Anda di halaman 1dari 7

SATUAN PEMBELAJARAN (SATPEL)

KONTROL DIET SASARAN REMAJA

DISUSUN OLEH:

Nama: Aisyah Fadhillah

Nim: P07125119003

Kelas: TK II/A

Prodi: DIII Keperawatan Gigi

Dosen Pembimbing:

NIAKURNIAWATI, S.Si. T, MKM

POLITEKNIK KESEHETAN KEMENKES ACEH

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN GIGI

BANDA ACEH 2021


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN KARIES
(SATPEL)

1. Bidang Studi : Promosi Kesehatan Gigi


2. Sub Bidang Studi : Promosi Kesehatan Gigi
3. Pokok Bahasan : Proses terjadinya Karies
4. Sasaran : Remaja
5. Tempat : SMP Negeri 3 Kota Banda Aceh
6. Waktu : 30 Menit
7.Tujuan Intruksional Umum (TIU): Diharapkan remaja lebih dapat memahami tentang
control diet yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan
mulut.

8.Tujuan Intruksional Khusus (TIK): Setelah diberikan pendidikan kesehata gigi diharapkan
remaja dapat :
a. Menjelaskan tentang plak pada gigi
b. Menjelaskan tentang bakteri penyebab karies
c. Menjelaskan tentang karbohidrat yang berhungan
dengan karies.

9.   Media : Poster


10. Metode : Ceramah dan Diskusi
11. Materi : a. Pengertian serta hubungan gizi dan diet berkaitan dengan kesehatan gigi dan
mulut
b. Bakteri penyebab karies yang berhubungan dengan karbohidrat
c. Beberapa zat gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi
d. Hal yang dilakukan dalam control diet untuk kesehatan gigi

12. Kegiatan/pelaksanaan
No Uraian kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan Media Metode Waktu
Keluarga
1. Pembukaan *Mengucapkan salam. *Menjawab salam. Tanya 5 menit
*Memperkenalkan diri -  * Mendengarkan jawab
Perkenalan *Menyampaikan dan menyampaikan
maksud dan tujuan pendapat.
Apersepsi *Menggali pengetahuan
keluarga tentang
makanan kesukaan dan
rutinitas setelah makan

2. Menyampaikan *Menjelaskan tentang * Mendengarkan Poster Ceramah 20


materi gizi dan hubungan *Mencatat ,Diskusi menit
dengan kesehatan gigi
*Menjelaskan tentang
karbohidrat yang
berhubungan dengan
karies.
*Menjelaskan tentang
zat gizi yang diperlukan
untuk menjaga
kesehatan gigi
* Menjelaskan tentang
hal yang dilakukan
dalam control diet
untuk kesehatan gigi
3. Penutup dan *Memberi kesempatan. *Menyampaikan Tanya 5 Menit
menyimpulkan *Bertanya pada pertanyaan jawab
materi keluarga.
*Menjawab pertanyaan *Menjawab
*Mengevaluasi materi pertanyaan
yang telah disampaikan.
*Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan.
*Menyampaikan saran
dan harapan
-   Mengucap salam dan
terima kasih

13. Uraian Materi

a. Pengertian serta hubungan gizi dan diet berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut

Gizi dan sama hal halnya nutrisi dalam bidang ilmu pengetahuan dan medis, dapat
merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan makanan. Tak hanya tentang
metabolisme, gizi pun juga berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau
diminimalkan dengan makanan yang sehat. Dengan demikian, pengertian gizi juga berfokus pada
bagaimana kita mengenali proses munculnya penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan
pangan. Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi
makanan.

