Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN

MULUT DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK

Di Susun Oleh :

Wiwit Pangestuti

202206082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA

MULIA MADIUN

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) KESEHATAN GIGI DAN

MULUT

Departemen : Keperawatan Anak


Sub Pokok Pembahasan : Menjelaskan pentingnya kesehatan gigi dan
Mulut
Sasaran : Keluarga dan pasien di Ruang Abimanyu
RSUD Dr. Sayidiman Magetan
Waktu : 25 menit
Tanggal : 06 Desember 2022
Tempat : Ruang Irna Abimanyu RSUD Dr. Sayidiman
Magetan
Pelaksana : Mahasiswa Program Studi Profesi Ners
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

A. Latar Belakang

Mulut dan gigi merupakan bagian awal tubuh yang menerima makan,

cairan, dan juga salah satu organ yang terlibat dalam proses pencernaan.

Ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu, sebelum

kedua hal tersebut ditelan, makanan dan minuman akan terlebih dahulu masuk

mulut. Selain itu, gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan juga dapat

menjadi sarangan kotoran yang pada akhirnya menjadi plak atau karies.

Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa di

dalam mulut seseorang bebas dari kotoran seperti debris, plak, dan karang

gigi. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh

kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Pada anak usia sekolah merupakan usia

dimana mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti

cokelat dan permen. Hal ini menjadi faktor utama meningkatnya anak usia
sekolah dengan masalah kerusakan gigi seperti gigi berlubang, karang gigi,

abses gigi.

Prevalensi di indonesia mendapati jumlah sebesar 94,7% menyikat gigi

setiap hari sedangkan waktu sikat gigi yang benar mencapai 2,8%. Untuk

mencegah terjadinya karies gigi dan agar hygiene mulut terjaga baik,

seseorang perlu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan cara menyikat

gigi dengan baik dan teratur. Menyikat gigi adalah kegiatan membersihkan

gigimenggunakan sikat gigi atau alat lain (misalnya serabut kelapa) dengan

atau tanpa pasta gigi (Riskesdas 2018). Prevalensi gigi berlubang pada anak

sangat tinggi yaitu mencapai 93% dan 7% anak yang bebas dari masalah gigi

berlubang. Sesuai dengan kurikulum UKS tahun 1975 mengenai usaha

kesehatan gigi pada anak yang memiliki dua kegiatan pokok yaitu preventif

dan promotif serta pengobatan yang selektif.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan akan kebutuhan

kesehatan gigi, maka perlu dilakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi.

Melalui penyuluhan kesehatan gigi diharapkan akan merubah perilaku anak-

anak dan parlakuan orang tua terhadap kesehatan yang lebih baik. Untuk

mengubah perilaku anak-anak tentang kesehatan gigi bukanlah hal yang

mudah, oleh karena itu dengan adanya penyuluhan ini dapat menambah

wawasan / pengetahuan kepada siswa tentang cara menggosok gigi yang baik

dan benar dan kualitas gigi anak-anak dapat meningkat (Caranza,dkk, 2006).

Pengetahuan anak-anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya

sangat penting entah itu kebersihan rongga mulut ataupun mencegah

terjadinya karies. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dinilai dari beberapa


komponen penilai diantaranya pengetahuan tentang gigi sehat, penyebab

masalah kesehatan gigi, akibat masalah kesehatan gigi, dan cara perawatan

gigi yang benar Ramadhan, dkk (2016). Pencegahan kerusakan gigi dan mulut

dapat dilakukan dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta

gigi yang mengandung flouride, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi

setiap enam bulan sekali, menghindari atau mengurangi konsumsi makanan

dan minuman dengan kadar gula tinggi karena gula dapat menjadi plak jika

dibiarkan mengendap pada gigi, menghindari dan mengurangi makanan yang

keras, asam serta dingin karena dapat merusak lapisan gigi, sikat gigi harus

diperhatikan karena bulu sikat yang sudah usang dapat melkai gusi dan

merusak lapisan gigi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan ini yaitu setelah

mendapatkan penjelasan pasien dan keluarga mampu melakukan

perawatan gigi dan mulut dengan baik dan benar.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukannya penyuluhan tentang pentingnya perawatan gigi dan

