit, trauma, faktor keturunan, lingkungan dan masih banyak lagi. Yang termasuk
dalam anak berkebutuhan khusus diantaranya Autisme, ADHD (attention deficit hiperactivity
disorder), sindroma down, tuna netra, tuna rungu, dan lain sebagainya.

Yang sangat sering kita jumpai masalah kesehatan gigi dan mulut adalah gigi berlubang dan
peradangan pada gusi, demikian juga pada ABK faktor resiko terkena penyakit tersebut
sangatlah tinggi karena keterbatasan fisik, motorik, sensorik, dan emosi. Perawatan perhatian
sampai penanganan penyakit  gigi dan mulut pada ABK relatif lebih ekstra dibandingkan
dengan anak yg normal, yaitu dengan cara :

1. Rutin diperiksakan ke dokter gigi sejak dini supaya bisa dipantau kondisi kesehatan
gigi dan gusi untuk upaya pencegahan.
2. Melatih ABK untuk bisa menjaga dan merawat kebersihan gigi dan mulutnya. Seperti
membantu menyikat gigi yg baik dan benar pada ABK.
3. Memperhatikan konsumsi makanan pada ABK terutama makanan yg sifatnya manis
dan lengket sebaiknya dibatasi atau jika bisa dihindari.
4. Menggunakan dental floss atau sering disebut benang gigi untuk membersihkan sisa
makanan yang terselip sehabis makan sangat dianjurkan.
5. Jika perlu penggunaan obat kumur juga bisa untuk menjaga perkembangan bakteri
mulut, tapi sebaiknya dikonsultasikan sebelumnya ke Dokter spesialis anak.

Kesehatan gigi dan mulut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) umumnya buruk. Masalah
kesehatan gigi dan mulut ABK di dominasi dengan tingginya angka karies gigi dan radang
gusi. Karies adalah kerusakan jaringan gigi yang diawali tumbuh bercak putih pada gigi yang
lama kelamaan akan membentuk lubang gigi. Karies gigi terjadi akibat bakteri di mulut.
Sedangkan, radang gusi atau gingivitis adalah penyakit pada gusi yang ditandai dengan gusi
merah dan mudah berdarah akibat akumulasi plak dan kalkulus gigi.
Kesehatan gigi dan mulut dapat dijaga dengan :
Rutin Sikat Gigi 
Menyikat gigi dua kali sehari secara rutin dengan pasta gigi mengandung fluoride dapat
mencegah Karies Gigi. Sela-sela gigi juga dapat dibersihkan setiap hari dengan benang atau
pembersih interdental. Selain itu, makan makanan bergizi dan seimbang serta membatasi
anak-anak dari kebiasaan mengemil makanan, utamanya makanan manis yang digemari anak-
anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Orang tua juga bisa menyetel lagu kesukaan anak agar mereka bersemangat dan mau disikat
giginya.

Gunakan Fissure Sealant
Penggunaan sealant adalah cara aman tanpa rasa sakit untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Sealant membentuk perisai keras yang mencegah makanan dan bakteri masuk ke lekukan
kecil di gigi yang dapat menyebabkan karies gigi

Aplikasi Topikal Fluoride 


 fluoride dapat diaplikasikan langsung ke gigi dalam bentuk pernis, pasta, gel atau busa.
Bahan tersebut bekerja dengan mengikat struktur gigi pada tingkat molekuler. Sehingga
membentuk lapisan pelindung yang dikenal sebagai fluorapatit.
“Fluorapatit ini lebih tahan terhadap pembusukan bakteri dan mengurangi risiko karies.
Fluoride juga dapat digunakan untuk menyembuhkan lesi karies awal yang muncul sebagai
bintik putih pada gigi. Penggunaannya direkomendasikan untuk mereka yang berisiko lebih
tinggi terkena karies

Teknik menyikat gigi yang tepat untuk diterapkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus :

 Wheel chair

           Orang tua duduk dibelakang kursi roda anaknya dengan posisi kursi roda sudah
terkunci. Kemudian orang tua memegang/fiksasi rahang anaknya untuk dilakukan kegiatan
menyikat gigi.

 Kasur/sofa

           Baringkan anak di kasur/sofa dengan posisi kepala pada paha orang tua.
Pegang/fiksasi kepala dan bahu anak dengan salah satu tangan, kemudian tangan lainnya
untuk melakukan kegiatan sikat gigi.

 Berbaring dilantai

           Berbaring di lantai dengan posisi kepala pada bantal. Orang tua bisa menggunakan
lutut sebagai tumpuan, satu tangan memegang rahang dan tangan satu lagi menyikat gigi
anaknya.

 Kursi Beanbag

           Untuk anak-anak yang mengalami kesulitan duduk tegak, beanbag dapat membuat
anak tetap nyaman tanpa takut terjatuh. Teknik menyikat sama dengan metode bed or sofa.