Diet dan gizi memainkan peran penting dalam perkembangan gigi, integritas gingiva
(gusi) dan mukosa, kekuatan tulang, dan pencegahan dan pengelolaan penyakit rongga mulut.
Pola makan memiliki efek lokal pada integritas gigi; jenis, bentuk, dan frekuensi makanan dan
minuman yang dikonsumsi memiliki efek langsung pada pH oral dan aktivitas mikroba, yang
dapat menyebabkan kerusakan gigi. Gizi secara sistemik mempengaruhi perkembangan,
pemeliharaan, dan perbaikan gigi dan jaringan mulut. Gizi dan kebiasaan makan adalah faktor
penting yang mempengaruhi kesehatan mulut yang diperlukan untuk menghasilkan gigi yang
kuat dan gusi yang sehat. Komposisi diet dan kebiasaan makan individu (mis., Asupan
karbohidrat, frekuensi makan) adalah faktor signifikan dalam perkembangan karies gigi).

b. Bakteri penyebab karies yang berhubungan dengan karbohidrat

Makanan kariogenik adalah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, bersifat


lengket, dan mudah hancur di dalam mulut (Talibo RS et al. 2016). Contoh makanan kariogenik
adalah roti, coklat, permen, donat, es krim, atau makanan lainnya. Ketika makanan yang
dikunyah dan tersisa serta melekat didalam mulut maka akan di urai oleh bakteri sehingga
membentuk polisakarida pada gigi (Brown JP et al. 2008) sehingga terbentuknya plak gigi. Plak
gigi sebenarnya adalah lapisan tipis yang terdiri dari beragam jenis mikroorganisme yang
menempel pada sela-sela gigi atau gusi. Mikroorganisme ini sendiri kebanyakan berasal dari
makanan yang masuk ke mulut kita saat makan. Tanpa pembersihan yang optimal, tumpukan ini
lama-lama akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Di dalam plak inilah hidup
mikroorganisme yang memproduksi asam, sehingga mampu merusak enamel gigi. Enamel gigi
yang rusak membuat gigi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan gigi dan tidak jarang
memberikan dampak negatif pada mereka yang memiliki kerusakan gigi.

Jika makanan kariogenik dikonsumsi secara rutin maka akan menyebabkan pH gigi
berada dibawah batas normal dan terjadinya karies gigi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada tahun 2007 menyatakan angka kejadian karies gigi pada anak dan remaja mengalami
peningkatan sekitar 60-90% sedangkan berdasarkan data dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia
(PDGI) tahun 2010 bahwa sedikitnya 89% penderita karies adalah anak-anak atau usia sekolah.
Penderita karies pada anak-anak dan remaja lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan
kerusakan gigi orang dewasa, karena usia anak-anak biasanya menyukai jajanan berupa makanan
dan minuman yang sesuai keinginannya (Worotidjan I et al. 2013).

c. Beberapa zat gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi

Vitamin dan mineral berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi, terutama pada
pembentukan gigi, vitamin-vitamin yang berpengaruh diantaranya adalah vitamin A dan C
sedangkan mineral yaitu kalsium,dan fosfor. Kekurangan vitamin A akan merusak pembentukan
email dan dentin, kekurangan vitamin C menyebabkan degenerasi odontoblast. Kekurangan
mineral kalsium dan fosfor dapat berakibat terjadinya hipoplasia enamel dan meningkatkan
resiko karies gigi.

Makanan yang tinggi serat yang mengandung sedikit karbohidrat terfermentasi seperti
pop corn dan sayuran mentah bersifat kariostatik (tidak menyebabkan karies) (Mahan &
Raymond, 2017). Ravishankar et al, (2012) menyatakan bahwa makanan sumber kalsium dan
fosfor seperti produk susu akan membantu melindungi pH asam yang dihasilkan oleh makanan
kariogenik, sehingga berpotensi mencegah terjadinya karies gigi.