mulut diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut

2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan

mulut

3. Menjelaskan ara merawat kesehatan gigi dan mulut

4. Menjelaskan akibat tidak memelihara kesehatan gigi dan mulut.


C. Manfaat

1. Dapat menambah pengetahuan terkait pentingnya menjaga kesehatan

gigi dan mulut

2. Menambah wawasan terkait faktor yang memepengaruhi kesehatan gigi

dan mulut

3. Dapat memotivasi orang tua dan anak-anak untuk tetap menjaga

kesehatan gigi dan mulut

4. Memberikan pengetahuan cara menyikat gigi dengan baik dan benar

D. Pokok Bahasan

Kesehatan Gigi dan Mulut

E. Metode Pelaksanaan

Penyuluhan

F. Media

leafleat

G. Materi

1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut

2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut

3. Menjelaskan ara merawat kesehatan gigi dan mulut

4. Menjelaskan akibat tidak memelihara kesehatan gigi dan mulut


H. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Klien Media


Kegiatan
Pendahuluan 3 1. Salam dan Perkenalan 1. Menjawab Ceramah
menit 2. Memperkenalkan diri dan salam
menjelaskan kontrak waktu 2. Mendengarkan
3. Menyatakan tujuan dan
penyuluhan dan pokok memperhatikan
materi yang 3. Menjawab
disampaikan pertanyaan
4. Menggali pengetahuan
audiens tentang gigi
dan mulut

Penyajian 15 Menjelaskan materi : 1. Mendengarkan Ceramah


menit 1. Pengertian Kesehatan dan
Gigi dan Mulut memperhatikan
2. Faktor – faktor yang 2. Mengajukan
mempengaruhi kesehatan pertanyaan
gigi dan mulut Tanya –
3. Cara memelihara Jawab
kesehatan gigi dan mulut
4. Akibat tidak
nemelihara kesehatan gigi
dan mulut

Penutup 7 1. Penegasan materi 1. Menjawab Diskusi


menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan yang Tanya
menjelaskan kembali materi diberikan oleh jawab
yang telah disampaikan penyuluh
dengan singkat menggunakan 2. Memjawab
bahasa peserta sendiri salam
3. Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang materi
yang telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam

Lampiran Materi
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan bebas dari nyeri, infeksi, luka

dan penyakit yang membatasi kemampuan individu untuk menggigit,

mengunyah, tersenyum, dan berbicara (Yap, 2017). Kesehatan gigi dan mulut

ini juga merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kesehatan tubuh

secara umum (Glick et al., 2016). Faktorfaktor yang mempengaruhi kesehatan

gigi dan mulut salah satunya yaitu perilaku kesehatan, seperti memperhatikan

diet makanan, menyikat gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan,

menambal gigi, dan membersihkan karang gigi. Perilaku kesehatan ini

dipengaruhi oleh beberapa hal seperti pengetahuan, sikap, pengaruh

lingkungan, dan ketersediaan fasilitas (Dianmartha et al., 2018).

B. Faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut

Penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut dapat berupa mengonsumsi

makanan manis dan lengket, kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan

malas dan tidak rutin dalam menyikat gigi, dan memiliki kebiasaan buruk

contohnya menghisap jempol (Elianora, 2018). Malas menyikat gigi

merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kerusakan

pada gigi dan mulut (Senjaya & Yasa, 2019). Anak-anak memang belum

terbiasa untuk menyikat giginya sendiri, tetapi bukan berarti membiarkan gigi

anak tidak dibersihkan. Peran orang tua diperlukan untuk mengajarkan

anaknya bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar, membiasakan

anaknya untuk menyikat gigi, dan memberi edukasi jika tidak menyikat gigi
dapat memberikan dampak yang buruk pada gigi (Arumsari, 2017).
C. Cara memelihara kesehatan gigi dan mulut

Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan kontrol

plak dan scaling.

1. Kontrol plak

Kontrol plak adalah pengurangan plak mikroba dan

pencegahan akumulasi plak pada gigi dan permukaan gusi yang

berdekatan, memperlambat pembentukan karang gigi. Kontrol plak

merupakan cara yang efektif dalam merawat dan mencegah gingivitis

serta merupakan bagian yang sangat penting dalam urutan perawatan

dan pencegahan penyakit rongga mulut (Fauzan, 2010).

2. Scaling

Scaling adalah suatu proses membuang plak dan calculus dari

permukaan gigi. Tujuan utama dari scaling adalah mengembalikan

kesehatan gusi dengan cara membuang semua elemen yang

menyebabkan radang gusi, (plak, calculus) dari permukaan gigi

(Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010).