 Duduk dilantai

           Anak duduk dilantai. Orang tua duduk pada kursi, jika anak tidak kooperatif maka bisa
gunakan lutut untuk menahan/ fiksasi bahu dan kepalanya.
Akibat jika mengabaikan kesehatan gigi dan mulut ABK :
Sama seperti anak-anak pada umumnya, apabila mengabaikan kesehatan gigi dan mulut dapat
menyebabkan berbagai permasalahan penyakit gigi dan mulut. Namun, pada anak-anak
berkebutuhan khusus, yang memiliki keterbelakangan mental, fisik, dan psikomotorik,
berpotensi lebih rentan terserang penyakit gigi dan mulut.
Beberapa contoh penyakit gigi dan mulut yang bisa diderita oleh anak-anak berkebutuhan
khusus :
Gigi berlubang atau karies gigi yang disebabkan oleh kelainan bentuk dan struktur gigi,
jumlah air ludah kurang, frekuensi muntah, pengobatan yang mengandung gula atau
dilakukan diet khusus yang membutuhkan pemberian susu botol yang diperpanjang serta
keterbatasan anak atau orang yang ada di sekitar untuk membantunya dalam menjaga dan
membersihkan gigi dan mulut secara rutin
Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontal) seperti gusi berdarah dan karang gigi. Kondisi
seperti itu disebabkan oleh kebersihan mulut mereka yang kurang diperhatikan karena
ketidakmampuan mereka dalam menggunakan sikat gigi dengan benar, efek samping dari
obat-obatan serta pola makan yang kurang baik. Radang yang terjadi pada jaringan
periodontal yang telah parah bisa mengakibatkan anak berkebutuhan khusus kehilangan gigi.
Maloklusi adalah masalah yang terjadi karena adanya keterlambatan erupsi gigi, gigi
berlebih, tidak ada benih gigi, gangguan pada fungsi hubungan otot-otot yang ada didalam
mulut dan periodontal sehingga menyebabkan rahang atas menjadi maju, gigitan terbuka serta
gigitan silang.
Bernafas melalui mulut atau pernapasan mulut kronik adalah masalah yang disebabkan oleh
jalan nafas yang lebih sempit sehingga anak berkebutuhan khusus cenderung bernapas
dengan menggunakan mulut. Pernapasan kronis ini menyebabkan ukuran lidah menjadi
membesar atau makroglosia dan permukaan lidah beralur dalam dan juga kering. Hal itu
menyebabkan bau mulut yang tidak sedap dan iritasi pada sudut bibir. Kondisi seperti ini juga
akan mempengaruhi fungsi bicara dan fungsi mengunyah.

KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

Materi Kegiatan Kegiatan Metode Alat Waktu


Penyuluh Sasaran Peraga
Pendahuluan Meminta izin Menjawab Ceramah 2 menit
untuk
melakukan
penyuluhan
Menyampaika Menyimak Ceramah 3 menit
n maksud dan
tujuan
Pelaksanaan Penyampaian Menyimak Ceramah dan Flip chart 10 menit
kegiatan inti materi I tanya jawab
(Pentingnya
menjaga
kesehatan gigi
dan mulut pada
anak-anak
berkebutuhan
khusus)
Menanyakan Bertanya
kepada
sasaran,
apakah sudah
mengerti atau
belum
Menjawab Menyimak
pertanyaan
Penyampaian Menyimak Ceramah,tany Flip chart, 10 menit
materi II a jawab, phantom
(Teknik demonstrasi gigi, sikat
menyikat gigi gigi
yang tepat
yang bisa
dilakukan
orang tua
untuk
membantu
anak
berkebutuhan
khusus)
Menanyakan Bertanya
kepada
sasaran,
apakah sudah
mengerti atau
belum
Menjawab Menyimak
pertanyaan
Penyampaian Menyimak Ceramah, Flip chart 10 menit
materi III tanya jawab
(Penyakit gigi
dan mulut
yang sering
diderita anak-
anak
berkebutuhan
khusus)
Menanyakan Bertanya
kepada sasaran
apakah sudah
mengerti atau
belum
Menjawab Menyimak
pertanyaan
Penutup Menyimpulkan Menyimak 5 menit
materi
Memberikan Menyimak 3 menit
motivasi dan
harapan
Salam penutup Menjawab 2 menit
salam

Metode :
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
Media :
Phantom gigi
Sikat gigi
Flip chart
Evaluasi :
Lampiran Pertanyaan Untuk Sasaran :

Pernyataan B (Benar) S (Salah)


Menyikat gigi dilakukan
setiap kali mandi
Membaringkan anak di
kasur atau sofa dengan
posisi kepala pada paha
orang tua tidak dianjurkan
dilakukan ketika sedang
menyikat gigi anak
berkebutuhan khusus
Whel chair merupakan
kegiatan orang tua
membantu anak menyikat
gigi dengan posisi Orang tua
duduk di belakang kursi
roda anaknya dengan posisi
kursi roda sudah terkunci.
Kemudian orang tua
memegang/fiksasi rahang
anaknya untuk dilakukan
kegiatan menyikat gigi.
Makanan manis tidak
menjadi penyebab terjadinya
karies gigi
Kebiasaan bernafas melalui
mulut dapat menyebabkan
bau nafas yang tidak sedap

Sumber :
https://id.scribd.com/document/408713928/SATPEL-CARA-PEMELIHARAAN-
KESEHATAN-GIGI-DAN-MULUT
http://news.unair.ac.id/2021/08/30/tips-menjaga-kesehatan-gigi-anak-berkebutuhan-
khusus/
https://www.unpad.ac.id/2018/07/mahasiswa-unpad-ajak-anak-berkebutuhan-khusus-
jaga-kesehatan-gigi-dan-mulut/
J.Christina, Christy, Shane. 2017. Gambaran Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa YPAC Manado. 5(1) : 106-111
Abidimas Talenta. 2018. Kebutuhan Perawatan Gigi pada Anak Berkebutuhan Khusus
di Sekolah Luar Biasa Taman Pendidikan Islam Medan. 3(1) : 81-89

Anda mungkin juga menyukai