d. Hal yang dilakukan dalam control diet untuk kesehatan gigi

Untuk makanan yang dikonsumsi

 Rutin mengonsumsi air putih. Air putih menyapu sisa makanan dan residu bakteri
penyebab gigi berlubang. Minuman ini juga mencairkan zat asam yang dihasilkan oleh
kuman dalam mulut. Terlebih lagi, air putih mengandung nol kalori. Ia tidak membawa
zat gula yang dapat menempel dan menimbulkan risiko gigi berlubang.
 Untuk asupan protein, memilih lean meat atau daging tanpa lemak juga lebih disarankan.
Dada ayam tanpa kulit, ikan, serta daging sapi bagian eye round—tanpa lemak—ada di
antara jenis ini. Protein rendah lemak tersebut dinilai membuat gigi lebih kuat. Hal ini
juga berlaku pada biji-bijian dan kacang-kacangan.
 Untuk memenuhi vitamin dalam tubuh rutin mengonsumsi buah-buahan dan sayur-
sayuran yang baik untuk kesehatan dan dapat membantu pembentukan email dan dentin
agar gigi kuat dan sehat.

Kebersihan gigi yang dilakukan sebagi penunjang setelah control makanan yang dilakukan

 Sikatlah gigi sebanyak dua kali dengan lama waktu sedikitnya dua menit. Jangan
lewatkan untuk menyikat lembut pada lidah untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang
menempel.
 Untuk membersihkan area yang tidak bisa dijangkau dengan sikat gigi, gunakan dental
floss terutama setelah selesai makan. Ganti peralatan membersihkan gigi setiap 3-4 bulan
sekali.
 Untuk memastikan bahwa gigi dan mulut selalu dalam keadaan baik, lakukan
pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
14. Evaluasi

1. Menjelaskan proses pembentukan plak gigi


2.
3.

Sumber

https://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/05/151100323/diet.untuk.kesehatan.gigi.penasaran.?
page=all

http://gizi.unida.gontor.ac.id/2020/07/18/pengaruh-gizi-pada-gigi/

https://himagizi.lk.ipb.ac.id/2018/04/14/makan-karbohidrat-penyebab-karies/

https://www.tanyapepsodent.com/artikel/plak-pembusukan-gigi/plak-gigi-pahami-penyebab-dan-cara-
menghilangkannya-dari-ahlinya.html

SKENARIO KEGIATAN PENYULUHAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…..

Sebelumnya mari sama-sama kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Kemudian selawat bermahkotakan salam tak lupa
pula kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari
alam jahiliyah ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Yang saya hormati bapak dan ibu guru sekalian yang telah menizinkan saya menyampaikan
penyuluhan ini dan yang saya banggakan adik-adik semua yang telah meluangkan waktunya
untuk dapat hadir ke tempat yang berbahagia ini.

Seperti pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang, jadi kakak mau memperkenalkan diri terlebih
dulu, nama kakak Aisyah Fadhilah kakak dari Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh Jurusan
Keperawatan gigi. Baiklah jadi disini kakak akan memberikan sedikit informasi mengenai “
contol diet yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut“ kepada bapak,ibu guru serta
adik-adik sekalian waktunya kakak pinjam selama 30 menit kedepan aja.

Sebelumnya adik-adik sekalian ada yang tau tidak apa itu gizi? Yang saya hormati bapak
dan ibu guru sekalian yang telah menizinkan saya menyampaikan penyuluhan ini dan yang saya
banggakan adik-adik semua yang telah meluangkan waktunya untuk dapat hadir ke tempat yang
berbahagia ini.

Seperti pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang, jadi kakak mau memperkenalkan diri terlebih
dulu, nama kakak Aisyah Fadhilah kakak dari Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh Jurusan
Keperawatan gigi. Baiklah jadi disini kakak akan memberikan sedikit informasi mengenai “
contol diet yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut“ kepada bapak,ibu guru serta
adik-adik sekalian waktunya kakak pinjam selama 30 menit kedepan aja.Tak hanya tentang
metabolisme, gizi pun juga berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau
diminimalkan dengan makanan yang sehat. Dengan demikian, pengertian gizi juga berfokus pada
bagaimana kita mengenali proses munculnya penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan
pangan. Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi
makanan. Kira-kira ada yang tau tidak apa sih hubungannya gizi dengan kesehatan gigi dan
mulut? Diet dan gizi memainkan peran penting dalam perkembangan gigi, Gizi secara sistemik
mempengaruhi perkembangan, pemeliharaan, dan perbaikan gigi dan jaringan mulut. Gizi dan
kebiasaan makan adalah faktor penting yang mempengaruhi kesehatan mulut yang diperlukan
untuk menghasilkan gigi yang kuat dan gusi yang sehat. Jika kita tidak menyaring makanan apa
saja yang masuk ke mulut kita, tanpa di imbangi dengan kebersihan gigi atau malas menggosok
gigi akan membuat kerusakan pada kesehatan gigi kita.