3. Pemakaian Sikat Gigi

Menurut Nasir dan Setyaningsih (2009), sikat gigi digunakan

untuk membersihkan gigi dari berbagai kotoran yang melekat pada

permukaan gigi dan gusi. Jadi dengan menyikat gigi maka sisa-sisa

makanan dapat dibersihkan dari permukaan gigi. Sebaiknya sikat gigi

diganti setiap tiga bulan sekali atau bila bulu sikat sudah mekar.

Penggunaan sikat gigi sebaiknya diganti setiap sebulan sekali. Sikat

gigi yang telah rusak bisa merusak gusi. Pilih juga bulu sikat gigi
yang halus untuk melindungi gusi dari kemungkinan terluka

(Sitanggang, 2009). Menurut ADA (American Dental Association),

bulu sikat yang kasar lama-kelamaan dapat merusak lapisan gusi

sehingga menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap makanan atau

minuman dingin maupun panas. Jangan pernah meminjamkan sikat

gigi kepada orang lain demi menghindari infeksi akibat kuman yang

terbawa. Karena bisa saja menularkan bakteri, meski satu keluarga.

Satu orang satu sikat gigi.

D. Akibat tidak memelihara kebersihan gigi dan mulut

1. Bau mulut (halitosis)

Halitosis merupakan suatu keadaan terciumnya bau mulut

pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat

berbicara). Bau nafas yang bersifat akut, disebabkan kekeringan

mulut, stres, berpuasa, makanan dan yang biasanya mengandung

sulfur. Kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut juga sangat

mempengaruhi timbulnya bau mulut yang tidak sedap (Yanti, 2008)

2. Karang gigi

Menurut (Julianti, 2008), karang gigi yang disebut juga

calculus adalah lapisan keras berwarna kuning yang menempel pada

gigi terasa kasar, yang dapat menyebabkan masalah pada gigi.

Calculus terbentuk dari dental plak yang mengeras pada gigi dan

menetap dalam waktu yang lama.

Calculus pada plak membuat dental plak melekat pada gigi dan gusi

yang sulit dilepaskan hingga dapat memicu pertumbuhan plak

selanjutnya. Calculus disebut juga sebagai sekunder periodontitis.


3. Gusi berdarah

Gusi berdarah atau peradangan pada gusi biasa disebabkan

oleh berbagai hal, penyebab yang paling sering adalah plak dan

karang gigi (calculus) yang menempel pada permukaan gigi

(Margareta, 2006).

4. Gigi berlubang

Penyakit gigi berlubang atau karies gigi bisa timbul karena

kebersihan dan kesehatan mulut yang buruk dan pertemuan antara

bakteri serta gula. Bakteri yang terdapat pada mulut akan mengubah

gula dari sisa makanan menjadi asam, yang kemudian membuat

lingkungan gigi menjadi asam-asam inilah akhirnya membuat lubang

pada email gigi (Lindawati, 2015).


DAFTAR PUSTAKA

Arumsari, F. (2017). Pembiasaan Menggosok Gigi Untuk Menjaga


Kesehatan Gigi Dan Mulut. Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 478–483.
Chalimah, E. (2020) ‘Cara menyikat gigi yang benar’, Cara Menyikat Gigi
yang Benar, p. 28.
Dewanti. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi
Dengan Perilaku Perawatan Gigi Pada Anak Usia Sekolah Di Sdn
Pondok Cina 4 Depok. Skripsi Dewanti Fakultas Ilmu Keperawatan
Program Sarjana Reguler Depok.
Dianmartha, C., Kusumadewi, S., Putu, D., & Kurniawati, Y. (2018).
Pengetahuan Terhadap Perilaku Perawatan Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Anak Usia 9-12 Tahun di SDN 27 Pemecutan Denpasar.
ODONTO Dental Journal, 5, 110– 115.

Elianora, D. (2018). Pemeriksaan Lengkap Kebiasaan Buruk Mengisap Ibu


Jari (Thumb Sucking) (Laporan Kasus). B-Dent, Jurnal Kedokteran
Gigi Universitas Baiturrahmah, 1(2), 102–111.
Ramadhan, A., Cholil, & Sukmana, B. I. (2016). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Angka Karies
Gigi di SMPN 1 marabahan. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi, I(2),
173–176.
Senjaya, A. A., & Yasa, K. A. T. (2019). Hubungan Pengetahuan dengan
Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Kelas VII di SPMN 3 Selemadeg
Timur Tabanan Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Gigi, 6(2), 19

Anda mungkin juga menyukai