Nah, adik-adik yang kakak sayangi, setelah asaya memberikan sedikit informasi ni
tentang gizi yang berhubungan dengan kesehatan gigi, apakah ada yang ingin bertanya ??Atau
kurang jelas, atau masih ada yang penasaran tentang bagaimana kerusakan gigi dapat terjadi jika
kita tidak mengimbangi antara makanan yang kita konsumsi dengan kebersihan gigi kita?? Jadi,
bakteri penyebab lubang gigi itu sangat berhubungan dengan karbohidrat contohnya itu seperti
roti, coklat, permen, donat, es krim, atau makanan lainnya. Ketika makanan yang dikunyah dan tersisa
tanpa dibersihkan dia serta melekat didalam mulut sehingga akan di urai oleh bakteri sehingga
membentuk polisakarida pada gigi sehingga terbentuknya plak gigi yang lama kelamaan akan membuat
gigi menjadi berlubang. Orang yang mempunyai lubang gigi pada anak-anak dan remaja lebih tinggi
dibandingkan dengan kecepatan kerusakan gigi orang dewasa, karena usia anak-anak biasanya
menyukai jajanan berupa makanan dan minuman yang sesuai keinginannya.

Dan sedikit saya tambahkan untuk menghindari itu semua kita harus lebih mengontrol konsumsi
makanan yang kita makan dengan rutin menjaga kesehatan gigi. Yaitu dengan banyak mengunsumsi air
putih, buah-buahan dan sayur-sayuran. Rutin menyikat gigi 2x sehari setiap pagi dan malam hari, serta
rutin memeriksakan gigi minimal setiap 6 bulan sekali, jadi lebih baik mencegah daripada mengobati.

Baik, Sekarang kakak akan memberikan kesimpulan dari apa yang sudah kakak jelaskan !

Gizi berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan
makanan yang sehat. Karena munculnya penyakit dapat disebabkan oleh faktor bahan pangan.
Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi makanan.

Proses Terjadinya Karies atau lubang gigi itu karena adanya Plak, Karbohidrat, Mikroorganisme,
dan asam yang terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur gigi sedikit demi
sedikit.
Bakteri penyebab lubang gigi itu sangat berhubungan dengan karbohidrat apabila terdapat dalam
jumlah cukup besar, sering di konsumsi, terutama jenis yang lengket atay melekat pada gigi
tanpa dibersihkan dia serta melekat didalam mulut sehingga akan di urai oleh bakteri sehingga
terbentuknya plak gigi maka kemungkinan terjadinya Karies cukup tinggi.

Peran bakteri dalam menyebabkan terjadinya karies sangatlah besar, Bakteri dapat mengubah
semua makanan, terutama gula, menjadi asam, Mikroorganisme ini menempel pada gigi bersama
plak.

Saran saya, bapak,ibu serta adik jagalah kesehatan gigi kita dengan menyikat gigi
minimal 2 kali sehari dan kurangilah makan makanan yang banyak mengandung gula yang akan
menyebabkan terjadinya lubang gigi.

Demikian penyuluhan atau pembelajaran yang dapat saya sampaikan pada hari ini,
semoga adik-adik sekalian bisa mengatur pola hidup sehat guna menjaga kesehatan gigi dan
mulut.

Wabillahi taufik walhidayah, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai